Anda di halaman 1dari 9

Jurnal

Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah)


Vol. 2, No. 2, Desember 2021.
Geografika
©2021 Program Studi S1 Geografi, FISIP ULM. (Geografi Lingkungan Lahan Basah)

Analisis Ekonomi Wilayah dan Evaluasi Dampak Pembangunan Ekonomi


di Kabupaten Bondowoso
Nor AufaAzizah1, Rosalina Kumalawati2, Ellyn Normelani3, Ahmad Alim Bachri4
1
Mahasiswa Program Studi Geografi, FISIP, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin
2, 3
Program Studi Geografi, FISIP, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin
4
Program Studi Ilmu Manajemen, FEB, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin

Email Koresponden: 2010416220020@mhs.ulm.ac.id

Abstrak: Negara berkembang dapat mewujudkan kondisi yang lebih baik dari sebelumnya dengan
melakukan pembangunan. Pembangunan yang kerap kali dilangsungkan oleh negara berkembang
adalah pembangunan dalam bidang ekonomi. Pembangunan ekonomi adalah proses meningkatnya
pendapatan total, yaitu terjadinya peristiwa pertumbuhan ekonomi pada suatu negara dengan
memperkirakan penambahan jumlah penduduk, pergantian fundamental dalam susunan ekonomi dan
pemerataan pendapatan. Perkembangan ekonomi adalah salah satu petunjuk dalam kemajuan
keuangan yang harus terlihat melalui peningkatan pembayaran teritorial asli selama jangka waktu
tertentu. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan penanda yang signifikan untuk
menentukan keadaan keuangan dalam ruang dalam jangka waktu tertentu, baik berdasarkan biaya saat
ini maupun berdasarkan biaya tetap. Sebagian besar tingkat perkembangan ekonomi di Kabupaten
Bondowoso adalah relatif meningkat meskipun memiliki pendapatan perkapita yang tergolong sedang.
Sektor industri yang sekaligus penyumbang pendapatan terbesar di Kabupaten Bondowoso perlu
dikembangkan dan dikelola kembali agar dapat memenuhi capaian dan sasaran pembangunan
ekonomi.

Kata Kunci: pembangunan, ekonomi, evaluasi, Kabupaten Bondowoso

Abstract: Developing countries can realize better conditions than before by carrying out
development. Development that is often carried out by developing countries is economic development.
Economic development is the process of increasing total income, namely the occurrence of economic
growth events in a country by estimating the increase in population, fundamental changes in the
composition of the economy and income distribution. Economic development is one of the clues in
financial progress that must be seen through the increase in original territorial payments over a
certain period of time. Gross Regional Domestic Product (GDP) is a significant marker to determine
the financial condition in space within a certain period of time, both based on current costs and based
on fixed costs. Most of the levels of economic development in Bondowoso Regency are relatively
increasing despite having a moderate per capita income. The industrial sector, which is also the
largest income contributor in Bondowoso Regency, needs to be developed and managed again in
order to meet the achievements and targets of economic development.

Keywords: development, economy, evaluation, Bondowoso Regency


Nor Aufa Azizah, dkk/Jurnal Geografika, Vol. 2, No. 2, Desember 2021: 51 - 59

A. PENDAHULUAN pembangunan dalam bidang ekonomi.


Pembangunan adalah bentuk nyata dari Pembangunan ekonomi adalah proses
tugas pelayanan yang dilaksanakan oleh meningkatnya pendapatan total, yaitu
pemerintah untuk mewujudkan kemajuan terjadinya peristiwa pertumbuhan ekonomi
daerah dan mencukupi kebutuhan penduduk pada suatu negara dengan memperkirakan
(Suryahani & Murni., 2006). Pelaksanaan penambahan jumlah penduduk, pergantian
pembangunan memerlukan peninjauan atas fundamental dalam susunan ekonomi dan
pemenuhan kebutuhan penduduk yang pemerataan pendapatan Arsyad (2015) dalam
menjadi fokus utama (Azizah et al., 2021) Zakaria et al (2018) mengemukakan bahwa
Indikator utama berhasilnya suatu pembangunan ekonomi merupakan kapasitas
pembangunan adalah dengan memperkirakan ekonomi nasional dimana kondisi ekonomi
kapasitas kebutuhan penduduk agar dapat yang mulanya cenderung relatif statis dalam
terpenuhi secara langsung ataupun tidak kurun waktu yang cukup lama untuk dapat
langsung. Pemenuhan kebutuhan masyarakat meningkatkan dan menjaga laju pertumbuhan
antara pusat dan daerah sudah ada alokasi GNP sampai memenuhi angka lima sampai
dana untuk mendukung pembangunan yang tujuh persen. Todaro & Stephen (2006)
ada (Nuryadin & Suharsih., 2017). dalam Fitri & Aimon (2019) juga
Indonesia adalah negara kepulauan yang menyatakan bahwa kesuksesan pembangunan
dapat berupaya mewujudkan pembangunan ekonomi suatu negara dapat diukur
nasional dengan wilayah yang terbagi atas 34 berdasarkan tiga poin, yaitu berkembangnya
provinsi, 410 kabupaten dan 98 kota. Setiap kinerja penduduk untuk mencukupi
provinsi, kabupaten dan kota dikelola oleh kebutuhan pokoknya (sustenance), rasa harga
pemerintah daerah yang telah ditetapkan diri yang meningkat (self-esteem) sebagai
berdasarkan perundang-undangan. Hal ini seorang manusia dan kemampuan penduduk
bertujuan agar pembanguan setiap wilayah untuk memilih (freedom from servitudei)
dapat optimal, meningkatnya kesejahteraan yang merupakan salah satu HAM.
masyarakat serta hasil yang telah dicapai Isu utama dalam pembangunan wilayah
dapat dirasakan secara merata oleh penduduk terletak pada penekanan pendekatan
Indonesia. Problematika utama pembangunan kemajuan mengingat kualitas daerah yang
adalah masih ada beberapa daerah yang bersangkutan dengan kemampuan sumber
terisolasi sehingga menimbulkan persebaran daya manusia, kelembagaan dan aktual
penduduk yang tidak merata bahkan lingkungan. Kemajuan keuangan teritorial
perkembanga sosial ekonomi masih harus, jelas, perlu membingkai fondasi baru,
tertinggal jauh jika dibandingkan dengan mendorong perusahaan pilihan, bekerja pada
penduduk wilayah lain yang ada di Indonesia batas tenaga kerja saat ini untuk memberikan
(Hermanto., 2009; Sarman & Sajogyo., 2000; barang dan administrasi yang lebih baik,
Iek., 2013). serta mendorong organisasi baru dan
Negara berkembang dapat mewujudkan membedakan sektor bisnis baru. Pelatihan
kondisi yang lebih baik dari sebelumnya dalam bidang ekonomi yang berbeda
dengan melakukan pembangunan. membuat setiap daerah dan kota berlomba-
Pembangunan yang kerap kali dilangsungkan lomba untuk mengembangkan potensi
oleh negara berkembang adalah keuangannya, sehingga pembangunan

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 52
Nor Aufa Azizah, dkk/Jurnal Geografika, Vol. 2, No. 2, Desember 2021: 51 - 59

provinsi dilakukan secara terpadu dan pelaksanaan kebutuhan kemajuan daerah


bersahabat serta terkoordinasi sehingga yang tidak sesuai dengan potensi yang
kemajuan yang terjadi di setiap daerah sesuai digerakan oleh setiap daerah. Pemenuhan
dengan kebutuhan dan kemampuan kebutuhan daerah yang berbeda yang akan
wilayahya. mendorong tingkat pemenuhan daerah sangat
Peraturan Undang-Undang Nomor 32 dipengaruhi oleh sifat administrasi yang
Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah telah diberikan oleh otoritas publik. Untuk
mengendalikan kemajuan masyarakat dalam mencapai hal ini, pentingnya gagasan
mengalirkan perbaikan daerah yang kemajuan karena penataan harus ditujukan
memberikan daya adaptasi kepada daerah pada pengakuan fokus administrasi secara
untuk membina daerahnya, mengingat adil dan tidak memihak yang memerlukan
kemajuan dibidang keuangan. Perkembangan metode-metode khusus yang sedang
ekonomi dijadikan sebagai tolak ukur yang dikembangkan persiapannya. Strategi-strategi
dapat digunakan untuk memutuskan ini menggabungkan pemecahan perhitungan
pencapaian kemajuan suatu daerah dari Pendapatan Perkapita Nominal (PPK
berbagai bidang moneter yang secara Nominal), Pendapatan Perkapita Riil (PDB
implikasi menggambarkan tingkat perubahan Riil), pembayaran perkapita, kegunaan
moneter. Jadi diyakini bahwa tidak akan ada sektoral, konstruksi keuangan teritorial,
kerangka moneter yang berlaku di arena desain moneter sektoral dan laju
publik secara keseluruhan. pengembangan efisiensi moneter.
Pembangunan dalam bidang ekonomi Mengusahakan produktivitas dan
yang diatur ke arah ini dapat menghadapi kecukupan porsi dan penggunaan aset dalam
pergantian peristiwa keuangan daerah. kegiatan daerah, serta agar tujuan perbaikan
Perbaikan keuangan daerah yang terjadi yang berbeda dan tujuan tercapai secara ideal
dapat diandalkan sebagai perputaran uang memerlukan penilaian dalam sistem penataan
yang layak, di mana Pendapatan Nasional sebagai bagian integral dari kemajuan
Bruto (PNB) perkapita asli (steady cost) wilayah. Evaluasi adalah mengumpulkan dan
harus lebih tinggi dari laju perkembangan menyelidiki informasi dan data yang terkait
penduduk. Sumartini & Muta’ali (2015) dengan pelaksanaan latihan pengembangan
mengemukakan bahwa kemajuan keuangan lokal yang diatur.
daerah digambarkan oleh pembayaran per Selesai atau tidaknya penilaian
kapita yang tinggi dan stabil, pembangunan bergantung pada informasi yang didapat
moneter teritorial serta efek samping dari selama tindakan. Melalui penilaian diperoleh
perbaikan tersebut disebarluaskan secara keuntungan dan efek dari suatu tindakan
merata di seluruh daerah sehingga semakin kemajuan yang diharapkan dapat
mempersempit kesenjangan antar daerah menentukan tujuan dan sasaran perbaikan
sehingga kemajuan dapat dianggap adil. yang telah dicapai, variabel pencapaian atau
Pergantian peristiwa dan peningkatan kekecewaan serta berbagai macam efek dari
daerah harus sesuai dengan keadaan dan keuntungan selanjutnya yang diperlukan.
tujuan pengembangan dan penciptaan sebagai data dan kontribusi untuk mengatur
wilayah lokal. Ketiadaan pemanfaatan aset dan melaksanakan tambahan acara
yang ada secara ideal disebabkan oleh pergantian lokal.

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 53
Nor Aufa Azizah, dkk/Jurnal Geografika, Vol. 2, No. 2, Desember 2021: 51 - 59

Kabupaten Bondowoso adalah sebuah Daya Manusia; dan (4) Strategi


rezim yang terletak di bagian timur Provinsi Pengembangan Wilayah Lokal.
Jawa Timur. Luas wilayah Kabupaten Pendapatan wilayah adalah penanda
Bondowoso adalah 1.569,10 km2 atau sekitar prinsip yang digunakan untuk menentukan
3,26% dari luas keseluruhan Provinsi Jawa keadaan moneter suatu wilayah. Pendapatan
Timur yang terbagi menjadi 23 sub-wilayah, Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat
209 kota, dan 10 sub-lokal. Perkembangan ditentukan dari sudut pandang penciptaan,
keuangan Kabupaten Bondowoso telah pembayaran dan penggunaan. Pendekatan
berkembang di berbagai bidang, khususnya perhitungan dengan cermat memberikan
di pedesaan, usaha perakitan dan ukuran penggunaan yang serupa dengan
pengembangan (BPS Kabupaten Bondowoso ukuran terakhir tenaga kerja dan produk yang
Dalam Angka., 2020).Berdasarkan uraian dibuat dan harus memberikan hasil yang
diatas, penulis tertarik untuk membuat artikel serupa dengan pembayaran habis-habisan
dengan judul “Analisis Ekonomi Wilayah dari elemen-elemen penciptaan.
dan Evaluasi Dampak Pembangunan Kabupaten Bondowoso adalah sebuah
Ekonomi di Kabupaten Bondowoso”. pemerintahan yang terletak di bagian timur
Provinsi Jawa Timur. Luas wilayah
B. KAJIAN PUSTAKA Kabupaten Bondowoso adalah 1.569,10 km2
2.1 Ekonomi Wilayah atau sekitar 3,26% dari luas wilayah Provinsi
Ekonomi wilayah (teritorial) adalah Jawa Timur yang terisolir menjadi 23 sub
ekonomi yang berfokus pada perspektif wilayah, 209 kota, dan 10 kecamatan.
spasial ke dalam penyelidikan keuangan. Perkembangan keuangan Kabupaten
Urusan keuangan daerah terdiri dari Bondowoso telah berkembang di berbagai
perpaduan aspek keuangan konvensional bidang, khususnya di pedesaan, usaha
dengan hipotesis daerah yang memuat perakitan dan pengembangan
daerah-daerah yang akan menjadi hasil
perekonomian daerah, khususnya 2.2 Dampak Pembangunan Ekonomi
pengelompokan antar daerah. Rencana Perbaikan keuangan dipengaruhi oleh
pengaturan kemajuan keuangan provinsi variabel moneter dan non moneter yang
untuk memberikan peluang bisnis yang luar dapat berdampak positif dan merugikan. Efek
biasa bagi penduduk dan mencapai positif dari perbaikan keuangan adalah dapat
ketergantungan keuangan lokal. membuat pelaksanaan latihan moneter
Kemajuan keuangan akan bermanfaat berjalan seperti yang diharapkan,
dengan asumsi dapat mengatasi masalah meningkatkan jalannya pembangunan
dunia usaha termasuk wilayah, uang dan moneter dan menjadikan pekerjaan sebagai
yayasan. Purwanti & Atmanti (2008) dalam jawaban untuk mengurangi tingkat
Putra (2013) mengungkapkan bahwa teknik pengangguran (Erjergit et al., 2021).
pengembangan keuangan wilayah secara Sementara itu, akibat buruk dari perbaikan
komprehensif dikelompokkan menjadi moneter adalah munculnya kerusakan alam,
empat, yaitu: (1) Strategi Pembangunan misalnya pencemaran tanah, air dan udara
Fisik/Lokal; (2) Strategi Pengembangan karena pengaturan pembangunan yang tidak
Usaha; (3) Strategi Pengembangan Sumber berdaya. Kemajuan pada umumnya akan

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 54
Nor Aufa Azizah, dkk/Jurnal Geografika, Vol. 2, No. 2, Desember 2021: 51 - 59

menumbuhkan pergantian peristiwa modern D. HASIL DAN PEMBAHASAN


dan pengaruh tanah pedesaan menjadi 4.1 Analisis Ekonomi Wilayah Kabupaten
berkurang. Bondowoso
a. Pendapatan Perkapita
C. METODE PENELITIAN Rumus:
3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari PDRB
Pendapatan Perkapita =
Objek Penelitian Total Jlh Penduduk
Penelitian ini merupakan penelitian Berdasarkan perhitungan didapatkan
dengan menggunakan pendekatan mix hasil Pendapatan Perkapita Kabupaten
method, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Bondowoso Tahun 2020 yaitu sebesar
Metode kualitatif adalah penelitian yang 2.568.519.528. Pendapatan perkapita
mengahasilkan data deskriptif dalam bentuk merupakan salah satu komponen untuk
tertulis atau lisan dari orang yang dapat menentukan kesejahteraan masyarakat.
diamati (Hardiyanto, 2020; Sugiyono, 2010). Pendapatan perkapita berasal dari pendapatan
Penggunaan metode kualitatif pada penelitian dari suatu tahun tertentu dibagi dengan
ini didasari pada tujuan yang ingin dicapai, jumlah penduduk suatu negara. Apabila
yaitu untuk memperoleh gambaran yang jelas masyarakat mendapatkan penghasilan yang
mengenai analisis ekonomi wilayah dan besar, maka masyarakat akan dapat
evaluasi dampak pembangunan ekonomi di menghidupi kehidupannya dan menempatkan
Kabupaten Bondowoso. Metode kuantitatif untuk kebutuhannya di masa mendatang.
ingin Kondisi ekonomi wilayah di Kabupaten Namun, jika pendapatan masyarakat
Bondowoso. mengalami penurunan maka masyarakat akan
sulit menghidupi kebutuhan hidup.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan oleh b. Produktivitas Sektoral
peneliti adalah data sekunder. Teknik Rumus:
pengumpulan data diperoleh dari berbagai PDRBsi
Produktivitas Sektoral (i) =
sumber data resmi yang telah dikeluarkan JPsi
oleh instansi yang berkaitan dengan objek Berdasarkan perhitungan didapatkan
penelitian. Data sekunder diperoleh dari hasil Produktivitas Sektoral Industri
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kabupaten Bondowoso Tahun 2020 yaitu
Bondowoso. sebesar 3.528.878.038. Laju produktivitas
sektoral di Kabupaten Bondowoso
3.3 Teknik Analisis Data mengalami peningkatan dan perunan dari
Teknik analisis data menggunakan tahun ke tahun. Meningkatnya laju PDRB
beberapa rumus terkait analisis ekonomi diharapkan dapat menjadi solusi atas
wilayah dan evalusi dampak pembangunan ketimpangan pendapatan sebab
ekonomi. Hal ini dilakukan peneliti dengan pembangunan ekonomi suatu wilayah
mencari dan mengumpulkan data sekunder merupakan faktor penting dalam
yang diperoleh dari Kabupaten Bondowoso ketimpangan pendapatan.
serta mengolah data yang ada dan melakukan
analisis terkait data tersebut.

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 55
Nor Aufa Azizah, dkk/Jurnal Geografika, Vol. 2, No. 2, Desember 2021: 51 - 59

c. Struktur Perekonomian a) Evaluasi Dampak Pembangunan Ekonomi


Rumus Struktur Perekonomian Regional: di Kabupaten Bondowoso
PDB iₜ 1. Nilai Pengaruh Nilai Tambah Nasional
PDB Kabupaten iₜ = ×100
∑ PDB iₜ Terhadap Regional
Rumus Struktur Perekonomian Sektoral: Rumus:
PDB iₜ Pᵢₜ
PDB Kabupaten iₜ = ×100 Nₚᵢ= ∑ pᵢₜ×( )
∑ PDB iₜ Pᵢₒ
Berdasarkan perhitungan didapatkan
Berdasarkan perhitungan didapatkan
hasil Nilai Pengaruh Nilai Tambah Nasional
hasil Struktur Perekonomian Regional
Terhadap Regional Kabupaten Bondowoso
Kabupaten Bondowoso Tahun 2020 yaitu
Tahun 2020 yaitu sebesar 19.486,77 miliar
sebesar 83.529.596,88 dan Struktur
rupiah.
Perekonomian Sektoral (Industri) Kabupaten
Bondowoso Tahun 2020 yaitu sebesar
2. Nilai Pengaruh Kesempatan Kerja
1.770.139.754. Struktur perekonomian dalam Nasional
PDRB adalah unsur penting agar dapat Rumus:
mengetahui kondisi ekonomi Kabupaten Eᵢₜ
Eₖᵢ= ∑ eᵢₜ×( )
Bondowoso yang ditunjukkan dengan data Eᵢₒ
PDB, sehingga didapatkan pertumbuhan Berdasarkan perhitungan didapatkan
ekonomi dari tahun ke tahun dan dapat hasil Nilai Pengaruh Kesempatan Kerja
mengidentifikasi sektor-sektor yang Nasional Kabupaten Bondowoso Tahun 2020
berpotensi besar ataupun sektor-sektor yaitu sebesar 76.017,36 juta orang.
penunjang dalam pembangunan menyeluruh
di Kabupaten Bondowoso pada masa 3. Peningkatan Nilai Tambah (PDRB)
mendatang. Akibat Kebijakan Regional
Rumus:
4.2 Laju Pertumbuhan Produktivitas Pᵢ = Aᵢ − Nₚᵢ
Ekonomi
Berdasarkan perhitungan didapatkan
Rumus:
hasil Peningkatan Nilai Tambah (PDRB)
LPPK = LPE − LPP
Akibat Kebijakan Regional Kabupaten
Berdasarkan perhitungan didapatkan
Bondowoso Tahun 2020 yaitu sebesar
hasil Laju Pertumbuhan Produktivitas
3.538.196,23 miliar rupiah.
Ekonomi Kabupaten Bondowoso Tahun
2020 yaitu sebesar -1,88%. Laju
4. Peningkatan Kesempatan Kerja Akibat
pertumbuhan produktivitas ekonomi
Kebijakan Regional
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
Rumus:
jumlah penduduk, luas tanah atau lahan,
Eᵢ = Kᵢ − Eₖᵢ
jumlah barang modal dan sumber daya alam
serta teknologi. Produktivitas suatu wilayah Berdasarkan perhitungan didapatkan
secara ideal akan meningkatkan daya saing hasil Peningkatan Kesempatan Kerja Akibat
dan pertumbuhan ekonomi yang dapat Kebijakan Regional Kabupaten Bondowoso
berdampak positif pada kemakmuran Tahun 2020 yaitu sebesar 402.000,64 juta
masyarakat. orang.

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 56
Nor Aufa Azizah, dkk/Jurnal Geografika, Vol. 2, No. 2, Desember 2021: 51 - 59

Perkembangan ekonomi adalah salah sebesar 8,62% (BPS Statistik Kabupaten


satu petunjuk dalam kemajuan keuangan Bondowoso, 2020).
yang harus terlihat melalui peningkatan
pembayaran teritorial asli selama jangka 4.3 Pendapatan Perkapita Nominal (PPK
waktu tertentu. Produk Domestik Regional Nominal)
Bruto (PDRB) merupakan penanda yang Pendapatan perkapita adalah seluruh
signifikan untuk menentukan keadaan pendapatan yang bersumber dari negara
keuangan dalam ruang dalam jangka waktu dalam jangka waktu satu tahun dan
tertentu, baik berdasarkan biaya saat ini bentuknya berupa uang yang akan dibagi
maupun berdasarkan biaya tetap. PDRB pada dengan rata penduduk. PPK memiliki peran
dasarnya adalah seberapa besar nilai tambah yang penting sebagai indikator
yang diciptakan oleh semua area di wilayah perekonomian, terutama dalam hal
tertentu atau merupakan nilai absolut dari kesejahteraan dan tingkat pembangunan
tenaga kerja dan produk tertentu yang suatu negara. PPK harus dihitung karena
diberikan oleh semua unit keuangan di tanpa mengetahui angka pasti tersebut
sebuah wilayah. Ketahanan ekonomi pada tentunya pihak pemerintah akan mengalami
masa mendatang dicerminkan dari kesulitan untuk mengetahui tolak ukur
pertumbuhan ekonomi suatu daerah kondisi perekonomian pada suatu negara
(Kumalawati et al., 2020) (Sukirno., 2004 dalam Mahendra., 2016).
Kabupaten Bondowoso merupakan salah Pendapatan perkapita merupakan rata-
satu aturan di wilayah tapal kuda. Daerah rata pendapatan yang diperoleh penduduk di
tapal kuda merupakan wilayah yang terdiri suatu daerah atau negara. (Pratama & Utama,
dari satu kota dan tujuh aturan, antara lain 2019) Pendapatan perkapita digunakan untuk
Kota Probolinggo, Kabupaten Banyuwangi, mengetahui keberhasilan pemerintah dalam
Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, melaksanakan pembangunan dan pertum-
Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, buhan ekonomi (Rapanna & Sukarno., 2017).
Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Rumus:
Situbondo. Berbeda dengan tujuh aturan di PNB
PPK Nominal =
wilayah tapal kuda, perkembangan moneter Total Jumlah Penduduk
Kabupaten Bondowoso melebihi Kabupaten
Berdasarkan perhitungan didapatkan
Probolinggo.
hasil Pendapatan Perkapita Nominal (PPK
Total PDRB atas biaya Kabupaten
Nominal) Negara Indonesia Tahun 2020
Bondowoso saat ini pada tahun 2019 secara
yaitu sebesar 55.168.550.
langsung adalah 19,87 triliun rupiah.
Sementara itu, PDRB dengan biaya tetap
4.4 Pendapatan Perkapita Riil (PDB Riil)
pada tahun 2019 sebesar Rp 13,64 triliun.
Produk domestik bruto riil adalah nilai
Perkembangan moneter di Kabupaten
pasar dari semua barang dan jasa yang
Bondowoso pada tahun 2019 sebesar 5,29%
diproduksi dalam perekonomian dan diukur
dan mengalami percepatan berbanding
dengan harga konstan. PDB riil perkapita
terbalik dengan tahun 2018 yang sebesar
adalah besarnya pendapatan rata-rata yang
5,10%. Perkembangan yang paling menonjol
diterima oleh penduduk Indonesia dan juga
terjadi pada tahun 2019 di bidang industri

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 57
Nor Aufa Azizah, dkk/Jurnal Geografika, Vol. 2, No. 2, Desember 2021: 51 - 59

merupakan konsep yang dipakai sebagai bimbingan dalam proses pembuatan artikel.
tolak ukur tingkat kesejahteraan ekonomi Serta rekan-rekan satu angkatan Program
penduduk Indonesia (Zalukhu et al., 2021). Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan
Perhitungan PDB Riil didasari oleh harga Ilmu Politik Universitas Lambung
tetap yang berlaku di periode tertentu (Mulia Mangkurat yang telah memberikan dukungan
& Saputra, 2020). dalam penyelesaian artikel.
Rumus:
PNB (Konstan)
PDB Riil = REFERENSI
Total Jumlah Penduduk
Arsyad, L. (2015). Ekonomi Pembangunan
Berdasarkan perhitungan didapatkan dan Pembangunan Ekonomi. Ekonomi
hasil Pendapatan Perkapita Riil (PDB Riil) Pembangunan Berkelanjutan-
Negara Indonesia Tahun 2020 yaitu sebesar Universitas Terbuka, 05(01), 1–37.
55.168.550. Pendapatan perkapita di Negara Azizah, N. A., Riadi, S., & Nugroho, A. R.
Indonesia masih tergolong rendah dan (2021). Strategi Pengelolaan Dana Desa
tercatat masih jauh tertinggal dari negara dalam Meningkatkan Pembangunan di
Desa Semangat Dalam Kecamatan
tetangga.
Alalak Kabupaten Barito Kuala.
Geografika (Geografi Lingkungan
E. KESIMPULAN Lahan Basah), 2(1), 21–34.
Perkembangan ekonomi suatu daerah BPS Kabupaten Bondowoso Dalam Angka
tidak terlepas dari daerah sekitarnya, wilayah 2020. (2020). BPS Kabupaten
sebagai subsistem spasial dalam lingkup Bondowoso Dalam Angka 2020.
yang lebih luas. Kabupaten ataupun kota BPS Statistik Kabupaten Bondowoso 2020.
perlu memperhatikan perkembangan wilayah (2020). BPS Statistik Kabupaten
sekitarnya. Sebagian besar tingkat Bondowoso 2020.
perkembangan ekonomi di Kabupaten Erjergit, H., Rorong, I. P., & Tolosang, K. D.
Bondowoso adalah relatif meningkat (2021). Pengaruh Investasi Swasta dan
meskipun memiliki pendapatan perkapita Pengeluaran Pemerintah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten
yang tergolong sedang. Sektor industri yang
Sorong. Jurnal EMBA: Jurnal Riset
sekaligus penyumbang pendapatan terbesar Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
di Kabupaten Bondowoso perlu Akuntansi, 9(2).
dikembangkan dan dikelola kembali agar
Fitri, L. M., & Aimon, H. (2019). Analisis
dapat memenuhi capaian dan sasaran Determinan Pertumbuhan Ekonomi dan
pembangunan ekonomi. Kemiskinan di Sumatera Barat. Kajian
Ekonomi Dan Pembangunan, 1(3), 769–
780.
F. UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih Hardiyanto, F. (2020). Analisis marketing
kepada Ibu Dr. Rosalina Kumalawati, M. Sc, Syariah dalam menghadapi covid 19
(studi kasus ARPI hijab Kuningan).
Ibu Dr. Ellyn Normelani, M. Pd., M. S dan
Jurnal Syantax Admiration, 1(1), 23–32.
Bapak Prof. Dr. Ahmad Alim Bachri, SE., M.
Si selaku dosen pengampu mata kuliah Hermanto, D. (2009). Arah dan Kinerja
Investasi Bidang Jalan.
Geografi Ekonomi yang telah memberikan

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 58
Nor Aufa Azizah, dkk/Jurnal Geografika, Vol. 2, No. 2, Desember 2021: 51 - 59

Iek, M. (2013). Analisis Dampak Rapanna, P., & Sukarno, Z. (2017). Ekonomi
Pembangunan Jalan Terhadap Pembangunan.
Pertumbuhan Usaha Ekonomi Rakyat di Sarman, M., & S. (2000). Masalah
Pedalaman May Brat Provinsi Papua Penanggulanagan Kemiskinan Refleksi
Barat (Studi Kasus di Distrik Ayamaru, dari Kawasan Timur Indonesia Cetakan
Aitinyo dan Aifat. Ekonomi Dan ke-1. 10.
Kuantitatif Terapan, 6(1), 30–40.
Sugiyono, P. D. (2010). Metode Penelitian
Kumalawati, R., Nasruddin, N., Murliawan, Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta.
K. H., & Anggraini, R. N. (2020).
Potensi Sektor Pertanian untuk Sukirno, S. (2004). Makroekonomi Teori
Pengembangan Wilayah di Kabupaten Pengantar. Raja Grafindo Persada.
Balanga. Geografika (Geografi Sumartini., & Muta’ali, L. (2015). Analisis
Lingkungan Lahan Basah), 1(2), 1–5. Perkembangan Ekonomi Wilayah di
Mahendra, A. (2016). Analisis Pengaruh Kabupaten Bantul. Bumi Indonesia,
Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan 4(4).
Perkapita, Inflasi dan Pengangguran Suryahani, I., & Murni, S. (2006). Evaluasi
terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Dampak Pembangunan Ekonomi Bagi
Provinsi Sumatera Utara. Reviu Kesejahteraan Masyarakat. Eko-
Akuntansi Dan Keuangan (JRAK, 2(2), Regional, 1(1), 31–37.
123–148.
Todaro, M. P., & S. C. S. (2006).
Mulia, R. A., & Saputra, N. (2020). Analisis Pembangunan Ekonomi Jilid 2 Edisi
faktor-faktor yang mempengaruhi Kesembilan. Erlangga.
kesejahteraan masyarakat Kota Padang.
Jurnal El-Riyasah, 11(1), 67–83. Zakaria., Zulham, T., & Gunawan, E. (2018).
Analisis Struktur Ekonomi Kabupaten
Nuryadin, D., & Suharsih, S. (2017). Analisis AcehBbesar. Perspektif Ekonomi
dan Evaluasi Dampak Dana Alokasi Darussalam, 4(1), 44–55.
Khusus Terhadap Indikator Kinerja
Pembangunan di Daerah Studi Kasus Zalukhu, J., Sihotang, J., & Purba, M. L.
Kabupaten-Kota 2003-2013. Ekonomi & (2021). Analisis Pengaruh PDB Riil Per
Studi Pembangunan, 18(1), 62–70. Kapita, Inflasi dan Tingkat Suku Bunga
https://doi.org/10.18196/jesp.18.1.3954 terhadap Jumlah Deposito Berjangka
pada Bank Umum (Bank Persero) di
Pratama, N., & Utama, M. S. (2019). Indonesia Tahun 2005-2019. Ekonomi
Pengaruh Pengeluaran Pemerintah dan Dan Bisnis, 02(01), 61–70.
Investasi Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi dan Tingkat Kemiskinan di
Kabupaten/Kota Provinsi Bali. E-Jurnal
Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Udayana, 8(0), 7.
Purwanti, E, Y., & Atmanti, H, D. (2008).
Analisis Sektor dan Produk Unggulan
Kabupaten Kendal. Media Ekonomi Dan
Manajemen, 18(2), 165–177.
Putra, A, N. (2013). Analisis Potensi
Ekonomi Kabupaten dan Kota di
Provinsi Daaerah Istimewa Yogyakarta.

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | 59

Anda mungkin juga menyukai