Anda di halaman 1dari 5

PERALIHAN EKSISTENSI KOTA BALIKPAPAN DENGAN PERKEMBANGAN

EKONOMI BERBASIS MIGAS

Andryani Islamiah
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan, Jl. Soekarno Hatta KM.15
Balikpapan
Email : 08211008@student.itk.ac.id

Proses pembangunan ekonomi Kemampuan untuk meningkatkan


nasional tidak dapat dipisahkan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah
berdasarkan pembangunan ekonomi sangat bergantung pada keunggulan
regional atau regional. Pembangunan kompetitif sektor-sektor ekonomi di
ekonomi daerah adalah suatu proses wilayah tersebut. Setiap sektor memiliki
yang dilakukan oleh pemerintah daerah strategi nilai yang berbeda dalam
dalam mengelola sumber daya yang ada mendorong pertumbuhan ekonomi
dan menciptakan pola kemitraan antara daerah. Sektor ekonomi suatu daerah
pemerintah daerah dengan menggunakan dapat dibagi menjadi sector basis dan
sektor swasta dalam membangun non-basis. Sektor basis dimana
lapangan kerja baru dan meningkatkan kelebihan dan kekurangan yang terjadi
pertumbuhan ekonomi di daerah. dalam proses pemenuhan kebutuhan
Pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tersebut mengarah pada mekanisme
keunggulan komparatif wilayah yang ekspor dan impor antar daerah.
tidak sinkron dan dapat digunakan untuk Sedangkan di sektor non-basis, kegiatan
memilih skala prioritas yang berbeda ekonomi hanya melayani pasar regional
untuk setiap wilayah, spesialisasi dan kapasitas ekspor daerah belum
wilayah dan perekonomian wilayah. berkembang.
Dalam berbagai tingkat pendapatan,
setiap daerah memiliki tingkat Istilah pertumbuhan,
pendapatan yang berbeda-beda. Daerah perkembangan, dan pembangunan
menggunakan MPC (persamaan sering digunakan secara bergantian,
konsumsi marginal) yang memiliki namun memiliki arti yang sama,
pendapatan tinggi rendah. terutama pada membahas masalah
ekonomi. Dikatakan bahwa ada
pertumbuhan ekonomi Jika terdapat terjadi pembangunan di dalamnya baik
banyak output, serta terdapat dari segi ekonomi maupun kualitas
“perkembangan” atau “pembangunan” lingkungan.
ekonomi Jika tidak hanya lebih berasal
itu lebih banyak output. pertumbuhan Pengembangan wilayah yang masih
dapat mencakup input yang semakin belum seimbang menyebabkan
efisien, yaitu peningkatan hasil per unit pembangunan ekonomi masyarakat yang
input; menggunakan istilah lain, dengan mendiami wilayah tersebut put belum
unit input tertentu dapat menghasilkan seimbang. Penyediaan kebutuhan dasar
output yang lebih baik. seperti sandang, pangan dan papan
belum merata di seluruh lapisan
Adanya otonomi daerah sebagai masyarakat. Penduduk Indonesia
pintu gerbang kebebasan daerah untuk Sebagian besar belum dapat memenuhi
mengatur wilayahnya, termasuk dari kebutuhan hidupnya sendiri, sehingga
segi perekonomian, yang bertujuan penduduk inilah yang mendorong
untuk meningkatkan pelayanan kepada tingkat pengangguran di Indonesia
masyarakat, mengembangkan demokrasi masih tinggi, selain ketergantungan pada
dan keadilan yang meningkatkan penduduk lain, tingkat pengangguran
keduanya, pemerataan dan pemeliharaan penduduk juga disebabkan masih
hubungan antara pusat dan daerah. sedikitnya lapangan pekerjaan yang
daerah maupun antar daerah yang satu ditawarkan.
dengan yang lainnya dalam rangka
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Di Indonesia terdapat
Republik Indonesia. kesenjangan antara jumlah kesempatan
kerja dengan angkatan kerja, dimana
Dimensi penataan ruang kota lapangan pekerjaan yang ditemukan
memiliki beberapa dimensi, salah tentunya lebih sedikit dibandingkan
satunya adalah good government yang dengan pencari kerja. Bisnis global yang
berwenang mengatur wilayahnya sendiri lesu akibat krisis ekonomi yang
untuk tujuan mensejahterakan berkepanjangan telah menyebabkan
masyarakatnya. Dalam hal ini rendahnya kesempatan kerja, terutama
bagaimana seorang pemimpin daerah bagi lulusan sekolah dasar. Saat ini
mampu dan memiliki gaya tersendiri lulusan sarjana juga sedang melakukan
dalam memimpin daerahnya sehingga pergerakan, hal ini dikarenakan semakin
banyak lulusan perguruan tinggi namun Struktur fisik kota dan desa akan
tidak diimbangi dengan kesempatan ditentukan oleh dinamika pertumbuhan
kerja yang memadai. Sektor industri di ekonomi daerah. Dinamika pertumbuhan
Indonesia yang belum optimal ekonomi daerah terkait dengan pola
mengakibatkan kesempatan kerja yang produksi, konsumsi dan distribusi
masih belum mampu mengurangi pendapatan. (Sakti Adji S, 2011).
jumlah pergerakan Peningkatan produksi akan
meningkatkan pendapatan perkapita
Indonesia masih mengandalkan yang merupakan salah satu indikator
sektor pertanian untuk perekonomiannya, keberhasilan pembangunan.
sedangkan sektor industri masih belum Meningkatnya pada tingkat konsumsi
merata di seluruh Indonesia. Padahal penduduk juga akan berdampak pada
sektor industri ini mampu menyerap peningkatan pembangunan, dimana
banyak tenaga kerja, sehingga dapat peningkatan pembangunan ini akan
berperan dalam mengurangi jumlah memperkuat struktur perekonomian.
pergerakan di Indonesia. Secara umum, Distribusi pedapatan antar daerah yang
pembangunan di Eropa dan Amerika semakin jelas akan memperlihatkan
akan didorong setelah kegiatan bahwa tingkat kesenjangan antar daerah
industrialisasi. Namun, tidak demikian bisa dikurangi serendah mungkin,
halnya di Indonesia. Perkembangan sedangkan berkurangnya kesenjangan
perkotaan di Indonesia bukan antar daerah sanggup mendorong
disebabkan oleh adanya industrialisasi, terciptanya stabilitas ekonomi sosial dan
tetapi karena kondisi pedesaan yang politik.
kurang mendukung (Ahmad Nurmandi,
2014). Kondisi ini mempengaruhi Rencana pembangunan jangka
faktor-faktor dasar kota-kota di panjang Balikpapan menyatakan bahwa
Indonesia antara lain pada struktur dasar kota ini Balikpapan memiliki potensi
perekonomian, dimana terjadi dualisme sektor utama yaitu sektor jasa, industri
dalam perekonomian kota, yaitu dan perdagangan. Berbeda dengan
ekonomi modern dan ekonomi kabupaten dan kota di Provinsi
tradisional. Kondisi ini memperbesar Kalimantan Timur, kontribusi struktur
sektor informal di kota, yang perekonomian kota Balikpapan terhadap
mempengaruhi struktur fisik kota. sektor tersier di luar migas memberikan
kontribusi yang cukup besar terhadap
pertumbuhan ekonomi sektor nonmigas dan berupaya
kota Balikpapan, dimana pada tahun mendorong pengembangan sektor
2005 sektor tersier meliputi sektor, hotel nonmigas. Scenario akan segera
dan terwujud, karena perumusan visi dan
restoran;Sektor transportasi dan komuni misi dilakukan di Penyusunan RPJP
kasi Sektor keuangan,hotel dan restoran; Kota Balikpapan merespon
SektorTransportasi dan Komunikasi perkembangan saat ini. Oleh karena itu,
Sektor keuangan, persewaan, jasa skenario yang dibuat menjadi scenario
bisnis dan jasa memberikan kontribusi Optimis. Jika melihat ekonomi tanpa
sebesar 73,05, menggambarkan kota migas, misalnya, tren yang terjadi di
Balikpapan sebagai kota modern. lima tahun terakhir mengalami
pertumbuhan yang tinggi adalah
Kota Balikpapan pada tahun gambaran nyata, namun melalui
2005 sektor nonmigas menguasai kebijakan pemerintah Kota Balikpapan
47,22% perekonomian kota. Kontribusi berhasil mendorong sektor industri,
sektor nonmigas meningkat menjadi perdagangan dan jasa sebesar 31,81
49,48% pada tahun 2011. Sumbangan persen, yang kemudian diikuti dengan
terbesar adalah sektor perdagangan pergerakan sektor jasa, perekonomian
restoran dan hotel yang saat ini Kota Balikpapan masih akan terus
menyumbang 16,33% sektor tersebut berkontraksi hingga 2020 dan ekonomi
terhadap PDRB nonmigas (data 2011). Kota Balikpapan tanpa migas akan
Kontribusi dari sektor lain yaitu sektor tumbuh di atas nonmigas hingga tahun
perdagangan, keuangan dan jasa tidak 2025 dan setelah itu sektor ekonomi non
menunjukkan kontribusi yang signifikan migas akan tumbuh dan berkontribusi
dan kontribusinya cenderung stagnan. terhadap perekonomian Kota Balikpapan.
Jika perekonomian Kota Balikpapan
tumbuh mengikuti tren lima tahun Kota Balikpapan akan tumbuh
terakhir yaitu perekonomian tanpa migas relative jika kebijakan diambil oleh
akan mengalami peningkatan atas pemerintah adalah tetap
masuknya migas. Pada tahun 2025 mempertahankan sektor perdagangan,
sektor nonmigas akan mampu jasa, dan industry non migas dengan
menggantikan sektor migas. Skenario ini kapasitas yang ada dan diikuti oleh
terjadi ketika semua pemangku kebijakan untuk mendorong
kepentingan merespons perkembangan pertumbuhan sektor agroindustry,
perikanan kelautan jasa maritim, Draft Akhir RPJP Kota Balikpapan
perdagangan dan jasa yang tumbuh 2005-2025.
relative tinggi, maka mulai tahun 2011 file:///C:/Users/Aspire%203/Downloads/
tingkat pertumbuhan ekonomi Kota BAB%20III.pdf. Diakses pada : 12
Balikpapan tanpa migas yang cenderung Oktober 2022.
tingi dengan kinerja ekonomi demikian,
transformasi ekonomi Kota Balikpapan Isu Dalam Pembangunan Wilayah
dilakukan dengan mempercepat (Perkotaan dan Perdesaan Di Indonesia)
pembangunan di sektor non migas https://www.slideshare.net/HafidaSiti/is
karena sektor non migas baru akan u-pengembangan-wilayah. Diakses
mensubtitusi sektor migas pada tahun pada : 12 Oktober 2022.
2020.

Dengan mulai beralihnya


perekonomian Kota Balikpapan dari
sektor primer ke sektor sekunder tersier
maka pemerintah perlu lebih cermat
untuk membangun Kota Balikpapan
agar tetap sustainable.

DAFTAR PUSTAKA

R Ridwan, “PEMBANGUNAN
EKONOMI,” 2016, [Online].

S Tumangkeng, “Analisi Potensi


Ekonomi di Sektor,” Berkalah Ilm.
Efisiensi, vol. 18, 2018.

uns, “Pertumbuhan Kota,” perpustakan


uns, [Online]. Available:
file:///C:/Users/HP/Downloads/BAB II
(1) (1).pdf.

Anda mungkin juga menyukai