Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ADINI YUNIARRACHMI

NIM : A1A019004

KELAS :A

Judul Peranan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)


Mandalika Dalam Peningkatan Ekonomi Daerah
Alasan Karena saya tertarik dengan bagaimana peran dari di jadikan
Mandalika sebagai Kawasan Ekonomi Khusus untuk
meningkatkan ekonomi daerah, apalagi sekarang dengan adanya
Sirkuit Mandalika apakah pendapatan dari pemerintah daerah
bertambah serta masyarakat mendapatkan keuntungan dari adanya
Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika tesebut.

Latar Belakang Pembangunan identik dengan negara yang sedang berkembang


seperti halnya di negara Indonesia, banyak sekali pembangunan-
pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka
mewujudkan suatu negara yang maju, baik berupa pembangunan
fisik maupun non fisik. Dalam mewujudkan negara sedang
berkembang ke negara maju tentu tidak semudah membalikkan
telapak tangan, banyak usaha-usaha yang harus dilakukan oleh
pemerintah, diantaranya pada peningkatan ekonomi daerah,
pendapatan masyarakat, meburangi tingkat kemiskinan ,
peningkatan kualitas pendidkan, Kesehatan, dll.
Pembangunan ekonomi dalam rangka meningkatkan
perekonomian masyarakat di suatu daerah. Pembangunan tidak
hanya berguna bagi pemerintah tapi juga berguna bagi masyarakat
luas, pentingnya pembangunan ekonomi sehingga mampu
meningkatkan pendapatan masyarakat dan mampu membawa
kesejahteraan serta mampu mempercepat pertumbuhan ekoomi
sehingga kegiatan ekonomi berjalan lebih efisien.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) adalah kawasan dengan batas
tetentu yang tercakup dalam daerah atau wilayah untuk
menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas
tetentu. KEK modern muncul dari tahun 1950-an di negara-negara
industri. Yang pertama adalah di Bandara Shannon di Clare,
Irlandia. Dari tahun 1970 dan seterusnya, zona menyediakan
manufaktur padat karya telah di bentuk, di mulai di Amerika Latin
dan Asia Timur. Zona ini menarik incestasi dari perusahaan-
perusahaan Internasional.
Terletak di bagian Selatan Pulau Lombok, KEK Mandalika di
tetaokan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014
untuk menjadi KEK Pariwisata. Dengan luas area sebesar
1.035,67 Ha dan menghadap Samudera Hindia, KEK Mandalika
diharapkan dapat mengakselerasi sector pariwisata Provinsi Nusa
Tenggara Barat yang sangat potensial serta meningkatkan
perekonomian daerah.
Dalam rangka mempercepat perekonomian di wilayah Kabupaten
Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, serta untuk
menunjang percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi
nasional, perlu mengembangkan wilayah Mandalika sebagai
Wilayah Ekonomi Khusus. Wilayah Mandalika memiliki potensi
dan keunggulan secara geoekonomi dan geostrategis.
Keunggulan geoekonomi wilayah Mandalika adalah memiliki
objek wisata bahari yang merupakan pantai yang berpasir putih
dengan panorama yang eksotis dan berdekatan dengan Pulau Bali.
Keunggulan geostrategis wilayah Mandaika adalah memiliki
konsep pengembangan pasriwisata yang berwawasan lingkungan
dengan pengembangan pembangkit listrik tenaga surya dan
beralokasi dekat dengan Bandar Udara Internasional Lombok.
Karena kontribusi dan keberadaannya, baik secara letak geografis,
maupun daya jual atraksinya, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Mandalika memliki potensi yang cukup besar dalam
pengembangan pariwisata serta meningkatkan ekonomi daerah.
Apalagi dengan adanya sirkuit Kuta Mandalika akan menarik turis
domestic dan internasional untuk mendatangi NTB.
Judul Efektivitas Kebijakan Dana Desa Bagi Pembangunan Ekonomi
dan Infrastruktur
(Studi kasus: Desa Bajur, Kec. Labuapi, Kab. Lombok Barat)
Alasan Saya tertarik dengan judul ini karena ingin mengetahui apakah
kebijakan dana desa ini efektif bagi pembangunan ekonomi dan
infrastruktur desa. Serta apakah pengelolaan yang dilakukan oleh
aparatur desa dilakukan dengan cara transparan.

Latar Belakang Desa merupakan unit produksi mempunyai peranan yang sangat
penting sebagai penyangga daerah perkotaan. Pembangunan
pedesaan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional,
merupakan usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia
pedesaan dan masyarakat secara umum yang dilakukan secara
berkelanjutan yang berlandaskan kepada potensi dan kemampuan
pedesaan.
Dana desa dikelola secra tertib, taat pada ketentuan peraturan
perundang-undangan, efisien, ekonomis,efektif, transparan, dan
bertanggung jawab dengan rasa keadilan dan kepatutan serta
mengutamakan kepentingan masyarakat setempat. Berdasarkan
pengalokasian dana desa setiap kabupaten/kota dihitung
berdasarkan jumlah desa, dan dialokasikan secara berkeadilan
berdasarkan alokasi dasar yang dihitung dengan memperhatikan
jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat
kesulitan geografis desa setiap kabupaten.
Dalam upaya mendorong peningkatan partisipasi dan kreativitas
masyarakat, desa memiliki hak untuk mendapatakan dana
perimbangan yang bersumber dari bagian pajak daerah dan
retribusi daerah tertentu dan dana perimbangan keuangan antara
pusat dan daerah yang dimana diterima oleh pemerintah daerah.
Agar dapat mengelola serta mempertanggungjawabkan dari
penggunaan dana tersebut, tentunya desa harus memahami terkait
bagaimana pengelolaan manajemen keuangan desa.
Namun terdapat keterbatasan pada desa yang mempengaruhi
aktivitas pengelolaan keuangan dana desa. Seperti keterbatasan
yang biasanya dialami oleh aparatur desa terletak pada kualitas
sumber daya manusia yang mengakibatkan rendahnya
kemampuan perencanaan sehingga mengakibatkan kurang
efekttifnya program yang di hasilkan. Kemudian masih ada resiko
pengelolaan keuangan desa yang tidak dapat dilakukan secara
transparan dan akuntabel. Selan itu, belum sempurnanya
kebijakan tentang organisasi Pemerintah Desa mengharuskan
diberlakukannya beberapa aturan pelaksana baik sebagai pedoman
maupun petunjuk operasional (Pratiwi,2016).

Judul Dampak Fluktuasi Harga Minyak Goreng Terhadap Perekonomian


Masyarakat
Alasan Alasan saya mengambil judul ini karena minyak goreng ini salah
satu komoditas dari bahan pokok yang bersifat strategis dan
multiguna, dan malah mengalami kenaikan harga bahkan sampai
mengalami kelangkaan hingga membuat masyarakat menjadi
resah, apalagi di kondisi covid-19, jadi bagaimanakah dampak
dari hal tesebut bagi perekonomian masyarakat atau bahkan bagi
pemerintah

Latar Belakang Minyak goreng merupakan salah satu komoditas strategis karena
termasuk salah satu 9 bahan kebutuhan pokok. Minyak goreng ini
merupakan bahan yang tidak dapat di gantikan, mengingat di
Indonesia penggunaan minyak goreng merupakan bahan inti
dalam sebuah masakan dan banyak resep makanan atau industri
rumahan yang masih ketergantungan dengan minyak goreng.
Harga minyak goreng kemasan di Indonesia termasuk di NTB
terus melambung. Meski tejadi secara nasional, masyarakat NTB
cukup merasakan dampaknya terutama Ibu Rumah Tangga (IRT),
pedagang gorengan hingga pedagang kecil sangat merasakan
dampak dari kenaikan minyak goreng ini.
Meski untuk jenis makanan tertentu tidak harus menggunakannya,
tetap saja untuk jenis makanan yang lain harus menggunakan
minyak goreng. Begitu juga bagi pedagang gorengan atau
pedagang makanan tetap membutuhkan minyak goreng untuk
memasak dan berusaha.
Naiknya harga minya goreng dari harga Rp.14.000 per liter
melonjak menjadi Rp.22.000 per liter bahkan di pedagang-
pedagang kecil bisa mencapai Rp.26.000 per liter. Kenaikan harga
minyak goreng ini akan mengancam kesejahteraan rakyat, teutama
masyarakat menegah ke bawah. Himpitan ekonomi ditambah
biaya hidup semakin mahal berakibat pada bertambahnya beban
hidup rakyat kecil sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai