Kateria Fitriska
Abstrak
Badan Usaha Milik Desa merupakan lembaga ekonomi ditingkat desa yang bertujuan untuk mengelola
potensi desa serta mensejahterakan masyarakat desa yang dikelola oleh pemerintah desa bersama masyarakat.
Pembentukan Badan Usaha Milik Desa dilakukan berdasarkan aspirasi masyarakat dan pemerintah desa
melalui musyawarah desa dan tujuan nya adalah untuk meningkatkan pendapatan asli desa serta masyarakat
desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Lancang Kuning Kecamatan Bintan Utara. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan proses manajamen strategi yang dikemukakan oleh Hunger
& Wheleen (2003:9), yaitu Pengamatan Lingkungan, Perumusan Strategi, Implementasi strategi dan
evaluasi/pengendalian strategi
penyelenggaraan pemerintahan yang baik Peraturan Menteri Desa Nomor 4 tahun 2015
untuk diterapkan di semua tingkat pasal 3 adalah, sebagai berikut :
pembangunan dan keputusan berdasarkan a. Meningkatkan perekonomian Desa ,
kebutuhan nyata dari masyarakat. b. Mengoptimalkan aset Desa agar
Untuk mewujudkan desa yang bermanfaat untuk kesejahteraan Desa,
mandiri, maka diperlukan sumber c. Meningkatkan usaha masyarakat dalam
pendapatan bagi desa yang berasal dari desa pengelolaan potensi ekonomi Desa,
tersebut. Kemandirian yang dimaksud adalah d. Mengembangkan rencana kerja sama
proses yang dilakukan pemerintah desa usaha antar Desa dan/ dengan pihak
bersama masyarakat untuk melakukan ketiga,
kegiatan dalam rangka pemenuhan e. Menciptakan peluang dan jaringan pasar
kebutuhannya sesuai kemampuan yang yang mendukung kebutuhan layanan
dimiliki. Dalam mendorong pembangunan umum warga,
ditingkat desa, pemerintah memberikan f. Membuka lapangan kerja,
kewenangan kepada pemerintah desa untuk g. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
mengelola daerahnya secara mandiri, salah melalui perbaikan pelayanan umum,
satunya adalah melalui lembaga ekonomi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
yang berada ditingkat desa yakni Badan Desa dan ,
Usaha Milik Desa yang selanjutnya disingkat h. Meningkatkan pendapatan masyarakat
menjadi BUMDes. Desa dan Pendapatan Asli Desa.
BUMDes sebagai instrumen otonomi
desa maksudnya adalah untuk mendorong Sedangkan tujuan pembentukan dari
pemerintah desa dalam mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Menurut
potensi desanya sesuai dengan kemampuan Peraturan Desa Lancang Kuning Nomor 04
dan kewenangan desa, sedangkan sebagai tahun 2016 pasal 4 adalah, sebagai berikut :
instrumen kesejahteraan masyarakat yakni 1. Meningkatkan Pendapatan Asli Desa
dengan melibatkan masyarakat didalam dalam rangka meningkatkan kemampuan
pengelolaan BUMDes serta sebagai sebuah Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan
program yang dirancang oleh pemerintah Pemerintah dan pembangunan serta
untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat pelayanan desa,
yang lebih baik. Cara kerja BUMDes adalah 2. Mengembangkan potensi perekonomian
dengan jalan menampung kegiatan-kegiatan di wilayah pedesaaan untuk mendorong
ekonomi masyarakat dalam sebuah bentuk pengembangan dan kemampuan
kelembagaan atau badan usaha yang dikelola perekonomian masyarakat desa secara
secara profesional, namun tetap bersandar keseluruhan,
pada potensi asli desa sesuai dengan 3. Menciptakan lapangan pekerjaan.
kemampuan dan kewenangan desa. BUMDes
Pelaksanaan BUMDes di Kabupaten
yang ideal mampu menjadi poros kehidupan
Bintan telah diterapkan sejak tahun 2016 di
masyarakat Desa, Karena tujuannya untuk
seluruh desa. Setiap desa yang telah
pemenuhan kebutuhan masyarakat, mampu
membentuk BUMDes diberikan dana dari
menyerap kapasitas produksi masyarakat dan
pemerintah. Salah satu desa yang telah
aksesnya terbuka untuk semua masyarakat
membentuk BUMDes adalah Desa Lancang
Desa. BUMDes dapat berdiri dengan tujuan
Kuning di Kecamatan Bintan Utara. Desa
sebagai agen pembangunan daerah dan
Lancang Kuning merupakan Desa yang
menjadi pendorong terciptanya sektor
mengelola khususnya pada bidang pertanian.
korporasi di pedesaan tetapi dengan biaya
Dari setiap BUMDes yang ada di Bintan, Desa
produksi dan pengelolaan tidak terlalu tinggi.
Lancang Kuninglah yang mengelola di bidang
Pendirian dan pengelolaan Badan
pertanian. Kondisi lingkungan desa yang
Usaha Milik Desa (BUMDes) menurut
dikatakan baik, serta memiliki tanah yang
cukup subur membuat desa ini cocok dalam organisasi, serta penyusunan suatu cara atau
mengelola pertanian dapat terlihat disini upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat
petani kecil yang banyak berhasil menanam dicapai.
tanaman seperti jagung, ubi, salak, dan lain- Sementara itu menurut David
lain. BUMDes yang telah dibentuk diberi (Sunardi, 2009:18) bahwa strategi adalah
nama BUMDes Jaya Gemilang. Usaha yang sasaran bersama dengan tujuan jangka
telah dijalankan sejak awal pembentukan panjang hendak dicapai. Dengan adanya
BUMDes yaitu memanfaatka lahan kosong strategi maka ini merupakan wadah untuk
dengan menanam tanaman jagung hibrida, bekerja sama didalam mencapai tujuan serta
membuat bengkel las, pencucian motor, dan sasaran yang ingin dicapai. Stratgei
menyalurkan beras bulog. Dalam menunjukkan bagaimana organisasi akan
menjalankan usaha-usaha BUMDes bekerja untuk mencapi misi dan tujuan-
mengalami beberapa kendala yaitu : tujuannya, atau merupakan action plan
Dalam menjalankan usaha pertanian organisasi untuk mencapai misinya.
dengan menanam jagung hibrida tidak begitu Menurut Mintzhberg dalam Budhita
berjalan dengan baik karena besarnya biaya (2004:8) menyatakan bahwa strategi dapat
operasional seperti dalam penggunaan pupuk difenisikan dari lima segi, yaitu :
untuk tanaman yang memakan biaya yang 1. Strategi sebagai rencana (plan), yaitu
cukup tinggi dan kurangnya pengetahuan sejenis aksi yang ingin dilakukan, sejumlah
petani dalam mengelola lahan pertanian yang paduan yang dibuat sebelum aksi, dan
cukup besar. Dalam menjalankan usaha lain dibangun dengan sadar dan dengan tujuan
kurangnya karyawan yang utnuk tertentu.
dipekerjakan, serta kerjasama yang dilakukan 2. Strategi sebagai pola (pattern), yaitu pola
dengan pihak lain yaitu menyalurkan beras gelombang aksi. Dengan kata lain , strategi
bulog yang tidak berjalan sesuai rencana yang adalah konsistensi perilaku, baik yang
membuat pihak BUMDes merugi dalam hal diharapan mampu yang tidak diharapkan.
permodalan. 3. Strategi sebagai cara (play), yaitu cara
Dalam mengembangkan dan mengelola untuk mengalahkan rival dalam situasi
BUMDes Jaya Gemilang dalam meningkatkan kompetetif atau tawar menawar.
kesejahteraan masyarakat desa 4. Strategi sebagai posisi (position), yaitu alat
diperlukannya. menempatkan organisasi pada suatu
lingkungan. Dari defenisi ini, strategi
Kerangka Teoritik
menjadi kekuatan dalam memediasi atau
Menurut Buchory (2005:1) strategi menyesuaikan antara organisasi dan
adalah suatu kesatuan rencana yang lingkungan, antara konteks internal, dan
menyeluruh, kompehesif, dan terpadu yang konteks eksternal.
diarahkan untuk mencapai tujuan dari suatu 5. Strategi sebagai prespektif (perspective),
apa yang telah terjadi. yaitu suatu tujuan kedalam organisasi
Menurut Chandler dalam Umar tentang bagaimana organisasi tersebut
(2010:16) strategi merupakan alat untuk mempresepsikan lingkungannya. Hal ini
mecapai tujuan perusahaan dalam kaitannya berimplikasi bahwa semua strategi yang
dengan tujuan jangka panjang, program diasumsikan sebagai konsep atau abstraksi
tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber yang ada dalam pikiran pihak yang
daya. berkepentingan.
Sedangkan menurut Stephanie K. Menurut James Brian Quinn
Marrus dalam Umar (2010:16) strategi (Mintzberg, Lampel, Quinn, Ghoshal
didefiniskan sebagai suatu proses penentuan :2003),analisis strategi militer diplomatik dan
rencana oleh pemimpin puncak yang analogi-analogi yang serupa dalam
berfokus pada tujuan jangka panjang bidanglain menyediakan beberapa wawasan
dalam dua bentuk yaitu strategi yang 2) Perumusan strategi, dalam hal ini perlunya
dikehendaki dan strategi yang direalisasikan : BUMDes Jaya Gemilang melakukan
Strategi yang dikehendaki (intended perencanaan dalam membuat misi, tujuan
strategic) terdiri dari tiga elemen yaitu: dan strategi namun dalam kenyataanya
1) Sasaran-sasaran (goals), apa yang ingin belum semua misi, tujuan dan strategi
dicapai dalam pelaksanaan pencapaian tersebut terlaksana sesuai apa yang
tujuan. Selain itu sasaran terbagi lagi diharapkan.
menjadi tiga tingkatan menjadi : 3) Implementasi Strategi, pada
a. Visi (vision) yang merupakan kerangka implementasinya strategi sudah terlaksana
acuan kegiatan nyata yang terpadu, namun kenyataanya strategi yang
b. Misi (mission), yaitu banyaknya sasaran dilaksanakan tidak berjalan
yang harus dicapai sebagai tugas dan sebagaimanamestinya terlihat dengan
prinsip utama guna mewujudkan visi, adanya salah satu unit usaha yangberhenti
c. Tujuan-tujuan (objectives), yaitu tujuan- beroperasi yaitu unit usaha pencucian
tujuan yag khusus dan spesifik harus motor.
dicapai demi tercapainya tujuan akhir 4) Evaluasi dan pengendalian, pada tahap ini
yang telah ditentukan sebelumnya. BUMDes harus melakukan penyerahan
2) Kebijakan (policies) merupakan garis laporan setiap unit usaha yang dijalankan
pedoman untuk bertindak guna mencapai agar setiap kegiatan yang berlansung
sasaran ayau tujuan-tujuan tadi. dapat selalu diawasi dan ditinjau serta
3) Rencana-rencana (plans) merupakan perlunya evaluasi /perbaikan-perbaikan
pernyataan dari tindakan terhadap apa dalam menjalankan BUMDes Jaya
yang diharapkan akan terjadi. Gemilang terlihat dengan sosialisasi yang
dilakukan hanya kepada tokoh-tokoh
Berdasarkan penelitian yang masyarakat.
dilakukan oleh peneliti tentang Strategi
pengembangan Badan Usaha Milik Desa Jaya Daftar Pustaka
Gemilang Dalam Meningkatkan Arikunto, Suharsimi. 2010. “Prosedur Penelitian :
Kesejahteraan Masyarakat Desa Lancang Suatu Pendekatan Praktik”, Jakarta: Renika
Kuning Kecamatan Bintan Utara saat ini Cipta.
belum berjalan dengan maksimal antara lain Herdiansyah, Haris. 2014. “Metodologi Penelitian
kurang nya pemahaman masyarakat Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial”.
mengenai BUMDes serta masyarakat belum Jakarta: Salemba Humanika.
dapat merasakan manfaat dari keberadaan Hunger David, J. dan Wheelen, Thomas L. 2003.
BUMDes Jaya Gemilang Desa Lancang Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi.
Kuning Kecamatan Bintan Utara. Adapun Kuncoro, Mudrajat. 2006. “Strategi Bagaimana
Strategi pengembangan Badan Usaha Milik Meraih Keunggulan-Keunggulan
Kompetitif”. Jakarta: Erlangga.
Desa Jaya Gemilang Dalam Meningkatkan
Wiryokusumo, Iskandar. 2011. ” Dasar-dasar
Kesejahteraan Masyarakat Desa Lancang
Pengembangan Kurikulum”. Jakarta: Bumi
Kuning Kecamatan Bintan Utara bisa dilihat Aksara.
sebagai berikut : Nawawi, Hadari. 2005. “Manajemen Stratejik
Utara bisa dilihat sebagai berikut : Organisasi Non Profit Bidang
1) Pengamatan Lingkungan, dari hasil Pemerintahan”. Yogyakarta: Gadjah Mada
pengamatan lingkungan terkait dengan University Press.
usaha yang dijalankan. Lingkungan yang Suharto, Edi.2009. “Membangun Masyarakat
ada didesa Lancang Kuning sudah dapat Memberdayakan Masyarakat”. Bandung:
dikatakan lingkungan yang cocok untuk PT Refika Aditama.
didirikannya BUMDes namun kurang Siagian, Sondang P. 2012. “Manajemen Stratejik”.
Jakarta : PT Bumi Aksara.
pemanfaatan dari pengelola.