PEREKONOMIAN INDONESIA
Oleh :
1907531076 / 15
Kelas : G1
UNIVERSITAS UDAYANA
E. PINJAMAN DAERAH
Pinjaman daerah adalah sebuah transaksi yang mengakibatkan pemerintah daerah
menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari pihak lain
sehingga pemerintah daerah tersebut dibebani kewajiban untk membayar kembali.
Pemerintah pusat yang dalam hal ini Menteri Keuangan menetapkan batas maksimal
kumulatif pinjaman pemerintah dan pemerintah daerah dengan memperhatikan hal
berikut: (1) Keadaan dan perkiraan perkembangan perekonomian niasional; dan (2) tidak
melebihi 60% dari Produk Domestik Bruto tahun bersangkutan.
Pinjaman daerah dapat bersumber dari pemerintah pusat, pemerintah daerah lain,
lembaga keuangan bank dan non bank, serta masyarakat. Pinjaman daerah yang bersumber
dari pemerintah pusat dananya bisa dari dalam negeri atau luar negeri. Pinjaman
pemerintah pusat yang dananya berasal dari luar negeri dapat dinyatakan dalam mata uang
rupiah atau mata uang asing melalui perjanjian penerusan pinjaman kepada pemerintah
daerah antara Menteri Keuangan dan Kepala Daerah yang bersangkutan.
Pinjaman daerah yang berasal dari pemerintah daerah lainnya, lembaga keuangan bank
dan bukan dapat dilaksanakan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak, sedangkan
yang bersumber dari masyarakat berupa obligasi daerah diterbitkan melalui pasar modal.
Pinjaman daerah mungkin berupa:
1) Pinjaman jangka pendek, yang merupakan pinjaman daerah dalam jangka waktu
kurang atau sama dengan satu tahun anggaran dan kewajiban pembayaran kembali
pinjaman yang meliputi pokok pinjaman, bunga, dan biaya lain seluruhnya harus
dilunasi dalam tahun anggaran yang bersangkutan. Pinjaman jangka pendek ini hanya
dapat dipergunakan untuk menutup kekurangan arus kas dan dapat dilaksanakan tanpa
minta persetujuan DPRD.
2) Pinjaman jangka menengah, yang merupakan pinjaman daerah dalam jangka waktu
lebih dari satu tahun anggaran dan kewajiban pembayaran kembali pinjaman yang
meliputi pokok pinjaman, bunga, dan biaya lain harus dilunasi dalam kurun waktu
yang tidak melebihi sisa masa jabatan kepala daerah yang bersangkutan. Pinjaman
jenis ini dipergunakan untuk membiayai penyediaan layanan umum yang tidak
menghasilkan penerimaan dan harusmendapatkan persetujuan DPRD sebelumnya.
3) Pinjaman jangka panjang, merupakan pinjaman daerah dalam jangaka waktu lebih dari
satu tahun anggaran dan kewajiban pembayaran kembali pinjaman yang meliputi
pokok pinjaman, bunga, dan biaya lain harus dilunasi pada tahun -tahun anggaran
berikutnya sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman yang bersangkutan.
Pinjaman jenis ini dipergunakan untukmembiayai proyek investasi yang menghasilkan
penerimaan dan harus mendapatkan persetujuan DPRD sebelumnya.
Pemerintah daerah yang ingin mendapatkan pinjaman harus memperhatikan beberapa
ketentuan dan persyaratan, yakni:
1) Pendapatan daerah dan/atau barang milik daerah, serta pinjaman dari pihak lain tidak
bolehdipakai sebagai jaminan.
2) Pemerintah derah yang bersangkutan tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian
pinjaman yang berasal dari pemerintah pusat.
3) Jumlah sisa pinjaman daerah ditambah jumlah pinjaman yang akan ditarik tidak
melebihi 75% dari jumlah penerimaan umum APBD tahun sebelumnya.
4) Rasio kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan pinjaman ditetapkan oleh
pemerintah pusat; dan Oblogasi daerah. Pemerintah daerah dapat menerbitkan obligasi
daerah dalam mata uang rupiah di pasar modal domestik yang nilai nominalnya pada
saat jatuh tempo sama dengan nilai nominalnya pada saat diterbitkan. Proyek yang
dibiayai dari obligasi daerah beserta barang milik daerah yang melekat dalam proyek
tersebut dapat dijadikan jaminan untuk obligasi daerah yang akan dikeluarkan.
DAFTAR PUSTAKA