Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS KELAYAKAN DAN RENCANA PEMBIAYAAN PROYEK

PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN AIR BERSIH


KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembiayaan Pembangunan
( TPW 21246 )

Dosen Pengampu :
Mohammad Muktiali, S.E., M.Si., M.T.
Dr. Jawoto Sih Setyono, S.T., MDP
Dr. Ars. Anita Ratnasari Rakhmatulloh, S.T., M.T.
Wido Prananing Tyas, S.T., MDP, Ph.D.

Disusun oleh
Kelompok A.2.1.1.:

Mokhammad Rifky P.P. 21040117120009

Erika Saragih 21040117120015

Nophia Gaby Damayanti 21040117120028

Audiary Amani Fitri 21040117130061

Valian Aulia Pradana 21040117130116

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................................3
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................5
1.3 Tujuan dan Sasaran................................................................................................................5
1.3.1 Tujuan............................................................................................................................5
1.3.2 Sasaran...........................................................................................................................5
1.4 Ruang Lingkup........................................................................................................................5
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah..................................................................................................5
1.4.2 Ruang Lingkup Materi....................................................................................................6
1.5 Metodelogi............................................................................................................................7
1.6 Sistematika Penulisan............................................................................................................7
BAB II KAJIAN LITERATUR......................................................................................................................8
2.1......................................................................................................................................................8
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH..................................................................................................9
3.1......................................................................................................................................................9
3.2......................................................................................................................................................9
BAB IV ANALISIS..................................................................................................................................10
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI...........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Peta Administrasi Kabupaten Cilacap...................................................................................5

DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan merupakan upaya pemerintah yang dilaksanakan dalam rangka
mencapai tujuan bangsa dan negara sebagaimana yang termuat dalam Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945. Guna mencapai tujuan pembangunan maka diperlu
pembiayaan untuk mewujudkan rencana pembangunan. Pembiayaan pembangunan dalam
perencanaan dan manajemen pembangunan sering dirasakan sebagai aspek paling krusial.
Artinya pembiayaan pembangunan diletakkan sebagai variabel penentu terhadap keberhasilan
suatu perencanaan dan manajemen pembangunan. Pembangunan adalah sebuah proses
multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-
sikap masyarakat dan institusi nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan
ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan serta pengentasan kemiskinan (Todaro,
2000). Dalam menerapkan rencana pembangunan diperlukan realisasi pembangunan yang
membutuhan pembiayaan. Sementara itu, pada pembiayaan pembangunan terdapat upaya-
upaya pemerintah dalam membiayai fungsi pemerintah sesuai dengan fungsinya terkait
penyediaan barang dan jasa (infrastruktur publik) bagi masyarakat, yang terjadi melalui
proses politik dengan berbagai prosedur dan aturan yang dapat berubah dari waktu ke waktu
sesuai dengan pilihan masyarakat (Hyman, 1993).
Tantangan utama pembangunan di Indonesia saat ini adalah menemukan sumber
pembiayaan pembangunan yang relative murah dan berkelanjutan. Tantangan ini tidaklah
mudah, mengingat besarnya jumlah pembiayaan yang dibutuhkan serta kian tingginya tingkat
kompetisi antarnegara dalam mendapatkan dana investasi murah. Pembangunan daerah
menjadi salah satu upaya dalam memenuhi kebutuhan dan tuntutan atas infrastruktur yang
mendukung kehidupan masyarakat. Pembangunan infrastruktur merupakan aspek vital dalam
mempercepat proses pembangunan nasional maupun daerah. Infrastruktur sebagai roda
penggerak pertumbuhan ekonomi dan investasi suatu wilayah sehingga perlu adanya
ketersedian infrasktruktur seperti jaringan telekomunikasi, air bersih dan sanitasi, transportasi
dan sebagainya. Semakin tumbuh dan berkembangnya penduduk suatu daerah akan
mempengaruhi kebutuhan infrastruktur di daerah tersebut, sehingga akan terjadi penambahan
maupun perbaikan infrastruktur pada setiap tahun. Bertambahnya infrastruktur dan
perbaikannya oleh pemerintah diharapkan memacu pertumbuhan ekonomi, memenuhi
kebutuhan masyarakat, dan merangsang peningkatan pendapatan pada masyarakat (Suratno,
2010). Dalam memenuhi kebutuhan akan infrastruktur tersebut perlu adanya perencanaan
yang terintegrasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah sehingga perencanaan
pembangunan akan tepat sasaran.
Kabupaten Cilacap menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan infrastruktur
untuk menjamin terciptanya keberhasilan pembanguanan dan mengatasi tantangan
pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Cilacap. Dalam melaksanakan pembangunannya
Kabupaten Cilacap memiliki pedoman berupa Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Kabupaten Cilacap Tahun 2020. RKPD merupakan pedoman bagi penyusunan Kebijakan
Umum Anggaran (KUA) dalam rangka penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2020 sebagaimana diamanatkan dalam peraturan
perundangan. Selain itu, RKPD juga menjadi pijakan bagi instansi/dinas/Perangkat Daerah
(PD) di lingkungan Pemerintah Provinsi untuk merumuskan rencana kerja tahunan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Salah satu rencana kerja tahunan yang akan
dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Cilacap pada tahun 2020 adalah pembangunan dan
perbaikan infrastruktur berupa penyediaan dan pengelolaan air bersih. Guna merealisasikan
pembangunan maka perlu analisis perencanaan pembiayaan pembangunan untuk mengetahui
alternatif pembiayaan pembangunan. Dalam laporan ini akan dibahas menganai sumber-
sumber pembiayaan atas program-program pembangunan infrastruktur air bersih di
Kabupaten Cilacap dan perencanaan pembiayaan pembangunan serta perencanaan pinjaman
daerah Kabupaten Cilacap.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan ini mengenai bagaimana
pembuatan alternatif rencana pembiayaan pembangunan dan sumber-sumber pembiayaan
pembangunan di Kabupaten Cilacap untuk mengurangi gap antara kebutuhan dalam
pembangunan infrastruktur dan keterbatasan APBD Kabupaten Cilacap.

1.3 Tujuan dan Sasaran


1.3.1 Tujuan
1.3.2 Sasaran

1.4 Ruang Lingkup


1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah
Kabupaten Cilacap memiliki luas wilayah 2.138,50 Km2 dan terdiri dari 24 kecamatan, 15
kelurahan, dan 269 desa. Jumlah penduduk Kabupaten Cilacap pada tahun 2019 adalah
1.937.427 dengan sebaran penduduknya adalah 906 jiwa/Km2 (BPS Kabupaten Cilacap,
2020). Rata-rata penduduk di Kabupaten Cilacap bekerja sebagai petani, buruh dan nelayan.
Adapun batas wilayah pada Kabupaten Cilacap sebagai berikut:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Brebes dana Kabupaten Kuningan Jawa
Barat
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia
3. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Banyumas dan Kebumen
4. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Pangandaran Jawa Barat
Sumber: Hasil Analisis Kelompok A.2.1.1, 2020

Gambar 1 Peta Administrasi Kabupaten Cilacap

1.4.2 Ruang Lingkup Materi


Pembiayaan pembangunan adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari
upaya-upaya pemerintah dalam rangka membiayai berbagai pengeluaran pemerintah sesuai
fungsi yang diembannya terkait penyediaan barang dan jasa bagi masyarakat, dimana dalam
kegiatan penyediaan barang dan jasa yang dilakukan oleh pemerintah terjadi melalui proses
politik dengan berbagai prosedur dan aturan yang berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan
pilihan masyarakat. Jadi, dalam hal ini pemerintah berperan sebagai penyedia infrastruktur
publik. ( David N. Hyman 1993). Pengertian ini memiliki implikasi bahwa pemerintah
menyadari pembiayaan pembangunan tidak cukup hanya dari APBN/D saja, juga harus
melibatkan aktor lain di luar pemerintah bukan asing. Terdapat 4 sumber pembiayaan
pembangunan daerah :
 APBN
Menurut Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan
negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
 APBD
Menurut Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah
daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
 Hutang/Pinjaman Daerah
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2005 Tentang
Pinjaman Daerah, pinjaman daerah adalah semua transaksi yang mengakibatkan daerah
menerima dari pihak lain sejumlah uang atau manfaat bernilai sehingga daerah tersebut
dibebani kewajiban untuk membayar kembali, tidak termasuk kredit jangka pendek yang
lazim terjadi dalam perdagangan.
 Publik Private Partnership
Merupakan suatu Perjanjian Kerja Sama (PKS) atau Kontrak, antarainstansi pemerintah
dengan badan usaha/pihak swasta, di mana pihak swasta melaksanakan sebagian fungsi
pemerintah selama waktu tertentu, pihak swasta menerima kompensasi atas pelaksanaan
fungsi tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung, pihak swasta bertanggungjawab
atas resiko yang timbul akibat pelaksanaan fungsi tersebut, dan, fasilitas pemerintah, lahan
atau aset lainnya dapat diserahkan atau digunakan oleh pihak swasta selama masa kontrak.
1.5 Metodelogi
1.6 Sistematika Penulisan
BAB II
KAJIAN LITERATUR
2.1
BAB III
GAMBARAN UMUM WILAYAH

3.1
3.2
BAB IV
ANALISIS
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
DAFTAR PUSTAKA
Todaro, Michael P. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Erlangga. Jakarta
Hyman, D. N. 1993. Public finance: A contemporary application of theory to policy. London:
Dryden
Press.
Suratno, Putro. 2010. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana
Alokasi Umum terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal (study kasus
kab/kota di provinsi Jawa tengah). Sustainable Development. Vol. 4 No. 3. Juni 2013.
BPS Kabupaten Cilacap. 2020. Kabupaten Cilacap dalam Angka 2020. Dalam
www.cilacapkab.bps.go.id. Diakses pada 12 Mei 2020

Anda mungkin juga menyukai