Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pergantian sistem pemerinthan sesntralisasi menjadi desentralisasi

dimulai dengan dikeluarkannya Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998

tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan, Pembagian, dan

Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan, serta Perimbangan

Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik

Indonesia yang ditetapkan pada tanggal 13 November 1998. Sistem

sentralisasi adalah pemerintah pusat selaku pembuat dan penetap segala

bentuk keputusan, kebijakan, dan kewenangan, sehingga pemerintah daerah

hanya melaksanakan keputusan yang telah ditetapkan pemerintah pusat,

termasuk keputusan dalam pembangunan daerah di seluruh NKRI. Sistem

sentralisasi ternyata kurang memberikan dampak positif bagi proses

pembangunan di Indonesia. Berbagai macam permasalahan timbul dan

menjadi ancaman bagi pemerintah yaitu adanya ketimpangan pembangunan,

disintegrasi, kemiskinan, kualitas hidup masyarakat yang rendah, serta

permasalahan pembangunan sumber daya.


B. Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penyelenggaraan desentraliasasai adalah adanya

pemerintah daerah yang terlalu mengandalkan pembiayaan pada dana transfer

yang dikeluarkan pemerintah pusat dan ketidakmampuan daerah dalam

mendayagunakan dan mengelola potensi lokal yang merupakan penyumbang

terbesar untuk meningkatkan penerimaan pada pendapatan asli daerah, berkaitan

dengan hal itu, maka akan mengakibatkan perbedaan dalam pemasukan dan

belanja antar wilayah.

Atas permasalahan yang dijabarkan peneliti mencoba menyusun pertanyaan

penelitiandalam penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana klasifikasi derajat desentralisasi fiskal dengan pertumbuhan

ekonomi daerah di Kabupaten/Kota di Jawa Tengah ?

2. Bagaimana ketimpangan regional antar wilayah kabupaten/kota di Jawa

Tengah?

3. Bagaimana pengaruh desentralisasi fiskal, investasi, ketimpangan regional

terhadap pertumbuhan ekonomi daerah pada kabupaten dan kota di Jawa

Tengah ?

C. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis klasifikasi derajat desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan

ekonomi daerah kabupatan dan kota di Jawa Tengah

2. Menganalisis ketimpangan regional antarwilayah kabupaten/kota di Jawa

Tengah.

3. Menganalisis pengaruh dari pengaruh desentralisasi fiskal, investasi, dan

ketimpangan

regional terhadap pertumbuhan ekonomi daerah pada kabupaten dan kota di

Jawa Tengah.

D. Manfaat Penelitian

1. Keilmuan

Penelitian ini diharapkan dapat memberika sumbangan bagi penelitian-

penelitian selanjutnya demi mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya

dan bidang keuangan daerah dan pembangunan ekonomi daerah khususnya.

2. Empiris

Sebagai referensi untuk menambah wawasan tentang keuangan daerah dan

sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengelolaan

keuangan daerah. Penelitian ini diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai acuan

untuk penelitian selanjutnya dan menambah pengetahuan tentang kemampuan

keuangan daerah dalam pelaksanaan desentraliasasi fiskal.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi dipandang sebagai multidimensional yang

mencakup segala aspek dan kebijakan yang komprehensif baik ekonomi

maupun non ekonomi. Oleh sebab itu sasaran pembangunan yang minimal

dan pasti menurut Todaro (2005) adalah sebagai berikut :


a. Meningkatkan persediaan dan memperluas pembagian atau

pemerataan bahan pokok yang dibutuhkan untuk bisa hidup seperti kesehatan,

perumahan dan lingkungan.

b. Mengangkat taraf hidup termasuk menambah dan mempertinggi

pendapatan dan penyediaan lapangan kerja, pendidikan, yang lebih baik, dan

perhatian yang lebih besar terhadap nilai-nilai budaya, bukan hanya untuk

memenuhi kebutuhan materi akan tetapi untuk meningkatkan kesadaran harga

diri baik individu maupun nasional.

c. Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial bagi semua

individu dan nasional dengan cara membebaskan mereka dari sikap yang

keterhantungan, tidak hanya berhubungan dengan oranglain dan negara lain,

tetapi dari sumber-sumber kebodohan dan penderitaan.

Salah satu cara untuk mewujudkan terciptanya pembangunan ekonomi

daerah yang diharapkan mampu mengurangi ketimpangan antardaerah dan

mampu mewujudkan kemakmuran yang adil dan merata. Oleh karena itu,

pembangunan ekonomi harus dilakukan secara selaras, terpadu, seimbang, dan

berkelanjutan. Suatu upaya yang dilakukan untuk melaksanakan kebijakan

pembangunan daerah adalah perlunya kawasan andalan yang berorientasi

dalam pengembangan potensi daerah.


2. Ekonomi Publik
Ekonomi publik adalah ilmu yang mempelajari tentang peranan

pemerintah dalam perekonomian serta dampak kebijakan pemerintah bidang

fiskal terhadap perekonomian, jadi ekonomi publik adalah bagian dari ilmu

ekonomi yang mempelajari tentang kegiatan pemerintah dalam alternatif

pembiayaan pengeluaran (Idris, 2018). Peran pemerintah pada sektor publik,

antara lain :

a. Peran regulasi atau kebijakan yang dikeluarkan pemerintah

b. Peran alokasi yang membicarakan tentang penggunaan sumber daya

alam

c. Peran redistribusi yang terkait dengan pemerataan kebijakan

d. Peran stabilitas untuk mengontrol adanya fluktuasi perubahan secara

global.

Kunci perekonomian adalah masalah mikro (distribusi produksi,

alokasi konsumsi) dan masalah makro (pengangguran, inflasi kapasitas

produksi, pertumbuhan). Sistem perekonomian berkaitan dengan pemerintah

atau swasta.

Anda mungkin juga menyukai