Anda di halaman 1dari 30

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI INDUSTRI

BATU ALAM DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN


MASYARAKAT DESA
(Studi Kasus Di Semproel Stone Desa Campurdarat)

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH

ERIKA SEPTIANA
Nim 12405183201

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
MARET 2022

ii
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI INDUSTRI
BATU ALAM DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN
MASYARAKAT DESA
(Studi Kasus Di Semproel Stone Desa Campurdarat)
PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Kepada Jurusan Manajemen Bisnis Syariah


Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
Untuk Menyusun Skripsi

OLEH
ERIKA SEPTIANA
NIM. 12405183201

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
MARET 2022

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tingkat pendapatan negara yang masih rendah merupakan salah satu
permasalahan yang masih perlu diperbaiki oleh negara indonesia, maka
pembangunan ekonomi di indonesia menjadi prioritas utama yang sangat
diperhatikan dan perlu adanya peningkatan. Dengan meningkatkan
pembangunan ekonomi yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan
maka sudah dapat berhasil untuk memperbaiki perekonomian dalam kerjasama
tingkat regional antar daerah maupun antar nasional.
Pemberdayaan langkah penting dalam peningkatan kesejahteraan dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakat. sejahtera berarti kecukupan secara lahir
dan batin. 1 Pemberdayaan adalah proses pembangunan terhadap masyarakat
yang beriniatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki diri
sendiri maupun orang lain. Sedangkan pemberdayaan masyarakat adalah upaya
untuk membangun daya dengan cara mendorong, memotivasi, dan
membangkitkan kesadaran akan adanya potensi yang dimiliki oleh masyarakat
tersebut.2 Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya penggalian pengelolaan
dan pemanfaatan akan potensi sumberdaya masyarakat desa dengan
menggunakan metode pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan nasional pemerintah
lebih memberikan perhatian yang besar pada pembangunan dipedesaan. Dan
arah pemberdayaan masyarakat yang paling efektif dan lebih cepat untuk
mencapai tujuan adalah masyarakat desa. Karena dengan melibatkan masyarakat
serta unsur pemerintahan atas kebijakan-kebijkan dalam pembangunan yang
lebih reaktif dapat memberikan prioritas kebutuhan masyarakat desa dalam
alokasi anggaran.

1
Widiastuti,siti kurnia, dkk, Pemberdayaan Masyarakat Marginal,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,
2015).hlm, 37
2
Totok Mardikanto dan Poeroko Soebianto, Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan
Publik, (Bandung: Alfabeta, 2017). Hlm.53.
2

peningkatan ekonomi masyarakat dilakukan secara bertahap yang berdasarkan


kemandirian. Tujuannya untuk menghasilkan tingkat pada nilai tambah menjadi
tinggi dan pendapatan akan bertambah. Prinsip ekonomi yang dilandasi dengan
unsur kebersamaan dan tanggung jawab moral adalah landasan peningkatan
pendapatan masyarakat dalam usaha yang mandiri. 3 Pada tujuan akhir yakni
memandirikan masyarakat dan memangung kekuatan untuk memajukan kearah
kehidupan yang lebih baik serta berkesinambungan.
Untuk sektor industri merupakan sektor pemimpin untuk sektor lainnya
dalam menuju perekonomian yang maju. Produk yang dihasilkan oleh industri
memiliki nilai dasar tukar yang tinggi, lebih menguntungkan serta menciptakan
nilai tambah yang lebih besar. Hal tersebut dikarenakan pada sektor industri
memiliki variasi produk yang sangat beragam dan mampu memberikan manfaat
marjinal yang tinggi kepada pemakainya. Para pelaku bisnis (Produsen,
Penyalur, Pedagang, dan Investor) lebih suka berkecimpung di bidang industri
karena mampu memberikan keuntungan marjinal yang menjanjikan. 4
Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh setiap individu
atas apresiasi prestasi kerjanya selama satu periode tertentu baik harian,
mingguan, bulanan ataupun tahunan. Selain itu pendapatan masyarakat adalah
arus uang yang mengalir dari pihak usaha kepada masyarakat dalam bentuk
pemberian upah, gaji, bunga, sewa, dan laba. Untuk memperbesar pendapatan
setiap individu atau anggota keluarga dapat mencari pendapatan dari hasil
sumber lainnya agar dapat membantu kepala keluarga dalam mencukupi
kebutuhan hidup. Pada peningkatan pendapatan masyarakat merupakan
kemampuan yang dimiliki masyarakat melalui adanya peningkatan daya beli
keluarga untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. 5 Semakin banyak lapang
pekerjaan maka akan mendukung proses kegiatan pemberdayaan masyarakat.

3
Gunawan Sumodiningrat, Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring Pengaman Sosial, (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 1999), hlm 129.
4
Riky Eka, “Pengaruh Nilai Investasi, Nilai Upah, Dan Nilai Produksi Terhadap Penyerapan Tenaga
Kerja Pada Industri Mebel Di Kecamatan Pendurungan Kota Semarang”, 2012
5
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Ekonomi Islam, Solo: PT Era Adicitra Intermedia, 2011),
hlm.61.
3

Industri merupakan bentuk usaha untuk kegiatan proses produksi dari


bahan mentah hingga menjadi bahan setengah jadi atau hingga menjadi barang
jadi. Banyak industri yang ada di campurdarat yang mendominasi kebanyakan
adalah industri pengolahan batu marmer dan batu alam hingga batu kali yang
diolah hingga menjadi kerajinan dan ornamen mempercantik gedung ataupun
rumah. Industri pengolahan batu alam ini sebagai salah satu usaha yang memiliki
prospek yang cukup baik untuk dijalankan sama halnya menjalankan usaha
industri batu marmer. Dengan adanya Industri batu alam ini mampu membantu
meningkatkan perekonomian masyarakat dikarenakan memiliki pasar yang
bertambah banyak. Seiring dengan tingkat laju infrastruktur bangunan gedung,
perumahan, sekolah, serta bangunan lainnya yang semakin terus meningkat.
Sehingga menjadikan industri batu alam ini memiliki banyak peluang bagi
pengusaha maupun masyarakat. Penggunaan batu alam ini dipergunakan untuk
mempercantik dan menambah nilai seni terhadap suatu bangunan.
Berdasarkan pemaparan diatas peneliti terdorong untuk melakukan
penelitian dengan judul “PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI
INDUSTRI BATU ALAM DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN
MASYARAKAT”
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan pemaparan konteks peneliti diatas, fokus penelitian ini dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Bagaimana tahap pemberdayaan masyarakat melalui industri batu alam
dalam meningkatkan perekonomian masyarakat?
2. bagaimana kendala yang dihadapi dan solusi pemberdayaan masyarakat
melalui industri batu alam dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
C. Tujuan Penelitian
Dengan berdasarkan pemaparan konteks peneliti diatas, penelitian ini bagi
penulis bertujuan sebagai berikut :
1. untuk mendeskripsikan bagaimana tahap pemberdayaan masyarakat melalui
industri batu alam dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
4

2. mendeskripsikan seberapa besar kendala yang dihadapi dan solusi untuk


mengatasi kendala dari pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan
perekonomian masyarakat.
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
Diharapakan hasil dari laporan ini dapat dijadikan sebagai sumber
wawasan untuk semua pihak yang telah terlibat dalam proses pengelolaan
pemberdayaan masyarakat serta yang berdampak meningkatkan
perekonomian masyarakat.
2. Secara Praktis
a. Bagi Akademik
Manfaat bagi akademi yakni, agar dapat memberikan
sumbangsih dalam hal pemikiran dan refrensi bagi mahasiswa,
serta menambahkan literatur dibidang ekonomi agar dapat
digunakan sebagai sumber belajar atau bacaan untuk mahasiswa.
b. Bagi Peneliti
Manfaat bagi peneliti ini yakni, dapat menambahkan
pengalaman secara langsung dalam menyelesaikan permasalahan
yang dihadapi selama melakukan penelitian.
c. Bagi Pelaku Usaha
Manfaat bagi pelaku usaha yakni, dapat melakukan berbagai
agenda meningkatkan nilai guna dan sekaligus minat pelanggan
untuk melakukan jual beli yang diproduksinya. Agar bisa
berorientasi terhadap persaingan usaha dimasa yang akan datang.
E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari adanya kesalahpahaman pembaca dengan peneliti
mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian. Maka, peneliti menegaskan
beberapa istilah yang yang berhubungan dengan judul penelitian. Penegasan
istilah yang perlu peneliti jelaskan yakni sebagi berikut :
5

1. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya menjadikan
masyarakat berdaya dan mandiri, mampu berdiri diatas kakinya sendiri. 6
2. Industri
Industri adalah suatu kegiatan atau usaha proses pengolahan dari
bahan mentah hingga menjadi barang setengah jadi maupun hingga barang
jadi yang memiliki nilai tambah untuk menambahkan jumlah keuntungan. 7
3. Pendapatan
Pendapatan individu adalah jumlah penghasilan yang didapatkan
dari pelaksanaan aktivitas pekerjaan atau usaha yang dikerjakan.
F. Sistematikan Pembahasan
Penelitian yang berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Industri
Batu Alam dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat”, memuat
sistematika penegasan sebagai berikut :
1. BAB I Pendahuluan: Latar Belakang Masalah, Fokus Penelitian, Tujuan
Penelitian, Kegunaan Penelitian, Penegasan Istilah, dan Sistematika
Penelitian
2. BAB II Kajian Pustaka: Pemberdayaan Masyarakat, Industri batu Alam,
Pendapatan Masyarakat, Penelitian Terdahulu
3. BAB III Metode Penelitian: Rancangan Penelitian, Lokasi Penelitian, Data
dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data,
Pengecekan Keabsahan, dan Tahap-tahap Penelitian.

6
M. Anwas Oos, Pemberdayaan masyarakat di Era Global jakarta Alfabeta 2013
7
Riski Ananda, Peran Home Industri Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga, JPM FISIP Vol. 3
No.2. 2016.
6

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pemberdayaan Masyarakat
1. Pengertian
Pemberdayaan adalah proses yang seharusnya terjadi dalam sebuah tujuan
pembangunan baik dalam skala nasional maupun regional. Dilihat dari segi
bahasa pemberdayaan merupakan muatan yang berasal dari kata “daya”
bermakna kekuatan atau kemampuan. pemberdayaan dari segi pemaknaan
bahasa tersebut dapat diartikan sebagai sebuah proses yang bertujuan pada
keadaan berdaya atau sebuah proses memperoleh kekuatan atau kemampuan
dari yang memiliki daya kepada pihak yang kurang atau bahkan yang belum
memiliki daya.8 Perlu disadari bahwa masyarakat dapat menjadi lebih
kompetetif apabila masyarakatnya berdaya guna. 9
Pemberdayaan sendiri merupakan suatu tujuan dan proses. Makna dari
Pemberdayaan sebagai tujuan adalah pemberdayaan yang tertuju pada
kondisi hasil akhir yang dapat mencapai tujuan perubahan sosial dan
masyarakat memiliki kekuasaan, pengetauan, serta kemampuan dalam
memenuhi kebutuhan hidup. Pemberdayaan sebagai tujuan ini sering
digunakan sebagai indikator untuk mencapai keberhasilan pemberdayaan
dalam mencapai pemberdayaan sebagai proses. Sedangkan Pemberdayaan
sebagai proses memiliki makna yakni langkah kegiatan memperkuat
kekuasaan dan keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat maupun
individu yang mengalami masalah perihal kemiskinan. Pemberdaayaan
sebagai sarana pendidikan yang bersifat nonformal bertujuan meningkatkan
kemampuan skill maupun pengetauan pada setiap individu agar dapat
berkembang.

8
Mulyono 2017 Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat, Yogyakarta; Penerbit Ombak. Hlm 38
9
Muslikah & Nurhalimah, Penyelenggaraan Progam Nasional Pemberdayaan Masyarakat(PNPM)
Mandiri Pedesaan dalam Peningkatan Ekonomi Petani Wanita(Studi Pelatihan Penggemukan
Kambing di Desa Kalimanggis Kabupaten Batang), Jurnal Of Nonformal Education and Comunity
Empowerment, Vol. 1 No.2 hlm. 87-99
7

Pemberdayaan bersifat sementara hanya sampai target masyarakat mampu


untuk mandiri kemudian masyarakat tersebut akan dilepaskan agar dapat
berkembang lagi dan memiliki keahlian yang dapat membantu diri sendiri
maupun orang lain. karena Pemberdayaan ini merupakan sebagai awal proses
pembelajaran hingga membentuk karakter masyarakat memiliki keahlian
yang dapat membantu meningkatkan skill yang dimiliki naupun
meningkankan status sosialnya. Sehingga dapat disimpulkan pemberdayaan
adalah salah satu cara yang bertujuan agar sebuah tatanan bisa mencapai
kondisi yang mampu untuk membangun diri sendiri.
Pemberdayaan masyarakat merupakan konsep pada pembangunan
ekonomi yang merangkum nilai sosial. Konsep tersebut yang mencerminkan
paradigma baru pembangunan yakni bersifat people centered (berpusat pada
manusia), participatory (partisipatif), empowering (memperdayakan), and
sustainable (berkelanjutan). Pada konsep ini jangkauannya lebih luas dari
hanya semata-mata memenuhi kebutuhan dasar maupun menyediakan
mekanisme dalam mencegah kemiskinan. 10
Pemberdayaan Masyarakat merupakan sebuah cara teknik guna
membangkitkan kesadaran masyarakat akan adanya potensi atau keahlian
yang ada baik dari sumber daya alam maupun sumber daya manusia dengan
menggunakan cara memotivasi dan memberikan dorongan agar potensi
tersebut dapat menjadi manfaat bagi masyarakat serta dapat bernilai
ekonomis. Pemberdayaan ini juga bertujuan supaya seluruh masyarakat
memiliki penilaian atau inisiatif melakukan berbagai kegiatan sosial
kemasyarakatan yang memiliki dampak positif agar bisa membantu
memperbaiki dan meningkatkan kualitas ekonomi menjadi lebih baik.
Memberdayakan masyarakat desa merupakan upaya untuk menanggulangi
tingkat kemiskinan yang saat ini menjadi fenomena kompleks, serta upaya

10
Hendra Hamid, Manajemen Pemberdayaan Masyarakat, (Maksar: De La Macca, 2018), hlm.10.
8

untuk pembangunan di pedesaan dalam perkembangannya tidak hanya fokud


dengan peningkatan pada sektor pertanian. 11
2. Tujuan dan Fungsi Pemberdayaan Masyarakat
Sebagai kegiatan yang berproses, maka seharusnya progam pemberdayaan
masyarakat dapat memiliki fungsi bagi masyarakat untuk meningkatkan
kehoidupan yang sejahtera, berdaya atau memiliki kekuatan dalam memenuhi
kebutuhan hidup dan pada akhirnya akhirnya akan menciptakan kemandirian
dalam bermasyarakat. Tentunya kemandirian yang dimaksud tidak hanya dari
aspek ekonomi saja tetapi juga secara sosial, budaya, hak
bersuara/berpendapat, bahkan sampai pada kemandirian masyarakat dalam
menentukan hak-hak politiknya.
Tujuan utama dari pemberdayaan adalah memperkuat kekuasaan
masyarakat, khususnya pada kelompok lemah yang memiliki
ketidakberdayaan, baik karena kondisi eksternal(presepsi mereka sendiri)
maupun karena kondisi eksternal (ditindas olehstruktur sosial yang tidak
berlaku adil). Tujuan pemberdayaan meliputi berbagai upaya perbaikan,
yakni :
a. Perbaikan Pendidikan (better edukation) maksudnya adalah
pemberdayaan harus memiliki rancangan sebagai bentuk
pendidikan yang lebih baik. Perbaikan pendidikan dapat dilakukan
dengan pemberdayaan yang sifatnya tidak hanya terbatas pada
perbaikan materi, metode, waktu dan tempat, serta hubungan
antara fasilitator dan penerima manfaat. untuk pendidikan
nonformal juga sangat penting dalam proses pemberdayaan karna
mampu menumbuhkan jiwa semangat dan keinginan untuk terus
belajar tanpa batasan waktu dan umur.
b. Perbaikan aksesibilitas (better accessibilty) artinya dengan seiring
tumbuh kembang semangat belajar sepanjang hayat diharapkan

11
Sunyoto Usman, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka pelajar,
2012), hlm.31.
9

dapat memperbaiki aksesbilitas terhadap sumber inovasi, sumber


kuangan, penyedia produk, dan lembaga pemasaran.
c. Perbaikan tindakan (better action), melalui bekal dari perbaikan
pendidikan dan aksesibilitas dengan beragam sumber daya (SDM,
SDA, dan sumber daya lainnya) yang lebih baik, diharapkan akan
melahirkan tindakan yang baik juga.
d. Perbaikan kelembagaan (better institution) artinya, dengan
memperbaiki tindakan yang dilakukan, diharapkan dapat
memperbaiki kelembagaan masyarakat terutama pengembangan
jejaring mitra usaha
e. Perbaikan usaha (better business), artinya perbaikan pendidikan
(semangat Belajar), erbaika aksesibilitas, kegiatan dan perbaikan
kelembagaan, diharapkan akan dapat memperbaiki usaha yang
dijalankan.
f. Perbaikan pendapatan (better income) artinya, perbaikan bisnis
yang dijalankan diharapkan akan memperbaiki pendapatan yang
diperoleh termasuk keluarga dan masyarakat.
g. Perbaikan lingkungan (better environment) artinya, dapat
memperbaiki lingkungan (fisik dan sosial) karena kerusakan
lingkungan seringkali disebabkan oleh faktor kemiskinan dan
keterbatasan pendapatan.
h. Perbaikan keputusan (bettter living) artinya, tingkat pendapatan
yang memadai serta lingkungan yang sehat diharapkan dapat
memperbaiki situasi kehidupan setiap keluarga maupun
masyarakat.
i. Perbaikan masyarakat (better community) artinya, situasi
kehidupan yang lebih baik diharapkan dapat mewujudkan
kehidupan masyarakat jauh lebih baik lagi. 12

12
Poerwoko S dan Mardikanto T, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik,
(Bandung: Alfabeta, 2012). hlm 111-112.
10

3. Prinsip Pemberdayaan
Pada kegiatan pemberdayaan yang ditujukan kepada masyarakat,
aparat/petinggipemberdayaan perlu memegang prinsip dalam melakukaan
pemberdayaan masyarakat, yang akan menjadi sebagai acuan dalam
pelaksanaan sehingga kegiatan yang dilaksanakan berjalan dengan
semestinya sesuai pada hakikat dan prinsip pemberdayaan. Berikut prinsip-
prinsip dari pemberdayaan masyarakat:
1. Pemberdayaan dilaksanakan dengan penuh demokratis , keikhlasan,
tidak ada unsur paksaan, dan potensi yang berbeda. Sehingga mereka
mempunyai hak yang sama untuk diberdayakan.
2. setiap kegiatan pemberdayaan masyarakat sebaiknya berdasarkan
pada kebutuhan, masalah, dan potensi yang dimiliki kelompok
sasaran.
3. Yang menjadi sasaran utama adalah masyarakat sehingga harus
diposisikan sebagai pelaku dalam kegiatan pemberdayaan
masyarakat.
4. Menumbuhkan kembali nilai-nilai budaya dan kearifan lokal, seperti
jiwa gotong royong dan yang muda lebih menghormati yang lebih tua.
5. Dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan karena sebuah
proses yang membutuhkan waktu silakukan secara logis dan
sederhana menuju ke hal yang kompleks.
6. Memperhatikan keragaman karakter, budaya, kebiasaan
masyarakatyang sudah mengakar secara turun temurun.
7. Memperhatikan seluruh aspek kehidupan masyarakat terutama pada
aspek sosial dan ekonomi.
8. Tidak ada unsur diskriminasi utamanya terhadap perempuan.
9. Selalu menerapkan pengambilan keputusan secara partisipasif, seperti
penetapan waktu, materi, metode kegiatan, dll.
10. Menggerakan partisipasi masyarakat dalam berbagai bentuk baik
yang bersifat fisik maupun nonfisik.
11

11. Aparat/agen pemberdayaan bertindak sebagai fasilitator yang harus


memiliki kemampuan sesuai dengan potensi, kebutuhan, masalah
yang dihadapi masyarakat. mau bekerja sama ddengan semua
pihak/institusi maupun lembaga masyarakat/LSM yang terkait. 13
4. Dampak Pemberdayaan
Pemberdayaan masyarakat adalah dampak dalam bentuk hal positif atau
hal negatif. Menurut Alfian Pada Jurnal Imam Nawawi menjelaskan bahwa
dampak yang ditimbulkan oleh adanya industri kreatif pada masyarakat
sebagai berikut:
a. Dilihat dari sudut ekonomi, kesuksesan dalam industri akan
menyebabkan perubahan pada struktur perekonomian masyarakat
b. Dilihat dari sudut sosial, industri dapat menghasilkan perubahan
struktur sosial dan sebagian besar masyarakat bergantung di sektor
industri
c. Dilihat dari segi budaya, pada industri ini dapat memberikan
perubahan nilai dan perubahan pada pola hidup masyarakat.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulan bahwa bisa dilihat dampak
positifnya yakni penyerapan tenaga kerja dan peningkatan jumlah
pendapatan. Sedangkan pada dampak negatifnya dapat menimbulkan
perubahan pada pola hidup masyarakat dan dampak pada lingkungan. 14
B. Industri Batu Alam
1. Pengertian
Industri merupakan sebuah usaha yang memproses barang jadi, dengan
melalui tahapan mulai dari bahan baku atau bahan mentah kemudian di
produksi dalam jumlah besar sehingga barang yang diolah bisa diperoleh
dengan nilai harga serendah mungkin dengan kualitas mutu yang terjamin

13
Oos anwas M, Pemberdayaan Masyarakat Di Era Global, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm.58-60.
14
Imam Nawawi, Yadi Ruyadi, dan Siti Komariah, Pengaruh Keberadaan Industri Terhadap
Kondisis Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Desa Lagadar Kecamatan Marga Asih Kabupaten
Tulungagung, Jurnal Sosiates, Vol. 5, No. 2.
12

setinggi-tingginya. Industri merupakan sekumpulan suatu usaha yang sejenis


dengan menghasilkan produksi barang atau jasa. 15
Menurut Hasibuan, pengertian industri dibagi menjadi dua yakni ke dalam
lingkup makro dan mikro. Secara makro pengertian industri merupakan
perusahaan yang sejenis, menghasilkan barang yang homogen, dan barang
yang memiliki sifat saling menggantikan. Sedangkan secara mikro pengertian
industri adalah suatu kegiatan yang memiliki dan menciptakan nilai tambah. 16
industri ini memiliki batasan yakni ditinjau secara mikro industri dapat
membentuk pendapatan sedangkan ditinjau secara makro industri merupakan
perusahaan yang menghasilkan barang.
Menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 pasal 1 ayat 2tentang
perindustrian, industri merupakan seluruh bentuk kegiatan-kegiatan ekonomi
yang mengolah bahan baku dan memanfaatkan sumber daya industri yang
kemudian dapat menghasilkan barang yang memiliki nilai tambah serta juga
menambahkan manfaat lebih tinggi termasuk pada jasa industri.17 Dari
pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian industri
adalah sebagai upaya manusia untuk mengolah bahan-bahan mentah/dasar
hingga menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi yang memiliki
manfaat lebih besar dan memberikan keuntungan.
Industri batu alam adalah salah satu jenis usaha yang memiliki
kemampuan untuk bertahan dari adanya guncangan-guncangan ekonomi.
Konsep dari industri batu alam ini yakni pada aktifitasnya menggunakan
kreativitas yang dapat berpengaruh pada perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat serta sektor industri batu alam mampu menyediakan lapang
pekerjaan yang sangat tinggi.

15
Mochamad Fattah dan Pudju Puwanti, Manajemen Industri Perikanan, (Malang: UB Press , 2017),
hlm.5.
16
Sapamo, Analisis Pengaruh Jumlah Industri Besar Dan upah Minimum terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Di Kota Surabaya, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 1, no. 2, 2016, hlm. 231
17
Undang-Undang Republik Indonesia, UU Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian dalam pasal
1 ayat 2.
13

2. Macam-Macam Industri
Macam-macam industri dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yakni
sebagai berikut:
a. Pengelompokan industri berdasarkan pada SK Mentri Perindustrian
No,19/M/I/1986 sebagai berikut:
1. Industri mesin dan logam dasar, contoh: pada industri pesawat
terbang, kendaraan bermontor, tekstil, dll.
2. Industri kimia dasar, contoh: industri semen, obat-obatan,
pupuk, kertas, dll.
3. Industri kecil, contoh: industri roti, makanan ringan, minyak
goreng curah, kompor minyak, dll. 18
b. Pengelompokan industri berdasarkan pada proses produksinya dapat
dekelompokkan sebagai berkut:
1. Industri dasar ini merupakan industri mesin, logam dasar dan
kimia dasar yang memiliki misi pertumbuhan ekonomi dan
penguatan struktur ekonomi. Ciri dasarnya adalah teknologi
yang digunakan sudah maju dan sudah teruji namun tidak
padat karya.
2. Industri hilir, menggunakan teknologi maju, teruji, dan
teknologi madya. Yang berfungsi meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan pemerataan, memperluas kesempatan kerja, serta
modal yang digunakan tidak padat.
3. Industri kecil, teknologi yang digunakan adalah teknologi
madya dan teknologi sederhana serta memiliki tenaga kerja
yang banyak (padat karya). Industri kecil ini diharapkan dapat
menambah kesempatan kerja dan mendapatkan nilai tambah
dengan memanfaatkan pasar dalam negeri maupun pasar luar
negeri. 19

18
Siti susana, Peranan Home Industri Dalam Meingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Menurut
Ekonomi Islam (riau: Skripsi, 2012), hlm. 28
19
Licolin Arsyad, Ekonomi Pembangunan, Edisi ke 5, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2010), hlm.
453-454.
14

c. Pengelompokan industri berdasarkan pada jumlah tenaga kerja yang


dipekerjakan, dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:
1. Industri rumah tangga merupakan industri yang memiliki
karyawan dengan jumlah 1-4 orang.
2. Industri kecil pada industri jumlah karyawan antara 5-19
orang.
3. Industri sedang atau menengah yang memiliki jumlah
karyawan 20-99.
4. Industri besar merupakan industri yang memiliki jumlah
karyawan berjumlah 100 hingga lebih. 20
d. Pengelompokan Industri berdasarkan dengan tempat pemilihan
lokasi, sebagai berikut:
1. Industri yang berorientasi atau menitik beratkan pada pasar
(market oriented industry) adalah lokasi industri yang
didirikan berdasarkan pada lokasi potensi target konsumen.
Bertujuan semakin mendekatkan dengan pasar yang akan
lebih bermanfaat banyak.
2. Industri yang berorientasi atau menitik beratkan pada tenaga
kerja (man power oriented industry) merupakan mendirikan
industri yang berdasarkan dengan lokasi dekat pada pusat
pemukiman penduduk. Karena jenis industri ini
membutuhkan banyak jumlah pekerja agar berjalan lebih
efektif dan efisien.
3. Industri berorientasi atau menitik beratkan pada bahan baku
(supply oriented industry) merupakan salah satu jenis
industri yang didirikan berdasarkan lokasi yang mendekati
pada lokasi dimana bahan baku berada guna mempermudah
dan memotong biaya transportasi.

20
Ibid, hlm. 29
15

e. Pengelompokan industri berdasarkan produktifitas yang dihasilkan,


dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Industri primer adalah industri yang memproduksi barang
bukan dari hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih
dahulu, misalnya pada hasil produksi pertanian, perternakan,
perkebunan, perikanan, dll.
2. Industri sekunder ini mengolah dari bahan-bahan mentah
hingga menjadi barang untuk diolah kembali atau barang
yang masih setengah jadi. Misalkan pada pemintaan benang
sutra , komponen elektronik, dll.
3. Industri tresier, pada industri ini bagian yang mengolah
proses produk atau barang berupa layanan jasa, seperti
telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dll.
C. Pendapatan Masyarakat
1. Pengertian Pendapatan
Pendapatan sendiri merupakan jumlah penghasilan yang di dapatkan oleh
perorangan, perusahaan, maupun organisasi lainnya atas imbal balik prestasi
kerja dengan periode tertentu baik secara harian, mingguan, bulanan, maupun
sampai tahunan sesuai dengan perjanjian diawal. Sedangkan pendapatan
masyarakat adalah sebuah arus uang yang mengalir dari pihak pemilik usaha
pada masyarakat yang diberoikan dalam bentuk upah, haji, sewa, bunga, serta
laba. Dalam menambah pendapatan seseorang dalam anggota keluarga dapat
mencari pendapatan sendiri dari sumber lainnya untuk membantu menambah
penghasilan. Peningkatan pendapatan masyarakat ini adalah kemampuan
yang dimiliki masyarakat dengan adanya peningkatan jumlah daya beli dalam
keluarga untuk memenuhi biaya kebutuhan sehari-hari. 21

21
Sudarman toweulu, Ekonomi Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo. 2001), hlm 03.
16

2. Jenis-jenis Pendapatan
a. Pendapatan permanen (Permanent Income)
Merupakan hasil pendapatan yang diterima dengan periode tertentu
yang sudah ditentukan di perjanjian awal. Seperti, pendapatan yang
dihasilkan oleh petani dari panen padi. Dan pendapatan permanen juga
disebut sebagai pendapatan yang didapatkan dari faktoe-faktor yang
menentukan kekayaan. Pendapatan secara permanen ini dibagi menjadi
tiga golongan yakni sebagai berikut:
1) Upah dan gaji
Upah dan gaji memiliki perbedaan tersendiri yakni untuk
upah merupakan imbalan yang diberikan sebagai membalas jasa
yang diberikan atau konpensasi tenaga atas pekerjaan yang
sudah dilakukan, upah yang diberikan biasanya tidak hanya
dengan uang saja melainkan juga bisa dengan memberi
makanan maupun kebutuhan pokok lainnya yang diberikan
langsung setelah pekerjaan selesai. Sedangkan gaji adalah
konpensasi jasa atau tenaga yang dikeluarkan untuk
mengerjakan tugas yang diberikan dengan pemberian gaji di
berikan pada waktu yang sama dan hanya dalam bentuk uang
saja.
2) Pendapatan dari membuka usaha sendiri
Adalah sejumlah nilai secara total dari hasil produksi yang
sudah dikurangi untuk biaya yang dibayar atau pendapatan
bersih.
3) Pendapatan dari usaha lain
Yakni sumber pendapatan yang diperoleh dengan cara tanpa
mencurahkan tenaga kerja. Biasanya pendapatan sampingan ini
diperoleh dari hasil menyewakan aset pribadi, bunga dari
tabungan, memperoleh sumbangan, pensiunan, dan lainnya. 22

22
Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam Jilid 2, (Yogyakarta: Pt. Dana Bhakti Wakaf, 1995), hlm.
361.
17

b. Pendapatan Sementara
Merupakan pendapatan yang diperoleh tidak bisa diperkirakan
terlebih dahulu. Misalkan sumbangan, hibah, dan lain yang sejenisnya.
Menurut pendapat yang dikemukan oleh keynes dalam fungsi
konsumsinya, pendapatan yang terjadi (current income) yakni
pendapatan yang bukan diperoleh dari hasil sebelumnya dan pendapatan
yang tidak bisa diperkirakan untuk masa depan yang akan datang, serta
terdapat pendapatan yang absolute.23
3. Sumber Pendapatan
Dalam memenuhi kebutuhan pokok dapat diupayakan secara perorangan
setiap individu itu sendiri. Penekanan pada kewajiban pribadi untuk
mendapatkan penghidupan sendiri maupun keluarga. Jika kebutuhan tidak
mampu terpenuhi maka tidak akan mampu untuk mempertahankan kondisi
diri sendiri dari segi fisik dan mentalnya serta efisiensinya yang diperlukan
untuk melaksanakan memenuhi kebutuhan. 24
4. Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan pengaruh terhadap
pendapatan, yakni sebagai berikut:
a. Kesempatan Kerja Tersedia, karna semakin banyaknya kesempatan kerja
yang dibutuhkan maka akan menambahkan penghasilan dan bisa bekerja
tetap maupun kontrak.
b. Keahlian dan ketepatan, keahlian yang dimiliki bisa membantu
meningkaatkan efisiensi dan efektivitas yang berpengaru pada pola
penghasilan.
c. Motivasi, dengan adanya motivasi atau dukungan dapat mempengaruhi
penongkatan jumlah pendapatan dan memberikan dukungan yang begitu
besar dalam melakukan pekerjaan maka akan menambakan penghasilan
yang besar.

23
Rahardja Pratama dan Mandala Manarung, Pengantar Ilmu Ekonomi, FEUI, 2008 hlm. 258-259.
24
Abdullah Zaki Al-Kaff, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), hlm.
175.
18

d. Kegigihan atau ulet dalam bekerja, dengan adanya berbagai macam


tantangan yang dilalui maka akan menjadi sebagai bekal untuk menuju
kesuksesan dan keberhasilan.
e. Tergantung pada banyak sedikitnya modal digunakan, dikarenakan usaha
yang besar bisa memberikan peluang untuk mendapatkan pendapatan yang
leih besar lagi.
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Mega Junianti25 yang berjudul, Dampak
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Usaha Kerajinan Pahatan Batu Paras
terhadap Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Pengrajin Di Desa Kidang
Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah. Pada penelitian ini
bertujuan untuk mengetaui dampak pemberdayaan masyarakat, manfaat, faktor
pendukung dan faktor penghambat dengan adanya pemberdayaan masyarakat
melalui usaha kerajinan pahatan batu paras terhadap peningkatan kesejahteraan
ekonomi pengrajin Di Dusun Batu Bokah Desa Kidang. Hasil dari penelitian ini,
yang pertama dampak pemberdayaan masyarakat yakni membangun dan
mengembangkan potensi masyarakat, merubah pola pikir masyarakat ke arah
yang lebih maju, menjadikan masyarakat yang lebih aktif. Yang kedua manfaat
dari adanya pemberdayaan masyarakat adalah meningkatkan pendapatan
ekonomi, memberikan motivasi masyarakat untuk memberikan pendidikan
hingga ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi pada anak dan cucunya,
memberikan peningkatan ilmu pengetauan dan keterampilan, yang ketiga faktor
pendukung pemberdayaan adalah sumber daya manusia, masyarakat,
pemerintah, dan letak greografis. Sedangkan untuk faktor penghambat dari
pemberdayaan masyarakat ini kurangnya alat, pemasaran, dan adanya
keterbatasan modal.

25
Mega Junianti Dampak Pemberdayaan Masyarakat Melalui Usaha Kerajinan Pahatan Batu Paras
Terhadap peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Pengrajin Di Desa Kidang Kecamatan Praya Timur
Kabupaten Lombok Timur Kabupaten Lombok Tengah. Skripsi 2020.
19

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan
secara deskriptif kualitatif. Secara teknologis penelitian deskriptif kualitatif
merupakan sebuah langkag atau prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau secara lisan dari hasil wawancara.26
Ciri utama dalam penelitian kualitatif ini adalah manusia yang sangat
berperan dalam keseluruhan proses penelitian termasuk dalam pengumpulan
data dan peneliti juga menjadi instrumennya. 27 Pada penelitian deskriptif
kualitatif memberikan hasil data tentang manusia, keadaan maupun fenomena
gejala sesuai dengan keadaan nyata adanya.
Dengan berdasarkan penjelasan pengertian tersebut, dalam penelitian ini
peneliti memilih untuk menggunakan metode pendekatan kualitatif yang
bertujuan memperoleh data-data akurat dan mendalam sehingga dapat
mengetaui pemberdayaan masyarakat melalui batu alam. Dan pada penelitian
ini diharapkan bisa untuk mengungkapkan mengenai pemberdayaan
masyarakat melalui industri batu alam dalam meningkatkan pendapatan
masyarakat desa. Data dari hasil laporan berupa kata yang dipaparkan sesuai
dengan kenyataan dari keseluruhan hasil proses penelitian. Penelitian ini
pembahasan yang lebih mendalam mengenai pemberdayaan masyarakat
melalui industri batu alam.
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan studi kasus yang merupakan bagian dari
metode kualitatif pembahasannya mengenai kasus-kasus tertentu secara
mendalam dengan cara mengumpulkan informasi data dari beberapa
informan. Dimana penelitian yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat

26
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm
24.
27
Ibid, hlm 241
20

melalui industri batu alam dalam meningkatkan pendapatan masyarakat di


industri batu alam semproel stone.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih merupakan tempat dimana akan
dilakukannya kegiatan proses studi yang digunakan untuk mendapatkan data-
data dan bertujan untuk pemecahan masalah penelitian berlangsung. Lokasi
penelitian yang digunakan yakni pada industri batu alam semproel stone yang
bertepatan di Desa Campur Darat, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten
Tulungagung. Pada penelitian ini membahas mengenai pemberdayaan
masyarakat melalui industri batu alam dalam meningkatkan pendapatan
masyarakat desa. Dengan berbagai alasan peneliti lebih memilih lokasi
penelitian ini dikarenakan lokasi yang dipilih jaraknya lebih dekat dengan
tempat tinggal dan lokasi ini memberikan kontribusi yang cukup lumayan besar
bagi masyarakat sekitar lokasi industri maupun masyarakat desa.
C. Kehadiran Peneliti
Dalam melakukan penelitian dan guna memperoleh data-data yang nyata
dan falid dengan menggunakan cara studi lapangan, jadi kehadiran peneliti
sangat mutlak diperlukan. Dimana peneliti harus terjun langsung ke tempat
lokasi penelitian sebagai pengamat yang mengamati aktifitas-aktivitas dengan
apa saja yang terjadi didalam lapangan tersebut serta berhubungan langsung
terhadap objek penelitian secara aktif. Dan peneliti juga sebagai pengumpul dan
penganalisis data. Diharapkan peniliti dapat menyesuaikan diri dengan kondisi
dilapangan guna memperlancar setiap kegiatan dalam melakuakan penelitian.
Serta peneliti harus menjalin hubungan yang baik terhadap para narasumber
maupun subjek dilapangan guna untuk memperoleh data atau informasi yang
dibutuhkan dengan mudah.
D. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan harus memiliki keterkaitan antara informasi, dalam
artian disini yang dimaksudkan adalah bahwa data harus mengungkapkan
kaitannya antara sumber informasi dan dalam bentuk simbiolik asli pada satu
21

sisi. 28 Dalam ketersediaan sumber data yang merupakan salah satu


pertimbangaan dalam memilih maslah penelitian. Sumber data yang
digunakandapat digolongkan menjadi 2 golongan yakni sebagai berikut :
1. Sumber Data Primer
Data primer merupakan sumber data yang didapatkan secara
29
langsung dari sumber asli. yakni perilaku individu maupun masyarakat.
pada penelitian ini yang dijadikan sumber data primer yakni pemilik usaha,
masyarakat sekitar lokasi maupun masyarakat desa yang ada di Desa
Campur Darat Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung.
2. Sumber data sekunder
Data sekunder ini yakni data yang didapatkan dari media perantara,
barang bukti, catatan ataupun laporan histories yang tersusun rapi dalam
arsip penyimpanan. Dalam memperoleh data sekunder tidak secara
langsung misalkan dapat memberikan data melalui orang lain atau melalui
dokumen tertulis.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini tekni yang dilakukan untuk mengumpulkan data primer
dan sekunder yang dibutuhkan yakni sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai pengamatan dan
pencatatan secara sistematis dan atas kejadian-kejadian yang sudah terjadi.
Dengan observasi ini, peneliti mencari dan mengumpulkan berbagai data
yang akan dibutuhkan secara jelas dan falid dengan cara terjun langsung
pada lokasi penelitian.30
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengambilan data yang dilakukan melalui
tatap muka dan komunikasi lisan untuk topik percakapannya mencangkup
tentang data yang akan berguna untuk penelitian ini. Wawancara biasanya

28
Wahidmurni, Cara Mudah Menulis Proposal dan Laporan Penelitian Lapangan, (Malang: UM
Press, 2008). Hlm. 41.
29
Nur Indianti, dkk. Metode Penelitian Praktis, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 2004, hkm 28
30
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), hlm 151.
22

juga disebut sebagai interview yang dilakukan dengan mengadakan tanya


jawab bersama sumber yang bersangkutan mengenai informan data.
Dalam mempermudah melakukan wawancara terlebih dahulu menyiapkan
sejumlah pertanyaan yang sesuai topik yang memuat inti penelitian. Selain
itu peniliti dapat mengajukan pertanyaan diluar topik penelitian agar dapat
diperoleh data yang semakin mendukung namun dengan catatan bila
diperlukan.
3. Dokumentasi
Dalam penelitian kualitatif dokumentasi merupakan data pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara. Dokumentasi adalah
mengumpulkan dokumen serta data yang diperlukan untuk permasalahan
penelitian yang kemudian akan ditelaah secara intens sehingga bisa
menambahkan kepercayaan atas bukti kejadian. memilih menggunakan
cara dokumentasi sebagai alat pengumpulan data yang berkaitan dengan
peran industri batu alam dalam meningkatkan pendapatan masyarakat studi
kasus pada Semproel Stone di Desa Campur Darat Kecamatan Campurdarat
Kabupaten Tulungagung.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif mulai dilaksanakan
sebelum memasuki lapangan, selama berada di lapangan, dan sesudah selesai di
lapangan. Analisis data merupakan pengolahan dan penafsiran data. Analisis
data digunakan untuk mencari serta menata data secara sistematis dari catatan
observasi, wawancara, dan lainnya guna meningkatkaan pemahaman peneliti
mengenai kasus yang diteliti dan menyajikan temuan bagi orang lain. 31 Dalam
melakukan analisis data diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Reduksi Data
Proses reduksi catatan data yang didapatkan saat dilapangan dengan cara
merangkum memilah hal-hal pokok, berfokus dengan hal penting, serta

31
Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarisan, 1996), hlm.104.
23

mencari tema dan pola maka dengan demikian akan mempermudah peneliti
dalam penarikan kesimpulan.
2. Penyajian Data
Sesudah proses mereduksi data selanjutnya yakni menyajikan data dengan
bentuk berupa sebagai uraian singkat yang menggunakan teks narasi
maupun tabel.
3. Penarikan Kesimpulan
Setelah melakukan proses reduksi dan penyajian data selatjutnya langkah
terakhir dalam menganalisis data adalah penarikan kesimpulan. Hasil dari
kesimpulan harus konsisten dan didukung oleh bukti-bukti yang valid.
Sehingga menjadikan kesimpulan yang dikemukakan tersebut menjadi
temuan baru bersifat kredibel serta bisa menjawab rumusan masalah yang
sudag dibuat.32
saat memproses data yang sudah terkumpul kemudian ditata secara
sistematis sehingga membentuk paparan yang mudah dipahami selanjutnya akan
diolah kembali menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan proses tersebut
akan menghasilkan data yang ditafsirkan dan dipaparkan memudahkan bagi
peneliti untuk menarik keputusan.
G. Pengecekan Keabsahan Data
Dalam melakukan sebuah penelitian data-data yang didapatkan harus
sesuai dengan topik pembahasan penelitian dan memiliki keabsahan data yang
sah dan valid. Supaya data-data yang sudah diperoleh dapat memiliki keabsahan
maka dilakukan pengecekan menggunakan teknik sebagai berikut :
1. Meningkatkan ketekunan
Meningkatkan ketekunan yang di maksud adalah pada saat proses
melakukan kegiatan penelitian yang akan terjun langsung pada lapangan
semisal saat melakukan pengamatan harus lebih teliti dan cermat serta
berkesinambungan. Dengan menggunakan cara ini maka keabsahan data
dapat diperoleh secara sistemastis dan pasti.

32
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm.89.
24

2. Trigulasi
Penelitian ini dalam pengecekan keabsahan data juga menggunakan teknik
trigulasi sumber dan teknik. Trigulasi sumber digunakan menguji
kredibilitas data dilakukan dengan data yang diperoleh dari beberapa
sumber sedangkan teknik trigulasi teknik digunakan menguji kredibilatas
data dilakukan dengan mengecek data pada sumber data hasil daro observasi
dilapangan dan dibandingkan dengan hasil data wawancara pemilik
industri, masyarakat sekitar, dan masyarakat desa.33
3. Teman Sejawat
Dengan melibatkan teman sejawat penliti akan terbantu dalam
menyelesaikan penelitian. Teman sejawat dapat diajak untuk berdiskusi,
memberikan masukan, dll. Kehadiran teman sejawat dapat membantu
mengingatkan tentang keterbatasan kemampuan peneliti terhadap
kompleksitas kejadian fenomena dalam lingkup sosial penelitian.
H. Tahap-Tahap Penelitian
Pada penelitian ini dalam mendapatkan data-data yang dibutuhkan
memerlukan tahap-tahap, berikut tahapan pada penelitian kualitatif :
1. Pre Lapangan
Pada tahap ini proses pengecekan pelaksanaan pre lapangan ini dilakukan
oleh peneliti sebelum memasuki lapangan. Pada tahap ini kegiatan yang
dilakukan yakni menyusun rancangan penelitian, berkonsultasi dengan
dosen pembimbing, mempersiapkan surat izin penelitian dan menyerahkan
pada pihak pemilik usaha, serta menyiapkan beberapa instrumen penelitian
yang akan digunakan saat melakukan interview atau wawancara.
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah bisa diterima untuk melakukan penelitian di lokasi tersebut,
kemudia melakukan observasi di lapangan, melaksanakan kegiatan
wawancara dengan pemilik usaha, karyawan, dan masyarakat sekitar. Serta
mengumpulkan data-data berupa dokumen atau arsip dalam bentuk teks

33
Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: Alim’s Publishing, 2017), hlm.
210-211
25

maupun tabel yang diberikan kemudian bisa jadi bahan dokumentasi


pelengkap data yang akan dibutuhkan dalam penyusunan penelitian.
3. Tahap analisis
Pada tahap akhir ini merupakan kegiatan menganalisa data-data yang
diperoleh selama di lapangan kemudian mengkaji ulang data sebelum data
tersebut di tafsirkan. Menafsirkan hasil analisis dan menarik kesimpulan
pada hasil penelitian yang telah dilaksanakan, menyusun laporan penelitian
yang tertulis dalam bentuk skripsi.
26

DAFTAR PUSTAKA

Al-Arif, M. Rianto. 2011. Dasar-dasar Ekonomi Islam. Solo: PT. Adicitra


Intermedia.

Al-Kaff, Abdullah Zaki. 2002. Ekonomi Dalam Perspektif Islam. Bandung: Pustaka
Setia.

Ananda, Riski. Peran Home Industri dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga, JPM
FISIP Vol.3 No 22016.

Anwas, M. Oos. 2014. Pemberdayaan Masyarakat Di Era Global. Bandung:


Alfabeta.

Arsyad, Licolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. Yoyakarta: UPP STIM YKPN.

Fattah, Mochamad dan Pudju Puwanti. 2017. Manajemen Industri Perikanan.


Malang: UB Press.

Hamid, Hendra. 2018. Pemberdayaan Masyarakat. Makassar: De La Mecca.

Indriati, Nur, dkk. 2004. Metode Penelitian Praktis. Surabaya: PT Bina Ilmu.

Junianti, Mega. 2020. Dampak Pemberdayan Masyarakat Melalui Usaha Kerajinan


Pahatan Batu Paras Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Pengrajin
Di Desa Kidang Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Timur
Kabupaten Lombok Tengah. Skripsi.

Mardikanto, T. dan Poerwoko S. 2012. Pemberdayaan Masyarakat Dalam


Perspektif Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.

Moleong, Lexy J. 2013 Metode Peneltian Kualitatif. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Muhajir Noeng. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.


27

Mulyono. 2017. Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta:Penerbit


Ombak.

Muslikah & Nurhalim, K. 2014. Penyelenggaraan Progam Nasional Pemberdayaan


Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan dalam Peningkatan Ekonomi Petani
Wanita (Studi Pelatihan Penggemukan Kambing di Desa Kalimanggis
Kabupaten Batang). Jurnal Of Nonformal Education and Community
Empowerment.

Nawawi, Imam, Yadi Ruyadi, dan Siti Komariah. Pengaruh Keberadaan Industri
Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Desa Lagadar
Kecamatan Marga Asih Kabupaten Tulungagung. Jurnal Sosiates: Vol. 5, No.
2.

Pratama, Rahardja dan Mandala Manarung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi. FEUI.

Putra, Riky Eka. 2012. Pengaruh Nilai Investasi, Nilai Upah, Dan Nilai Produksi
Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Mebel Di
KecamatanPendurungan Kota Semarang. Jurnal Ekonomi.

Rahman, Afzalur. 1995. Doktrin Ekonomi Islam Jilid 2. Yogyakarta: Pt. Dana
Bhakti Wakaf.

Sapamo. 2016. Analisis Pengaruh Jumlah Industri Besar dan Upah Minimum
terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Surabaya. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis: Vol. 1. No.2.

Saparno. 2016. Analisis Pengaruh Jumlah Industri Besar dan Upah Minimum
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Surabaya. Junal Ekonomi dan
Bisnis Vol. 1, No. 2.

Subagiyo, Rokhmat. 2017. Metode Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta: Alim’s


Publishing.

Sugiono. 2013. Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.


Sumodiningrat, Gunawan. 1999. Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring Pengaman
Sosial. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
28

Susana, Siti. 2012. Peranan Home Industri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan


Masyarakat Menurut Ekonomi Islam. Riau. Skripsi.

Sutrisno, Hadi. 2004. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset.

Toweulu, Sudarman. 2001. Ekonomi indonesia. Jakarta: Raja Grafindo.

Undang-Undang Republik Indonesia. UU Nomor 3 Tahun 2014 Tentang


Perindustrian dalam Pasal 1 Ayat 2.

Usman, Sunyoto. 2012 Pembangunan dan Pemberdayaan masyarakat. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Wahidmurni. 2008. Cara Menulis Proposal dan Laporan Penelitian Lapangan.


Malang: UM press.

Anda mungkin juga menyukai