Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ravi Satya Imansyah 043947945

Mata Kuliah : PWKL4309

Soal 1:
Ketimpangan wilayah (regional disparity) merupakan suatu kondisi kesenjangan atau
ketidakberimbangan antar wilayah. Terjadi perbedaan tingkat pembangunan antar wilayah yang
disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari sumber daya alam, sumber daya manusia, teknologi,
maupun kebijakan yang diterapkan di suatu wilayah. Agar lebih memahami tentang permasalahan
ketimpangan antar wilayah, maka carilah sebuah tulisan atau artikel ilmiah tentang ketimpangan
wilayah di Indonesia.
a. Identifikasi seperti apa ketimpangan yang terjadi di wilayah tersebut, apa penyebabnya!
b. Bagaimana saran kebijakan atau strategi penyelesaiannya!

JAWABAN
a. Ketimpangan yang terjadi di Provinsi Jambi dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya
Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Investasi, Aglomerasi dan Tingkat Pengangguran.Pertumbuhan
ekonomi adalah suatu proses pertumbuhan output perkapita jangka panjang yang terjadi apabila
ada kecenderungan (output perkapita untuk naik) yang bersumber dari proses intern
perekonomian tersebut (kekuatan yang berada dalam perekonomian itu sendiri), bukan berasal
dari luar dan bersifat sementara. Pertumbuhan ekonomi merupakan perubahan tingkat kegiatan
ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahun.Sehingga untuk mengetahuinya harus diadakan
perbandingan pendapatan naional dari tahun ke tahun, yang dikenal dengan laju pertumbuhan
ekonomi (Sukirno, 1985).

b. - Menurunkan angka stunting


Lewat peningkatan kualitas pelayanan dasar public di tingkat lokal (air bersih, sanitasi, gizi,
pengetahuan ibu, pelayanan kesehatan).
- Menurunkan kemiskinan
Lewat stabilisasi harga pangan, pengurangan beban penduduk miskin, dan subsidi tepat sasaran
(program-program bantuan sosial).
- Memberikan peluang pekerjaan
Lewat peningkatan keahlian dan sertifikasi, magang, kemitraan tentang industri, dan investasi
yang menyerap tenaga kerja besar.
- Menurunkan ketimpangan kekayaan
Lewat pajak/subsidi, program afirmasi yang efektif, penuntasan NIK, kredit UMKM pertanian
dan perikanan.
- Menguatkan industry berbasis rakyat
Lewat penguatan industri kecil strategis, pemaksimalan potensi lokal perhutanan sosial, reforma
agraria, peningkatan skala usaha petani dan nelayan, pengembangan destinasi wisata.

Soal 2 :
Coba jelaskan apa yang anda pahami terkait Tabel Input-Output (Tabel I-O)? serta jelaskan apa
konsep dasar tabel tersebut!.
JAWABAN
Tabel Input Output (IO) Indonesia disusun dengan tujuan untuk menyajikan gambaran tentang
hubungan timbal balik dan saling keterkaitan antar satuan kegiatan (sektor) dalam perekonomian
di Indonesia secara menyeluruh. Bentuk penyajian tabel IO adalah matriks, dimana masing-
masing barisnya menunjukkan bagaimana output suatu sektor dialokasikan untuk memenuhi
permintaan antara dan permintaan akhir, sedangkan masing-masing kolomnya menunjukkan
pemakaian input antara dan input primer oleh suatu sektor dalam proses produksinya.

Soal 3:
Koordinasi lintas sektoral dalam pembangunan menjadi sangat penting dan diperlukan sebagai
suatu konsekuensi logis dari aktivitas dan kepentingan yang berbeda. Salah satu bentuk kegiatan
koordinasi lintas sektoral adalah kegiatan Musrenbang (Musyawarah Perencanaan
Pembangunan):
a. Jelaskan apa yang Anda pahami tentang Musrenbang!
b. Jelaskan mengapa diadakannya Musrenbang!
c. Jelaskan output apa yang ingin didapatkan dari kegiatan Musrenbang!
d. Jelaskan siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam Musrenbang!
e. Kapan dilakukan Musrenbang di Indonesia!
JAWABAN
a. Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) RKPD adalah forum musyawarah antar
pemangku kepentingan untuk membahas dan menyepakati langkah-langkah penanganan program
kegiatan prioritas yang tercantum dalam daftar usulan rencana kegiatan pembangunan
desa/kelurahan yang diintegrasikan dengan prioritas pembangunan daerah Kabupaten/Kota di
wilayah Kecamatan.
b. Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) adalah salah satu tahapan dalam proses
perencanaan pembangunan dengan tujuan untuk mengakomodir usulan kegiatan dengan
pendekatan dari bawah ke atas/bottom-up planning. Musrenbang tingkat kecamatan merupakan
tahapan musrenbang yang kedua setelah sebelumnya dilaksanakan musrenbang pada tingkat desa
dan/atau kelurahan.
c. Musrenbang dilaksanakan dalam rangka untuk Menyusun dokumen-dokumen perencanaan
pembangunan seperti :
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), untuk periode 20 tahun;
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), untuk periode 5 tahun;
3. Rencana Kerja Pemerintah (RKP), untuk periode 1 tahun.
d. Peserta Musrenbang Kecamatan adalah Kepala Desa/Lurah, delegasi Desa/Kelurahan, pimpinan
dan anggota DPRD Kabupaten asal daerah pemilihan kecamatan bersangkutan, Perwakilan
Perangkat Daerah, Tokoh Masyarakat, Keterwakilan perempuan dan kelompok masyarakat
rentang termaginalkan, Forum Anak Kecamatan dan pemangku kepentingan lainnya skala
kecamatan.

e. Musrenbang terbagi dari perencanaan yang dibahas yaitu:


1. Musyawarah Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP, 20 tahun), baik Musrenbang
Jangka Panjang Nasional dan Musrenbang Jangka Panjang Daerah dilaksanakan paling
lambat 1 (satu) tahun sebelum berakhirnya periode RPJP yang sedang berjalan.

2. Musyawarah Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM, 5 tahun), Musrenbang


Jangka Menengah Nasional dilaksanakan paling lambat 2 (dua) bulan setelah Presiden
dilantik, sama halnya dengan Musrenbang Jangka Menengah Daerah dilakukan 2 bulan
pasca Kepala Daerah dilantik.

3. Musyawarah penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP, 1 tahun), dilaksanakan paling


lambat bulan April (Nasional) dan Maret (Daerah).

Refrensi
Soal 1 :
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/5421/Skripsi_Nurcahya%20Ning%20Tyas%
2013313247%20PDF.pdf?sequence=1#:~:text=Ketimpangan%20pembangunan%20antar%20wil
ayah%20merupakan,terdapat%20pada%20masing%20%E2%80%93%20masing%20wilayah.
https://www.bps.go.id/subject/105/input-output.html

Anda mungkin juga menyukai