Anda di halaman 1dari 12

JURNAL AGRICA Vol.15 No.

1/April 2022 ISSN 1979-8164 (Print)


Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica ISSN 2541-593X (Online)
10.31289/agrica.v15i1.5065

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Sektor


Pertanian di Provinsi Sumatera Utara

Marito Hasibuan1
Rahmanta2*
Sri Fajar Ayu3
1
Alumni Magister Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara
2,3Program Studi Magister Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara
*email: rahmanta1213@gmail.com
Diterima: September 2021; Disetujui: Januari 2022; Dipublish: April 2022

Abstrak
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penopang perekonomian di Provinsi Sumatera
Utara. Pada tahun 2018 dimana sektor pertanian (tanaman bahan pangan, perkebunan,
kehutanan, peternakan dan perikanan) merupakan sektor yang menyumbang nilai tambah
terbesar dalam Produk Domestik Regional Bruto di provinsi Sumatera Utara. yaitu sebesar 21,40
persen, diikuti dengan sektor industri pengolahan sebesar 20,29. Oleh karena itu, perlu dilakukan
penelitian tentang faktor yang mempengaruhi pertumbuhan sektor pertanian di Provinsi
Sumatera Utara. Data yang digunakan adalah data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik
(BPS) Provinsi Sumatera Utara dari tahun 1985-2018. Metode analisis yang digunakan adalah
regresi linier berganda. Hasil penelitian menujukkan bahwa tenaga kerja dan impor pertanian
berpengaruh positif dan tidak nyata terhadap pertumbuhan sektor pertanian. Sedangkan luas
lahan pertanian, ekspor pertanian, dan investasi pertanian berpengaruh positif dan nyata
terhadap pertumbuhan sektor pertanian. Bertambahnya luas lahan, ekspor dan investasi
pertanian tentunya mempunyai pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan sektor pertanian
dari pada petani yang memiliki lahan sempit dan investasi rendah. Diharapkan pemerintah
daerah dan pusat dapat menumbuhkan iklim investasi pertanian yang kondusif sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Kata Kunci: Ekspor; Impor; Investasi; Lahan; PDRB; Tenaga Kerja

Abstract
The agricultural sector is one of the supporting sectors of the economy in North Sumatra Province.
In 2018, the agricultural sector (food crops, plantation, forestry, livestock and fisheries) was the
sector that contributed the largest added value to the Gross Regional Domestic Product in North
Sumatra province. namely 21.40 percent, followed by the manufacturing sector at 20.29. Therefore,
it is necessary to conduct research on the factors that influence the growth of the agricultural sector
in North Sumatra Province. The data used are secondary data obtained from the Central Statistics
Agency (BPS) of North Sumatra Province from 1985-2018. The analytical method used is multiple
linear regression. The results showed that labor and agricultural imports had a positive and
insignificant effect on the growth of the agricultural sector. Meanwhile, agricultural land area,
agricultural exports, and agricultural investment have a positive and significant effect on the growth
of the agricultural sector. The increase in land area, exports and agricultural investment certainly
has a good influence on the agricultural growth sector from farmers who have narrow land and low
investment. It is hoped that the regional and central governments can foster a conducive agricultural
investment climate in accordance with applicable regulations.
Key words: Export; GRDP; Import; investment; Labor; Land Area

23

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0


JURNAL AGRICA Vol.15 No.1/April 2022 ISSN 1979-8164 (Print)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica ISSN 2541-593X (Online)
10.31289/agrica.v15i1.5065

PENDAHULUAN mengubah masa lampau yang buruk


Pembangunan merupakan upaya menjadi zaman baru yang lebih baik demi
suatu perubahan terencana dimana untuk mewariskan masa depan kepada
seluruh dimensi kehidupan menuju generasi yang akan datang (Sukirno,
tatanan kehidupan yang lebih baik di 2015).
masa mendatang. Pembangunan Pertumbuhan ekonomi di suatu
ekonomi merupakan pembangunan yang negara bertujuan untuk memperkuat
sangat penting dalam lingkungan pusat perekonomian nasional dengan
ataupun lingkungan daerah. memperluas lapangan kerja,
Pembangunan juga merupakan suatu meningkatkan kesempatan kerja,
upaya multidimensional yang meliputi meningkatkan pendapatan, dan
perubahan berbagai aspek termasuk mengurangi disparitas pendapatan antar
didalamnya struktur sosial, masyarakat masyarakat dan antar daerah. Oleh
serta institusi nasional tanpa karena itulah pertumbuhan ekonomi
mengesampingkan tujuan awal yaitu dijadikan sebagai dasar utama dalam
pertumbuhan ekonomi, penanganan melihat kemajuan negara. Pentingnya
ketimpangan pendapatan serta mengetahui pertumbuhan ekonomi
perluasan kesempatan kerja (Nurjayanti, negara tentunya berdampak pada
2014) kebijakan yang akan diambil oleh
Pembangunan adalah perubahan pemerintah dalam menyejahterakan
jangka panjang secara perlahan dan masyarakatnya di kemudian hari (Dachi,
mantap yang terjadi melalui kenaikan 2016).
tabungan dan penduduk. Pembangunan Sektor pertanian masih merupakan
juga bisa diartikan sebagai suatu proses sektor yang mempunyai banyak peran
multidimensional yang melibatkan suatu dalam pertumbuhan ekonomi suatu
perubahan-perubahan yang besar dalam wilayah, baik itu secara nasional maupun
struktur sosial, sikap-sikap mental yang secara regional atau daerah.
sudah terbiasa, lembaga-lembaga Pembangunan pertanian juga dapat
nasional termasuk percepatan / membantu menjaga stabilitas
akselarasi pertumbuhan ekonomi, perekonomian suatu wilayah regional
pengurangan dan pemberantasan maupun nasional karena harga produksi
kemiskinan (Jhingan, 2016). pertanian memiliki bobot yang besar
Pembangunan secara umum dapat dalam indeks harga konsumen sehingga
diartikan sebagai suatu usaha untuk lebih dinamikanya amat berpengaruh
meningkatkan produktivitas sumber terhadap laju inflasi. apabila dikaitkan
daya potensial yang dimiliki oleh suatu dengan keterkaitan antara sektor
negara berupa sumber daya alam, pertanian dengan sektor industri,
sumber daya manusia, maupun sumber pembangunan sektor pertanian mampu
daya finansial. Dengan demikian meningkatkan kinerja sektor industri,
pembangunan pada dasarnya dapat karena terdapat keterkaitan yang erat
dikatakan sebagai usaha dasar untuk antara sektor pertanian dengan sektor

24
JURNAL AGRICA Vol.15 No.1/April 2022 ISSN 1979-8164 (Print)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica ISSN 2541-593X (Online)
10.31289/agrica.v15i1.5065

industri yang meliputi keterkaitan dapat dikatakan bahwa pertumbuhan


produk, konsumsi dan investasi. Sektor ekonominya juga semakin tinggi atau
pertanian dalam pertumbuhan ekonomi tingkat kemakmuran masyarakatnya
suatu wilayah baik dalam ruang lingkup juga baik (Rahman et al., 2019).
region atau daerah maupun secara Ada dua tahap dalam pembangunan
nasional sangat berpengaruh terhadap sektor pertanian. Tahap pertama,
pertumbuhan ekonomi secara pembangunan dititikberatkan pada
keseluruhan dalam suatu wilayah. Oleh pembangunan sektor pertanian dan
karena itu, investasi pada sektor industri penghasil sarana produksi
pertanian masih merupakan hal yang pertanian. Selanjutnya pada Tahap
prospektif dalam meningkatkan Kedua, pembangunan dititikberatkan
pembangunan. Sehingga dirasa perlu pada industri pengolahan penunjang
dilakukan tinjauan atau penelitian yang pertanian (agroindustri) yang
lebih mendalam tentang bagaimana selanjutnya secara bertahap dialihkan
investasi pada sektor pertanian (Mulyani, pada pembangunan industri mesin dan
2017). logam. Tidak dapat dipungkiri, strategi
Salah satu usaha yang dilakukan oleh yang dipilih sangat berhasil dilihat dari
pemerintah adalah pembangunan di sisi pertumbuhan ekonomi rata-rata di
sektor pertanian. Pembangunan atas 7 persen per tahun pada periode
pertanian merupakan langkah awal dan 1960-1996. Dengan tepatnya strategi
mendasar bagi pertumbuhan industri. yang dipilih, pertumbuhan yang begitu
Para pakar membuat skenario, yaitu cepat mengangkat posisi Indonesia
dengan sektor pertanian yang tangguh menjadi negara berpendapatan sedang
dapat ditunjang perkembangan industri dan dimasukkan juga ke dalam kelompok
yang kuat. Sebagian besar pakar ekonomi negara industri baru yang menciptakan
juga berpendapat bahwa keberhasilan fenomena keajaiban ekonomi Asia di
sektor industri sangat tergantung pada tahun 1980-an. Sumatera Utara sebagai
keberhasilan pembangunan pertanian salah satu provinsi yang mempunyai
(Daniel, 2012). sumber daya alam yang potensial, salah
Salah satu indikator penting untuk satunya adalah sektor pertanian. Sektor
mengetahui kondisi perekonomian suatu pertanian dianggap sebagai sumber
daerah dalam suatu periode tertentu utama penopang PDRB Sumatera Utara.
adalah Produk Domestik Regional Bruto Sektor pertanian dalam proses
(PDRB) khususnya PDRB sektor produksinya untuk menghasilkan output
pertanian, baik atas Dasar Harga Berlaku membutuhkan setidaknya dua faktor,
maupun atas Dasar Harga Konstan. Nilai yaitu tenaga kerja dan lahan. Tenaga
PDRB suatu wilayah dapat memberikan kerja dalam sektor pertanian dapat
informasi tingkat pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai tenaga kerja yang
maupun tingkat kemakmuran dicurahkan atau dibutuhkan tenaganya
masyarakat terhadap wilayah tersebut. dalam proses produksi pertanian.
Semakin tinggi PDRB suatu wilayah maka Selanjutnya, untuk meningkatkan

25
JURNAL AGRICA Vol.15 No.1/April 2022 ISSN 1979-8164 (Print)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica ISSN 2541-593X (Online)
10.31289/agrica.v15i1.5065

pertumbuhan pertanian, juga diperlukan ekonomi (capital, labor, and technology).


media berupa lahan yang mendukung. Dimana, antara satu variabel dengan
Dipandang dari sudut efisiensi, semakin variabel yang lain juga saling
luas lahan yang diusahakan maka mempengaruhi. Pada pembentukan
semakin tinggi produksi dan pendapatan kapital (capital accumulation), selain
per satuan luasnya (BPS Sumatera Utara, dipengaruhi oleh tingkat output total
2019). juga dipengaruhi oleh total investasi
Selain faktor luas lahan dan tenaga pada sektor pertanian, dan pertumbuhan
kerja, investasi juga dapat mempengaruhi nilai ekspor dan impor sektor pertanian.
sektor ekonomi. Di negara-negara Sedangkan investasi total merupakan
berkembang, pertanian merupakan yang penjumlahan nilai investasi pemerintah
utama sektor ekonomi, rencana investasi dan investasi swasta. Pada variabel
pertanian diharapkan untuk tingkat investasi, fluktuasinya tidak
dipertimbangkan tidak hanya terlepas dari variabel lain. Investasi pada
berdampak pada pertanian dan sektor pertanian ada yang berasal dari
ketahanan pangan, tetapi juga pihak swasta maupun pemerintah.
menunjukkan kontribusi ke Investasi pemerintah dapat dipengaruhi
pertumbuhan ekonomi, penciptaan oleh pendapatan asli daerah sebagai
lapangan kerja, dan pengentasan sumber dana pemerintah dalam
kemiskinan serta mengurangi urbanisasi berinfestasi, pertumbuhan ekspor impor,
(Raswatie, 2014). tingkat suku bunga riil, nilai tukar rupiah,
Volume ekspor dan impor dapat besarnya investasi pemerintah pada
mempengaruhi perkembangan tahun sebelumnya dan pertumbuhan
pertumbuhan sektor pertanian, pada sektor pertanian (Mulyani, 2017).
tahun 2018 ekspor Sumatera Utara Berdasarkan latar belakang, maka
mencapai 9,65 juta tondan volume impor perlu dikaji mengenai faktor yang
sebesar 7,21 juta ton. Jika dibandingkan mempengaruhi pertumbuhan sektor
dengan keadaan tahun 2017, volume pertanian. Penelitian ini menganalisis
ekspor mengalami kenaikan sebesar 7,40 pengaruh jumlah tenaga kerja, luas lahan,
persen, dan volume impor mengalami ekspor, impor, dan investasi sektor
kenaikan yang mencapai 2,50 persen. pertanian terhadap pertumbuhan sektor
Komoditi utama ekspor Sumatera Utara pertanian di Provinsi Sumatera Utara.
adalah lemak dan minyak nabati.
Peningkatan ekspor dan impor yang METODE PENELITIAN
berbasis sektor pertanian akan dapat Data yang diambil dalam
mempengaruhi pertumbuhan sektor penelitian ini adalah data sekunder.
pertanian di Provinsi Sumatera Utara Data yang diperlukan adalah PDRB
(BPS Sumatera Utara, 2019). sektor pertanian, jumlah tenaga kerja,
Dalam proses pertumbuhannya, luas lahan, ekspor, impor dan investasi
sektor pertanian tidak terlepas dari sektor pertanian. Data yang diambil
pengaruh berbagai variabel makro mulai dari tahun 1985-2018 sehingga

26
JURNAL AGRICA Vol.15 No.1/April 2022 ISSN 1979-8164 (Print)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica ISSN 2541-593X (Online)
10.31289/agrica.v15i1.5065

diperoleh 34 tahun data. Data lahan pertanian berpengaruh positif


diperoleh dari Badan Pusat Statistika, terhadap pertumbuhan sektor
Dinas Pertanian, Dinas Tenaga Kerja, pertanian di Sumatera Utara, (c)
Dinas Perindustrian dan Dinas Ekspor pertanian berpengaruh positif
Perdagangan Provinsi Sumatera Utara terhadap pertumbuhan sektor
serta sumber lain yang terkait dengan pertanian di Sumatera Utara, (d) Impor
rincian sebagai berikut : (a) Produk pertanian berpengaruh negatif
Domestik Regional Bruto sektor terhadap pertumbuhan sektor
pertanian menggunakan data Produk pertanian di Sumatera Utara, (e)
Domestik Regional Bruto Sektor Investasi pertanian berpengaruh
Pertanian Sumatera Utara menurut positif terhadap pertumbuhan sektor
lapangan usaha atas dasar harga pertanian di Sumatera Utara,
konstan diukur dengan satuan juta Regresi Linear Berganda adalah
rupiah, (b) tenaga kerja pertanian model regresi linear dengan melibatkan
menggunakan data realisasi angkatan lebih dari satu variabel bebas atau
kerja pertanian dinyatakan dalam predictor. Pada model regresi biasa
satuan jiwa. (c) luas lahan sektor ternyata masih terdapat pelanggaran uji
pertanian menggunakan data jumlah asumsi klasik. Untuk itu perlu dilakukan
luas area pertanian diukur dengan analisis dengan model lainnya yaitu
satuan hektar, (d) ekspor sektor model regresi double-log. Langkah
pertanian kegiatan transportasi berikutnya dengan merubah model
barang atau komoditas dari suatu regresi menjadi model regresi double log,
negara ke negara lainnya diukur yaitu baik variabel dependen maupun
dengan satuan ton, (d) impor sektor variabel independen semuanya dirubah
pertanian kegiatan memasukan barang dalam bentuk logaritma natural. Model
atau komoditas dari negara lain ke analisis yang digunakan adalah regresi
dalam negeri diukur dengan satuan linier berganda dengan persamaannya
ton, (e) investasi sektor pertanian double log sebagai berikut:
kegiatan penanaman uang atau modal LogY = β0 + β1Log X1 + β2 Log X2 + β3 Log
di sektor pertanian dalam suatu X3 +β4 Log X4 + β5 Log X5 + e
perusahaan untuk tujuan memperoleh Keterangan:
keuntungan diukur dengan satuan juta Log Y : PDRB (juta rupiah)
rupiah, LogX1 : Tenaga Kerja (jiwa)
Hipotesis atau tanda yang LogX2 : Luas Lahan (hektar)
diharapkan pada masing-masing LogX3 : Ekspor (ton)
variabel dalam penelitian ini sebagai LogX4 : Impor (ton)
berikut: (a) Tenaga kerja di sektor Log X5 : Investasi (juta rupiah)
pertanian berpengaruh positif β0 : Intersep
terhadap pertumbuhan sektor βi : Koefisien Regresi
pertanian di Sumatera Utara, (b) Luas e : Error term

27
JURNAL AGRICA Vol.15 No.1/April 2022 ISSN 1979-8164 (Print)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica ISSN 2541-593X (Online)
10.31289/agrica.v15i1.5065

HASIL DAN PEMBAHASAN prob statistic 0,00 < 0,10. Hal ini
Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1
maka dapat diperoleh hasil estimasi diterima, yang berarti variabel tenaga
regresi linier berganda sebagai beikut: kerja, luas lahan pertanian, ekspor
Berdasarkan Tabel 1 diperoleh pertanian, impor pertanian, dan investasi
persamaan regresi linier berganda pertanian berpengaruh secara nyata
sebagai berikut: terhadap pertumbuhan sektor pertanian.
Log (PDRB) = -27,19270 + 0,338477 LOG Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap
(TK) + 0,151726 LOG (LL) + 1,827729 Pertumbuhan Sektor Pertanian
LOG (X) + 0,404899 LOG (M) + 0,112346 Hasil analisis nilai koefisien regresi
LOG (INV) tenaga kerja sebesar 0.338, artinya
Nilai koefisien determinasi (R2) apabila tenaga kerja bertambah sebesar
sebesar 0,8949. Hal ini menunjukan satu persen maka pertumbuhan sektor
bahwa sebesar 89,49% variasi variabel pertanian meningkat sebesar 0,338
pertumbuhan sektor pertanian dapat persen, dengan asumsi ceteris paribus.
dijelaskan oleh varibel tenaga kerja, luas Hal ini menunjukan bahwa terdapat
lahan pertanian, ekspor pertanian, impor pengaruh positif antara tenaga kerja
pertanian, dan investasi pertanian dengan pertumbuhan sektor pertanian.
sedangkan sisanya 10,51% dijelaskan Artinya jika tenaga kerja naik maka
oleh variabel lain yang tidak dimasukkan pertumbuhan sektor pertanian akan naik
ke dalam model. sehingga jumlah tenaga kerja di sektor
Secara serempak diperoleh nilai pertanian diharapkan dapat bertambah.

Tabel 1. Hasil estimasi analisis regresi linear berganda

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -27,19270 19,02824 -1,429071 0,1640


LOG(TK) 0,338477 1,431421 0,236463 0,8148
LOG(LL) 0,151726 0,060285 2,516794 0,0178
LOG(X) 1,827729 0,451232 4,050533 0,0004
LOG(M) 0,404899 0,300917 1,345547 0,1892
LOG(INV) 0,112346 0,058737 1,912698 0,0661

R-squared 0,894956 Mean dependent var 16,83381


Adjusted R-squared 0,876198 S.D. dependent var 1,401097
S.E. of regression 0,492982 Akaike info criterion 1,582098
Sum squared resid 6,804882 Schwarz criterion 1,851456
Log likelihood -20,89567 Hannan-Quinn criter. 1,673957
F-statistic 47,71114 Durbin-Watson stat 1,753154
Prob(F-statistic) 0,000000
Sumber: Data diolah, 2019

28
JURNAL AGRICA Vol.15 No.1/April 2022 ISSN 1979-8164 (Print)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica ISSN 2541-593X (Online)
10.31289/agrica.v15i1.5065

Hal ini menunjukkan bahwa tenaga sektor pertanian. Kaum klasik percaya
kerja merupakan salah satu faktor yang bahwa perekonomian yang dilandaskan
paling menentukan dalam proses pada kekuatan mekanisme pasar akan
pembangunan pertanian disuatu wilayah. selalu menuju keseimbangan
Semakin besar jumlah tenaga kerja, lebih- (equilibrium). Dalam posisi
lebih apabila disertai dengan keahlian keseimbangan semua sumber daya,
yang cukup memadai, akan semakin pesat termasuk tenaga kerja, akan digunakan
pula perkembangan pembangunan secara penuh (full employed).
pertanian di wilayah tersebut. Pengaruh positif antara tenaga kerja
Dalam pertumbuhan sektor sektor pertanian terhadap pertumbuhan
pertanian disuatu daerah, tenaga kerja ekonomi sektor pertanian juga didukung
sektor pertanian memberikan andil yang dengan penelitian terdahulu oleh
besar bagi Produk Domestik Regional (Kurniawan, 2008) yang berjudul Analisis
Bruto sektor pertanian. Jumlah penduduk Pengaruh PDRB Sektor Pertanian Dalam
adalah salah satu faktor disuatu daerah. Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten
Kenaikan jumlah penduduk dari waktu ke Temanggung. Pada penelitian ini
waktu mampu menjadi pendorong dan diperoleh hasil bahwa tenaga kerja
penghambat Produk Domestik Regional berpengaruh positif dan signifikan
Bruto sektor pertanian. Besarnya jumlah terhadap PDRB sektor pertanian di
penduduk akan menyebabkan besarnya Kabupaten Temanggung.
tenaga kerja. Hal itu akan membuat Hal ini sesuai dengan penelitian
kenaikan dalam jumlah barang yang (Safira et al., 2019) di mana hasil
diproduksi. Tetapi pada sisi yang lain penelitian diperoleh nilai koefisien regresi
besarnya jumlah penduduk akan tenaga kerja sebesar 0,19, yang artinya
menyebabkan terhambatnya apabila tenaga kerja bertambah sebesar
pembangunan sektor pertanian jika satu persen maka pertumbuhan sektor
pertambahan jumlah penduduk tersebut pertanian meningkat sebesar 0,19 persen.
tidak diimbangi dengan pertumbuhan Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
angkatan kerja. Angkatan kerja adalah pengaruh positif antara tenaga kerja
penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 dengan pertumbuhan sektor pertanian.
tahun) atau jumlah seluruh penduduk Jumlah tenaga kerja yang besar dapat
dalam suatu daerah yang dapat berarti menambah jumlah tenaga
memproduksi barang dan jasa. produktif. Dengan meningkatnya
Hal ini juga searah dengan Teori produktivitas tenaga kerja diharapkan
klasik Adam Smith. Teori ini menganggap akan meningkatnya produksi yang berarti
bahwa manusialah sebagai faktor akan meningkatkan pula pertumbuhan
produksi utama yang menentukan sektor pertanian.
kemakmuran bangsa-bangsa. Dalam hal Pengaruh Luas Lahan Terhadap
ini teori klasik Adam Smith juga melihat Pertumbuhan Sektor Pertanian
bahwa alokasi sumber daya manusia yang Hasil analisis nilai koefisien regresi
efektif adalah pemula pertumbuhan luas lahan sebesar 0,151, artinya apabila

29
JURNAL AGRICA Vol.15 No.1/April 2022 ISSN 1979-8164 (Print)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica ISSN 2541-593X (Online)
10.31289/agrica.v15i1.5065

luas lahan bertambah sebesar satu persen 0,042 < α (0,05). Hal ini menunjukkan
maka pertumbuhan sektor pertanian bahwa H0 ditolak atau H1 diterima, artinya
meningkat sebesar 0,151 persen, dengan variabel bebas yaitu luas lahan sektor
asumsi ceteris paribus. Hal ini pertanian secara parsial berpengaruh
menunjukan bahwa terdapat pengaruh nyata terhadap variabel terikat yaitu
positif antara luas lahan dengan PDRB sektor pertanian di Provinsi
pertumbuhan sektor pertanian dengan Sumatera Utara pada taraf 95%.
nilai prob statistik sebesar 0,0178 < 0,10, Sedangkan penelitian yang dilakukan
maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga oleh (Safira et al., 2019), bahwa koefisien
luas lahan berpengaruh nyata terhadap regresi Luas Lahan sebesar -0,059861
pertumbuhan sektor pertanian. Artinya menunjukkan adanya pengaruh yang
apabila luas lahan pertanian bertambah negatif. Artinya apabila variabel luas lahan
maka akan meningkatkan produksi di yang menurun 1 Hektar, maka akan
sektor pertanian, pertambahan produksi menyebabkan penurunan terhadap PDRB
akibat dari pada pertambahan luas lahan Sektor Pertanian Aceh sebesar 0,059861
maka akan meningkatkan pertumbuhan di juta rupiah, dengan asumsi variabel bebas
sektor pertanian. Pada tahun 2020, lainnya adalah konstan. Penyebab baik
luas lahan sebesar 647.223 ha lahan buruk produktivitas suatu lahan, juga
pertanian yang tersedia untuk diakibatkan oleh subur dan produktif atau
dikembangkan, sebagian besar lahan, tidaknya fungsi lahan tersebut.
yaitu sekitar 429.751 ha atau sebesar Pengaruh Ekspor Pertanian Terhadap
66,4% diarahkan untuk komoditas Pertumbuhan Sektor Pertanian
tanaman semusim. Sisanya seluas Hasil analisis nilai koefisien regresi
2141.972 ha atau sebesar 21,9% untuk ekspor pertanian sebesar 1,827, artinya
komoditas tanaman tahunan, dan 75.500 apabila ekspor pertanian bertambah
ha atau sebesar 11,7% diarahkan untuk sebesar satu persen maka pertumbuhan
padi sawah. Luas lahan pertanian di sektor pertanian meningkat sebesar 1,827
Provinsi Sumatera Utara mengalami persen, dengan asumsi ceteris paribus. Hal
fluktuasi, sejak tahun 1985 hingga tahun ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh
2020, fluktuasi mengarah trend yang positif antara ekspor pertanian dengan
menurun dikarenakan adanya alih fungsi pertumbuhan sektor pertanian dengan
lahan. Hal sesuai dengan teori produksi, nilai prob statistik sebesar 0,0004 < 0,10,
jika lahan yang digunakan mengalami maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga
peningkatan disetiap tahunya maka hasil ekspor pertanian berpengaruh nyata
produksi sektor pertanian itu dapat terhadap pertumbuhan sektor pertanian.
meningkat, sehinggal dapat memberikan Artinya, apabila ekspor pertanian
sumbangsih terhadap produk domestik meningkat maka akan memberikan
regional bruto sektor pertanian. pengaruh yang meningkat terhadap
Hal ini sesuai dengan penelitian pertumbuhan sektor pertanian.
(Dachi, 2016), dimana nilai signifikansi Hal ini sesuai dengan penelitian
atau uji t variabel bebas luas lahan sebesar (Dachi, 2016)di mana dari hasil analisis

30
JURNAL AGRICA Vol.15 No.1/April 2022 ISSN 1979-8164 (Print)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica ISSN 2541-593X (Online)
10.31289/agrica.v15i1.5065

yang didapatkan nilai signifikansi t maju atau sebaliknya. Faktor utama yang
variabel ekspor pertanian adalah sebesar akan menentukan kemampuan suatu
0,02 ≤ α (0,05). Hal ini menunjukkan Negara mengekspor ke luar negeri yaitu
bahwa H0 ditolak atau H1 diterima, artinya daya saing di pasaran luar negeri, keadaan
variabel bebas yaitu ekspor sektor ekonomi di negara-negara lain, kebijakan
pertanian secara parsial berpengaruh proteksi di negara luar dan kurs valuta
nyata terhadap variabel terikat yaitu asing. Kenaikan ekspor akan berakibat
PDRB sektor pertanian di Provinsi terhadap peningkatan pendapatan atau
Sumatera Utara pada taraf 95%. devisa bagi suatu negara dan akan
Transaksi ekspor menggambarkan meningkatkan permintaan terhadap
berbagai produk barang dan jasa yang barang dan jasa didalam negeri. Hal ini
tidak dikonsumsi diwilayah ekonomi akan mengakibatkan peningkatan
domestik, tetapi dikonsumsi oleh pihak terhadap pertumbuhan sektor pertanian.
luar negeri, baik secara langsung maupun Hal ini sejalan dengan teori
tidak langsung. Adapun perkembangan Hecksher-Ohlin, ekspor sangat
dan struktur ekspor di Sumatera Utara berpengaruh terhadap pertumbuhan
yaitu Sumatera Utara mengekspor 33 ekonomi suatu negara. Bahwa suatu
jenis komoditas pertanian bernilai Rp. negara akan mengekspor produknya yang
431,67 miliar ke 37 negara. Komoditas produksinya menggunakan faktor
yang di ekspor itu adalah kopi biji 1.668 produksi yang murah dan berlimpah
ton, minyak sawit 14.198 ton, pinang secara intensif. Kegiatan ini akan
1.336 ton dan bunga krisan 88 ribu menguntungkan bagi negara tersebut,
batang. Selain itu ada asam potong 60 ton, karena akan meningkatkan pendapatan
durian beku 51,9 ton, kulit manis 64,5 ton nasional dan mempercepat proses
dan cengkeh 8,5 ton, bungkil tongkol pembangunan dan pertumbuhan sektor
jagung 142 ton, dan daun cincau 51 ton, pertanian.
gambir 8 ton, jahe 79 ton, kelapa parut .Penelitian selanjutnya dilakukan
626 ton, lidi 367 ton, minyak kelapa 10 oleh (Faiziah, 2014) di mana dari hasil
ton, nipah 10 ton, santan kelapa 79 ton, analisis diperoleh nilai koefisien ekspor
sayuran kubis 856 ton, teh 99 ton, tepung sektor pertanian sebesar 0,001141 yang
sagu 22 ton, tepung tapioka 20 ton, tepung menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
ubi jalar 52 ton, ubi jalar beku 19 ton, positif antara ekspor sektor pertanian
silver prills 278 ton, dan komoditi lainnya. terhadap PDRB sektor pertanian.
Ekspor mencerminkan aktivitas Kondisi ini sesuai apabila melihat
perdagangan antar bangsa yang dapat kembali pada teori ekonomi klasik yang
memberikan dorongan dalam dinamika diungkapkan oleh Adam Smith dan David
pertumbuhan perdagangan internasional, Ricardo, yang berpendapat bahwa
sehingga suatu negara-negara yang perdagangan internasional memainkan
sedang berkembang kemungkinan untuk peranan penting dalam pertumbuhan
mencapai kemajuan perekonomian ekonomi dan ada keuntungan yang
setaraf dengan negara-negara yang lebih diperoleh akibat dari berspeasialisasi.

31
JURNAL AGRICA Vol.15 No.1/April 2022 ISSN 1979-8164 (Print)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica ISSN 2541-593X (Online)
10.31289/agrica.v15i1.5065

Ekspor menyumbang secara langsung perkembangan dan struktur impor di


terhadap pertumbuhan pendapatan Sumatera Utara tahun 2015-2018 adalah
nasional dan ekspor juga merupakan salah mengalami trend yang menaik, dimana
satu sumber untuk menambah devisa impor Sumatera Utara pada tahun 2015
negara dan juga bisa menciptakan sebesar 6853734 ton dan pada tahun
kesempatan kerja. Dengan adanya 20188 menjadi 7214945 ton. Kegiatan
peningkatan ekspor hasil pertanian yang impor dilakukan untuk memenuhi
terjadi tiap tahunnya, maka akan kebutuhan rakyat. Produk impor
meningkatkan output pada PDRB sektor merupakan barang-barang yang tidak
pertanian. Namun, pemilihan strategi dapat dihasilkan dan jika dihasilkan
promosi ekspor melalui peningkatan dinegara sendiri akan membutuhkan
keunggulan kompetitif dan komparatif biaya yang besar dan membutuhkan
sangat diperlukan guna mengedepankan waktu yang lama atau negara yang sudah
produk ekspor yang dapat bertahan dan dapat menghasilkan sendiri, tetapi tidak
bersaing di pasar internasional (Suharjon dapat mencukupi kebutuhan rakyat.
et al., 2018). Penelitian ini sejalan dengan teori J.S.
Pengaruh Impor Pertanian Terhadap Mill ia menyatakan bahwa suatu negara
Pertumbuhan Sektor Pertanian akan menghasilkan dan kemudian
Hasil analisis nilai koefisien regresi mengekspor suatu barang yang memiliki
impor pertanian sebesar 0,404, artinya Comparative Advantage terbesar dan
apabila impor pertanian bertambah mengimpor barang yang memiliki
sebesar satu persen maka pertumbuhan Comparative Disadvantage yaitu barang
sektor pertanian meningkat sebesar 0,404 yang dapat dihasilkan dengan lebih murah
persen, dengan asumsi ceteris paribus. Hal dan mengimpor barang yang yang kalaua
ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh di hasilkan sendiri memakan ongkos yang
positif antara impor pertanian dengan besar.
pertumbuhan sektor pertanian dengan Perkembangan yang terjadi pada
nilai prob statistik sebesar 0,1892 > 0,10, transaksi impor menunjukkan semakin
maka H0 diterima dan H1 ditolak sehingga kuatnya ketergantungan terhadap
impor pertanian berpengaruh tidak nyata ekonomi atau produk negara lain. Namun
terhadap pertumbuhan sektor pertanian. kecenderungan kegiatan impor dapat
Kegiatan impor dilakukan sebab barang diimbangi dengan peningkatan ekspor
tidak dapat dihasilkan didalam negeri yang lebih tinggi sehingga impor tidak
sendiri dan apabila dihasilkan sendiri berpengaruh nyata terhadap
membutuhkan biaya produksi yang sangat pertumbuhan sektor pertanian di
besar dan membutuhkan waktu yang Sumatera Utara
lama, atau sudah dihasilkan di negara Hal ini sesuai dengan penelitian
sendiri tetapi tidak mencukupi (Suharjon et al., 2018) dimana variabel
permintaan rakyat. Impor merupakan impor tidak berpengaruh nyata terhadap
proses pembelian barang atau jasa asing pertumbuhan sektor pertanian di
dari suatu negara ke negara lain. Adapun Indonesia.

32
JURNAL AGRICA Vol.15 No.1/April 2022 ISSN 1979-8164 (Print)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica ISSN 2541-593X (Online)
10.31289/agrica.v15i1.5065

Pengaruh Investasi Pertanian analisis ini pertama-tama dipisahkan


Terhadap Pertumbuhan Sektor lebih dahulu untuk masing-masing
Pertanian subsektor yaitu subsektor tanaman
Hasil analisis nilai koefisien regresi pangan dan perkebunan dan subsektor
investasi pertanian sebesar 0,112, artinya peternakan, kemudian digabung untuk
apabila investasi pertanian bertambah sektor pertanian.
sebesar satu persen maka pertumbuhan Hasil penelitian ini sesuai dengan
sektor pertanian meningkat sebesar 0,112 (Faiziah, 2014) dimana terdapat pengaruh
persen, dengan asumsi ceteris paribus. Hal positif antara investasi sektor pertanian
ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh dengan PDRB sektor pertanian. Dengan
positif antara investasi pertanian dengan demikian, investasi sektor pertanian
pertumbuhan sektor pertanian dengan meningkat maka akan menaikkan PDRB
nilai prob statistik sebesar 0,0661 < 0,10, sektor pertanian.
maka H0 ditolak dan H1diterima sehingga Sesuai dengan yang dikemukakan
investasi pertanian berpengaruh nyata dalam teori Harrod Domar, bahwa setiap
terhadap pertumbuhan sektor pertanian. penambahan stok kapital masyarakat
Artinya dengan bertambahnya investasi di yang berarti terjadinya pertambahan
sektor pertanian, baik yang dilakukan oleh investasi maka akan meningkatkan
pemerintah daerah dan pihak swasta kemampuan masyarakat untuk
maka akan meningkatkan produksi di menghasilkan output dan pertumbuhan
sektor pertanian dan peningkatan ekonomi ditentukan oleh tingginya
produksi ini tentu akan meningkatakan tabungan dan investasi yang dimiliki
pertumbuhan di sektor pertanian. masyarakat. Masuknya investasi akan
Investasi merupakan penanaman membuka lapangan kerja baru bagi
modal usaha yang didapat dari investor masyarakat dan dengan terbukanya
dari dalam negeri (Penanaman Modal lapangan kerja baru, maka masyarakat
Dalam Negeri/PMDN). Sektor pertanian akan memperoleh manfaat dan
dengan lima subsektornya merupakan kemakmuran dalam melanjutkan usaha
sektor yang masih menarik minat para pertaniannya (Suharjon et al., 2018).
investor untuk melakukan investasi. SIMPULAN
Selama kurun waktu 2015-2018, terjadi Secara serempak, tenaga kerja, luas
kenaikan jumlah investasi dimana pada lahan pertanian, ekspor pertanian, impor
tahun 2015 sebesar Rp. 158.801,40 juta pertanian, dan investasi pertanian
dan meningkat menjadi Rp. 590.985,60 berpengaruh secara nyata terhadap
juta pada tahun 2018. pertumbuhan sektor pertanian. Secara
Hal ini sesuai dengan penelitian parsial, tenaga kerja dan impor pertanian
(Hadi, 2010), yaitu investasi oleh berpengaruh positif dan tidak nyata
perusahaan besar dilakukan oleh terhadap pertumbuhan sektor pertanian.
perusahaan dalam negeri (PMDN) dan
Sedangkan luas lahan pertanian, ekspor
asing (PMA) mempunyai dampak positif pertanian, dan investasi pertanian
terhadap PDB Sektor Pertanian. Dalam

33
JURNAL AGRICA Vol.15 No.1/April 2022 ISSN 1979-8164 (Print)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica ISSN 2541-593X (Online)
10.31289/agrica.v15i1.5065

berpengaruh positif dan nyata terhadap kerja di Kabupaten Temanggung.


pertumbuhan sektor pertanian. Universitas Sebelas Maret.
Mulyani. (2017). Faktor – Faktor Yang
Ucapan Terima Kasih Mempengaruhi Investasi Pemerintah
Kami ingin mengucapkan terima Pada Sektor Pertanian Di Provinsi
Jambi. Jurnal Media Agribisnis, 2(1),
kasih kepada DRPM Kementerian Riset,
85–91.
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nurjayanti, eka dewi. (2014). Kontribusi
(KEMENRISTEKDIKTI) sebagai lembaga Sektor Pertanian Dalam
yang telah mendanai penelitian ini melalui Perekonomian Wilayah Kabupaten
skema Riset Tesis Magister 2020 dengan Pati. Mediagro, 8(2), 21–31.
kontrak No. 219/UN5.2.3.1/PPM/KP- Rahman, A., Malik, A. A., & Toaha, S.
DPRP/2020. Selain itu kepada Lembaga (2019). Analisis Kontribusi Sektor
Pertanian terhadap Produk Domestik
Penelitian Universitas Sumatera Utara,
Regional Bruto Kota Parepre.
yang telah berkontribusi secara moral dan Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan,
material dalam pelaksanaan penelitian ini. 12(2), 182–187.
https://doi.org/10.29239/j.agrikan.
DAFTAR PUSTAKA 12.2.182-187
BPS Sumatera Utara. (2019). Badan Pusat Raswatie, F. D. (2014). Hubungan Ekspor
Statistik Provinsi Sumatera Utara. - Produk Domestik Bruto (PDB) di
Dachi. (2016). Analisis Faktor-Faktor Sektor Pertanian Indonesia. Journal
yang mempengaruhi Pertumbuhan of Agriculture, Resource and
Sektor Pertanian di Provinsi Sumatra Environmental Economics, 1(1), 28–
Utara. JOURNAL ON SOCIAL 42.
ECONOMIC OF AGRICULTURE AND https://doi.org/10.29244/jaree.v1i1
AGRIBUSINESS. .11288
Daniel, M. (2012). Pengantar Ekonomi Safira, E., Syechalad, M. N., Asmawati, A., &
Pertanian. Bumi Aksara. Murlida, E. (2019). Pengaruh Pmdn,
Faiziah, A. (2014). Pengaruh Jumlah Pma, Tenaga Kerja Dan Luas Lahan
Tenaga Kerja, Ekspor, Investasi Dan Sektor Pertanian Terhadap Produk
Kredit Perbankan Sektor Pertanian Domestik Regional Bruto (Pdrb)
Terhadap Produk Domestik Regional Sektor Pertanian Di Provinsi Aceh.
Bruto (PDRB) Sektor Pertanian Jurnal Perspektif Ekonomi
Provinsi Aceh. Jurnal Agrisep, 15(2), Darussalam, 4(1), 109–117.
36–44. https://doi.org/10.24815/jped.v4i1.
https://doi.org/10.24815/agrisep.v 10927
15i2.2097 Suharjon, N., Marwanti, S., & Irianto, H.
Hadi, P. U. (2010). Agricultural Investment (2018). Pengaruh Ekspor, Impor, dan
Impacts on Agriculture Gross Investasi terhadap Pertumbuhan
Domestic Product , Employment , and Sektor Pertanian Indonesia. Jurnal
Farmers ’ Income. i, 149–174. Agro Ekonomi, 35(1), 49.
Jhingan, M. . (2016). Ekonomi https://doi.org/10.21082/jae.v35n1
Pembangunan dan Perencanaan. PT. .2017.49-65
Rajagrafindo. Sukirno, S. (2015). Makroekonomi Teori
Kurniawan, A. (2008). Peranan sektor Pengantar. PT. Raja Grafindo
pertanian dalam penyerapan tenaga Persada.

34

Anda mungkin juga menyukai