ACARA X DAN XI
DISUSUN OLEH :
NIM : M0822003
KELOMPOK :3
SURAKARTA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
Ekosistem akuatik atau dalam bisa di sebut juga ekosistem perairan yang
berada di daratan yang biasanya letak nya lebih tinggi dari permukaan laut
karena airnya akan mengalir ke permukaan laut Di samping itu perairan darat
biasanya hanya sedikit mengandung larutan mineral dibanding perairan laut
meskipun pada ulasan kali ini tidak secara khusus akan dibahas. ( Utomo, dan
Chalif, .2014) ekosistem akuatik di bagi menjadi dua jenis yaitu perairan lotik
(mengalir) dan perairan lentik (menggenang).
Potensi
Salinita
No. Koordinat pH DO Konduktivitas TDS Turbiditas Kedalaman Oksidasi-
s
Reduksi
Potensi
Oksidasi-
No. Koordinat pH DO Konduktivitas Salinitas TDS Turbiditas Kedalaman
Reduksi
Untuk analisis data pada tabel data perairan lentik dapat diperoleh dari
4 sampel semuanya menunjukkan pH netral yang artinya masih layak untuk
organisme dapat hidup dan berkembang biak. Dan bila di lihat dari 4 sampel
tersebut nilai konduktifitasnya rendah yang artinya air tersebut tidak layak
untuk di konsumsi secara langsung.dan termasuk air tipe C yang dapat
digunakan untuk keperluan perikanan dan pertenakan.
Dan untuk hasil analisis pada tabel data perairan lotik dari keseluruhan
sampel menunjukkan pH yang netral yang menunjukkan bahwa air itu masih
sangat layak untuk kelangsungan kehidupan organisme. Dan bila di lihat dari 4
sampel tersebut nilai konduktifitasnya rendah yang artinya air tersebut tidak
layak untuk di konsumsi secara langsung.dan termasuk air tipe C yang dapat
digunakan untuk keperluan perikanan dan pertenakan.
a. Plot 20x20
Tabel plot 20x20 diatas menunjukkan estimasi serapan karbon dari masng
masing pohon, pohon yang memiliki estimasi serapan karbon terbesar adalah pohon
pinus (Pinus merkusii) yaitu 7,047017698 dan yang terkecil adalah pohon nomor
15 yakni Pohon Mahoni (Swietenia mahagoni) dengan estimasi serapan karbon
sebesar 2,25039922. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa biomassa sebuah
pohon akan berpengaruh pada estimasi serapan karbon suatu pohon, semakin tinggi
biomassa maka akan nsemakin besar pula estimasi serapan karbon pada suatu
pohon. Dan pohon yang besar maka akan berpengaruh pada penyerapan karbon di
suatu wilayah maka dari itu kita harus menjaga pohon agar karbon yang di serap
semakin banyak.s
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan yang bisa di ambil dari praktikum acara 10 “Pengenalan
ekosistem akuatik” adalah ekositem akuatik merupakan ekosistem perairan yang
berada di darat yang biasanya letak nya lebih tinggi dari permukaan laut, ekosistem
ini di bedakan menjadi dua yaitu perairan Lotik (mengalir) dan Lentik
(menggenang). Aspek fisika pada ekosistem ini meliputi suhu, cahaya matahari,
tingkat kekeruhan, dan kedalaman. Sedangkan aspek kimia yang berpengaruh
adalah pH, oksigen terlarut (Dissolved oxygen), COD (Chemical Oxygen Demand),
dan sallinitas. Dan aspek terakhir yang mempengaruhi ekosistem ini adalah aspek
biologi meliputi plankton dan bentos. Dari analisis yang kami lakukan dapat
disimpulkan bahwa air di waduk delingan sudah mengalami pencemaran. Dan air
di sungai sudah tercemah tapi belum terlalu signifikan.
Kesimpulan yang bisa di ambil dari praktikum acara 1 “Pengenalan
ekosistem terestrial” adalah ekosistem terestrial merupakan ekosistem darat yang
memiliki tipe struktur vegetasi yang luas sehingga membentuk suatu bioma yang
tersusun atas komponen biotik dan abiotic. Ekosistem ini memiliki fungsi ekologis
sebagai penyeimbang lingkungan, fungi ekonomis sebagai tempat menghasilkan
masyarakat sekitar, fungsi edukatif utuk sarana pembelajaran
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Drupadi, T. A., Ariyanto, D. P., & Sudadi, S. (2021). Pendugaan Kadar Biomassa
dan Karbon Tersimpan pada Berbagai Kemiringan dan Tutupan Lahan di
KHDTK Gunung Bromo UNS. Agrikultura, 32(2), 112-119.
Erdianto, A., Irwan, S. N. R., & Kastono, D. (2019). Fungsi ekologis vegetasi taman
denggung Sleman sebagai pengendali iklim mikro dan peredam
kebisingan. Vegetalika, 8(3), 139-152.
Puspita, D., & Prasetyo, S. E. (2020). Ekologi dan Keanekaragaman Flora di Pulau
Enggano. Majalah Ilmiah Biologi BIOSFERA: A Scientific Journal, 37(3),
175-179.
Setiawati, M., Kamal, S., & Amin, N. (2022, June). ANALISIS FAKTOR FISIK-
KIMIA HABITAT IKAN DEPIK (Rasbora tawarensis) DI DANAU LAUT
TAWAR. In Prosiding Seminar Nasional Biotik (Vol. 8, No. 1, pp. 47-52).
Widodo, D., Kristianto, S., Susilawaty, A., Armus, R., Sari, M., Chaerul, M., ... &
Mastutie, F. (2021). Ekologi dan Ilmu Lingkungan. Yayasan Kita Menulis.
Guo, K., X. Zhang, J. Liu, Z. Wu, M. Chen, K. Zhang, and Y. Chen. 2020.
Establishment of An Integrated Decision-Making Method for Planning the
Ecological Restoration of Terrestrial Ecosystems. Science of the Total
Environment. 741: 1-16.
Pausas, J. G., and W. J. Bond. 2020. On the Three Major Recycling Pathways in
Terrestrial Ecosystems. Trends in Ecology and Evolution. 35 (9): 767-775.
LAMPIRAN
1. Laporan Sementara
2. Dokumentasi Kegiatan
Dokumentasi kegiatan