Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS PENGARUH KONTRIBUSI TIGA SEKTOR UTAMA EKONOMI

TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN BADUNG

Desak Ayu Sriary Bhegawati


(Universitas Mahasaraswati Denpasar)

Abstrak
Perkembangan perekonomian suatu negara tidak dapat dipisahkan dari akti-
vitas pembangunan ekonomi didalamnya. Pembangunan adalah suatu perubahan
dari keterbelakangan menjadi kondisi yang lebih maju dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Pembangunan Ekonomi dalam kerangka pengemban-
gan wilayah memberikan perhatian kepada keterkaitan antar ruang desa dan kota
dengan ruang yang lebih luas yakni ditingkat regional, nasional, dan internasional
berlandaskan prinsip keterkaitan dan ketergantungan. Pembangunan daerah mer-
upakan penjabaran dari pembangunan nasional yang dilaksanakan secara berke-
lanjutan dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan. Perkembangan ekonomi
daerah Bali sesungguhnya digerakkan oleh tiga sektor utama yaitu sektor pertanian,
sektor perdagangan, hotel, dan restoran, dan sektor jasa. Sektor pertanian sudah di-
geser oleh sektor sekunder seperti perdagangan, hotel, dan restoran. Peranan ketiga
sektor utama itu dalam perekonomian Bali akan menjadi acuan terhadap perkem-
bangan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Bali dan nantinya akan berpen-
garuh terhadap pertumbuhan ekonomi.Pengaruh kontribusi ketiga sektor tersebut
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Badung. Secara parsial kontribusi sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel, dan
restoran, serta sektor jasa berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbu-
han ekonomi Kabupaten Badung. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran adalah
sektor yang paling dominan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Badung,
sehingga menjadi sektor unggulan Kabupaten Badung sebagai daerah pariwisata.

Kata Kunci : Sektor Pertanian, Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran,Sektor


Jasa, Pertumbuhan Ekonomi

Abstract
The development of a country's economy can not be separated from econom-
ic development activities therein. Development is a change of retardation becomes
more advanced conditions in order to improve the welfare of society. Economic De-
velopment within the framework of the development of the area to give attention to
the relationship between space villages and towns with a wider space that is at re-
gional, national, and international linkages and dependencies based on principles.
Regional development is the elaboration of national development are implemented
on an ongoing basis in order to achieve development targets. Bali does regional eco-
nomic development driven by three main sectors, namely agriculture, trade, hotels
and restaurants, and the service sector. The agricultural sector has been shifted by
the secondary sectors such as trade, hotels and restaurants. The roles of the three
main sectors in the economy of Bali will be a reference to the development of Gross
Regional Domestic Product of Bali Province and will affect the economic growth. Influ-
ence of the contribution of the three sectors simultaneously significant effect on eco-
nomic growth Badung regency. Partially contributed by agriculture, trade, hotels and
restaurants, as well as the service sector and significant positive effect on economic
growth Badung regency. The trade, hotels and restaurants are the most dominant

54 ANALISIS PENGARUH KONTRIBUSI TIGA SEKTOR UTAMA EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN


EKONOMI KABUPATEN BADUNG
sector to economic growth Badung, thus becoming the leading sectors Badung regen-
cy as a tourist area.

Keywords : Agriculture Sector, Trade, Hotels and Restaurants Sector, Service Sector,

I. PENDAHULUAN pembangunan dan kesejahteraan antara


1.1 Latar Belakang Masalah sub bagian wilayah, merubah struktur
Perkembangan perekonomian suatu perekonomian agar tidak lebih berat se-
negara tidak dapat dipisahkan dari aktivitas belah.
pembangunan ekonomi didalamnya. Tujuan Pembangunan Ekonomi adalah se-
akhir dari pembangunan nasional adalah buah upaya yang terencana dan teratur
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh dalam mengelola segenap sumber daya
rakyat Indonesia. Peranan pemerintah da- untuk meningkatkan kesejahteraan mas-
lam upaya pencapaian sasaran pembangu- yarakat. Sumber daya relatif terbatas
nan nasional adalah dengan menentukan jumlahnya bahkan sebagian diantaran-
arah kebijakan pembangunan. Guna men- ya tidak dapat diperbarui atau bertam-
capai sasaran pembangunan tersebut, diper- bah dengan cepat, sedangkan kebutuhan
lukan adanya perencanaan pembangunan manusia terus meningkat jumlahnya dan
yang dimaksudkan untuk membangunan sangat beragam jenisnya. Kebutuhan
perekonomian secara keseluruhan, dima- tersebut tidak dapat dipenuhi oleh daer-
na mencakup penerapan sistem pemikiran ah yang bersangkutan karena adanya ke-
yang rasional terhadap sejumlah bidang per- terbatasan sumber daya. Secara alamiah
ekonomian. Menurut Jhingan (2000:694), telah terbangun hubungan ekonomi antar
perencanaan pembangunan mempertim- daerah yang saling berkaitan dan memi-
bangkan semua potensi ekonomi yang paling liki ketergantungan, bahkan dalam skala
penting seperti tabungan total, investasi, out- internasional. Oleh sebab itu Pembangu-
put, pengeluaran pemerintah dan transaksi nan Ekonomi dalam kerangka pengem-
luar negeri (ekspor impor). bangan wilayah memberikan perhatian
Pembangunan adalah suatu pe- kepada keterkaitan antar ruang desa dan
rubahan dari keterbelakangan men- kota dengan ruang yang lebih luas yakni
jadi kondisi yang lebih maju dalam ditingkat regional, nasional, dan interna-
rangka meningkatkan kesejahteraan sional berlandaskan prinsip keterkaitan
masyarakat. Hal ini sejalan dengan dan ketergantungan.
pendapat Todaro (2000:92) yang men- Pembangunan daerah dalam hal
yatakan bahwa pembangunan mer- ini Provinsi Bali merupakan bagian in-
upakan proses multidimensional yang tegral dari pembangunan nasional. Pem-
mencakup berbagai perubahan yang bangunan daerah merupakan penjaba-
mendasar atas struktur sosial, sikap ran dari pembangunan nasional yang
perilaku masyarakat serta institusi-in- dilaksanakan secara berkelanjutan da-
stitusi nasional disamping tetap menge- lam rangka pencapaian sasaran pem-
jar pertumbuhan ekonomi, penanganan bangunan. Sedangkan pembangunan
ketimpangan pendapatan serta pengen- nasional yang berdasarkan Pancasila
tasan kemiskinan. Pada umumnya ren- dan Undang-Undang Dasar 1945 pada
cana pembangunan memuat tujuan dan hakekatnya adalah pembangunan mas-
prinsip-prinsip kebijakan pembangunan yarakat Indonesia seluruhnya. Bagian
antara lain : meningkatkan laju pertum- integral yang merupakan penjabaran
buhan pendapatan dan kesempatan ker- dari pembangunan nasional adalah pem-
ja, mengusahakan pembagian pendapa- bangunan daerah yang dilaksanakan
tan yang lebih merata, menyeimbangkan secara terus-menerus dan berkesinam-
Vol.7 No.1,Februari 2017 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 55
bungan dalam rangka pencapaian sasa- terhadap perkembangan Produk Domes-
ran pembangunan yaitu meningkatkan tik Regional Bruto Provinsi Bali dan nan-
taraf hidup dan kesejahteraan semua tinya akan berpengaruh terhadap per-
lapisan masyarakat yang disesuaikan tumbuhan ekonomi.
dengan potensi, aspirasi dan permasala- Program Pembangunan Daerah
han pembangunan di daerah. dan berbagai kebijakan bidang ekonomi
Perencanaan pembangunan Ekonomi di Kabupaten Badung dampaknya dapat
didaerah menjadi sebuah keperluan yang dilihat melalui Produk Domestik Region-
mutlak karena berkait dengan alokasi al Bruto yang menggambarkan nilai tam-
distribusi faktor-faktor produksi diantara bah yang dihasilkan oleh sektor-sektor
kawasan-kawasan dan sektor-sektor per- ekonomi yang ada di Kabupaten Badung.
ekonomian. Faktor-faktor produksi akan Struktur perekonomian Kabupaten Ba-
bergerak antar kawasan berdasarkan me- dung tidak jauh berbeda dengan struk-
kanisme pasar dan mendorong sektor-sek- tur perekonomian Bali atau Kabupaten/
tor ekonomi tumbuh lebih cepat. Sasaran Kota lainnya di Provinsi Bali yang mem-
pembangunan hanya terwujud apabila pe- punyai karakteristik yang unik dima-
merintah daerah mengetahui potensi daer- na pilar-pilar ekonomi dibangun lewat
ah dan kawasan andalan serta mampu keunggulan komparatif pada sektor in-
merumuskan strategi kebijakan pengem- dustri pariwisata sebagai Leading sec-
bangan produksi atau komoditi unggulan tor. Hal ini menyebabkan sektor-sektor
dalam persaingan global. yang mempunyai keterkaitan langsung
Perkembangan dan kemajuan dengan industri pariwisata yaitu kelom-
suatu daerah akan tercapai bila adanya pok sektor tersier sangat dominan dalam
program pembangunan, baik pembangu- memberikan warna pada struktur pere-
nan fisik maupun mental. Pelaksanaan konomian Kabupaten Badung.
pembangunan akan selalu berkesinam-
bungan setiap periode dengan mengi- 1.2 Rumusan Masalah
kuti tahap demi tahap yang telah diren- Berdasarkan latar belakang mas-
canakan. Pada akhirnya perkembangan alah yang telah diuraikan di atas maka
dan kemajuan pembangunan daerah itu dapat dikemukakan rumusan masalah
diperlukan kontrol dan evaluasi untuk sebagai berikut :
meninjau kembali program dan hasil a) Bagaimanakah pengaruh kontribu-
yang telah dicapai. si tiga sektor ekonomi utama secara
Perkembangan ekonomi Bali ses- simultan terhadap pertumbuhan
ungguhnya digerakkan oleh tiga sektor ekonomi di Kabupaten Badung ?
utama. Ketiga sektor utama tersebut b) Bagaimanakah pengaruh kontri-
adalah : busi tiga sektor ekonomi utama se-
Pertama : Sektor Pertanian cara parsial terhadap pertumbuhan
Kedua : Sektor Perdagangan, Hotel dan ekonomi di Kabupaten Badung ?
Restoran c) Sektor manakah yang paling ban-
Ketiga : Sektor Jasa yak memberikan kontribusi terha-
Dari tahun 1996 Sektor pertani- dap pertumbuhan ekonomi di Ka-
an / Primer sudah digeser oleh Sektor bupaten Badung ?
sekunder seperti Perdagangan, Hotel,
dan Restoran. Laju pertumbuhan tiga 1.3 Tujuan Penulisan
sektor ekonomi utama Bali, dapat digu- Berdasarkan rumusan masalah dia-
nakan untuk memprediksi peranannya. tas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
Peranan ketiga sektor utama itu dalam penelitian ini adalah :
perekonomian Bali akan menjadi acuan a) Untuk mengetahui pengaruh kon-
56 ANALISIS PENGARUH KONTRIBUSI TIGA SEKTOR UTAMA EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN
EKONOMI KABUPATEN BADUNG
tribusi tiga sektor ekonomi utama dapat dibagi menjadi tiga tingkatan
secara simultan terhadap pertum- yaitu :
buhan ekonomi di Kabupaten Ba- a. Masa perekonomian tertutup Pada
dung. masa ini, semua kegiatan manu-
b) Untuk mengetahui pengaruh tiga sia hanya semata-mata untuk me-
sektor ekonomi utama secara menuhi kebutuhannya sendiri. In-
parsial terhadap pertumbuhan dividu atau masyarakat bertindak
ekonomi di Kabupaten Badung. sebagai produsen sekaligus kon-
c) Untuk mengetahui Sektor yang pal- sumen sehingga tidak terjadi per-
ing dominan berpengaruh terha- tukaran barang atau jasa. Masa
dap pertumbuhan ekonomi di Ka- pererokoniam ini memiliki ciri-ciri :
bupaten Badung. Kegiatan manusia untuk memenuhi
kebutuhan sendiri, Setiap individu
II. KAJIAN PUSTAKA DAN RUMU- sebagai produsen sekaligus sebagai
SAN HIPOTESIS konsumen, dan Belum ada pertu-
2.1 Teori Pertumbuhan Ekonomi karan barang dan jasa.
Pertumbuhan ekonomi adalah b. Masa kerajinan dan pertukangan.
proses perubahan kondisi perekonomian Pada masa ini, kebutuhan manusia
suatu negara secara berkesinambungan semakin meningkat, baik secara
menuju keadaan yang lebih baik selama kuantitatif maupun secara kualitat-
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi if akibat perkembangan peradaban.
dapat diartikan juga sebagai proses ke- Peningkatan kebutuhan tersebut
naikan kapasitas produksi suatu per- tidak dapat dipenuhi sendiri seh-
ekonomian yang diwujudkan dalam ingga diperlukan pembagian kerja
bentuk kenaikan pendapatan nasional. yang sesuai dengan keahlian mas-
Adanya pertumbuhan ekonomi merupa- ing-masing. Pembagian kerja ini
kan indikasi keberhasilan pembangunan menimbulkan pertukaran barang
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi suatu dan jasa. Pertukaran barang dan
negara dapat diukur dengan cara mem- jasa pada masa ini belum didasari
bandingkan, misalnya untuk ukuran oleh tujuan untuk mencari keun-
nasional, Gross National Product (GNP), tungan, namun semata-mata un-
tahun yang sedang berjalan dengan ta- tuk saling memenuhi kebutuhan.
hun sebelumnya. Teori Pertumbuhan Masa kerajinan dan pertukangan
Ekonomi ini dibangun berdasarkan pen- memiliki beberapa ciri-ciri sebagai
galaman empiris, sehingga teori dapat berikut: Meningkatnya kebutuhan
dijadikan sebagai dasar untuk mem- manusia, Adanya pembagian tugas
prediksi dan membuat suatu kebijakan. sesuai dengan keahlian, Timbulnya
Terdapat beberapa teori yang mengung- pertukaran barang dan jasa, dan
kapkan tentang konsep pertumbuhan Pertukaran belum didasari profit
ekonomi, secara umum teori tersebut se- motif.
bagai berikut: c. Masa kapitalis. Pada masa ini mun-
cul kaum pemilik modal (kapital-
2.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi is). Dalam menjalankan usahanya
Historis kaum kapitalis memerlukan para
Teori ini dikemukakan oleh be- pekerja (kaum buruh). Produksi
berapa ahli sebagai berikut: yang dilakukan oleh kaum kapitalis
1. Werner Sombart (1863-1947). tidak lagi hanya sekedar memenuhi
Menurut Werner Sombart per- kebutuhanya, tetapi sudah bertu-
tumbuhan ekonomi suatu bangsa juan mencari laba. Werner Sombart
Vol.7 No.1,Februari 2017 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 57
membagi masa kapitalis menjadi kan teori pertumbuhan ekonomi
empat masa sebagai berikut : dalam bukunya yang bejudul The
c.1 Tingkat prakapitalis. Masa ini Stages of Economic Growth men-
memiliki beberapa ciri, yaitu : Ke- yatakan bahwa pertumbuhan per-
hidupan masyarakat masih statis, ekonomian dibagi menjadi 5 (lima)
Bersifat kekeluargaan, Bertumpu sebagai berikut: Masyarakat Tra-
pada sektor pertanian, Bekerja un- disional (The Traditional Society),
tuk memenuhi kebutuhan sendiri, Masyarakat pra kondisi untuk peri-
dan Hidup secara berkelompok. ode lepas landas (the preconditions
c.2 Tingkat kapitalis. Masa ini memili- for take off), Periode Lepas Landas
ki beberapa ciri, yaitu: Kehidupan (The take off), Gerak Menuju Kede-
masyarakat sudah dinamis, Bersi- wasaan (Maturity), Tingkat Kon-
fat individual, Adanya pembagian sumsi Tinggi (high mass consump-
pekerjaan, dan Terjadi pertukaran tion).
untuk mencari keuntungan.
c.3 Tingkat kapitalisme raya. Masa 2.3 Teori Klasik
ini memiliki beberapa ciri, yaitu: Teori Klasik dikemukan oleh Adam
Usahanya semata-mata mencari Smith, dan David Ricardo. Teori Adam
keuntungan, Munculnya kaum ka- Smith beranggapan bahwa pertumbu-
pitalis yang memiliki alat produksi, han ekonomi sebenarnya bertumpu pada
Produksi dilakukan secara masal adanya pertambahan penduduk. Dengan
dengan alat modern, Perdagangan adanya pertambahan penduduk maka
mengarah kepada ke persaingan akan terdapat pertambahan output atau
monopoli, dan Dalam masyarakat hasil. Teori Adam Smith ini tertuang da-
terdapat dua kelompok yaitu ma- lam bukunya yang berjudul An Inquiry Into
jikan dan buruh. the Nature and Causes of the Wealth of Na-
c.4 Tingkat kapitalisme akhir. Masa ini tions. Menurut David Ricardo berpendapat
memiliki beberapa ciri, yaitu : Mun- bahwa faktor pertumbuhan penduduk
culnya aliran sosialisme, Adanya yang semakin besar sampai menjadi dua
campur tangan pemerintah da- kali lipat pada suatu saat akan menye-
lam ekonomi, dan Mengutamakan babkan jumlah tenaga kerja melimpah.
kepentingan bersama. Kelebihan tenaga kerja akan mengakibat-
2. Friedrich List (1789-1846). Menurut kan upah menjadi turun. Upah tersebut
Friendrich List, pertumbuhan hanya dapat digunakan untuk membiayai
ekonomi suatu bangsa dapat diba- taraf hidup minimum sehingga perekono-
gi menjadi empat tahap yaitu Masa mian akan mengalami kemandegan (sta-
berburu dan pengembaraan, Masa tonary state). Teori David Ricardo ini ditu-
beternak dan bertani, Masa bertani angkan dalam bukunya yang berjudul The
dan kerajinan, Masa kerajinan, in- Principles of Political and Taxation.
dustri, perdagangan.
1. Karl Butcher (1847-1930). Menurut 2.4 Teori Neoklasik
Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi Teori Neoklasik dikemukakan oleh
suatu bangsa dapat dibedakan men- Robert Solow dan Harrord Domar. Robert
jadi empat tingkatan yaitu Masa ru- Solow berpendapat bahwa pertumbuhan
mah tangga tertutup, Rumah tangga ekonomi merupakan rangkaian kegiatan
kota, Rumah tangga bangsa, dan Ru- yang bersumber pada manusia, akumula-
mah tangga dunia. si modal, pemakaian teknologi modern dan
2. Walt Whiteman Rostow (1916- hasil atau output. Adapun pertumbuhan
1979). W.W.Rostow mengungkap- penduduk dapat berdampak positif dan
58 ANALISIS PENGARUH KONTRIBUSI TIGA SEKTOR UTAMA EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN
EKONOMI KABUPATEN BADUNG
dapat berdampak negatif. Oleh karenanya, mendorong adanya percepatan pros-
menurut Robert Solow pertambahan pen- es pembangunan, pergantian pola
duduk harus dimanfaatkan sebagai sum- kerja yang semula menggunakan
ber daya yang positif. Menurut Harrord tangan manusia digantikan oleh me-
Domar beranggapan bahwa modal harus sin-mesin canggih berdampak ke-
dipakai secara efektif, karena pertumbu- pada aspek efisiensi, kualitas dan
han ekonomi sangat dipengaruhi oleh per- kuantitas serangkaian aktivitas pem-
anan pembentukan modal tersebut. Teori bangunan ekonomi yang dilakukan
ini juga membahas tentang pendapatan dan pada akhirnya berakibat pada
nasional dan kesempatan kerja percepatan laju pertumbuhan pere-
konomian.
2.5 Faktor-Faktor Pertumbuhan d) Faktor Budaya
Ekonomi Faktor budaya memberikan dam-pak
Faktor-faktor yang mempengaruhi per- tersendiri terhadap pembangunan
tumbuhan ekonomi adalah sebagai ekonomi yang dilakukan, faktor ini
berikut : dapat berfungsi sebagai pembangkit
a) Faktor Sumber Daya Manusia atau pendorong proses pembangu-
Sama halnya dengan proses pem- nan tetapi dapat juga menjadi peng-
bangunan, pertumbuhan ekonomi hambat pembangunan. Budaya yang
juga dipengaruhi oleh SDM. Sum- dapat mendorong pembangunan di-
ber daya manusia merupakan fak- antaranya sikap kerja keras dan ker-
tor terpenting dalam proses pem- ja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya.
bangunan, cepat lambatnya proses Adapun budaya yang dapat meng-
pembangunan tergantung kepada hambat proses pembangunan dian-
sejauh mana sumber daya manu- taranya sikap anarkis, egois, boros,
sianya selaku subjek pembangu- KKN, dan sebagainya.
nan memiliki kompetensi yang me- e) Sumber Daya Modal
madai untuk melaksanakan proses Sumber daya modal dibutuhkan
pembangunan dengan membangun manusia untuk mengolah SDA
infrastruktur di daerah-daerah. dan meningkatkan kualitas IPTEK.
b) Faktor Sumber Daya Alam Sumber daya modal berupa ba-
Sebagian besar negara berkembang rang-barang modal sangat penting
bertumpu kepada sumber daya bagi perkembangan dan kelancar-
alam dalam melaksanakan proses an pembangunan ekonomi karena
pembangunannya. Namun, sum- barang-barang modal juga dapat
ber daya alam saja tidak menjamin meningkatkan produktivitas.
keberhasilan proses pembanguan
ekonomi, apabila tidak didukung 2.6 Pengertian Produk Domestik Re-
oleh kemampaun sumber daya ma- gional Bruto (PDRB)
nusianya dalam mengelola sumber Pembangunan Ekonomi suatu daer-
daya alam yang tersedia. Sumber ah pada hakekatnya adalah serangkaian
daya alam yang dimaksud dinatara- kebijaksanaan usaha untuk meningkat-
nya kesuburan tanah, kekayaan kan taraf hidup masyarakat dalam rangka
mineral, tambang, kekayaan hasil mengurangi ketimpangan diantara berb-
hutan dan kekayaan laut. agai lapisan masyarakat. Salah satu in-
c) Faktor Ilmu Pengetahuan dan Te- dikator yang biasanya digunakan untuk
knologi mengetahui kondisi perekonomian suatu
Perkembangan ilmu pengetahuan daerah adalah Produk Domestik Regional
dan teknologi yang semakin pesat Bruto (PDRB) atau Pendapatan Regional.
Vol.7 No.1,Februari 2017 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 59
Produk Domestik Regional Bruto menurut menghitung PDRB, ada tiga metode
BPS (1995:3) merupakan jumlah nilai perhitungan yang biasa digunakan
tambah yang ditimbulkan oleh berbagai dalam pendekatan ini yaitu :
sektor/lapangan Usaha yang melakukan a) Dari Segi Produksi. PDRB merupa-
kegiatan usahanya di daerah atau wilayah kan jumlah nilai akhir produk ba-
tertentu tanpa memperhatikan kepemi- rang dan jasa akhir yang dihasilkan
likan faktor-faktor produksi. Produk Do- oleh produksi disuatu daerah dalam
mestik Regional Bruto dapat dibedakan jangka waktu tertentu (biasanya satu
menjadi : a) PDRB atas dasar harga ber- tahun) unit-unit produksi tersebut
laku, b) PDRB atas dasar harga konstan. secara garis besar dikelompokkan
PDRB atas dasar harga berlaku menjadi sembilan kelompok yaitu:
menunjukkan nilai tambah barang dan (a) Pertanian, Perkebunan, Peter-
jasa yang dihasilkan dan dihitung menurut nakan, kehutanan, dan perikanan.
harga tahun berjalan. Sedangkan PDRB (b) Pertambangan dan penggalian.
atas dasar harga konstan menunjukkan (c) Industri Pengolahan. (d) Listrik,
nilai tambah barang dan jasa yang dihasil- Gas, dan Air bersih. (e) Bangunan.(f)
kan dan dihitung menurut harga tahun Perdagangan, Hotel dan Restoran.(g)
dasar. Pengertian Produk Domestik Re- Pengangkutan dan Komunikasi. (h)
gional Bruto tersebut diatas dapat diperse- Keuangan , Persewaan , dan Jasa Pe-
mpit menjadi PDRB menurut lapangan rusahaan. (i) Jasa-jasa.
usaha dan PDRB menurut Penggunaan. b) Dari segi pendapatan, PDRB adalah
PDRB menurut Lapangan Usaha adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh
jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi yang ikut ser-
seluruh unit usaha dalam suatu wilayah ta dalam proses produksi di suatu
tertentu dan pada periode tertentu. Se- daerah dalam jangka waktu tertentu.
dangkan PDRB menurut penggunaan Balas jasa faktor produksi yang di-
adalah jumlah nilai barang dan jasa yang maksud adalah upah dan gaji, sewa
digunakan untuk konsumsi akhir. Kom- tanah, bunga modal ,dan keuntun-
ponen-komponen penggunaan PDRB gan. Selain variabel-variabel tersebut,
meliputi pengeluaran konsumsi Rumah penyusutan, pajak tidak langsung,
Tangga, pengeluaran lembaga swasta yang dan subsidi merupakan bagian yang
tidak mencari untung , pengeluaran kon- harus diperhitungkan dalam peny-
sumsi pemerintah , Pembentukan Modal usunan PDRB melalui pendekatan
tetap PDRB, perubahan stok dan ekspor ini.
netto. Dengan demikian PDRB merupa- c) Dari segi pengeluaran, PDRB mer-
kan data yang sangat dibutuhkan dalam upakan jumlah pengeluaran yang
rangka perencanaan pembangunan daer- dilakukan untuk Konsumsi Rumah
ah dan dapat digunakan sebagai alat eval- Tangga, Lembaga sosial Swasta yang
uasi terhadap hasil-hasil pembangunan di tidak mencari untung, Konsumsi Pe-
bidang ekonomi. merintah, Pembentukan Modal tetap
Domestik Bruto, perubahan stok ek-
2.7 Metode Penghitungan Produk Do- spor netto yang merupakan ekspor
mestik Regional Bruto dikurangi impor . Penyajian PDRB
Beberapa metode yang dipakai dalam melalui pendekatan ini dapat melihat
menghitung Produk Domestik Regional gambaran komposisi pengguna ba-
Bruto Kabupaten Badung adalah sebagai rang dan jasa, baik yang diproduksi
berikut. di Wilayah Bali maupun yang berasal
a) Metode Langsung dari daerah lain (barang-barang im-
Menurut BPS, Bali (2000:5) Untuk por).
60 ANALISIS PENGARUH KONTRIBUSI TIGA SEKTOR UTAMA EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN
EKONOMI KABUPATEN BADUNG
Secara konsep ketiga metode per- nelitian ini adalah sebagai berikut:
hitungan tersebut memberikan jum- 1) Data Kuantitatif
lah yang sama antara jumlah barang Data Kuantitatif adalah data yang
dan jasa akhir yang dihasilkan dan berbentuk angka-angka dan dapat
harus sama pula dengan jumlah dihitung dengan satu satuan hitung
pendapatan faktor-faktor produksin- (Sugiono,2002). Data yang digunakan
ya. antara lain adalah data Pertumbu-
han Ekonomi Kabupaten Badung
2.8 Hipotesis Penelitian yang dihitung dari persentasi per-
Berdasarkan pada rumusan mas- tumbuhan PDRB Kabupaten Badung
alah, landasan teori maka hipotesis da- yang diperoleh dari laporan publikasi
lam penelitian adalah sebagai berikut : Badan Pusat Statistik Provinsi Bali.
a) Kontribusi tiga sektor utama 2) Data Kualitatif
ekonomi (Sektor Pertanian, Sek- Data Kualitatif adalah data yang ti-
tor Perdagangan Hotel Restoran, dak berupa angka-angka yang dalam
dan Sektor Jasa) secara simultan penelitian ini berupa keterangan-ket-
berpengaruh positif terhadap per- erangan mengenai PDRB Kabupaten
tumbuhan ekonomi Kabupaten Ba- Badung. Serta untuk memberi ar-
dung. gumen dari data yang diperoleh dari
b) Kontribusi Sektor Pertanian, Sektor berbagai macam literatur.
Perdagangan Hotel Restoran, dan b) Jenis Data Menurut Sumbernya
Sektor Jasa secara parsial berpen- Menurut sumbernya, data yang di-
garuh positif terhadap pertumbu- gunakan dalam penelitian ini berupa
han ekonomi Kabupaten Badung. data sekunder, yaitu data yang diper-
c) Sektor Perdagangan, Hotel, dan oleh dari luar sumber-sumber, baik
Restoran adalah sektor yang pal- yang diterbitkan maupun yang tidak
ing dominan berpengaruh terhadap diterbitkan. Data Sekunder yang di-
pertumbuhan ekonomi Kabupaten gunakan adalah data sekunder tahu-
Badung dibandingkan sektor Perta- nan dalam bentuk deret waktu (Time
nian, dan Sektor Jasa. Series) dari tahun 1998-2015 yang
diperoleh dari Bappeda Kabupaten
III. METODE PENELITIAN Badung dan Badan Pusat Statistik
3.1 Lokasi Penelitian Provinsi Bali.
Lokasi penelitian adalah wilayah 3.3 Metode Seleksi dan Pengumpulan
Kabupaten Badung yang meliputi Sek- Data
tor Pertanian, Sektor Perdagangan Hotel Metode seleksi data yang akan di-
Restoran, dan Setor Jasa sebagai sektor analisis adalah menggunakan data time
pendukung yang menggerakan pertum- series yang meliputi kontribusi Sektor
buhan ekonomi di Kabupaten Badung. Pertanian, Sektor Perdagangan Hotel
Pemilihan lokasi di Kabupaten Ba- Restoran, Sektor Jasa dan Pertumbu-
dung, karena Kabupaten Badung mer- han Ekonomi Kabupaten Badung tahun
upakan daerah potensial pariwisata di 1998-2015. Metode pengumpulan data
Bali dan merupakan daerah yang memi- pada penulisan jurnal ini adalah meng-
liki pendapatan daerah yang paling ban- gunakan teknik dokumentasi dan stu-
yak dibandingkan Kabupaten lainnya. di kepustakaan yakni melalui literatur
ataupun jurnal yang diperoleh dari in-
3.2 Penentuan Sumber Data stansi terkait yaitu, Bappeda Kabupaten
a) Jenis Data Menurut Sifatnya Badung dan Badan Pusat Statistik Ka-
Jenis data yang digunakan dalam pe- bupaten Badung.
Vol.7 No.1,Februari 2017 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 61
3.4 Definisi Operasional Variabel gresi yang baik adalah yang tidak terjadi
a) Pertumbuhan Ekonomi Kabupat- multikolinearitas. Pengujian multikolin-
en Badung (Y) yaitu tercermin dari earitas dilakukan dengan cara melihat
nilai persentase pertumbuhan nilai VIF dan nilai tolerance masing-mas-
PDRB Kabupaten Badung tahun ing variabel independen, apabila nilai VIF
1998-2015. < 10 dan nilai tolerance > t 0,10, maka
b) Kontribusi Sektor Pertanian (X1) dapat disimpulkan model regresi bebas
tahun 1998-2015 dari gejala multikolinearitas.
c) Kontribusi Sektor Perdagangan, c) Uji Autokorelasi
Hotel, dan Restoran (X2) tahun Uji Autokorelasi bertujuan untuk
1998-2015 menguji apakab dalam model regresi lin-
d) Kontribusi Sektor Jasa-Jasa (X3) ear ada korelasi antara kesalahan peng-
tahun 1998-2015 ganggu pada periode t dengan kesalah-
an pengganggu pada periode t-1, untuk
3.5 Teknik Analisis Data mengetahui ada tidaknya autokorelasi,
Analisis yang digunakan untuk maka digunakan metode Durbin Wat-
mengetahui pengaruh variabel bebas ter- son (Dw Test). Dw Test membandingkan
hadap variabel terikat adalah model re- nilai tabel dengan tingkatI keyakinan
gresi linier berganda yang bebentuk dou- sebesar 95 persen. apabila 1 du<dw<(4-
ble log yang dapat dirumuskan sebagai du), maka tidak terjadi autokorelasi.
berikut. d) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedasitisitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model re-
gresi terjadi ketidaksamaan variance
dari residual suatu pengamatan ke pen-
gamatan lain. Untuk mendeteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas digunakan
Analisis data menggunakan teknik uji Glejser. Jika tidak ada satupun vari-
analisis regresi berganda. Sebelum mod- abel bebas berpengaruh signifikan (sig >
el regresi, terlebih dahulu dilakukan 0,05) terhadap variabel terikat (absolut
pengujian asumsi klasik. residual) maka tidak terjadi heteroske-
dastisitas.
3.6 Uji Asumsi Klasik
a) Uji Normalitas 3.7 Menilai Goodness of Fit Suatu
Uji normalitas bertujuan untuk Model
menguji apakah pada dalam model re- Ketepatan fungsi regresi sampel
gresi, variabel pengganggu atau resid- (Menafsir nilai aktual dapat diukur dari
ual mempunyai distribusi normal atau goodness of fit nya. Pada penelitian ini
mendekati normal. Pengujian normali- diukur dari koefisien determinasi, uji
tas data dilakukan dengan uji Kolmog- statistic F dan uji statistik t.
orov-Smirnov. Nilai Kolmogorov-Smirn- a) Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
ov semua variable berdistribusi normal Koefisien Determinasi (Goodness of
apabila tingkat signifikannya menunjuk- Fit), yang dinotasikan dengan R2, mer-
kan nilai yang lebih besar dari 0,05. upakan suatu ukuran yang penting da-
b) Uji Multikolinearitas lam regresi, karena dapat menginforma-
Uji multikolinearitas bertujuan un- sikan baik atau tidakny» model regresi
tuk menguji apakah dalam model regresi yang terestimasi. Jika nilai R2 yang ke-
ditemukan adanya korelasbi antar varia- cil berarti kemampuan variabel-variabel
bel bebas (Ghozali, 2006:124). Model re- independen dalam menjelaskan variasi
62 ANALISIS PENGARUH KONTRIBUSI TIGA SEKTOR UTAMA EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN
EKONOMI KABUPATEN BADUNG
variabel dependen amat terbatas, namun significant (0,05) sehingga dapat disim-
jika Nilai R2 yang mendekati satu berarti pulkan dalam model regresi berdistribu-
variabel-variabel independen memberi- si normal.
kan hampir semua informasi yang dibu- b) Uji Multikolinieritas
tuhkan untuk memprediksi variasi vari- Berdasarkan Lampiran 3 menun-
abel dependen (Ghozali, 2006:83). Pada jukkan bahwa masing-masing varia-
penelitian ini koefisien determinasi di- bel bebas memiliki nilai tolerance lebih
ukur dengan adjusted R2 besar dari 0,10 yaitu 0,848 (X1), 0,810
b) Uji Statistik F (X2), dan 0,723 (X3), dan memiliki nilai
Uji statistik F menunjukkan apakah VIF masing-masing variabel bebas lebih
semua variabel bebas yang dimasukkan kecil dari 10 yaitu dari 0,10 yaitu 1,179
dalam model memiliki pengaruh secara (X1), 1,234 (X2), dan 1,383 (X3) sehingga
bersama-sama terhadap variabel terikat. disimpulkan model regresi berganda be-
Hasil uji statistik F diketahui dari tabel bas dari gejala multikolinieritas
analisis varians (ANOVA). Nilai F hitung c) Uji Autokorelasi
dibandingkan dengan tingkat signifikan- Berdasarkan Lampiran 3 diperoleh
si 5 persen, jika tingkat signifikan < 0,05, bahwa nilai Durbin-Watson untuk persa-
hal tersebut menunjukan bahwa semua maan regresi adalah 2,536. Nilai Durbin
variabel independen secara serempak Watson tabel dL(0,93) dan dU(1,69) den-
dan signifikan mempengaruhi variabel gan taraf signifikansi 5 persen untuk
dependen (Ghozali, 2006:83). n=18 dan k=3. Oleh karena 4-dU < d <
c) Uji Statistik t 4-dL atau 2,31 < 2,536 < 3,07 berada
Uji statistik t pada dasarnya menun- pada daerah tidak ada keputusan, maka
jukkan seberapa jauh pengaruh satu pengujian dilakukan dengan metode
variabel independen secara individual statistik non parametrik yaitu uji run
dalam menerangkan variasi variabel de- test (Gujarati 1998 hal 690-691). Hasil
penden. Variabel independen secara in- pengujian Run Test diperoleh nilai sig-
dividual mempengaruhi variabel depen- nifikansi pada lampiran 5 lebih besar
den bila signifikansi lebih kecil dari 0,05. dari 0,05 dengan demikian dalam persa-
Untuk mengetahui pengaruh vari- maan regresi tidak terjadi autokorelasi
abel dominan terhadap pertumbuhan dalam model.
ekonomi di Kabupaten Badung dapat di- d) Uji Heteroskedastisitas
lihat dari standardized coefficients beta. Hasil pengujian heteroskedastisi-
Variabel bebas dengan nilai absolut dari tas pada Lampiran 6 menunjukkan nilai
standardized coefficients beta tertinggi probabilitas signifikansi masing-masing
merupakan variabel yang dominan ber- variabel bebas lebih dari 0,05 sehingga
pengaruh terhadap variabel terikat. Nilai dalam model persamaan regresi tidak
dari standardized coefficients beta dapat terdapat heteroskedastisitas.
dirumuskan sebagai berikut.
4.2 Hasil Analisis Pengaruh Kontribusi
Tiga Sektor Ekonomi terhadap Per-
tumbuhan Ekonomi Kabupaten
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Badung
4.1 Hasil Uji Asumsi Klasik Untuk mengetahui pengaruh kon-
a) Uji Normalitas tribusi tiga sektor utama ekonomi terh-
Pada Lampiran 4 menunjukkan ha- adap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten
sil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Badung maka dapat dianalisis dari pen-
Test. Nilai Sig masing-masing mean dari garuh kontribusi ketiga sektor ekonomi
variabel bebas lebih besar dari level of utama yaitu : Pertanian; Perdagangan,
Vol.7 No.1,Februari 2017 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 63
Hotel, dan Restoran serta Jasa-jasa Dia- 4.3 Pembahasan
nalisis dengan analisis regresi Berganda. Pengujian secara simultan kontri-
Berdasarkan data dan hasil analisis busi Sektor Pertanian, Sektor Perda-
pada lampiran 3 dapat diketahui persa- gangan, Hotel, dan Restoran maupun
maan regresi sebagai berikut : kontribusi Sektor Jasa terhadap Per-
tumbuhan Ekonomi Kabupaten Badung
adalah dengan pengujian Ftest. Nilai Ft-
est (16,977) lebih besar dari Ftabel(3,34)
ini berarti bahwa kontribusi Sektor Per-
tanian, Sektor Perdagangan, Hotel, dan
Dari persamaan regresi tersebut Restoran maupun kontribusi Sektor
dapat dijelaskan untuk kontribusi Sek- Jasa secara simultan berpengaruh sig-
tor Pertanian koefisien regresinya sebe- nifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi
sar 0,234 ini berarti apabila kontribusi Kabupaten Badung, sehingga kontribusi
Sektor Pertanian naik sebesar 1 pers- ketiga sektor ekonomi tersebut memberi-
en maka Pertumbuhan Ekonomi Kabu- kan peranan yang sangat dominan untuk
paten Badung meningkat sebesar 0,234 meningkatkan pertumbuhan ekonomi
persen. Untuk kontribusi Sektor Perd- Kabupaten Badung.
agangan, Hotel, dan Restoran koefisien Pengujian secara parsial dari kontri-
regresinya sebesar 0,751 ini berarti apa- busi tiga sektor utama ekonomi, dapat
bila kontribusi Sektor Perdagangan, Ho- dilihat dari koefisien regresi dari mas-
tel, dan Restoran naik sebesar 1 persen ing-masing kontribusi ketiga sektor uta-
maka Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten ma ekonomi tersebut. Untuk membuk-
Badung akan meningkat sebesar 0,751 tikan apakah masing-masing kontribusi
persen, sedangkan kontribusi Sektor dari ketiga sektor ekonomi tersebut, ber-
Jasa koefisien regresinya sebesar 0,257 pengaruh signifikan terhadap pertumbu-
ini berarti bahwa apabila terjadi pening- han ekonomi Kabupaten Badung dapat
katan kontribusi Sektor Jasa sebesar 1 dilakukan uji statistik yaitu uji t. Dari
persen maka akan meningkatkan Per- hasil analisis pada lampiran 3 (tiga) dapat
tumbuhan Ekonomi Kabupaten Badung dilihat signifikansi dari masing masing
sebesar 0,257 persen. koefisien regresi pada kontribusi ketiga
Koefisien Determinasinya (R2) se- sektor ekonomi utama sebagai berikut :
besar 0,784 mempunyai arti bahwa 78,40 4.3.1 Kontribusi Sektor Pertanian secara
persen variasi Pertumbuhan Ekonomi parsial berpengaruh positif dan
Kabupaten Badung dipengaruhi oleh signifikan terhadap Pertumbuhan
Kontribusi Sektor Pertanian, Sektor Per- Ekonomi Kabupaten Badung den-
dagangan, Hotel, dan Restoran serta Sek- gan nilai thitung (2,852) lebih be-
tor Jasa, sedangkan sisanya 21,6 persen sar dari ttabel (2,145). Kontribusi
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak Sektor Pertanian berperan penting
dimasukkan dalam model tersebut. terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Analisis Standarized Coefficient Kabupaten Badung dimana sektor
adalah analisis yang digunakan untuk pertanian merupakan pilar utama
mengetahui variabel mana yang berpen- pembangunan perekonomian In-
garuh dominan terhadap Pertumbuhan donesia, hal ini dikarenakan ham-
Ekonomi Badung. Untuk menentukan pir seluruh kegiatan perekonomian
variabel mana yang berpengaruh dom- berpusat pada sektor pertanian.
inan, dapat dilihat dari nilai koefisien Sektor Pertanian mampu men-
yang telah distandarisasi pada hasil ola- ciptakan lapangan pekerjaan bagi
han SPSS yang memiliki nilai terbesar. penduduk yang bertujuan sebagai
64 ANALISIS PENGARUH KONTRIBUSI TIGA SEKTOR UTAMA EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN
EKONOMI KABUPATEN BADUNG
sumber pendapatan, dan sebagai Dari hasil perhitungan dengan Pro-
sarana untuk usaha. Sektor Per- gram SPSS, diantara ketiga kontribusi
tanian juga dapat meningkatkan sektor utama ekonomi tersebut yang pal-
penerimaan pendapatan daerah ing dominan berpengaruh terhadap Per-
khususnya di Kabupaten Badung, tumbuhan Ekonomi Kabupaten Badung
dan memenuhi kebutuhan pangan adalah kontribusi Sektor Perdagangan,
khususnya masyarakat Kabupat- Hotel, dan Restoran yaitu sebesar 0,949
en Badung. atau 94,9 persen dibandingkan dengan
4.3.2
Kontribusi Sektor Perdagangan kontribusi Sektor Pertanian sebesar
Hotel, dan Restoran secara par- 0,384 atau 38,4 persen dan kontribu-
sial berpengaruh positif dan sig- si Sektor Jasa sebesar 0,342 atau 34,2
nifikan terhadap Pertumbuhan persen berpengaruh terhadap Pertumbu-
Ekonomi Kabupaten Badung den- han Ekonomi Kabupaten Badung. Sektor
gan nilai thitung (6,885) lebih be- Perdagangan, Hotel, dan Restoram men-
sar dari ttabel (2,145). Kontribusi jadi sektor yang dominan berkontribusi
Sektor Perdagangan, Hotel, dan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabu-
Restoran sebagai tonggak uta- paten Badung.
ma dalam rangka meningkatkan
pertumbuhan Ekonomi Kabupat- V. PENUTUP
en Badung dimana prioritasnya 5.1 Kesimpulan
adalah untuk investasi dibidang Dari hasil analisis yang telah
pariwisata mengingat Kabupaten dikemukakan diatas dapat disimpulkan
Badung adalah salah satu daerah bahwa kontribusi Sektor Pertanian, Sek-
pariwisata, yang menjadi daerah tor Perdagangan, Hotel, dan Restoran,
primadona bagi wisatawan asing Serta Sektor Jasa secara simultan ber-
sehingga mampu menyerap tena- pengaruh signifikan terhadap Pertumbu-
ga kerja dalam jumlah yang besar, han Ekonomi Kabupaten Badung. Sek-
penggangguran dapat dikurangi, tor Pertanian secara parsial berpengaruh
pendapatan masyarakat bertam- positif dan signifikan terhadap Pertum-
bah sehingga dapat meningkat- buhan Ekonomi Kabupaten Badung,
kan pertumbuhan ekonomi khu- Sektor Perdagangan, Hotel, dan Resto-
susmya Kabupaten Badung. ran secara parsial berpengaruh positif
4.3.3
Kontribusi Sektor Jasa secarta dan signifikan terhadap Pertumbuhan
parsial tidak berpengaruh ter- Ekonomi Kabupaten Badung, sedang-
hadap Pertumbuhan Ekonomi kan kontribusi Sektor Jasa tidak berpen-
Kabupaten Badung dengan nilai garuh terhadap Pertumbuhan Ekonomi
nilai thitung (2,341) lebih besar Kabupaten Badung.
dari ttabel (2,145). Kontribusi Kontribusi sektor yang paling dom-
Sektor Jasa secara parsial ber- inanj pengaruhnya terhadap Pertum-
pengaruh terhadap Pertumbuhan buhan Ekonomi Kabupaten Badung
Ekonomi Kabupaten Badung, hal adalah kontribusi Sektor Perdagangan,
ini didukung oleh tingkat penyer- Hotel, dan Restoran yakni dilihat dari
apan anggaran khususnya di in- nilai koefisien yang distandarisasikan
stansi pemerintah daerah seh- yakni sebesar 94,9 persen.
ingga akan meningkatkan nilai
tambah dari subsektor adminis- 5.2 Saran
trasi pemerintahan, Jasa Pemer- Pemerintah Kabupaten Badung
intahan lainnya, dan Jasa sosial diharapkan memprioritaskan pengo-
kemasyarakatan. lahan sumber daya alam dan sum-
Vol.7 No.1,Februari 2017 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 65
ber daya manusia yang ada di daerah buhan ekonomi Kabupaten Badung,
dengan melihat sektor-sektor unggu- oleh karena itu peranan Sektor Perd-
lan yang potensial untuk dikembang- agangan, Hotel, dan Restoran harus
kan di Kabupaten Badung yaitu den- ditingkatkan kualitasnya untuk daya
gan mempertahankan eksistensinya. dukung daerah pariwisata khususnya
Sektor-sektor ekonomi di Kabupaten di Kabupaten Badung. Adapun strate-
Badung agar dikelola, dikembangkan, gi peningkatan tersebut yaitu dengan
dan ditangani lebih serius sehingga menciptakan bibit-bibit unggul dalam
mampu menghasilkan output serta inovasi-inovasi terbaru di bidang ho-
nilai tambah yang maksimal dan nan- tel dan restoran maupun perdagangan
tinya bisa meningkatkan kesejahter- seperti pelatihan-pelatihan sumber
aan masyarakat. daya manusia khususnya tenaga kerja
Walaupun perekonomian Kabu- dibidang pariwisata, dan Meningkat-
paten Badung dibangun lewat keung- kan kerjasama terhadap warga asing
gulan komparatif pada sektor indus- untuk penambahan pelatihan kemam-
tri pariwisata sebagai leading sector, puan di bidang tersebut. Kontribusi
namun pembangunan ekonomi harus sektor jasa sebagai penunjang pertum-
dilakukan berimbang baik sektor per- buhan ekonomi Kabupaten Badung se-
tanian, Industri maupun jasa. Kare- lain sektor pertanian dan perdagangan,
na sektor pariwisata tidaklah terla- hotel, dan restoran, sehingga sektor
lu aman untuk diandalkan sebagai jasa juga harus ditingkatkan dengan
motor utama penggerak pembangu- kewirausahaan subsektor perorangan
nan ekonomi. Dimana sektor pertani- maupun rumah tangga.
an perlu ditingkatkan kemampuan-
nya melalui pengembangan produksi DAFTAR PUSTAKA
modern melalui bioteknologi maupun Badan Pusat Statistik Provinsi Bali 2000,
melalui teknologi yang tepat dan yang PDRB Provinsi Bali 1998-2000,
lebih penting dirancang agar mampu Denpasar
mendukung sektor pariwisata dan sek- ______________________________ 2007,
tor jasa. Kontribusi Sektor Pertanian PDRB Provinsi Bali 2002-2006,
tetap menjadi perhatian pemerintah Denpasar
khususnya Kabupaten Badung, adan- ______________________________ 2012.
ya alih fungsi lahan pertanian saat ini Berita Resmi Statistik Pertumbu-
menyebabkan sempitnya lahan per- han Ekonomi Provinsi Bali Triwu-
tanian untuk mengembangkan sektor lan I 2012.
pertanian arti luas dan pengembangan ______________________________ 2013,
lahan pertanian dengan memanfaat- PDRB Provinsi Bali 2010-2012,
kan teknologi sebagai sarana utama Denpasar
untuk meningkatkan produktivitas ______________________________ 2016,
maupun efektivitas lahan yang san- PDRB Provinsi Bali 2013-2015,
gat sempit. Pola pikir tersebut tetap Denpasar
dikembangkan agar mampu mencip- ______________________________ 2000,
takan nilai tambah. Sehingga peranan Badung Dalam Angka 2000, Den-
sektor pertanian terhadap Pertumbu- pasar.
han Ekonomi Kabupaten Badung akan ______________________________ 2003,
meningkat. Badung Dalam Angka 2003, Den-
Kontribusi sektor Perdagangan, pasar.
Hotel, dan Restoran yang paling dom- ______________________________ 2006,
inan terhadap peningkatan pertum- Badung Dalam Angka 2006, Denpasar.
66 ANALISIS PENGARUH KONTRIBUSI TIGA SEKTOR UTAMA EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN
EKONOMI KABUPATEN BADUNG
_______________________________ 2008,
Badung Dalam Angka 2008, Den-
pasar.
_______________________________
2010,
Badung Dalam Angka 2010, Den-
pasar.
_______________________________ 2013,
Badung Dalam Angka 2013, Den-
pasar.
_______________________________ 2015,
Badung Dalam Angka 2015, Den-
pasar.
Gujarati, Damodar. (Sumarno Zain;penter-
jemah).1997. Ekonometrika Dasar Ce-
takan Pertama, Jakarta : Erlangga.
Jhingan, M.L. 2000. Ekonomi Perencanaan
dan Pembangunan. Edisi Kedelapan.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Lincolin Arsyad.2010. Ekonomi Pembangu-
nan. Edisi Kelima. Yogyakarta : UPP
STIM YKPN.
Panitia pengkajian Strategi Pembangunan
Ekonomi Bali, Strategi Pembangunan
Ekonomi Bali, Menjawab Tantangan
Global,2003.
Nata Wirawan.2013. Statistik I (Statistik
Deskriptif). Edisi Ketiga. Denpasar.ker-
aras Emas.
Nata Wirawan. 2013. Statistik II (Statistik In-
ferensia). Edisi Ketiga. Denpasar : Ker-
aras Emas.
R. Gunawan Sudarmanto.2005. Analisis Re-
gresi Linear Ganda dengan SPSS. Yog-
yakarta : Graha Ilmu.
Sugiono.2002. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung : Alfabeta.
Sukirno, Sadono. 2001. Pengantar Teori Mak-
roekonomi. edisi kedua. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.
Todaro, Michael P. 1999. Pembangunan
Ekonomi di Dunia Ketiga. Edisi Kee-
nam. Jakarta : Erlangga.

Vol.7 No.1,Februari 2017 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 67

Anda mungkin juga menyukai