Anda di halaman 1dari 19

OPTIMALISASI PENGELOLAAN BUMDES KAMPUNG

LOGAM DALAM MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN


EKONOMI MASYARAKAT DESA NGINGAS

Disusun Oleh :
Arneta Dia Novitasari
1813111012

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BHAYANGKARA
SURABAYA
2021
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BHAYANGKARA
SURABAYA
2021

Tanda Persetujuan Proposal Skripsi

Nama : ARNETA DIA NOVITASARI


NIM : 1813111012
Program Studi : Administrasi Publik
Judul Skripsi :
“Optimalisasi Pengelolaan Bumdes Kampung Logam Dalam Meningkatkan
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Ngingas”

Menyetujui

Surabaya, 8 November 2021

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Heru Irianto, M.Si. Dra. Tri Prasetijowati, M.Si


NIDN : 0714056102 NIDN:0727076701

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perekonomian Indonesia saat ini menjadi PR terbesar bagi pemerintah
dan seluruh lapisan masyarakat. Perekonomian sangat penting dalam kehidupan
negara itu sendiri. Krisis kesehatan global telah mempengaruhi perkembangan
ekonomi nasional. Hampir semua sektor tumbuh lambat. Penyebabnya adalah
turunnya permintaan global dan domestik, serta melemahnya harga bahan baku
internasional. Pemerintah tidak tinggal diam terhadap keadaan Indonesia untuk
mengatasi kondisi perekonomian yang semakin lesu. Diharapkan semua elemen
akan berupaya agar situasi ekonomi negara pulih dan membaik kembali. Salah
satu elemen yang akan kita bahas nanti untuk membantu perekonomian negara
adalah dengan cara mengoptimalkan perekonomian desa. Elemen desa juga
harus berperan aktif untuk menyelamatkan siklus ekonomi daerah karena
berpengaruh dengan negaranya sendiri.
Upaya awal pemerintah buat menghasilkan, meningkatkan serta
memulihkan mutu perekonomian Indonesia salah satunya merupakan
perekonomian pedesaan. Upaya ini ialah wujud pengembangan ekonomi
strategis. Mewujudkan cita- cita pemerintah serta segala susunan warga
Indonesia menimpa mutu perekonomian yang pula bisa tingkatkan
perekonomian negeri, keberadaan BUMDes ialah figur terdepan di daerah desa
dalam penuhi tugas pokok tersebut. Tetapi, keberadaannya pula berakibat pada
segala perekonomian. BUMDes merupakan lembaga kepunyaan desa yang
didirikan atas dasar kebutuhan, dengan sebagian serta segala modal dipunyai
oleh desa lewat penyertaan langsung modal sosial kekayaan serta kemampuan
alam desa.
Desa Ngingas memiliki potensi pengrajin besi/logam yang perlu
dioptimalkan. Di desa ini ada sekitar 300 usaha kecil menengah (UKM) yang
tergabung dalam dua paguyupan. Para pengrajin sentra ini membuat berbagai
produk. Mulai dari suku cadang sepeda motor dan mobil, alat pertanian, listrik
dan lain-lain. Keberadaan kampung logam ini berasal dari Dusun Pandean.
Nama Pandean diambil karena banyak warga yang mengandalkan
perekonomiannya untuk menjadi pandai besi. Secara turun-temurun,
wargameneruskan usaha para pendahulunya hingga menjamur keseluruh desa
Ngingas. Kenaikan nilai tukar dolar AS berdampak pada perajin. Harga bahan
baku naik. Namun, kondisi tersebut tidak membuat para perajin menyerah.
Mereka melanjutkan bisnis yang dimulai oleh para pendahulu mereka dengan
cara menumbuhkan kreativitas mereka.
Dalam memperhitungkan keberadaan pusat kreatifitas industri
kampung logam yang pada dasarnya berbeda dengan kawasan industri yang
lain, pemusatan kawasan industri diresmikan bersumber pada penetapan
peraturan oleh pemerintah yang dilengkapi dengan seluruh fasilitas serta
prasarana buat penuhi kebutuhan industri selaku sarana penunjang keperluan
dalam skala besar. Sedangkan, sentra- sentra industri diisyarati ataupun di incar
oleh keberadaan komunitas serta unit- unit usaha yang seragam dengan ruang
kesatuan natural yang berlatar balik sejarah yang mengakar, berpadu dengan
dinamika yang tumbuh di sentra industri serta membentuk pola kedekatan
berbentuk pelaku ekonomi di pusat industri ataupun pihak lain di luar
pemerintah serta swasta. Pemberdayaan warga yang efisien menjadikan warga
memberdayakan dirinya sendiri, jadi lebih dinamis, lebih adaptif terhadap
pergantian yang terjalin di lingkungannya, lebih sanggup mengakses teknologi
yang tepat guna, pengetahuan yang komprehensif serta empati terhadap pihak
luar. Semacam halnya sentra industri Desa Ngingas di Kecamatan Waru,
Kabupaten Sidoarjo yang dikenal sebagai desa kampung logam.
maka dari itu, Keberadaan BUMDes selaku memaksimalkan
pengelolaan kekayaan desa yang terdapat pada potensi desa itu senditi,
diharapkan bisa memajukan perekonomian desa serta meningkatkan
kesejahteraan warga desa. Pemasukan Asli Desa( PADes), dan selaku fasilitas
percepatan kenaikan kesejahteraan warga pedesaan. Sebab BUMDes memiliki
tugas sebagai kesejahteraan warga serta mutu perekonomian Desa, hingga
BUMDes wajib bisa menggunakan kemampuan ataupun kekayaan alam atau
potensi yang terdapat pada desa itu sendiri. Karena pada dasarnya setiap
wilayah mempunyai kemampuan serta kekayaan alamnya masing-masing.
Yang dimana kemampuan ini ialah peninggalan nenek moyang atau orang
terdahulu yang diturunkan secara turun temurun sehingga keberadaannya
sangat berguna untuk desa serta warga bila dikelola dengan baik.
Peneliti mengambil penelitian pada desa Ngingas yang terkenal
dengan kampung logamnya yang dimana Desa ini memilik potensi yang
melimpah di masing-masing UKM yang berdiri disetiap daerahnya. Banyak
sekali masyarakat belum mengetahui potensi yang dikerjakan oleh
masyarakat kampung logam ini, sebagai sarana pengoptimalan
perekonomian masyarakat desa Ngingas tersebut. Maka, penulis mengangkat
judul “Optimalisasi Pengelolaan Bumdes Kampung Logam Dalam
Meningkatkan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Ngingas”

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dengan adanya BUMDes diharapkan dapat membuat desa menjadi lebih mandiri dan
masyrakatnya menjadi lebih sejahtera. Seperti undang undang nomor 8 tahun 2005
tentang perubahan atas undang-undang nomo 32 yang menyatakan bahwa
pemerintah desa daoat mendirikan BUMDes sesuai dengan kebutuhan dan potensi
desa dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa
Berdasarkan penjelasan serta asumsi di atas, maka penulis akan
mengkaji permasalahan-permasalahan sebagai berikut
1. Bagaimana pelaksanaan BUMDes di Desa Ngingas?
2. Bagaimana Optimalisasi BUMDes dalam pemberdayaan masyarakat desa
melalui pengelolaan kampung logam desa Ngingas?
3. Kendala-kendala apa saja yang menghambat pengembangan BUMDes di
Desa Ngingas?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Sesuai dengan judul, latar belakang serta permasalahan dalam penelitian
ini mempunyai beberapa tujuan khusus dilakukannya penelitian terkait. Peneliti
mempunyai tujuan penelitian khusus dilakukannya terkait optimalisasi BUMDes
adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan optimalisasi peran BUMDes Kampung logam desa
Ngingas
2. Mendeskripsikan optimalisasi peran BUMDes Kampung Logam
dalam peningkatan perekonomian masyarakat di Desa Ngingas
3. Mendeskripsikan dampak optimalisasi peran pengembangan dan
peningkatan kreativitas kampung logam sebagai sarana pengoptimalan
perekonomian masyarakat

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak,
adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.4.1 Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah serta menambah
wawasan dan informasi mengenai pengelolaan BUMDes di Desa Ngingas
yang dapat berguna bagi pembaca serta menambah pengatahuan bagi
penulis
1.4.2 Manfaat praktis
a. Bagi universitas
Penelitian ini diharapkan mampu untuk menjadi acuan akademik
dalam meningkatkan serta menambah gambaran yang berhubungan
dengan optimalisasi BUMDes dalam pemberdayaan masyarakat
b. Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan baru
kepada seluruh masyarakat terkait permasalahan sosial yang nanti
bisa dikembangkan
c. Bagi mahasiswa
Dengan adanya penelitian ini mahasiwa dapat menerapkan ilmu
yang sudah diperoleh selama proses perkuliahan dan diharapkan
mahasiswa dapat mengkaji permasalahan soisal tersebut.
d. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan serta
wawasan yang didapat pada saat proses pembuatan penelitian
terkait dengan optimalisasi BUMDes dalam pemberdayaan
masyarakat melalui pengelolaan kampung logam di Desa Ngingas

1.5 DEFINISI KONSEP


konsep yang akan menjadi dasar penelitian adalah :
1. Optimalisasi
optimalisasi adalah suatu tindakan, proses, atau metodologi untuk
membuat sesuatu (sebagai sebuah desain, sistem, atau keputusan) menjadi
lebih/sepenuhnya sempurna, fungsional, atau lebih efektif.
2. BUMDes
Bumdes adalah kependekan dari badan usaha milik desa, artinya, suatu
lembaga/badan perekonomian desa yang berbadan hukum dibentuk dan
dimiliki oleh Pemerintah Desa, dikelola secara ekonomis mandiri dan
profesional dengan modal seluruhnya atau sebagian besar merupakan
kekayaan desa yang dipisahkan.
3. Pemberdayaan ekonomi
Pemberdayaan ekonomi adalah usaha untuk menjadikan ekonomi yang
kuat, besar, modern, dan berdaya saing tinggi dalam mekanisme pasar
yang benar.
1.6 METODE PENELITIAN
1.6.1 Lokasi penelitian
Lokasi Penelitian merupakan lokasi/ tempat dimana penelitian akan
dilakukan. Lokasi penelitian ini dilakukan di desa Ngingas yang
dimana desa Ngingas merupakan salah satu desa yang mempunyai
sentra industri logam dan biasa disebut kampung logam, desa Ngingas
berada di kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur

1.6.2 Subyek penelitian


Peneliti mendiskripsikan subjek penelitian menggunakan metode
penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, yang dimana Penelitian
deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk
menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau dimaksudkan
untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan
sosial. Caranya dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang
berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang
diuji.

1.6.3 Fokus penelitian


Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus, yang
berisi pokok masalah yang masih bersifat umum. Pembatasan suatu
masalah digunakan untuk menghindari adanya penyimpangan maupun
pelebaran pokok masalah agar penelitian dapat lebih terarah dan
memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penulisanakan tercapai,
berikut adalah batasan masalah dalam penelitian sebagai berikut:
1. Luas lingkup hanya meliputi informasi terkait pelaksanaan
pengelolaan bumdes kampung logam dalam meningkatkan
pemberdayaan ekonomi masyarakat desa ngingas
2. Informasi yang disajikan yaitu perihal optimalisasi BUMDes dalam
pemberdayaan masyarakat
1.6.4 Sumber Informasi
Pemilihan informan sebagai sumber informasi untuk mendapatkan data
yang dibutuhkan sesuai dengan fokus penelitian menggunakan teknik
Purposive Sampling (subyek penelitian ditentukan berdasarkan
pertimbangan pertimbangan tertentu). Purposive Sampling adalah teknik
pengambilan sampel ssumber data dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2016). Data diperoleh dari para informan yang dianggap
mengetahui mengenai fokus penelitian yang diteliti yaitu optimalisasi
pengelolaan BUMDes kampung logam dalam pemberdayaan ekonomi
masyarakat di desa Ngingas . Dalam penelitian ini, penelitian
mengeksplorasikan jenis data kualitatif yang berkaitan dengan masing-
masing fokus penelitian yang sedang diamati. Sumber informasi didapat
melalui :
1. Pengurus BUMDes kampung logam
2. Masyarakat di desa Ngingas khususnya beberapa dari pengelola
pandai besi de kampung logam tersebut
1.6.5 Teknik pengumpulan data
1. Wawancara
Karena pendekatan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Maka
untuk memperoleh data digunakan denan teknik wawancara. Hal ini
dilakukan dengan maksud agar kita mendapatkan sumber atau
informasi langsung dari pihak yang akan membantu kita dalam
penelitian ini, informasi yang dibutuhkan penulis adalah yang
berkaitan dengan sejauh mana pelaksaan BUMDes sebagai upaya
pemberdayaan masyarakat desa di desa Ngingas tersebut.
2. Dokumentasi
Pengumpulan data secara langsung dari dokumen-dokumen, asrip atau
catatan lain yang dianggap perlu dari penelitian tersebut. Jadi
dokumentasi dalam penelitian ini diambil dari data-data yang ada dari
instansi yang berhubungan dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini,
peneliti mengambil data atau informasi mengenai optimalisasi
BUMDes dalam pemberdayaan masyarakat desa melalui pengelolaan
pandai besi desa kampung logam Ngingas.

1.6.6 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa
proses, yakni:
1. Pengumpulan data: pada proses analisa data dilakukan sejak awal
penelitian dan selama proses penelitian dilaksanakan
2. Reduksi data: reduksi data yaitu merangkum, memilih, hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting.reduksi data diawali
dengan memilih data-data pokok yang difokuskan pada hal-hal yang
penting, sehingga data penelitian menjadi lebih jelas dan sistematis.
3. Penyajian data merupakan analisis merancang deretan dan kolom-kolom
dalam sebuah matriks untuk data kualitatif untuk data kualitatif dan
menentuukan jenis dan bentuk yang dimasukan dalam kotak-kotak
matriks.dalam penelitian ini, data disajikanberupa naratif yang
mendeskripsikan mengenai subjek penelitian.
4. Simpulan/verifikasi data: tahap terakhir analisis data model interaktif
adalah penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan yang dikemukakan
masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-
bukti yang kuat serta mendukung.

1.6.7 langkah-langkah Penelitian


penelitian dilakukan dengan melalui proses atau langkah-langkah tertentu
agar penelitian tersebut menjadi terstruktur dan dapat berjalan dengan baik.
Adapun lang-langkah nya sebagai berikut:
1. tahap persiapan penelitian
dalam duatu penelitian dibutuhkan persiapan terlebih dahulu, persiapan
yang dimaksud adalah seperti persiapan tema, fokus penelitian, sumber
data maupun sumber informasi
2. tahap pengambilan data
dalam tahap pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara dan
dokumentasi. Sebelum melakukan tahap ini penulis perlu melakukan
survei lokasi penelitian
3. tahap pengolahan data
tahap pengolahan data dilakukan setelah data yang dibutuhkan
terkumpul baik data primer maupun data sekunder. Seklanjutnya diolah
dengan cara diteliti atau dianalisis.
4. Tahap penyusunan laporan
Dalam penelitian kualitatif, setelah data diolah dengan cara dianlisis
akan emndapatkan sebuah kesimpulan yang susuai dengan fokus
penelitian, setelah itu, disusun laporan tersebut mengenai hasil
penelitian yang diperoleh.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 penelitian terdahulu


tabel 2.1
peneliti terdahulu
peneliti Hasil penelitian
Hendri dwi yulianto, Keberadaan dari sentra industri pengolahan logam
2021 di Kecamatan Waru mempengaruhi kehidupan pada
bidang sosial ekonomi masyarakatnya. Sentra
Sentra industri unggulan yang berbasis pengolahan logam di
pengelolahan logam Kecamatan Waru ini memiliki kontribusi yang
waru di sidoarjo tahun besar khususnya dalam sumber pendapatan dan
1978-2017 penyerapan tenaga kerja sehingga angka
penggangguran dapat lebih dikurangi.
Amelia sri kusuma Peningkatan perekonomian desa dimulai dengan
dewi, 2014 memberikan legalitas yang tepat sehingga BUMDes
benar-benar membuktikan perannya sebagai salah
Peranan badan usaha satu upaya dalam meningkatkan Pendapatan Asli
milik desa (BUMDes) Desa (PADes) serta menumbuhkan perekonomian
sebagai upaya dalam desa secara utuh dan menyeluruh
meningkatkan
pendapatan asli desa
serta menumbuhkan
perekonomian desa
Moh. Bagus, Arif Mayoritas para pemilik industri dan para pekerja
Y (2016)  industri di sentral kampung logam ngingas sudah
mempunyai wawasan dan pola pikir yang sangat
Industri rumah tangga maju, jadi mereka tau bagaimana cara memproduksi
dan perubahan sosial : barang tersebut
studi eksistensi
kampung logam di
tengah arus modernisasi
di desa Ngingas
kecamatan Waru
kabupaten Sidoarjo
Ririn Dina Mutfianti, Hadirnya kegiatan industri logam dalam rumah
ST.,MT ; Esty tinggal menyebabkan kebutuhan ruang bertambah.
Poedjioetami, Ir., MT, Pada awalnya ruang untuk usaha mendesak ruang
2018 yang ada
(teras depan) selanjutnya menuntut ruang khusus.
Penambahan ruang khusus ini menyebabkan tata
ruang dalam rumah tinggal berubah walaupun tidak
terlalu sign ifikan.

2.2 kerangka konseptual


Berdasarkan permendagri nomor 39 tahun 2010 menjelaskan bahwa
BUMDes adalah usaha desa yang dibentuk atau didirikan oleh pemerintah
desa yang kepemilikan modal dan pengelolaannya dilakukan oleh
pemerintah desa dan masyarakat. Penelitian ini membahas tentang
Optimalisasi pengelolaan BUMDes kampung logam dalam pemberdayaan
ekonomi masyarakat desa Ngingas. Berlandaskan pertimbangan untuk
mengukur seberapa otimal BUMDes dalam pemberdayaan masyarakat
desa. Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini, dapat
digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.2
Kerangka konseptual penelitian
Optimalisasi pengelolaan BUMDes kampung logam

Pelaksanaan BUMDes kampung Kendala yang menghambat


logam dalam pemberdayaan perkembangan pengelolaan
ekonomi masyarakat BUMDes

BUMDes dapat mengelola potensi


desa dan memberdayakan desa
dengan lebih baik

2.3 Optimalisasi badan usaha milik desa (BUMDes)


2.3.1 Optimalisasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud : 1995 : 628)
optimalisasi berasal dari kata optimal yang berarti terbaik, tertinggi.
Optimalisasi banyak juga diartikan sebagai ukuran dimana semua
kebutuhan dapat dipenuhi dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.
Jadi, optimalisasi adalah proses atau sebuah cara yang dilakukan untuk
mencari solusi yang terbaik dari berbagai msalah, dimana yang terbaik
sesuai dengan kriteria tertentu.
Menurut Winardi (1996:363) optimalisasi adalah ukuran yang
menyebabkan tercapainya tujuan. Secara umum optimalisasi adalah
pencarian nilai terbaik dari yang tersedia dari beberapa fungsi yang
diberikan pada suatu konteks. Tujuan akhir dari semua keputusan
seperti itu adalah meminimalkan upaya yang diperlukan atau untuk
memaksimalkan manfaat yang diinginkan agar sesuai dengan keinginan
pembahasan yang baik
Mengacu pada pendapat singiresu S Rao, John Wiley dan Sons
(2009) optimalisasi juga dapat didefinisikan sebagai proses untuk
mendapatkan keadaan yang memberikan nilai maksimum atau
minimum dari suatu fungsi.
Dari uraian diatas diketahui bahwa optimalisasi hanya dapat
diwujudkan apabila dalam perwujudannya yang efektif dan efisien agar
senantiasa mencapai hasil yang optimal.

2.3.2 badan usaha milik desa (BUMDes)


BUMDes atau Badan Usaha Milik Desa menurut Peraturan
Pemerintah No 4 tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan
Pengelolaan, dan Pembaruan. Badan Usaha Milik Desa adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa
yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan dan usaha lainnya
untuk kesejahteraan masyarakat desa. Sebenarnya bentuk kelembagaan
ini telah diamanatkan di dalam UU No.32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 71 Tahun 2005
tentang Desa.

Menurut pusat kajian dinamika sistem pembangunan (2007), Badan


usaha milik desa (BUMDes) adalah lembaga usaha desa yang dikelola
oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat
perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi
desa. Adapun 4 tujuan pendirian BUMDes, yaitu:

1. meningkatkan perekonomian desa


2. meningkatkan pendapatan asli desa
3. meningkatkan pengolahan potensi desa sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
4. menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi pedesaan

(sumber: pusat kajian dinamis sistem pembangunan, 2007)

BUMDes wajib dikelola secara professional serta mandiri sehingga


dibutuhkan orang- orang yang mempunyai kompetensi buat
mengelolanya. Tidak hanya butuh diatur proses rekrutmen SDM, sistem
penggajian serta pengupahan pula wajib dibahas. Buat menetapkan
orang- orang yang bakal jadi pengelola BUMDesa bisa dicoba secara
musyawarah tetapi pemilihannya wajib didasarkan pada kriteria
tertentu. Oleh sebab itu, pesyaratan untuk pemegang jabatan di dalam
BUMDesa jadi tanggung jawab Dewan Komisaris. Sebaliknya aktivitas
yang bertabiat lintas desa butuh kordinasi serta kerja sama antar
Pemerintah Desa dalam pemanfaatkan sumber- sumber ekonomi. Tidak
hanya itu buat kerjasama dengan Pihak Ketiga oleh Pengelola wajib
dengan konsultasi serta persetujuan Dewan Komisaris BUMDesa.
Semua pengelolaan tersebut harus transparan dan terbuka sehingga
ada mekanisme pengelolaan dan kompensasi baik oleh pemerintah desa
maupun pemerintah daerah. Pembentukan BUMDes memerlukan
adanya mekanisme atau proses pengawasan. Dan juga unsur Pemerintah
Kabupaten dapat ditambahkan. Sebab, pemerintah kabupaten juga
berperan dalam memajukan bisnis BUMDes. Proses monitoring
berjalan terus menerus agar kegiatan BUMDes dapat terpantau dengan
baik. Evaluasi dilakukan setiap triwulan atau kapanpun diperlukan,
sesuai dengan peraturan AD/ART. Dalam proses pertanggungjawaban
pengelolaan BUMDesa berikut ini poin-poinnya:
 Setiap akhir priode tahun anggaran, pengelola wajib
menyusun laporan pertanggungjawaban untuk
disampaikan dalam forum musyawarah desa yang
menghadirkan elemen Pemerintahan Desa, elemen
masyarakat serta seluruh kelengkapan struktur organisasi
BUMDesa.
 Laporan Pertanggungjawaban, antara lain memuat
Laporan Kinerja pengelola selama satu priode/Tahunan,
kinerja Usaha yang menyangkut realisasi kegiatan usaha,
upaya pengembangan, indikator keberhasilan dan lainnya,
Laporan Keunagan termasuk Rencana Pembagian Laba
Usaha, Rencana-rencana Pengembangan Usaha yang
berlum terealisasi, Proses pertanggungjawaban dilakukan
sebagai upaya evaluasi tahunan serta upaya-upaya
pengembangan kedepan, dan mekanisme dan Tata Tertib
Pertanggungjawaban ini disesuaikan dengan AD-ART.
(sumber: Dinas pengendalian penduduk KB Pemberdayaan
masyarakat & Desa kab. Bantul: wahab, 2020)

2.4 Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Pemberdayaan adalah terjemahan dari empowerment, sedang


memberdayakan adalah terjemahan dari empower. Menurut merriam
Webster dan Oxford English Dictionary, kata empower mengandung dua
pengertian, yaitu:

1. to give power atau authority to atau memberi kekuasaan, mengalihkan


kekuatan atau mendelegasikan otoritas ke pihak lain;
2. to give ability to atau enable atau usaha untuk memberi kemampuan
atau keperdayaan.
[Mardi yatmo hutomo,2000]
pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dimaksud adalah upaya
yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah Ngingas khususnya
dalam meningkatkan kesejahteraan perekonomiannya desa tersebut.
Menurut saya, Pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah proses
pembangunan ekonomi di mana masyarakat berinisiatif untuk
memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi
diri sendiri dengan cara meningkatkan perekonomian itu
sendiri. Pemberdayaan ekonomi masyarakat hanya bisa terjadi apabila
masyarakat itu sendiri ikut pula berpartisipasi dan bersama-sama
meningkatkan perekomian desa sebagai tujuan utama masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

1. Bumdes Di Desa Ngingas Berprestasi Sejawa Timur, Redaksi Jatim: 2011


https://cakrawala.co/bumdes-desa-ngingas-berprestasi-tingkat-jawa-timur/
2. website Dinas pengendalian penduduk KB Pemberdayaan masyarakat &
Desa Kab. Bantul https://dppkbpmd.bantulkab.go.id/
3. porposive sampling adalah teknik pengambilan sampel yang harus kamu
tahu, edelweis rarenjana: 2020 https://www.merdeka.com/jatim/purposive-
sampling-adalah-teknik-pengambilan-sampel-dengan-ciri-khusus-wajib-
tahu-kln.html
4. kkbi: optimal https://kbbi.web.id/optimal
5. pengertian dokumentasi, ibnu ismail: 2020 https://accurate.id/marketing-
manajemen/pengertian-dokumentasi/
6. kemensos dengan LSPS tentang pemberdayaan,
https://bppps.kemensos.go.id/bahan_bacaan/file_materi/pemberdayaan.pdf
7. pengertian dari pemberdayaan
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemberdayaan_masyarakat
8. https://www.bappenas.go.id/files/2913/5022/6062/mardi__200910151510
35__2384__0.pdf

Anda mungkin juga menyukai