Marito Hasibuan1
Rahmanta2*
Sri Fajar Ayu3
1
Alumni Magister Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara
2,3Program Studi Magister Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara
*email: rahmanta1213@gmail.com
Diterima: September 2021; Disetujui: Januari 2022; Dipublish: April 2022
Abstrak
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penopang perekonomian di Provinsi Sumatera
Utara. Pada tahun 2018 dimana sektor pertanian (tanaman bahan pangan, perkebunan,
kehutanan, peternakan dan perikanan) merupakan sektor yang menyumbang nilai tambah
terbesar dalam Produk Domestik Regional Bruto di provinsi Sumatera Utara. yaitu sebesar 21,40
persen, diikuti dengan sektor industri pengolahan sebesar 20,29. Oleh karena itu, perlu dilakukan
penelitian tentang faktor yang mempengaruhi pertumbuhan sektor pertanian di Provinsi
Sumatera Utara. Data yang digunakan adalah data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik
(BPS) Provinsi Sumatera Utara dari tahun 1985-2018. Metode analisis yang digunakan adalah
regresi linier berganda. Hasil penelitian menujukkan bahwa tenaga kerja dan impor pertanian
berpengaruh positif dan tidak nyata terhadap pertumbuhan sektor pertanian. Sedangkan luas
lahan pertanian, ekspor pertanian, dan investasi pertanian berpengaruh positif dan nyata
terhadap pertumbuhan sektor pertanian. Bertambahnya luas lahan, ekspor dan investasi
pertanian tentunya mempunyai pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan sektor pertanian
dari pada petani yang memiliki lahan sempit dan investasi rendah. Diharapkan pemerintah
daerah dan pusat dapat menumbuhkan iklim investasi pertanian yang kondusif sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Kata Kunci: Ekspor; Impor; Investasi; Lahan; PDRB; Tenaga Kerja
Abstract
The agricultural sector is one of the supporting sectors of the economy in North Sumatra Province.
In 2018, the agricultural sector (food crops, plantation, forestry, livestock and fisheries) was the
sector that contributed the largest added value to the Gross Regional Domestic Product in North
Sumatra province. namely 21.40 percent, followed by the manufacturing sector at 20.29. Therefore,
it is necessary to conduct research on the factors that influence the growth of the agricultural sector
in North Sumatra Province. The data used are secondary data obtained from the Central Statistics
Agency (BPS) of North Sumatra Province from 1985-2018. The analytical method used is multiple
linear regression. The results showed that labor and agricultural imports had a positive and
insignificant effect on the growth of the agricultural sector. Meanwhile, agricultural land area,
agricultural exports, and agricultural investment have a positive and significant effect on the growth
of the agricultural sector. The increase in land area, exports and agricultural investment certainly
has a good influence on the agricultural growth sector from farmers who have narrow land and low
investment. It is hoped that the regional and central governments can foster a conducive agricultural
investment climate in accordance with applicable regulations.
Key words: Export; GRDP; Import; investment; Labor; Land Area
23
24
JURNAL AGRICA Vol.15 No.1/April 2022 ISSN 1979-8164 (Print)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica ISSN 2541-593X (Online)
10.31289/agrica.v15i1.5065
25
JURNAL AGRICA Vol.15 No.1/April 2022 ISSN 1979-8164 (Print)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica ISSN 2541-593X (Online)
10.31289/agrica.v15i1.5065
26
JURNAL AGRICA Vol.15 No.1/April 2022 ISSN 1979-8164 (Print)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica ISSN 2541-593X (Online)
10.31289/agrica.v15i1.5065
27
JURNAL AGRICA Vol.15 No.1/April 2022 ISSN 1979-8164 (Print)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica ISSN 2541-593X (Online)
10.31289/agrica.v15i1.5065
HASIL DAN PEMBAHASAN prob statistic 0,00 < 0,10. Hal ini
Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1
maka dapat diperoleh hasil estimasi diterima, yang berarti variabel tenaga
regresi linier berganda sebagai beikut: kerja, luas lahan pertanian, ekspor
Berdasarkan Tabel 1 diperoleh pertanian, impor pertanian, dan investasi
persamaan regresi linier berganda pertanian berpengaruh secara nyata
sebagai berikut: terhadap pertumbuhan sektor pertanian.
Log (PDRB) = -27,19270 + 0,338477 LOG Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap
(TK) + 0,151726 LOG (LL) + 1,827729 Pertumbuhan Sektor Pertanian
LOG (X) + 0,404899 LOG (M) + 0,112346 Hasil analisis nilai koefisien regresi
LOG (INV) tenaga kerja sebesar 0.338, artinya
Nilai koefisien determinasi (R2) apabila tenaga kerja bertambah sebesar
sebesar 0,8949. Hal ini menunjukan satu persen maka pertumbuhan sektor
bahwa sebesar 89,49% variasi variabel pertanian meningkat sebesar 0,338
pertumbuhan sektor pertanian dapat persen, dengan asumsi ceteris paribus.
dijelaskan oleh varibel tenaga kerja, luas Hal ini menunjukan bahwa terdapat
lahan pertanian, ekspor pertanian, impor pengaruh positif antara tenaga kerja
pertanian, dan investasi pertanian dengan pertumbuhan sektor pertanian.
sedangkan sisanya 10,51% dijelaskan Artinya jika tenaga kerja naik maka
oleh variabel lain yang tidak dimasukkan pertumbuhan sektor pertanian akan naik
ke dalam model. sehingga jumlah tenaga kerja di sektor
Secara serempak diperoleh nilai pertanian diharapkan dapat bertambah.
28
JURNAL AGRICA Vol.15 No.1/April 2022 ISSN 1979-8164 (Print)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica ISSN 2541-593X (Online)
10.31289/agrica.v15i1.5065
Hal ini menunjukkan bahwa tenaga sektor pertanian. Kaum klasik percaya
kerja merupakan salah satu faktor yang bahwa perekonomian yang dilandaskan
paling menentukan dalam proses pada kekuatan mekanisme pasar akan
pembangunan pertanian disuatu wilayah. selalu menuju keseimbangan
Semakin besar jumlah tenaga kerja, lebih- (equilibrium). Dalam posisi
lebih apabila disertai dengan keahlian keseimbangan semua sumber daya,
yang cukup memadai, akan semakin pesat termasuk tenaga kerja, akan digunakan
pula perkembangan pembangunan secara penuh (full employed).
pertanian di wilayah tersebut. Pengaruh positif antara tenaga kerja
Dalam pertumbuhan sektor sektor pertanian terhadap pertumbuhan
pertanian disuatu daerah, tenaga kerja ekonomi sektor pertanian juga didukung
sektor pertanian memberikan andil yang dengan penelitian terdahulu oleh
besar bagi Produk Domestik Regional (Kurniawan, 2008) yang berjudul Analisis
Bruto sektor pertanian. Jumlah penduduk Pengaruh PDRB Sektor Pertanian Dalam
adalah salah satu faktor disuatu daerah. Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten
Kenaikan jumlah penduduk dari waktu ke Temanggung. Pada penelitian ini
waktu mampu menjadi pendorong dan diperoleh hasil bahwa tenaga kerja
penghambat Produk Domestik Regional berpengaruh positif dan signifikan
Bruto sektor pertanian. Besarnya jumlah terhadap PDRB sektor pertanian di
penduduk akan menyebabkan besarnya Kabupaten Temanggung.
tenaga kerja. Hal itu akan membuat Hal ini sesuai dengan penelitian
kenaikan dalam jumlah barang yang (Safira et al., 2019) di mana hasil
diproduksi. Tetapi pada sisi yang lain penelitian diperoleh nilai koefisien regresi
besarnya jumlah penduduk akan tenaga kerja sebesar 0,19, yang artinya
menyebabkan terhambatnya apabila tenaga kerja bertambah sebesar
pembangunan sektor pertanian jika satu persen maka pertumbuhan sektor
pertambahan jumlah penduduk tersebut pertanian meningkat sebesar 0,19 persen.
tidak diimbangi dengan pertumbuhan Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
angkatan kerja. Angkatan kerja adalah pengaruh positif antara tenaga kerja
penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 dengan pertumbuhan sektor pertanian.
tahun) atau jumlah seluruh penduduk Jumlah tenaga kerja yang besar dapat
dalam suatu daerah yang dapat berarti menambah jumlah tenaga
memproduksi barang dan jasa. produktif. Dengan meningkatnya
Hal ini juga searah dengan Teori produktivitas tenaga kerja diharapkan
klasik Adam Smith. Teori ini menganggap akan meningkatnya produksi yang berarti
bahwa manusialah sebagai faktor akan meningkatkan pula pertumbuhan
produksi utama yang menentukan sektor pertanian.
kemakmuran bangsa-bangsa. Dalam hal Pengaruh Luas Lahan Terhadap
ini teori klasik Adam Smith juga melihat Pertumbuhan Sektor Pertanian
bahwa alokasi sumber daya manusia yang Hasil analisis nilai koefisien regresi
efektif adalah pemula pertumbuhan luas lahan sebesar 0,151, artinya apabila
29
JURNAL AGRICA Vol.15 No.1/April 2022 ISSN 1979-8164 (Print)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica ISSN 2541-593X (Online)
10.31289/agrica.v15i1.5065
luas lahan bertambah sebesar satu persen 0,042 < α (0,05). Hal ini menunjukkan
maka pertumbuhan sektor pertanian bahwa H0 ditolak atau H1 diterima, artinya
meningkat sebesar 0,151 persen, dengan variabel bebas yaitu luas lahan sektor
asumsi ceteris paribus. Hal ini pertanian secara parsial berpengaruh
menunjukan bahwa terdapat pengaruh nyata terhadap variabel terikat yaitu
positif antara luas lahan dengan PDRB sektor pertanian di Provinsi
pertumbuhan sektor pertanian dengan Sumatera Utara pada taraf 95%.
nilai prob statistik sebesar 0,0178 < 0,10, Sedangkan penelitian yang dilakukan
maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga oleh (Safira et al., 2019), bahwa koefisien
luas lahan berpengaruh nyata terhadap regresi Luas Lahan sebesar -0,059861
pertumbuhan sektor pertanian. Artinya menunjukkan adanya pengaruh yang
apabila luas lahan pertanian bertambah negatif. Artinya apabila variabel luas lahan
maka akan meningkatkan produksi di yang menurun 1 Hektar, maka akan
sektor pertanian, pertambahan produksi menyebabkan penurunan terhadap PDRB
akibat dari pada pertambahan luas lahan Sektor Pertanian Aceh sebesar 0,059861
maka akan meningkatkan pertumbuhan di juta rupiah, dengan asumsi variabel bebas
sektor pertanian. Pada tahun 2020, lainnya adalah konstan. Penyebab baik
luas lahan sebesar 647.223 ha lahan buruk produktivitas suatu lahan, juga
pertanian yang tersedia untuk diakibatkan oleh subur dan produktif atau
dikembangkan, sebagian besar lahan, tidaknya fungsi lahan tersebut.
yaitu sekitar 429.751 ha atau sebesar Pengaruh Ekspor Pertanian Terhadap
66,4% diarahkan untuk komoditas Pertumbuhan Sektor Pertanian
tanaman semusim. Sisanya seluas Hasil analisis nilai koefisien regresi
2141.972 ha atau sebesar 21,9% untuk ekspor pertanian sebesar 1,827, artinya
komoditas tanaman tahunan, dan 75.500 apabila ekspor pertanian bertambah
ha atau sebesar 11,7% diarahkan untuk sebesar satu persen maka pertumbuhan
padi sawah. Luas lahan pertanian di sektor pertanian meningkat sebesar 1,827
Provinsi Sumatera Utara mengalami persen, dengan asumsi ceteris paribus. Hal
fluktuasi, sejak tahun 1985 hingga tahun ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh
2020, fluktuasi mengarah trend yang positif antara ekspor pertanian dengan
menurun dikarenakan adanya alih fungsi pertumbuhan sektor pertanian dengan
lahan. Hal sesuai dengan teori produksi, nilai prob statistik sebesar 0,0004 < 0,10,
jika lahan yang digunakan mengalami maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga
peningkatan disetiap tahunya maka hasil ekspor pertanian berpengaruh nyata
produksi sektor pertanian itu dapat terhadap pertumbuhan sektor pertanian.
meningkat, sehinggal dapat memberikan Artinya, apabila ekspor pertanian
sumbangsih terhadap produk domestik meningkat maka akan memberikan
regional bruto sektor pertanian. pengaruh yang meningkat terhadap
Hal ini sesuai dengan penelitian pertumbuhan sektor pertanian.
(Dachi, 2016), dimana nilai signifikansi Hal ini sesuai dengan penelitian
atau uji t variabel bebas luas lahan sebesar (Dachi, 2016)di mana dari hasil analisis
30
JURNAL AGRICA Vol.15 No.1/April 2022 ISSN 1979-8164 (Print)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica ISSN 2541-593X (Online)
10.31289/agrica.v15i1.5065
yang didapatkan nilai signifikansi t maju atau sebaliknya. Faktor utama yang
variabel ekspor pertanian adalah sebesar akan menentukan kemampuan suatu
0,02 ≤ α (0,05). Hal ini menunjukkan Negara mengekspor ke luar negeri yaitu
bahwa H0 ditolak atau H1 diterima, artinya daya saing di pasaran luar negeri, keadaan
variabel bebas yaitu ekspor sektor ekonomi di negara-negara lain, kebijakan
pertanian secara parsial berpengaruh proteksi di negara luar dan kurs valuta
nyata terhadap variabel terikat yaitu asing. Kenaikan ekspor akan berakibat
PDRB sektor pertanian di Provinsi terhadap peningkatan pendapatan atau
Sumatera Utara pada taraf 95%. devisa bagi suatu negara dan akan
Transaksi ekspor menggambarkan meningkatkan permintaan terhadap
berbagai produk barang dan jasa yang barang dan jasa didalam negeri. Hal ini
tidak dikonsumsi diwilayah ekonomi akan mengakibatkan peningkatan
domestik, tetapi dikonsumsi oleh pihak terhadap pertumbuhan sektor pertanian.
luar negeri, baik secara langsung maupun Hal ini sejalan dengan teori
tidak langsung. Adapun perkembangan Hecksher-Ohlin, ekspor sangat
dan struktur ekspor di Sumatera Utara berpengaruh terhadap pertumbuhan
yaitu Sumatera Utara mengekspor 33 ekonomi suatu negara. Bahwa suatu
jenis komoditas pertanian bernilai Rp. negara akan mengekspor produknya yang
431,67 miliar ke 37 negara. Komoditas produksinya menggunakan faktor
yang di ekspor itu adalah kopi biji 1.668 produksi yang murah dan berlimpah
ton, minyak sawit 14.198 ton, pinang secara intensif. Kegiatan ini akan
1.336 ton dan bunga krisan 88 ribu menguntungkan bagi negara tersebut,
batang. Selain itu ada asam potong 60 ton, karena akan meningkatkan pendapatan
durian beku 51,9 ton, kulit manis 64,5 ton nasional dan mempercepat proses
dan cengkeh 8,5 ton, bungkil tongkol pembangunan dan pertumbuhan sektor
jagung 142 ton, dan daun cincau 51 ton, pertanian.
gambir 8 ton, jahe 79 ton, kelapa parut .Penelitian selanjutnya dilakukan
626 ton, lidi 367 ton, minyak kelapa 10 oleh (Faiziah, 2014) di mana dari hasil
ton, nipah 10 ton, santan kelapa 79 ton, analisis diperoleh nilai koefisien ekspor
sayuran kubis 856 ton, teh 99 ton, tepung sektor pertanian sebesar 0,001141 yang
sagu 22 ton, tepung tapioka 20 ton, tepung menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
ubi jalar 52 ton, ubi jalar beku 19 ton, positif antara ekspor sektor pertanian
silver prills 278 ton, dan komoditi lainnya. terhadap PDRB sektor pertanian.
Ekspor mencerminkan aktivitas Kondisi ini sesuai apabila melihat
perdagangan antar bangsa yang dapat kembali pada teori ekonomi klasik yang
memberikan dorongan dalam dinamika diungkapkan oleh Adam Smith dan David
pertumbuhan perdagangan internasional, Ricardo, yang berpendapat bahwa
sehingga suatu negara-negara yang perdagangan internasional memainkan
sedang berkembang kemungkinan untuk peranan penting dalam pertumbuhan
mencapai kemajuan perekonomian ekonomi dan ada keuntungan yang
setaraf dengan negara-negara yang lebih diperoleh akibat dari berspeasialisasi.
31
JURNAL AGRICA Vol.15 No.1/April 2022 ISSN 1979-8164 (Print)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica ISSN 2541-593X (Online)
10.31289/agrica.v15i1.5065
32
JURNAL AGRICA Vol.15 No.1/April 2022 ISSN 1979-8164 (Print)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica ISSN 2541-593X (Online)
10.31289/agrica.v15i1.5065
33
JURNAL AGRICA Vol.15 No.1/April 2022 ISSN 1979-8164 (Print)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica ISSN 2541-593X (Online)
10.31289/agrica.v15i1.5065
34