Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini bisa
tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang sudah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
berupa pikiran maupun materinya.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembacanya. Bahkan tidak hanya itu, kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini pembaca dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari – hari.

Kami sadar masih banyak kekurangan didalam penyusunan makalah ini, karena
keterbatasan pengetahuan serta pengalaman kami . Untuk itu kami begitu
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG............................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................3
C. TUJUAN.................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................4
A. Riwayat...................................................................................................................7
B. Pemeriksaan Fisik...................................................................................................8
C.Riwayat untuk deteksi komplikasi dan ketidaknyamanan.........................................9
D. Kasus Kunjungan Ulang ANC............................................................................19
PENUTUP.......................................................................................................................21
KESIMPULAN............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................22

2
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai janin lahir. Lama kehamilan normal
dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir (HPMT) yaitu 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) . Masa kehamilan dibagi menjadi tiga trimester yang masing- masing
terdiri dari 13 minggu atau tiga bulan menurut hitungan kalender. Trimester pertama
secara umum dipertimbangkan berlangsung pada minggu pertama hingga ke-12 (12
minggu), trimester ke dua pada minggu ke-13 hingga ke-27 (15 minggu, dan trimester
ke tiga pada minggu ke-28 hingga ke-40 (13 minggu). Selama kehamilan seorang
wanita akan mengalami perubahan dalam yang meliputi perubahan fisiologis dan
psikologis (Varney, dkk, 2007).

Asuhan kehamilan atau yang biasa disebut Antenatal Care (ANC) adalah upaya
preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan

3
neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin setiap bulan. Pengawasan
wanita hamil secara rutin mampu membantu menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu
dan bayi.

B. RUMUSAN MASALAH
 Bagaimana mengetahui riwayat kehamilan pada anc?
 Bagaimana cara mendeteksi komplikasi dan ketidaknyamanan pada kehamilan?
 Bagaimana proses pemeriksaan fisik?

C. TUJUAN
Untuk mengetahui riwayat kehamilan, mendeteksi komplikasi dan ketidaknyamanan,
serta pemeriksaan fisik pada anc kunjungan ulang.

PEMBAHASAN

Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid
terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode
antepartum. Sebaliknya periode prenatal adalah kurun waktu terhitung sejak hari
pertama haid terakhir hingga kelahiran bayi yang menandai awal periode pascanatal .

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan
ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan

4
Antenatal Care adalah perawatan yang diberikan pada ibu selama masa kehamilan,
dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 40 minggu
dihitung dari hari pertama haid terakhir

ANC bertujuan untuk menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak
selama kehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat,
bayi dengan memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan proses persalinan
,obstetrik selama kehamilan ,menghadapi komplikasi, menjalankan puerperium normal,
dan merawat anak secara fisik, psikologis dan sosial.

Kunjungan antenatal pada bidan sedikitnya memberikan 4 kali pelayanan antenatal


selama masa hamil. Pelayanan meliputi anamnese dan pemantauan ibu dan janin untuk
menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal
kehamilan berisiko tinggi atau adanya kelainan, khususnya anemia, kurang gizi,
hipertensi, penyakit menular seksual dan penyuluhan kesehatan. Bidan juga harus
mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, bidan harus
mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan melakukan rujukan.

Standar pelayanan antenatal yang berkualitas ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RI

a. Memberikan pelayanan pada ibu hamil minimal 4 kali, 1 kali pada trimester I, 1 kali
pada trimester II, dan dua kali pada trimester III untuk memantau keadaaan ibu dan
janin dengan seksama, sehingga dapat mendeteksi secara dini dan dapat memberikan
intervensi secara cepat dan tepat.

b. Melakukan penimbangan berat badan ibu hamil dan pengukuran lingkar lengan atas
penting, karena ada hubungan yang erat antara pertambahan berat badan selama
kehamilan dengan berat badan lahir bayi yang lebih rendah dan risiko yang lebih tinggi
untuk terjadinya bayi BBLR dan kematian bayi, pertambahan berat badan ibu selama
kehamilan dapat digunakan sebagai indicator pertumbuhan janin dalam rahim.
Berdasarkan pengamatan pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dipengaruhi
berat badannya sebelum hamil. Pertambahan adalah kira – kira 20% dari berat badan ibu
sebelum hamil badan tidak bertambah, Lingkar Lengan Atas < 23,5 cm menunjukan ibu
mengalami kurang gizi.

5
c. Penimbangan berat badan dan pengukuran tekanan darah harus dilakukan secara rutin
dengan tujuan untuk melakukan deteksi dini terhadap terjadinya tiga gejala preeklamsi.
Tekanan darah tinggi, protein urine positif, pandangan kabur atau oedema pada
ekstremitas atas. Apabila pada kehamilan triwulan III terjadi kenaikan berat badan lebih
dari 1 kg, dalam waktu 1 minggu kemungkinan disebabkan terjadinya oedema, apabila
disertai dengan kenaikan tekanan darah dan tekanan diastolik yang mencapai > 140/90
mmHg atau mengalami kenaikan 15 mmHg dalam 2 kali pengukuran dengan jarak
waktu 1 jam. Ibu hamil dikatakan dalam keadaan preeklamsi mempunyai 3 dari 2 gejala
preeklamsi. Apabila preeklamsi tidak dapat diatasi, maka akan berlanjut menjadi
eklamsi. Eklamsi merupakan salah satu faktor utama penyebab terjadinya kematian
maternal

d. Pengukuran TFU dilakukan secara rutin dengan tujuan mendeteksi secara dini
terhadap berat badan janin. Indikator pertumbuhan janin intra uterin, tinggi fundus uteri
dapat juga mendeteksi secara dini terhadap terjadinya molahidatidosa, janin ganda atau
hidramnion yang ketiganya dapat mempengaruhi terjadinya kematian maternal cara Mc
Donal untuk mengetahui TFU dengan pita ukur kemudian dilakukan penghitungan
tafsiran berat janin .

e. Melaksanakan palpasi abdominal setiap kunjungan untuk mengetahui usia kehamilan,


letak, bagian terendah, letak punggung, menentukan janin tunggal atau kembar dan
mendengarkan denyut jantung janin untuk menentukan asuhan selanjutnya.

f. Pemberian imunisasi tetanus toxoid kali dengan jarak minimal 4 minggu, diharapkan
dapat menghindari terjadinya tetanus neonatorum dan tetanus pada ibu bersalin dan
nifas.

g. Pemeriksaan Hemoglobin kehamilan 30 minggu. Saat ini anemia dalam kandungan


ditetapkan kadar Hb <11 gr% pada trimester I dan III atau Hb < 10,5 gr% pada trimester
II, Hb < gr% harus dilakukan pengobatan, beri 2-3 zat besi perhari, rujuk ibu hamil
untuk pengobatan selanjutnya, dengan Hb rendah harus diberi suplemen zat besi dan
penyuluhan gizi

h. Memberikan tablet zat besi, 90 tablet selama 3 bulan, diminum setiap hari, ingatkan
ibu hamil tidak meminumnya dengan teh dan kopi, suami/ keluarga hendaknya selalu

6
dilibatkan selama ibu mengkonsumsi zat besi, untuk meyakinkan bahwa tablet zat besi
telah diminum.

i. Pemeriksaan urine jika ada indikasi pemeiksaan penyakit – penyakit infeksi

j. Memberikan penyuluhan tentang perawatan diri selama hamil, perawatan payudara,


gizi ibu selam hamil, tanda – tanda bahaya selama kehamilan dan pada janin sehingga
ibu dan keluarga dapat segera mengambil keputusan dalam perawatan selanjutnya
danmendengarkan keluhan yang disampaikan oleh ibu dengan penuh minat, beri nasehat
dan rujuk bila diperlukan.

k. Bicarakan tentang persalinan pada ibu hamil, suami/ keluarga pada trimester III,
memastikan bahwa persiapan persalinan bersih, aman dan suasana yang menyenangkan,
persiapan transportasi, dan biaya untuk merujuk.

l. Tersedianya alat pelayanan kehamilan dan mencatat semua te

A. Riwayat
Ada / tidaknya gejala dan tanda kehamilan. Jika ada amenarche, kapan hari pertama
haid terakhir, siklus haid biasanya berapa hari. Hal ini penting untuk memperkirakan
usia kehamilan menstruasi dan memperkirakan saat persalinan menggunakan Rumus
Naegele siklus 28 + x hari. Ditanyakan apakah sudah pernah periksa kehamilan ini
sebelumnya atau belum, jika sudah berarti ini bukan kunjungan antenatal pertama,
namun tetap penting untuk data dasar inisial pemeriksaan. Apakah ada keluhan yang
dirasakan / masalah dari sistem organ lain, baik yang berhubungan dengan perubahan
fisiologis kehamilan maupun tidak.

Riwayat penyakit sistemik lain yang mungkin mempengaruhi atau diperberat oleh
kehamilan jantung, paru, ginjal, hati, diabetes mellitus)makanan / obat tertentu dan
sebagainya. Ada / tidaknya riwayat operasi umum / lainnya maupun operasi
kandungan . Riwayat penyakit sistemik, metabolik, cacat bawaan, dansebagainya.

7
Riwayat kehamilan/persalinan / abortus sebelumnya berapa jumlah anak hidup. Ada /
tidaknya masalah pada kehamilan / persalinan sebelumnya seperti prematuritas, cacat
bawaan, kematian janin, perdarahan dan sebagainya. Penolong persalinan terdahulu,
cara persalinan, penyembuhan luka persalinan, keadaan bayi saat baru lahir, berat badan
lahir jika masih ingat. Riwayat menarche siklus haid, ada / tidak nyeri haid atau
gangguan haid lainnya, riwayat penyakit kandungan lainnya. Riwayat kontrasepsi, lama
pemakaian, ada masalah / tidak.

Pekerjaan, kebiasaan, kehidupan sehari-hari tingkat ekonomi akan berpengaruh terhadap


kesehatan, keluarga dengan tingkat ekonomi yang rendah tidak mampu untuk
menyediakan dana bagi pemeriksaan kehamilan, masalah yangtimbul pada keluarga
dengan tingkat ekonomi rendah yaitu ibu hamil akan Kekurangan Energi dan Protein
keluarga yang tidak mengijinkan seorang wanita hamil meninggalkan rumah untuk
memeriksakan kehamilannya merupakan budaya yang menghambat keteraturan
kunjungan ibu hamil memeriksakan kehamilannya

Perilaku keluarga yang tidak mengijinkan seorang wanita hamil meninggalkan rumah
untuk memeriksakan kehamilannya merupakan budaya yang menghambat keteraturan
kunjungan ibu hamil memeriksakan kehamilannya

B. Pemeriksaan Fisik
a) Pemeriksaan luar

(1) Pemeriksaan umum mencakup keadaan umum ibu, keadaan gizi, kelainan bentuk
badan, anemia, ikterus, keadaan jantung dan paru, tekanan darah denyut nadi,
pernapasan, odema, tinggi badan, berat badan, reflek dan pemeriksaan laboratorium
sederhana yang terdiri dari Hb, golongan darah dan urine rutin.

(2) Pemeriksaan kebidanan yang terdiri dari:

Inspeksi: kepala dan leher, dada, perut, vulva, anggota badan bagian bawah.

Palpasi: untuk menentukan besarnya rahim guna menemtukan usia kehamilan dan letak
bayi dalam rahim.

b) Pemeriksaan dalam

8
Pemeriksaan dalam dilakukan pada kunjungan pertama dan kehamilan trimester III
untuk menentukan keadaan panggul. Selain anamneses dilakukan pada kunjungan
pertama juga ada beberapa anamneses yang dilakukan pada kunjungan ulang.
Kunjungan ulang yaitu kunjungan pemeriksaan antenatal yang dilakukan setelah
kunjungan pemeriksaan antenatal yang pertama. Kunjungan ulang diarahkan untuk
mendeteksi komplikasi, mempersiapkan kelahiran, mendeteksi kegawatdaruratan,
pemeriksaan fisik yang terarah serta penyuluhan bagi ibu hamil.

Pemeriksaan antenatal ulangan meliputi:

(1) Riwayat kehamilan sekarang yang memantau gerakan janin, tanda bahaya, keluhan
dalam kehamilan.

(2) Pemeriksaan fisik yang mencakup berat badan, tekanan darah, pengukuran tinggi
fundus uteri, deteksi kehamilan ganda, deteksi letak janin abnormal, detak jantung
janin, menghitung taksiran berat badan janin.

(3) Pemeriksaan laboratorium: protein urine atau sesuai

c) Diagnosis

Dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik, dapat ditentukan diagnosis dan diketahui
apakah ibu hamil atau tidak, primi atau multigravida, usia kehamilan, janin hidup atau
mati, janin tunggal atau kembar, letak anak, anak intra atau ekstrauterine, keadaan janin
lahir dan keadaan umum penderita.

d) Prognosis

Prognosis dibuat setelah ditentukan diagnosis. Prognosis persalinan dapat ditentukan


apakah akan berjalan normal dan lahir spontan atau sulit dan berbahaya.

e) Terapi

9
Tujuan pemberian terapi untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
dalam kehamilan dan menjelang persalinan. Berikan konseling pada ibu hamil
mengenai kehidupan waktu hamil, hygiene dan gizi, pemeriksaan kehamilan, tanda
bahaya, dan lain-lain.

c. Pemeriksaan Lanjutan

1)Idealnya seperti diatas 29-36 minggu setiap 2 minggu sekali dan diatas 36 minggu
setiap minggu sekali

a. keluhan ibu, tekanan darah, berat badan dan tinggi uteri.


b)presentasi dan letak janin, denyut jantung janin, aktivitas janin, perkiraan volume
cairan amnion dan letak plasenta memungkinkan dengan USG

C.Riwayat untuk deteksi komplikasi dan ketidaknyamanan


Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya
atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya
penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan .

Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu
hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada
Ibu atau janin yang dikandungnya, tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal
kehamilan. Sedangkan menurut Uswhaya (2009), Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah
gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya, meliputi :

a. Tanda-Tanda Bahaya/ Komplikasi Pada Ibu Dan Janin Masa Kehamilan


Trimester I
Trimester I adalah usia kehamilan 1- 3 bulan atau kehamilan berusia 0 - 12
minggu ,salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis
adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/penyakit
yang mungkin terjadi selama hamil muda. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I
meliputi:
1) Perdarahan pervaginam / Perdarahan dari jalan lahir

10
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu.
Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda
adanya infeksi. Jika terjadi perdarahan yang lebih (tidak normal) yang
menimbulkan rasa sakit pada ibu.Perdarahan ini bisa berarti aborsi,
kehamilan molar atau kehamilan ektopik.
Macam macam perdarahan pervaginam
a) Abortus
Pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20
minggu dan berat janin kurang dari 500 gram. Tanda-tandanya :
perdarahan dengan nyeri abdomen, rasa mulas atau rasa nyeri.
Terkadang disertai syok
b) Kehamilan ektopik
Kehamilan di mana implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi di
luar endometrium atau di luar rahim. Tanda-tandanya : perdarahan
berwarna coklat tua dan umumnya sedikit, nyeri perut, uterus terasa
lembek.
c) Molahydatidosa (Hamil Anggur)
Kehamilan abnormal di mana hampir seluruh vili korialisnya
mengalami perubahan hidrofik.Tanda-tandanya :perdarahan
berulang, nyeri perut, tidak teraba bagian janin, tidak terdengar DJJ
janin

2) Mual Muntah Berlebihan


a) Pengertian
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala
yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual
biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan
malam hari.

Gejala - gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama
haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual
dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 %
multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala gejala ini

11
menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena
meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum.. .

b) Penanganan Umum
Mual muntah dapat diatasi dengan:

 Makan sedikit tapi sering


 Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
 Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir dari
pada makanan padat
 Istirahat cukup
 Hindari hal-hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan,
yang dapat memicu rasa mual
c) Komplikasi
Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati.
Komplikasi lainnya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan
oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah.

3) Sakit Kepala Yang Hebat


a) Pengertian
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit
kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan
adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat. Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin
menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang.
Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi
dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan
kematian.
b) Penanganan Umum
 Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga
yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.

12
 Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk
tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari
riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien dan
keluarganya.
c) Komplikasi
Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-
eklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan
jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke,
koagulopati dan kematian.

4) Nyeri Perut yang Hebat


a) Pengertian
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini
mungkin gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus . Nyeri
abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah
tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah
yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan
tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis,
kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan
preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi
plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lain.
b) Penanganan umum
 Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi,
tensi, respirasi, suhu)
 Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak
jelas, waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat
memburuk dengan cepat.
 Jika ada syok segera terapi dengan baik .
c) Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara
lain: kehamilan ektopik, pre-eklampsia, persalinan premature, solusio
plasenta, abortus, ruptur uteri imminens

13
5) Selaput Kelopak Mata Pucat/ Anemia
a) Pengertian
Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak
wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan rendah,
kuantitas dari sel sel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen
yang dibutuhkan oleh bayi. Anemia sering terjadi pada kehamilan
karena volume darah meningkat kira kira 50% selama kehamilan.
b) Penanganan
Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan
istirahat cukup.
c) Komplikasi
Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh
langsung terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan
trimester I yaitu anemia dapat menyebabkan terjadinya missed
abortion, kelainan kongenital, abortus/keguguran .
d) Pengaruh anemia terhadap kehamilan, Bahaya selama kehamilan
 Dapat terjadi abortus, Persalinan prematuritas, Hambatan tumbuh
kembang janin dalam rahim, Mudah terjadi infeksiaman
dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%), Mola hidatidosa,
Hiperemesis gravidarum, Perdarahan antepertum, Ketuban Pecah
Dini (KPD)
 Bahaya terhadap janin
Abortus, Terjadi kematian intrauteri, Persalinan prematuritas
tinggi, Berat badan lahir rendah, Kelahiran dengan anemia,
Dapat terjadi cacat bawaan, Bayi mudah mendapat infeksi
sampai kematian perinatal 

6) Demam Tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam
kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan
gejala adanya infeksi dalam kehamilan.

14
a) Penanganan Umum
Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum
banyak, kompres untuk menurunkan suhu.
b) Komplikasi Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam
tinggi antara lain: sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis
Akut (infeksi saluran kemih atas).
c)
b. Tanda-Tanda Bahaya/ Komplikasi Pada Ibu Dan Janin Pada Masa Kehamilan
Trimester II
Trimester II adalah usia kehamilan 4-6 bulan atau kehamilan berusia 13-
28 minggu. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II meliputi:

1) Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan


Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh,
dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki,
jari tangan dan muka. Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan
pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan
diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami
bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat
atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema
yang muncul mendadak dan cenderung meluas.
Terkadang bengkak membuat kulit di kaki di bagian bawah meregang,
terlihat mengkilat, tegang dan sangat tidak nyaman.Kram kaki sering
terjadi di malam hari ketika tidur. Kram dihubungankan dengan kadar
garam dalam tubuh dan perubahan sirkulasi. Pengobatan cina
menganggap kram ada hubungannya dengan kekurangan energi pada
darah dan ginjal.
a) Penanganan Umum
Istirahat cukup, Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi
makanan yang mengandung protein dan mengurangi makanan
yang mengandung karbohidrat serta lemak, Kalau keadaan
memburuk namun memungkinkan dokter akan

15
mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi
keselamatan ibu dan bayi .
b) Komplikasi
Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan
keracunan kehamilan dengan tanda tanda oedema (pembengkakan)
terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan
dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan
laboratorium .

2) Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya


Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu,
ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan
berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan
preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.
a) Penanganan Umum
 Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG
 Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk
menilai cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan
dengan urin.
 Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22
minggu), jangan lakukan, pemeriksaan dalam secara digital.
 engobservasi tidak ada infeksi
 Mengobservasi tanda tanda inpartu
b) Komplikasi
 Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio
plasenta
 Tanda tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau)
 ika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan
preterm (Saifuddin, 2002)
c) Perdarahan hebat
Perdarahan Masif atau hebat pada kehamilan muda.

16
d) Pusing Yang hebat
e) Gerakan bayi berkurang
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-
6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika
bayi tidur, gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling
sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah
terasa jika berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum
dengan baik. Apabila ibu tidak merasakan gerakan bayi seperti biasa,
hal ini merupakan suatu risiko tanda bahaya. Bayi kurang bergerak
seperti biasa dapat dikarenakan oleh aktivitas ibu yang terlalu
berlebihan, keadaan psikologis ibu maupun kecelakaan sehingga
aktivitas bayi di dalam rahim tidak seperti biasanya.

c. Tanda-Tanda Bahaya/ Komplikasi Pada Ibu Dan Janin Pada Masa Kehamilan
Trimester III
Trimester III adalah usia kehamilan 7-9 bulan atau kehamilan berusia 29-
42 minggu. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II meliputi:
1) Penglihatan Kabur Penglihatan menjadi kabur atau berbayang
Dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi
oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi
sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri
kepala, kejang), dan gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau
pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual
yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah
perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau
berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.

Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-


tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada
eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam
pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina
dan spasme pembuluh darah).
a) Penanganan Umum

17
 Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh
tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
 Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk
tanda tanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang
dan terdahulu dari pasien atau keluarganya
b) Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan antala lain: Kejang, Eklamsia

2) Gerakan Janin Berkurang


Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 29 minggu atau
selama persalinan.
a) . Penanganan Umum
 Memberikan dukungan emosional pada ibu
 Menilai denyut jantung janin (DJJ):
 Bila ibu mendapat sedative, tunggu hilangnya pengaruh obat,
kemudian nilai ulang
b) Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan
menggunakan stetoskop Doppler
c) Komplikasi
Komplikasi yang timbul adalah IUFD dan fetal distress.

3) Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan
dan terjadinya gejala gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga
muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran
menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan
gejala dari eklamsia.

a) . Penanganan 

18
 Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan
sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi secret,
muntahan, atau darah
 Bebaskan jalan nafas
 Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur
 Lakukan pengawasan ketat
b) Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul antara lain: syok, eklamsia, hipertensi,
proteinuria
c) Demam Tinggi
d) Bengkak pada wajah, kaki dan tanggan

D. Kasus Kunjungan Ulang ANC

a. Subjektif

Pada tanggal : 24 Maret 2020 pukul : 18.30 Ny. N datang ke PMB dengan tujuan untuk
melakukan kunjungan ulang dan USG dokter.

b. Objektif

Dari hasil pemeriksaan, keadaan umum Ny.N baik, keadaan emosional stabil dan
kesadaran composmentis.

19
Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80 x/menit, pernafasan 20 x/menit dan suhu 36,9ºc.
Berat badan sekarang 78 kg.

Pemeriksaan head to toe yang dilakukan pada Ny. N hasilnya dibatas normal, kepala
pada bagian rambut terlihat bersih dan tidak ada ketombe, muka bersih tidak pucat dan
oedema, kelopak mata simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak kuning. Mulut dan
gigi tidak ada kelainan, lidah bersih, gigi tidak caries dan gusi tidak epulis. Tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid dan getah bening. Dada simetris, pada jantung tidak ada
suara mur-mur, pada paru-paru tidak ada suara wheezing. Pembesaran payudara ada,
putting susu menonjol, payudara simetris antara kanan dan kiri, tidak ada
benjolan/tumor/rasa nyeri, aerola sudah hiperpigmentasi.

Pada abdomen tidak di dapatkan luka bekas operasi, pembesaran sesuai dengan usia
kehamilan, kontensitas abdomen lunak, tidak ada benjolan dan pembesaran liver/lien,
terdapat linea nigra. Tinggi Fundus uteri (TFU) 30 cm. Saat pemeriksaan palpasi
abdomen ditemukan pada fundus uteri teraba bagian janin bulat, lunak, tidak melenting,
yaitu bokong janin.

Kemudian saat palpasi abdomen sebelah kanan Ny. N teraba bagian janin kecil-kecil
menonjol yaitu ekstermitas bayi, sedangkan sebelah kiri Ny. N teraba panjang, keras
seperti papan yaitu punggung bayi. Pada bagian bawah segmen rahim Ny. N teraba
bulat, keras, tidak melenting yaitu kepala janin sudah masuk PAP (Pintu Atas Panggul).
Sehingga Leopold IV kepala masuk PAP teraba 4/5 bagian. TBJ pada janin Ny. N
adalah (30- 11)x155= 2945 gram. Kemudian DJJ pada janin Ny. N positif dan teratur
yaitu 148x/menit pada PM 3 jari sebelah kiri ibu.

Tidak ada kekakuan sendi, oedem, kemerahan, varises dan reflek patella positif. Posisi
tulang belakang yaitu lordosis gravidarum, tidak ada nyeri dan CVAT tidak ada nyeri
ketuk kanan dan kiri. Pemeriksaan laboratorium ditemukan Hb Ny. N 11,6 gr %.
golongan darah tidak diketahui, urin protein dan reduksi negatif.

c. Analisis

20
Dari hasil pemeriksaakan didapatkan Ny. N umur 35 tahun .G4P3A0 .umur kehamilan :
32 minggu., janin hidup, tunggal, intrauterine, punggung kiri, presentasi kepala dengan
keadaan normal.
Leopold I TFU pertengahan px, teraba lunak, tidak melenting (bokong). Leopold II
sebelah kanan teraba bagian janin kecil-kecil menonjol yaitu ekstermitas bayi,
sedangkan sebelah kiri teraba panjang, keras seperti papan yaitu punggung bayi.
Leopold III bagian terendah janin teraba bulat, melenting, masih dapat digoyahkan
(kepala). Leopold IV tangan pemeriksa bertemu (konvergen). kepala masuk PAP teraba
4/5 bagian. TBJ pada janin Ny. N adalah (30- 11)x155= 2945 gram. Kemudian DJJ
pada janin Ny. N positif dan teratur yaitu 148x/menit pada PM 3 jari sebelah kiri ibu.

d. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. Ibu sudah mengetahui
pemeriksaan
2. Memberitahukan tentang gizi seimbang. Ibu sudah mengerti
3. Memberitahu tentang istirahat yang cukup. Ibu mengerti
4. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi atau bila ada keluhan. Ibu
bersedia untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi atau bila ada keluhan.

PENUTUP

KESIMPULAN
Asuhan kehamilan atau yang biasa disebut Antenatal Care (ANC) adalah upaya
preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal
dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin setiap bulan. Pengawasan
wanita hamil secara rutin mampu membantu menurunkan morbiditas dan mortalitas
ibu dan bayi.

21
Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas
yang diberikan kepada semua ibu hamil. Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil
memperoleh pelayanan antenatal yang berkualitas sehingga mampu menjalani
kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat dan melahirkan bayi yang sehat dan
berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Bidan Indonesia. 2006. Buku 1 Standar Pelayanan Kebidanan. Yogyakarta


: Pengurus Daerah IBI Daerah Istimewa Yogyakarta

Kemenkes RI. 2010. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta :


Kemenkes RI

22
__________. 938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan.
Jakarta : Kemenkes RI

Pantikawati, I. dan Saryono. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta


: Nuha Medika
__________. 2010. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Wiknjosastro, H. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo

.1983,Obstetri Fisiologi, Bandung, Penerbitan Eleman

23

Anda mungkin juga menyukai