BAB I
PENDAHULUAN
adalah di bidang ekonomi. Pada era otonomi daerah saat ini, mewujudkan pembangunan
nasional pada bidang ekonomi tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat
membangun potensi daerahnya. Diperlukan berbagai upaya yang lebih inovatif dan
daerahnya.
(empowerment), pada intinya, ditujukan guna membantu klien memperoleh daya untuk
mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan ia lakukan yang terkait
dengan diri mereka, termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan social dalam
melakukan tindakan (Adi, 2013). Hal ini yangmenjadi kunci untuk membantu
pemberdayaan.
mencapai tujuan dan focus yang menjadi perhatian utamanya. Untuk mengetahui fokus
dan tujuan pemberdayaan ekonomi masyarakat secara operasional, maka perlu diketahui
2
aspek apa saja dari sasaran perubahan (misalnya keluarga miskin) yang perlu
dioptimalkan. Keberhasilan suatu pemberdayaan bukan hanya dilihat dari segi fisik
a. Memiliki sumber pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan dirinya sendiri serta
keluarga, misalnya mampu membeli beras, minyak goreng, gas memasak, bumbu,
c. Memiliki mbilitas yang cukup luas dengan pergi ke luar rumah atau luar wilayah
tempat tinggalnya seperti itu di bioskop, pasar, fasilitas medis, rumah ibadah, dan
lainnya.
d. Mampu berpastisipasi dalam kehidupan sosial, misal kampanye atau aksi-aksi sosial
lainnya.
Menurut Widayati (2012) menyatakan bahwa salah satu alasan dilakukan oleh
UKM dalam pemberdayaan masyarakat adalah menjadi concern publik dan dinilai
sebagai salah satu pendekatan yang sesuai dalam mengatasi masalah social terutama
kemiskinan yang dilaksanakan berbagai elemen mulai dari pemerintah dunia usaha dan
masyarakatnya untuk melakukan kegiatan usaha mandiri. Jumlah usaha yang ada di
Desa Bangkali berdasarkan data yang ada dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan
adalah sebanyak 34 Badan Usaha. Jenis usaha yang ada diantarannya adalah industri
mebel dan furniture dari kayu, bengkel, penjahit dan tenuna. Banyak masyarakat di
Desa Bangkali melakukan kegiatan perkebunan, hasil perkebunan yang sering diolah
adalah pohon Nira yang hasil pokoknya berupa Aren yang kemudian secara tradisional
adalah menjadi Alkohol. Alkohol ini dijual sebagai obat dikalangan mesyarakat Desa
pada Tahun 2007 oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Muna. Hingga
Handsanitizer.
adanya struktur yang terintegrasi. Hal tersebut sesuai yang dikemukakan oleh
Tambunan (2012) yang menyatakan peranan pemerintah daerah pada tingkat provinsi
maupun distrik salah satunya adalah implementasi, elaborasi, dan koordinasi dari
Adanya teknologi e-business dimanfaatkan untuk mengolah data informasi terkait UKM
yang ada di Desa Bangkali. Pemanfaatan e-business tersebut sesuai dengan pendapat
Kartasasmita yang dikutip oleh Nasirin dan Alamsyah (2010) strategi pemberdayaan
berkembang, setiap masyarakat memiliki potensi untuk dikembangkan. Dalam hal ini,
4
business, UKM dapat mempromosikan produk-produknya dan tentu saja hal itu peluang
bagi UKM agar produk-roduknya lebih dikenal oleh masyarakat luas yang tentu saja
kerjasama dengan Dinas terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Dinas
Sulitnya prosedur yang harus dilalui dan persyaratan yang diajukan oleh lembaga
keuangan kepada UKM dalam meminjam modal adalah masalah yang sering dihadapi
oleh UKM koa Raha. Ketiga, Permasalahan teknis UKM. Permasalahan teknis yang
dihadapi oleh UKM adalah seputar proses produksi, teknik pemasaran, promosi produk.
Permasalahan teknis tersebut pada umumnya kurang diperhatikan oleh pelaku UKM
Namun, keberadaan dari UKM ini bukan berarti tanpa masalah. Menurut data
yang dihimpun oleh Bidang Industri pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan pada
pengetahuan yang dimiliki pelaku UKM. Olehnya, dilakukan penelitian mengenai Dinas
Desa Bangkali untuk dapat meningkatkan perkembangan usaha kecil dan menengah.
5
satu pendorong industri kecil menengah untuk lebih maju dan berkembang. Bidang
Disperindag dalam kehidupan sebagaimana kita ketahui sebagai penyerap tenaga kerja,
penghasil barang dengan tingkat harga terjangkau bagi kebutuhan masyarakat dan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah penulis ungkapkan di latar belakang, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana Peran Dinas
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Konsep pemberdayaan
a. Pengertian pemberdayaan
dari kata “kata power” (kekuasaan atau keberdayaan). Karenannya, ide utama
dikaitkan dengan kemampuan kita membuat orang lain melakukan apa yang kita
inginkan, terlepas dari keinginan dan minat mereka. Ilmu sosial tradisional menekankan
bahwa kekuasaan sebagai sesuatu yang tidak berubah atau tidak dapat di rubah.
kelompok rentah dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau kemampuan.
Istilah pemberdayaan berasal dari kata daya yang berarti kekuatan atau
yang dimiliki oleh suatu masyarakat sehingga mereka dapat mengaktualisasikan jati
diri, hasrat, dan martabatnya secara maksimal untuk bertahan dan mengembangkan diri
akan potensi yang akan dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkan dengan
untuk lebih diberdayakan melalui usaha mereka sendiri dan akumulasi pengetahuan,
keterampilan dan sumber lainnya dalam rangka mencapai tujuan mereka tanpa
hal tersebut bukan untuk mencapai tujuan, melainkan makna pentingnya proses dalam
pengambilan keputusan.
b. Proses Peberdayaan
suatu program ataupun sebagai suatu proses. Pemberdayaan sebagai suatu proses dapat
dilihat dari tahapan-tahapan kegiatan guna mencapai suatu tujuan yang biasanya telah
ditentukan jangka waktunya. Namun, ada pula yang melihat peberdayaan sebagai suatu
sepanjang hidup seseorang (on going process). Menurut Hogan, proses pemberdayaan
individu sebagai suatu proses yang realtive terus berjalan sepanjang usia manusia yang
diperoleh dari pengalaman individu tersebut dan bukannya suatu proses yang berhenti
pada suatu masa jasa (empowering is not an end state, but a process that all human
experience).
depowering/empowering experience)
project)
terlepas dari pelan pelaku pemberdayaan, baik oleh pemerintah maupun nonpemerintah.
Pelaku pemberdayaan ini nantinya yang akan bekerja sebagai community worker
ataupun enabler.
Jadi dalam hal ini, proses pemberdayaan di tujukan guna memperoleh daya untuk
c. Tahapan pemberdayaan
dan tidak bisa dilaksanakan secara instan. Adapun tahapan pemberdayaab menurut
Ambar Teguh Sulistyaniyan dikutip oleh Aziz Muslim dalam buku yang berjudul
pemberdayaan diantarannya.
peningkatan kapasitas diri. Dalam tahapan ini pihak yang menjadi sasaran
keadaan agar dapat sejahtera. Sentuhan penyadaraan akan lebih membuka keinginan
dan kesadaran akan tentang kondisinya saat itu, dan demikian akan dapat merangsang
kesadaran akan perlunya memperbaiki kondisi untuk menciptakan masa depan yan lebih
baik. Sehingga dengan adanya penyadaran ini dapat mengunggah pihak yang menjadi
tambahan dari potensi yang dimiliki. Sehingga pada nantinya pemberdayaan dapat
pengetahuan dan kecakapan, sedangkan yang paling akhir adalah tahap peningkatan
lembaga pemerintah dan lembaga kemasyarakatan harus dapat saling bekerja sama agar
wadah yang dibentuk atas prakasa masyarakat sebagai mitra pemerintah dalam
berikut:
( Empowering)
sosial, ekonomi, budaya dan politik masyarakat, sehingga perubahan struktural yang
Pertama, targeted artinya upayannya harus terarah kepada yang memerlukan dengan
Tujuannya adalah supaya bantuan efektif karena sesuai kebutuhan mereka yang
sulit memecahkan masalahnya sendiri. Disamping itu kemitraan usaha antar kelompok
13
dengan kelompok yang lebih baik saling menguntungkan dan memajukan kelompok.
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah usaha ekonomi produktifyang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yangbukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,dikuasai atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usahamenengah atau usaha besar
ini.Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah suatu bentuk usaha yang dilihat
dariskalanya usaha rumah tangga dan usaha kecil hanya mempunyai jumlah pegawai
antara 1- 19 orang. Sementara usaha menengah mempunyai pegawai antar 20-99 orang.
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu bidang yang
Indonesia.Hal ini dikarenakan daya serap UKM terhadap tenaga kerja yang sangat besar
dan dekat dengan rakyat kecil. Statistik pekerja Indonesia menunjukan bahwa 99,5 %
tenaga kerja Indonesia bekerja di bidang UKM (Kurniawan, 2010). Hal ini sepenuhnya
disadari oleh pemerintah, sehingga UKM termasuk dalam salah satu fokus program
berbeda-beda. Definisi yang paling sering digunakan adalah definisi dari BJS (Badan
Pusat Statistik) yang menggunakan jumlah pakerja sebagai kriteria untuk membedakan
antara berbagai kategori industri. Menurut definisi BPS, suatu industri dapat diolongkan
sebagai industri kecil diukur dengan menggunakan ukuran jumlah tenaga kerja yaitu
Fungsi dan peran UKM saat ini dirasakan amat penting. Selain sebagai sumber
data pencaharian orang banyak, tetapi juga menyediakan secara langsung lapangan kerja
bagai sebagian besar produk. Sebagai kelompok usaha kecil, UKM selalu terjebak
teknologi. Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil dalam rangka
(Hafsah, 2013).
Ada beberapa ciri dari usaha kecil menengah (UKM), sebagai berikut:
teknologi
d. Bersifat padat karya atau menyerap tenaga kerja yang cukup banyak
diekspor
menguntungkan.
pertumbuhan ekonomi dan industri suatu negara. Usaha kecil penting untuk dikaji
karena mempunyai peran yang penting dalam pertumbuhan ekonomi pada skala
nasional. Kontribusi Ukm terhadap penyerapan tenaga kerja, baik di negara maju
16
pemberdayaan masyarakat
dengarkan karena pengalaman ketika krisis multidemensi usaha kecil telah terbukti
pada sektor-sektor penyedian kebutuhan pokok rakyat melalui produksi dan normalisasi
distribusi. Bukti tersebut paling tidak telah menumbuhkan optimisme baru bagi
sebagian besar orang yang menguasai sebagian kecil sumber daya akan kemampuannya
kontribusi UKM terhadap PDB pada saat krisis yang belum berhasil dipertahankan
menyisakan pertanyaan tentang faktor dominan apa yang membuat harapan tersebut
yang luas pada seluruh sektor ekonomi termasuk pertanian, serta mengunakan kriteria
aset dan nilai penjualan sebagai ukuran pengelompokan sesuai UU nomor 20 Tahun
pertambahan dari pendapatan per kapita. Pertumbuhan ekonomi ini digunakan untuk
mencapai taraf kemakmuran yang lebih tinggi. Pertumbuhan ekonmi di suatu Negara
dapat dilihat dari laju pertumbuhan PDB. Laju pertumbuhan PDb yang merupakan
tingkat output diturunkan dari fungsi produksi suatu barang dan jasa.
terhadap usaha besar. Keunggulan tersebut antara lain: Dilihat dari sisi permodelan,
pengembangan usaha kecil memerlukan modal usaha yang relatif kecil dibanding
usaha besar. Disamping itu juga teknologi yang digunakan tidak perlu teknologi yang
Motivasi usaha kecil akan lebih besar, mengingat hidup matinya tergantung
kepada usaha satu-satunya. Seseorang dengan survival motivetinggi tentu akan lebih
pola permintaan pasar, bahkan sanggup melayani selera perorangan. Berbeda dengan
usaha besar yang umumnya menghasilkan produk masa (produk standar), perusahaan
yang spesifik yang bila diproduksi oleh perusahaan skala besar tidak efesien (tidak
menguntungkan).
harus dapat melakukan antisipasi secara tepat terhadap globalisasi ekonomi, karena
dalam kondisi tersebut ekonomi Indonesia akan semakin terintegrasi kedalam system
ekonomi global yang ditandai oelh kamauan kuat untuk mengurangi berbagai bentuk
ekonomi yang terbuka dan lebih berorientasi pada mekanisme pasar. Stategi
a. Kemitraan Usaha
UKM oleh usaha besar. Dalam praktek bisnis Internasional saat ini,
usaha.
b. Permodalan UKM
Pada umumnya permodalan UKM masih lemah, hal ini turut menentukan
c. Modal Ventura
memberikan pembiayaan dalam bentuk pinjaman atau kredit. Usaha modal venture
pengelolaan usaha, kurang modal, dan lemah di bidan pemasaran. Kondisi pasar yang
dihadapi UKM adalah persaingan monopolistik di samping itu merupakan fakta yang
yang tepat.
kondisional secara internal, seperti struktur permodalan yang relatif lemah dan jua
keterampilan teknis dari para pekerja berakibat pada sulitnya standarisasi produk.
produk yang dihasilkan bervariasi. Kalau hal ini terjadi, maka produk yang dikirim
kemungkinan akan di klaim oleh konsumen. Hal ini akan sangat merugikan, apalagi
merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha, dimana seorang
B. Penelitian Terdahulu
Pameran yang pernah dilakukan adalah Pameran Halo Industri Sultra 2019.
Periklanan yaitu bentuk iklan itu sendiri seperti media massa, Radio, Surat
kabar, Website. Publisitas yaitu bentuk promosi ini melalui website dan
Personal Selling yang juga merupakan suatu bentuk promosi yang dilakukan
secara langsung oleh calon pembeli dan penjual dengan tujuan menimbulkan
promosi ini adalah pameran karena media pameran bisa merangsang terjadinya
bersangkutan.
Pemasaran Hasil Usaha Jumlah Tenaga Kerja yang Terserap. Faktor yang
perak Dalam hal ini ada dua faktor yang berperan yakni, faktor pendukung
tenaga kerja yang cukup banyak masih belum banyak pesaing yang memiliki
usaha yang sama faktor penghambat mahalnya harga bahan baku rendahnya
C. Kerangka Pemikiran
DISPERINDAG
- Bina usaha
PEMBERDAYAAN
TUJUAN PEMBERDAYAAN
- Perbaikan kelembangan
- Perbaikan usaha
- Perbaikan pendapatan
- Perbaikan lingkungan
- Perbaikan kehidupan
- Perbaikan masyarakat
24
BAB III
MOTEDE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Tenggara. Penelitian ini adalah analisis Peran Dinas Perdagangan Dan Perindustrian
Kabupaten Muna dalam memberdayakan usaha kecil dan menegah di Desa Bangkali.
B. Informan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil informan sebanyak 5 orang terdiri dari
beberapa pemilik Usaha Kecil. Karena di Desa Bangkali tersebut terdapat 34 Tempat
yang disediakan untuk menjual, namun yang masih aktif hanya 5 tempat saja.
1. Jenis Data
dalampenelitian.
25
2. Sumber Data
a. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari
tempatpenelitian
pada objek yang diteliti tujuan adalah untuk mengetahui keadaan sesungguhnya
dilapangan.
langsung kepada responden dalam hal ini kepada pemilik dan karyawan.
dari sumber manusia terkait dengan objek yang diteliti, berupa tulisan, gambar,
Bangkali.
dalam penelitian ini selanjutnya dianalisa secara kualitatif, yaitu dengan menguraikan
dan menjelaskan hasil-hasil penelitian dalam bentuk kata-kata lisan maupun tertulis,
pengolahan data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan cara mengklasifikasi atau
mengkategorikan data berdasarkan beberapa tema sesuai fokus penelian. Data yang
diperoleh dari proses pengumpulan data merupakan data yang mentah. Data tersebut
26
tidak akan berguna apabila tidak dianalisis untuk memberi arti atau makna pada data
tersebut guna dalam memecahkan masalah penelitian. Proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
kedalam unit-unit, melakukan sinetesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang
penting dan akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh
DAFTAR PUSTAKA
pectrum.
Yogyakarta.
Depag RI.
(Disperindag)
Sucofindo.
28
Mahemba 2003. Tambunan, Tulus T.H. 2012 Usaha Kecil dan Menengah di
Brawijaya.
2012).,
29