Anda di halaman 1dari 66

TINJAUAN EKONOMI ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN SIMPAN

PINJAM DALAM MENSEJAHTRAKAN MASYARAKAT

(Studi Kasus BUMdes di Desa Kota Baru Kecamatan Geragai


Kabupaten Tanjung Jabung Timur)

SKRIPSI

Dajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan


Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana S.1
Dalam Ilmu Ekonomi Syariah

Oleh:
NUR FATIMAH
NIM: ES.181020

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SYARIAH AL-MUJADDID
TANJUNG JABUNG TIMUR
1442 H/ 2022M

i
DAFTAR ISI

COVER...............................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................................

B. Fokus Penelitian....................................................................................

C. Rumusan Masalah.................................................................................

D. Tujuan Penelitian..................................................................................

E. Kegunaan Penelitian..............................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Hasil Penelitian yang Relevan..............................................................

B. Kerangka Konseptual Fokus Penelitian................................................

1. Definisi dan Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)..................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penilitian......................................................................................

B. Lokasi dan Waktu Penilitian.................................................................

C. Fokus Penilitian.....................................................................................

D. Jenis Data dan Sumber..........................................................................

ii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesejahteraan penduduk sangat diperlukan untuk menciptakan

peningkatan kehidupan yang lebih baik dalam bidang ekonomi, sosial,

maupun politik. Namun kesehjateraan penduduk desa di Indonesia masih

tergolong rendah dan keadaan ekonomi masih dalam tahap pertumbuhan yang

mejadikan kesejahteraan penduduk Indonesia sangat perlu untuk ditingkatkan

dengan cara memberdayakan daerah, pemberdayaan daerah memang

memerlukan waktu jauh lebih Panjang dari pada pembenahan perpajakan dan

BUMN (Badan Usaha Milik Negera) dalam kaitanya sebagai kekuatan

potensial guna mengatasi berbagai masalah baru maupun structural yang

melilit perekonomian Indonesia.1

Kesejahteraan ekonomi sangat sulit dicapai bila keadaan perekonomian

tidak semakin membaik, dan masalah ekonomi dianggap wilayah kecil yang

merupakan bagian dari wilayah besar masyarakat. Dengan perkembangan

masyarakat yang makin komplek, kehidupan ekonomi menjadi makin penting

dan lama kelamaan dalam sistem ekonomi kapitalisme seakan-akan menjadi

jauh lebih penting dari pada masyarakat sendiri. Masyarakat Indonesia telah

menyadari bahwa krisis yang dihadapi sejak 1997 merupakan krisis

multidimensi (politik, ekonomi, budaya), namun orang cenderung dengan

mudah menyebutnya sebagai krisis ekonomi.


1
Faisal Basri dan Haris Munandar, Lanskap Ekonomi Indonesia: Kajian dan
Renungan Terhadap Masalah – Masalah Struktural, Transformasi Baru, dan Prospek
Perekonomian Indonesia (Jakarta: Kencana, 2009), h.451

1
Kesejahteraan penduduk sangat diperlukan untuk menciptakan

peningkatan kehidupan yang lebih baik dalam ekonomi, sosial, maupun

politik. Namun kesejahteraan penduduk desa di Indonesia masih tergolong

rendah dan keadaan ekonomi masih dalam tahap pertumbuhan yang

menjadikan kesejahteraan penduduk Indonesia sangat perli untuk ditingkatkan

dengan cara memberdayakan daerah. Pemberdayaan daerah memang

memerlukan waktu jauh lebih panjang dari pada pembenahan perpajakan dan

BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dalam kaitannya sebagai kekuatan

potensial guna mengatasi berbagai masalah baru maupun struktural yang

melilit perekonomian Indonesia.2

Kesejahteraan hidup merupakan dambaan setiap manusia, masyarakat

yang sejahtera tidak akan terwujud jika para masyarakatnya hidup dalam

keadaan miskin. Oleh karena itu kemiskinan harus dihapuskan karena

merupakan suatu bentuk ketidaksejahteraan yang menggambarkan suatu

kondisi yang serba kurang dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi.

Pembangunan ekonomi sangat penting bagi kesejahteraan. Secara

global dan khususnya di Negara-negara industri maju, prtumbuhan ekonomi

telah memperkuat integrasi dan solidaritas sosial, serta memperluas

kemampuan dan akses orang terhadap pelayanan kesehatan, pendidikan

tempat tinggal, dan perlindungan sosial.

Masyarakat membutuhkan berbagai macam binaan untuk menciptakan

kesejahteraan perekonomian mereka sendiri dengan membuat kreativitas yang


2
Faisal Basri dan Haris Munandar, Lanskap Ekonomi Indonesia: Kajian dan Renungan
Terhadap MasalahMasalah Struktural, Transformasi Baru, dan Prospek Perekonomian
Indonesia (Jakarta: Kencana, 2009), hlm 451.

2
tinngi, pemberdayaan industri kecil masyarakat, peningkatan UMKM, dan lain

sebagainya. Kesejahteraan dalam pembangunan ekonomi tidak dapat

didefinisikan hanya berdasarkan konsep materialis dan hedonis, tetapi harus

memasukkan tujuan-tujuan kemanusiaan dan kerohanian serta implementasi

yang sangat berarti.

Indonesia bisa saja menciptakan kesejahteraan ekonomi, namun hal

tersebut tidak akan lepas dari keberadaan dan peran pemerintah, dan berbagai

pihak yang memiliki kepentingan lain dari keberadaan perekonomian

Indonesia saat ini. Dengan adanya permasalahan kenaikan harga BBM,

pengurangan subsidi, adanya krisis energy dan pangan, masyarakat tidak

seharusnya jadi pasrah akan keadaan yang demikian namun perlu adanya

pembinaan yang serius agar masyarakat tidak selalu berpangku tangan.

Bangsa Indonesia yang sebagian besar penduduknya hidup di daerah

pedesaan. Oleh karena itu titik sentral pembangunan adalah daerah pedesaan.

Arti penting pembangunan pedesaan adalah bahwa dengan menempatkan desa

sebagai sasaran pembangunan, usaha untuk mengurangi berbagai kesenjangan

dapat diwujudkan. Pada kenyataannya pembangunan pedesaan masih kurang

sehingga masih banyak pedesaan yang tertinggal.

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga usaha desa yang

dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat

perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa.

Menurut undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

BUMDes didirikan antara lain dalam rangka peningkatan Pendapatan Asli

3
Desa (PADes). Lebih lanjut, sebagai salah satu lembaga ekonomi yang

beroperasi dipedesaan, BUMDes harus memiliki perbedaan dengan lembaga

ekonomi pada umumnya. Ini dimaksudkan agar keberadaan dan kinerja

BUMDes mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap

peningkatan kesejahteraan warga masyarakat. Namun di Desa Pandan Jaya

Kecamatan Geragai Kab. Tanjung Jabung Timur ini belum terlihat secara jelas

peran Badan usaha milik desa ini dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat agar program BUMDes tepat guna dan tepat sasaran, beberapa

studi menyebutkan bahwa sejauh ini program pembangunan yang ada belum

melibatkan peran partisipasi masyarakat sepenuhnya, baik dalam perencanaan

maupun pelaksanaannya. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti

tertarik untuk meneliti tentang “Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap

Pembiayaan Simpan Pinjam Dalam Mensejahtrakan Masyarakat di Desa

Kota Baru Kecamatan Geragai Kab. Tanjung Jabung Timur (Tinjauan

Ekonomi Islam)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka

permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Praktek Pembiayaan Simpan Pinjam di BUMDes dalam

mensejahtrakan Masyarakat Desa Kota Baru, Kecamatan Geragai. Kab,

Tanjung Jabung Timur?

4
2. Bagaimana Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Praktek Simpan Pinjam

yang ada di BUMDes Desa Kota Baru, Kecamatan Geragai, Kab Tanjung

Jabung Timur

C. Tujuan Penilitian

1. Untuk mengetahui Bagaimana Praktek Pembiayaan Simpan Pinjam di

BUMDes dalam mensejahtrakan Masyarakat Desa Kota Baru, Kecamatan

Geragai. Kab, Tanjung Jabung Timur.

2. Untuk mengetahui Bagaimana Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Praktek

Simpan Pinjam yang ada di BUMDes Desa Kota Baru, Kecamatan

Geragai, Kab Tanjung Jabung Timur.

Dalam penelitian ini peneliti berharap dengan penelitian ini dapat

bermanfaat bagi maysarakat luas, baik diri sendiri maupun pihak-pihak yang

lain yang membutuhkannya.

D. Signifikansi/Kegunaan Penilitian

1. Penelitian ini selain mampu menambah wawasan penulis dilapangan, juga

mudah-mudahan mampu memberikan konstribusi khazanah ilmu

pengetahuan kepada seluruh pihak yang membutuhkan dan lebih mudah

memahaminya.

2. Penelitian ini berfungsi bagi mahasiswa STIES AL MUJADDID untuk

menambah wawasan dan pengetahuan tentang keberadaan Badan Usaha

Milik Desa (BUMDes).

5
3. Penelitian ini merupakan bagian terpenting dalam proses penyelesaian dan

syarat formal bagi penulis untuk mencapai penyelesaian pendidikan Strata

Satu (S1) Jurusan Ekonomi Islam STIES AL MUJADDID

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Hasil Penilitian Yang Relevan

Skripsi pertama diteliti oleh Justaman Mahasiswa (STAIN) Parepare

2013 yang diberi judul Peran PNPM terhadap Peningkatan Kesejahteraan

Masyarakat Miskin Dikelurahan Bittoeng Kecamatan Duampanua Kabupaten

Pinrang.

Peranan PMPM umumnya adalah membantu meningkatkan

kesejahteraan masyarakat miskin, namun pada khususnya dikelurahan

Bittoeng kegiatan PNPM sudah dilakukan berdasarkan tujuan PNPM yaitu

untuk mensejahterakan masyarakat miskin, beberapa kegiatan PNPM seperti

pembangunan sarana seperti perbaikan jalanan, perbaikan irigasi pertanian,

pembangunan pendidikan, dan pemberian modal pinjaman kepada kelompok

SPP telah menjadi suatu fakta peran PNPM itu.

Pengambilan dan proses penyelesaian pinjaman terhadap PNPM dalam

bentuk kegiatan SPP sebagian kelompok sudah berjalan dengan baik dan

sebagian kelompok juga mengalami keterlambatan dalam pengambilan

pinjamannya karna beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti pengambilan

pinjaman kepada pembiayaan lain, kurangnya kesadaran kepada kelompok

penerima SPP, tidak menentunya usaha yang ingin dimodali dalam

pengambilan modal usaha.

Program SPP yang dilakuakan sesuai dengan hukum Islam, karna

bungan yang diberikan oleh PNPM dalam kegiatan SPP tidak memberatkan

7
masyarakat peminjam modala dan bunga yang diberikan lebih sedikit di

bandingkan dengan pembiayaan lainnya.3

 Himawan Arifianto (Tahun. 2015), dengan judul“Peran Koperasi

Simpan Pinjam dan Efektifitas pemberian pinjaman dalam

MeningkatkanKesejahteraan Anggotanya (Studi pada Koperasi Simpan

Pinjam Lestari MandiriKecamatan Lawang Kabupaten Malang)”.Dalam jurnal

ini mengidentifikasikan bahwa Koperasi simpan Pinjam Lestari Mandiri

memiliki peran untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Upaya yang

dilakukan yaitu koperasi simpan pinjam Lestari Mandiri tidak hanya

memberikan pinjaman namun demikian juga memberikan penyuluhan untuk

menyisihkan hasil penjualannya untuk disimpan dalam rangka untuk

memaksimalkan penggunaan pinjaman yang telah diberikan. Muh Rachdian

Rachman (Tahun 2015), dengan judul “Strategi Pembinaan Usaha Kecil

Menengah (Ukm) DinasKoperasi Dan Ukm Kota Makassar”. Dalam skripsi

ini mendeskripsikan tentang strategi pembinaan UKM oleh Dinas Koperasi

dan UKM Kota Makassar melihat kondisi Usaha Kecil Menengah (UKM) di

kota Makassar yang kurang maju di banding daerah-daerah lain yang ada di

Indonesia. Pengetahuan pelaku Usaha Kecil Menengahtentang pentingnya

suatu strategi pemasaran serta peningkatan kualitas suatu produk yang

dihasilkan perlu ditingkatkan, mengingat Usaha Kecil Menengah adalah

tulang punggung perekonomian suatuNegara termasuk Indonesia. Dengan

membina Usaha Kecil Menengah yang ada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil
3
Justaman, “Peran PNPM terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Miskin di Kelurahan Bittoeng Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang” (STAIN
Parepare, 2014), h. 70.

8
Menengah Kota Makassar wajib mendampingi para Usaha Kecil Menengah

yang ada di daerah tertentu untuk mampu bersaing dengan menyusun strategi

generik untuk dapat menciptakan suatu produk dengan biaya produksi rendah,

unggul, unik, berbeda (menarik) dan fokus dalam menciptakan pasar tersendiri

terhadap usaha yang dijalankan oleh anggotaUsaha Kecil Menengah. Endi

Sarwoko (Tahun. 2009), dengan judul “Analisis Peranan Koperasi Simpan

Pinjam dalamUpaya Pengembangan UMKM di Kabupaten Malang”. Dapat

disimpulkan bahwa KSP/USP memiliki peran yang cukup besar dalam

pemenuhan permodalan UMKM di Kabupaten Malang, ditunjukkan dari

kemampuan KSP/USP dalam menyalurkan kredit modal kerja ke UMKM

sebesar 80,81% dari total kredit yang disalurkan. Tingginya kemampuan

koperasi dalam penyaluran kredit menunjukkan bahwa semakin meningkatnya

peran koperasi dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat

Jurnal tentang Pengelolaan usaha simpan pinjam badan usaha milik

desa dalam meningkatkan pendapatan asli desa pada desa Saludengen

Kecamatan Bambang Kabupaten Mamasa yang di tulis Rima Melati,

Rahmawati Umar, Muh. Fuad Randy Menyebutkan Dari semua rangkain

penelitian yang dilakukan oleh peneliti serta pengolahan data hasil penelitian

telah membuktikan bahwa pengelolaan Usaha Simpan Pinjam Badan Usaha

Milik Desa dapat meningkatkan pendapatan asli desa pada desa Saludengen

Kecamatan Bambang Kabupaten Mamasa. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan oleh peneliti telah terbukti

9
Hubungan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

penelitian ini dan sebelumnya sama-sama meneliti tentang pemenuhan

kebutuhan dalam rangka mensejahterakan masyarakat namun perbedaannya

adalah metode penelitian dan tempat penelitiannya itu sendiri.4

E. Kerangka Konseptual Fokus Penilitian

1. Teori Kesejahteraan Masyarakat

a. Kesejahteraan Secara Umum

Secara umum, istilah kesejahteran sosial sering diartikan sebagai

kondisi sejahtera (konsepsi pertama), yaitu suatu keadaan terpenuhinya

segala bentuk kebutuhan hidup, khususnya yang bersifat mendasar seperti

makanan, pakaian, perumahan, pendidikan dan perawatan kesehatan.

Berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial

Pasal 1 Ayat 1, Kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya

kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar bisa hidup

layak dan mampu mengembangkan diri sehingga dapat melaksanakan

fungsi sosialnya.

Upaya untuk mewujudkan suatu kesejahteraan sosial, meliputi

rehabilitasi sosial, perlindungan sosial, pemberdayaan sosial, dan jaminan

sosial. Tujuan dari kesejahteraan berdasarkan UU Nomor 11 Pasal 3

Tahun 2009, adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas, dan kelangsungan hidup.

2) Memulihkan fungsi sosial dalam rangka mencapai kemandirian.

4
ttps://media.neliti.com/media/publications/110259-ID-peranan-badan-usaha-
milik-desa-bumdes-da.pdf.

10
3) Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan

menangani masalah kesejahteraan sosial.

4) Meningkatkan kemampuan dan kepedulian masyarakat dalam

penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan

berkelanjutan.

5) Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan kesejahteraan

sosial.

b. Kesehjateraan dalam Ekonomi Islam

Kesejahteraan menurut islam meliputi kesejahteraan dari sisi

materi dan juga non materi. Islam mengajarkan bahwasanya harta

bukanlah satu - satunya indikator keesejahteraan karena pada dasarnya

harta hanyalah alat yang digunakan untuk tujuan beribadah kepada Allah

SWT. Falah berasal dari bahasa arab dari kata kerja aflaha-yuflihu yang

berarti kesuksesan, kemuliaan dan kemenangan, yaitu kemuliaan dan

kemenangan dalam hidup.5 Falah, kehidupan yang mulia dan sejahtera

didunia dan akhirat, dapat terwujud apabila terpenuhi kebutuhan

kebutuhan hidup manusia secara seimbang. Tercukupinya kebutuhan

masyarakat akan memberikan dampak yang disebut dengan mashlahah.

Mahslahah adalah segala bentuk keadaan, baik material maupun non

material, yang mampu meningkatkan kedudukan manusia sebagai

makhluk yang paling mulia. Menurut Al-Syathibi, mashlahah dasar bagi

kehidupan manusia terdiri dari lima hal yaitu agama (ad-din), jiwa (an-

5
Pusat Pengkajian Dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI), EkonomiIslam,
Jakarta: Rajawali Press, 2009, h. 2

11
nafs), intelektual/akal (al-aql), keluarga dan keturunan (an-nasl), dan

material (al-mal). Kelima hal tersebut merupakan kebutuhan dasar

manusia yaitu kebutuhan mutlak harus dipenuhi agar manusia hidup

bahagia didunia dan diakhirat.Jika salah satu kebutuhan diatas tidak

terpenuhi niscaya kebahagiaan hidup juga tidak tercapai dengan

sempurna.6

Pendefinisian Islam tentang kesejahteraan didasarkan pada

pandangan yang komperhensif tentang kehidupan ini. Kesejahteraan

menurut Islam dalam buku P3EI yang mengemukakkan teori Umar Chapra

mencakup dua pengertian yaitu7:

1) Kesejahteraan holistic dan seimbang. Yaitu Kecukupan materi yang

didukung oleh terpenuhinya kebutuhan spriritual serta mencakup

individu dan sosial.Sosok manusia terdiri atas unsur fisik dan jiwa,

karenanya kebahagiaan haruslah menyeluruh dan seimbang diantara

keduanya. Demikian pula manusia memiliki dimensi individu

sekaligus sosial. Manusia akan merasa bahagia jika terdapat

keseimbangan diantara dirinya dengan lingkungan sosialnya.

2) Dunia dan diakhirat, sebab manusia tidak hanya hidup dialam dunia

saja, tetapi juga di alam setelah kematian atau kemusnahan dunia

(akhirat). Kecukupan materi didunia ditunjukkan dalam rangka untuk

memperoleh kecukupan diakhirat. Jika kondisi ideal ini tidak dapat

dicapai maka kesejahteraan diakhirat tentu lebih diutamakan, sebab ia

12
merupakan suatu kehidupan yang abadi dan lebih bernilai

dibandingkan kehidupan dunia.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode-metode penelitian yang digunakan dalam pembahasan ini

meliputi beberapa al yaitu jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, fokus

penelitian, jenis dan sumber data yang digunakan, teknik pengumpulan data,

dan teknik analisis data. Untuk lebih mengetahui metode penelitian dari

penelitian ini, maka diurakan sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Dalam penulisan ini peneliti berusaha dengan semaksimal mungkin

membahas permasalahan secara rinci dan sistemis dengan harapan bahwa

kajian ini dapat memenuhi syarat sebagai suatu karya ilmiah. Oleh karena itu

penggunaan metodologi yang tepat mempunyai pengaruh yang sangat besar

dalam pencapaian sasaran yang hendak dicapai.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan . Sesuai dengan

sifat dan karakter permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini,

maka penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif yaitu

penelitian yang berupaya mengangkat, menuturkan, dan menafsirkan data dari

fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi saat sekarang

ketika penelitian berlangsung dan menyajikan apa adanya.

13
Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti hendaknya melihat

objeknya secara langsung, sehingga peneliti langsung mewawancarai objek

yang akan diteliti untuk mendapatkan data-data yang diperlukan. Penelitian

lapangan juga berfungsi untuk mengetahui kondisi yang di alami oleh

masyarakat di lapangan. Untuk itu, data yang dikumpulkan harus berupa kata-

kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya

penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan

berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.

Pendekatan deskriptif kualitatif adalah pendekatan yang bermaksud

untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian,

misalnya: perilaku, persepsi, tindakan, dengan cara deskripsi dalam bentuk

kata-kata dan bahasa. Pendekatan deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk

mendapatkan informasi lengkap tentang “Peran Badan Usaha Milik Desa

(BUMDes) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Kota Baru

Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tinjauan Ekonomi

Islam)”.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Kota Baru Kecamatan Geragai

Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dengan mengambil data-data yang

berkaitan dengan penelitian. Penentuan lokasi di atas dengan pertimbangan

bahwa lokasi tersebut merupakan tempat peneliti lokasinya mudah di

14
jangkau oleh peneliti. Dengan demikian akan memudahkan bagi peneliti

memperoleh data-data yang di inginkan.

b. Waktu penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan

untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan, bertempat di Desa Kota

Baru Kecamatan Gergai Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

3. Fokus Penelitian

Adapun fokus penelitian ini adalah:

a. Fokus kepada Praktek Pembiayaan Simpan Pinjam di BUMDes dalam

mensejahtrakan Masyarakat Desa Kota Baru, Kecamatan Geragai. Kab,

Tanjung Jabung Timur.

b. Fokus kepada Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Praktek Simpan Pinjam

yang ada di BUMDes Desa Kota Baru, Kecamatan Geragai, Kab Tanjung

Jabung Timur.

4. Jenis dan Sumber Data yang digunakan (Primer dan Sekunder)

a. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif

artinya data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data

kualitatif ini diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data

misalnya wawancara, analisis dokumen, atau observasi yang telah dituangkan

dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar

yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.

15
b. Sumber Data

Berdasarkan sumbernya data penelitian dapat dikelompokkan menjadi

dua yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan 8, Yaitu

di Desa Kota Baru kecamatan Geragai Tanjung Jabung Timur. Pada penelitian

ini, sumber data primer ini diperoleh dari kepala Desa ataupun staf desa dan

masyarakat melalui wawancara untuk menunjang keakuratan data mengenai

peran BUMDes dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang meliputi:

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari

sumbernya, biasanya diambil melalui dokumen, buku atau melalui orang lain. 9

Sumber data sekunder ini akan diperoleh di bagian Tata Usaha desa

batetangnga. Data sekunder juga mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-

buku, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan dan sebagainya.10Sumber

data lain yang berkaitan erat dengan pokok penelitian penulis.

8
Nasution, Metode Research,(Cet. IX; Jakarta, BumiAksara, 2007), h. 143
9
Erna Widodo dan Mukhtar, Konstruksi Ke Arah Penelitian Deskriptif (Cet, I;
Yogyakarta, Avyrouz, 2000), h. 117.
10
Erna Widodo dan Mukhtar, Konstruksi Ke Arah Penelitian Deskriptif, h. 30.

16
5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam setiap penelitian, terdapat beberapa teknik penelitian yang

sering digunakan untuk memperoleh data di lapangan. Dalam setiap penelitian

dikenal istilah teknik pengumpulan data yang pada hakikatnya merupakan

cara-cara yang dapat dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan

data.11Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini penulis mengumpulkan

data melalui cara yaitu:

a. Wawancara (Interview)

Metode interview yaitu metode pengumpul data dengan jalan Tanya

jawab sepihak yang dikerjakan sistematis yang berlandaskan tujuan penelitian.

Wawancara adalah metode pengumpulan data yang digunakan penelitian

untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui komunikasi langsung

dengan subjek penelitian, baik dalam situasi sebenarnya ataupun situasi

buatan.12

Wawancara (Interview) merupakan proses memperoleh keterangan

dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan

orang yang diwawancarai untuk mendapatkan informasi yang kongkret terkait

dengan permasalahan yang diteliti.13Sehingga berguna untuk melengkapi

11
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi
Pendidikan & Tenaga Kependidikan (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2010), h.
262-267.
12
Winarno Surachmad, Pengantar Penelitian Ilmiah (Bandung, Tarsito, 2003), h.
162
13
Bungin, B Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Ilmu Social Lainnya (Cet. IV; Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2010), h. 108.

17
metode observasi lapangan. Sedangkan data-data yang tidak diperoleh dari

wawancara dalam teknik ini digunakan teknik wawancara mendalam tanpa

struktur. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang

mengajukan pertanyaan dan interview yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu. Wawancara (Interview) adalah situasi peran antar pribadi

bertatap muka (face-to-face), ketika seseorang yakni pewawancara

mengajukan pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh jawaban-jawaban

yang relevan dengan masalah penelitian kepada seseorang responden. Metode

ini digunakan untuk mendapatkan data dari kepala Desa maupun pada

masyarakat desa.

b. Metode Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan suatu objek

dengan sistematika fenomena yang ada.14Metode observasi yaitu studi yang

sengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan

jalan pengamatan dan pencatatan. Observasi dilakukan secara sistematis

(berkerangka) mulai dari metode sampai cara-cara pencatatannya.

Dalam hal ini dapat diobservasi adalah mengenai langkah-langkah

yang telah dilakukan masyarakat desa Batetannga dalam keikutsertaannya

dengan program Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

14
Sukandarrumidi, Metode Penelitian; Petunjuk Praktis Untuk Penelitian Pemula,
(Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2004), h. 69.

18
c. Dokumentasi

Metode ini merupakan pengambilan data berdasarkan dokumentasi

yang dalam arti sempit berarti kumpulan data verbal dalam bentuk tulisan.

Penulis mengunakan metode dokumentasi untuk mendapatkan data tentang

letak geografis, jumlah masyarakat desa, keadaan desa dan keadaan sarana.

Metode dokumentasi adalah metode yang menggunakan bahan klasik untuk

meneliti perkembangan yang khusus yaitu untuk menjawab pertanyaan atau

persoalan-persoalan tentang apa, mengapa, kenapa dan bagaimana.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses pencandraan (description) dan

penyusunan transkrip serta material lain yang telah terkumpul. Maksudnya agar

peneliti dapat menyempurnakan pemahaman terhadap data teresebut untuk

kemudian menyajikannya kepada orang lain lebih jelas tentang apa yang telah

ditemukan atau di dapatkan di lapangan.15 Analasis data nantinya akan menarik

kesimpulan yang besifat khusus atau berangkat dari kebenaran yang bersifat

umum mengenai suatu fenomena dan menggeneralisasikan kebenaran tersebut

pada suatu peristiwa atau data yang berindikasi sama dengan fenomena yang

bersangkutan.16Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini adalah:

15
Sudarman Damin, Menjadi Peneliti Kualitatif: Ancangan Metodologi, Presentasi,
dan Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Peneliti Pemula Bidang Ilmu-ilmu
Sosial, Pendidikan, dan Humaniora (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), h. 37.
16
Saifuddin Azwar, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000), h. 40.

19
a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah awal dalam penelitian. Data yang

dikimpulkan adalah data yang terkait dengan penelitia untuk menjawab

permasalahan-permasalahan yang diajukan dalam rumusan masalah.

b. Reduksi data (data reduction)

Miles dan Hubermen dalam sugiyono mengatakan bahwa reduksi data

diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan

tertulis di lapangan. Mereduksi data bisa berarti merangkum, memilih hal-hal

yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. 17

Dalam teknik reduksi data kegiatan yang perlu dilakukan adalah antara lain:

1) mengumpulkan data dan informasi baik dari dokumen, catatan hasil

wawancara dan hasil observasi.

2) Serta mencari hal-hal yang dianggap penting dari setiap aspek temuan

penelitian.

c. Penyajian data (data display)

Data diarahkan agar terorganisasi dan tersusun dalam pola hubungan,

uraian naratif, seperti hasil wawancara dan hasil bacaan. Data yang diperoleh baik

dari studi kepustakaan (data sekunder) maupun dari penelitian lapangan (data

primer) akan dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan memaparkan peran

badan usaha milik desa (BUMDes) di Desa Kota Baru Kec. Geragai Kab. Tanjung

17
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif Dan R&D, h. 92.

20
Jabyng Timur, khususnya mengenai tinjauan ekonomi islam terhadap kegiatan

BUMDes, dan peran BUMDes dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

4. Penarikan Kesimpulan (conclution) atau verifikasi

Pengumpulan data pada tahap awal (studi pustaka) menghasilkan kesimpulan

sementara yang apabila dilakukan verifikasi (penemuan bukti-bukti atau fakta-

fakta yang terjadi di lapangan) dapat menguatkan kesimpulan awal atau

menghasilkan kesimpulan yang baru. Kesimpulan yang dikemukakan pada tahap

awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penelitian kembali

kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan merupakan kesimpulan yang

kredibel.18 Kesimpulan-kesimpulan akan ditangani dengan longgar dan tetap

terbuka, tetapi kesimpulan sudah disediakan, yang mulanya belum jelas,

meningkat menjadi lebih rinci. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama

penelitian berlangsung.

18
Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif Dan R & D, h. 99.

21
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAH

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Diawali dengan perekonomian di desa Kota Baru pada tahun 1984 penduduk

trasmigrasi suku Jawa memasuki wilayah desa Kota Baru kecamatanGeragai

Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Pada awal tahun 1984 itulah masyarakat

transmigrasi suku Jawa di desa Kota Baru memulai perjalanan kehidupanya

dengan menanam tanaman pangan. Masyarakat transmigrasi suku Jawa di desa

Kota Baru dari sektor pertanianya menjadi komonditi utama di desa tersebut,

tujuan dari tanaman pangan itu adalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

masyarakat transmigrasi dikawasan desa Kota Baru. Hasil dari tanaman

masyarakat transmigrasi diantaranya adalah, tanaman kacang-kacanganyaitu

kacang hijau, kacang tanah, kedelai, jagung, dan berbagai macam sayur-sayuran.

Perekonomian di Desa Kota Baru Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan

kehidupan masyarakat pada saat itu masyarakatnya bisa dikatakan sebagai

masyarakat yang hidup rukun antar sesama manusia walaupun bisa dikatakan

daerah terpencil. Keadaan ekonomi pada saat itu masayarakat Desa Kota Baru

pada tahun 1984 masih bersifat tradisional karena komonditas yang dihasilkan,

masyarakat transmigrasi Jawa awal pada tahun 1984 menanam tanaman pertanian

seperti halnya adalah tanaman Padi, Palawija, dan sayur – sayuran.19 Selain yang

19
Dwi kusuma DKK, perekonomian desa kota baru kecamatan geragai kabuoaten
tanjung jabung timur 1984-2009. Jurnal Ilmiah pendidikan sejarah Universitas
Batanghari,Vol.2.No.2. 2018. Hlm.9-11

22
berkerja sebagai petani ada juga yang berkerja sebagai perternak, masyarakat desa

kota baru berternak Ayam, kambing, dan Sapi. Perkembangan mulai dirasakan

pada tahun 2008 Penduduk ada juga yang membuka warung sembako kecil-

kecilan dan ada yang membuka warung makan.

B. Infrastruktur dan Ekonomi

Mengenai infrastruktur dan Perekonomian sebelum pada tahun 1994 alat

trasportasi yang digunakan masyarakat transmigrasi masih mengunankan

pompong dengan melewati jalur parit kecil, sedangkan jalan yang ada pada

awalnya hanyalah jalan setapak yang dibuat penduduk transmigrasi jawa di desa

kota baru yang dibuat secara swadaya masyarakat untuk menghubungkan

perkebunan penduduk dan tempat tinggal masyarakat tersebut. sudah berangsur-

angsur berubah masyarakat Transmigrasi Jawa dari kegiatan ekonominya yang

dulu hanya bisa memenuhi sebatas kebutuhan hidup sehari – hari kini sudah

berubah pada tahun 1994 pemeritah kabupaten tanjung jabung timur membangun

jalan raya yang kondisinya masih berbatu-batu dan berdebu ketika dilewati

dengan kendaraan dan pada tahun 2008 ketika jalan mulai di aspal otomatis

masyarakat transmigrasi suku Jawa yang tinggal di desa Kota Baru menjadimudah

untuk menjual hasil perkebunannya ke Kota Jambi mulai dari Muara Sabak

melewati Desa Kota Baru dan Simpang Kiri, seiring dengan jalan mulai bagus

masyarakat desa kota baru mulai menanam tanaman jangka panjang seperti karet,

sawit dan kelapa. Dengan diuntungkanya penduduk Transmigrasi Jawa ini oleh

lahan gambut di desa kota baru memberi keuntungan bagi masyarakat jawa di

kawasan desa kota baru.

23
Pada waktu itu pembangunan insfrastruktur jalan yang dimulai pada tahun

2008. Desa Kota Baru kedatangan presiden yaitu Bapak Susilo Bambang

Yudoyono (SBY) yang pada saat itu melaksanakan kegiatan Hari Keluarga

Nasional (HARGANAS) XV tepatnya berlokasi di Desa Kota Baru Kabupaten

Tanjung Jabung Timur. Sejarah singkat Harganas berlokasi di desa kota baru

kabupaten tanjung jabung timur pada tahun 2008 iyalah untuk memberikan arahan

terhadap masyarakat transmigrasi, agar perekonomian di wilayah transmigrasi ini

membaik dan mengigatkan agar sesama masyarakat transmigrasi agar selalu

bergotong royong.

Selanjutnya masyarakat Transmigrasi suku Jawa desa Kota Baru Geragai

Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan ditetapkanya PERDA Kabupaten

Tanjung Jabung Timur Nomor 11 Tahun 2008 penetapan desa Kota Baru sebagai

Pusat Pengembangan Kota Terpadu Mandiri (KTM). Program pembangunan kota

di dalam kawasan transmigrasi untuk mempercepat pertumbuhan masyrakat

transmigrasi yang terisolir/tertinggal untuk memajuka kesejahteraan masyarakat

trasmigrasi yang berada di kawasan tersebut. 20 Bentuk program dan tujuan Kota

Terpadu Mandiri pertama, adalah untuk menyasar kepada masyarakat transmigrasi

untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian masyarakat, macam-macam

keahlian masyarakat di kawasan transmigrasi usaha las, bengkel, usaha makanan

ringan kripik, dan usaha mebel. yang produktif di dalam aspek perekonomian di

kawasan masyarakat transmigrasi, selain itu mendorong pola berfikir masyarakat

20
Peraturan Daerah kabupaten Tanjung jabung Timur No.11 Tahun 2008tentang
penetapan Desa Kota Baru Kecamatan Geragai sebagai Pusat Pengembangan Kota
Terpadu Mandiri Kabupaten Tanjung Jabung Timur

24
trasmigrasi untuk mampu tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan dengan

cara terus melakukan kepelatihan bagi masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung

Timur. Kedua program Kota Terpadu Mandiri adalah untuk membangun kawasan

trasmigrasi menjadi kawasan yang bernuansa perkotaan, bentuknya mulai dari

kawasan agrodwisata, terdapat embung dan perkebunan buah yang dapat

dinikmati pengunjung, yang bertujuan dan harapannya yaitu untuk mewujudkan

perekonomian di kawasan perdesaan agar terwujudnya kawasan trasmigrasi yang

mandiri dan dapat membuka kesempatan kerja baru, yang untuk mengurangi

pengganguran dan kemiskinan.21Maka tujuan dari Kota Terpadu Mandiri ini

untuk, pembangunan kawasan transmigrasi sebagai pusat produksi pertanian dan

peningkatan komoditi pertanian ungulan, dan pengembangan sarana dan prasarana

masyarakat untuk peningkatan produksi dan pelayanan masyarakat.22

Masyarakat suku jawa sudah tidak asing lagi , suku Jawa banyak tersebar di

nusantara, fenomena berpindah nya masyarakat jawa keberbagai wilayah yaitu

untuk menambah lahan garapan dan hal itu dilakukan agar perekonomian dan

kehidupan mereka terjamin salah satunya yang tersebar di Desa Kota Baru

Kecamatan Geragai berbagai suku Jawa ada disini, keberanian mereka untuk

berjuang dan bertahan hidup di lahan baru yang jauh dari kata nyaman dia tekuni

untuk menunjang perekonomian keluarga.

21
Prihatin.B.R. Revitalisasi Program Transmigrasi. Jurnal Pusat Pengkajian,
Pengelolahan Data dan informasi Sekretariat jenderal DPR RI,. Vol. 4. No. 1.2013. Hlm.
60-61.
22
Kalsum Emelya DKK. Konsep Permukiman Kota Terpadu Mandiri. Jurnal Universitas
Tanjung Pura, Indonesia. Langkau betang. Vol. 3. No. 2. 2016. Hlm.12-13

25
Pertumbuhan ekonomi di Desa Kota Baru tentu saja berdampak baik

danpositif untuk masyarakat suku Jawa melalui modernisasi di bidang ekonomi

berupa meningkatanya kesejahteraan sosial suku jawa, terpenuhinya kebutuhan

hidup serta makin banyak dan beragamnya peluang kerja baru.

Masyarakat suku Jawa yang transmigrasi di Desa Kota Baru semua memiliki

keahlian dalam cara bertani dengan masyarakat suku jawa yang bertransmigrasi di

desa kota baru kabupaten tanjung jabung timur terjaga ketahanan pangannya

karena diuntungkan oleh lahan pertanian yang masih sangat sumbur dan potensial.

Keberhasilan masyarakat transmigrsi ini tidak terlepas dari dukungan

insfrastruktur dari pemerintah pusat dan pemkab Tanjung Jabung yang sekarang

sudah Menjadi Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Kemajuan dan perkembangan sosial perekonomian suku Jawa di desa kota

baru, di dukung oleh Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya

Manusia(SDM) yang sangat mendukung kehidupan masyarakat suku jawa selalu

hidup bersama sama dan saling bergotog-royong antar sesama masyarakat. Yang

ada di Desa Kota Baru tersebut dalam hal ini, pertumbuhan ekonomi adalah

sebagai tolak ukur yang dapat kita ketahui dari pembangunannya di suatu daerah

tersebut.

Perkembangan perekonomian suku Jawa di Desa Kota Baru tahun 1984

sampai ketahun 2008 ini dilihat dari sektor pertaniannya dan ekonomi. Pada era

otonomi sekarang ini pemerintah daerah telah memberikan kesempatan

masyarakatnya untuk mengembangkan potensi di daerahnya baik dari provinsi,

26
kabupaten/kota.Sektor-sektor yang ekonominya meningkat dan berkembang ini

memiliki potensi-potensi khususnya di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Desa

Kota Baru. Masyarakat suku Jawa di wilayah desa Kota Baru pada tahun 1984

sangat antusias dalam memperbaiki perekonomianya demi kesejahteraan

kehidupannya agar hidup dengan baik

Temuan dan Pembahasan

1. Praktek Pembiayaan Simpan Pinjam di BUMDes dalam

mensejahtrakan Masyarakat Desa Kota Baru, Kecamatan Geragai.

Simpan pinjam merupakan suatu transaksi yang dilakukan dua orang atau

lebih baik berupa barang atau jasa yang mempunyai akad (antara peminjam dan

pemberi pinjaman) yang telah ditentukan sesuai dengan hukum syara‟ sehingga

bisa di ambil manfaatnya (barang atau jasa) hingga waktu tertentu. Di dalam

sistem ekonomi islam akad merupakan suatu hal yang penting dan diperhatikan,

sebab akad sangat menentukan barang dan jasa yang digunakan ataupun

diperlukan seseorang.Dalam fiqih Islam, titipan atau simpanan dikenal dengan

prinsip wadi‟ah. Al-wadi‟ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak

ke pihak lain, baik individu atau badan hukum yang harus di jaga dan

dikembalikan kepada penitipnya.23 Sistem perekonomian Islam ataupun Ekonomi

Islam simpan pinjam telah ada sejak masa zaman Rasulullah, para sahabat

ataupun dimasa Khalifah Islam.

23
Djoko Muljono, Buku Pintar Strategi Bisnis Koperasi Simpan Pinjam, (Yogyakarta:CV
ANDI OFFSET, 2012), h. 195.

27
BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai adalah badan usaha yang

seluruh atau bagian besar modalnya dimiliki oleh Desa Kota Baru melalui

penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa Kota Baru yang

dipisahkan guna mengelola untuk kesejahteraan masyarakat Desa Kota Baru.

BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai biasanya akan di kelola oleh Pihak

yang berwenang yang dipilih dan dipercaya oleh masyarakat Desa Kota Baru

untuk mengelola Badan Usaha Milik Desa Kota Baru.24

Dalam Pengelolaan BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai

mengelola Badan Usaha Milik Desa Kota Baru, Geragai, membantu masyarakat

untuk bertani,dan simpan pinjam,yaitu memberi modal usaha kepada masyarakat

agar dipergunakan untuk membantu perekonomian masyarakat Kecamatan Desa

Kota Baru.25

Dalam Praktik Simpan Pinjam Pada BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan

Geragai Praktik Simpan Pinjam menggunkan sistem berdasarkan Perdes minimal

5 juta per orang, hanya untuk 15 KK(Kartu Keluarga). Ada juga denga mengambil

kebijakan dengan bermusyawarah dengan pihak-pihak yang berwenang terkait

dana simpan pinjam,setelah bermusyawarah para pihak sepakat dengan cara

membagi rata modal usaha atau simpan pinjam tersebut kepada masyarakat

sejumlah 5 juta per KK (Kartu Keluarga),kebijakan yang diambil oleh para pihak

agar tidak ada keributan atau kecocokan dalam masyarakat.

24
Wawancara dengan Rusli Ketua BUMdes tanggal 20 Agustus 2022.
25
Wawancara dengan Sudirman BUMdes tanggal 20 Agustus 2022.

28
Dalam Pelaksanaan Praktik Simpan Pinjam Pada BUMDes Desa Kota

Baru Kecamatan Geragai dimana masyarakat yang sudah diberi modal usaha atau

simpan pinjam wajib memberikan surat atau barang beharga seperti Surat Tanah,

Surat Rumah, BPKB Mobil atau Motor dan lain sebagainya sebagai jaminan.

Disini pihak yang bertanggung jawab dalam BUMDes Desa Kota Baru

Kecamatan Geragai sudah menjelaskan tentang prosedur dan tata cara serta syarat

bagi masyarakat setelah diberikan modal usaha, dan pihak BUMDes Desa Kota

Baru Kecamatan Geragai juga menjelaskan sebagaimana penerima manfaat modal

usaha wajib mengembalikan modal usaha tersebut dengan cara cicilan perbulan

sampai jumlah modal usaha tersebut lunas dibayarkan oleh masyarakat.

Kemudian banyak masyarakat yang menyalah gunakan pinjaman dan masih

banyaknya jumlah pemanfaat yang tidak membayar cicilan. Modal usaha tersebut

seharusnya dikembalikan kepada Desa Kota Baru Kecamatan Geragai yang

bertujuan agar dikembangkan untuk menjadi aset Desa Kota Baru Kecamatan

Geragai demi kesejahteraan Desa Kota Baru Kecamatan Geragai dan

masyarakat.Namun masyarakat masih kurang paham dengan praktik tersebut

karna sebagaian masyarakat mengira itu dana Desa Kota Baru Kecamatan Geragai

bukan dana para pihak Badan Usaha Milik Desa Kota Baru Kecamatan

Geragai,dan sebagia masyarakatnya lagi tidak membayar karena melihat

masyarakat lain tidak membayar. Selanjutnya para pihak Badan Usaha Milik

sepakat untuk tidak memberikan modal usaha tahap kedua kepada masyarakat.

Itulah salah satu penyebab praktik simpan pinjam tidak berjalan lancar di Desa

Kota Baru Kecamatan Geragai.

29
Padahal tujuan para pihak BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai

memberikan modal usaha untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri serta sebagai

aset Desa Kota Baru, dan pada akhirnya Praktik Simpan Pinjam di Kecamatan

Geragai hanya berjalan satu tahapan dan para pihak BUMDes Desa Kota Baru

Kecamatan Geragai juga sepakat agar mengembalikan Surat Beharga masyarakat

seperti Surat Tanah, Surat Rumah dan BPKB Mobil atau Motor apabila

masyarakat sudah membayar cicilan atau modal usaha tersebut.Ketika masyarakat

telah selesai mengembalikan modal usaha maka selesai pula perjanjian dengan

para pihak BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai.

BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai adalah salah satu lembaga

yang bergerak di bidang sosial dan ekonomi dan sebagai penyedian layanan

terhadap masyarakat gampong utamanya mengenai bidang usaha. Begitu juga

dengan BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai dengan adanya BUMDes

dapat membantu perekonomian masyarakat salah satunya dengan Program

Simpan Pinjam yang di praktikkan pada BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan

Geragai.

Praktik Simpan Pinjam pada BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai

dengan memberikan sejumlah modal usaha untuk dikembangkan oleh masyarkat

sebagai modal usaha bagi masyarakat.Jadi dengan adanya Praktik Simpan Pinjam

pada BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai, sangat bermanfaat dan

membantu perekonomian masyarakat di kecamatan tersebut dan masih banyak

masyarakat kurang mampu dan pengangguran karena tidak mempunyai modal

untuk membuka usaha, kemudian dengan hadirnya program simpan pinjam

30
tersebut, masyarakat Desa Kota Baru Kecamatan Geragai memanfaatkan dana

simpan pinjam pada Badan Usaha Milik Desa tersebut untuk membuka usaha

seperti berjualan, berternak,katering kue,bengkel,dan menjahit dll.

Peranan merupakan tindakan yang dilakukan seseorang dalam suatu

peristiwa. Menurut Ely Chinoy dalam Soekanto setiap orang mempunyai macam-

macam peranan yang berasal dari pola-pola pergaulan hidupnya. Hal ini sekaligus

menjelaskan bahwa peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat

serta kesematan-kesempatan yang diberikan oleh masyarakat kepadanya.

Pentingnya suatu peranan dikarenakan ia dapat mengatur perilaku seseorang.

Peranan menyebabkan seseorang pada batas-batas tertentu dapat meramalkan

perbuatan-perbuatan orang lain. Orang yang bersangkutan akan dapat

menyesuaikan perilaku sendiri dengan perilaku orang-orang disekitarnya.26

Dalam hal ini berdasarkan dari teori sukirno sadono yang mengungkapkan

bahwa tingkat pendapatan rumah tangga tergantung pada jenis kegiatan yang

dilakukan. Jenis kegiatan yang ikutsertakan terdiri dari modal, atau ketrampilan.

Oleh kerenaa itu, dengan mempunyai produktifitas tenaga kerja yang tinggi pada

akhirnya mampu memberikan pendapatan yang besar.27

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa kreatifitas atau

ketrampilan yang dimiliki oleh masyarakat berupa kewirausahaan, kesenian atau

ketrampilan dalam mengelola potensi-potensi desa dapat meningkatkan

pendapatan masyarakat sesuai dengan teori yang disampaikan oleh sukirno


26
Irma Irawati, “Meningkatkan Peran Bumdes Sebagai Penggerak Ekonomi Masyarakat
Desa Di Desa Ellak Daya Kecamatan Lenteng”, Jurnal Abdiraya, Vol. 2, Nomor 2,
September 2019, hlm 28
27
Sukirno Sadono, Mikro Ekonomi Modern, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000),
hlm. 4.

31
sadono. keberadaan BUMDes telah berperan dengan baik dengan pemberian

peminjaman modal kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat

mengembangkan usaha-usahnya. Peningkatan pendapatan masyarakat terjadi

karena adanya penambahan modal yang diberikan oleh BUMDes Desa Kota Baru

Kecamatan Geragai sehingga masyarakat dapat mengembangkan usaha-usaha dan

ketrampilan yang dimilikinya, sehingga usaha-usaha atau ketrampilan yang

dimiliki oleh masyarakat tidak terhambat kerana faktor kurangnya suatu modal.

Adapun peran BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai dalam

meningkatkan perekonomian masyarakat yaitu:

1. Membangun dan Mengelola Potensi-Potensi Desa Dalam Upaya

Meningkatkan Pendapatan Masyarakat.

Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan

nasional dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran

masyarakat. Pembangunan ekonomi dalam suatu daerah atau negara dapat dilihat

dari perkembangan pertumbuhan ekonominya dalam jangka panjang.

Bentuk peningkatan potensi yang dibangun oleh pemerintah desa dan

BUMdes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai ialah pendirian Wisata Ratu Lebah.

Potensi yang dimiliki oleh BUMDes atau desa tersebut jika dapat dikembangkan

dalam rencana pembangunan jangka menengah desa dapat membuahkan hasil

sebagai lembaga usaha mandiri masyarakat desa yang dapat memberikan

kesejahteraan masyarakat itu sendiri. BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan

Geragai didirikan sebagai penguat ekonomi desa Kota Baru.

32
Pengelolan Wisata Ratu Lebah tidak berjalan semestinya yang disebabkan

oleh beberapa faktor yaitu: sumber daya manusia (SDM), dan kurangnya

keterampilan petugas dalam mengelola atau menjaga wisata tersebut. Menurut

bapak sahabuddin selaku pengurus wisata tersebut beliau mengatakan bahwa

pendapatan atau keuntungan yang didapatkan melalui usaha wisata ini belum

maksimal. Adapun dana yang didapatkan dari wisata tersebut digunakan untuk

membangun atau mengembangkan usaha wisata tersebut. Namun, tidak hanya

pengembangan/pengelola Wisata Ratu Lebah yang dilakukan BUMDes Kota

Baru tetapi terdapat beberapa upaya BUMDes dalam mengelola kemampuan

ekonomi masyarakat yaitu membantu masyarakat dalam memasarkan produknya.

2. Berperan Dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat.

Organisasi baik atau tidaknya dalam masyarakat tentu memiliki peran dalam

tujuannya. Peran yang telah diberikan oleh BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan

Geragai kepada masyarakat salah satunya melalui kegiatan kerajinan tangan.

Melalui kegiatan kerajinan gentong mengarahkan masyarakat untuk

memiliki jiwa seni yang tinggi sehingga dapat memanfaatkan limbah-limbah yang

sudah tidak dipakai oleh masyarakat sehingga dapat diubah menjadi suatu kreasi

yaitu kerajinan tangan. Disamping itu, masih banyak masyarakaat yang belum

meiliki jiwa kesenian hanya terdapat beberapa kelompok yang memiliki jiwa

kesenian sehingga BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai

mendistribusikan Kerajinan tangan kebeberapa daerah untuk dipasarkan. Kualitas

hidup masyarakat Desa Kota Baru Kecamatan Geragai bukan hanya dilihat dari

aspek perekonomiannya saja melainkan dilihat dari aspek keseniannya.

33
BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai berperan dalam meningkatkan

kualitas hidup masyarakat dengan cara membantu masyarakat dalam memasarkan

kerajinan tangan. Selain itu, kreatifitas-kreatifitas yang dimiliki oleh masyarakat,

pada hakekatnya dapat meningkatkan kualitas hidup. Selain kualitas hidup yang

didapatkan masyarakat juga dapat meningkatkan perekonomiannya. Sehingga

disinilah peran BUMDes dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui

kerajinan-kerajinan yang dibuat oleh masyarakat.

3. BUMDes Sebagai Pondasi Dalam Memperkokoh Perekonomian

Masyarakat .

Konsep yang dibuat oleh BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai ialah

memperkokoh perekonomian rakyat karena dalam pelaksanannya diselenggarakan

oleh rakyat dan untuk rakyat. Hal ini sependapat dengan pernyataan

Sumodiningrat dalam Mardi, “perekonomian rakyat adalah perekonomian yang

diselenggarakan oleh rakyat. Perekonomian rakyat merupakan perekonomian

nasional yang berakar pada potensi dan kekuatan masyarakat secara luas untuk

menjalankan roda perekonomian mereka”.28

BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai memperoleh pendanaan melalui

APB Desa yang bersumber dari:

a. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota yang disalurkan melalui mekanisme APB Desa

b. Aset Desa yang diserahkan kepada APB Desa sesuai dengan Peraturan

Perundang-Undangan tentang aset desa.


28
Sumodiningrat Gunawan “Pembangunan Daerah Dan Pemberdayaan Masyarakat:
Kumpulan Esai Tentang Penanggulangan Kemiskinan”, (Jakarta: bina rena pariwira), hlm
54.

34
Pendanaan BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai sesuai peraturan

pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang dana desa yang bersumber dari

anggaran pendapatan dan belanja negara nomor 168 tahun 2014 sebagaimana

yang telah diubah dengan peraturan pemerinth nomor 22 tahun 2015 tentang

perubahan atas peraturan pemerintah nomor 60 tahun 2014 tentang dana desa

yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara.

Peran BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai dilihat dari

penyejahteraan masyarakat memperkokoh perekonomian rakyat sebagai kekuatan

perekonmian nasional sangat berperan dibuktikan dengan sumber permodalan

yang berasal dari negara untuk rakyat dan dari rakyat untuk negara dan tidak ada

investor asing yang masuk dalam kegiatan BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan

Geragai sehingga umpan balik antara pemerintah desa dengan masyarakat. Umpan

balik juga difungsikan agar mampu memberikan konstribusi yang makin besar

kearah pencapian tujuan dan sasaran perusahaan.

4. Berusaha Mewujudkan Dan Mengembangkan Perekonomian Masyarakat

Desa.

Adapun peran BUMDes dalam mencapai tujuan untuk meningkatkan

perekonomian masyarakat desa ditunjukkan dengan program pinjaman modal

untuk usaha-usaha masyarakat, Dengan tujuan membantu pemerataan ekonomi

dan meningkatkan perekonomian yang ada di Desa.

Keberadaaan BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai sangat

berperan pada aspek perekonomian masyarakat terlihat dari peningkatan jumlah

peminjaman dana. Selain itu terdapat beberapa desa yang berada di Kecamatan

35
Utan yang telah bergabung dengan BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai

dalam peminjaman dana untuk mengembangkan usahanya. Wujud dari

pengembangan perekonomian masyarakat desa terlihat dari pelaksanaan BUMDes

Desa Kota Baru Kecamatan Geragai dalam memenuhi aspek perekonomian rakyat

yaitu sebagai berikut:

a. Aspek Pembinaan

Dalam pelaksanaannya BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai selalu

melakukan pembinaan kepada masyarakat dalam hal pelatihan-pelatihan tentang

pertanian sehingga masyarakat mengetahui bagaimana cara menanam atau

membasmi hawa dan dapat meningkatkan hasil pertanian yang baik. Adanya

pembinaan yang diberikan oleh BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai

berupa pelatihan-pelatihan tentang pertanian masyarakat sangat antusias terhadap

program-program BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai sehingga

terciptalah pandangan bahwa adanya kepedulian dari perangkat desa ataupun

pelaku BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai.

b. Aspek pembiayaan

Aspek pembiayaan dalam BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai

berlandaskan pada perekonomian rakyat dan perekonomian kreatif. Pembiayaan

diberikan kepada masyarakat yang produktif dan konsumtif. Pembiyaan BUMDes

Desa Kota Baru Kecamatan Geragai dengan menggunakan jaminan berupa BPKB

dan surat-surat berharga. Pemberian pinjaman BUMDes Desa Kota Baru

Kecamatan Geragai kepada masyarakat mulai dari Rp. 2.000.000/KK sampai

nominal yang tak terhingga.

36
c. Aspek yuridis formal

Aspek yuridis formal merupakan kelemahan, karena tidak diiringi dengan adanya

keperpihakan pemerintah dalam bentuk peraturan daerah. Dalam hal ini BUMDes

Desa Kota Baru Kecamatan Geragai belum menemui aspek yuridis formal.

Dikarenakan peraturan daerah sangat mendukung dalam pelaksaan BUMDes

Pembentukan BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai mengacu pada

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang pembentukan daerah-daerah

kabupaten.

Sebagian masyarakat sudah mengetahui dan merasakan dampak adanya program

BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai tentang program pinjaman modal

usaha. Dampak yang dirasakan oleh masyarakat berupa mudahnya mendapatkan

pinjaman modal untuk mengembangkan usahanya. Selain itu, pencairan daya yang

cepat dan pemberian bunga yang tidak terlalu tinggi. Disaat masyarakat kesulitan

mencari pinjaman modal untuk mempertahankan usahanya agar tetap berjalan,

BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai hadir untuk membantu masyarakat

dalam mengatasi permasalahan yang dihadapinya.

5. Membantu Masyarakat Dalam Meningkatkan Penghasilan Sehingga Dapat

Meningkatkan Pendapatan Dan Kemakmuran Masyarakat

Peningkatan penghasilan untuk kemakmuran masyarakat merupakan tujuan akhir

pada suatu organisasi atau perusahaan. BUMDes merupakan suatu lembaga yang

berbasis pada perekonomian rakyat dan perekonomian kreatif. Perekonomian

rakyat merupakan sistem ekonomi yang mengikutsertakan seluruh lapisan

masyarakat dalam proses pembangunan dimana seluruh lapisan tersebut tanpa

37
terkecuali sebagai penggerak pembangunan sedangkan perekonomian kreatif

faktor pendukung prekonomian rakyat dalam meningkatkan pendapatan

masyarakat. Disamping itu, BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai

memiliki peran dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dengan

meningkatnya nasabah-nasabah di Desa Geragai.

BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai dari hasil pengelolaan

telah dirasakan oleh sebagian masyarakat Desa Kota Baru Kecamatan Geragai.

Karena tujuan dari terbentuknya BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai

dapat meningkatkan pendapatan masyarakat baik dari berwirausaha maupun hasil

pertanian. Selain itu terdapat unit usaha kerajinan gentong yang dapat

meningkatkan pendapatan masyarakat dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

Selain itu, BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai telah berperan dalam

meningkatkan pendapatan masyarakat begitu pula dalam pengelolaan unit usaha

sudah berjalan walaupun belum efektif, dikarenakan kurangnya transparansi atau

sosialisasi BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai kepada masyarakat

sehingga peran BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai hanya dirasakan

oleh masyarakat yang ikut bergabung saja yang merasakan adanya peran

BUMDes, namun bagi masyarakat yang belum bergabung dengan BUMDes Desa

Kota Baru Kecamatan Geragai mereka tidak mengetahui tujuan dan manfaat dari

BUMDes sehingga mereka tidak merasakan peran/manfaat dari keberadaan

BUMDes. namun terdapat beberapa unit usaha yang belum berjalan sebagaimana

yang diharapkan hal ini dikarenakan kondisimasyarakat yang tidak mau ikut

38
berpartisifasi dalam mendukung unit-unit usaha yang ada di BUMDes Desa Kota

Baru Kecamatan Geragai.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap nasabah yang telah

melakukan peminjaman modal di BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai,

yang peneliti teliti peningkatan pendapatan masyarakat setelah meminjam di

BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai terlihat dari pengelolaan usaha-

usaha yang dilakukan oleh masyarakat dengan modal yang kurang sehingga hasil

dari pengelolaan usaha tersebut hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Peminjaman modal yang dilakukan oleh masyarakat untuk menambah modal

usaha sehingga dapat menambah pendapatan. Upaya dalam meningkatkan

pendapatan yang dilakukan BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai telah

dirasakan oleh masyarakat setempat walaupun belum maksimal. Terdapat

beberapa masyarakat yang melakukan peminjaman modal untuk usaha yang

keuntunganya hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dari penjelasan di atas terlihat bahwa peran yang diberikan BUMDes Desa

Kota Baru Kecamatan Geragai terhadap peningkatan pendapatan masyarakat

sudah cukup berperan walaupun belum maksimal, terlihat dari peningkatan

pendapatan yang didapatkan nasabah sebelum dan setelah meminjam di BUMDes

Desa Kota Baru Kecamatan Geragai. Dikarenakan tidak semua masyarakat Desa

Kota Baru yang ikut berpartisipasi sehingga manfaatnya hanya dirasakan oleh

masyarakat yang ikut berpartisipasi saja. Salah satu alasan masyarakat tidak ikut

berpartisifasi ialah bunga yang terlalu tinggi, selain itu, kurangnya sosialisasi yang

dilakukan petugas BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai kepada

39
masyarakat sehingga terdapat masyarakat yang tidak menetahui keberadaan

BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai.

Adapun bentuk peran BUMDes dalam meningkatkan pendapatan masyarakat

adalah sebagai berikut:

1. Membangun dan mengelolah potensi-potensi desa serta kemampuan

ekonomi masyarakat desa, dalam upaya meningkatkan pendapatan

masyarakat.

Salah satu potensi yang dimiliki oleh Desa Kota Baru Kecamatan Geragai adalah

Wisata Ratu Lebah. Pembentukan wisata oleh BUMDes Desa Kota Baru

Kecamatan Geragai dengan tutujan dapat meningkat pendapatan desa. Namun

terdapat beberapa kendala yang mengakibatkan tidak berjalannya wisata tersebut,

diantaranya yaitu Sumber Daya Alam (SDM), kurangnya keterampilan dll.

Seperti yang telah disampaikan oleh salah satu pengelola Wisata Ratu

Lebah sebagai berikut: “Wisata Ratu Lebah ini sudah berjalan selama 4 tahun, 2

tahun belakangan ini Wisata Ratu Lebah tidak berjalan dengan baik, yang

disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: kurangnya SDM, kurangnya

keterampilan, iklim, dan hama. adapun pinjaman yang kami ajukan di BUMDes

Desa Kota Baru Kecamatan Geragai berjumlah Rp. 8.000.000 dengan bunga 2%,

BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai memberikan keringan kepada

Wisata Ratu Lebah Desa Kota Baru Kecamatan Geragai dengan membayar bunga

perbulan dan pembayaran pokok diakhir dikarenakan pendapatan dari Wisata Ratu

Lebah belum maksimal.29

29
Hartini, Wawancara , 20 Agustus 2022

40
Seperti yang telah disampaikan oleh informan di atas, BUMDes Sabedo belum

memaksimalkan potensi-potensi (Wisata Ratu Lebah Trigona) yang ada di Desa

Sabedo yang disebabkan kurangnya SDM, keterampilan, iklim, dan hama.

2. Berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Masyarakat Desa Kota Baru Kecamatan Geragai dalam memenuhi kebutuhan

konsumsi tidak selalu sama. Bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah tentu

mereka memilki tingkat pola konsumsi yang terbatas dikarenakan pendapatannya

harus terbagi-bagi dengan pengeluaran untuk pangan, sedangkan untuk yang

berpengasilan sedang tidak semua masyarakat memiliki tingkat pola kunsumsi

tinggi ada pula yang rendah. Sedangkan pengeluaran untuk pendidkan dan

kesehatan juga disesuaikan dengan kemampuan pendapatan masing-masaing

masyarakat. Disinilah peran BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai sangat

membantu masyarakat, dimana masyrakat khusunya kaum wanita bisa menambah

penghasilan mereka untuk memenuhi kebutahan sehari-hari, dengan adanya

pelatihan pembuatan kerajinan tangan berupa kerajinan menjahit yang diadakan

BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai. Seperti keterangan salah seorang

masyarakat desa sebagai berikut:

“Dengan adanya pembuatan kerajinan tangan yang diadakan oleh BUMDes

Desa Kota Baru Kecamatan Geragai Alhamdulillah saya memiliki pekerjaan

sampingan selain jadi petani untuk dapat menambah penghasilan sehingga bisa

memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pinjaman yang kami ajukan di BUMDes Desa

Kota Baru Kecamatan Geragai sebesar Rp 2.000.000 dengan bunga 2% dengan

tempo waktu 10 bulan, angsuran perbulan Rp 240.000 perbulan. Pendapatan yang

41
kami dapatkan setelah meminjam modal di BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan

Geragai sekitar 2-3 juta lah mbak, tergantung pemesanan mbakk.” 30

Tidak hanya terbantu dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, di

BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai juga mengadakan penyuluhan

mengatasi hama padi untuk meningkatkan hasil panen padi sehinga dapat

meningkatkan hasil panen para petani. Dari hasil wawancara peneliti dengan

masyrakat terihat bahwa BUMDes Desa Desa Kota Baru Kecamatan Geragai ini

sangat berperan terhadap masyarakat khususnya kelompok tani untuk bisa

menigkatkan hasil panen mereka setiap tahunnya, dengan unit usaha sektor riil ini

juga masyarakatbisa punya keterampilan sehingga bisa menambah penghasilan

mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

3. Memperkokoh perekonomian masyarakat sebagai dasar kekuatan dan

ketahanan perekonomian nasional dengan BUMDes sebagai pondasinya.

BUMDes hadir untuk memperkuat perkonomian masyarakat, agar masyarakat

tidak hanya mengandal hasil penjualannya. Akan tetapi masyarakat dapat

mengembangkan usahanya dengan peminjaman modal dari BUMDes. Seperti

yang dikatakan oleh Bapak Hasan sebagai berikut:

“Alhamdulillah saya memiliki usaha kecil-kecilan yaitu usaha cilok,

meskipun keuntungan hanya untuk mencukupi kebutuhan saya sehari-hri saja, tapi

saya tetap mensyukurinya. Namun semenjak adanya BUMDes saya dapat

mengembangkan usaha saya dengan menitip cilok-cilok saya di sekolah-sekolah.

Saya mengajukan pinjam di BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai

sebesar Rp 2.000.000 dengan bunga 2% dengan jangka waktu 6 bulan, angsuran


30
Marni, Wawancara, 20 Agustus 2022

42
perbulan Rp 240.000. berbicara pendapatan yang saya dapatkan dari pinjaman

BUMDes kurang lebih 2-3 juta”.31

Dengan adanya peminjaman modal, mempermudah masyarakat dalam

mengembangkan usaha usahanya.sehingga terdapat peningkatan hasil penjualan.

4. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian masyarakat

desa.

Peran BUMDes dapat dirasakan oleh masyarakat, Keberadaan BUMDes Desa

Kota Baru Kecamatan Geragai sangat membantu masyarakat. Seperti yang

dituturkan oleh salah satu masyarakat Desa Kota Baru:

“Bagi saya kehadiran BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai sangat

membantu khususnya dalam peminjaman modal dari salah satu unit simpan

pinjam milik BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai, dulu sebelum ada

BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai saya meminjam di Bank dengan

bunga yang cukup besar dan persyaratan yang lumayan rumit, namun di BUMDes

Desa Kota Baru Kecamatan Geragai untuk peminjaman dana dikenakan bunga 2%

saja yang relatif rendah. Dan alhamdulillah saya pribadi berterima kasih kepada

BUMDes yang telah hadir di tengah-tengah masyarakat. Pendapatan yang saya

dapatkan dari peminjaman di BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai

sekitar 2-3 juta mbak”32

Adapun pernyataan dari Ibu Siti Hadijah yang kebetulan duduk disamping

Ibu Hatijah sebagai berikut: “Saya akui keberadaan BUMDes Desa Kota Baru

Kecamatan Geragai sangat membantu saya, sebelum saya mengenal BUMDes

31
Hasan, Wawancara, 20 Agustus 2022
32
Hatijah, Wawancara, 20 Agustus 2022

43
Desa Kota Baru Kecamatan Geragai dalam memenuhi kebutuhan hidup saya, saya

pergi merantau ke luar negeri untuk mencukupi kebutuhan saya dan keluarga.

Karena saya hanya lulusan SMP sehingga mengharuskan saya bekerja keluar

negeri.

Ketika salah satu petugas BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai

memperkenalkan unit usaha yang ada di BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan

Geragai kepada saya, dan alhamdulillah saya tertarik dengan peminjaman yang

ditawarkan petugas kepada saya. Dengan bantuan peminjaman modal yang

diberikan BUMDes kepada saya sangat terbantu. Pendapatan yang saya peroleh

dari peminjaman di BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai 5-6 Juta.”33

Seperti yang telah disampaikan oleh informan di atas kehadiran BUMDes

Desa Kota Baru Kecamatan Geragai setelah memberikan kemudahan bagi

masyarakat Desa Desa Kota Baru Kecamatan Geragai dalam peminjaman modal

dengan pemberian bunga yang telatif rendah dibandingkan dengan bank-bank

lainnya. Tidak hanya itu, masyarakat yang dulunya hanya mengandalkan dirinya

untuk bekerja di luar negeri kini ibu-ibu ataupun gadis-gadis diberdayakan oleh

BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai untuk menggali keahlian yang

dimilikinya seperti kerajinan tangan, berwirausaha dll.

5. Membantu masyarakat dalam meningkatkan penghasilannya sehingga

tercapainya suatu kemakmuran bagi masyarakat.

BUMDes menawarkan peminjaman modal kepada masyarakat guna untuk

mengembangkan usahanya. Seperti yang dijelaskan oleh salah satu masyarakat

sebagai berikut:
33
Hadijah, Wawancara, 20 Agustus 2022.

44
“Usaha jual beli ikan segar sudah berdiri sebelum adanya BUMDes, dan kemarin

saya mengajukan pinjaman kepada BUMDes untuk mengembang usaha saya, dan

alhamdulillah dari pinjaman itu pendapatan saya meningkat. pendapatan yang

saya dapatkan dari hasil penjulan ikan bakar yang modalnya berasl dari BUMDes

Desa Kota Baru Kecamatan Geragai berkisaran Rp. 1.5-2 juta ”.34

Dengan adanya unit usaha peminjaman modal yang diadakan oleh

BUMDes dapat membantu masyarakat untuk mengembangkan usaha masyarakat,

masyarakat tidak perlu lagi meminjam ke Bank, lentenir dengan bunga yang

lumayan besar. Namun peminjaman modal tidak diperuntukkan bagi masyarakat

yang ingin membuka atau memulai suatu usaha, akan tetapi hanya bagi

masyarakat yang memiliki usaha dan ingin mengembangkan usahanya.

Peran BUMDes dapat dirasakan oleh masyarakat, Keberadaan BUMDes Desa

Kota Baru Kecamatan Geragai sangat membantu masyarakat. Seperti yang

dituturkan oleh salah satu masyarakat Desa Kota Baru:

“Bagi saya, hadirnya BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai membawa

perubahan bagi kami yang saat ini sangat membutuhkan dana untuk

mengembangkan usaha kami. Sebelum saya mengenal BUMDes Desa Kota Baru

Kecamatan Geragai saya meminjam disalah satu masyarakat Desa Kota Baru

Kecamatan Geragai dengan pengenaan bunga 2 % setiap bulannya, manakala saya

telat membayarnya pengenaan bunga tetap berjalan tiap bulan. setelah BUMDes

hadir saya tidak meminjam lagi di dia lagi. pinjaman yang saya ajukan di

BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai saya tidak mengetahui berapa

pendaptan yang saya dapatkan dari hasil penjualan karena setiap keuntungan yang
34
Risma, Wawancara, 20 Agustus 2022

45
saya dapatakan saya gunakan untuk keperluan sehari-hari. Dan alhamdulillah

cukup.”35

Seperti yang telah disampaikan oleh informan di atas kehadiran BUMDes

Desa Kota Baru Kecamatan Geragai telah memberikan kemudahan bagi

masyarakat desa Desa Kota Baru Kecamatan Geragai dalam peminjaman modal

dengan pemberian bunga yang telatif rendah. Tidak hanya itu, masyarakat yang

dulunya hanya mengandalkan dirinya untuk bekerja di luar negeri kini ibu-ibu

ataupun gadis-gadis diberdayakan oleh BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan

Geragai untuk menggali keahlian yang dimilikinya seperti kerajinan tangan,

berwirausaha dll.

Meskipun BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai sudah cukup

berperan terlebih dalam unit simpan pinjam, namun peran BUMDes Desa Kota

Baru Kecamatan Geragai dirasa masih belum merata, terlihat dari beberapa

masyarakat yang masih belum mengetahui unit-unit usaha yang ada di BUMDes

Desa Kota Baru Kecamatan Geragai. Seperti peryantaan dari dalah satu

masyarakat Desa Kota Baru Kecamatan Geragai menyatakan bahwa:

“Kalo keberadaan BUMDes di desa ini saya sudah mengetahuinya, akan

tetapi untuk mengetahui unit-unit apa saja yang ada di dalamnya saya tidak tahu.

Saya cuman tau kalo BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai mengadakan

penyuluhan untuk pertanian 2 kali per tahun, itu saja mbakk.”36

Selain itu, salah satu masyarakat merasa keberatan dengan bunga yang

diberikan BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai kepada nasabah yang

35
Luci , 20 Agustus 2022
36
Basri, Wawancara, 20 Agustus 2022

46
melakukan pinjaman di BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai yaitu

sebagai berikut: ”saya meminjam di BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan

Geragai untuk mengcukupi biaya kebutuhan untuk pertanian, sehingga

menggharuskan saya untuk meminjam di BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan

Geragai walaupun bunganya tinggi. Hanya saja pengajuan peminjaman di

BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai cepat pencairanya.”37

Tidak hanya itu, salah satu pemudi desa Kota Baru juga menjelaskan sebagai

berikut: “Saya tidak tahu kalau ada BUMDes di desa ini, apalagi unit usahayang

ada didalamnya.”38

Kurangnya ilmu pengetahuan yang dimiliki masyarakat mengenai BUMDes

Desa Kota Baru Kecamatan Geragai maupun unit-unit usaha yang dimiliknya,

cukup memberikan bukti bahwa peran BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan

Geragai belum bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat yang ada di desa tersebut.

Dengan adanya peminjaman modal pada BUMDes Desa Kota Baru

Kecamatan Geragai dapat membantu masyarakat untuk mengembangkan

usahanya, masyarakat tidak perlu meminjam ke Bank dengan proses yang lama

dan terbelit-belit.

Namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahui adanya unit

usaha peminjaman modal di BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai Pada

unit usaha peminjman modal hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin

mengembangkan usahanya bukan untuk membuka atau memuai suatu usaha.

37
Sanuk, Wawancara, 20 Agustus 2022
38
Randi, Wawancara, 20 Agustus 2022

47
Dari keterangan-keterangan informan di atas peran yang diberikan BUMDes

Desa Kota Baru Kecamatan Geragai cukup baik, hanya saja perannya belum

begitu maksimal dan pemberian bunga yang lumayan tinggi Seperti yang kita

ketahui masih banyak masyarakat desa yang belum mengetahui adanya unit

peminjaman modal, sehingga dampak hanya dirasakan oleh masyarakat yang

meminjam modal saja.

2. Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Praktek Simpan Pinjam yang ada

di BUMDes Desa Kota Baru, Kecamatan Geragai.

Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) merupakan salah satu lembaga

perekonomian yang sebagian modalnya dimiliki oleh Desa yang dipisahkan

melalui penyertaan langsung yang berasal dari kekayaan Desa guna mengelola

aset, jasa pelayanan dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan

masyarakat. Kontribusi Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Desa Kota Baru

Kecamatan Geragai sebagaimana diuraikan sebelumnya, telah dapat membantu

kehidupan masyarakat, baik melalui pemberian dana pinjaman, memberikan

seminar, pelatihan dan konsultasi dalam mengelolah usaha. BUMDES ini telah

berperan bagi masyarakat kususnya Desa Kota Baru Kecamatan Geragai

meskipun belum maksimal.

Keadaaan ini sangat dianjurkan oleh agama karena BUMDES telah memberikan

bantuan atau pertolongan kepada masyarakat yang membutuhkannya seperti

firman Allah SWT dalam surah al-Maidah ayat 2 yang berbunyi:

48
Terjemahnya :

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan

jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.Selain itu, pinjaman

dana yang diberikan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) kepada

masyarakat juga bertujuan untuk pemerataan pendapatan masyarakat, agar

didalam masyarakat tercipta kesejahteraan, karena tujuan Ekonomi Islam sebagai

berikut:

1) Kesejahteraan ekonomi dalam rangka norma moral Islam.

2) Membentuk masyarakat dengan tatanan sosial yang solid berdasarkan

sistem ekonomi syariah dan persaudaraan yang universal.

3) Mencapai distribusi pendapatan dan kekayaan yang adil dan merata.

4) Menciptakan kesejahteraan individu dalam konteks kesejahteraan sosial

Demikian juga, Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) memberikan bimbingan,

memberi jalan atau menuntun orang lain ke arah tujuan yangbermanfaat bagi

hidupnya sebagaimana firman Allah dalam surah al-Mujadalah ayat 1 yang

berbunyi.

Terjemahnya :

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu ”berlapang-lapanglah

dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya allah akan memberi kelapangan

untukmu. Dan apabila dikatakan: “berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang

yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa

yang kamu kerjakan.

49
Meskipun penerapan BUMDES Desa Kota Baru Kecamatan Geragai

memiliki peranan penting dalam meningkatkan kehidupan ekonomi, namun dalam

pelaksanaan Bumdes terdapat unsur yang bertentangan dengan prinsip ekonomi

Islam. Unsur tersebut adanya riba . Karena dalam pelaksanaan kegiatan usaha

BUMDES menggunakan sistem bunga. Penerapan bunga tersebut tentunya

bertentangan dengan ekonomi Islam. Karena termasuk transaksi riba dan sudah

jelas didalam Islam tidak memperbolehkan adanya transaksi demikian,

sebagaimana yang dijelaskan dalam surah Al-baqarah ayat 276:

Terjemahnya :

Allah memusnakan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai

setiap orang yang tetap dalam kekafiran,dan selalu berbuat dosa

Dari ayat tersebut dapat kita ketahui bahwa Allah sangat mengharamkan riba

dan melakukan ribah termasuk dosa besar. Karena didalam ekonomi Islam, Islam

hanya mengenal ekonomi bagi hasil, sistem ekonomi bagi hasil (Mudharabah)

merupakan solusi dalam perekonomian Islam yang merupakan bentuk kerjasama

antara pemilik modal (shahibul mal) dengan pengelolah (mudharib) dengan suatu

perjanjian diawal. Bentuk ini menegaskan kerjasama dengan kontribusi seratus

persen modal dari pemilik modal dan keahlian dari pengolola.

Menjalankan suatu usaaha juga tentu harus sesuai dengan prinsip-prinsip

ekonomi Islam karena prinsip ekonomi Islam itu sendiri merupakan kaidah-kaidah

pokok yang membangun struktur atau kerangka Ekonomi Islam yang digali dari

Al-Qur’an dan As-Sunnah. Prinsip ekonomi ini berfungsi sebagai pedoman dasar

sebagai individu dalam berperilaku ekonomi. Kegiatan ekonomi yang dilakukan

50
manusia memang sudah diatur dalam Al-Qur’an dan As-sunnah, kegiatan yang

dilakukan selain mengacu pada beberapa prinsip ekonomi Isalm, kegiatan

ekonomi atau usaha yang kita lakukan juga memiliki etika. Etika ini yang akan

menuntun agar segala apa yang kita kerjakan tidak akan merugikan orang lain dan

akan membawa kemaslahatan bagi usaha kita dan bagi orang lain. Prinsip dasar

etika Islami dan prakteknya dalam bisnis yaitu:39

1) Terdapat kesamaan perlakuan.

2) Kesamaan hak kompensasi.

3) Tidak adanya pihak yang dirugikan

Dalam hal ini BUMDES telah sesuai dengan prinsip ekonomi Islam yaitu prinsip

keadilan. BUMDES memberikan perlakuan yang sama antara masyarakat yang

satu dengan masyarakat lain,

A. Equilibrium (keseimbangan)

Keseimbangan, kebersaman dan kemoderatan merupakan prinsip etis yang harus

ditetapkan dalam aktivitas bisnis. Prakteknya dalam bisnis:

1. Adanya keselarasan antara urusan bisnis dan urusan akhirat seperti

kebebasan beribadah

2. Melakukan keseimbangan antara usaha dan lingkungan sekitarnya

Dalam hal ini juga BUMDES telah memenuhi prinsip yang kedua yaitu

keseimbangan, salah satunya yaitu masyarakat Desa Kaluku memiliki kebebasan

dalam beribadah sesuai dengan agama yang mereka yakini tidak ada yang

menghalangi orang lain menjalankan praktek ibadahnya,selama tidak ada unsur

penistaan agama lain di dalamnya.


39
Sri Nawatmi, Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam, Jurnal Fokus Ekonomi, Vol 9 No 1

51
B. Responsibility (tanggung jawab)

Merupakan pertanggungjawaban atas setiap tindakan. Prinsip tanggungjawab

menurut Said Quth adalah tanggung jawab yang seimbang dalam segala bentuk

dan ruang lingkupnya, antara jiwa dan raga, antara orangdan keluarga, antara

individu dan masyarakat serta antara masyarakat satu dengan yang lainnya.

Aplikasi dalam bisnisnya adalah:

1) Upah harus sesuai

2) Pemberian upah harus tepat waktu

Dalam Islam kesejahteraan tidak hanya diukur dari sisi materi saja tetapi

juga non materi, seperti tingkat spritual, nilai-nilai moral dan keharmonisan sosial.

Dalam ekonomi manusia memiliki kebutuhan serta keinginan untuk mencapai

kemaslahatan demi kesejahteraan. Pemenuhan kebutuhan dalam Islam yaitu ada

tiga yakni al-dharuriyyah (kebutuhan primer), dimana kebutuhan ini mencakup

agama, jiwa, akal, keturunan dan harta yang menjadi landasan hidup manusia. Al-

hajjiyyah yaitu kebutuhan sekunder yang diperlukan manusia untuk memudahkan

kehidupannya, menghilangkan kesulitan dan menjadi pemelihara yang lebih baik

terhadap lima unsur pokok manusia. Dan al-tshaniyyah adalah kebutuhan

pelengkap atau telah mencapai dua kebutuhan yakni kebutuhan primer dan

kebutuhan sekunder.

Tinjauan ekonomi Islam terhadap penyaluran Dana Desa di desa ogogasang

tidak terlepas dari prinsip ekonomi Islam yang berfungsi sebagai pedoman dasar

bagi setiap individu bagaiamana dalam berperilaku ekonomi. Namun agar

manusia bisa menuju kesejahteran dunia dan akhirat. Perilaku manusia perlu

52
diwarnai dengan spirit dan norma ekonomi islam Dan juga tujuan dari penyaluran

Dana desa sendiri yaitu tidak menimbulkan kesenjangan sosial yang mana tidak

terjadinya kesenjangan sosial merupakan salah satu bagian dari prinsip Islam,

adapun beberapa prinsip islam yang berhubungan dengen penyaluran Dana Desa

sebagai berikut:

1) Kerja Sama

Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Ia tidak bisa hidup

sendiri tanpa bantuan orang lain. Meski beragam, manusia juga memiliki beberapa

tujuannya yang sama dalam hidupnya, misalnya dalammencapai kesejahteraan.

Manusia tidak dapat mencapai tujuannya secarasendirian atau bahkan saling

menjatuhkan satu sama lainnya. Terdapat salingketergantungan dan tolong

menolong antar sesama manusia. Kerjasamaadalah upaya untuk saling mendorong

dan menguatkan satu sama lainnya didalam menggapai tujuan bersama. Oleh

karena itu, kerja sama akanmenciptakan sinergi untuk lebih menjamin tercapainya

tujuan hidup secaraharmonis. Islam mengajarkan manusia untuk bekerja sama

dalam berusahaatau mewujudkan kesejahteraan.kerja sama dalam prinsip ekonomi

Islam menjadi salah satu acuan dalam pengembangan BUMDES Desa Kota Baru

Kecamatan Geragai namun masalah yang terjadi di BUMDES Desa Kota Baru

Kecamatan Geragai tidak sesuai dengan dengan Prinsip kerja sama

ini,dikarenanakan tidak adanya kerja sama yang baik antara sesama pengurus

BUMDES.

2) Prinsip Keadilan

53
Prinsip keadilan merupakan pilar penting dalam ekonomi Islam. Salah satunya

ialah Penegakan keadilan yang mana penegakan keadilan ini sangat ditekankan

oleh Al-Qur’an sebagai misi utama para nabi yang diutus oleh Allah.

Tujuan keadilan sosial ekonomi dan pemerataan pendapatan atau kesejahteraan

merupakan bagian tak terpisahkan dari moral Islam.Prinsip keadilan merupakan

bagian yang paling penting terhadap penyaluran Dana Desa dalam pengembangan

atau pengelolaan BUMDES prinsip keadilan ini di terapkan agar tidak ada

penyimpangan dalam pengelolaan Dana Desa Maupun BUMDES tutur. Ibu

Ariyani selaku pengelola BUMDES:

“walaupun antara pengurus BUMDES tidak menjalin kerjasa sama yang baik

mereka tetap mendapat hak yang sama apa bila BUMDES mendapatkan

keuntungangan yang lebih”40

Prinsip keadilan ini memang sudah diterapkan dalam BUMDES Desa Kota Baru

Kecamatan Geragai dengan membagi keuntungan BUMDES dengan rata baik

yang tidak mengelola ataupun tidak mengelola karena sesuai dengan kesepakatan

awal.

3) Mencegah Kesenjangan Sosial

Mencegah kesenjangan sosial Merupakan bagian terpenting dari ekonomi Islam

dengan cara menunaikan zakat atau memberikan sebagaian harta yang kita miliki

kepada yang lebih membutuhkan seperti yang telah kita ketahui bahwa dalam

harta kita terdapat bagian orang lain didalamnya.

Firman Allah swt Qur’an Surah An-Nur (24):56

40
Ariyani, Pengelola Badan Usaha Milik Desa Kota Baru, Wawancara, 21 Agustus 2022

54
Terjemahnya “Dan dirikanlah sholat,tunaikan zakat, dan taatlah kamu kepada

Rasul supaya kamu di beri rahmat”.41

Dalam ekonomi Islam diutamakan untuk memberikan bantuan kepada

orang lain yang membutuhkan. Meskipun tetap memperbolehkan kompetisi, hal

ini bukan berarti mengesampingkan kepedulian terhadap orang lain dan

lingkungan.

Dalam hal kesenjangan sosial menjadi salah satu masalah yang ada disetiap

lapisan masyarakat, dan untuk mengatasi terjadinya kesenjangan sosial

pemerintah desa ogogasang melakukan pemerataan penyaluran Dana Desa untuk

setiap bidang pembangunan desa maupun bidang pemberdayaan masyarakt desa.

Pernyataan Sadir selaku sekretaris Desa Kota Baru Kecamatan Geragai :

“salah satu pencegahan agar tidak terjadi kesenjangan sosial dengan

mengoptimalkan penyaluran Desa untuk Bidang pembangunan desa dan bidang

pemberdayaan masyarakat”

Mencegah kesenjangan sosial sendiri adalah keutamaan dalam penyaluran dana

desa yang mana dengan adanya Dana Desa di harapkan dapat meratakan

pembangunan di desa dan dapat meningkatkan perekonomian di desa.

4) Kesejahtraan Individu dan Masyarakat

Pengakuan akan hak individu dan masyarakat sangat diperhatikan dalam syariah.

Masyarakat akan menjadi faktor yang dominan dalam pembentukan sikap

individu sehingga karakter individu banyak dipengaruhi oleh karakter masyarakat.

Demikian pula sebaliknya, masyarakat akan ada ketika individu-individu itu

41
Kementrian Agama Republik Indonesia,Al-Qur’an Terjemah Dan Tajwid, (Kiara
Condong Bandung:PT Sigma Examedia Arkanleema).

55
eksistensinya ada. Maka keterlibatan individu dan masyarakat sangat diperlukan

guna membentuk suatu peradaban yang maju, yang di dalamnya terdapat faktor

ekonomi itu sendiri.

Jadi, kesejahtraan masyarakat merupakan hal yang terpenting dalam

menjalankan roda pemerintahan desa degan mensejahtrakan masyarakat maka

pemerintah desa dinilai telah melakukan pekerjaanya dengan baik. Pengungkapan

Kadri S Buri selaku kepala Desa Kota Baru Kecamatan Geragai:

“Dalam mewujudakan kesejahteraan masyarakat Desa Kota Baru

Kecamatan Geragai hal yang dilakukan memberikan bukti nyata kepada

masyarakat seperti terealisasikan dengan baik pembangunan desa”. Dalam hal ini

kesejahteraan yang dimaksud adalah cara pemerintah membuat dan

merealisasikan dengan baik pembangunan desa yang bertujuan untuk membantu

masyarakat dalam melakukan aktivitas dan juga membuktikan bahwa mereka

amanah dalam menjalankan pemerintahannya.

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI.

A. Kesimpulan

1. Dengan adanya program praktik simpan pinjam pada BUMDes

Desa Kota Baru Kecamatan Geragai dengan tujuan untuk

meningkatkan perekonomian masyarakat dan kesejahteraan

masyarakat dengan memberikan modal usaha tersebut kepada

56
masyarakat di sana sebagai bentuk tolong-menolong dan

kepedulian terhadap perekonomian masyarakat itu sendiri. Namun

bagi masyarakat dengan hadirnya praktik simpan pinjam begitu

banyak manfaat yang dirasakan, salah satunya dengan modal usaha

tersebut masyarakat memanfaatkannya sebagai modal utama untuk

membuka atau memulai usaha atau kegiatan lainnya yang bisa

membantu perekonomian masyarakat itu sendiri.

2. Tinjauan Ekonomi Islam terhadap praktik simpan pinjam Dana

Desa belum sesuai di karenakan belum tereliasasikan dengan baik

sistem Ekonomi Islam yang ada di desa Desa Kota Baru

Kecamatan Geragai. walaupun ada beberapa prinsip Ekonomi

Islam yang sudah sesuai seperti keadilan penyaluran Dana Desa,

pencatatan transaksi dengan dengan jelas, dan mencegah

kesenjangan sosial sudah terpenuhi. Akan tetapi pada saat Dana

Desa telah disalurkan kepada BUMDes Desa Kota Baru

Kecamatan Geragai. BUMDes tersebut tidak berjalan dengan baik

Karena tidak adanya kerja sama yang baik antara pengurus

BUMDes Desa Kota Baru Kecamatan Geragai, sehingga ini tidak

sesuai dengan prinsip Kerja sama yang ada dalam prinsip Ekonomi

Islam.

B. Saran

57
1) BUMDes memiliki peranan penting dalam perekonomian, sehingga

dengan demikian sebaiknya peningkatan kualitas, sarana dan prasarana

serta sistem BUMDes lebih diperhatikan agar dapat memperluas dan

meningkatkan kontribusinya kepada masyarakat.

2) Diharapkan kepada masyarakat khususnya masyarakat ekonomi kecil

memanfaatkan BUMDES secara maksimal..

C. Keterbatasan Penelitian dan Penelitian Lanjutan

Skripsi ini diawali dengan berbagai keterbatasan penelitian didalamnya,

diantaranya pertama, sulitnya mencari informasi yang valid dan objektif karena

kesibukan dari penulis sendiri dengan adanya kerja sampingan. Kedua, penulis

sadari masih kurangnya analisis yang tajam terhadap tulisan ini. Sebelumnya,

untuk itu agar penelitian ini terus bermanfaat ada baiknya peneliti-peneliti

selanjutnya bisa melanjutkan kekurangan-kekurangan dari penelitian didalam

skripsi ini

58
DAFTAR PUSTAKA

Faisal Basri dan Haris Munandar, Lanskap Ekonomi Indonesia: Kajian dan

Renungan Terhadap Masalah – Masalah Struktural, Transformasi Baru,

dan Prospek Perekonomian Indonesia (Jakarta: Kencana, 2009),

H.A.W Widjaja, Otonomi Desa : Merupakan Otonomi Asli, Bulat dan Utuh

(Jakarta: Raja Grafindo, 2010)

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: Rafika

Aditama, 2005), hTasbih

59
Fajri,“Peran Kepala Desa dalam Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa

(BUMDES) Di Desa Labbo Kecamatan Tompobulu Kabupaten

Bantaeng”(Universitas Hasanuddin Makassar, 2015),

Justaman, “Peran PNPM terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Miskin di Kelurahan Bittoeng Kecamatan Duampanua Kabupaten

Pinrang” (STAIN Parepare, 2014),

https://media.neliti.com/media/publications/110259-ID-peranan-badan-usaha-

milik-desa-bumdes-da.pdf.

Pusat Kajian dinamika Sistem Pembangunan (PKDSP), Buku Panduan Pendirian

dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Fakultas Ekonomi Universitas

Brawijaya: Malang, 2007),

Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 tentang Pedoman

Pembentukan dan Pengelolaan BUMDes.

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa,

Pusat Kajian dinamika Sistem Pembangunan (PKDSP), Buku Panduan Pendirian

dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Fakultas Ekonomi Universitas

Brawijaya: Malang, 2007),

Edy Suhardono, Teori Peran (Konsep, Derivasi dan Implikasinya), (Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama 1994).

Soerjono Soekanto, Teori Peranan (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002),

Seyadi, BUMDes Sebagai Alternative Lembaga Keuangan Desa (Yogyakarta:

UPP STM YKPN, 2003),

60
Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan (PKDSP), Buku Panduan Pendirian

dan Pengelolaan Badan

Usaha Milik Desa (Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang, 2007),

Http://Kawaldesaku.Blogspot.Co.Id/2016/01/Pendirian-Dan-Pengelolaan-Badan

Usaha.Html.Diakses pada (17 Maret 2022).

Pusat Kajian dinamika Sistem Pembangunan (PKDSP), Buku Panduan Pendirian

dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa,

https://www.duniapelajar.com/2014/08/08/pengertian-peningkatan-menurut-para-

ahli/, diakses tanggal (18 Maret 2022)

http://www.definisi-pengertian.com/2015/05/definisi-pengertian-kesejahteraan-

rakyat.html, diakses tanggal (18 Maret 2022)

http://umum-pengertian.blogspot.com/2016/05/pengertian-masyarakat-

secara umum.html, diakses tanggal ( 18 Maret 2022)

Ika Yunia Fauzia Dan Abdul Kadir Riyadi, Prinsip Dasar Ekonomi Islam

Perspektif Maqashid Al-Syariah (Jakarta : PT Adhitya Andre Dina Agung, 2014)

Imam Taufik, Kamus Praktis Bahasa Indonesia,

Ghurfon A.Mas‟adi, Fiqh Muamalah Konstekstual (Cet. I; Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2002)

Hasan Aedy, Indahnya Ekonomi Islam (Bandung: Alfabeta, 2007),

Anneahira, Dasar Hukum Ekonomi Islam,

Http://Www.Anneahira.Com/Ekonomi-Islam.Htm, Diakses tanggal (14 April

2017).

61
Abdul Wahab Kahallaf, Ilmu Ushul Fiqih (Cet. I; Semarang: Toha Putera

Group, 1994)

Pusat Pengkajian Dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam,

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah(Makalah Dan Skripsi),

Edisi Revisi (Parepare; STAIN Parepare, 2013)

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah(Makalah Dan Skripsi),

Edisi Revisi (Parepare; STAIN Parepare, 2013)

Nasution, Metode Research,(Cet. IX; Jakarta, BumiAksara, 2007)

Erna Widodo dan Mukhtar, Konstruksi Ke Arah Penelitian Deskriptif

(Cet, I; Yogyakarta, Avyrouz, 2000)

Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi

Pendidikan & Tenaga Kependidikan (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,

2010)

Bungin, B Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,

dan Ilmu Social Lainnya (Cet. IV; Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2010)

Sukandarrumidi, Metode Penelitian; Petunjuk Praktis Untuk Penelitian

Pemula, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2004)

Sudarman Damin, Menjadi Peneliti Kualitatif: Ancangan Metodologi,

Presentasi, dan Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Peneliti Pemula

Bidang Ilmu-ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora (Bandung: CV Pustaka

Setia, 2012).

62
63

Anda mungkin juga menyukai