BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum Angkutan Sedimen ini dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 30
Agustus 2020 pukul 15.00 WITA - selesai, bertempat di Laboratorium Keairan dan
Teknik Lingkungan Fakultas Teknik (Universitas Halu Oleo).

3.2. Material Praktikum

1) Sediment transport demonstration channel
Secara teknis spesifikasi alat ini dapat di dekskripisikan sebagai berikut :
a) Investigasi aliran saluran terbuka dengan dan tanpa pengangkutan bed- load.
b) Flume percobaan, terdiri dari bagian percobaan, elemen saluran masuk,
saluran keluar air dan sirkuit air tertutup.
c) Kemiringan yang dapat disesuaikan dengan mulus dari bagian percobaan.
d) Dinding samping bagian eksperimen terbuat dari kaca temper untuk
pengamatan eksperimen yang sangat baik.
e) Semua permukaan yang bersentuhan dengan air terbuat dari bahan tahan
korosi.
f) Elemen saluran masuk yang dioptimalkan aliran untuk entri turbulensi rendah
ke bagian percobaan.
g) Sirkuit air tertutup dengan tangki air dengan perangkap sedimen untuk pasir
kasar, pompa dan penyesuaian laju aliran manual.
h) Pintu air dan dermaga jembatan untuk percobaan dengan dan tanpa
transportasi sedimen.
i) Visualisasi aliran menggunakan media kontras.
j) Pengukuran debit melalui pengukuran bendung di saluran pembuangan air
k) Pengukur level untuk mengukur kedalaman pembuangan.
 Gambar 3.1 Alat Sediment transport demonstration channel
(Sumber : Muhammad Jamin, 2020)

Bagian eksperimental
 panjang: 1600 mm
 aliran penampang WxH: 86x300 mm
 penyesuaian kemiringan: -1… + 3%
 Tangki: 280L

Pompa
 konsumsi daya: 1,02kW
 maks. laju aliran: 22,5m3 / jam
 maks. kepala: 13,7 m

Elemen filter perangkap sedimen

 ukuran bukaan: 0,3mm (49mesh
 Diperlukan untuk pengoperasian
sedimen: pasir (ukuran butir 1… 2mm)
 Rangkaian alat ini terdiri dari saluran tembus pandang yang dapat diubah
kemiringan dasarnya, yang diletakkan pada plat dasar bersama-sama tangki debit dan
pompa sirkulasi air. Alat ini dapat digunakan untuk berbagai macam percobaan
angkutan sedimen, seperti : penentuan awal gerak butiran, gerak butiran, perubahan
konfigurasi dasar, dan gerusan pada bangunan air seperti pilar
jembatan atau bendung. Alat ini bersifat portable sehingga dapat dengan mudah
dipindah-pindahkan apabila dikehendaki.
1) Pasir pohara diameter butir 2 mm dan 0.6 mm.
2) Air.
3) Point Gauge.
4) Mistar Lap/kanebo.
5) Serok pasir/sendok.

3.3. Prosedur Percobaan

a) Siapkan alat dan bahan (pasir yang telah ditentukan beratnya).
b) Letakan pasir dengan diameter tertentu kedasar saluran. Pastikan pasir dalam
keadaan jenuh terlebih dahulu.
c) Atur kemiringan dasar saluran.
d) Menghubungkan alat Sediment Transport Demonstration Channel ke sumber
aliran listrik.
e) Menarik tombol Emergency Stop.
f) Memutar elektrikal tool dari off menjadi on dan tekan tombol pompa ,
kemudian putar debit searah Open (berlawanan arah jarum jam).
g) Alirkan air dengan debit kecil kedalam saluran.
h) Ukur kedalaman air di hulu, hilir, dan tengah saluran.
i) Amati pergerakan butiran.
j) Mencatat data hasil pengamatan pada blanko data.
k) Naikkan debit menjadi lebih besar lagi.
l) Lakukan langkah yang sama seperti diatas sampai pada jumlah debit yang
diinginkan (h–l).
m) Lakukan langkah yang sama seperti diatas untuk penambahan variasi
kemiringan (c, g-m).
n) Kemudian tekan tombol pompa untuk mematikan pompa.
o) Memutar Elektrikal Tool dari On menjadi Off.
p) Menekan tombol pengaman pada Emergency Stop.
q) Memutuskan alat Sediment Transport Demonstration Channel dari sumber
aliran listrik.
r) Membersikan alat yang telah digunakan.
s) Lakukan langkah yang sama pada pasir dengan diameter selanjutnya (a-r).
t) Amati bagaimana perbedaan awal gerak sedimen pada diameter butir yang
berbeda dan perubahan bentuk dasar saluran yang terjadi akibat pengaruh
penambahan debit dan kemiringan.