Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DIBIDANG KESEHATAN
DI SUSUN
O
L
E
H

KELOMPOK : 2
KETUA : CUT FIKHA HUMAIRA AFIFUDDIN (P00824520002)
ANGGOTA : MUHIBBAH ( P00824520011)
NURFAZILLAH (P00824520014)

POLTEKKES KEMENKES ACEH


PRODI KEBIDANAN ACEH UTARA
PEMERINTAH ACEH
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini bisa tersusun
hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak
yang sudah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik berupa pikiran maupun
materinya.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembacanya. Bahkan tidak hanya itu, kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini pembaca
dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari – hari.

Kami sadar masih banyak kekurangan didalam penyusunan makalah ini, karena keterbatasan
pengetahuan serta pengalaman kami . Untuk itu kami begitu mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 1


DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 3
A. Latar Belakang................................................................................................................................... 3
B Rumusan Masalah ................................................................................................................................. 3
C. Tujuan ................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 4
A. Pengertian Pemberdayaan ................................................................................................................... 4
B Ciri Pemberdayaan Masyarakat ............................................................................................................. 4
C. Indikator Keberhasilan Masyarakat .................................................................................................. 5
D. Mekanisme Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat ........................................................................ 5
E Sasaran dalam Pemberdayaan Kesehatan ................................................................................................. 5
F. Penyelenggaraan Pemberdayaan Kesehatan ....................................................................................... 5
G. Wujud peran serta masyarakat ............................................................................................................ 7
PENUTUP .................................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 9

2
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan
sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tertulis di pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Untuk itu, upaya kesehatan harus selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus agar
masyarakat yang sehat sebagai investasi dalam pembangunan dapat hidup produktif secara sosial dan
ekonomis . Perhatian terhadap permasalah kesehatan terus dilakukan terutama dalam perubahan
paradigma sakit yang selama ini dianut masyarakat ke paradigma sehat. Paradigma sakit merupakan
upaya untuk membuat orang sakit menjadi sehat, menekankan pada kuratif dan rehabilitatif, sedangkan
paradigma sehat merupakan upaya membuat orang sehat tetap sehat, menekan pada pelayanan promotif
dan preventif. Berubahnya paradigma masyarakat akan kesehatan, juga akan merubah pemeran dalam
pencapaian kesehatan masyarakat, dengan tidak mengesampingkan peran pemerintah dan petugas
kesehatan. Perubahan paradigma dapat menjadikan masyarakat sebagai pemeran utama dalam pencapaian
derajat kesehatan. Dengan peruahan paradigma sakit menjadi paradigma sehat ini dapat membuat
masyarakat menjadi mandiri dalam mengusahakan dan menjalankan upaya kesehatannya, hal ini sesuai
dengan visi Indonesia sehat, yaitu “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan” .

Pemberdayaan masyarakat terhadap usaha kesehatan agar menjadi sehat sudah sesuai dengan Undang –
undang RI, Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, bahwa pembangunan kesehatan harus ditujukan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup masyarakat yang setinggi- tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya masyarakat. Setiap orang berkewajiban ikut
mewujudkan, mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi – tingginya.
Pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan mendorong peran serta aktif masyarakat dalam segala
bentuk upaya kesehatan.

B Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah “Bagaimanakah pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan?”

C. Tujuan
a.Mengetahui ciri-ciri pemberdayaan masyarakat
b. Mengetahui prinsip pemberdayaan masyarakat
c. Mekanisme petugas kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat.
d. Sasaran Pemberdayaan Masyarakat
e. Sanksi Pemberdayaan Kesehatan
f. Indikator keberhasilan pemberdayaan masyarakat

3
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan berasal dari bahasa Inggris “empowerment” yang biasa diartikan sebagai pemberkuasaan.
Dalam arti pemberian atau peningkatan “kekuasaan” (power) kepada masyarakat yang lemah atau tidak
beruntung. Rappaport mengartikan empowerment sebagai suatu cara dimana rakyat, organisasi dan
komunitas diarahkan agar dapat berkuasa atas kehidupannya.Pemberdayaan masyarakat merupakan
serangkaian upaya untuk menolong masyarakat agar lebih berdaya dalam meningkatkan sumber daya
manusia dan berusaha mengoptimalkan sumber daya tersebut sehingga dapat meningkatkan kapasitas
dan kemampuannya dalam memanfaatkan potensi yang dimilikinya sekaligus dapat meningkatkan
kemampuan ekonominya melalui kegiatan- kegiatan swadaya. Memberdayakan masyarakat adalah upaya
untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat kita yang dalam kondisi sekarang tidak
mampu untuk melepaskan diri dari perangkat kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain
memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat.

B Ciri Pemberdayaan Masyarakat


Suatu kegiatan atau program dapat dikategorikan ke dalam pemberdayaan masyarakat apabila kegiatan
tersebut tumbuh dari bawah dan non-instruktif serta dapat memperkuat, meningkatkan atau
mengembangkan potensi masyarakat setempat guna mencapai tujuan yang diharapkan. Bentuk-bentuk
pengembangan potensi masyarakat tersebut bermacam-macam, antara lain sebagai berikut :

1. Tokoh atau pimpinan masyarakat (Community leader)


Di sebuah mayarakat apapun baik pendesaan, perkotaan maupun pemukiman elite atau pemukiman
kumuh, secara alamiah aka terjadi kristalisasi adanya pimpinan atau tokoh masyarakat. Pemimpin atau
tokoh masyarakat dapat bersifat format (camat, lurah, ketua RT/RW) maupun bersifat informal (ustadz,
pendeta, kepala adat). Pada tahap awal pemberdayaan masyarakat, maka petugas atau provider kesehatan
terlebih dahulu melakukan pendekatan-pendekatan kepada para tokoh masyarakat.

2. Organisasi masyarakat (community organization)


Dalam suatu masyarakat selalu ada organisasi-organisasi kemasyarakatan baik formal maupun informal,
misalnya PKK, karang taruna, majelis taklim, koperasi-koperasi dan sebagainya.

3. Pendanaan masyarakat (Community Fund)


Sebagaimana uraian pada pokok bahasan dana sehat, maka secara ringkas dapat digaris bawahi beberapa
hal sebagai berikut: “Bahwa dana sehat telah berkembang di Indonesia sejak lama(tahun 1980-an) Pada
masa sesudahnya(1990-an) dana sehat ini semakin meluas perkembangannya dan oleh Depkes diperluas
dengan nama program JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat).

4. Material masyarakat (community material)


Seperti telah diuraikan disebelumnya sumber daya alam adalah merupakan salah satu potensi msyarakat.
Masing-masing daerah mempunyai sumber daya alam yang berbeda yang dapat dimanfaatkan untuk
pembangunan.

4
5. Pengetahuan masyarakat (community knowledge)
Semua bentuk penyuluhan kepada masyarakat adalah contoh pemberdayaan masyarakat yang
meningkatkan komponen pengetahuan masyarakat.

6. Teknologi masyarakat (community technology)


Dibeberapa komunitas telah tersedia teknologi sederhana yang dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan program kesehatan. Misalnya penyaring air bersih menggunakan pasir atau arang, untuk
pencahayaan rumah sehat menggunakan genteng dari tanah yang ditengahnya ditaruh kaca. Untuk
pengawetan makanan dengan pengasapan dan sebagainya .

C. Indikator Keberhasilan Masyarakat


Indikator keberhasilan kegiatan pemberdayaan yaitu :
 Jumlah Anggota yang ikut berpartisipasi dalam Kegiatan Pemberdayaan tersebut semakin
banyak
 Banyak Ide dan Gagasan yang bermunculan dari Anggota Pemberdayaan tersebut, Yang
kemudian akan digunakan untuk Pembangunan Kegiatan Pemberdayaan tersebut.
 Meningkatnya Kemampuan dan Kemandirian Anggota Pemberdayaan tersebut
 Frekuensi Kehadiran Anggota Pemberdayaan tersebut selalu Meningkat.

D. Mekanisme Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat


Mekanisme petugas kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat adalah :
 Memfasilitasi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan maupun program-program pemberdayaan
masyarakat meliputi pertemuan dan pengorganisasian masyarakat.
 Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan
pemberdayaan agar masyarakat mau berkontribusi terhadap program tersebut
 Mengalihkan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi kepada masyarakat dengan melakukan
pelatihan-pelatihan yang bersifat vokasional .

E Sasaran dalam Pemberdayaan Kesehatan


1. Individu berpengaruh
2. Keluarga dan perpuluhan keluarga
3. Kelompok masyarakat : generasi muda, kelompok wanita, angkatan Kerja
4. Organisasi masyarakat: organisasi profesi, LSM, dll
5. Masyarakat umum: desa, kota, dan pemukiman khusus.

F. Penyelenggaraan Pemberdayaan Kesehatan


1. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Posyandu merupakan jenis UKBM yang paling memasyarakatkan saat ini. Gerakan posyandu ini telah
berkembang dengan pesat secara nasional sejak tahun 1982. Saat ini telah populer di lingkungan desa dan
RW diseluruh Indonesia. Posyandu meliputi lima program prioritas yaitu: KB, KIA, imunisasi, dan
pennaggulangan diare yang terbukti mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan angka kematian
bayi. Sebagai salah satu tempat pelayanan kesehatan masyarakat yang langsung bersentuhan dengan

5
masyarakat level bawah, sebaiknya posyandu digiatkan kembali seperti pada masa orde baru karena
terbukti ampuh mendeteksi permasalahan gizi dan kesehatan di berbagai daerah. Permasalahn gizi buruk
anak balita, kekurangan gizi, busung lapar dan masalah kesehatan lainnya menyangkut kesehatan ibu dan
anak akan mudah dihindarkan jika posyandu kembali diprogramkan secara menyeluruh.

2. Pondok Bersalin Desa (Polindes)


Pondok bersalin desa (Polindes) merupakan salah satu peran serta masyarakat dalam menyediakan
tempat pertolongan persalinan pelayanan dan kesehatan ibu serta kesehatan anak lainnya. Kegiatan
pondok bersalin desa antara lain melakukan pemeriksaan (ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan
balita), memberikan imunisasi, penyuluhan kesehatan masyarakat terutama kesehatan ibu dan anak, serta
pelatihan dan pembinaan kepada kader dan mayarakat.

3. Pos Obat Desa (POD) atau Warung Obat Desa (WOD)


Pos obat desa (POD) merupakan perwujudan peran serta masyarakat dalam pengobatan sederhana
terutama penyakit yang sering terjadi pada masyarakat setempat (penyakit rakyat/penyakit endemik)

4. Dana Sehat
Dana telah dikembangkan pada 32 provinsi meliputi 209 kabupaten/kota. Dalam implementasinya juga
berkembang beberapa pola dana sehat, antara lain sebagai berikut :
 Dana sehat pola usaha kesehatan sekolah (UKS), dilaksanakan pada 34 kabupaten dan telah
mencakup 12.366 sekolah.
 Dana sehat pola pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD) dilaksanakan pada 96
kabupaten.
 Dana sehat pola pondok pesantren, dilaksanakan pada 39 kabupaten/kota.
 Dana sehat pola koperasi unit desa (KUD), dilaksanakan pada lebih dari 23 kabupaten, terutama
pada KUD yang sudah tergolong mandiri.
 Dana sehat yang dikembangkan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dilaksanakan pada 11
kabupaten/kota.
 Dana sehat organisasi/kelompok lainnya (seperti tukang becak, sopir angkutan kota dan lain-lain),
telah dilaksanakan pada 10 kabupaten/kota.

5. Lembaga Swadaya Masyarakat


Di tanah air kita ini terdapat 2.950 lembaga swadaya masyarakat (LSM), namun sampai sekarang yang
tercatat mempunyai kegiatan di bidang kesehatan hanya 105 organisasi LSM. Ditinjau dari segi
kesehatan, LSM ini dapat digolongkan menjadi LSM yang aktivitasnya seluruhnya kesehatan dan LSM
khusus antara kain organisasi profesi kesehatan, organisasi swadaya internasional.
Dalam hal ini kebijaksanaan yang ditempuh adalah sebagai berikut

 Meningkatkan peran serta masyarakat termasuk swasta pada semua tingkatan.


 Membina kepemimpinan yang berorientasi kesehatan dalam setiap organisasi kemasyarakatan.
 Memberi kemampuan, kekuatan dan kesempatan yang lebih besar kepada organisasi
kemasyarakatan untuk berkiprah dalam pembangunan kesehatan dengan kemampuan sendiri.
 Meningkatkan kepedulian LSM terhadap upaya pemerataan pelayanan kesehatan.
 Masih merupakan tugas berat untuk melibatkan semua LSM untuk berkiprah dalam bidang
kesehatan.

6
6. Upaya Kesehatan Tradisional

Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah sebidang tanah di halaman atau ladang yang dimanfaatkan untuk
menanam yang berkhasiat sebagai obat. Dikaitkan dengan peran serta masyarakat, TOGA merupakan
wujud partisipasi mereka dalam bidnag peningkatan kesehatan dan pengobatan sederhana dengan
memanfaatkan obat tradisional. Fungsi utama dari TOGA adalah menghasilkan tanaman yang dapat
dipergunakan antara lain untuk menjaga meningkatkan kesehatan dan mengobati gejala (keluhan) dari
beberapa penyakit yang ringan. Selain itu, TOGA juga berfungsi ganda mengingat dapat dipergunakan
untuk memperbaiki gizi masyarakat, upaya pelestarian alam dan memperindah tanam dan pemandangan.

6. Pos Gizi (Pos Timbangan)


7. Pos KB Desa (RW)
8. Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
9. Saka Bhakti Husada (SBH)
10. Pos Upaya Kesehatan Kerja (pos UKK)
11. Kelompok Masyarakat Pemakai Air (Pokmair)
12. Karang Taruna Husada
13. Pelayanan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu

G. Wujud peran serta masyarakat


Dari pengamatan pada masyarakat selama ini beberapa wujud peran serta masyarakat dalam
pembangunan kesehatan pada khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya. Bentuk-bentuk
tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sumber daya manusia


Setiap insan dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat. Wujud insan yang menunjukkan
peran serta masyarakat dibidang kesehatan antara lain sebagai berikut :
 Pemimpin masyarakat yang berwawasan kesehatan
 Tokoh masyarakat yang berwawasan kesehatan, baik tokoh agama, politisi, cendikiawan,
artis/seniman, budayaan, pelawak, dan lain-lain
 Kader kesehatan, yang sekarang banyak sekali ragamnya misalnya: kader posyandu, kader lansia,
kader kesehatan lingkungan, kader kesehatan gigi, kader KB, dokter kecil, saka bakti husada,
santri husada, taruna husada, dan lain-lain.

2. Institusi/lembaga/organisasi masyarakat
Bentuk lain peran serta masyarakat adalah semua jenis institusi, lembaga atau kelompok kegiatan
masyarakat yang mempunyai aktivitas dibidang kesehatan.

7
PENUTUP

Kesimpulan

Adapun kesimpulan dalam makalah ini adalah pemberdayaan masyarakatmerupakan sasaran utama
dalam promosi kesehatan yang bertujuan untukmemandirikan masyarakat agar mampu memelihara dan
meningkatkan statuskesehatannya menjadi lebih baik dengan menggunakan prinsip pemberdayaandimana
petugas kesehatan berperan untuk memfasilitasi masyarakat dalammeningkatkan pengetahuan, kemauan
dan kemampuannya untuk memelihara danmeningkatkan status kesehatannnya.Dalam pemberdayaan
masyarakat peran masyarakat sangat vital, karenamasyarakat yang menjadi pemeran utamanya, namun
peran petugas kesehatan juga tidak bisa dihilangkan. Dalam pemberdayaan masyarakat, petugas
kesehatanmemiliki peran penting juga, yaitu memfasilitasi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan maupun
program-program pemberdayaan masyarakat meliputi pertemuandan pengorganisasian masyarakat,
memberikan motivasi kepada masyarakat untukbekerja sama dalam melaksanakan kegiatan
pemberdayaan agar masyarakat mau berkontribusi terhadap program tersebut, mengalihkan melakukan
pelatihan-pelatihan yang bersifat vokasional.Jenis-jenis pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan
adalah posyandu,pos obat desa (POD), Pondok bersalin desa (polindes), dana sehat, lembagaswadaya
masyarakat, upaya kesehatan tradisional,pos gizi, pos KB desa,Poskesehatan pesantren, Saka Bhakti
Husada, Pos Upaya kesehatan kerja, kelompokpemakai air (pokmair), karang taruna husada, pelayanan
puskesmas, danpuskesmas pembantu (Pustu) dan lain sebagainya.

Saran

Bagi masyarakat, diharapkan pada tenaga kesehatan agar dapat memfasilitasimasyarakat melalui
kegiatan-kegiatan maupun program-program pemberdayaanmasyarakat meliputi pertemuan dan
pengorganisasian masyarakat, memberikanmotivasi kepada masyarakat untuk bekerja sama dalam
melaksanakan kegiatanpemberdayaan agar masyarakat mau berkontribusi terhadap program tersebut2.
Bagi masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam mendukung program-programkesehatan dalam sistem
pemberdayaan masyarakat3. Bagi pmbaca, diharapkan agar makalah ini dpat menambah wawasan
tentangpemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/42610817/Makalah_Pemberdayaan_Masyarakat_Dalam_Kesehatan_masyarak
at

http://digilib.uinsby.ac.id/402/5/Bab%202.pdf

https://brainly.co.id/tugas/23173332

Anda mungkin juga menyukai