Tulang Bawang Tahun 2021 ini dapat selesai tanpa hambatan berarti.
itu kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan guna
i
I. PENDAHULUAN
dari hilir pada level produsen hingga hulu pada level konsumen.
bukan didasarkan pada biaya produksi yang murah saja, tetapi lebih
1
strategis, serta biaya produksi yang masih sangat murah yang
dikesampingkan.
2
pemerintah daerah dalam menyusun dan menata kembali perekonomian
bidang ekonomi.
3
3. Analisis data baik berupa data primer dan data sekunder yang
4
II. LANDASAN KONSEPTUAL
ada dua aspek penting yang saling berkaitan yaitu pendapatan total
5
jumlah penduduk. Pendapatan perkapita berarti pendapatan total
adalah:
nasional.
dan penderitaan.
6
semuanya bertujuan pada perbaikan kualitas hidup, peningkatan
semua rumah tangga yang kemudian sampai batas maksimal (Dang dan
Peng, 2015).
7
kegiatan ekonomi yang terbaik untuk dilakukan. Menurut Smith
dalam perekonomian.
mungkin.
8
menyatakan bahwa tanpa adanya intervensi pemerintah, tingkat
g = k= n,
Dimana:
dengan tenaga kerja dapat dinetralisir oleh arus keluar atau arus
9
dan tenaga kerja interregional bersifat menyeimbangkan atau tidak.
Pada model ini arus modal dan tenaga kerja searah karena
Tarigan, 2004).
terdapat di dalam satu wilayah atas sektor basis dan sektor non
1999).
10
Asumsi ini memberikan pengertian bahwa suatu Daerah akan
Selain itu model basis ekspor hanya membahas Daerah itu sendiri
eksogen dan Daerah itu terikat kepada suatu sistem yang terdiri
teori ini adalah bentuk model pendapatan yang paling sederhana dan
11
2.3 Konsep dan Definisi Indikator Makroekonomi
untuk melihat perkembangan ekonomi saat ini dan saat yang akan
menganalisis
perkembangan ekonomi
memprediksi
perkembangan ekonomi
pasar tenaga kerja, pasar valuta asing, pasar saham, dan pasar
adalah (1) Pertumbuhan Ekonomi, (2) PDRB per kapita, dan (3)
Inflasi.
12
1. Pertumbuhan Ekonomi
Yit x 100%
r = - 100
Yit-1 %
Dimana:
digunakan adalah:
Yit - Yit-1
SOGit = x 100%
∑ Yit-1
13
dari hasil bagi PDRB total Atas Dasar Harga Berlaku dengan jumlah
nilai tambah bruto seluruh barang dan jasa yang tercipta atau
a. Pendekatan produksi :
lapangan usaha
b. Pendekatan pendapatan :
c. Pendekatan pengeluaran :
14
a. Revaluasi: perkalian kuantum pada tahun berjalan dengan harga
wilayah tersebut.
3. Inflasi
terjadi pada suatu periode waktu dengan periode waktu yang telah
15
konsumen, maka indeks harga yang digunakan adalah Indeks Harga
Konsumen (IHK).
∑ PnQ0
In = x 100%
∑ P0Q0
Dimana:
In = indeks bulan ke-n
Pn = harga jenis komoditi bulan ke-n
P0 = harga jenis komoditi tahun dasar
Q0 = kuantum jenis komoditi tahun dasar
16
Tahapan untuk menghitung inflasi, dimulai dengan menghitung
rumusan di atas.
17
III. PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG
Manusia).
(2019); -1,34 persen (2020); 2,88 persen (2021); dan 3,92 persen
(2022).
16,69 triliun rupiah pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa
18
Hal ini sejalan dengan
Gamabr 1. Kontribusi per Lapangan Usaha Terhadap
PDRB Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2022
fenomena yang terjadi di
8,96%
10,81%
Kabupaten Tulang Bawang 35,70%
25,21%
seperti meningkatnya
pengunjung tempat-tempat
rekreasi dibandingkan
Pertanian Industri Pengolahan Perdagangan Konstruksi
5 persen.
19
Tabel 3.2 Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Tulang Bawang 2018-2022
Komponen 2018 2019 2020 2021 2022
Pertanian, kehutanan, dan perikanan 38,92 37,48 38,30 37,30 35,70
Pertambangan dan penggalian 1,11 1,07 1,12 1,08 1,08
Industri Pengolahan 23,18 24,57 24,23 25,05 25,21
Pengadaan Listrik dan Gas 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11
Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
Konstruksi 9,30 9,05 8,60 8,73 8,96
Perdagangan besar dan eceran. Reparasi mobil dan sepeda motor 10,11 10,49 10,00 10,15 10,81
Transportasi dan pergudangan 3,87 3,75 3,68 3,87 4,35
Penyediaan akomodasi makan minum 1,41 1,41 1,37 1,33 1,38
Informasi dan komunikasi 3,24 3,34 3,61 3,47 3,54
Jasa keuangan dan asuransi 1,20 1,15 1,24 1,26 1,23
Real estate 2,01 2,04 2,03 1,98 1,98
Jasa perusahaan 0,05 0,05 0,05 0,04 0,05
Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial 2,81 2,76 2,88 2,83 2,70
Jasa pendidikan 1,82 1,88 1,91 1,91 1,96
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 0,42 0,41 0,44 0,45 0,44
Jasa lainnya 0,40 0,40 0,38 0,36 0,47
PDRB 100 100 100 100 100
Sumber: BPS Tulang Bawang, 2023
3.2 Inflasi
Inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan
ini, maka cara yang cukup efektif untuk mengatasinya adalah kerja
sama dan koordinasi antara Bank Indonesia dan pemerintah dalam hal
20
Nilai PDRB
Kabupaten Tulang
triliun rupiah.
peningkatan 1,83
triliun rupiah
cenderung meningkat.
21
transportasi, sektor jasa seperti jaminan sosial, kasehatan, jasa
ditunjukkan dengan
tinggi rendahnya
Gambar 2 Inflasi Kabupaten Tulang
tingkat pendapatan Bawang 3,53
perkapita suatu
2,6
wilayah. Semakin
1,86 1,76
tinggi tingkat
1,43
pendapatan perkapita
suatu wilayah
2018 2019 2020 2021 2022
menunjukkan semakin
22
Tabel 3.4 PDRB Perkapita Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2018-2022 (Juta Rp)
PDRB 2018 2019 2020 2021 2022
PDRB ADH Berlaku 21.481.669,86 23.063.585,89 23.082.157,34 24.164.764,55 25.998.560,09
Penduduk 445.797 451.646 429.925 430.630 431.208
PDRB Perkapita 48,19 51,07 53,69 56,11 60,29
PDRB ADH Konstan 15.014.468,79 15.826.209,47 15.614.891,94 16.064.500,85 16.694.180,63
Penduduk 445.797 451.646 429.925 430.630 431.208
PDRB Perkapita 33,68 35,04 36,32 37,30 38,71
Sumber: BPS Tulang Bawang, 2023
PDRB per kepala atau per satu orang penduduk. PDRB perkapita
tersebut.
23
gambaran umum mengenai angka kemiskinan di Kabupaten Tulang Bawang
Selanjutnya di akhir
Gambar 3. Persentase Penduduk Miskin
tahun 2022, angka
24
meningkatnya konsumsi makanan, minuman, dan rokok sebesar 56,47
20,02 persen.
3.4.2 Ketenagakerjaan
menunjukkan kemajuan.
2020. Angka TPAK ini masih lebih kecil dari TPAK Provinsi Lampung
25
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang
sebesar 2,59 persen turun sebesar 7,5 persen dari tahun 2021.
4,67
4,04 4,03
4,69 4,52
4,84
4,01
Tulang
2,8
2,59 Bawang
2,01
Lampung
oleh manusia dari sumber daya alam untuk digunakan secara terus
26
Tambah”. Dengan menggunakan rasio ini maka ICOR mampu menjelaskan
6,74
6,78 12,55
9,19
2018
2019
2020
2021
2022
-25,42
peningkatan yaitu sebesar 6,74 dan 6,78. Pada tahun 2020 besaran
27
diperlukan investasi sebesar 12,55 satuan. Berdasarkan nilai ICOR,
tambah komoditas.
Tulang Bawang.
70,45
69,9
69,57 69,69
69,53
69,02
Tulang Bawang 68,73
68,52
Provinsi 68,23
67,7
meningkat sebesar 5,27 persen dengan nilai 12,53 tahun atau hingga
28
juga meningkat sebesar 0,299 persen. Tahun 2021 angka harapan
Bawang meningkat 1,16 persen pada tahun 2022 dengan nilai indeks
sebesar 69.53.
29
IV. EKONOMI SEKTORAL
2022, tidak terlepas dari dua faktor yaitu faktor internal dan
(2019); -1,34 persen (2020); 2,88 persen (2021); dan 3,92 persen
30
4.1.1 Konsumsi Akhir Rumah Tangga
5,95
5,67
4,43
2,37
-1,08
31
Gambar 8. Pertumbuhan Penggunaan Konsumsi Akhir Rumah Tangga
Kabupaten Tulang Bawang 2018-2022
Makanan
Pakaian
Perumahan
Kesehatan Pendidikan
Transportasi
32
ADH Berlaku sebesar Rp 1.051.335,00 juta, kemudian terus mengalami
2018, 2019, dan 2021 dan mengalami penurunan di tahun 2020 dan
2022.
4,89
4,85
4,79
4,74
4,45
terus menurun mencapai 4,79 persen di tahun 2019. Pada tahun 2020,
kembali di tahun 2021 dan 2022 menjadi 4,74 persen dan 4,45
persen.
33
4.1.3 Pembentukan Modal Tetap Bruto
Atau pada sisi yang berbeda dapat pula diartikan sebagai gambaran
“riil” sub komponen bangunan pada tahun 2018 sebesar 9,97 persen,
2020. Dan pada tahun 2022 sub komponen bangunan tumbuh sebesar
2,03 persen.
34
Gambar 10. Pertumbuhan PMTB
Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2018-2022
9,97
4,99
5,17
2,03
Non Bangunan
Bangunan
2018 2019 2020 2021 2022
-1,66
-3,62
dari barang dan jasa merupakan Produk Domestik Regional Bruto dari
35
4.2.1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
terhadap PDRB pada tahun 2022 atas dasar harga berlaku mencapai
1,16
0,7
0,56
0,01
36
Pertumbuhan ril sektor pertanian sejak tahun 2018 hingga
pada tahun 2022 atas dasar harga berlaku mencapai 6,55 triliun
25,21 persen.
9,99
6,82
4,73
-2,89
37
pertumbuhannya negative sebesar 2,89 persen. Penurunan ini
4.2.3 Perdagangan
9,09
6,9 7,22
4,68
-6,85
38
merupakan sektor yang paling terdampak akibat covid-19 dengan
lahan mulai membaik sehingga dapat tumbuh sebesar 4,68 persen, dan
39
V. PENUTUP
5.1 Simpulan
konstan, angka PDRB meningkat dari 16,06 triliun rupiah pada tahun
2021 menjadi 16,69 triliun rupiah pada tahun 2022. Hal ini
5 persen.
per kapita ADHB Kabupaten Tulang Bawang sebesar 60,29 juta rupiah.
40
Sedangkan PDRB per kapita ADHK Kabupaten Tulang Bawang sebesar
2020. Angka TPAK ini masih lebih kecil dari TPAK Provinsi Lampung
sebesar 2,59 persen turun sebesar 7,5 persen dari tahun 2021.
karena jumlah penduduk miskin pada tahun 2022 turun sejumlah 5.340
orang.
5.2 Saran
proses pembangunan.
41
industri pengolahan, manajemen perdagangan, serta pendampingan
dioptimalkan.
42
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan, Edisi 5. UPP STIM YKPN. Yogyakarta;
Statistik, Badan Pusat. 2020. Produk Domestik Regional Bruto Tulang Bawang
Berdasarkan Lapangan Usaha 2016-2020. BPS Kabupaten Tulang Bawang,
Lampung;
Statistik, Badan Pusat. 2020. Produk Domestik Regional Bruto Tulang Bawang
Berdasarkan Pengeluaran 2016-2020. BPS Kabupaten Tulang Bawang, Lampung;
Hidayatulloh, ND. Bait. 2016. Analisis Pelayanan Publik Setelah Pemekaran Wilayah di
Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2016. Tesis tidak dipublikasikan, Program
Perencanaan Pembangunan Daerah, Magister Ekonomika Pembangunan,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta;
Hoff, Karla and Stiglitz E. Joseph. 2016. Modern Economic Theory and Development.
Economic Development Documents;
Osborn, David dan Gaebler Ted. 1992. Reinventing Government: How the
Enterpreuneurial Spirit Is Transforming the Public Sector, dalam Addison Wesley
(Eds.). Restructuring Local Government. Departement of City and Regional
Planning and Cornell Cooperative Extension, Cornell University, New York.
Tersedia di http://cms.mildredwarner.org. Diakses pada 22 Oktober 2016;
43
Rondinelli, Dennis A., McCullogh, S. James, dan Ronald, W. Johnson. 1989. Analysing
Decentralization Policies in Developing Countries: a Political-Economy Framework.
Development and Change (SAGE, London, Newburry Park and New Delhi), Vol. 20 :
57-87;
Todaro, M.P. 1998. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Edisi 5. Trans. Haris
Munandar. Erlangga. Jakarta;
Todaro, M.P. dan Smith, S.C. 2006. Pembangunan Ekonomi, Edisi 9. Trans. Haris
Munandar. Erlangga. Jakarta;
44