Laporan Praktik Bu Yanti
Laporan Praktik Bu Yanti
DISUSUN OLEH :
Wancik, Su.d
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Program Pembinaan Kepemudaan Mata Kuliah
Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, maka sudah layaknya penulis menguucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. BapakGunawan Mujid.SPd.Sd.MPd, selaku pengelola Pokjar Sumber Marga Telang dan
Pembina mata kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan.
2. Bapak Kepala Desa Terusan Muara yang ikut membimbing dan mensupport kegiatan ini.
3. Ibu Lamia selaku Ketua Kelompok pembuatan Sapu lidi dari pelepa kelapa di Desa
Terusan Muara
4. Masyarakat Desa Terusan Muara RW. 02 RT. 06 Kec.Sumber Marga Telang
7. Semua Pihak yang telah membantu proses penyelesaian laporan ini.
Laporan ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan sebagai bentuk partisipasi dan menyampaikan ilmu yang diperoleh selama
tutorial.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga l;aporan ini dapat bermanfaat sebagai
bahan masukan bagi pembaca pada umumnya dan penyusun sendiri pada khusunya.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Umum .................................................................................................. 2
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .................................................................................................... 10
4.2 Saran ............................................................................................................... 11
4.3 Tindak Lanjut ................................................................................................. 12
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu pembangunan ekonomi tidak saja tergantung pada pengembangan industrialisasi dan
program-program pemerintah. Namun, tidak pula lepas dari peran sektor informal yang merupakan
“katup pengaman” dalam pembangunan ekonomi. Keberadaan sektor informal tidak dapat
diabaikan dalam pembangunan ekonomi.Peningkatan peran masyarakat untuk aktif dalam kegiatan
ekonomi khususnya disektor informal seperti usaha kecil dan rumah tangga tidak saja ditujukan
untuk menanggulangi kemiskinan melainkan lebih luas dari itu yaitu untuk meningkatkan
kesejahteraan keluarga. Usaha kecil dapat membantu untuk peningkatan kesejahteraan keluarga
selain ada pendapatan tetap ditempat lain usaha ini juga dapat menghasilkan pendapatan
sampingan untuk membantu pendapatan dalam keluarga. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
agar efisiensi produksi dapat dicapai dengan penekanan terhadap biaya produksi sehingga
keuntungan dapat lebih tinggi, persentase perbedaan harga jual yang dibayarkan konsumen dan
produsen tidak terlalu tinggi, tersedianya fasilitas fisik pemasaran dan adanya kompetisi pasar yang
sehat. Selain itu modal dan tenaga kerja juga sangat berperan terhadap pengembangan industri sapu
lidi yang ada di Kecamatan Sumber Marga Telang , dengan adanya modal dan keahliah tenaga
kerja maka kelangsungan industri sapu lidi akan terus berkembang. 2 Pedagang sektor informal
adalah orang yang bermodal relatif sedikit berusaha dibidang produksi barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan kelompok tertentu di dalam masyarakat. Usaha tersebut dilaksanakan di
tempattempat yang dianggap strategis dalam suasana lingkungan yang informal. Karakteristik
sektor informal adalah sangat bervariasi dalam bidang kegiatan produksi barang dan jasa berskala
kecil, unit produksi yang dimiliki secara perorangan atau kelompok, banyak menggunakan tenaga
kerja (padat karya), dan teknologi yang dipakai relatif sederhana, para pekerjanya sendiri biasanya
tidak memiliki pendidikan formal, umumnya tidak memiliki keterampilan dan modal kerja. Oleh
sebab itu produktivitas dan pendapatan mereka cenderung rendah dibandingkan dengan kegiatan
bisnis yang dilakukan di sektor formal. Pendapatan tenaga kerja informal bukan berupa upah yang
diterima tetap setiap bulannya, seperti halnya tenaga kerja formal. Perdagangan di sektor informal
ini kurang dapat berkembang kearah usaha yang lebih besar walaupun mempunyai daya jual yang
cukup tinggi, hal ini disebabkan adanya keterbatasan kemampuan dalam pengelolaan usaha yang
masih bersifat tradisional, tambahan modal kredit dari pihak ketiga yang masih kecil dan informasi
tentang dunia usaha sangat terbatas, jumlah dan kualitas tenaga kerja yang terbatas, sifat kualitas
barang yang dijual hanya sebatas kebutuhan untuk barang dagangan saja. Karena itu yang harus
dicapai dalam usaha sektor informal ini dalam peningkatan pendapatan usaha harus didukung oleh
penguasaan terhadap usaha tersebut. Dalam meningkatkan pendapatannya, sektor informal akan
mendapat kesulitan dalam mewujudkannya tanpa dukungan dan bantuan dari pihak-pihak terkait,
bagaimanapun mereka menghadapi keterbatasan-keterbatasan yang 3 kadang kala tidak dapat
mereka pecahkan sendiri. Ketiadaan akan dukungan yang diberikan terhadap pedagang sektor
informal ini oleh pemerintah merupakan kendala bagi usaha mereka untuk lebih maju dan
berkembang. Sektor informal yang dibahas dalam penelitian ini adalah home industri sapu lidi atau
ijok. Usaha kerajinan rumah tangga ini tersebar di seluruh daerah di Indonesia. Baik usaha
kerajinan dalam skala besar ataupun dalam skala kecil. Demikian juga halnya dengan daerah
Kecamatan Sumber Marga Telang Kabupaten Banyuasin yang kaya dengan berbagai usaha-usaha
kerajinan mulai dari usaha yang memproduksi barang-barang untuk keperluan konsumsi seperti
keset kaki, sapu, hiasan dinding dan lain-lain. Industri sapu lidi banyak diminati oleh ibu rumah
tangga dan menjadi pilihan kerja bagi wanita di di Desa Terusan Muara Kecamatan Sumber Marga
Telang karena cara kerjanya mudah dipelajari serta upah yang dianggap cukup. Industri kerajinan
memiliki potensi untuk menyediakan lapangan pekerjaan dan menyediakan kesempatan untuk
memperoleh pendapatan bagi tenaga kerja yang berpendapatan rendah atau < UMR ( Rp 1,9 juta)
terutama yang berada di pedesaan, suatu upah dikatakan cukup apabila hasil yang diperoleh dalam
suatu usaha ≥ UMR atau Rp 1,9 juta (www.Acehspot.com, 3 September 2014) Berdasarkan uraian
diatas maka penulis melakukan suatu penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul “Analisis
Pengaruh Modal dan Tenaga Kerja terhadap Produksi Sapu Lidi di Desa Terusan Muara
Kecamatan Sumber Marga Telang Kabupaten Banyuasin Meningkatnya kebutuhan dalam
kehidupan di masa yang sulit ini dan tenaga kerja semakin banyak sedangkan lapangan kerja
terbatas. Banyak kaum wanita yang hanya menjadi pengangguran karena kurangnya lapangan
kerja, serta skill dibidang apapun.
Untuk itu kami mahasiswa Universitas Terbuka (UT) merasa terpanggil untuk melaksanakan
pendidikan tersebut dilingkungan khususnya pada masyarakat, mengingat keadaan dilingkungan
kaum ibu muda yang masih belum mempunyai keterampilan dalam pembuatan kue yang dapat
dijadikan usaha kecil guna menambah penghasiian keluarga. Sebagai gambaran rendahnya
pendidikan, kurangnya penyuluhan, banyaknya penduduk miskin, tingginya biaya hidup
mengakibatkan kurangnya penghasilan perekonomian keluarga. Dengan pelatihan keterampilan,
diharapkan para pemuda memiliki bekal untuk berwirausaha sendiri dan tidak merantau keluar
daerah tanpa tujuan yang jelas.
Seiring dengan apa yang di paparkan diatas, kegiatan ini dilakukan di Desa Terusan Muara.
02 RT. 06 Kecamatan Sumber Marga Telang.
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan pada latar belakang masalah, maka yang
menjadi rumusan masalah adalah bagaimana Pengaruh 4 Modal dan Tenaga Kerja terhadapi
produksi sapu lidi di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat?
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, dapat dijadikan sebagai tambahan pengalaman dan pengetahuan, disamping
2. Bagi Pemerintah dan industri sapu lidi yang ada di Kecamatan sumber marga telang Kabupaten
banyuasin , diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan sumbangan
pemikiran dalam menentukan kebijakan terutama dalam pengembangan usaha produksi sapu
lidi kedepan.
3. Sebagai bahan tinjauan awal untuk melakukan penelitian serupa dimasa yang akan datang.
1.5 Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagian pertama
Pendahuluan yang berisi tentang pokok-pokok pembahasan mengenai latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan 5 penelitian, manfaat penelitian terdiri atas manfaat
teoritis dan manfaat praktis dan sisematikan pembahasan. Bagian kedua Tinjauan Pustaka
yang meliputi pengertian industry kecil, pengertian Modal, macam-macam modal, pengertian
tenaga kerja, pengertian produksi, Konsep Produksi, Fungsi produksi, serta perumusan
hipotesis. Bagian ketiga metode penelitian yang terdiri dari populasi dan sampel, data
penelitian diantaranya jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, model analisis data,
definisi operasional variabel, dan pengujian hipotesis. Bagian empat berisi tentang Hasil dan
Pembahasan yang didalamnya dijelaskan mengenai statistik dekriptif, variabel penelitian,
hasil pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian. Bagian lima berisi Kesimpulan
dan Saran yang didalamnya dijelaskan mengenai simpulan-simpulan yang diambil dari
keseluruhan hasil penelitian serta saran-saran. Serta dalam skripsi ini dilengkapi dengan
daftar pustaka yang penulis gunakan untuk melengkapi penyusunan makalah ini.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
3.3. Pembahasan
Program dan kegiatan Universitas Terbuka (UT), kami mengajak warga belajar untuk
menjadikan para ibu-ibu terampil memanfaatkan waktu untuk bekerja membantu perekonomian
keluarga.Antusiasme ibu-ibu muda sangat tinggi, hal ini terlihat dari keaktifan warga belajar
mengikuti program pembinaan dan praktek kepernudaan ini dengan sungguh-sungguh, dan kami
sukses mengubah ibu yang tadinya tidak tahu apa-apa sekarang menjadi ibu yang terampil dan
mampu menciptakan sesuatu yang mempunyai nilai jual tinggi, khususnya kue kering akar kelapa.
Hasilnya dapat dikonsumsi sendiri dan dapat dijual untuk menambah penghasilan keluarga.
Dengan demikian kami rnengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan kepada Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya sehingga program ini berjalan dengan lancar.
belajar ini semuanya aktif mengikuti pertemuan yang diadakan setiap satu minggu dua kali. tidak ada
yang bermalas-rnalasan karena mengharapkan para ibu ingin cepat bisa membuat sapu lidi
Sekali lagi saya mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya.
Semoga kegiatan ini dapat dilakukan kembali dengan pembuatan keterampilan yang lain, sehingga
warga belajar dapat menguasai keterampilan yang belum dimilikinya.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dengan adanya kegiatan program pembinaan dan praktek kepemudaan ini, mahasiswa mampu
membuat warga belajar yang tadinya tidak memiliki keterampilan tertentu menjadi warga belajar
(masyarakat) yang dapat menghasilkan kreativitas dan keterampilan menciptakan dan membuat sesuatu
yang memiliki nilai jual tinggi (dalam hal ini khususnya pembuatan sapu lidi dan dapat meningkatkan
perekonomian keluarga.
4.2. Saran
Bagi warga belajar :
1. Warga belajar hendaknya jangan malu dan enggan untuk mengikuti kegiatan pembinaan dan praktek
kepemudaan ini.
2. Terus aktif dan semangat mengikuti program-program lainnya yang bertujuan meningkatkan kreativitas
dan keterampilan diri.
3. Selalu berinovasi untuk menghasilkan produk-produk lainnya yang mempunyai nilai guna dan nilai jual
tinggi.
Bagi pihak yang memiliki keterampilan (karang taruna / kelompok usaha kecil dan menengah) :
1. Bagi masyarakat yang memiliki keterampilan hendaknya mau meluangkan waktu untuk berbagi ilmu
tentang keterampilan lainnya yang dapat bermanfaat bagi warga lain yang rnembutuhkan.
2. Merangkul dan mengajak warga lain untuk ikut bergabung dan berpartisipasi aktif dalam usaha yang
kita jalankan, agar pengangguran semakin berkurang
Proses Pengambilan bahan sapu lidi yang akan di olah proses pembuatan sapu lidi
menjadi sapu lidi
Proses sapu lidi yang akan di kemas Proses penjemuran sapu lidi
Proses warga yang mengolalah sapu lidi proses aktivitas warga saat jual beli sapu lidi
Lampiran 1
FORMAT IDENTITAS
KEGIATAN PROGRAM PEMBINAAN KEPEMUDA
Lampiran 2
DAFTAR HADIR WARGA
Hari ke Ket
No Nama
1 2 3 4 5 6 7
1 LAMIA
2 RANA
3 SANA
4 ITA
5 NANDAH
6 RINA
7 DALYANTI
8 SUMI