TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
ekonomi daerah lokal yang bisa dan patut untuk dikembangkan dan
dimiliki daerah tersusun rapi pada visi dan misi daerah tersebut yang
(Suparmoko, 2019).
9
yang umum dilakukan dalam suatu pengembangan potensi daerah yaitu
memberikan kekhasan sndiri yang tidak akan didapat pada daerah lain,
(Triyuwono, 2013).
basis dan kedua kegiatan bukan basis. Kegiatan basis yaitu mengekspor
atau mengirim barang dan jasa menuju beberapa tempat di luar daerah,
10
basis ekonomi mempunyai peranan sebagai penggerak pertama,
11
misalnya. Semua sektor harus diposisikan pada takaran yang sama
pendapatan rendah.
Ekonomi Lokal.
pemerintah pusat maupun lokal dan ormas yang terlibat untuk lebih
12
Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) merupakan sebuah proses
sebagai berikut :
13
hanya menekan pada segi pertumbuhan ekonomi, melainkan kerjasama
antar wilayah.
berupa sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya
14
mewujudkan pertumbuhan eknomi dan pada saat bersamaan dapat
baru. Sumber daya fisik, sumber daya manusia, ekonomi, dan kemitraan
Undang Dasar 1945 alinea keempat, yang berarti jika fungsi dan juga
sebuah perubahan positif dalam semua bidang, entah baik itu dari segi
15
Pembangunan itu sendiri memiliki tujuan akhir yaitu demi tercapainya
lokal di era otonomi dan mengacu pada UU No. 32 Tahun 2004 yaitu
kondisi persaingan satu negara dengan negara lain yang semakin tinggi
Oleh sebab itu, rintangan yang harus dilalui pemerintah daerah bukan
16
dalam bentuk suatu barang dan jasa yang memiliki nilai ekonomi. Cara
tetapi juga menjadi sebuah hal menarik dari segi pandang seni dan gaya
hidup. Hal inilah yang diperoleh Badan Ekonomi Kreatif yang dibuat
17
terlihat dari semakin ramainya usaha kuliner yang berdiri dan
menu ciri khas andalan masing-masing pedagang. Pada era sekarang ini
bisnis yang menjanjikan saat ini adalah bisnis usaha kuliner. Maka
bagi para pengusaha bisnis kuliner. Sekarang ini sudah begitu banyak
didapati restoran, juga kafe dengan tema menu makanan dan minuman
yang unik-unik dan menarik pula. Tidak hanya itu saja, desain eksterior
18
Dalam pengembangan ekonomi lokal terdapat beberapa faktor
dapat memberikan sebuah ciri khas dan tidak akan didapat pada
daerah lain. Oleh karena itu perlu dilakukannya analisis apa saja
perlu adanya sebuah ide kreatif agar sumber daya alam tersebut
19
pemerintah maupun masyarakat lokal harus senantiasa selalu
B. Penelitian Terdahulu
kreatif. Dalam aspek industri kuliner usaha MEFs ini memiliki intensitas
customer dan supplier bisa dibilang tidak menentu karena dapat dilihat
dari sepi dan ramainya pelanggan tetap atau baru. Tidak lupa juga sumber
bahan baku dari pasar setempat yang terus menerus cenderung naik
harganya
20
Penelitian Rofifah Yusadi Dengan Judul Rencana Aksi
lima tahun. Ekonomi kreatif sektor kuliner di Kota Pontianak masih belum
21
harga sebagian besar menetapkan harga sendiri tanpa melihat informasi
mulut ke mulut. Dilihat dari sisi omset sebagian besar masih berskala
mikro.
C. Kerangka Berfikir
Dalam penelitian ini akan dicari peran usaha kuliner sate seperti
penyerapan tenaga kerja, omset usaha dagang, serta bagaimana
perkembangan usaha terhadap potensi ekonomi lokal khususnya
masyarakat gang sate Jalan Lawu Ponorogo, yang jika digambarkan dalam
suatu gambar kerangka adalah sebagai berikut :
PENYERAPAN
TENAGA KERJA
OMSET
USAHA
Gambar 1
Kerangka konseptual
Keterangan : Usaha kuliner sate berperan dalam mempengaruhi potensi
ekonomi lokal melalui penyerapan tenaga kerja, omset usaha, dan
perkembangan usaha
22