PENDAHULUAN
Indonesia, baik di tingkat pusat, tingkat daerah, kabupaten dan bahkan sampai
baik tingkat pusat maupun di tingkat daerah bahkan sampai ke pelosok desa.
1
2
kemajuan ekonomi secara makro, kekayaan sumber daya alam, dan kualitas
kegiatan daerah selain mengandalkan dari sektor pertanian atau industri yang
masyarakat.
berkesinambungan.
Maka dari itu, Bangsa Indonesia saat ini mulai mewujudkan tujuan
secara optimal dan terpadu dalam mengisi otonomi yang nyata, dinamis, serasi
dan bertanggungjawab.
4
adanya bobot, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Untuk itu
dari sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdapat pada setiap daerah,
yaitu yang berupa hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil perusahaan
datang begitu saja dengan mudah dan cepat didapat. Dibutuhkan suatu
dapat membuahkan hasil yang memuaskan, sebagaimana jika kita lihat selama
Hal ini belum sesuai dengan apa yang diharapkan bahwa kemampuan daerah
otonomi yang mampu atau yang sanggup dilaksanakan secara nyata masih
Dana Alokasi Khusus (DAK) selama ini, yang berarti pemerintah mempunyai
kewajiban dalam membina daerah. Hal ini dapat juga berarti bahwa adanya
disebut sebagai Dana Alokasi Umum ( DAU) dan Dana Alokasi Khusus
khusus. Dalam hal ini juga diharapkan bahwa di masa yang akan datang tidak
lagi bergantung pada bantuan dari pemerintah pusat. Di masa datang daerah
Dapat digaris bawahi bahwa PAD, DAU dan DAK merupakan suatu
pembangunan yang ada di suatu daerah. Tentu saja pembiayan tersebut akan
Tingkat tinggi rendahnya PAD, DAU dan DAK tentu saja secara
daerah atau suatu wilayah tertentu pada suatu waktu tertentu pula, umumnya
(PDRB) itu sendiri dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, seperti Indeks
daya alam dan potensi sumber daya manusia, tentu saja akan menghasilkan
PAD dengan jumlah yang sangat tinggi apalagi jika ditambahkan dengan
DAU dan DAK yang diberikan oleh pemerintah pusat. Maka tentu saja secara
saja jumlah PAD yang dimiliki kurang memuaskan atau dapat dikatakan
rendah walaupun sudah ditambahkan dengan DAU dan DAK yang diberikan
oleh pemerintah pusat. Dalam kasus ini tentu saja tingkat Pertumbuhan
7
baik. Maka, daerah dalam kondisi seperti inilah yang harus dapat menggali
tentu saja mempengaruhi jumlah Pendapatan Asli daerah (PAD) yang diterima
oleh provinsi D.I Yogyakarta, sehingga apabila digunakan secara tepat sasaran
Ekonomi : Studi Kasus Sumatera Barat”. Namun dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan objek studi penelitian pada kabupaten dan kota di provinsi D.I.
terdahulu.
2013)”.
B. Perumusan Masalah
belakang adalah :
2006-2013?
C. Tujuan Penelitian
2006-2013.
2006-2013.
9
2006-2013.
D. Manfaat Penelitian
analisis dari besarnya pengaruh atau kontribusi riil yang diberikan oleh
Ekonomi .
4. Dan bagi penulis, penulisan skripsi ini adalah upaya untuk memenuhi
E. Sistematika Penulisan
Agar diperoleh gambaran yang cukup jelas mengenai apa yang dibahas
BAB I : PENDAHULUAN
hipotesis.
11
BAB V : PENUTUP