KELAS : G1
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2021
PEREKONOMIAN INDONESIA DAN GLOBALISASI
Kata “Globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal atau
internasional. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama
dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan, tetapi tidak
dengan istilah universalisasi. Dari arti katanya sendiri dapat dikatakan bahwa globalisasi
adalah satu proses peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarmanusia dan
antarbangsa di seluruh dunia melalui aliran modal (investasi), tenaga kerja, perdagangan,
dan interaksi lainnya seperti perjalanan, budaya populer dan lain-lain sehingga batas-batas
satu negara menjadi bias. Untuk melihat kaitan globalisasi dengan perekonomian
Indonesia, harus diperhatikan bagaimana aliran-aliran tersebut terjadi baik di dalam negeri
Indonesia maupun dengan negara lain.
Aliran Modal
Aliran modal dari luar negeri sudah terjadi sejak jaman penjajahan Belanda melalui
penanaman modal oleh perusahaan asing Belanda di Indonesia termasuk di bidang
transportasi, perdagangan, perkebunan, perbankan dan sebagainya. Pada masa
pemerintahan Sukarno, diadakan nasionalsasi terhadap perusahaan asing (terutama milik
swasta asing Belanda) dan tidak diperkenankan modal asing masuk ke Indonesia.
Nasionalisasi perusahaan swasta asing ini dilaksanakan sekitar 1957/58, namun tidak lama
kemudian pemerintahan Sukarno jatuh digantikan oleh Suharto. Presiden Suharto malah
mengundangkan UUPMA (Undang-undang Penanaman Modal Asing) pada tahun 1971,
yang berarti mengundang pengusaha asing untuk beroperasi di Indonesia. Tidak cuma
pengusaha swasta asing yang berdatangan ke Indonesia seperti misalnya McDonald, KFC,
perusahaan-perusahaan Eropa, Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari
Belanda, British Petroleum dari Inggris dan banyak lagi tetapi juga bank asing
diperkenankan beroperasi di Indonesia. Investasi asing langsung dan portofolio
diperlancar dengan adanya pasar modal dan pasar uang.
Interaksi Lainnya
Yang dimaksudkan di sini adalah aliran informasi karena kemajuan teknologi seperti
televisi, radio, media cetak, internet, telepon genggam, literatur, pariwisata dan sebagainya
sehingga masyarakat satu negara dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan
pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, dan dunia
menjadi satu unit yang utuh. Interaksi internasional yang demikian ini rupanya tidak bisa
lagi dibendung meskipun bukan tanpa hambatan/pengwasan pemerintah.
Jadi perekonomian Indonesia sejak semula telah berinteraksi dengan perekonomian
dunia dengan berbagai hambatan, ada yang lebih ringan seperti misalnya pada interaksi
lainnya dan investasi asing, ada juga yang hambatannya lebih berat seperti tenaga kerja
dan perdagangan barang. Namun dengan perkembangan ekonomi dan perdagangan dunia,
Indonesia telah masuk dalam beberapa negosiasi ekonomi dan perdagangan baik yang
bersifat bilateral maupun multilateral yang bertujuan untuk mengurangi hambatan
perdagangan, dan malah menjadi tuan rumah pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik
(APEC) pada tahun 1994.
Pada mulanya, salah satu gagasan yang muncul dalam konferensi tersebut adalah
membentuk satu organisasi (di samping Bank Dunia dan IMF) yang mengatur
perdagangan sebagai bagian yang lebih luas dalam rencana membangun kembali
perekonomian dunia. Organisasi yang dimaksud adalah the International Trade
Organisation (ITO). Sementara diadakan negosiasi mengenai pembentukan ITO, 15
negara mulai mengadakan negosiasi paralel untuk GATT sebagai cara awal dalam
pengurangan tarif. Negosiasi pendirian ITO mengalami kegagalan pada tahun 1950,
sehingga yang masih tertinggal hanya kesepakatan GATT. Walaupun GATT menempati
kantor sekretariat di the Centre William Rappard, Geneva, Switzerland akan tetapi perlu
diingat bahwa GATT bukanlah organisasi, melainkan hanya berupa kesepakatan. Menurut
anggaran dasarnya, GATT memiliki tujuan utama untuk pengurangan tarif dan segala jenis
hambatan lain dalam perdagangan internasional, dan menghilangkan preferensi dagang
atas dasar timbal balik dan keuntungan bersama. Dengan berpegangan pada prinsip-prinsip
tertentu, tujuan tersebut dicapai melalui serangkaian kesepakatakan sekitar 150 negara
anggota. Prinsip-prinsip yang mendasari kesepakatan pada GATT adalah bahwa
perdagangan seharusnya:
Putaran Uruguay dalam GATT dimulai September 1986 sampai 1993 (selama 87
bulan). Putaran ini adalah yang paling ambisius dari semua putaran GATT dan diharapkan
untuk memperluas kompetensinya sehingga tidak hanya meliputi perdagangan barang saja
tetapi juga mencakup masalah penting seperti perdagangan jasa, modal, atau investasi,
kekayaan intelektual, tekstil, penyelesaian sangketa dagang dan perdagangan has il
pertanian. Salah satu perubahan yang mendasari GATT adalah berdirinya WTO (the World
Trade Organization). 75 negara anggota GATT yang lama ditambah dengan anggota Uni
Eropa menjadi anggota pendiri WTO pada tanggal 1 Januari 1995.
Secara de facto GATT berfungsi sebagai satu organisasi yang telah melaksanakan
delapan putaran pembicaraan mengenai berbagai masalah perdagangan dan penyelesaian
sangketa perdagangan internasioanal. Putaran Uruguay berakhir pada tanggal 15 Desember
1993 dan menghasilkan kesepakatan di antara 117 negara anggota (termasuk Amerika
Serikat) untuk mengurangi hambatan perdagangan dan untuk menciptakan aturan
perdagangan internasional yang lebih komprehensif dan dapat dilaksanakan. Kesepakatan
ini disebut The Final Act Embodying the Results of the Uruguay Round of Multilateral
Trade Negotiations, dan ditandatangani pada April 1994. Kesepakatan ini disetujui dan
dilaksanakan oleh Kongres amerika Serikat pada bulan Desember 1994, dan mulai
diberlakukan pada Januari 1995. Sementara GATT hanyalah serangkaian aturan
kesepakatan yang dipatuhi oleh Negara anggota, WTO adalah sebuah organisasi. WTO
memperluas cakupan masalahnya dari perdagangan barang ke perdagangan di sector jasa
dan hak atas kekayaan intelektual. Kesepakatan di WTO pada umumya bersifat multilateral
seperti mekanisme pada GATT.
Melalui jalur manapun sangketa dagang diputus tidak ada jaminan bahwa putusan
tersebut akan secara efektif dapat dilaksanakan.
Kerjasama Perdagangan
1) ASEAN Free Trade Area (AFTA)
AFTA adalah suatu perjanjian dagang untuk mendorong manufaktur di seluruh
negara-negara anggota ASEAN. Perjanjian ini ditandatangani tanggal 28 Januari
1992 di Singapura. Dewasa ini AFTA terdiri dari sepuluh negara negara anggota
ASEAN.
Tujuan utama dari AFTA adalah untuk meningkatkan daya saing ASEAN di
pasar dunia melalui penurunan hambatan perdagangan, tarif dan non tariff, dan
menarik lebih banyak investasi asing melalui apa yang disebut dengan Common
Effective Preferential Tariff (CEPT), yakni tarif impor 0-5 persen berlaku untuk
perdagangan antar negara anggota ASEAN. Masing-masing negara ASEAN
bebas menentukan farif untuk barang dari luar anggota. Negara anggota
diberikan tiga jenis perkecualian, yakni pengecualian sementara (untuk barang
yang sementara harus dilindungi, tetapi kemudian akan memenuhi ketentuan
tarif yang berlaku), untuk barang hasil pertanian yang sensitif seperti beras, dan
perkecualian umum (yang dianggap perlu dengan alasan keamanan, moral
publik, perlindungan atas kehidupan umat manusia, binatang atau tanaman,
perlindungan barang antik, bersejarah, dan bernilai arkeologi).
2) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)
APEC adalah forum utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, kerja
sama, perdagangan daninvestasi di wilayah Asia dan Pasifik dan satu-satunya
blog antar pemerintah di dunia yang berdasarkan atas janji yang tidak mengikat,
dialog terbuka dankesamaan derajat dari semua peserta. Berbeda dengan WTO
atau badan perdagangan multilateral lainnya, APEC tidak mempunyai fakta
kewajiban bagi setiap anggota. APEC mempunyai 21 anggota yang disebut
"Member Economic" yang mencakup sekitar 40,5 persen dari penduduk dunia,
sekitar 54,2 persen dari GDP dunia dan sekitar 43,7 persen dari jumlah
perdagangan dunia. APEC mempunyai visi untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan, serta memperkuat komunitas di Asia Pasifik melalui
misinya, yakni pengurangan tarif dan hambatan perdaganganlain di wilayah.
Asia Pasifik, menciptakan perekonomian dalam negeri yang efisien dan
peningkatan ekspor.
3) South Asian Assocation for Regional Cooperation (SAARC)
SAARC adalah suatu organisasi di bidang ekonomi dan politik dari delapan
negara-negara di Asia Selatan. Tujuan dari organisasi ini, antara lain, meliputi
usaha bersama untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk di Asia Selatan,
percepatan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan budaya, meningkatkan
percaya diri kolektif dari negara-negara di Asia Selatan di forum internasional,
dan mendorong kerja sama aktif dan solidaritas di bidang ekonomi, sosial,
budaya, dan di bidang teknologi ilmu pengetahuan.
4) Australia New Zealand Closer Economic Agreement (ANZCERTA)
ANZCERTA adalah perjanjian dagang bilateral antaran Australia dan New
Zealand, yang efektif berlaku sejak 1983, dan mencakup hampir semua masalah
perdagangan barang (termasuk hasil-hasil pertanian) dan jasa (termasuk
investasi, penerbangan dan jasa lainnya). Aturan kepabeanan juga diadakan
penyesuaian untuk kedua negara, misalnya mengenai kebijaksanaan, prosedur
administrasi, investigasi dan pencegahan dan penyelesaian pelanggaran sistem
pabean, termasuk masalah karantina, dan peraturan standar perdagangan. Prinsip
dasar dari ANZCERTA adalah perlakuan nasional, akses ke pasar, hak untuk
masuk pasar tanpa hambatan, dan perlakuan yang aling menguntungkan.
5) The North American Free Trade Agreement (NAFTA)
NAFTA adalah suatu perjanjian dagang yang ditandatangani oleh Amerika
Serikat, Kanada dan Meksiko yang menimbulkan blok dagang tiga negara di
Amerika Utara. Perjanjian ini menggantikan perjanjian perdagangan bebas
asntara Amerika Serikat dan Kanada. NAFTA ini mempunyai dua perjanjian
tambahan, the North American Agreement on Enviromental Cooperation
(NAAEC – perjanjiankerja sama lingkungan Amerika Utara) dan the North
American Agreement on Labour Cooperation (MAALC – perjanjian kerja sama
perburuhan AmerikaUtara). NAFTA bertujuan untuk menghilangkan hambatan
perdagangan daninvestasi di antara Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko.
6) Uni Eropa (UE atau European Union yang disingkat EU)
Uni Eropa adalah sebuah organisasi antarpemerintahan dan supranasional, yang
terdiri dari negara-negara Eropa, yang sejak 1 Januari 2007 telah memiliki 27
negara anggota. Bila dianggap sebagai satu kesatuan, Uni Eropa memiliki
ekonomi terbesar di dunia. Ekonomi UE diharapkan tumbuh lebih jauh dalam
dekade berikutnya sejalan dengan lebih banyak negara bergabung dalam
persatuan ini dan terlebih lagi negara-negara baru ini biasanya lebih miskin dari
rata-rata UE, dan oleh karena itu diharapkan pertumbuhan GDP yang cepat dapat
membantu dinamika Uni Eropa.
DAFTAR PUSTAKA