Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Otonomi daerah menunjukkan bahwa, pembangunan daerah merupakan tanggungjawab
pemerintah daerah. Pemberian hak otonomi dimaksud untuk memberikan keleluasaan bagi
pemerintah daerah agar dapat menggali sumber - sumber keuangan daerah sendiri guna
membiayai pelaksanaan pembangunan, sehingga dapat mengoptimalkan sumber daya alam
atau menggali potensi-potensi daerah tersebut guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Perencanaan pembangunan ekonomi berorientasi pada masalah pertumbuhan ekonomi, hal ini
disebabkan karena pada awal pembangunan ekonomi masalah yang paling penting untuk
dapat diperbaiki adalah keterbelakangan ekonomi sehingga sangat diharapkan pertumbuhan
ekonomi dalam mendorong pencapian tujuan atau perubahan-perubahan ekonomi masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi adalah merupakan indikator yang sangat penting untuk mengetahui
dan mengevaluasi hasil pembangunan yang dilaksanakan oleh suatu negara khususnya dalam
bidang ekonomi. Adanya data pertumbuhan ekonomi akan menunjukkan sejauh mana kinerja
pemerintah pada berbagai sektor ekonomi dalam menghasilkan nilai tambah atau pendapatan
masyarakat pada suatu periode tertentu.
1.2 Rumusan Masalah
Pengaruh pembangunan ekonomi regional/daerah dan otonomi daerah terhadap
suatu wilayah ?
1.3 Tujuan Penulsan
engetahui apa pengaruh dari pembangunan ekonomi terhadap tingkat
kesehatan dan kemiskinan?
1
BAB II
TE!RI
2.1 Pem"angunan Ek#n#m Daerah$Reg#nal
2.1.1 Pengertan %em"angunan ek#n#m Daerah$reg#nal
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses saat pemerintah daerah dan masyarakat
mengelola sumber daya yang ada dan selanjutnya membentuk suatu pola kemitraan antara
pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan
merangsang perkembangan kegiatan ekonomi !pertumbuhan ekonomi" dalam wilayah
tersebut. !#incolin Arsyad, $%%%".
asalah pokok dalam pembangunan daerah berada pada penekanan terhadap kebijakan-
kebijakan pembangunan yang berdasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan
!endogenous development" dengan menggunakan potensi sumberdaya manusia, kelembagaan,
dan sumberdaya &isik secara lokal !daerah". 'ehingga kita peru melakukan pengambilan
inisiati&-inisiati& yang berasal dari daerah tersebut dalam proses pembangunan untuk
menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang kegiatan ekonomi.
Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses, yaitu proses yang mencakup
pembentukan-pembentukan institusi baru, pembangunan industri-industri alternati&,
perbaikam kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih
baik, identi&ikasi pasar-pasar baru, dan pengembangan perusahaan-perusahan baru.
'etiap upaya pembangunan ekonomi daerah mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan
jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah. (ntuk mencapai tujuan tesebut,
pemerintah daerah dan masyarakat harus secara bersama-sama mengambil inisiati&
pembangunan daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah beserta daerah beserta partisipasi
masyarakatnya dan dengan dengan menggunakan sumberdaya yang ada harus memperkirakan
potensi sumberdaya yang diperlukan untuk merancang dan membangun perekonomian
daerah. !#incolin Arsyad, $%%%".
Pembangunan ekonomi sejak Pelita ) hingga krisis $%%* memang telah memberi hasil yang
positi& terhadap perekonomian )ndonesia, apalagi jika dilihat dari kinerja ekonomi makronya.
+ingkat P, riil per kapita mencapai peningkatan yang pesat dari ('-./ !$%0/" dan lebih dari
('-$/// !$%%/-an". Oleh karena itulah, )ndonesia sempat disebut-sebut sebagai calon negara
industri baru di Asia +enggara.
,amun, ternyata ditinjau dari tingkat kualitasnya, pembangunan ekonomi pada masa orde
baru telah menimbulkan kesenjangan yang besar sehingga ada ketimpangan dalam distribusi
pendapatan antar kelompok pendapatan, maupun kesenjangan ekonomi/pendapatan daerah.
1al ini membuat masyarakat yang merasakan bahwa pembangunan ekonomi ini tidak merata,
ingin melepaskan diri dari )ndonesia.
2
2.1.2 Prns% Dasar Pem"angunan Ek#n#m Daerah
'etiap daerah mempunyai corak pertumbuhan ekonomi yang berbeda dengan daerah
lain. Oleh sebab itu perencanaan pembangunan ekonomi suatu daerah pertama-tama perlu
mengenali karakter ekonomi, sosial dan &isik daerah itu sendiri, termasuk interaksinya dengan
daerah lain. 2engan demikian tidak ada strategi pembangunan ekonomi daerah yang dapat
berlaku untuk semua daerah. ,amun di pihak lain, dalam menyusun strategi pembangunan
ekonomi daerah, baik jangka pendek maupun jangka panjang, pemahaman mengenai teori
pertumbuhan ekonomi wilayah, yang dirangkum dari kajian terhadap pola-pola pertumbuhan
ekonomi dari berbagai wilayah, merupakan satu &aktor yang cukup menentukan kualitas
rencana pembangunan ekonomi daerah.
3einginan kuat dari pemerintah daerah untuk membuat strategi pengembangan
ekonomi daerah dapat membuat masyarakat ikut serta membentuk bangun ekonomi daerah
yang dicita-citakan. 2engan pembangunan ekonomi daerah yang terencana, pembayar pajak
dan penanam modal juga dapat tergerak untuk mengupayakan peningkatan ekonomi.
3ebijakan pertanian yang mantap, misalnya, akan membuat pengusaha dapat melihat ada
peluang untuk peningkatan produksi pertanian dan perluasan ekspor. 2engan peningkatan
e&isiensi pola kerja pemerintahan dalam pembangunan, sebagai bagian dari perencanaan
pembangunan, pengusaha dapat mengantisipasi bahwa pajak dan retribusi tidak naik,
sehingga tersedia lebih banyak modal bagi pembangunan ekonomi daerah pada tahun depan.
Pembangunan ekonomi daerah perlu memberikan solusi jangka pendek dan jangka
panjang terhadap isu-isu ekonomi daerah yang dihadapi, dan perlu mengkoreksi kebijakan
yang keliru. Pembangunan ekonomi daerah merupakan bagian dari pembangunan daerah
secara menyeluruh. 2ua prinsip dasar pengembangan ekonomi daerah yang perlu diperhatikan
adalah !$" mengenali ekonomi wilayah dan !4" merumuskan manajemen pembangunan daerah
yang pro-bisnis.
2.1.3 Tujuan Pem"angunan Daerah
+ujuan pembangunan daerah pada dasarnya adalah untuk mensejahterakan rakyat dengan
sasaran-sasaran yang jelas seperti 5 menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai
pendidikan dasar untuk semua anak usia sekolah, menurunkan angka kematian bayi dan anak,
meningkatkan kesehatan ibu, memerangi 1)6/A)2', alaria dan penyakit menular lainnya,
mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, memastikan kelestarian
lingkungan hidup untuk generasi masa depan, membangun kemitraan global untuk
pembangunan daerah.
3
2.2 !t#n#m Daerah
2.2.1 Pengertan !t#n#m Daerah
Otonomi daerah dapat diartikan sebagai kewenangan yang diberikan kepada daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat menurut aspirasi masyarakat untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna
penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan
pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
'edangkan yang dimaksud dengan kewajiban adalah kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat.
Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuan hukum, juga sebagai
implementasi tuntutan globalisasi yang harus diberdayakan dengan cara memberikan daerah
kewenangan yang lebih luas, lebih nyata dan bertanggung jawab, terutama dalam mengatur,
meman&aatkan dan menggali sumber-sumber potensi yang ada di daerahnya masing-masing.
2.2.2 Pelaksanaan !t#n#m Daerah
Pelaksanaan otonomi daerah merupakan titik &okus yang penting dalam rangka memperbaiki
kesejahteraan rakyat. Pengembangan suatu daerah dapat disesuaikan oleh pemerintah daerah
dengan potensi dan kekhasan daerah masing-masing. )ni merupakan kesempatan yang sangat
baik bagi pemerintah daerah untuk membuktikan kemampuannya dalam melaksanakan
kewenangan yang menjadi hak daerah. aju atau tidaknya suatu daerah sangat ditentukan
oleh kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan yaitu pemerintah daerah. Pemerintah
daerah bebas berkreasi dan berekspresi dalam rangka membangun daerahnya, tentu saja
dengan tidak melanggar ketentuan hukum yaitu perundang-undangan.

4
2.2.3 Tujuan !t#n#m Daerah
Adapun tujuan pemberian otonomi daerah adalah sebagai berikut5
Peningkatan pelayanan masyarakat yang semakin baik.
Pengembangan kehidupan demokrasi.
3eadilan nasional.
Pemerataan wilayah daerah.
Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah dalam
rangka keutuhan ,37).
endorong untuk memberdayakan masyarakat.
enumbuhkan prakarsa dan kreati&itas, meningkatkan peran serta masyarakat,
mengembangkan peran dan &ungsi 2ewan Perwakilan 7akyat 2aerah.
5
BAB III
PEMBAHA&AN
3.1 Pengaruh %em"angunan ek#n#m Daerah $Reg#nal Terha'a% Tngkat (esehatan
'an (emsknan
Pembangunan adalah proses pengembangan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara
untuk mewujudkan tujuan nasional, adapaun tujuan nasional )ndonesia tercantum dalam ((2
$%8. alinea ke empat, yakni5 9elindungi segenap bangsa )ndonesia dan seluruh tumpah
darah )ndonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial9.
Pembangunan nasional adalah usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat
)ndonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan nasional, dengan
meman&aatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan
perkembangan global.
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan
perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan
perubahan &undamental dalam struktur ekonomi suatu negara. Pembangunan ekonomi tak
dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi !economic growth": pembangunan ekonomi
mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar
proses pembangunan ekonomi.
6
'ejak pertengahan tahun $%%* )ndonesia dilanda krisis moneter dan berkembang menjadi
krisis ekonomi serta berbagai krisis lainnya yang berpengaruh pada multi kehidupan salah
satunya adalah kesehatan. 2ampak dari krisis moneter atau krisis ekonomi tersebut,
penyebabnya adalah karena terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dollar. +idak kurang
sekitar 8%,. juta jiwa atau sekitar 48,4 ; dari jumlah seluruh penduduk )ndonesia pada saat
ini hidup di bawah garis kemiskinan.
<erikut ini disampaikan uraian tentang pengaruh krisis moneter atau krisis ekonomi
tersebut terhadap derajat kesehatan masyarakat dan kinerja pelayanan kesehatan masyarakat
di )ndonesia serta kemungkinan penyesuaian kebijakan yang akan ditempuh pada masa yang
akan datang. (raian tentang pengaruh krisis moneter atau krisis ekonomi terhadap derajat
kesehatan masyarakat lebih diutamakan pada status gi=i serta perilaku kesehatan masyarakat.
'edangkan uraian tentang pengaruh krisis moneter atau krisis ekonomi terhadap kinerja
pelayanan kesehatan masyarakat lebih dititik beratkan pada kinerja Pusat 3esehatan
asyarakat !Puskesmas", <idan di 2esa serta terhadap kinerja Pos Pelayanan +erpadu
!Posyandu".
3.2 Data Tngkat (esehatan 'an (emsknan Menurut Tngkat (emajuan
Pem"angunan
<erbagai indikator kesehatan di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah
jika dibandingkan dengan negara-negara berpendapatan tinggi, memperlihatkan bahwa angka
kesakitan dan kematian secara kuat berkorelasi terbalik dengan pendapatan, seperti terlihat
dalam Ta"el 2 dibawah ini. 'tudi lain dilakukan oleh <ank 2unia yang membagi keadaan
kesehatan antara kelompok penduduk berpenghasilan tinggi dan rendah pada negara-negara
tertentu. 'ebagai contoh, tingkat kematian anak pada >uantil termiskin di <olivia dan +urki
diperkirakan empat kali lebih besar dibandingkan dengan tingkat kematian pada >uantil
terkaya. 2engan demikian kebijakan yang diarahkan untuk menanggulangi penyakit malaria
dan kekurangan gi=i secara langsung merupakan implementasi dari kebijakan mengurangi
kemiskinan.
7
3omitmen global untuk meningkatkan status kesehatan secara jelas dicantumkan dalam
+ujuan Pembangunan ilenium !Millenium Development Goals-MDGs". +ujuan
pembangunan milenium tersebut antara lain5 !$" menurunkan angka kematian anak sebesar
dua pertiganya pada tahun 4/$. dari keadaan tahun $%%/: !4" menurunkan angka kematian
ibu melahirkan sebesar tiga perempatnya pada tahun 4/$. dari keadaan $%%/: dan !?"
menahan peningkatan prevalensi penyakit 1)6/A)2' dan penyakit utama lainnya pada tahun
4/$.. +ujuan pembangunan milenium di&okuskan terhadap pengurangan kemiskinan pada
umumnya dan beberapa tujuan kesehatan pada khususnya, sehingga terdapat keterkaitan
antara upaya keseluruhan penurunan kemiskinan dengan investasi di bidang kesehatan.
+abel Angka 1arapan 1idup 2an +ingkat 3ematian, enurut +ingkat 3emajuan
Pembangunan ,egara !$%%.-4///"
+ingkat Pembangunan
,egara
Penduduk
!$%%%"
@uta
7ata-rata
Pendapatan
+ahunan
!('-"
Angka
1arapan
1idup !+ahun"
Angka
3ematian <ayi
!Per-$///"
Angka
3ematian
Anak <alita
!Per-$///"
'angat
+erbelakang
08? 4%0 .$ $// $.%
Pendapatan
7endah
$*** .?A .% A/ $4/
Pendapatan
enengah-<awah
4/%8 $4// */ ?. ?%
Pendapatan
enengah-Atas
.*? 8%// *$ 40 ?.
Pendapatan +inggi A%$ 4.*?/ *A 0 0
'ub-'ahara A&rika 084 .// .$ %4 $.$
'umber5 1uman 2evelopment 7eport 4//$, +able A, and B1 Balculation using Corld 2evelopment
)ndicators o& the Corld <ank
8
<eberapa alasan meningkatnya beban penyakit pada penduduk miskin adalah5 Pertama,
penduduk miskin lebih rentan terhadap penyakit karena terbatasnya akses terhadap air bersih
dan sanitasi serta kecukupan gi=i. Kedua, penduduk miskin cenderung enggan mencari
pengobatan walaupun sangat membutuhkan karena terdapatnya kesenjangan yang besar
dengan petugas kesehatan, terbatasnya sumber daya untuk memenuhi kebutuhan dasar, dan
terbatasnya pengetahuan untuk menghadapi serangan penyakit.
3onsekuensi ekonomi jika terjadi serangan penyakit pada anggota keluarga merupakan
bencana jika untuk biaya penyembuhannya mengharuskan menjual aset yang mereka miliki
atau berhutang. 1al ini akan menyebabkan keluarga jatuh kedalam kemiskinan, dan jika tidak
bisa keluar dari hal ini akan mengganggu tingkat kesejahteraan seluruh anggota keluarga
bahkan generasi berikutnya. 'erangan penyakit yang tidak &atal dalam kehidupan awal akan
mempunyai pengaruh yang merugikan selama siklus hidup berikutnya. Pendidikan secara luas
dikenal sebagai kunci dari pembangunan, tetapi masih belum dihargai betapa pentingnya
kesehatan anak dalam pencapaian hasil pendidikan. 3esehatan yang buruk secara langsung
menurunkan potensi kogniti& dan secara tidak langsung mengurangi kemampuan sekolah.
Penyakit dapat memelaratkan keluarga melalui menurunnya pendapatan, menurunnya angka
harapan hidup, dan menurunya kesejahteraan psikologis.
BAB I)
9
(E&IMPULAN
*.1 (esm%ulan
(ntuk apa seseorang bekerja? Orang yang sehat akan bekerja !memiliki sebuah pekerjaan" untuk
memenuhi kebutuhannya, karena dengan bekerja ia akan mendapatkan upah/gaji sebagai haknya
karena telah melakukan kewajibannya. @ika upahnya mencukupi perekonomian keluarga, dapat
disimpulkan perekonomian berkembang dari baiknya perekonomian individu.
Perekonomian individu menjadi lebih baik maka berdampak pada perekonomian tahap yang buruk
menjadi baik !masyarakat perekonomian rendah", akan berdampak ke atasnya !masyarakat
perekonomian menengah" menjadi baik pula, dan masyarakat perekonomian atas akan menjadi lebih
baik juga. 'ebaliknya, proses ini dapat menjadi baik jika sesuai urutan deskripti& seperti di atas, jika
sebaliknya kita tidak dapat menebak. isalnya perekonomian masyarakat atas yang baik tidak dapat
menjamin baiknya perekonomian masyarakat menengah.
@ika perekonomian individu menjadi baik, pertumbuhan ekonomi akan meningkat pula. Pertumbuhan
ekonomi suatu negara dilihat dari upah rata-rata terendah dari masyarakat. @ika perekonomian individu
menjadi baik, upah rata-rata individu akan meningkat pula.
*.2 &aran
Agar <angsa )ndonesia dapat meningkatkan tingkat kesehatan dan mengurangi tingkat
kemiskinan di indonesia dengan cara bekerja agar bisa mencukupi kebutuhan hidup dirinya
sendiri.
2AD+A7 P('+A3A
10
http5//dahyarmasukuA4.blogspot.com/4/$$/$4/pengaruh-pembangunan-ekonomi-
terhadap.html
http5//jackapostle.blogspot.com/4/$$//8/dampak-pembangunan-terhadap-
kesehatan.html
http5//tugas-akuntansi.blogspot.com/4/$4//4/pembangunan-ekonomi-daerah.html
http5//viera=ul.blogspot.com/4/$///A/kaitan-dasar-ekonomi-kesehatan-terhadap.html
http5//rahmawatiapriliani.blogspot.com/4/$4//%/otonomi-daerah-dan-pembangunan-
ekonomi.html
[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Otonomidaerah
[2] http://!"#i$h"#ai.wordpre%%.$om/2010/05/26/t"&"an'otonomi'daerah/
[3] http://i(n"n"ra)andi.(#og%pot.$om/2010/05/#atar'(e#akang'otonomi'daerah.htm#
] *r%!ad+ ,in$o#in. Ekonomi Pembangunan Edisi Keempat. -agian
.ener(itan /012 34.5. 3og!akarta: 2004. 6a# 307
11

Anda mungkin juga menyukai