Anda di halaman 1dari 11

PEMBANGUNAN NASIONAL

Disusun oleh:
Nama

: Senja Ayuningtyas

NIM

: 5302414038

Prodi

: PTIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


TAHUN 2015

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia hidup mempunyai cita-cita, yaitu keinginan yang hendak
diwujudkan. Demikian pula dengan setiap masyarakat dan bangsa juga memiliki
cita-cita, yang disebut cita-cita bangsa atau ita-cita nasional. Guna mewujudkan
cita-cita tersebut diperlukan upaya yang terarah terpadu dan berkesinambungan.
Upaya tersebut harus dilakukan sedemikian rupa sehingga berhasil dengan
maksimal serta mampu mencegah dampak negatif yang mungkin timbul.
Pembangunan sering membawa dampak sampingan yang biasanya berupa
gejolak dalam masyarakat, misalnya perubahan nilai, kepentingan, atau perubahan
lembaga dari yang lama diganti dengan yang baru. Dalam masyarakat sendiri
terdapat daya dorong proses perubahan, serta daya yang luwes untuk
menyesuaikan diri dalam perubahan serta menstabilkan gejolak tersebut, dalam
hal ini peranan pemerintah sangat diperlukan. Sering kali pemerintah disebut
sebagai Agent of change/development yang melakukan perencanaan
menyeluruh guna menjamin agar pembangunan nasional berlangsung secara
teratur, terarah dan sistematis disamping mampu menanggapi dampak sampingan
yang timbul.
Manusia adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang secara kodrati bersifat
monodualis, yaitu makhluk rokhani sekaligus jasmani dan makhluk

individu

sekaligus makhluk sosial.


Manusia sebagai makhluk individu memiliki emosi yang memerlukan
pengertian, kasih sayang, harga diri pengakuan dan tanggapan emosional dari
manusia lain dalam kebersamaan hidup. Manusia sebagai makhluk sosial
memiliki tuntutan kebutuhan yang makin maju dan sejahtera. Tuntutan tersebut
hanya dapat terpenuhi memalui kerjasama dengan orang lai, baik langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itulah sifat kodrati manusia sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial harus dikembangakan secara seimbang, serasi dan
selaras. Dalam kondisi semacam itulah manusia menciptakan gagasan, nilai-nilai

dan cita-cita yang dianggapnya baik. Rangkian upaya untuk mewujudkan gagasan,
nilai-nilai dan cita-cita tersebut dilaksanakan dengan pembangunan.
Oleh karena itu rumusan tujuan pembangunan nasional juga merupakan
pengejawantahan dari cita-cita rakyat dan cita-cita kemanusiaan yang luhur yang
tidak sekedar mengejar kemajuan lahiriah saja, akan tetapi juga kesejahteraan
batiniah, yaitu kehidupan manusia dan masyarakat yang serba seimbang serasi dan
selars. Dengan demikian tujuan pembangunan nasional merupakan cita-cita yang
disebut sebagai tujuan akhir pembangunan nasional.
B. Rumusan
a. Bagaimana hakikat pembangunan nasional ?
b. Bagaimana tujuan pembangunan nasional ?
c. Bagaimana perwujudan pembangunan nasional dibidang ekonomi
politik ?
C. Tujuan
a. Mengetahui apa itu hakikat pembangunan nasional.
b. Memahami tujuan pembangunan nasional.
c. Mengerti perwujudan pembangunan nasional dibidang ekonomi
politik.
D. Manfaat
Maksud dari penulisan makalah ini adalah memberikan acuan pemikiran
tentang pembangunan nasional secara umum dan pembangunan nasional dalam
bidang ekonomi politik.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian

Pembangunan adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan dalam rangka


mengembangkan atau mengadakan perubahan-perubahan kearah keadaan yang
lebih baik.
Nasional adalah sesuatu yang bersangkut paut dengan karakteristik atau ciriciri khas suatu bangsa tertentu, dalam hal ini bangsa Indonesia.
B. Hakikat Pembangunan
Secara umum hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia
seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat. Hakikat pembangunan ini
mengandung makna bahwa pembangunan nasional mengejar keseimbangan,
keserasian dan keselarasan antara kemajuan lahiriah dan kepuasan batiniah.
Pembangunan nasional yang berkesinambungan diarahkan untuk meningkatkan
kualitas hidup bangsa, sehingga senantiasa mampu mewujudkan ketentraman dan
kesejahteraan hidup lahir dan batin.
Selanjutnya pembangunan nasional harus diselenggarakan secara merata
diseluruh negara, bagi seluruh masyarakat, dan bukan ditunjukkan untuk
kepentingan sesuatu golongan atau kelompok. Hasil pembangunan nasional harus
benar-benar dirasakan oleh seluruh rakyat dalam bentuk peningkatan taraf hidup
dan kualitas kehidupan masyarakat.
Dalam pembangunan nasional manusia merupakan titik sentral, yang berarti
bahwa seluruh kegiatan nasional harus diarahkan untuk meningkatkan harkat dan
martabab bangsa. Suatu bangsa selalu menghendaki adanya keseimbangan,
keserasian dan keselarasan antara manusia dengan Tuhannya, antara sesama
manusia,

antara

manusia

dengan

masyarakat,

antara

manusia

dengan

lingkungannya, dengan cita-cita kebahagiaan hidup didunia dan akhirat.


C. Tujuan Pembangunan
Bertolak dari hakikat pembangunan nasional seperti itu, maka pembangunan
nasional dilaksanakan dengan tujuan untuk mewujudkan:
a. Masyarakat yang adil dan makmur.
b. Pemerataan kesejahteraan material dan spiritual.
Kesemuanya itu berdasarkan atas filosofi negara dalam kondisi yang merdeka,
berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana peri kehidupan bangsa

yang aman, tentram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia
yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
Tujuan pembangunan nasional identik dengan cita-cita dan tujuan nasional
sebagaimana diamanatkan dalam setiap UUD sebuah negara yaitu: melindungi
segenap tumpah darahnya; memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa; dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

D. Perwujudan Pembangunan Nasional


Pembangunan nasioanal sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan
seluruh bangsa Indonesia bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja,
tetapi juga tanggung jawab seluruh bangsaIndonesia. Artinya, setiap warga negara
Indonesia harus ikut serta dan berperan dalam pelaksanaan pembangunan.
Keikutsertaan dan peran setiap warga negara mempunyai wujud yang berbedabeda.
Keikutsertaan setiap warga negara dalam pembangunan nasional dapat
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya membayar pajak, mengikuti program
Keluarga Berencana, memelihara kelestarian lingkunga, mengikuti program wajib
belajar, tertib lalu lintas, mengadakan Siskamling, dan lain sebagainya. Dengan
memberikan dukungan terhadap pelaksanaan program pembangunan pemerintah
adalah wujud keikutsertaa, memelihara kelestarian lingkunga, mengikuti program
wajib belajar, tertib lalu lintas, mengadakan Siskamling, dan lain sebagainya.
Dengan memberikan dukungan terhadap pelaksanaan program pembangunan
pemerintah adalah wujud keikutsertaan

warga negara dalam membangun

nasional.
Peran warga negara dalam pembangunan nasional juga dapat dilakukan
dengan berbagai cara, misalnya menjadi Pegawai Negeri Sipil, angota ABRI,
petani, nelayan, pedagang, buruh, pengusaha, dokter, perawat, bidan, guru, murid,
mahasiswa, dan lain sebagainya. Masing-masing peran mempuyai arti yang
penting karena semua itu diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan nasional.
Masing-masing peran tersebut saling mendukung dan saling melengkapi antara

yang satu dengan yang lainnya. Melaksanakan peran masing-masing dengan


penuh ketekunan sehingga mempunyai manfaat bagi diri sendiri maupun
masyarakat adalah wujud peran dan dukungan sefiap warga negara dalam
pembangunan nasional.
Dalam pelaksanaan pembangunan nasional yang dibangun bukan hanya yang
bersifat lahiriah tetapi juga yang bersifat batiniah karena kita memerlukan
keseimbangan, keserasian dan keselarasan antara kebutuhan lahiriah dan
kebutuhan batiniah. Itulah sebabnya pembangunan nasional yang kita laksanan
bertujuan untuk mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang seutuhnya.
Artinya kita ingin mewujudkan manusia dan masyarakat indonesia yang sejahtera
lahir dan batin.
Upaya dalam pembangunan nasional yang bersifat batiniah dan lahiriah tidak
hanya untuk memenuhi kebutuhan orang perorang atau kelompok tertentu, tetapi
untuk memenuhi seluruh kebutuhan warga negara dan bangsa indonesia baik
dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Oleh karena itu pembangunan nasional mempunyai lingkup yang
sangat luas dan rumit, sehingga dalam menyusun program pembangunan,
pemerintah mengkelompokkannya menjadi beberapa bidang. Hal itu dilakukan
oleh pemerintah dengan maksud agar dalam peleksanaannya tidak terjadi
tumpang-tindih dan yang lebih penting tidak ada bidang yang terlupakan.
Penyusunan program pembangunan tersebut mengikuti suatu pola atau tatanan
yang telah ditentukan dalam GBHN.
Di dalam GBHN 1988 terdapat empat aspek kehidupan dengan empat bidang
pembangunan nasional, sedangkan GBHN 1993 menjadi empat aspek kehidupan
dengan tujuh bidang pembangunan nasional yang selanjutnya dijabarkan kedalam
pembangunan sektor.
1. Aspek Politik
2. Aspek Ekonomi
3. Aspek Sosial
4. Aspek Pertahanan Keamanan
Pembangunan Aspek Politik mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam
menunjang suksesnya pembangunan nasional, tetapi pembangunan politik
merupakan bagian yang tidak mudah dari keseluruhan pembangunan bangsa.

Itulah sebabnya, kita menginginkan adanya kesepakatan nasional untuk


mengadakan pembaharuan dan penyederhanaan kehidupan politik agar dapat
menjamin stabilitas nasional yang dinamis dan skaligus dapat menjamin
kelancaran pembangunan nasional. Perwujudan pembangunan aspek politik dapat
diperinci menjadi berbagai sektor antara lain :
a.
b.
c.
d.

Pembangunan Hukum Nasional


Pembangunan Sektor Penerangan
Pembinaan dan Pengembangan Pers
Pembinaan Aparatur Pemerintah

Pembangunan Aspek Ekonomi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang


cukup tinggi kita dapat mengatasi masalah-masalah sosial ekonomiyang berat,
seperti

misalnya

pengentasan

kemiskinan,

perluasan

kesempatan

kerja,

pemanfaatan dan peningkatan taraf hidup rakyat.


Tanpa pertumbuhan ekonomi sulit bagi kita untuk mengadakan kegiatan
ekonomi baru yang dapat memberikan lapangan kerja baru dan sumber
penghasilan baru bagi rakyat.
Pertumbuhan ekonomi juga ditentukan keberhasilan kita meningkatkan
efisiensi dan produktivitas yang memerlukan kreativitas SDM, keterampilan,
kemampuan manajemen dan kemampuan teknologi. Kunci utama keberhasilan
pembangunan kita dimasa datang adalah kualitas SDM sebagai pelaksana
pembangunan. Perwujudan pembangunan aspek ekonomi dapat diperinci menjadi
berbagai sektor antara lain :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.

Pembangunan Sektor Pertanian


Pembangunan Sektor Kehutanan
Pembangunan Sektor Industri
Pembangunan Sektor Perdagangan
Pembangunan Sekor Transportasi
Pembangunan Sektor Pariwisata
Pembangunan Sektor Pertambangan
Pembangunan Sektor Energi
Pembangunan Sektor Tenaga Kerja
Pembangunan Sektor Pos dan Telekomunikasi
Pembangunan Sektor Koperasi
Pembangunan Sektor Transmigrasi
Pembangunan Sektor Lingkungan Hidup

Pembangunan Aspek Sosial Budaya didasarkan atas cita-cita bangsa indonesia


sebagaimana termaksud di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea
ke empat. Selanjutnya pada Penjelasan Tentang Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia, Umum, II. Pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan dinyatakan antara
lain :
Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab
Pembangunan aspek sosial budaya dalam rangka pembangunan nasional meliputi
berbagai sektor sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

Pembangunan sektor kesejahteraan sosial


Pembangunan sektor pendidikan
Pembangunan sektor kebudayaan
Pembangunan sektor kesehatan
Pembangunan sektor keluarga sejahtera
Pembangunan sektor kependudukan
Pembangunan sektor anak-anak, remaja, dan pemuda
Pembangunan sektor peningkatan peran wanita
Pembangunan sektor pemukiman dan perumahan
Pembangunan sektor olahraga
Pembangunan kehidupan beragama
Pembangnan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pembangunan

Aspek

Pertahanan

Keamanan

merupakan

pelaksanaan

pembangunan nasional yang mencakup dua dimensi tujuan yaitu perwujudan


kesejateraan dan perwujudan keamanan. Keduanya merupakan kebutuhan yang
menyatu pada diri setiap warga negara Indonesia. Pembangunan pertahanan
keamanan dilakukan untuk mendukung keberhasilan pembangunan nasional dan
mengamankan hasil-hasilnya demi terwujudnya kesejahteraan rakyat Indonesia,
dalam menikmati hasil-hasil pembangunan tersebut. Pertahanan dan Keamanan
negara bukan hanya menjadi tanggung jawab ABRI saja tetapi merupakan tugas
dan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia, karena setiap warga mempunya hak
dan kewajiban yang sama dalam pembelaan terhadap bangsa dan negara-negara
serta lingkungannya dari setiap ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang

membahayakan eksistensi dan keselamatan bangsa dan negara baik yang datang
dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Berhasilnya pembangunan nasional sebagai pengalaman Pancasila
tergantung pada peran aktif masyarakat, serta pada sikap mental, tekad,
semangat, dan ketaatan serta disiplin para penyelenggara negara serta
seluruh rakyat indonesia.
2. Semua kekuatan sosial politik, organisasi kemasyarakatan, dan
lembaga kemasyarakatan lainnya perlu menyusun program menurut
fungsi dan kemampuan masing-masing dalam rangka melaksanakan
GBHN
3. Dalam rangka meningkatkan tanggung jawab bersama dan demi
kukuhnya persatuan dan kesatuan bangsa perlu dikembangkan peran
serta masyarakat dalam menyiapkan GBHN mendatang
4. Hasil pembangunan harus dapat dinikmati secara merata dan adil oleh
seluruh rakyat indonesia sebagai peningkatan kesejahteraan lahir dan
kebahagiaan batin
5. Kesejahteraan yang merata dan berkeadilan akan meningkatkan
Ketahanan Nasional yang selanjutnya akan meratakan jalan bagi

generasi yang akan datang untuk mencapai masyarakat maju, sejahtera,


adil dan makmur berdasarkan pancasila.
6. Pembangunan nasional sebagai pengalaman

Pancasila

akan

memperkuat jati diri dan kepribadian manusia, masyarakat dan bangsa


Indonesia dalam kehidupan serba selaras, serasi dan seimbang.

B. Saran
1. Bagi

mahasiswa

yang

mengambil

mata

kuliah

Pendidikan

Kewarganegaraan setidaknya bisa menerapkan pembangunan nasional


agar terciptanya lapangan kerja.
2. Bagi dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan ini
bisa mengoreksi apabila terdapat suatu kesalahan dalam pembuatan
makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Adolf, Huala. 2005. Hukum Ekonomi Internasional. Jakarta: Rajawali Pers.


Hadibroto,dkk. 1998. Mengembangkan Strategi Ekonomi. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan.
LEMHANMAS. 1997. Pembangunan Nasional. Jakarta : PT Balai Pustaka
Tjiptoherijanto,Prijono. 1996. Prospek perekonomian Indonesia dalam rangka
Globalisasi. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai