Anda di halaman 1dari 9

3.

4 Hujan Kawasan
1) Metode Rerata Aritmatik
 Rumus yang digunakan :
R 2+¿ R + ….+ R
Ŕ = R1 + 3 n
¿
n
Keterangan :
Ŕ = Curah hujan area (mm)
R1,R2,Rn = Curah hujan pada Stasiun 1, 2, n (mm)
n = Jumlah Stasiun

 Contoh perhitungan pada tahun 2006 :


Dik : R1 = 52 mm
R2 = 100 mm
R3 = 63 mm
Penye:
R 2+¿ R
Ŕ = R1 + 3
¿
n
52+100+ 63
Ŕ =
3
Ŕ = 71,67 mm

Selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut :


Stasiun Cura Hujan
Tahun
Lamonae (A) Tamboli (B) Onembute (C) Area (mm)
2006 31 100 63 64.52
2007 55.8 85.0 65 68.61
2008 57.6 84.0 67 69.53
2009 39 91 59 62.93
2010 53 113 63 76.49
2011 65 88 56 69.54
2012 43 77 29 49.79
2013 65 149 79 97.35
2014 60 279 35 124.70
2015 55 217 22 98.01
      Jumlah 781.46
    Rata-rata 78.15

2) Metode Poligon Thiessen


Dalam perhitungan curah hujan area dengan metode Poligon
Thiessen, terlebih dahulu menentukan luas area setiap stasiun.

Menghitung luasan das Menggunakan software 2010.


1. Langkah pertama copy gambar DAS ke dalam software Auto Cad
2010

2. Selanjutnya, buatlah tanda pada masing-masing stasiun dengan


menggunakan perintah circle ( C ) untuk tanda bulat.
3. Selanjutnya, buatlah garis dengan menggunakan perintah poliline
(PL) pada batas batas atau pinggiran DAS agar membentuk
seperti DAS tersebut.

4. Selanjutnya, hubungkan ketiga stasiun dengan garis menggunakan


perintah line ( L ).
5. Selanjutnya, tarik garis tegak lurus sebesar 90o pada titik tengah
masing-masing garis pada tahap 5 menggunakan perintah line
( L ). Kemudian bagilah DAS tersebut berdasarkan stasiunnya
dengan metode polygon thiessen menggunakan perintah filet ( F ).

6. Selanjutnya, hapus garis segitiga yang menghubungkan ketiga


stasiun dengan perintah erase ( E ).
7. Selanjutnya, untuk melihat luasan area dari DAS tiap stasiun
(A,B, dan C), perlu menggunakan perintas “list” pada software
yang digunakan.
Stasiun 1 ( Lamonae )

Stasiun 2 ( Tamboli )
Stasiun 3 ( Onembute )

Sehingga didapatkan luasan pada Cad :


Stasiun 1 = 524,51 cm2
Stasiun 2 = 668,23 cm2
Stasiun 3 = 487,47 cm2
Untuk menghitung luas sebenarnya pada masing-masing stasiun
digunakan persamaan berikut.
Luas sebenarnya = Luas stasiun pada Cad x Skala (1 : 1.200)
Sehingga di peroleh :
a. Luas Stasiun 1 ( Lamonae )
Luas = 524,51 x 1.2002
= 755294400 cm2
= 0,08 Km2
b. Luas Stasiun 2 ( Tamboli )
Luas = 668,23 x 1.2002
= 962251200 cm2
= 0,10 Km2
c. Luas Stasiun 3 ( Onembute )
Luas = 487,47 x 1.2002
= 701956800 cm2
= 0,07 Km2
Luas Total = Luas Sta. 1 + Luas Sta. 2 + Luas Sta. 3
= 0,08 Km2 + 0,10 Km2 + 0,07 Km2
= 0,24 Km2

Rumus yang digunakan :


A 1 R1 + A 2 R2 +… .+ An Rn
Ŕ =
A 1 + A 2 … .+ A n
Keterangan :
Ŕ = Curah hujan area (mm)
R1,R2,Rn = Curah hujan pada Stasiun 1, 2, n (mm)
A1,A2,An = Luas area pada Stasiun 1, 2, n

 Contoh perhitungan pada tahun 2006 :


Dik : R1 = 52 mm A1 = 524,51 km2
R2 = 100 mm A2 = 668,23 km2
R3 = 63 mm A3 = 487,47 km2
Penye:
A 1 R1 + A 2 R2 + A3 R3
Ŕ =
A1 + A2 + A3
524,51 x 52+668,23 x 100+ 487,47 x 63
Ŕ =
524,51+ 668,23+487,47
Ŕ = 67,59 mm

Pada perhitungan selanjutnya menggunakan metode Polygon


Thiessen karena memiliki perhitungan yang lebih teliti atau akurat dari
metode Aritmatik.
Tabel hasil perhitungan Metode Poligon Thiessen

CURA
H
STASIUN LUAS STASIUN
TAHU HUJA
N N
Lamona MORAM BALANDE LASUSU MORAM BALANDE AREA
e (A) O (B) TE (C) A (A) O (B) TE (C) (mm)
2006 31 100 63 524.51 668.23 487.47 67.59
2007 55.8 85.0 65 524.51 668.23 487.47 70.09
2008 57.6 84.0 67 524.51 668.23 487.47 70.82
2009 39 91 59 524.51 668.23 487.47 65.41
2010 53 113 63 524.51 668.23 487.47 79.91
2011 65 88 56 524.51 668.23 487.47 71.42
2012 43 77 29 524.51 668.23 487.47 52.58
102.1
2013
65 149 79 524.51 668.23 487.47 4
139.8
2014
60 279 35 524.51 668.23 487.47 3
109.8
2015
55 217 22 524.51 668.23 487.47 3
829.6
 
          Jumlah 3
  Rata-Rata 82.96

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Ii HSN
    Bab Ii HSN
    Dokumen11 halaman
    Bab Ii HSN
    Waode Melinda Amelia Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Hasil Agit
    Skripsi Hasil Agit
    Dokumen76 halaman
    Skripsi Hasil Agit
    Waode Melinda Amelia Wijaya
    Belum ada peringkat
  • BAB II Saja Orifice - A4s #1
    BAB II Saja Orifice - A4s #1
    Dokumen23 halaman
    BAB II Saja Orifice - A4s #1
    Waode Melinda Amelia Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Sampul Hasna
    Sampul Hasna
    Dokumen67 halaman
    Sampul Hasna
    Waode Melinda Amelia Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Senyawa
    Senyawa
    Dokumen2 halaman
    Senyawa
    Waode Melinda Amelia Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Indikator PP
    Indikator PP
    Dokumen10 halaman
    Indikator PP
    Waode Melinda Amelia Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Kop
    Kop
    Dokumen1 halaman
    Kop
    Waode Melinda Amelia Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Bioindikator Sebagai Fitomonitoring Polutan
    Bioindikator Sebagai Fitomonitoring Polutan
    Dokumen19 halaman
    Bioindikator Sebagai Fitomonitoring Polutan
    Waode Melinda Amelia Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Contoh Laporan Gambar
    Contoh Laporan Gambar
    Dokumen28 halaman
    Contoh Laporan Gambar
    Waode Melinda Amelia Wijaya
    0% (1)
  • Autocad N Denah
    Autocad N Denah
    Dokumen88 halaman
    Autocad N Denah
    Waode Melinda Amelia Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Kerja Indonesia Ku
    Kerja Indonesia Ku
    Dokumen6 halaman
    Kerja Indonesia Ku
    Waode Melinda Amelia Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Soal TB Menggambar Rekayasa Revisi
    Soal TB Menggambar Rekayasa Revisi
    Dokumen10 halaman
    Soal TB Menggambar Rekayasa Revisi
    Waode Melinda Amelia Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Bernoulli Fiqram
    Bernoulli Fiqram
    Dokumen2 halaman
    Bernoulli Fiqram
    Waode Melinda Amelia Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 B4
    Bab 3 B4
    Dokumen90 halaman
    Bab 3 B4
    Waode Melinda Amelia Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 B4
    Bab 1 B4
    Dokumen8 halaman
    Bab 1 B4
    Waode Melinda Amelia Wijaya
    Belum ada peringkat