Anda di halaman 1dari 2

Penggunaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari maupun

komersil akan menyebabkan meningkatnya jumlah limbah domestik.


Meningkatnya jumlah air limbah domestik yang tidak diimbangi dengan
peningkatan badan air dapat menyebabkan permasalahan yang berkaitan dengan
daya dukung dan daya tampung air permukaan. Limbah cair domestik juga
dapat mengganggu kestabilan ekosistem perairan yang akan berakibat fatal
pada keanekaan hayati ekosistem dan landscape perairan. Selain itu, pengelolaan
air limbah domestik yang tidak tepat akan berdampak pada meningkatnya
produksi CO2 and CH4 yang berpotensi memiliki dampak pada kasus global
warming (Maliga, dkk., 2022).
Tracer experiment merupakan sebuah metode yang digunakan untuk
menghitung lamanya waktu tinggal dari sebuah senyawa atau molekul pada suatu
tempat. Tujuan dari melakukan tracer experiment ini adalah agar dapat
mengetahui alur aliran fluida yang terjadi. Umumnya tracer experiment pada
lingkungan digunakan sebagai pelacak hidrologi dalam sistem permukaan air.
Prinsip kerja dari tracer experiment adalah dengan meginjeksian cairan inert ke
dalam bioreaktor Down Flow Hanging Sponge (DHS). Sistem reaktor DHS
didesain untuk diaplikasikan sebagai unit pengolahan air limbah. Konsentrasi
tracer pada aliran keluar bioreaktor Down Flow Hanging Sponge (DHS) dideteksi
dengan conductivity meter dan dicatat secara manual (Roche dkk., 2019).
Beberapa metode telah dilakukan untuk mengatasi masalah pencemaran
air salah satunya Down flow Hanging Sponge (DHS). Reaktor down flow hanging
sponge (DHS) saat ini digunakan untuk berbagai jenis air limbah, seperti air
limbah domestik, budidaya, dan industri. Selain itu, studi terbaru juga
menunjukkan penerapan DHS telah digunakan secara luas di bidang-bidang selain
pengolahan limbah seperti pengolahan gas toluena, pemulihan logam kecil dari air
limbah dan metana terlarut, eliminasi arsenik dari air, regenerasi dan oksidasi, dan
mikroorganisme penyuburan. Aplikasi reaktor DHS yang mengandung spons
poliuretan bertindak sebagai media pendukung yang menawarkan produksi
biomassa dalam jumlah besar dan tinggi kemampuan penghilangan polutan.
Apalagi spons mudah diakses, bahannya aplikasi non-biodegradable, sederhana
dan murah. DHS efektif menghilangkan sisa COD, nitrogen dan pathogen (Rapi,
dkk, 2021).
Waktu tinggal reaktor adalah lamanya waktu bahan baku berada di dalam
reactor. Unsur-unsur dari suatu material berbeda-beda dalam melewati rektor
sehingga, membutuhkan lama waktu berbeda-beda pula. Distribusi waktu tinggal
merupakan salah satu studi yang melihat aliran fluida dalam suatu reaktor secara
sederhana dimana akan dilakukan proses penginjeksian cairan ke dalam reaktor.
Konsentrasi tracer yang keluar melalui outlet akan dihitung terhadap waktu yang
dinamakan dengan distribusi waktu tinggal atau Retention Time Distribution
(RTD) (Rodrigues, 2021).

Rapi, N., Jane, C., Azni, M. E., Hitam, S. M. S., Mohamad, R., & Noorain, R.
2021. Biological treatment of palm oil mill effluent by using a downflow
hanging sponge reactor. In IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science 922(1) : 012049. IOP Publishing.
Rodrigues, A. E. 2021. Residence time distribution (RTD) revisited. Chemical
Engineering Science. 230 : 116188.
Maliga, I., Lestari, A., Pratama, D. B., & Febriansyah, D. 2022. Penyuluhan
Pengelolaan Air Limbah Greywater Rumah Tangga dalam Upaya
Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat. ABDIKAN: Jurnal
Pengabdian Masyarakat Bidang Sains dan Teknologi, 1(2) : 259-263.
Roche, R.K., Shogren,J.A., Aubeneau, A., Tank. L.J., dan Bolster,D. 2019.
Modeling Benthic Versus Hyporheic Nutrient Uptake in Unshaded
Streams With Varying Substrates. Journal of Geophysical Research.
1(2):367-383.

Anda mungkin juga menyukai