3 Analisa Grafik
1) Grafik hubungan antara kemiringan dasar dengan kecepatan aliran
0.7500
0.6000
0.4500
v (m/s)
0.3000
0.1500
0.0000
-4.0 -3.0 -2.0 -1.0 0.0 1.0 2.0
θ (°)
Gambar 4.1 Grafik hubungan antara kemiringan dasar dengan kecepatan aliran
Sumber : Hasil analisa data kelompok 5 RIL, 2020
7.0000
4.0000
1.0000
-2.0000
τ (N/m²)
-5.0000
-8.0000
-11.0000
-14.0000
-17.0000
-4.0 -3.0 -2.0 -1.0 0.0 1.0 2.0
θ (°)
Gambar 4.2 Grafik hubungan antara kemiringan dasar dengan tegangan geser
Sumber : Hasil analisa data kelompok 5 RIL, 2020
35.0000
30.0000
25.0000
20.0000
C
15.0000
10.0000
5.0000
0.0000
-0.0600 -0.0400 -0.0200 0.0000 0.0200 0.0400 0.0600
Sf
1.5000
1.2000
0.9000
Fd (N)
0.6000
0.3000
0.0000
0.2000 0.3000 0.4000 0.5000 0.6000 0.7000
v (m/s)
Gambar 4.4 Grafik hubungan antara kemiringan kecepatan aliran dengan gaya
dinamis
Sumber : Hasil analisa data kelompok 5 RIL, 2020
2.1000
1.8000
1.5000
1.2000
Fs (N)
0.9000
0.6000
0.3000
0.0000
0.0200 0.0300 0.0400 0.0500 0.0600 0.0700 0.0800
h (m)
Gambar 4.5 Grafik hubungan antara kedalaman saluran terhadap gaya statis
Sumber : Hasil analisa data kelompok 5 RIL, 2020
0.0040
0.0030
M (m²)
0.0020
0.0010
0.0000
0.2000 0.3000 0.4000 0.5000 0.6000 0.7000
v (m/s)
0.7500
0.6000
0.4500
v (m/s)
0.3000
0.1500
0.0000
-4.0 -3.0 -2.0 -1.0 0.0 1.0 2.0
θ (°)
Gambar 4.7 Grafik hubungan antara kemiringan dasar dengan kecepatan aliran
Sumber : Hasil analisa data kelompok 5 RIL, 2020
12.0000
7.0000
2.0000
-3.0000
τ (N/m²)
-8.0000
-13.0000
-18.0000
-23.0000
-4.0 -3.0 -2.0 -1.0 0.0 1.0 2.0
θ (°)
Gambar 4.8 Grafik hubungan antara kemiringan dasar dengan tegangan geser
Sumber : Hasil analisa data kelompok 5 RIL, 2020
6.0000
4.0000
C
2.0000
0.0000
-0.0800 -0.0600 -0.0400 -0.0200 0.0000 0.0200 0.0400 0.0600
Sf
0.4000
0.3000
Fd (N)
0.2000
0.1000
0.0000
0.0600 0.0800 0.1000 0.1200 0.1400 0.1600
v (m/s)
12.0000
10.0000
Fs (N)
8.0000
6.0000
4.0000
0.1100 0.1200 0.1300 0.1400 0.1500 0.1600
h (m)
Gambar 4.11 Grafik hubungan antara kedalaman saluran terhadap gaya statis
Sumber : Hasil analisa data kelompok 5 RIL, 2020
0.0130
0.0110
M (m²)
0.0090
0.0070
0.0050
0.0600 0.0800 0.1000 0.1200 0.1400 0.1600 0.1800
v (m/s)
0.0540
0.0525
R² = 1
0.0510
0.0495
H₀ (m)
0.0480
0.0465
0.0450
0.0435
0.0420
0.0008 0.0009 0.0010 0.0011 0.0012 0.0013 0.0014
Q (m³/s)
Berdasarkan analisa grafik diatas, nilai R 2 sebesar 0,9984 dan lebih dari
0,97 sehingga tidak perlu dilakukan regresi. Pada grafik hubungan antara debit
aliran dengan H0 menunjukan bahwa hubungan kedua variable tersebut
berbanding lurus artinya, semakin besar nilai debit pada aliran saluran maka
nilai Ho akan semakin besar. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil nilai debit
saluran maka nilai Ho akan semakin kecil.
0.0580
0.0550
0.0520
R² = 0.69
H₁ (m)
0.0490
0.0460
0.0430
0.0400
0.0008 0.0009 0.0010 0.0011 0.0012 0.0013 0.0014
Q (m³/s)
Berdasarkan analisa grafik diatas, nilai R 2 sebesar 0,695 dan kurang dari
0,97 sehingga dilakukan analisa regresi. Berikut analisa regresi grafik
hubungan antara debit dengan koefisien debit.
No x (Q) y (H₁) xy x²
1 9,7222 x10-4 0,0418 4,060 x10-5 9,4522 x10-7
b=
∑ y ∑ x −∑ x . ∑ xy
2
n. ∑ x 2 . ∑ (x)
y = ax + b
= (20,930 . 9,7222 x 10−4 ) + 1,0044
= 0,0440
x y
9,7222 x10-4 0,0440
0.0520
R² = 1
0.0490
H₁ (m)
0.0460
0.0430
0.0400
0.0008 0.0009 0.0010 0.0011 0.0012 0.0013 0.0014
Q (m³/s)
Berdasarkan analisa grafik diatas, nilai R 2 sebesar 0,9157 dan lebih dari
0,97 sehingga tidak perlu dilakukan regresi. Pada grafik hubungan antara debit
aliran dengan H1 menunjukan bahwa hubungan kedua variable tersebut
berbanding lurus artinya, semakin besar nilai debit pada aliran saluran maka
nilai H1 akan semakin besar. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil nilai debit
saluran maka nilai H1 akan semakin kecil.
3) Grafik hubungan antara debit dengan koefisien debit
0.6000
0.5800 R² = 0.94
0.5600
0.5400
0.5200
0.5000
Cd
0.4800
0.4600
0.4400
0.4200
0.4000
0.0008 0.0009 0.0010 0.0011 0.0012 0.0013 0.0014
Q (m³/s)
b=
∑ y ∑ x −∑ x . ∑ xy
2
n. ∑ x 2 . ∑ (x)
y = ax + b
= (−446,9981. 9,7222 x 10−4) + 1,0213
= 0,5868
x y
9,722,E-04 0,5868
1,083,E-03 0,5371
1,222,E-03 0,4750
1,306,E-03 0,4378
1,333,E-03 0,4253
Grafik Hubungan Antara Debit dengan
Koefisien Debit
0.6000
R² = 1
0.5500
0.5000
Cd
0.4500
0.4000
0.0008 0.0009 0.0010 0.0011 0.0012 0.0013 0.0014
Q (m³/s)
Berdasarkan analisa grafik diatas, nilai R 2 sebesar 1 dan lebih dari 0,97
sehingga tidak perlu dilakukan regresi. Pada grafik hubungan antara debit
aliran dengan koefisien debit menunjukan bahwa hubungan kedua variable
tersebut berbanding lurus artinya, semakin besar nilai debit pada aliran saluran
maka nilai koefisien debit akan semakin besar. Begitu pula sebaliknya,
semakin kecil nilai debit saluran maka nilai koefisien debit akan semakin kecil.
4.4.3 Analisa Grafik
1) Grafik hubungan antara debit terhadap resultan gaya
Grafik Hubungan Antara Debit Terhadap Resultan Gaya pada Pintu Sorong
0.0000
-20.0000 R² = 1
-40.0000
Fg (N)
-60.0000
-80.0000
-100.0000
0.0007 0.0008 0.0009 0.0010 0.0011 0.0012 0.0013 0.0014
Q (m³/s)
0.0450
0.0400
R² = 0.96
0.0350
0.0300
0.0250
Fhyd (N)
0.0200
0.0150
0.0100
0.0050
0.0000
0.0008 0.0009 0.0010 0.0011 0.0012 0.0013 0.0014 0.0015
Q (m³/s)
x (Q) y (Fhyd) xy x²
9,7222,E-04 0,0422 4,1011,E-05 9,4522,E-07
n ∑ xy−∑ x . ∑ y
a= 2
n . ∑ x 2 . ∑ (x )
b=
∑ y ∑ x −∑ x . ∑ xy
2
n. ∑ x 2 . ∑ (x)
y = ax + b
= (9,1419 . 9,7222 x 10−4 ) + 0,0037
= 0,0126
x y
9,7222,E-04 0,0126
1,2222,E-03 0,0148
1,3333,E-03 0,0159
0.0450
0.0400
0.0350
0.0300
0.0250
Fhyd (N)
0.0200
0.0150
R² = 1
0.0100
0.0050
0.0000
0.0008 0.0009 0.0010 0.0011 0.0012 0.0013 0.0014 0.0015
Q (m³/s)
0.0300
0.0280
0.0260
yc (m)
0.0240
0.0220
0.0200
0.0009 0.0010 0.0011 0.0012 0.0013 0.0014 0.0015
Q (m³/s)
0.5400
0.5200
0.5000
vc (m/s)
0.4800
0.4600
0.4400
0.4200
0.0009 0.0010 0.0011 0.0012 0.0013 0.0014 0.0015
Q (m³/s)
0.0530
0.0520
0.0510
E₁ (m)
0.0500
0.0490
0.0480
0.0470
0.0009 0.0010 0.0011 0.0012 0.0013 0.0014 0.0015
Q (m³/s)
0.0500
0.0470
0.0440
E₂ (m)
0.0410
0.0380
0.0350
0.0009 0.0010 0.0011 0.0012 0.0013 0.0014 0.0015
Q (m³/s)
0.6000
0.5600
0.5200
vc (m/s)
0.4800
0.4400
0.4000
0.0200 0.0220 0.0240 0.0260 0.0280 0.0300
yc (m)
Fr₂
1.55 -1
d₂/d₁
1.15 -2 Lr/d₁
0.75 -3
0.35 -4
-0.05 -5
-0.45 -6
0.7 0.8 0.9 1.0 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2.0
Fr₁