TINJAUAN PUSTAKA
1. Penelitian ini dilakukan oleh Maksuk, Priyadi, dan Khairil Anwar pada
tahun 2022 dengan judul Pengolahan Air Sungai Sebagai Sumber Air Bersih
Di Kawasan Pertanian Dengan Penyaringan Air Sederhana. Penelitian ini
bertujuan untuk untuk menghasilkan teknologi tepat guna penyaring air
sederhaha sehingga dapat dipelihara, dioperasikan, bahkan diduplikasi oleh
masyarakat sekitar. Metode atau Tahap yang dilakukan yaitu melalui
tahapan-tahapan sebagai berikut Tahap Persiapan. Koordinasi dengan
puskesmas, kepala desa dan dilanjutkan dengan peninjauan lokasi dilakukan
untuk mengetahui kondisi lokasi, Tahap Pelaksanaan. Observasi dilakukan
dengan mengambil sampel air baku dari lokasi yang kemudian diuji tingkat
kualitas airnya. Selanjutnya, dilakukan uji kekeruhan (turbiditas) dengan
turbiditimeter (Eutech Instruments Turbiditimeter TN-100), uji derajat
keasaman dengan pH meter (Hanna Instruments 8424N) dan beberapa
parameter lainnya dilakukan di Laboratorium BTKL PP Palembang. Tahap
Sosialisasi. Kegiatan sosialisasi dilakukan oleh tim dosen pelaksana
pengabmas dibantu mahasiswa Prodi Diploma Tiga Sanitasi Poltekkes
Kemenkes Palembang untuk memberi penjelasan mengenai prinsip kerja,
pengoperasian, dan pemeliharaan alat penjernih air kepada masyarakat
setempat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hasil pelaksanaan PKM
yang dilakukan pada September – November 2021 dengan jumlah peserta
48
sebanyak 20 orang, dengan hasil sesuai tahapan kegiatan pengabdian
masyarakat. kesimpulan dari hasil Kegiatan pengabdian masyarakat di Desa
Sembadak RT 004 Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir telah
berhasil dilaksanakan. Sistem penyaring yang tersusun atas penyaring pasir
dan penyaring pipa bertahap berhasil menurunkan kadar besi, kekekurahan
dan bau dalam air sungai. Hasil kegiatan yang dilakukan disambut baik
oleh pihak puskesmas dan kepala desa, dan dari pihak puskesmas dan
masyarakat desa meminta agar tim pelaksana dapat melanjutkan kegiatan
pengolahan air sungai menjadi sumber air bersih untuk mereka.
2. Penelitian ini dilakukan oleh Emi Roslinda dan Gusti Hardiansyah pada
tahun 2019 dengan judul Teknologi Multi Media Filter Untuk Memproduksi
Air Bersih di Lahan Gambut. Penelitian ini bertujuan untuk
memperkenalkan dan melatih masyarakat untuk memproduksi air bersih di
lahan gambut dengan menggunakan teknologi multi media filter (MMF),
sehingga masyarakat diharapkan dapat memprduksi air bersih secara
mandiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu adalah dengan
difusi ipteks dan sosialisasi. Selain itu kegiatan ini juga dilaksanakan
menggunakan metode partisipatif, yaitu metode kegiatan yang melibatkan
peran aktif masyarakat sasaran di setiap tahapan kegiatan (Wibowo, 2009).
Kegiatan ini dilakukan untuk memproduksi air bersih yang layak konsumsi,
meliputi kegiatan pembangunan instalasi air bersih, sosialisasi, penyuluhan
dan demonstrasi. Pelaksanaan kegiatan PKM di Kelurahan Batu Layang
telah berhasil membangun 2 unit instalasi multi media filter untuk
menghasilkan air bersih. Peletakan instalasi ditetapkan berdasarkan
kesepakatan dengan ketua RW 13 dan RW 14 bersama warganya. Peletakan
instalasi diletakkan di RW 13 di rumah ketua RW 13, sementara di RW 14
diletakkan di rumah ketua RW 14. Setiap unit instalasi mempunyai bak
tampungan. Dengan kapasitas tanki penampungan sebanyak 2000 liter (2
kubik) maka sekali pengolahan air bersih masyarakat dapat memproduksi
air sebanyak 2000 liter.
3. Penelitian ini dilakukan oleh Ilyas, Valentinus dan Melkyanus Bili Umbu
Kaleka pada tahun 2021 dengan judul Penjernihan Air Metode Filtrasi
Untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat RT Pu’Uzeze Kelurahan
Rukun Lima Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini bertujuan untuk
Mengetahui Metode Metode Sederhana Filtrasi yang dapat dimanfaatkan
untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat, Hasil dari penelitian ini
menunjukkan Penyaringan Air dengan metode Filtrasi di RT Pu’uzeze
sangat membantu warga dalam pemenuhan kebutuhan air bersih, khususnya
untuk keperluan memasak.
4. Penelitian ini dilakukan oleh Iskandar Zulkarnain, Kelik Istanto dan Aniessa
Rinny Assaning pada tahun 2021 dengan judul Design Of Dual Filtration
System For Household Laundry Waste Water Treatment. Penelitian ini
dilakukan untuk Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah: (1) Merancang
teknologi penyaring air dengan sistem filtrasi ganda untuk mengolah air
limbah laundry rumah tangga dan (2) Menguji kinerja rancangan alat
terhadap parameter warna, bau, pH dan TSS pada waktu kontak 2 jam. Hasil
penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan
merancang alat filtrasi ganda untuk mengolah air limbah laundry rumah
tangga. Hasil pengolahan air limbah laundry ini diharapkan dapat syarat
baku mutu air limbah domestik dalam tinjauan parameter warna, bau, pH
dan TSS. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan
sebagai berikut (a) Rancang alat pemurni air laut terdiri dari 2 bagian yaitu,
bagian tabung media filtrasi pipa penghubung; (b) Berdasarkan hasil uji
yang dilakukan, air hasil pemurnian tidak berbau dan tidak berwarna; (c)
Perbaikan kualitas air hasil filtrasi ditunjukan dengan penurunan nilai
parameter TSS, dari 150 ppm menjadi 110 ppm (26,27%), namun
penurunan nilai TSS ini belum masuk dalam standar baku mutu air limbah
domestik Peraturan Meteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia NOMOR: P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016; danNilai
parameter pH air limbah laundry sebesar 5,4 menjadi 5,8. Nilai parameter
pH air olahan setelah melewati proses filtrasi ini memenuhi syarat untuk
dapat digunakan kembali sebagai air untuk mencuci, sanitasi, penyiraman
tanaman dan kebutuhan irigasi.
3. Karakteristik Biologi
Karakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air terutama
air yang dikonsumsi sebagai air minum dan air bersih. Parameter yang
biasa digunakan adalah banyaknya mikroorganisme yang terkandung
dalam air limbah. Pengolahan air limbah secara biologis dapat
didefinisikan sebagai suatu proses yang melibatkan kegiatan
mikroorganisme dalam air untuk melakukan transformasi senyawa-
senyawa kimia yang terkandung dalam air menjadi bentuk atau
senyawa lain. Mikroorganisme mengkonsumsi bahan-bahan organik
membuat biomassa sel baru serta zat-zat organik dan memanfaatkan
energi yang dihasilkan dari reaksi oksidasi untuk metabolismenya
(Metcalf and Eddy, 2003).