Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PENELITIAN

“PERAN USAHA KERAJINAN ROTAN UD. RATNA ART SHOP DALAM


MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI MASYARAKAT DESA BELEKA
KECAMATAN PRAYA TIMUR KABUPATEN LOMBOK TENGAH”

BAIQ SARAWANI
160203074

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2019
BAB I

PEBDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah Negara yang kaya akan budaya dari setiap provinsi yang ada dan
pastinya setiap provinsi memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Sebagai warga Negara yang
baik dan cinta tanah air kita wajib untuk melestarikan budaya negeri sendiri, seperti dengan
menggunakan produk hasil kerajinan tangan asli atau khas dari Indonesia. Banyak jenis dari
kerajinan tangan yang diproduksi oleh masyarakat Indonesia seperti batik, gerabah, wayang ,
rotan, dan lain sebagainya. Hal tersebut merupakan tugas kita semua dalam pembangunan
ekonomi masyarakat dalam meningkatkan perekonomian masyarakat pada umumnya, maka
masyarakat dituntut untuk memiliki kemampuan serta Sumber Daya Manusia yang memadai
guna meningkatkan perekonomian serta kemajuan masyarakat itu sendiri.

Hasil kerajinan anyaman yang dibuat juga bermacam-macam, seperti peralatan rumah
tangga, hiasan dinding, perna-pernik dekorasi,dan lain sebaginya yang berbahan dasar Ketak
(sejenis Mondong) dan Rotan. Kerajinan tersebut diproduksi oleh industry kecil atau industri
rumah tangga yang saat ini berkembang cukup pesat. Pada umumnya tenaga kerja di industri
keci tidak memerlukan pendidikn yang tinggi tetaoi memerlukan suatu keterampilan,
kecermatan, ketelitian, dan ketekunan para pekerja serta faktor penunjang lainnya. Menyadari
pentingnya peran industri kecil di daerah pedesaan maka pengembangan industri kecil tersebut
perlu perancangan yang lebih intensif sesuai dengan lingkungan masyarakat pedesaan.

Rotan merupakan sumber devisa yang sangat besar bagi neagar karena Indonesia adalah
salah satu negara terbesar pengasil rotan di dunia. Selain itu, rotan dapat dimanfaatkan sebagai
bahan baku pabrik atau industri bahan baku kerajinan, perabot rumah tangga, perabot
perkantoran dan telah memberikan kontribusinya untuk meningkatkan taraf hidup dan
perekonomian masyarakat terutama masyarakat sekitaran hutan sebagai petani penghasil rotan.1
Produk tanaman rotan yang paling penting adalah batangnya. Bagian batang yang dimnafaatkan
sebagai bahan baku adalah jenis batang yang sudah tua.

1
Www.dephut.co.id diambil paada tanggal 15 Mei 2019, pukul 15.30
Sebelumnya, masyaraket Desa Beleka berpofesi sebagai seorang petani. Jika kondisi atau
kegiatan ekonomi di Desa Beleka masyaarakatnya juga banyak yang menganggur, kurang
lapangan pekerjaan, adanya target pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan perekonomiannya
terbatas, serta terpusat pada kelompok yang terbatas dan di wilayah yang terbatas maka
perekonomian tidak berkembang sesuai dengan potensinya berarti sebagian masyarakat dan
wilayah yang tidak tergabung menjadi anggota dalam arus perekonomian atau istilah lain
tertinggal. Itulah tantangan yang harus kita atasi dalam pembangunan ekonomi masyarakat dala
meningkatkan perekonomian masyarakat pada umumnya, maka masyarakat dituntut untuk
memiliki kemampuan serta SDM yang memaadai guna meningkatkan perekonomian sehingga
salah satunya sebagai pencetus adalah UD. Ratna Art Shop.

Desa Beleka Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah merupakan salah satu
dari sekian banyak desa yang memproduksi dan mengolah rotan menjadi berbagai pernak-pernik
dan furniture yang sangat menarik. Di Desa Beleka sendiri sudah terbentuk suatu Usaha Dagang
Ratna Atr Shop yang menyalurkan atau mendistribusikan anyaman yang telah dibuat oleh
masyarakat. Usaha Dagang (UD) adalah bentuk usaha yang kegiatan utamanya adalah mebeli
barang dan menjualnya kembali dengan tujuan memperoleh keuntungan tanpa mengubah kondisi
barang yang dijual. Keuntungan dari barang yang dijual diperoleh dengan memperhitungkan
biaya distribusi dan operasional.

Industri kerajinan tangan anyaman rotan ini membantu perekonomian masyarakat


setempat. Dalam membuat kerajinan tangan ini tidak terikat oleh kontrak atau perjanjian kerja,
sehingga pekerjaan ini dapat dilakukan kapan saja dan dapat dilakukakan dirumah. Sebelum
adanuya kerajinan tangan ini masyarakat Desa Beleka tidak tentu penghasilannya, karena hanya
mengandalkan pertanian padi yang menunggu waktu beberapa bulan untuk panen. Maka atas
inisiatif kerajinan tangan rotan ini membuat masyarakat Beleka dapat menambah penghasilan di
luar dengan bercocok tanam. Para pengerajin memperoleh upah berdasarkan besar dan kecil serta
tingkat kesulitan produk yang dihasilkan.

Berbagai upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah masih belum
mencapai tujuan dan hsil yang optimal. Hal ini disebabkan antara lain karena program
pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pemberian keterampilan tersebut kurang melibatkan
partisipasi maasyarakat secara langsungterutama dalam proses pengambilan keputusan dalam
merencanakan program kecakapan hidup. Proses produksi kerajinan rotan ini biasanya dilakukan
ditempat pengusaha atau membawanya pulang kerumah masing-masing. Kegiatan yang
dikerjakan antara lain menganyam sedangakn proses finishing dilakukan oleh pihak UD. Ratna
Art Shop sendiri.

Menurut Sunyoto proses pemberdayaan masyarakat tersebut terutama dilakukan melalui


peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengembangan permodalan, pengembangan peluang
kerja dan berusaha. Menggerakkan sumber daya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki
masyarakat akan mampu meningkatkan kemampuan yang dimliki dan mengembangkan potensi,
dengan kata lain memberikan keterampilan dan pengetahuan tetapi tidak memberikan dana yang
dapat membuat masyarakat tidak dapat untuk mandiri atau tergantung kepada pemerintah.2

Alasan peneliti adalah karena menurut peneliti menarik untuk diteliti, dimana usaha
tersebut jika dimanfaatkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Selai itu masyarakat
juga mampu mengolah potensi alam yang berupa rotan untuk menjadi hasil olahaan yang sangat
menguntungkan. Tanaman rotan ini yang semulanya hanya dibuaat untuk berbagai perabot
rumah tangga yang sederhana dan kurang memiliki nilai ekonomis, kini menjadi kerajinan
anyaman rotan yang sanagt indah.

Berdasarkan latar belaka g diatas, peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul
“Peran Usaha Kerajinan Rotan UD. Ratna Art Shop Dalam Meningkatkan Perekonomian
Msayarakat Desa Beleka Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah”

B. Fokus Penelitian
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana peran usaha kerajinan rotan UD Ratna Art Shop dalam meningkatkan
kesejahteraan ekonomi masyarakat Desa Beleka Kecamatan Praya Timur Kabupaten
Lombok Tengah ?

2
Sunyoto Usman, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2008), Hal.50
2. Apa saja kendala usaha kerajinan rotan UD Ratna Art Shop dalam meningkatkan
kesejahteraan ekonomi masyarakat Desa Beleka Kecamatan Praya Timur Kabupaten
Lombok Tengah ?

C. Tujua dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui bagaimana peran usaha kerajinan rotan UD Ratna Art
Shop dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Desa
Beleka Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah ?
b. Untuk mengetahui kendala usaha kerajinan rotaan UD Ratna Art Shop
dalam meningkatakan kesejahteraan ekonomi masyarakat Desa Beleka
Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah ?
2. Manfaat Penelitian
Sebagai upaya maksimal bagi penulis dalam melakukan penelitian ini, tentunya
penulis mengaharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun secara praktis.
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapakan menambah khazanah ilmu
pengetahuan khususnya di Jurusan Ekonomi Syariah dan diharapkan
memberikan kontribusi kepada pengusaha kerajinan rotan dalam upaya
meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu, peneleiti
mengarapkan dapat berguna bagi pembaca yang membutuhkan bahan
referensi yang berkaitan dengan kontribusi usaha kerajinan rotan dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat.
b. Manfaat Praktis
Diharapkan berguna untuk mensejahterakan perekonomian bagi
masyarakat luas, mahasisw yang ingin mencoba menjadi pengusaha dan
khususnya bagi pengusaha-pengusaha dalam meningkatkan kesejahteraan
ekonomi masyarakat serta menjadi pedoman bagi peneliti-peneliti dalam
melakukan penelitian di masa yang akan datang terutama dalam masalah
yang sama.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka
Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap studi dan karya-karya terdahulu yang terkait
untuk menghindari duplikasi serta menjamin keaslian dan keabsahan penelitian yang
dilakukan, atau hasil penelitian terhadap kajian terdahulu yang temanya relevan dengan
tema penelitian.
1. Baiq Zuriatun, judul skripsi Prospek Pengembangan Usaha Kerajinan Bambu
UD. Sambi Tereng Dalam Meningkatkan kesejahteraan Ekonomi Pengerajin
Desa Dasan Bara Kecamatan Gunungsari Prespektif Ekonomi Islam.
Dalam hal ini memfokuskan tentang bagaimana prospek atau bagaimana
perkembangan kedepannya serta bagaiman peran usaha kerajinanersebut kepada
masyarakat sekitar.3
2. Eko Putra, membahas skripsi dengan judul Strategi Pemasaran Dalam Rangka
meningkatkan Daya Saing Pada UD Indah Kiat Rotan Di Anjani Lombok Timur
Perspektif Ekonomi Islam. Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan
Ekonomi Islam IAIN Mataram Tahun 2013.4
Skripsi tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
perusahaan dalam memasarkan produuknya dengan frekuensi kegiatan promosi
rendah dan kondisi keuangan barang baim menggunakan analisi SWOT.
Dalam penelitian ini memfokuskan pada kegiatan pemasaran produknya untuk
meningkatkan penjualan agar dapat meningkatkan penghasilannya dengan
menggunakan analisis SWOT. Penelitian yang peneliti lakukan tidak hanya focus
pada keuntungan semata, akan tetapi pada keuntungan bersama demi mewujudkan
tujuan awal yaitu mensejahterakan ekonomi masyarakat.
3. Gunawan, membahas skripsi dengan judu “Analisis Pengaruh Marketing Mix
Terhadap Penjualan Kerajinan Kayu Pada Hijas Arshop Desa Sayang-Sayang

3
Baiq zuriatun, “Prospek Pengembangan Usaha Kerajinan Bambu UD. Sambi Tereng Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Desa Dasan Bare Kecamatan Gunungsari Perspektif Ekonomi Islam”, (Skripsi,
FSEI IAIN Mataram, Mataram 2015 )
4
Eko Putra, Strategi Pemasaran Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Pada UD Indah KIat Rotan Di Anjani
Lombok Timur Perspektif Ekonomi Islam” (Skripsi, FSEI IAIN Mataram, Mataram 2013).
Kecamatan Cakranegara NTB”, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Mataram tahun 20035. Skripsi tersebut membahas tentang pengaruh
harga penjualan dengan harga promosi dengan menggunakan uji signifikan secara
versial dan serentak pada hijas asrshop Desa Sayang-Sayang Kecamatan
Cakranegara.

B. Kerangka Teoritik
1. Peran
Peran merupakan aspek yang dinamis dalam kedudukan terhadap sesuatu. Apabila
seseorang melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka
ia menjalankan suatu peran. Teori yang mendukung penelitian ini adalah role
theory (teori peran) yang dikemukakan oleh Khantz dan Kahn yang dikutip dalam
buku Sosiologi sebagai pengantar.
Peran atau peranan (role) merupakan aspek dinamis dari kedudukan, yaitu
seseorang yang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya. Peranan menentukan
apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan-kesempatan yang
diberikan masyarakat kedepannya. Pentingnya peranan adalah karena ia mengatur
perilaku seseorang. Peranan menyebabkan seseorang pada batas-batas tertentu
dapat menyesuaikan perilaku sendiri dengan perilaku orang-orang
sekelompoknya.
Hubungan-hubungan sosial yang ada dalam masyarakat, merupakan hubungan
antara peranan-peranan individu dalam masyarakat. Dalam kamus besar baahasa
Indonesia, peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh seorang
yang berkedudukan di masyarakat, sedangkan dalam Kamus Sosiologi, peran atau
peranan (role) adalah (a) aspek dinamis dari kedudukan, (b) perangkat hak-hak
dan kewajiban, (c) perilaku actual dari pemegang kedudukan, (d) bagian dari
aktivitas yang dimainkan seseorang. Lembaga-lembaga kemasyarakatan

5
Gunawan, “Ananlisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Penjualan Kerajinan Kayu Pada Hijas arshop Desa
Sayang-Sayang Kecamatan Cakranegara NTB”, (Skripsi, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Mataram tahun 2003)
merupakan bagian masyarakat yang banyak menyediakan peluang-peluang untuk
melaksanakan peranan.6
Dari bebrapa pengertian diatas, peran adalah suatu sikap atau perilaku yang
diharapkan oleh banyak orang atau sekelompok orang terhadap sesuatu yang
memiliki sesuatu atau kedudukan tertentu. Berdasarkan hal-hal diatas dapat
diartikan apabila dihubungan dengan suatu perusahaan, peran tidak berarti sebagai
hak dan kewajiban individu, melainkan merupakan tugas dan wewnang suatu
perusahaan tersebut.

2. Usah
Skala usaha dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu :
a. Usaha Mikro
Adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur
dalam Undang-undang,
b. Usaha Kecil
Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung darinusaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang.
c. Usaha Menengah
Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau
besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
d. Usaha Besar

6
Seorjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2006), Hal.212
Adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari
usaha menengah yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta,
usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di
Indonesia.7
Strategi meningkatkan usaha antara lain :
a. Buat Visi dan Misi Bisnis
Buatlah visi dan misi untuk mempercepat kesuksesan bisnis. Mungkin
akan lebih baik apabila visi dan misi bisnis tidak hanya berorientasi pada
keuntungan saja, namun juga memberikan sumbangsih yang nyata pada
msyarakat luas.
b. Fokus pada produktivitas
Produktivitas yang baik sangat berpengaruh pada kelancaran bisnis yang
kita jalankan. Dengan memacu produktivitas, kita bisa juga memacu
penjualan dengan inovasi yang sudah harus kita sipakan untuk pemasaran.
Peningkatan lebih penting lagi jika dikaitkan dengan usaha menjamin
ketersediaan produk dipasar. Berupaya meningkatkan produktivitas juga
berarti terus berusaha bertindak secara eefesien dan efektif.
c. Memaksimalkan Sumber Daya
Mugkin saat merintis sebuah usaha, bisa jadi pengusaha itu melakukan
banyak hal seorang diri. Namun lambat laun, pengusaha sejati akan mulai
melakukan delegasi tugas dan tidak terpenjara oleh rutinitas usahanya.
Sumber daya sebuah perusahaan tidak akan mungkin berjalan dengan
pengelolaan satu orang saja. Tentu semua butuh sumber daya bantuan dari
pihak lain. Butuh tenaga dari orang lain yang akan membantu menghendel
dari setiap posisi. Untuk itu, memaksimalkan sumber daya akan
meningkatkan efesiensi perusahaan kita.
d. Pantang Menyerah
Salah satu cara meningkatkan sebuah bisnis aatau usaha adalah dengan
memiliki sikap enggan merasa puas dan memiliki sikap pantang

7
Abdullah Ma’ruf, Wirausaha Berbisnis Syariah, (Banjarmasin: Antasari Pren, 2011), Hal.268
menyerah. Apabila bisnis atau usaha yang dialankan sekarang ini tengah
berada dijalur yang bagus dan amna terkendali, jangan mudah puas diri.
Terus cari cara untuk meningkatkannya agar lebih baik lagi. Prinsip-
prinsip yang harus kita anut dari sebuah perusahaan, juga menentukan
tujuan yang akan kita bangun selanjutnya. Untuk itu seorang pengusaha
harus memiliki prinsip yang kuat agar tidak terombang ambing oleh dunia
bisnis itu sendiri. Namun sebuah pencapaian akanlebih indah jika kita
pandai mensyukurinya. Selalu bersyukur adalah adalah obat bagi kita saat
lebih menguasai, akan menjaadikan ketenangan yang luar biasa.
e. Lakukan Sekarang
Untuk meningkatkan sebuah bisnis atau usaha harus memiliki daya juang
yang kuat dan tinggi. Tidak usah menunggu, segera jalankan apa yang
sudah anda rencanakan sebelumnya.8
3. Perusahaan Perseorangan UD
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu
orang. Individu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara
tertentu. Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk
mendirikannya. Paada umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil,
terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja atau buruh yang
sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi sederhana.
Usaha dagang adalah meliputi pembelian barang dan penjualan barang, baik
ditempat sendiri maupun ditempat yang lain, perusahaan perdagangan antara lain
perusahaan ekspor, perusahaan impor, took, dan warung.9
4. Kesejahteraan
Kesejahteraan memiliki empar arti :
a. Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi
manusia dimana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam kedaan
sehat dan damai.

8
Bisnis Online, diambil pada tanggal 10 Mei 2019, pukul 10.09
9
PB Triton, Manajemen Strategi Terapan Perusahaan dan Bisnis, (Jakarta selatan: Oryza, 2011) , Hal.17
b. Dalam ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan benda.
Sejahtera memiliki arti khusu resmi atau teknikal seperti dalam istilah
fungsi kesejahteraan sosial.
c. Dalam kebijakan sosial, kesejahteraan sosial menunjuk ke jangkauan
pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini adalah istilah yang
digunakan dalam ide negara sejahtera.
d. Di Amerika Serikat, sejahtera menunjuk ke uang yang dibayarkan oleh
pemerintah kepada orang yang membutuhkan bantuan fonansial tetapi
tidak dapat bekerja atau yang keadaan pendapatan yang diterimanya untuk
memenuhi keebutuhan dasar tidak berkecukupan.10
Menurut Muhammad Daud Ali seperti yang ddikutip Uswatun Hasanah
kesejahteraan secara harfiah bermakna kemanan dan kesejahteraan hidup
termasuk kemakmuran yaitu konsep yang menunjukkan keadaan, dimana
setiap orang baik sehingga individu maupun sebagai anggota masayarakat
dapat memenuhi kebutuhannya dengan mudah, untuk itu harus tersedia
barang dan jasa yang dapat diperoleh dengan harga yang relatif murah.
Dengan demikian, yang dimkasud dengan kesejahteraan adalah keadaan
orang hidup aman dan tentram serta dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya.11
Strategi Meningkatkan Ekonomi
Menurut syariat Islam, kegiatan perekonomian baik secara individual,
sebagai sebuah sistem sosial maupun sebagai suatu kebijakan publik harus
memiliki strategi meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara
menyeluruh dan seimbang, meliputi aspek-aspek :
a. Lahiriah/materil dan Batiniah/spiritual
Manusia diizinkan untuk mengejar kesejahteraan dan kesenangan
lahiriah berupa kecukupan sandang, pangan, dan papan, dan
berbagai fasilitas yang dapat membuat manusia hiddup lebih

10
Baiq Zuriatun, Prospek Pengembangan Usaha Kerajinan Bambu UD. Sambi Tereng Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Desa Dasan Bara Kecamatan Gunung Sari Perspektif Ekonomi Islam, (Skripsi
IAIN Mataram )
11
Drs. H. Farid Wadjdy dan Mursyid, Wakaf vs Kesejahteraan Umat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), Hal.76
mudah dan nikmat. Syariah Islam tidak mengajarkan kepada
manusia untuk hidup zuhud secara ekstrim dan melarang mereka
menikmati kehidupan ddi dunia ini secara total dan hanya
memustakan perhatiannya pada dimensi spiritual saja.
Namun demikian, al-Qur’an mengajarkan agar dalam hidup
manusi tidak hanya mengejar kenikmatan dan kesejahteraan
lahiriah saja. Manusia juga harus melakukan berbagai upaya demi
mendapatkan ketentraman batin dengan menjalankan berbagai
bentuk ibadah, selain mencari kesejahteraan dan kenimkmatan
lahiriah.
b. Individual dan kolektif
Aktivitas perekonomian dimaksudkan untuk membangun
kehidupan bersama yang diwarnai dengan semangat keadilan dan
kesetiakawanan sosial. Sekalipun selalu terdapat perbedaan yang
terkadang cukup besar. Oleh karena itu, dalam mencari sumber
penghidupan setiap orang tidak boleh melakukan tindakan-
tindakan yang dapat menyebabkan oramg lain mengalami
penderitaa atau merasa dirugikan. Pada hakekatnya semua
memiliki tanggung jawab moral yang samaa untuk memberikan
sumbangan terbaiknya terhadap upaya mewujudkan kehidupan
yang lebih sejahtera bagi semua masyarakat.
Kegiatan ekonomi tidak boleh menjadi penyebab kerusakan dan
pertikaian sosial melainkan justru dijadikan sarana untuk
meningkatkan solidaritas sosial diantara sesame warga masyarakat.
Usaha kerajinan rotan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan
individual tidak boleh dilakukan dengan cara yang justru dapat
menimbulkan kemunduran dalam kesejahteraan atau merusak
kehidupan sosial masyarakat lainnya. Usaha individual harus
menimbulkan efek yang positif guna turut mendorong peningkatan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
c. Dunia dan Akhirat
Orientasi keakhiratan juga menjadi salah satu karakteristik
terpenting dalam kegiatan ekonomi yang diajarkan syariat. Harta
kekayaan dan anak-anak adalah hiasan kehidupan di dunia,
sedangkan yang abadi dan lebih baik adalah pahalanya di sisi
Tuhan.
Al-Qur’an menyebutkan bahwa setiap manusia harus melakukan
upaya yang sebaik-baiknya untuk mendapatkan keberuntungan di
akhirat. Namun, mereka juga diingatkan untuk tidak melupakan
kepentingan untuk meraih sukses dalam kehidupan mereka di
dunia ini.12
Hidup bahagia merupakan keinginan setiap manusia yang ada di
muka bumi, namun ada perbedaan paandangan mengenai
kebahagiaan itu dan bagaimana merealisasikannya. Meskipun
kondisi materil bukanlah satu-satunya isi ddari kehidupan tersebut,
tetapi sedikit tidak ada jaminan suatu kondisi untuk membentuk
kebahagiaan yang di dambakan dan tujuan-tujuan yang ingin
direalisasikan. Sebagai kerangka untuk mencapai tujuan yang
dimaksud adalah usaha dan kerja keras. Bekerja secara tekun
memang membutuhkan pengorbanan yaitu pengorbanan demi
mencapai kebahagiaan.
Dengan mentalis dan kultur kewirausahaan yang baik, setiap warga
masyarakat akan menjadi produktif dengan menghasilkan berbagai
jenis barang dan jasa yang bermanfaat serta tidak hidup sebagai
parasit bagi keluarga dan masyarakat.
d. Ekonomi Islam
Ekonomi islam adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh
orang per orangan, kelompok orang badan usaha yang berbadan
hukum atau tidak berbadan hukum dalam rangka memenuhi

12
Ibid, Hal.32
kebutuhan yang bersifat komersial dan tidak komersial meenurut
prinsip syariah.13
Islam memberikan keleluasaan kepada kita untuk menjalankan
usaha ekonomi, oleh karena itu agar wirausahawan merasa aman
dalam menjalannkan bisnisnya, maka ada baiknya akan kembali
untuk melihat batasan-batasan syariah yang berkenaan dengan
praktik bisnis atau usaha ini seperti pantangan moral bisnis yang
harus dihindari adalah :
 Maysir yaitu segala bentuk spekulasi yang mematikan
sector rilldan tidak produktif.
 Asusila yaitu praktik usaha yang melanggar keasusilaan
dan norma sosial.
 Gharar yaitu transaksi yang tidak transparan dan tidak jelas
sehingga berpotensi merugikan salah satu pihak.
 Haram yaitu objek transaksi dan proyek usaha yang
diharamkan syariah.
 Ihtikar yaitu penimbunan dan monopoli baraang dan jasa
untuk tujuan permainan harga.
 Berbahaya yaitu segaala bentuk transaksi dan usaha yang
membahayakan individu maupu masyarakat serta
bertentangan dengan maslahat dalam syariah.14

Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan faedah suatu
benda (barang dan jasa) dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Seorang konsumen memenuhi
kebutuhannya dengan pendapatan yang dimilikinya dan melihat bagaimana konsumen
membelanjakan uang yang dimilikinya untuk memperoleh barang dan jasa. Motif konsumsi
dalam Islam pada dasarnya adalah mashlahah kebutuhan dan kewajiban. Tujuan konsumsi
adalah memaksimalkan mashlahah.

13
Mardani, Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia, (Bandung: PT Refika Aditama, 2011), Hal.30
14
Ibid, Hal.32
Produksi merupakan mata rantai konsumsi, yaitu menyediakan barang dan jasa yang merupakan
kebutuhan konsumen dan bertujuan untuk memperoleh mashlahah maksimum melalui
aktifitasnya.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Keberhasilan suatu penelitian banyak ditentukan oleh metode yang digunkan. Oleh
karena itu, metode penelitian perlu ditetapkan berdasarkan sifat masalah, kegunaan dan
hasil yang hendak dicapai berdasarkan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis
menggnakan metode kualitatif, yaitu sebagai prosedur penelitian yang mengasilakan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati.15
B. Pendekatan atau Jenis Penelitian
Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu pendekatan penelitian
yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar,
dibentuk oleh kata-kata berdasarkan tehnik pengumpulan dan dan analisis data yang
relevan yang diperoleh dari situasi alamiah.16
Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif karena beberapa pertimbangan
diantaranya sebagai berikut :
a. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data yang bersifat
deskriptif.
b. Menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan informan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang


berasal gambaran tentang latar pengamatan, orang tindakan, dan pembicaraan.
Karena penelitia kualitatif deskriptif ditunjukkan untuk memahami fenomena-
fenomena dari sudut perpektif partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang diajak
berwawancara , diobservasi, diminta memberikan data, pemikiran dan persepsi.
Pemahaman diperoleh melalui analisis berbagai keterkaitan dari partisipan, dan
melalui penguraian tentang situasi dan peristiwa.17

a. Kehadiran Peneliti

15
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pndekatan kualitatif, dan RAD (Bandung: CV. Alfabeta 2010)
Hal.14
16
Djam’an Satori Metodelogi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014), Hal.102
17
Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakary, 2011), Hal.211
a. Kehadiran peneliti di lokasi penelitian sangat penting karena peneliti
merupakan instrument utama dalam penelitian ini. Penelitian adalah alat peneliti
utama, dialah yang mengdakan sendiri pengamatan atau wawancara tak
terstruktur. Sesuai dengan waktu luang pemilik UD Ratna Art Shop dan waktu
luang dari peneliti sendiri. Disamping itu, keberadaan peneliti yang lama di
lapangan bertujuan untuk mengamati responden secara akrab dan harmonis
sehingga tidak menimbulkan kerugian diantara kedua belah pihak.
b. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di Desa Beleka Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok
Tengah. Peneliti memilih lokasi ini karena Desa Beleka ini merupakan sentral
bisnis usaha kerajinan rotan di Lombok Tengah, serta sebagian masyarakatnya
berprofesi sebagai pengerajin anyaman rotan.

C. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitisan,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tenpa megetahui tekni
pengumpulan data, mka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data
yang ditetapkan18.
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan penulis adalah sebagai berikut :
a. Tekinik Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data
dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
Observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan
kemudian mengadakan penelitian ke dalam suatu skala bertingkat.19 Tujuan dari
observasi adalah untuk mendeskripsikan setting, kegiatan yang terjadi, orang ya ng
terlibat dalam kegiatan, waktu kegiatan dan makna yang diberikan oleh para pelaku
yang diamati tenatng pristiwa yang bersangkutan.20

18
Sugiyono, Metodelogo Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan RAD, (Bandung: CV. Alfabeta, 2010), Hal.224
19
Suharsimi Arikanto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Produk, (Jakarta: PT. Rineka Cipta 2002), Hal.204
20
Burhan Ashshofa, Metodelogi Penelitian Hukum, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007), Hal.58
Penggunaan observasi ini adalah untuk mendapatkan data tentang keadaan lokasi
penelitian, sarana dan prasarana, dan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang ada di
Desa Beleka Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah.
b. Teknik Wawancara
Wawancara (interview) adalah situasi peran antara pribadi bertatap muka
(face-to-face), ketika seorang pewawancara mengajukan pertayaan-
pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh jawaban-jawabanyang
relevan dengan masalah penelitian kepada seseorang informan.21
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara secara
tidak terstruktur dimaana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
mengumpulkan datanya. Pedoman yang digunakan hanya berupa garis-
garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara
pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak
mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden. Berdasarkan analisis
terhadap setiap pertanyaan dari responden tersebut, maka peneliti dapat
mengajukan pertanyaan berikutnya yang lebih terarah pada suatu tujuan.
Informan dalam wawancara ini adalah pengusaha kerajinan rotan UD.
Ratna Art Shop dan masyarakat Desa Beleka. Tema yang ditanyakan
dalam wawancara adalah terkait dengan Kontribusi Usaha Kerajinan
Rotan UD. Ratna Art Shop Dalam Meningkatkan Kesejahteraa Ekonomi
Masyarakat Desa Beleka Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok
Tengah.
c. Dokumentasi
Dokumentassi berasal dari kata dokumen yang artinya mencari data
mengenai hal-hal atau variable berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, motulen rapat, agenda pribadi yang berisi catatan-

2121
Amiruddin, Dkk, Pengantar Metodelogi Hukum, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), Hal.82
catatan pribadi, sedangkan dokumen resmi berisi catatan-catatan berisi
formal.22
Metode dokumentasi ini, penulis gunakan untuk mengumpulkan data-data
tertulis yang dapat membrikan keterangan yang sesuia dengan yang
dibutuhkan dalam penelitian seprti SIUP, profil perusahaan UD. Ratna Art
Shop.

D. Sumber dan Jenis Data


Sumber data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data manusia atau biasa
disebut dengan informan. Dalam hal ini peneliti menguraikan siapa saja yang menjadi
sumber data untuk memperoleh data yang valid. Diantatra informasi yang menjadi objek
untuk diwawancarai adalah pihak pemilik usaha kerainan rotan UD. Ratna Art Shop serta
pengerajin, karyawan, dan konsumen.
Peneliti memilih jenis usaha tersebut kareana dilihat dari tingkat dan minat masyarakat
dalam menggunakan barang dari kerajinan rotan sekarang ini meningkat. Peneliti
memaparakn data yang diperoleh dari peprpustakaan, majalah, internet, dan lain
sebagainya.
Adapun jenis data yang disajikan sebagai sumber data adalah sebagai berikut :
a. Data Primer, yaitu data hasil wawancara yang diperoleh langsung dari
sumber pertama, yakni pimpinan perusahaan, pengerajin, karyawan, dan
konsumen dari perusahaan kerajinan rotan.dalam hal ini terkait masalah
yang akan diteliti tentang “Kontribusi Usaha Kerajinan Rotan UD. Ratna
Art Shop Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Desa
Beleka Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah”
b. Data Skunder, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku literatur yang
terkait dengan fokus penelitian. Sumber tertulis dapat berupa buku,
internet, majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, dan
dokumen resmi, serta dokumen-dokumen lainnya yang dibutuhkan untuk
kesempurnaan data yang diteliti.23

22
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RAD, (Bandung: CV. Alfabeta, 2010), Hal.140
23
Ibid, Hal.159
E. Teknik Anlisis Data
Analisis data adalah proses pencarian atau penyususn secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga
sangat mudah untuk dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang
lain. Analisis data dilakukan dengan mengaorganisasikan data, menjabarkannya
kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyususn kedalam pola, memilih mana
yang penting yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat
diceritakan kepada orang lain. Menganalisis data penelitian merupakan suatu
langkah yang sangat krisis. Pola analisis mana yang digunakan, apakah analisis
stataistik atau analisis non statistik perlu dipertimbangkan oleh peneliti. Analisis
sesuai dengan karakteristik data yang bersifat keunatitatif atau data yang
dikuantitatifkan yaitu data berbentuk angka-angka bilangan, sedangkan nalisis
non statistic sesuai data yang bersifat kualitatif.24

F. Validasi Data
Validasi data atau kesahihan data merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan
dari penelitian kualitatif, karena keabsahan data dimaksud untuk mengetahui
tingkat validitas data yang diperoleh dengan kenyataan yang ada dilapangan.
Untuk mendapatkan data dan informasi yang benar-benar valid, perlu dilakukan
uji kevalidan data. Upaya-upaya untuk menguji kesahihan data dalam penelitian
ini, peneliti memerlukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Perpanjangan penelitian
Perpanjangan pengamatan peneliti akan memungkinkan
peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan.25
Dengan perpanjangan pengamatan ini, peneliti mengecek apakah
data yang telah diberikan selama ini setelah dicek kembali pada

24
Ibid, Hal.245
25
Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002), Hal.24
sumber data asli atau sumber data lain ternyata tidak benar, maka
peneliti melakukan pengamatan lagi yang lebih luas dan mendalam
sehingga diperoleh data yang pasti kebenarrannya.

b. Tringulasi
Triangulasi aadalah teknik pemeriksaan keabsahan data
memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data yang duperlukan
pengecekan atau sebagai pebanding terhadap data lain. Teknik
triangulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan
melalui sumber lain.
Adapu triangulasi yang dilakukan dalam pemeriksaan data ini
adalah triangulasi pemeriksaan sumber lain. Triangulasi
pemeriksaaan sumber adalah data membandingkan dan mengecek
baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui
waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.26
c. Membicarakan dengan teman sejawat
Teknik ini dilakukan dengan cara hasil sementara atau hasil akhir
yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat.
Teknik ini mengandung beberapa mkasud sebagai salah teknik
pemeriksaan keabsahan.
Penggunaan teknik ini menunjukkan bahwa peneiti terbuka
terhadap hasil interpensi dengan menerima kritikan dari luar yang
berkaitan dengan data yang dihasilkan.
d. Kecukupan Referensi
Kecukupan referensi peneliti gunakan sebagai landasan teoritis
yang cukup kuat untuk merumuskan permasalahan. Karena itu
peneliti selalu berpedoman pada kemukhatahiran referensi dengan
banyak membaca referensi-referensi yang mendukung.

26
Sugiyino, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RAD, Hal.330
DAFTAR PUSTAKA

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali Pers, 2006


Abdullah Ma’ruf, Wirausaha Berbisnis Syariah, Banjarmasin: Antasari Pren, 2011
http://bisnisonline.co.id
PB Triton, Manajemen Strategi Terapan Perusahaan dan Bisnis, Jakarta Selatan: Oryza,
2011
Baiq Zuriatun, Prospek Pengembangan Usaha Kerajinan Bambu UD. Sambi Tereng
Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Desa Dasan Bara
Kecamatan Gunung Sari Perspektif Ekonomi Islam,Mataram, 2015
Farid , Mursyid, Wakaf vs Kesejahteraan Umat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007
Mardani, Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia, Bandung: PT. Refika Aditama, 2011
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kualitatif, dan RAD, Bandung:
CV. Alfabeta, 2010
Djam’an Satori, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: CV. Alfabeta,2014
Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakary, 2011
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RAD, Bandung: CV alfabeta,
2010
Suharsimi Arikanto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Produk, Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2002
Burhan Ashshofa, Metodelogi Penelitian Hukum, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007
Amiruddin, Dkk, Pengantar Metodelogi Hukum, Jakarta: Rajawali Pers, 2010
Alma, Buchari, Dasar-Dasar Etika Bisnis Islam, Bnadung: CV. Alvabeta, 2003
Ismail, MBA., Ak. Perbankan syariah, Jakarta: Kencana, 2011
Umar Husein, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 1996

Anda mungkin juga menyukai