Anda di halaman 1dari 12

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Konten tersedia di: https://ejournal.unib.ac.id/index.php/


jagritropica/index

ISSN (CETAK) 2621-217X ISSN(ONLINE) 2621-699X

Analisis Struktur Ekonomi dan Sektor Unggulan di


Kabupaten Rejang Lebong

Anadiya Pingki, Bambang Sumantri, and Ketut Sukiyono*


Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
* Penulis korespondensi:ksukiyono@unib.ac.id

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis struktur ekonomi dan sektor
unggulan di Kabupaten Rejang Lebong. Data yang digunakan adalah data sekunder Produk Domestik
Regional Bruto tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik.
Analisis yang digunakan adalah struktur ekonomi, Location Quotient (LQ), Dynamic Location Quotient
(DLQ), Shift-share, dan Overlay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyumbang PDRB tertinggi
adalah sektor Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan sedangkan yang terendah adalah sektor
Pengadaan Listrik dan Gas dengan kontribusi masing-masing sebesar 32% dan 0,15%. Hasil dari
sektor ekonomi unggulan di Kabupaten Rejang Lebong adalah sektor Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Layanan
Pendidikan; Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Lainnya.

Kata kunci:LQ, DLQ, Shiftshare, Sektor terkemuka


Referensi untuk makalah ini harus dibuat sebagai berikut:
Pinki, A., B. Sumantri, K. Sukiyono. 2021. Analisis Struktur Ekonomi dan Sektor Unggulan pada
Kabupaten Rejang Lebong.Agritropica: Jurnal Ilmu Pertanian.4 (1): 8 – 19. DOI: https://doi.org/
10.31186/Jagritropica.4.1.8-19 .

PERKENALAN Pembangunan ekonomi daerah


dilakukan secara lebih khusus karena
Indonesia merupakan negara
pertumbuhan ekonomi daerah merupakan tolak
berkembang yang fokus pada pembangunan
ukur perekonomian di suatu daerah untuk
ekonomi nasional. Pembangunan ekonomi
mewujudkan pembangunan ekonomi (Tulus,
melalui upaya pertumbuhan ekonomi yang
2003). Perencanaan yang baik akan
berkaitan dengan peningkatan produksi
mempengaruhi keberhasilan pembangunan
barang dan jasa. Pelaksanaan pembangunan
ekonomi di suatu daerah. Untuk mencapai
nasional berdampak pada pembangunan
keberhasilan pembangunan perlu
daerah karena daerah merupakan bagian dari
memperhatikan struktur ekonomi daerah.
suatu negara. Indonesia adalah negara
Potensi ekonomi adalah kemampuan ekonomi
kesatuan, demikian perkembangannya
termasuk Nasional
yang dimiliki oleh suatu daerah yang mungkin
pembangunan dan pembangunan daerah.
atau layak untuk dikembangkan. Potensi tersebut
Pembangunan ekonomi daerah adalah proses
dapat membantu perekonomian daerah secara
dimana pemerintah daerah dan masyarakat
mengelola sumber daya yang ada di daerah yang
Dan secara
keseluruhan untuk berkembang mandiri
berkelanjutan
(Soeparmoko, 2002). Salah satu provinsi yang
bersangkutan. Pengelolaan sumber daya alam
memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik adalah
membentuk kerjasama antara pemerintah
Provinsi Bengkulu.
daerah dan sektor untuk menciptakan lapangan
Provinsi Bengkulu merupakan salah satu
kerja. Kerjasama ini dapat memberikan stimulus
provinsi yang memiliki nilai PDRB yang baik. Pada
terhadap pertumbuhan ekonomi daerah (Arsyad,
tahun 2015-2019 nilai PDRB menurut
2010).

8
lapangan usaha Provinsi Bengkulu Analisis struktur ekonomi dalam
terus meningkat. penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Struktur
Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi digambarkan melalui grafik batang
ekonomi juga dipengaruhi oleh kabupaten/kota di dengan data PDRB per lapangan usaha dalam
Provinsi Bengkulu. Salah satu kabupaten tersebut persen. PDRB digambarkan berdasarkan harga
adalah Kabupaten Rejang Lebong. berlaku dan harga konstan tahun 2010 tahun
Kabupaten Rejang Lebong memiliki 2015-2019 di Kabupaten Rejang Lebong.
nilai PDRB atas dasar harga berlaku tahun
Analisis Location Quotient (LQ).
2019 mencapai Rp 9,37 triliun. Nilai PDRB ini
meningkat dibanding tahun 2018 yang Location Quotient adalah metode
hanya Rp 8,69 triliun. Peningkatan nilai PDRB analisis yang digunakan untuk
dipengaruhi oleh peningkatan produksi di mengidentifikasi sektor unggulan (basis) dan
semua lapangan usaha dan inflasi. bukan sektor unggulan (non basis) Kabupaten
Berdasarkan harga konstan 2010, angka Rejang Lebong dibandingkan dengan
PDRB juga meningkat dari Rp5,79 triliun kontribusi sektor dan subsektor perekonomian
pada tahun 2018 menjadi Rp6,08 triliun pada yang sama di Provinsi Bengkulu.
tahun 2019 (BPS, 2019). Perhitungannya menggunakan rumus:
Analisis dilakukan untuk mengetahui Si/S
LQ =
bagaimana struktur ekonomi dan sektor apa saja Ni/N
yang akan menjadi unggulan di Kabupaten Dari hasil perhitungan LQ ini, dapat
Rejang Lebong sehingga sektor tersebut dapat diketahui jika:
membantu pertumbuhan ekonomi di Kabupaten 1. LQ suatu sektor > 1, maka sektor tersebut
Rejang Lebong. merupakan sektor basis atau sumber
pertumbuhan. Hasilnya tidak hanya
BAHAN DAN METODE memenuhi kebutuhan daerah tetapi juga
di luar daerah.
Banyak model ekonomi daerah yang 2. LQ suatu sektor < 1, maka sektor tersebut
dapat digunakan dalam menganalisis merupakan sektor non basis. Produksi
permasalahan ekonomi daerah, antara lain suatu komoditas hanya dapat memenuhi
model basis ekonomi, model input-output kebutuhan daerah itu sendiri, sehingga
(IO model), social accounting matrix (SAM), membutuhkan pasokan dari luar.
dan computable general equilibrium (CGE). 3. LQ suatu sektor = 1, sehingga ada
Sukiyono, 2010). Metode basis ekonomi yang kecenderungan sektor tersebut
digunakan dalam penelitian ini adalah tertutup karena tidak melakukan
metode kuantitatif yang menggunakan transaksi dari dan ke luar daerah
analisis tren, Location Quotient (LQ), (Widodo, 2006).
Dynamic Location Quotient (DLQ),
Shiftshare, dan Overlay. Data yang
Analisis Dynamic Location Quotient
digunakan dalam penelitian ini adalah data
(DLQ).
sekunder Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Rejang Tahun 2015-2019 dan Analisis Dynamic Location Quotient (DLQ)

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi digunakan untuk menentukan reposisi sektor dan

Bengkulu Tahun 2015-2019 yang diperoleh subsektor di masa mendatang di area tertentu.

melalui website Badan Pusat Statistik. Analisis ini penting digunakan untuk menentukan
apakah di masa depan sektor dan subsektor
Analisis Struktur Ekonomi
tertentu dapat bertahan sebagai basis sektor dan
subsektor atau tidak dan

9
sebaliknya apakah sektor dan Analisis Shift Share
subsektor yang sebelumnya bukan Shift-Share adalah analisis untuk
basis dapat mengalami reposisi mengetahui terjadinya pergeseran
berpotensi menjadi sektor dan pangsa sektor ekonomi dan
subsektor basis di masa depan (Hajeri menentukan keunggulan komparatif
et al, 2015). Menurut Suyatno (2000) sektor ekonomi di wilayah analisis.
dan Isabhandia dkk, 2021, rumus DLQ Menurut (Hajeri et al, 2015), rumus dan
adalah sebagai berikut: komponen dalam analisis shift-share
(1 + gij)/(1 + gj) adalah sebagai berikut:
DLQ = T
(1 + Gi)/(1 + G) 1. Dampak nyata pertumbuhan
Kriteria penentuan nilai DLQ adalah ekonomi
sebagai berikut: Dij = Nij + Mij + Cij
1. Nilai DLQ > 1 berarti suatu sektor Informasi :
masih dapat diharapkan menjadi I = Sektor ekonomi yang diteliti J =
sektor basis di masa mendatang. Variabel wilayah yang diteliti
2. Nilai DLQ < 1 artinya sektor tersebut tidak (Kabupaten Rejang Lebong)
dapat diharapkan menjadi sektor basis N = variabel luasan nasional
di masa mendatang. (Provinsi Bengkulu)
Dij = Perubahan sektor i di area j
Analisis LQ dan DLQ (Kabupaten Rejang Lebong) Nij =
Untuk melihat posisi yang dialami Sektor pertumbuhan nasional i in
oleh sektor di Kabupaten Rejang area j (Kabupaten
Lebong digunakan analisis kombinasi Rejang Lebong)
metode LQ dan DLQ, dengan Mij = Bauran industri sektor i in
ketentuan sebagai berikut menurut area j (Kabupaten
Hajeri et al (2015): Rejang Lebong)
Kriteria pengambilan keputusan:
Cij = Keunggulan kompetitif dari
1. LQ < 1 dan DLQ > 1 artinya sektor sektor i di wilayah j
tersebut direposisi menjadi sektor (Kabupaten Rejang Lebong)
basis di masa depan (base
reposition). 2. Pengaruh pertumbuhan ekonomi
2. LQ > 1 dan DLQ < 1, artinya sektor Nij = Eij x rn
tersebut direposisi menjadi sektor non Keterangan: rn = Pertumbuhan provinsi
basis di masa mendatang (non basis kecepatan

repositioning).
3. LQ>1 dan DLQ>1 berarti sektor 3. Pergeseran proporsional:
tersebut belum mengalami reposisi Mij = Eij (rin − rn)
atau tetap pada basis saat ini dan Keterangan:
masa mendatang. rn = Laju pertumbuhan dalam
4. LQ <1 dan DLQ <1, maka sektor tersebut provinsi jawa timur
tidak mengalami reposisi atau non basis rin = laju pertumbuhan
saat ini dan di masa yang akan datang. sektor pertanian di
provinsi Jawa Timur

10
4. Pengaruh secara kompetitif Dynamic Location Quotient (DLQ), dan
Cij = Eij (rij − rin) Shift Share, dalam menentukan sektor
Informasi: unggulan di Kabupaten Rejang Lebong.
Cij = Nilai kompetitif Koefisien dari ketiga analisis tersebut
komponen keuntungan harus disamakan dengan tanda positif
Eij = Nilai hasil pertanian (+) dan negatif (-). Jika nilai LQ dan DLQ >
di wilayah Kota Batu pada 1 (positif) dan <1 (negatif). Untuk
awal tahun analisis shiftshare, jika nilai proporsional dan
diferensial shift positif dan negatif,
hasilnya negatif. Identifikasi pada
Kriteria keputusan yang dapat
overlay jika ketiga alat analisis positif (+),
diambil untuk nilai Shift Share adalah:
maka sektor tersebut merupakan sektor
unggulan.
1. Jika nilai (N) positif, berarti sektor i di
Kabupaten Rejang Lebong tumbuh HASIL DAN DISKUSI
lebih cepat dari pertumbuhan rata-
rata Provinsi Bengkulu. Sebaliknya,
AnalisisHaif Struktur Ekonomi
jika nilai (N) negatif, berarti
pertumbuhan sektor i di Kabupaten Hasil analisis menunjukkan bahwa
Rejang Lebong lebih lambat sektor dengan nilai tertinggi terdapat
dibandingkan pertumbuhan rata- pada sektor Pertanian, Perikanan dan
rata Provinsi Bengkulu. Kehutanan. Hal ini terjadi karena
2. Jika nilai (M) positif, berarti sektor i Kabupaten Rejang Lebong terletak di
maju, dan sektor tersebut tumbuh dataran tinggi yang merupakan bagian
lebih cepat dari pertumbuhan dari daerah penghasil tanaman komoditas
ekonomi secara keseluruhan. hortikultura dan perkebunan.
Sebaliknya, jika nilai (M) negatif,
1. Struktur Ekonomi Kabupaten Rejang
berarti sektor i merupakan sektor
Lebong berdasarkan harga berlaku
yang pertumbuhannya lambat.
tahun 2015-2019.
3. Jika nilai (C) positif berarti sektor i
memiliki daya saing yang tinggi di Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Rejang Lebong. adalah nilai tambah bruto semua barang dan jasa

Sebaliknya, jika nilai (C) negatif, di suatu wilayah. Barang dan jasa tersebut dapat

berarti sektor tersebut menghasilkan nilai tambah melalui berbagai


Saya tidak punya daya saing di kegiatan ekonomi dalam periode tertentu. Harga

Kabupaten Rejang Lebong. yang berlaku adalah PDRB berdasarkan harga


yang berlaku pada periode perhitungan yang
berlaku dan bertujuan untuk melihat struktur
Analisis Hamparan
perekonomian. Keseluruhan nilai PDRB dari 17
Metode ini digunakan untuk melihat sektor di Kabupaten Rejang Lebong dapat
gabungan dari beberapa alat analisis yang digambarkan dalam grafik batang di bawah ini:
digunakan yaitu analisis Location Quotient (LQ),

11
35

30

25

20

15

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2015 2016 2017 2018 2019

Gambar 1 Struktur Ekonomi PDRB Atas Harga Berlaku Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2015-2019

Grafik batang di atas menunjukkan 2.Struktur Ekonomi Kabupaten


bahwa nilai PDRB tertinggi terdapat pada Rejang Lebong berdasarkan
sektor pertanian. Hal ini terjadi karena Harga Konstan 2010.
diketahui bahwa nilai PDRB sektor pertanian
Produk Domestik Regional Bruto
selalu tertinggi berkisar antara 30,7% - 33,3%.
adalah nilai tambah bruto semua barang dan jasa
Kabupaten Rejang Lebong merupakan salah
di suatu wilayah. Barang dan jasa tersebut dapat
satu kabupaten yang memiliki potensi yang
menghasilkan nilai tambah melalui berbagai
baik di bidang pertanian. Kabupaten Rejang
kegiatan ekonomi dalam periode tertentu.
Lebong menghasilkan tanaman hortikultura
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas
dengan komoditas cabai merah, bawang
dasar harga konstan adalah harga yang
merah, bawang putih, daun bawang, kentang,
digunakan dalam tahun dasar tertentu yang
kol, wortel, tomat, dan terong dalam jumlah
menjadi dasar atau acuan. Pembahasan ini
banyak. Untuk jenis tanaman perkebunan
menjelaskan data PDRB atas dasar harga konstan
Kabupaten Rejang Lebong menghasilkan
tahun 2015-2019. Nilai PDRB seluruh 17 sektor di
komoditas kopi dan kakao. Tidak hanya
Kabupaten Rejang Lebong dapat digambarkan
tanaman hortikultura dan perkebunan,
pada grafik batang di bawah ini.
Kabupaten Rejang Lebong juga menghasilkan
Grafik batang di bawah ini menunjukkan
jenis buah-buahan. Buah-buahan yang
bahwa nilai PDRB tertinggi terdapat pada sektor
dihasilkan di Kabupaten Rejang Lebong adalah
pertanian. Hal ini terjadi karena diketahui bahwa
jeruk, mangga, durian, alpukat, pepaya, salak,
nilai PDRB sektor pertanian selalu tertinggi
dan rambutan.
berkisar antara 29,7% - 32,2%. Kabupaten Rejang
Nilai PDRB terhadap harga berlaku
Lebong merupakan salah satu kabupaten yang
terendah terdapat pada sektor pengadaan
memiliki potensi yang baik di bidang pertanian.
listrik dan gas yang nilainya selama lima
Kabupaten Rejang Lebong menghasilkan
tahun terakhir hanya berada di kisaran 0,1%
tanaman hortikultura dengan komoditas cabai
- 0,2%. Hal ini menunjukkan sektor
merah, bawang merah, bawang putih, daun
pengadaan listrik dan gas belum mampu
bawang, kentang, kubis, wortel, tomat, dan
memberikan kontribusi nilai PDRB yang
terong yang memiliki jumlah banyak. Selain jenis
tinggi terhadap perekonomian Kabupaten
tanaman hortikultura, Kabupaten Rejang Lebong
Rejang Lebong.
juga menghasilkan jenis tanaman perkebunan.
Jenis tumbuhan tersebut adalah

12
35

30

25

20

15

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
2015 2016 2017 2018 2019

Gambar 2. Struktur Ekonomi PDRB Berdasarkan Harga Konstan di Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten 2015-2019

ditemukan pada komoditas kopi dan kakao. Tidak Pengadaan Listrik dan Gas; Perdagangan
hanya tanaman hortikultura dan perkebunan, Besar dan Eceran; Memperbaiki;
Kabupaten Rejang Lebong juga menghasilkan Penyediaan akomodasi serta makan dan
jenis buah-buahan. minum; Administrasi Pemerintahan Wajib,
Nilai PDRB berdasarkan harga Pertahanan dan Jaminan Sosial; Layanan
konstan tahun 2010 di Kabupaten Rejang Pendidikan; Pelayanan Kesehatan dan
Lebong dari tahun 2015-2019 yang ditulis Pelayanan Lainnya.
dalam persen (%), diketahui nilai terendah Sektor pertama yang menjadi sektor
terdapat pada sektor pengadaan listrik dan basis adalah pertanian, perikanan, dan
gas. selama lima tahun terakhir, sektor ini kehutanan. Sektor ini merupakan salah satu
hanya memiliki nilai PDRB sebesar 0,1%. Hal sektor yang memberikan kontribusi besar bagi
ini menunjukkan bahwa sektor pengadaan pembangunan ekonomi di Kabupaten Rejang
listrik dan gas belum mampu memberikan Lebong karena dapat dilihat bahwa Kabupaten
kontribusi PDRB yang tinggi terhadap Rejang Lebong merupakan salah satu
perekonomian di Kabupaten Rejang Lebong. kabupaten yang memiliki permukaan geografis
yang tinggi. Lokasi tersebut mampu menjadi
Analisis LQ
tempat tumbuhnya berbagai jenis komoditas
Untuk menentukan sektor basis dan tanaman, mulai dari jenis komoditas
non basis digunakan analisis LQ. Analisis hortikultura dan perkebunan. Hasil analisis LQ
menggunakan data sekunder PDRB masing- pada sektor ini sama dengan penelitian yang
masing sektor ekonomi di Kabupaten Rejang dilakukan oleh Situmorang et al (2020) yang
Lebong dan Provinsi Bengkulu. Hasil memiliki nilai LQ > 1. Hal ini menunjukkan
perhitungan LQ di Kabupaten Rejang bahwa sektor tersebut dapat memberikan
Lebong pada penelitian ini dapat dilihat kontribusi nilai PDRB yang tinggi bagi
pada tabel 1 berikut ini. Kabupaten Rejang Lebong. Sektor berikutnya
Diketahui hasil analisis LQ di adalah sektor pengadaan listrik dan gas, Sektor
Kabupaten Rejang Lebong tahun ini menjadi penyumbang nilai PDRB yang
2015-2019 terdapat delapan sektor yang relatif tinggi dibandingkan kabupaten lain di
menjadi sektor basis karena memiliki nilai Provinsi Bengkulu. Hal ini mengakibatkan
LQ > 1. Sektor tersebut adalah sektor sektor ini mampu menjadi sektor basis. Hal
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; yang sama berlaku untuk grosir

13
dan sektor perdagangan eceran; Memperbaiki; Pertahanan, dan Jaminan Sosial; Layanan
Penyediaan akomodasi serta makan dan Pendidikan; Pelayanan Kesehatan dan
minum; Wajib Administrasi Pemerintahan, Pelayanan Lainnya.

Tabel 1. Nilai LQ di Kabupaten Rejang Lebong

LQ Avera Klasifikasi
TIDAK Sektor
2015 2016 2017 2018 2019 ge N
Pertanian, Kehutanan,
1 1,10 1,09 1,08 1,08 1,08 1.09 Basis
dan Perikanan
2 Penambangan dan Penggalian 0,40 0,41 0,41 0,41 0,41 0,41 Non-basis
3 Industri pengolahan 0,70 0,70 0,70 0,70 0,70 0,70 Non-basis
Pengadaan
4 1,02 1,01 1,01 1,01 1,02 1.01 Basis
Listrik dan Gas
Persediaan air; Limbah,
5 Limbah dan Daur Ulang 0,83 0,83 0,83 0,83 0,82 0,83 Bukan basis
Pengelolaan
6 Konstruksi 0,86 0,86 0,86 0,86 0,84 0,85 Non-basis
Grosir dan eceran
7 Berdagang; Mobil dan 1,14 1,14 1,14 1,14 1,15 1,14 Dasar
Bengkel Sepeda Motor
Transportasi dan
8 0,71 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72 Non-basis
Penyimpanan

Penyediaan
9 Akomodasi dan 1,11 1,11 1,11 1,12 1,10 1,11 Basis
Makanan dan minuman

Informasi dan
10 0,66 0,66 0,66 0,66 0,66 0,66 Non-basis
Komunikasi
Layanan Keuangan dan
11 0,96 0,96 0,97 0,98 1.00 0,97 Non-basis
Pertanggungan

12 Perumahan 0,92 0,92 0,92 0,92 0,92 0,92 Non-basis


13 Layanan Perusahaan 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 Non-basis
Wajib
Pemerintah
14 Administrasi, 1,11 1,11 1,11 1,11 1,10 1,11 Basis
Pertahanan, dan Sosial
Keamanan
15 Layanan Pendidikan 1,61 1,61 1,61 1,61 1,60 1,61 Dasar
16 Pelayanan kesehatan 1,56 1,56 1,55 1,55 1,54 1,55 Dasar
17 Layanan Lainnya 1,57 1,55 1,51 1,51 1,51 1,53 Dasar
Sumber: Data olahan, 2021.

Sektor basis di Kabupaten Rejang akomodasi dan makanan dan minuman; Wajib
Lebong menggambarkan bahwa sektor ini Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan
mampu memenuhi kebutuhan Kabupaten Jaminan Sosial; Layanan Pendidikan; Pelayanan
Rejang Lebong sebagai sumber pertumbuhan Kesehatan dan Pelayanan Lainnya. Sektor basis
ekonomi dan hasilnya tidak hanya memenuhi di Kabupaten Rejang Lebong menggambarkan
kebutuhan daerah tetapi juga luar daerah. bahwa sektor ini mampu memenuhi
Demikian juga dengan sektor perdagangan kebutuhan Kabupaten Rejang Lebong sebagai
besar dan eceran; Memperbaiki; Penyediaan sumber pertumbuhan ekonomi.

14
dan hasilnya tidak hanya memenuhi sektor basis atau bukan, sekalipun sebelumnya
kebutuhan daerah tetapi juga luar daerah. bukan basis, akan mengalami reposisi menjadi
Demikian juga dengan sektor perdagangan sektor basis (Hajeri et al, 2015). Pada tabel di
besar dan eceran; Memperbaiki; Penyediaan atas terlihat bahwa nilai DLQ > 1 dan nilai DLQ
akomodasi serta makan dan minum; Wajib < 1. Terlihat bahwa sektor yang memiliki nilai
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan DLQ > 1 terdapat pada sektor Pertanian,
Jaminan Sosial; Layanan Pendidikan; Pelayanan Kehutanan dan Perikanan; Persediaan air;
Kesehatan dan Pelayanan Lainnya. Sektor basis Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang;
di Kabupaten Rejang Lebong menggambarkan Konstruksi; Penyediaan akomodasi serta
bahwa sektor ini mampu memenuhi makan dan minum; Perumahan; Layanan
kebutuhan Kabupaten Rejang Lebong sebagai Perusahaan; Wajib Administrasi Pemerintahan,
sumber pertumbuhan ekonomi dan hasilnya Pertahanan, dan Jaminan Sosial; Layanan
tidak hanya memenuhi kebutuhan daerah Pendidikan; Pelayanan Kesehatan dan
tetapi juga luar daerah. Pelayanan Lainnya. Hal ini menunjukkan
bahwa sektor tersebut dianggap Basis atau
Analisis DLQ mampu memenuhi kebutuhan ekonomi
Kabupaten Rejang Lebong bahkan
Analisis Dynamic Location Quotient (DLQ)
meninggalkan daerah tersebut dengan waktu
digunakan untuk menentukan apakah suatu sektor di
atau masa yang akan datang.
masa mendatang masih akan bertahan sebagai a

Tabel 2. Hasil Analisis DLQ


TIDAK. Sektor Rata-rata Informasi
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1.28 Basis
2 Pertambangan dan Penggalian 0,35 Non-Base
3 Industri pengolahan 0,86 Non-Base
4 Pengadaan Air Listrik dan Gas; 0,91 Non-Base
Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur
5 1.53 Basis
Ulang
6 Konstruksi 1.31 Basis
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
7 0,80 Non-Base
Sepeda Motor
8 Transportasi dan Penyimpanan 0,78 Non-Base
9 Penyediaan Akomodasi dan Makanan dan 1.03 Basis
10 Minuman Informasi dan Komunikasi 0,95 Non-Base
11 Layanan Keuangan dan Real Estat 0,22 Non-Base
12 Asuransi 1.12 Basis
13 Layanan Perusahaan 1.39 Basis
Wajib Administrasi Pemerintahan, Pertahanan,
14 1.12 Basis
dan Jaminan Sosial
15 Layanan Pendidikan 1.07 Basis
16 Pelayanan kesehatan 1.09 Basis
17 Layanan Lainnya 1,50 Basis
Sumber: Data olahan, 2021

15
Gabungan analisis LQ dan DLQ masyarakat di Kabupaten Rejang Lebong
khususnya di wilayah Kecamatan Selupu
Analisis gabungan LQ dan DLQ
Rejang. Sebagai sumber mata pencaharian,
merupakan analisis yang dilakukan untuk
lahan di kawasan tersebut masih dimanfaatkan
mengetahui apakah sektor yang semula berbasis
sebagai lahan penanaman komoditas tanaman
tetap menjadi basis yang persisten untuk masa
hortikultura dan perkebunan. Serta sektor ini
yang akan datang atau sebaliknya.
mampu memenuhi kebutuhan daerah maupun
Tabel di atas menunjukkan nilai LQ dan
luar daerah.
DLQ masing-masing sektor di Kabupaten Rejang
Hal yang sama juga terjadi pada
Lebong. Dua sektor tetap menjadi basis
sektor penyediaan akomodasi makan dan
berdasarkan analisis LQ dan DLQ. Sektor-sektor
minum. Sektor ini memiliki nilai PDRB yang
tersebut adalah Pertanian, Kehutanan dan
baik sehingga dapat memenuhi kebutuhan
Perikanan, serta Penyediaan Akomodasi Makan
ekonomi Kabupaten Rejang Lebong dan luar
dan Minum. Hal ini menunjukkan bahwa sektor
daerah di masa kini dan masa yang akan
tersebut mampu memenuhi kebutuhan ekonomi
datang. Sektor ini dapat mempertahankan
daerah maupun luar daerah, baik di masa kini
posisinya sebagai sektor Dasar dalam
maupun di masa yang akan datang. Sektor
membantu pertumbuhan ekonomi
pertanian, perikanan, dan kehutanan merupakan
Kabupaten Rejang Lebong. PDRB yang tinggi
sektor yang dapat mempertahankan kondisi
ini diperoleh dari nilai tambah dan jasa yang
perekonomian saat ini dan yang akan datang
dihasilkan oleh kedua sektor tersebut.
karena sektor pertanian merupakan salah satu
sumber mata pencaharian masyarakat.

Tabel 3. Hasil Gabungan Analisis LQ dan DLQ


TIDAK. Sektor LQ DLQ Informasi
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1.09 1.28 Tetap Basis
2 Pertambangan dan Penggalian 0,41 0,35 Non-Base
3 Industri pengolahan 0,70 0,86 Non-Base
4 Pengadaan Air Listrik dan Gas; 1.01 0,91 Reposisi Non-Base
Pengelolaan Sampah, Limbah dan
5 0,83 1.53 Reposisi basis
Daur Ulang
6 Konstruksi 0,85 1.31 Reposisi basis
Perdagangan Besar dan Eceran; Bengkel
7 1.14 0,80 Reposisi Non-Base
Mobil dan Motor
8 Penyediaan Transportasi dan 0,72 0,78 Non-Base
Penyimpanan Akomodasi dan Makanan
9 1.11 1.03 Tetap Basis
dan Minuman
10 Informasi dan Komunikasi Jasa 0,66 0,95 Non-Base
11 Keuangan dan Asuransi Real 0,97 0,22 Non-Base
12 Estat 0,92 1.12 Reposisi basis
13 Layanan Perusahaan 0,07 1.39 Reposisi basis
Wajib Pemerintah
14 Administrasi, Pertahanan, dan Jaminan 1.11 1.12 Basis
Sosial
15 Layanan Pendidikan 1.61 1.07 Basis
16 Pelayanan kesehatan 1.55 1.09 Basis
17 Layanan Lainnya 1.53 1,50 Basis
Sumber: Data olahan, 2021.

16
Analisis Shift Share berbagai faktor yang menyebabkan perubahan
industri di suatu daerah dalam pertumbuhannya
Analisis shift-share merupakan analisis
dari satu kurun waktu ke kurun waktu berikutnya
yang digunakan untuk membandingkan perbedaan
(Arsyad, 2010). Hasil analisis Shift Share di
tingkat pertumbuhan berbagai sektor (industri) di
Kabupaten Rejang Lebong dapat dilihat pada
suatu wilayah penelitian dengan wilayah acuan.
tabel di bawah ini.
Analisis ini menggunakan metode isolasi

Tabel 4. Hasil Analisis Shift Share


TIDAK. Sektor Nij Mij Cij Dij
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2418.26 297.336 161.277 2876.868
2 Pertambangan dan Penggalian 315.162 32.0357 - 46.065 301.1332
3 Industri pengolahan 514.22 88.9012 - 11.496 591.6255
4 Pengadaan Air Listrik dan Gas; 6,64924 2.85659 - 0,1377 9.368093
Pengelolaan Sampah, Limbah dan
5 18.9435 2.19492 1.9662 23.10466
Daur Ulang
6 Konstruksi 363.309 96.601 51.8492 511.7594
Perdagangan Besar dan Eceran;
7 1196.98 442.211 - 90.105 1549.089
Bengkel Mobil dan Motor
8 Penyediaan Transportasi dan Penyimpanan 645.609 182.04 - 45.465 782.1846
Akomodasi dan Makanan dan Minuman
9 123,47 50,4451 7,77866 181,6937
10 Informasi dan Komunikasi 351,93 115.602 4.54332 472.0758
11 Layanan Keuangan dan Real Estat 285.874 27.4707 - 57.316 256.029
12 Asuransi 370.036 67.2971 20.574 457.9072
13 Layanan Perusahaan 182.302 39,6832 25.8327 247.8184
Pemerintah Wajib
14 Administrasi, Pertahanan, dan Jaminan 718.818 161.523 46,8313 927,1723
Sosial
15 Layanan Pendidikan 527,37 90,7158 20,1414 638.227
16 Pelayanan kesehatan 124,172 46,3952 11,4721 182,0391
17 Layanan Lainnya 59,3702 20.9899 15.8641 96,22426
Total 8.222,48 1.764,30 117,55 10.104,32
Sumber: Data olahan, 2021.

Pada hasil analisis Shift Share di atas Nilai Cij terbesar dan paling positif terdapat
terlihat nilai Nij semua sektor bernilai positif, pada sektor Pertanian, Kehutanan, dan
hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan Perikanan, hal ini menunjukkan bahwa sektor
Kabupaten Rejang Lebong tumbuh lebih tersebut memiliki daya saing yang tinggi di
cepat dibandingkan pertumbuhan rata-rata Provinsi Bengkulu.
Provinsi Bengkulu. Untuk nilai Mij, semua
Analisis Hamparan
sektor bernilai positif dan sama dengan Nij,
sehingga terlihat semua sektor maju di Analisis overlay atau gabungan adalah

Kabupaten tersebut tumbuh lebih cepat dari analisis yang digunakan untuk mengetahui hasil

pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. akhir dari gabungan ketiga alat analisis tersebut.

Nilai Cij di Kabupaten Rejang Lebong Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

diketahui terdapat sektor yang memiliki nilai LQ, DLQ, dan Shift Share. Hasil yang diperoleh

positif dan negatif. Sektor yang memiliki adalah sebagai berikut:

17
Tabel 5. Hasil Analisis Overlay
Menggeser
TIDAK. Informasi LQ DLQ Kesimpulan
Membagikan

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan ++ + Unggul


2 Pertambangan dan Penggalian -- - Tidak Diunggulkan
3 Industri pengolahan -- - Tidak Diunggulkan
4 Pengadaan Air Listrik dan Gas; +- - Tidak Diunggulkan
Pengelolaan Sampah, Limdah, Dan Daur
5 -+ + Tidak Diunggulkan
Ulang
6 Konstruksi -+ + Tidak Diunggulkan
Perdagangan Besar dan Eceran; Bengkel
7 +- - Tidak Diunggulkan
Mobil dan Motor
8 Penyediaan Transportasi dan Penyimpanan -- - Tidak Diunggulkan
Akomodasi dan Makanan dan Minuman
9 ++ + Unggul
10 Informasi dan Komunikasi Jasa -- + Tidak Diunggulkan
11 Keuangan dan Asuransi Real -- - Tidak Diunggulkan
12 Estat -+ + Tidak Diunggulkan
13 Layanan Perusahaan -+ + Tidak Diunggulkan
Wajib Administrasi Pemerintahan,
14 ++ + Unggul
Pertahanan, dan Jaminan Sosial
15 Layanan Pendidikan ++ + Unggul
16 Pelayanan kesehatan ++ + Unggul
17 Layanan Lainnya ++ + Unggul
Sumber: Data olahan, 2021.

Pada tabel di atas diketahui bahwa itu memberikan kontribusi yang baik untuk
sektor yang memiliki nilai LQ, DLQ, dan PDRB. Sektor ini dapat bersaing dengan
Shift-share positif (+) berarti sektor daerah referensi. Tidak hanya sektor
tersebut berpotensi menjadi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, sektor
unggulan di Kabupaten Rejang Lebong. lain yang menjadi unggulan di Kabupaten
Dari ketiga alat analisis tersebut diketahui Rejang Lebong juga mampu bersaing
bahwa sektor-sektor di Kabupaten Rejang dengan daerah acuan.
Lebong memiliki nilai positif yaitu pada
sektor Pertanian, Kehutanan, dan KESIMPULAN
Perikanan; Penyediaan akomodasi serta Dari penelitian yang telah
makan dan minum; Pertahanan dan dilakukan dengan judul penelitian
Jaminan Sosial Wajib; Layanan Pendidikan; “Analisis Struktur Ekonomi dan Sektor
Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Unggulan di Kabupaten Rejang Lebong”
Lainnya. Sektor pertanian merupakan diperoleh beberapa kesimpulan yaitu:
salah satu sektor yang memiliki nilai PDRB Struktur ekonomi PDRB menurut
yang tinggi sehingga dapat memperoleh lapangan usaha berdasarkan harga berlaku
nilai LQ, DLQ, dan shift-share yang positif dan harga konstan tahun 2015-2016
sehingga menjadi sektor unggulan. Hal menunjukkan bahwa sektor yang memiliki nilai
yang sama juga terjadi di Kabupaten terbesar adalah sektor Pertanian, Kehutanan,
Kendal yang diteliti oleh Wahyuningtyas dan Perikanan dengan nilai antara 29% - 33%.
dkk (2013) yang menyatakan bahwa Dinas Untuk sektor yang memberikan kontribusi
Pertanian, PDRB terkecil bagi Kabupaten Rejang

18
Kabupaten Lebong yaitu sektor Isabhandia, YM, & Setiartiti, L. (2021).
Pengadaan Gas dan Listrik yang Analisis Sektor Dasar dan Strategi
nilainya hanya 0,1% - 0,2%. Pengembangan Potensi Ekonomi
Sektor unggulan yang memiliki Daerah di Kabupaten Kulon
nilai positif dari ketiga alat analisis Progo Tahun 2013-2017.Jurnal
melalui LQ, DLQ, dan Shift Share di Riset Ekonomi dan Ilmu Sosial,
Kabupaten Rejang Lebong adalah sektor 5(1), 77-87.
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan;
Tulus, Tambunan. (2003). bahasa Indonesia
Penyediaan akomodasi serta makan dan
Ekonomi, Beberapa Isu Penting.
minum; Pertahanan dan Jaminan Sosial
Bogor. Ghalia Indonesia.
Wajib; Layanan Pendidikan; Pelayanan
Kesehatan dan Pelayanan Lainnya. Dari Situmorang, Tulus Hartatio, Sriyoto,
kesimpulan diatas dapat disarankan Ketut Sukiyono. (2020). Pemimpin
agar nilai PDRB Kabupaten Rejang Ekonomi Sektor Dan
Lebong dapat meningkat setiap Daya Saing Dalam Selatan
tahunnya. Terutama untuk sektor yang Kabupaten Tapanuli.JASEB, 2 (1),
memiliki nilai PDRB rendah. Sehingga 45-58.
Kabupaten Rejang Lebong dapat Soeparmoko. (2002). Ekonomi Publik
meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk Keuangan dan
untuk pembangunan ekonomi daerah. Pembangunan Daerah. Edisi
pertama. Yogyakarta. Dan saya.
REFERENSI
Sukiyono, K. (2010) . Pemodelan
Arsyad, L. (2010). Ekonomis Perekonomian Daerah:
Perkembangan .Bagian Pendekatan Model Input-output
Penerbitan dan Percetakan STIM dan Aplikasinya. BPFP.
YKPN. Yogyakarta. Universitas Bengkulu. ISBN 978-
602-96609-4-4
Badan Pusat Statistik. (2012-
2016). Produk Domestik Regional Suyatno. (2000). Ekonomis Basis

Bruto Kabupaten Sampang Analisis pertumbuhan ekonomi


menurut lapangan usaha. daerah tingkat II Wonogiri. Jurnal
Bengkulu. Ekonomi Pembangunan, 1 (2),
144-159.
Badan Pusat Statistik. (2015-
2019). Produk Domestik Bruto Wahyuningtyas, R., A. Rusgiyono, dan
Kabupaten/Kota Rejang Lebong Y. Wilandari. (2013). Analisis Sektor
menurut lapangan usaha. Unggulan Menggunakan Data
Bengkulu. PDRB.Jurnal Gaussian,2 (3), 219-
228.
Hajeri, Erlinda Yurisintha, Eva
Dolorosa. (2015). Analisis Widodo, (2006). Perkembangan

Penentuan Sektor Ekonomi Perencanaan: Aplikasi Komputer


Unggulan di Kabupaten Kubu (Era Otonomi Daerah).
Raya.Jurnal Ekonomi Bisnis dan Yogyakarta. UPP STIM YKPN.
Kewirausahaan, 4 (2), 253-269.

19

Anda mungkin juga menyukai