Anda di halaman 1dari 2

Nama : Bayu Setiawan

Kelas : ES7
NIM : E20192322
Prodi : Ekonomi Syari’ah

Sektor Industri, Penyumbang Perekonomian Terbesar Di Indonesia

(16/12/2019)Pemerintah selalu berupaya untuk


memajukan perekonomian di Indonesia. Segala hal
dilakukan untuk menjaga dan menstabilkan
kemajuan pertumbuhan serta perkembangan
ekonomi. Sumber perekonomian Indonesia
terdiri dari beberapa sektor seperti Pertanian dan
peternakan, sektor pertambangan, sektor
industri, sektor perdagangan , dll. Tahukah
Anda, bahwa sebagian besar sumber
perekonomian Indonesia berasal dari sektor
industri? Ya, hal itu memang benar
adanya.Walaupun di Industri makanan di Indonesia. Indonesia sendiri banyak
penduduknya yang bermata pencaharian
sebagai petani, tak membuat perekonomian lebih unggul dibidang tersebut. Dan meskipun
Indonesia terkenal sebagai Negara yang maritime dan agararis, tetap saja perekonomian
ditunjang oleh sektor industri. Sektor industri merupakan penyumbang perekonomian terbesar di
Indonesia. Bahkan saat ini Indonesia bisa dikategorikan termasuk Negara industri. Menteri
perindustrian Indonesia, Airlangga Hartanto berpandangan bahwa Indonesia dalam proporsi
ekonominya dapat dikategorikan sebagai Negara industri. Pasalnya, sektor industri merupakan
kontributor terbesar bagi perekonomian nasional dengan sumbangannya mencapai lebih dari 20
persen. “Capaian 20 persen sangatlah besar, sehingga Indonesia masuk dalam jajaran elit dunia.
Dalam kategori manufacturing value added, Indonesia masuk dalam 10 besar dunia. Peringkat
ini sejajar dengan brasil dan Inggris serta lebih besar dari Russia,” kata Menperin ketika
menyampaikan orasi ilmiah pada Wisuda Universitas Muhammadiyah Malang ke-86 Periode IV
Tahun 2017 di Malang, Sabtu (25/11).
Perindustrian di Indonesia maju karena banyaknya upaya pembangunan nasional. Diantaranya
industri yang banyak berpengaruh di Indonesia yaitu industri makanan dan minuman, industri
tekstil dan pakaian, industri otomotif, industri kimia, serta industri elektronik. Kelima industri
tersebut bisa dibilang yang paling maju dan paling banyak menyumbang sektor perekonomian
Indonesia. Apalagi industri makanan dan minuman masih menjadi andalan penopang
pertumbuhan manufaktur serta ekonomi nasional dari tahun ke tahun. Ini terlihat dari
konstribusinya yang konsisten dan signifikan terhadap perkembangan PDB serta peningkatan
realisasi investasi. Pada tahun 2017, kementerian perindustrian mencatat, sumbangan industri
makanan dan minuman kepada industry non-migas mencapai 34,95 persen pada triwulan III
2017. Lalu industri makanan menjadi salah satu sektor yang menopang peningkatan nilai
investasi nasional, ditahun 2018 menyumbang hingga 56,60 triliun. Terbaru, sektor tersebut
mampu menarik investasi sebesar US$383 juta dan Rp 8,9 triliun hingga triwulan I tahun 2019.
Hasil kinerja ini menjadikan sektor tersebut kontributor PDB industri terbesar dibanding
subsektor lainnya. Namun, industri lainnya juga tak kalah penting dalam hal penyumbang
perekonomian Indonesia walaupun persentasenya tak sebesar dari sektor industri makanan dan
minuman. Kemenperin saat ini lebih fokus untuk memacu pengembangan industri nasional agar
lebih berdaya saing di kancah global. Salah satu upaya yang harus dilakukan yaitu
mengidentifikasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh pelaku industri dan mencari solusinya.
Menperin menyebutkan, hal pertama yang menjadi tantangan di dunia industri Indonesia yaitu
tingginya bahan baku. Salah satunya adalah gas. Untuk kebutuhan industri, harga gas di
Indonesia masih relatif tinggi dibandingkan dengan Negara-negara lain. Hal yang kedua menjadi
tantangan yaitu perlunya penambahan infrastruktur seperti pelabuhan dan akses jalan yang
terintegrasi. Selanjutnya perluasan kawasan industry lebih tepatnya di pulau Jawa, sehingga
terwujudnya Indonesia sentris. Lalu tantangan yang ketiga adalah perlunya SDM industri yang
kompeten. Hal lain yang juga harus diperhatikan yaitu mengenai pengolahan limbah, karena
pada dasarnya sebuah industri pasti menghasilkan limbah. Limbah tersebut kadang juga turut
mencemari lingkungan yang menyebabkan lingkungan menjadi tidak sehat. Dalam hal ini
pemerintah dan pihak perindustrian harus berupaya maksimal dalam mengelola limbah-limbah
tersebut supaya tak mencemari lingkungan dan merugikan masyarakat. Itulah mungkin beberapa
tantangan dan kendala dalam pengelolaan industri yang harus ditangani sebaik mungkin.
Pemerintah juga terus berupaya untuk mengembangkan industri yang lain. Seperti pada saat ini,
Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk membangun industri manufaktur melalui
percepatan implementasi industri 4.0 yang berpotensi mentransformasikan industri menjadi lebih
efisien dan berdaya saing global.

Anda mungkin juga menyukai