Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ilmu Ekonomi Dan Bisnis, UIN Alauddin Makassar
Faldigunawan789@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, Ekspor dan
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor Industri
Kabupaten Sinjai Periode Tahun 2010 - 2017 baik secara simultan ataupun parsial. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data tahunan yang bersifat sekunder. Data diperoleh dari
Badan Pusat Statistik (BPS) berbagai terbitan. Metode penelitian yang digunakan adalah model
regresi berganda. Hasil pengujian hipotesis secara simultan Investasi, Tenaga Kerja, Ekspor dan
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga berpengaruh signifikan terhadap Laju Pertumbuhan
Ekonomi Sektor Industri Kabupaten Sinjai Periode Tahun 2010 – 2017. Secara parsial Tenaga
Kerja dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga mempunyai pengaruh signifikan terhadap Laju
Pertumbuhan Ekonomi Sektor Industri Kabupaten Sinjai Periode Tahun 2010 – 2017. Sedangkan
Investasi dan Ekspor berpengaruh namun tidak signifikan terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi
Sektor Industri Kabupaten Sinjai Periode Tahun 2010 – 2017. Oleh karena itu Tenaga Kerja dan
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga lebih dominan mempengaruhi Laju Pertumbuhan Ekonomi.
Maka kebijakan Sektor Industri Kabupaten Sinjai seyogyanya lebih difokuskan untuk upaya-upaya
peningkatan Investasi dan memaksimalkan Ekspor.
yang lain. Seperti telah kita ketahui nasional Indonesia. Dari sembilan sektor
pertanian ke sektor industri. Peran dari industri pengolahan, listrik, gas dan air
sektor non pertanian justru ditingkatkan. dan restoran, angkutan dan komunikasi,
Namun menurut Makmun dan Yasin keuangan dan jasa perusahaan, serta jasa-
Hal ini karena hasil-hasil sektor pengolahan adalah sektor yang berada
beriringan. Sektor pertanian dan sektor investasi yang masuk terus meningkat.
Berhasilnya suatu pembangunan yang ini bertujuan untuk mendapatkan
dilakukan tergantung dari beberapa faktor gambaran tentang tingkat ekonomi yang
antara lain sumber daya manusianya, telah dicapai dan nilai output yang
lingkungan, dan teknologi (Suparmoko, Sinjai apabila dilihat dari sisi LPE
1992). Indikator berhasil atau tidaknya memiliki potensi dibeberapa sektor yaitu
sebenarnya dapat dilihat dari beberapa hal dan jasa. Dari sektor industri nilai
antara lain tingkat kesehatan terbesar berasal dari industri non migas,
penduduknya, angka kematian ibu dan sedangkan dilihat dari sektor pengerajin
bayi di negara itu, besar kecilnya tingkat kulit, restoran nilai terbesar berasal dari
pertumbuhan ekonominya.
Sektor Industri secara nyata telah
suatu negara dapat dilihat dari berbagai daerah. Selain itu sektor industri
jasa. Salah satunya dapat dilihat dari mempercepat pembangunan daerah. Tak
nasional adalah nilai barang dan jasa yang sektor yang banyak menyerap tenaga
dihasilkan oleh suatu negara dalam kerja. Melalui industri kecil dan
periode waktu tertentu biasanya satu menengah misalnya, adalah salah satu
lapangan kerja. Tingginya angka pencari penduduk yang cukup padat dengan
kerja dan pengangguran menjadi masalah jumlah penduduk yang besar, hal tersebut
karenanya dengan adanya pengembangan industri yang berbasis tenaga kerja, dan
sektor industri ini sebenarnya sangat juga peluang tumbuhnya industri yang
pemerintah tentunya sangat penting untuk kerja yang memadai yang dapat
kerja meningkat sehingga dengan begitu terbagi menjadi dua, yaitu adalah barang
dua jenis yaitu investasi langsung dan mencakup produk sektor industri dan
maka pertumbuhan ekonomi juga akan menjadi sektor yang paling berpengaruh
lapangan pekerjaan sehingga peningkatan devisa bagi negara karena peminat produk
investasi diharapkan dapat diikuti dengan ini juga datang dari luar negeri. Industri
kerja, ekspor juga merupakan komponen industri hanya terdiri dari beberapa unit
berpengaruh terhadap pendapatan. Barang sumber daya alam yang ada, dapat
menghasilkan industri yang berbagai tangga dalam menunjang peningkatan
dan harapan hidup, fasilitas dan rekreasi adalah sumber daya alam, seperti kualitas
yang lebih banyak dan pelebaran tanah, kekayaan hutan, mineral dan
cakrawala mental orang-orang, dan sumber daya minyak, iklim yang baik dan
penghalang dan menghasilkan ekonomi sumber daya alam yang berlimpah sangat
yang menghasilkan dirinya sendiri bahwa pentik.meski sumber daya alam yang
pertumbuhan ekonomi menjadi mandiri. berlimpah sangat penting akan tetapi bila
Karakteristik utama negara maju adalah itu saja tidak akan cukup, Negara Kongo
kasus se[erti itu menjadi sulit. Terlepas Investasi dilakukan karena adanya
dari ini, faktor politik seperti partisipasi ekspektasi keuntungan yang lebih besar di
pemerintah dalam merumuskan dan masa datang dibanding saat ini. Investasi
tetapi lebih karena mencari untung bahwa semakin banyak jumlah investasi
keuntungan yang akan didapat akan yang makin rendah (Suparmoko, 2000).
Ekonomika Makro menjelaskan bahwa pusat dan daerah yang bertujuan untuk
hasil, tingkat bunga, dan tingkat Pemerintah karena sangat besarnya biaya
keuntungan yang lebih besar sehingga tangga maupun swasta tidak akan mampu
kerja bertambah dan penyerapan tenaga beberapa bentuk investasi, yaitu adalah:
atau luar negri dapat dihitung sebagai negara lain, selera, dan kebijakan
ekspor yang telah dikurangi dengan nilai dapat diproduksi didalam negri
proteksi di negara luar, dan kurs valuta Pengaruh konsumsi rumah tangga
asing. Suparmoko (2000) menyebutkan adalah salah satu variable makro ekonomi
yang dilambangkan “C”. konsep konsumsi. Barangbarang yang di produksi
konsumsi yang merupakan konsep yang untuk di gunakan oleh masyarakat untuk
pembelanjaan yang dilakukan oleh rumah karena ada yang mengkonsumsi, kegiatan
tangga ke atas barang barang akhir dan konsumsi ada karena ada yang
kebutuhan dari orang-orang yang muncul karena ada gap atau jarak antara
yang harus dilakukan walaupun tidak ada untuk menggambarkan sifat sesuatu yang
secara rinci dari variabel dari investasi asumsi faktor lainnya dianggap tetap.
jumlah investasi maka pertumbuhan kerja yang melimpah serta keadaan makro
ekonomi juga akan menurun. Hal ini output, sehingga dengan meningkatnya
primadona bagi para investor dalam potensi dan peluang investasi yang bagus
dan positif dengan nilai koefisien persen karena alokasi dana lebih ke
mengakses layanan serta pendidikan dan dengan pelaksaan program dan kegiatan
daya tarik nilai jual yang tinggi sehingga terhadap meningkatnya pertumbuhan
regresi untuk variabel kontribusi industri Kontribusi yang semakin tinggi dari
lainnya seperti sektor pertanian dan jasa. dengan potensi ekonomi yang
1. Jumlah investasi dilihat dari total produksi barang dan jasa dalam