BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................4
1.2. Permasalahan di Objek Pengabdian Kepada Masyarakat................................6
1.3. Manfaat Yang Diharapkan..................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................8
2.1. Kewirausahaan................................................................................................8
2.2. Permasalahan Lingkungan di Indonesia.......................................................8
2.3. Kewirausahaan Lingkungan..........................................................................9
2.4. Kewirausahaan Lingkungan di Indonesia....................................................9
BAB III..................................................................................................................10
METODE PELAKSANAAN................................................................................10
BAB IV..................................................................................................................11
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...................................................................11
4.1. Anggaran Biaya...................................................................................................11
4.2. Jadwal Kegiatan..................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
tentang layak atau tidaknya ide tersebut untuk dilaksanakan. Setelah melakukan
studi kelayakan, para pengusaha akan menemukan hal-hal yang merupakan
keunggulan dari produk-produk mereka yang dapat disampaikan dalam proses
promosi. Keunggulan-keunggulan tersebut dapat menjadi senjata bagi para
pengusaha agar dapat bersaing di pasar.
Promosi merupakan kegiatan Marketing Mix yang terakhir. Dalam
kegiatan inisiatif bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa
yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Promosi adalah kegiatan
menawar. Terdapat beberapa definisi promosi menurut beberapa ahli, yaitu;
Menurut Stanton (1993): Promosi adalah kegiatan memberikan informasi
kepada konsumen, memengaruhi, dan menghimbau khalayak ramai. Promosi juga
merupakan unsur dari bauran pemasaran suatu organisasi yang bertujuan
memberitahukan, membujuk dan mengingatkan pasar dari organisasi/produk).
Bauran Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran yang efektif dari
bauran pemasaran. Untuk memasarkan suatu produk seorang pemasar harus
mengembangkan program komunikasi yang efektif yang ditujukan kepada
konsumen untuk mengkomunikasikan informasi yang ada dan dirancang untuk
menghasilkan tindakan konsumen yang mengarah kepada keuntungan
perusahaan. Menurut Stanton bauran promosi adalah kombinasi dari penjualan
perseorangan, periklanan, promosi penjualan, publisitas dan hubungan
masyarakat.
Menurut Saladin (2003): Promosi adalah salah satu unsur dalam bauran
pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan,
mengingatkan, dan membujuk konsumen tentang produk perusahaan.
Menurut Swastha (1991): Promosi adalah arus informasi atau persuasi
satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi
kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Menurut Zimmerer (2002): Promosi adalah segala macam bentuk
komunikasi persuasi yang dirancang untuk menginformasikan pelanggan
tentang produk atau jasa dan untuk memengaruhi mereka agar membeli
barang atau jasa tersebut yang mencakup publisitas, penjualan perorangan
dan periklanan.
1
Dari beberapa pengertian promosi di oleh para ahli, dapat disimpulkan
bahwa promosi merupakan kegiatan pemasaran dan penjualan dalam rangka
menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa, dan ide dari
perusahaan dengan cara memengaruhi para konsumen agar mau membeli produk
dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
Usaha kecil merupakan salah satu bentuk strategi alternatif untuk
mendukung pengembangan perekonomian dalam Pembangunan Jangka Panjang
Tahap ke-ll (PJPT-1) di Indonesia. Perannya terhadap pemerataan dan kesempatan
kerja bagi masyarakat serta sumbangsihnya terhadap penerimaan devisa telah
membuktikan bahwa usaha kecil tidak hanya aktif, namun produktif. Oleh karena
itu, kami tim dari perguruan tinggi STIE Indonesia Banjarmasin dalam program
pengabdian masyarakat mengadakan “Sosialisasi Proses Pemasaran Kepada
Masyarakat Desa Jelapat Baru, Kecamatan Tamban, Kabupaten Barito Kuala,
Provinsi Kalimantan Selatan”.
1
1.2. Permasalahan di Objek Pengabdian Kepada Masyarakat
Dari latar belakang objek pengabdian kepada masyarakat, para masyarakat
di Desa Jelapat Baru memerlukan motivasi usaha dan perlu mengenali apa saja
potensi di desa mereka yang dapat dijadikan produk usaha. Di samping itu, para
masyarakat juga harus mengetahui tata cara pemasaran demi kelancaran penjualan
mereka.
2. Untuk Pemerintah
a. Membantu program peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama untuk
para petani kopi di Meratus.
b. Membantu program pengembangan Kopi Meratus.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah sikap dari mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif,
berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam upaya untuk meningkatkan
pendapatan di kegiatan usaha dan kiprahnya. Seseorang yang memiliki jiwa dan
sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya.
4
dibandingkan dengan jumlah wirausaha di beberapa negara luar yang tingkat
pertumbuhan ekonominya tinggi. Jumlah wirausaha di Amerika Serikat sekitar 11
persen, di Singapura mencapai 7 persen, dan di Malaysia mencapai 5 persen.
Kalau Indonesia ingin menjadi negara yang maju harus mengembangkan sektor
wirausaha, minimal mempunyai wirausahawan sebesar 2 persen dari jumlah
penduduk (Munawaroh, M., & Rimiyati, H. (2016).
5
Prestasi Junior Indonesia (PJI) menggagas Youth Ecopreneurship Initiative (YEI)
yang memberikan manfaat kepada 8.269 pelajar SMA/SMK di lima kota besar.
Program ini berhasil melahirkan 25 bisnis baru yang ramah lingkungan dengan
omzet total lebih dari Rp 214 Juta selama lima hingga tujuh bulan beroperasi.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
6
3. Minggu ketiga, memberikan penyuluhan tentang:
a. Sampah plastik dan limbah rumah tangga
b. Kewirausahaan lingkungan
BAB IV
3. Perjalanan 500.000
7
4. Lain-lain 500.000
8
4.2. Jadwal Kegiatan
9
Minggu keempat, memberikan pelatihan
4. tentang:
10
BAB V
LAPORAN HASIL
11
Disamping pembuatan kerajinan tangan berbahan dasar sampah plastik, para
peserta pelatihan dan pembimbingan ini juga diberikan penyuluhan tentang
sampah organik dan kompos. Penyuluhan ini bekerjasama dengan Direktur Bank
Sampah Kota Banjarmasin, dimana beliau bertindak sebagai narasumber. Setelah
penyuluhan tentang kompos ini, para peserta terlihat sudah mulai memahami
bagaimana pentingnya memanfaatkan sampah organik dari limbah rumah tangga,
terutama untuk membuat kompos. Beberapa warga memanfaatkan kompos buatan
mereka untuk menanam sayuran dan buah-buahan di halaman mereka. Tim
pengabdian kepada masyarakat juga membuat perencanaan penjualan kompos
tersebut bersama dengan peserta pelatihan dan pembimbingan ini. Penjualan
kompos ini juga bekerjasama dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Banjarmasin, dimana Dinas Kebersihan dan Pertamanan ini menjadi salah satu
yang terlibat dalam pelatihan pembuatan kompos sekaligus sebagai pembeli utama
kompos tersebut.
12
Para peserta pelatihan dan pembimbingan di RT 1, RT 12, RT 16
Kelurahan Kampung Gedang, Kota Banjarmasin ini sangat antusias dalam
mengikuti setiap kegiatan walaupun mereka dikelilingi oleh keterbatasan tempat
dan waktu. Pengabdian kepada masyarakat ini dimulai dengan para peserta
pelatihan dan pembimbingan yang minim pengetahuan dan keterampilan tentang
kewirausahaan lingkungan dan pembuatan produk berbahan dasar sampah plastik.
Namun di akhir dari pelatihan dan pembimbingan ini, para peserta mulai mengerti
apa yang dimaksud kewirausahaan lingkungan dan bagaimana cara memanfaatkan
sampah plastik dan limbah rumah tangga sebagai bahan baku produk usaha.
Disarankan agar kegiatan pengabdian kepada masyarakat selanjutnya dapat
dilakukan di lebih banyak RT di Kelurahan Kampung Gedang, agar jangkauan
perubahan yang berhubungan dengan kewirausahaan lingkungan dan pemanfaatan
sampah plastik ini bisa menjadi lebih luas.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, karena keterbatasan waktu dan kondisi
lingkungan dari objek pengabdian kepada masyarakat ini, kegiatan-kegiatan yang
dapat dilakukan di pelatihan dan pembimbingan ini pun juga menjadi terbatas.
Kegiatan-kegiatan dapat dilakukan hanyalah penyuluhan tentang Masih banyak
kegiatan-kegiatan lain yang dapat dilakukan untuk memberikan pelatihan dan
pembimbingan terkait pemanfaatan sampah plastik dan limbah rumah tangga
lainnya sebagai bahan baku produk usaha dan kompos seperti;
1. Pelatihan pembuatan produk-produk berbahan baku sampah plastik lainnya
selain tas, seperti hiasan rumah dari bekas botol dan gelas air mineral dalam
kemasan.
2. Memberikan pelatihan tentang tata cara promosi kreatif seperti promosi di
sosial media.
3. Pelatihan pengelolaan keuangan di UMKM.
Diharapkan kegiatan-kegiatan di atas dapat menjadi kegiatan-kegiatan yang
dapat dilakukan di pengabdian kepada masyarakat lanjutan di objek penelitian
yang sama agar dapat memaksimalkan perubahan positif di bidang kewirausahaan
lingkungan dan pengelolalaan sampah di Kelurahan Kampung Gedang.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
Kho, B. (2019). Pengertian Motivasi dan Teori-teori Motivasi - Ilmu Manajemen
Industri. Retrieved 10 March 2020, from
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-motivasi-dan-teori-teori-
motivasi/
15