PENDAHULUAN
1. Ada keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kebulatan yang utuh dalam seluruh
kegiatan pembangunan. Pembangunan adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya
manusia untuk pembangunan. Dalam pembangunan dewasa ini dan jangka panjang, unsur
manusia, unsur sosial budaya, dan unsur lainnya harus mendapat perhatian yang seimbang.
2. Pembangunan adalah merata untuk seluruh masyarakat dan di seluruh wilayah tanah air.
3. Subyek dan obyek Pembangunan adalah manusia dan masyarakat Indonesia, sehingga
pembangunan harus berkepribadian Indonesia dan menghasilkan manusia dan masyarakat
maju yang tetap berkepriadian Indonesia pula.
4. Pembangunan dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan Pemerintah. Masyarakat adalah
pelaku utama pembangunan dan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan,
membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan
kegiatan Pemerintah saling mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi dalam satu
kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional.
1. Tujuan jangka pendek dari pembangunan nasional adalah meningkatkan taraf hidup,
kecerdasan, dan kesejahteraan masyarakat yang semakin adil dan merata serta meletakkan
landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya.
2. Tujuan jangka panjang yaitu untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang
merata, material dan spiritual berdasarkan pancasila didalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam
suasana perikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib dan dinamis dalam lingkungan
pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
Proses pembangunan nasional secara berencana tidak selalu harus menggunakan suatu
rencana formil, hal tersebut dapat kita lihat bila pemerintah menciptakan dan melaksanakan
berbagai kebijaksanaan, program atau bahkan proyek-proyek yang saling berhubungan dan
konsisten, sehingga tidak secara langsung berpengaruh pada proses pertumbuhan yang
berencana. Hal tersebut akan lebih optimal lagi bila masyarakat mendukung serta gerak
pertumbuhan yang tidak formil tersebut tidak terganggu oleh faktor-faktor ekstern.
Perencanaan pembangunan di Indonesia didasarkan pada suatu undang-undang tersendiri,
yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. Pembangunan yang berdasarkan pada undang-undang merupakan suatu
keadaan baru bagi Indonesia karena sebelumnya dasarnya adalah suatu Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara, tetapi setelah ada
amandemen Undang-Undang Dasar 1945 di Indonesia, maka terjadi pula perubahan pada dasar
hukum perencanaan pembangunan.
Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus menerus
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara adil dan merata, serta
mengembangkan kehidupan masyarakat dan penyelenggaraan negara yang maju dan demokratis
berdasarkan Pancasila. Pembangunan Nasional diarahkan untuk mencapai kemajuan dan
kesejahteraan lahir batin, termasuk terpenuhinya rasa aman, rasa tentram, dan rasa keadilan.
Bila kita tinjau, pemerintahan Jokowi sudah membenahi beberapa sektor yang dimasa
sebelumnya cenderung tak terbenahi. Di sektor energi, pemerintahan Jokowi sudah melakukan
pembubaran Petral yang buahnya membuat PT Pertamina menghemat anggaran sebesar Rp 250
miliar per hari. Untuk diketahui, Petral selama ini diduga kuat menjadi sarang pemburu rente
yang kerap mengeruk keuntungan di masa lalu, terutama era Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY).
Tak hanya membubarkan Petral, Pemerintahan Jokowi juga bergegas membangun kilang-
kilang baru. PT Pertamina sudah punya rencana membangun kilang BBM di Tuban, Jawa Timur
berkapasitas 300.000 barel per hari. Pemerintah juga berrencana membangun kilang di Bontang,
Kalimantan Timur dengan kapasitas kilang sebesar 350 ribu barel. Guna “mengejar” realisasi
kebijakan ini, pemerintah telah menerbitkan Paket Kebijakan Ekonomi ke-8 pekan lalu yang
salah satu tujuannya adalah membangun ketahanan energi melalui percepatan pembangunan
kilang minyak di dalam negeri.
Pada era Jokowi ini pula, kilang TPPI (Trans Pacific Petroleum Indonesia) di Tuban Jawa
Timur dioperasikan kembali pada November 2015. Dengan beroperasinya kilang ini, serta mulai
beroperasinya juga unit RFCC (Residual Fluid Catalytic Cracking) di Cilacap Jawa Tengah
tahun ini, impor BBM Premium Pertamina bisa berkurang 30%. Sedangkan selama sepuluh
tahun era SBY, tak ada satupun kilang baru yang muncul. Entah apa penyebab ketiadaan
pembangunan kilang ditengah terus bertambahnya konsumsi BBM nasional. Namun, jawaban
3.2 Saran
Pemerintah harus memperhatikan pengawasan terhadap program-program pembangunan,
dengan anggaran yang begitu besar terhadapa program pembangunan akan membuka
kesempatan untuk menambah kekayaan bagi aparat yang tidak bertanggung jawab, untuk itu
dalam merealisasikan program-program pembangunan harus di barengi dengan persiapan
pengawasan.
Suwarsono, Alvyn Y. So. 2006. Perubahan Sosial dan Pembangunan. Jakarta: Pustaka
LP3ES.
Srijanto Djarot, Drs., Waspodo Eling, BA, Mulyadi Drs. 1994. Tata Negara Sekolah
Menngah Umum. Surakarta; PT. Pabelan.
Pangeran Alhaj S.T.S Drs., Surya Partia Usman Drs., 1995. Materi Pokok Pendekatan
Pancasila. Jakarta; Universitas Terbuka Depdikbud.
http://id.scribd.com/doc/15918195/pembangunan-nasional
http://kulpulan-materi.blogspot.com/2012/04/makna-hakikat-dan-tujuan-
pembangunan.html
http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-pembangunan-nasional-definisi.html