Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN UMKM UNTUK PEMBERDAYAAN EKONOMI UMAT DI

KOTA YOGYAKARTA

Disusun oleh :

NASFHA AULIA PUTRI

0046530580

MAN 4 SLEMAN

Pojok, Harjobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta

1
 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Terima kasih kami ucapkan kepada pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan
makalah ini. Terima kasih kami ucapkan kepada pembimbing penulis yang telah
membimbing penulis sehingga dapat meyelesaikan makalah ini dengan baik. Terima kasih
kepada panitia yang turut membantu penulis,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini.

Kami selaku penulis sudah berusaha sebaik-baiknya dalam menyelesaikan makalah ini. Tiada
usaha yang besar dan berhasil jika tidak dimulai dengan usaha yang kecil. Kami menerima
kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini agar sempurna.

Akhirnya penulis pun berharap, semoga makalah ini dapat membawa manfaat dan
memperluas wawasan untuk orang sekitar.

Pakem, 30 Juli 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................Error: Reference source not found


BAB 1............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Rumusan Masalah................................................Error: Reference source not found
B. Tujuan Pembahasan..................................................................................................6
BAB 2............................................................................................................................7
A. Pemberdayaan Ekonomi Umat Dalam Membangun Daya Masyarakat...................7
B. Pengembangan UMKM pemberdayaan ekonomi di Kota Yogyakarta …….…….. 9

BAB 3.......................................................................Error: Reference source not found


DAFTAR PUSTAKA...............................................Error: Reference source not found

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang memiliki kependudukan paling banyak di Dunia dan
sekarang menempati peringkat ke 5 sedunia. Kurang lebih 260 juta jiwa dan kurang
lebih 87% penduduknya adalah beragama Islam. Sejak kejadian krisis Indonesia,
ekonomi menjadi isu penting yang harus diwaspadai dan belum ada solusi untuk
masalah ini. Sangat padat dan dampak krisis yang menyebabkan banyak orang
Indonesia hidup di bawah tingkat kemakmuran. Berdasarkan data statistik tahun 2015
tingkat kemiskinan di Indonesia “sebesar 11.22%, penduduk Yogyakarta pada tahun
2014 bulan maret sebesar 15%”. Angka kemiskinan lebih tinggi dari yang dirilis
Badan Pusat Statistik (Drajad Wibowo, 2015).

Kemiskinan merupakan masalah kronis di Indonesia. Berbagai program Pengentasan


kemiskinan dilaksanakan, tetapi tidak ada keberhasilan yang dirasakan, ketika melihat
hasilnya, itu tidak seperti yang diharapkan. Ini terjadi karena hasilnya sangat tinggi.
Program penanggulangan kemiskinan membutuhkan cara untuk mengatasi
kemiskinan dalam program pembangunan orang yang berkelanjutan. Cara mengatasi
kemiskinan bisa dilakukan dalam membantu masyarakat dalam berusaha, dengan
memberikan sosoialisasi kepada masyarakat dalam pembangunan usaha mikro atau
UMKM, terutama di Kota Yogyakarta. Di Yogyakarta banyak sekali masyarakat yang
rentan kemiskinan bahkan usaha masyarakat yang tidak terkondisikan tentunya
membuat usaha itu tidak berjalan dengan semestinya. Dengan usaha masyarakat yang
tidak berjalan membuat naiknya angka kemiskinan di Yogyakarta karena adanya
banyak pengangguran.

Pembangunan nasional merupakan proses perubahan struktural yang dilakukan secara


terus-menerus dan berkesinambungan. Pembangunan adalah proses natural untuk
mewujudkan cita-cita bernegara, yaitu masyarakat makmur sejahtera, adil dan merata.
Kesejahteraan ditandai dengan kemakmuran, yaitu meningkatnya konsumsi seiring
meningkatnya pendapatan. Pendapatan meningkat sebagai hasil dari produksi yang
meningkat pula. Hal ini yang berpengaruh dari peningkatan ekonomi dari warga atau
umat.

4
Pemerintah telah berusaha untuk meningkatkan pendapatan masyarakatnya yang
meliputi dari mikro, kecil, dan menengah atau juga sering disebut dengan UMKM.
Pada peningkatan pemberdayaan ekonomi ini pihak swasta juga berperan unruk
meningkatkan ekonomi masyarakat Indonesia dan dari terlaksananya UMKM. Salah
satu partisipasi pihak swasta dalam peningkatan pemberdayaan ekonomi UMKM
yaitu membuat aplikasi yang memudahkan dalam usaha serta mengembangkan
kemampuan, melalui lembaga perguruan tinggi melakukan pengabdian kepada
masyarakat dengan penyuluhan bagi kebaikan umat untuk dapat meningkatkan
potensi dirinya. Karena persoalan masyarakat bukan saja menjadi persoalan
pemerintah, tetapi membutuhkan setiap pihak untuk bisa berperan serta di dalamnya,
apalagi sebagai Muslim mempunyai kewajiban untuk membantu Muslim lainnya.

Pemberdayaan ekonomi umat melalui pengembangan UMKM dapat dilakukan oleh


lembaga non pemerintah dengan memberikan berbagai kegiatan yang dapat memberi
pengetahuan tentang cara untuk mengembangkan UMKM yang dijalankannya,
memotivasi dan menambah kemampuan agar mampu mengembangkan usaha dengan
memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi. Usaha ini diharapkan akan dapat
memberikan peningkatan terhadap pendapatan usaha mikro dan sekaligus pada
perekonomian umat. Pemberdayaan ekonomi umat berarti pengembangan ekonomi
umat itu sendiri untuk kepentingan umat sebagai masyarakat, atau meningkatkan
kemampuan rakyat secara menyeluruh dengan cara mengembangkan dan
mendinamiskan potensinya melalui usaha yang dijalankannya.

Oleh karena itu, tulisan ini secara umum akan melihat bagaimana pengembangan
UMKM untuk pemberdayaan ekonomi di kota Yogyakarta yang berperan penting
dalam meningkatkan kemampuan dalam berusaha pada peningkatan ekonomi di
masyarakat. Dari pemaparan diatas penulis akan mengambil judul “Pengembangan
UMKM Untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat Di Kota Yogyakarta.”

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemberdayaan ekonomi umat dalam membangun daya masyarakat?
2. Bagaimana pengembangan UMKM untuk pemberdayaan ekonomi di kota
Yogyakarta?

5
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pemberdayaan ekonomi umat dalam membangun daya
masyarakat.
2. Untuk mengetahui pengembangan UMKM pemberdayaan ekonomi di Kota
Yogyakarta.

6
BAB II

LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A. Pemberdayaan Ekonomi Umat Dalam Membangun Daya Masyarakat

Pemberdayaan ekonomi umat merupakan salah satu bentuk peningkatan taraf hidup
masyarakat Islam yang lebih baik. Dengan peningkatan kehidupan masyarakat Lebih
baik akan menjadikan orang untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Melangkah
yang harus dilakukan adalah memberdayakan orang untuk menyelesaikannya.
Pemberdayaan umat Islam secara mandiri dapat memenuhi kebutuhannya menjadi
mandiri dan bertanggung jawab atas keluarganya.

Islam adalah agama yang sempurna yang memuat berbagai persoalan kehidupan
manusia, baik diungkapkan secara universal maupun secara rinci. Secara substantif,
ajaran Islam yang diturunkan Allah SWT. kepada Rasulullah SAW. terbagi kepada
tiga pilihan, yakni akidah, syariah dan akhlak. Ajaran Islam yang mengatur perilaku
manusia, baik kaitannya sebagai makhluk dengan Tuhannya maupun dalam kaitannya
sebagai sesama makhluk, dalam ilmu fikih atau usul fikih disebut dengan syariah.
Sesuai dengan aspek yang diaturnya, syariah terbagi kepada ibadah dan muamalah.
Ibadah merupakan syariah untuk mengatur hubungan antara manusia dengan
Tuhannya, sedangkan muamalah adalah syariah untuk mengatur hubungan antara
sesama umat manusia.

Pemberdayaan umat adalah sistem yang terjadi anatara manusia dengan manusia yang
lainnya atau juga disebut dengan muamalah. Dengan adanya muamalah maka akan
terciptakan kehidupan sosial yang dimana manusia akan saling membantu dan saling
membutuhkan. Di antara masyarakat yang memiliki kemampuan dan yang kurang
mampu, bila hal ini dapat diwujudkan maka tercipta masyarakat mandiri terutama di
bidang perekonomian. Allah berfirman dalam Q.S. al-Hajj: 41 “mereka jika Kami beri
tempat (kekuasaan) di muka bumi, mereka mendirikan sembahyang dan mem-
bayarkan zakat serta menyuruh dengan makruf (kebaikan) dan melarang yang
mungkar (kejahatan). Dan kepada Allah (terserah) akibat semua pekerjaan.

Suatu masyarakat dikatakan berdaya jika memiliki beberapa acara berikut :

7
1. Kemampuan memenuhi kebutuhan dasar hidup Ekonomi yang stabil dan.
2. Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan Lingkungan.
3. Harus mampu menghadapi ancaman dan serangan dari luar.
4. Memiliki kemampuan untuk berkreasi dan berinovasi dalam aktualisasi diri
dan untuk menjaga koeksistensi dengan negara dan negara lain.

Pemberdayaan di bidang ekonomi merupakan upaya untuk membangun daya (masya-


rakat) dengan memberikan penguatan atau motivasi, dengan membangkitkan dan
menumbuhkan kesadaran terhadap kemampuan diri untuk memanfaatkan potensi
ekonomi yang dimilikinya serta berupaya agar dapat mengembangkannya.
Keberdayaan masyarakat menjadi unsur dasar untuk dapat mengembangkan
kemampuan dan potensi diri, yang memungkinkan suatu masyarakat dapat bertahan
hidup dan anggota keluarga dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari, untuk
mencapai kemajuan yang lebih baik.

Pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan perekonomian umat dan masyarakat


produktif karena akan mendapatkan penghasilan nilai tambah dan pendapatan yang
tinggi menjadi lebih besar untuk meningkatkan hidup menjadi lebih baik. Upaya
peningkatan kapasitas masyarakat setidaknya perlu perbaikan untuk menciptakan nilai
tambah dari empat elemen: elemen sumber daya manusia, elemen kemampuan
manajemen atau kelola sumber daya, faktor teknis, pasar atau faktor akses untuk
permintaan. Menambahkan empat elemen ini memudahkan sebuah komunitas dalam
pengembangan UMKM yang mereka ciptakan.

Dalam upaya peningkatan taraf hidup masyarakat, pola pemberdayaan yang tepat
sasaran sangat diperlukan. Bentuk yang tepat adalah dengan memberikan pembinaan
kepada kelompok kurang mampu agar dapat mengembangkan UMKM dengan
melaksanakan program-program kewirausahaan yang dapat meningkatkan pendapatan
bagi kesejahteraan. Kebijakan ini dapat dilakukan baik oleh pemerintah maupun
swasta.

8
B. Pengembangan UMKM pemberdayaan ekonomi di Kota Yogyakarta

Rakyat adalah kumpulan individu dari suatu negara yang berdaulat, itu terdiri dari
orang-orang biasa. Ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai kumpulan dari seseorang
dalam suatu perusahaan yang pada umumnya melakukan kegiatan ekonomi relatif
sama. Dainy Tara menyatakan “ekonomi rakyat adalah satuan (usaha) yang
mendominasi ragaan perekonomian rakyat dan ekonomi kerakyatan merupakan kata
sifat, yakni upaya memberdayakan (kelompok atau satuan) ekonomi yang
mendominasi struktur dunia usaha yaitu rakyat.

Salah satu usaha yang dapat membantu pembangunan ekonomi adalah sektor UMKM
(Usaha Mikro Kecil Menengah). Partono dan Soejoedono menyatakan dalam
pembangunan ekonomi di Indonesia UMKM selalu digambarkan sebagai sektor yang
mempunyai peranan sangat penting. Hal ini dikarenakan UMKM dapat menyerap
tenaga kerja yang berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik
tradisional maupun modern. Beberapa keunggulan UMKM terhadap usaha besar
antara lain inovasi dalam teknologi yang telah dengan mudah terjadi pengembangan
produk, hubungan kemanusiaan yang akrab dalam usaha kecil, kemampuan
menciptakan kesempatan kerja cukup banyak, fleksibilitas dan kemampuan
menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat dibanding
dengan perusahaan skala besar yang pada umumnya birokratis, dan terdapatnya
dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan.

Menurut survei tahun 2005 oleh Dr. Sugianto, UMKM di DIY terletak terutama di
kabupaten Bantul, Gunungkidul, Sleman dan Kronprogo. Yogyakarta memiliki
jumlah unit usaha UMKM yang relatif sedikit dibandingkan dengan daerah lain.
Berdasarkan penyerapan tenaga kerja UMKM di sektor DIY, ditentukan oleh
perkembangan jumlah unit UMKM di sektor DIY, jumlah tenaga kerja yang
berkualitas mencapai 241.321 pada tahun 2003. Berdasarkan wilayah, Kabupaten
Bantul menduduki peringkat pertama dalam penyerapan tenaga kerja di sektor
UMKM, disusul Kulonprogo, Gunungkidul, Sleman dan Yogyakarta. Sektor-sektor
dengan penyerapan tenaga kerja yang tinggi adalah pertanian, perdagangan, jasa dan
manufaktur. Sektor yang paling sedikit menyerap tenaga kerja adalah listrik, gas dan

9
air. Kontribusi UMKM terhadap PDRB wiraswasta dapat diukur dengan fakta bahwa
UMKM mengambil lebih banyak pekerjaan daripada perusahaan besar.

Nilai investasi UMKM di Provinsi DIY masih terpusat di dua wilayah yaitu Kota
Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. Sedangkan untuk ketiga wilayah lainnya masih
relatif sedikit jumlahnya, meskipun jumlah UKM-nya relatif banyak dibanding Kota
Yogyakarta dan Sleman. Pada skala mikro, rata-rata total investasi UMKM yang
ditanamkan adalah sebesar Rp. 129,287 juta atau Rp. 141,719 juta termasuk tanah dan
bangunan (selain sektor perhotelan). Rata-rata modal investasi dan modal kerja yang
dibutuhkan dalam kegiatan UMKM adalah Rp.207,775 juta (tanah), Rp.112,957 juta
(bangunan), Rp.183,250 juta (peralatan), Rp.172,124 juta (modal kerja), dan Rp.
6,056 juta (biaya lainnya). Menurut daerah penelitian, rata-rata modal investasi
UMKM (termasuk tanah dan banguan) tertinggi terdapat di Kota Yogyakarta
kemudian diikuti Kabupaten Bantul, Sleman, Gunung Kidul, Kulon Progo.

Mengingat keberadaan UMKM berdampak yang demikian besar dalam meningkatkan


perekonomian rakyat di kota Yogyakarta, pemerintah perlu mendesain kebijakan
ekonomi ke arah penguatan UMKM dan pengembangan wirausaha baru sehingga
jumlah pengangguran dan angka kemiskinan bisa lebih ditekan. Keinginan dan
harapan Kementerian Koperasi dan UMKM untuk menciptakan 20 juta UMKM baru
pada tahun 2020 harus ditanggapi secara positif dan didukung oleh seluruh aparatur
negara sehingga UMKM bisa berkembang lebih pesat. Jika satu UMKM
mempekerjakan dua sampai lima orang, maka 20 juta UMKM akan menyerap
minimal 40 juta tenaga kerja.

10
BAB III
KESIMPULAN

Setelah dikaji dan dibahas dapat disimpulkan bahwasannya :


1. Pemberdayaan ekonomi umat sangat berpengaruh dengan kehidupan masyarakat
untuk bertahan hidup.
2. Banyak faktor yang menyebabkan kondisi UMKM di Yogyakarta sulit untuk
dapat berkembang. Di antaranya kurangnya modal dan kemampuan sumber daya
manusia untuk mengembangkan usaha agar dapat bersaing.
3. Umat Islam dapat mengambil peran dengan memberikan pengetahuan yang
menambah wawasan melalui penyuluhan kepada masyarakat sebagai bentuk dari
muamalah.

11
DAFTAR PUSTAKA

Fauzia, Ika Yunia dan Riyadi Abdul Kadir. Prinsip Dasar Ekonomi Islam: Perspektif
Maqashid al-Syariah. Jakarta: Kencana, 2014.

Hamid, Edy Suandi dan Y. Sri Susilo. “Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,” dalam Jurnal Ekonomi
Pembangunan,Vol. 12, No. 1, Juni 2011.

Kementrian Agama RI. Al-Quran dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan). Jakarta:

Widya Cahaya, 2011.

Noormuhammad, Ahmad. “Pengertian Ekonomi Menurut Islam,” dalam http://www.linkedin.

com/pulse/pengertian-ekonomi-menurut-ahmad, 16 Desember 2014.

https://www.bps.go.id/pressrelease/2022/07/15/1930/persentase-penduduk-miskin-maret-
2022-turun-menjadi-9-54-persen.html. diakses pada tanggal 30 Juli 2022 pukul 08.36
WIB

12

Anda mungkin juga menyukai