Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pengelolaan Sampah di Indonesia menjadi masalah aktual seiring dengan

semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk yang berdampak pada semakin

banyak jumlah sampah yang dihasilkan. Peningkatan jumlah penduduk

berpengaruh dalam aktivitas manusia yang dapat menghasilkan sampah semakin

meningkat. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dalam pengelolaannya. Pengelolaan

Tempat Pemrosesan Akhir yang aman dan ramah lingkungan dapat menjadi

keuntungan bagi masyarakat baik dari segi kesehatan masyarakat atau lingkungan

di sekitarnya (Rezky, 2019).

TPA mengandung berbagai jenis bahan pencemar yang berpotensi

mengganggu lingkungan dan kesehatan manusia. Air lindi dapat merembes ke

dalam tanah, ataupun mengalir di permukaan tanah dan bermuara pada aliran air

sungai. Setiap TPA memiliki karakteristik air lindi yang berbeda tergantung dari

proses yang terjadi di dalam landfill, yang meliputi proses fisika, kimia dan

biologis. Al-Wabel dkk. (2019) yang melakukan penelitian mengenai

karakteristik lindi di TPA di Kota Riyadh, Saudi Arabia menemukan bahwa lindi

di lokasi tersebut mengandung Chemical Oxygen Demand (COD), Biology

Oxygen Demand (BOD), Electrical Conductivity (EC), Total Suspended Solid

(TSS) dengan konsentrasi yang tinggi tetapi memiliki pH yang rendah. Selain

itu, lindi di TPA Kota Riyadh mengandung Fe, Mn, Mo, Ni,Cr, Zn dan Cu.

Zubair dkk. (2018)
2

menemukan bahwa hasil pengujian sampel air lindi di TPA Maros Sulawesi

Selatan memiliki nilai COD, BOD dan TSS yang tinggi.

Radzuan dkk. (2005) melakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik

lindi di TPA Air Hitam di Puchong Selangor menemukan bahwa lindi memiliki

COD yang sangat rendah dan konsentrasi logam berat relatif tinggi untuk Fe, Zn,

Pb dan Ni sedangkan Mn, Cd, Cu dan Cr yang ditemukan relatif rendah.

Meningkatnya produksi sampah dari tahun 2020 ke 2021 tahun, selain

sampah rumah tangga dan industri rumah tangga juga terpicu oleh kegiatan

pertanian yang berada di sekitar Taman Hutan Rakyat (TAHURA) Nipa-Nipa

dan Hutan Nanga-Nanga, karena secara geografis Kota Kendari di kelilingi oleh

kedua hutan tersebut dan di tengah kota terdapat Teluk Kendari. Sehingga

dengan adanya erosi maka sampah-sampah terbawa dan teronggok di sekitar

kali, saluran drainase bahkan sampai ke Teluk Kendari. Sejalan dengan itu pula

meningkatnya jumlah sampah dipicu juga dengan meningkatnya jumlah

penduduk dari tahun ke tahun. Hal ini karena Kota Kendari adalah Ibukota

Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan demikian kegiatan perekonomian dan

pendidikan terpusat di Kota Kendari. Jumlah penduduk tahun 2017 sebesar

370.728 jiwa dan pada tahun 2021 meningkat menjadi 350.267jiwa (BPS Kota

Kendari, 2017 dan 2021). Oleh karena itu diperlukan suatu perencanaan

pengolahan sampah yang lebih efisien, efektif, secara teknis dapat dilaksanakan,

secara ekonomis layak, secara sosial diterima oleh semua masyarakat luas dan

secara ekologis sehat tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan

manusia.
3

Air lindi kaya akan kandungan bahan organik, anorganik dan

mikroorganisme selain itu air lindi juga mengandung logam berat cuk up tinggi

(US-EPA ,1988), sehingga apabila air lindi tersebut tidak diolah langsung

dibuang kedalam tanah dapat mencemari tanah dan air tanah. Menurut Agus

Hermawan yang dikutip dari (Departemen of Environmental Engineering).

Pencemaran lingkungan oleh air lindi yang dihasilkan dari lahan urug sampah

kota merupakan salah satu masalah yang timbul dalam aplikasi pengurugan

sampah.

Kondisi-kondisi di atas melatar belakangi penulis untuk mengambil judul

penelitian dalam mengetahui“Analisis Kandungan Senyawa Organik pada Air

Lindi TPA Puuwatu Kota Kendari”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat ditentukan rumusan masalah

pada penelitian ini adalah sebagi berikut:

1. Bagaimana kondisi eksisting air lindi TPA Puuwatu Kota Kendari?

2. Menganalisis kandungan senyawa Zn, NH3 dan Ag pada air lindi TPA

Puuwatu Kota Kendari?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui kondisi eksisting air lindi TPA Puuwatu Kota Kendari.

2. Mengetahui besarnya analisi kandungan senyawa Zn dan NH3 pada air

lindi TPA Puuwatu Kota Kendari.


4

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi pemerintah sebagai bahan masukan dalam pembuatan

kebijakan dalam pengolahan air lindi TPA.

2. Manfaat bagi masyarakat: Sebagai sarana dan informasi pengetahuan

yang baik bagi masyarakat tentang dampak kandungan senyawa organik

pada air lindi TPA bagi lingkungan.

3. Dapat dijadikan sebagai bahan atau sumber data dalam melakukan

penelitian terkait pengolahan limbah lindi TPA.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penulisan laporan ini penulis dapat menggambarkan ruang

lingkup dan batasan masalah sebagai berikut:

1. Analasis senyawa Zn dan NH3 pada air lindi dengan sumber adalah

sampah pada TPA.

2. Lingkup kajian adalah titik lokasi penelitian berada di TPA Puuwatu.

3. Data diambil secara langsung.

F. Defenisi Operasional

1. Analisis adalah mengamati aktivitas objek dengan cara mendeskripsikan

komposisi objek dan menyusun kembali komponen-komponennya untuk

dikaji atau dipelajari secara detail (Kamus Besar Bahasa Indonesia).


5

2. Senyawa adalah zat murni dan homogen yang terdiri atas dua unsur atau

lebih yang berbeda dengan perbandingan tertentu, biasanya sifatnya sangat

berbeda dari sifat unsur-unsurnya (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

3. Organik adalah yang berkaitan dengan suatu organisme, benda hidup atau

kehidupan di alam semesta yang ditunjukkan dengan hubungan yang

harmonis antara unsur-unsur keseluruhan serta ditandai dengan

pengembangan secara bertahap atau alami.

4. Air lindi adalah air yang terbentuk dalam timbunan sampah yang

melarutkan banyak sekali senyawa yang ada sehingga memiliki kandungan

pencemar yang sangat tinggi, khususnya zat organik (Jhon dkk, 2018).

Anda mungkin juga menyukai