PENDAHULUAN
Selain sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia juga
penyediaan kesempatan kerja yang lebih luas, sedangkan kesempatan kerja yang
pertanian disebabkan karena alih fungsi lahan. Hal ini yang mempengaruhi tingkat
dengan melakukan usaha produksi. Indonesia yang merupakan salah satu negara
baku industri dan mendukung usaha produksi baik yang dilakukan oeh industri
bersala besar, menengah maupun industri dalam skala kecil yang merupakan salah
Salah satu sektor industri ini adalah sektor industri berskala kecil dan menengah.
Tatkala krisis ekonomi melanda negeri ini hampir satu dekade silam yang mampu
perusahaan bermodal besar justru “tiarap” yang muncul ke permukaan dan relatif
nyata. Justru karena tidak terlalu besar, sektor industri kecil menengah dapat lebih
fleksibel terhadap perubahan bahkan krisis dan dalam keadaan tersebut masih
NAD, 2007).
potensi pasar yang besar dari penduduk Indonesia dan kondisi geografis yang unik
membuat unit-unit industri kecil bermunculan. Industri kecil yang bersifat home
keluarga.
masyarakat di pesisir pantai karena menjadi lahan subur untuk ditanami tanaman
pandan. Desa Lueng Bimba merupakan salah satu desa yang tergolong desa
swakarya lanjutan di wilayah pesisir Kabpaten Pidie Jaya dengan salah satu
bergerak di bidang anyaman tikar pandan. Kegiatan ini sudah menjadi tradisi
yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah industri anyaman
masyarakat Desa Lueng Bimba, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya?
masyarakat Desa Lueng Bimba, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya.
1. Manfaat teoritis
LANDASAN TEORITIS
Istilah industri berasal dari bahasa Latin, yaitu industria yang artinya
buruh atau tenaga kerja. Dalam pengertian yang sempit, industri adalah suatu
kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi
dan barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi penggunaannya,
tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa (Drs. Edi Setiawan dan
mengolah bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi/atau barang jadi
disimpulkan bahwa industri adalah suatu kegiatan yang bersifat produktif atau
menghasilkan keuntungan.
ekonomi yang dilakukan perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan,
komersial, yang mempunyai kekayaan bersih (diluar tanah dan bangunan) paling
banyak Rp. 200 juta, dan mempunyai penjualan pertahun sebesar satu miliar atau
itu, pembangunan sektor industri senantiasa mendapat perhatian yang besar dari
hal-hal berikut:
pembangunan daerah,
nasional.
maupun usaha kelompok (badan usaha) karena dengan adanya industri diharapkan
pekerja walaupun tenaga kerja berasal dari dalam keluarga pengelola industri itu
- Reproduktif
- Manufaktural
c. Industri fasilitatif
3. Berdasarkan lokasinya:
pemasaran hasil produksi yang dilakukan oleh suatu industri karena sesuai dengan
salah satu tujuan berdirinya yaitu untuk merubah perekonomian ke arah yang
lebih maju.
Industri rumah tangga dikenal juga sebagai home industry. Secara harfiah,
home berarti rumah tempat tinggal atau kampung halaman. Sedangkan industry
perusahaan. Singkatnya, home industry adalah rumah tangga usaha produk barang
atau juga perusahaan kecil. Industri rumah tangga dapat dikatakan sebagai usaha
usaha kecil yang dikelola oleh keluarga dan rumah difungsikan sebagi pusat dari
kegiatan industri.
jenis kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah.pengertian usaha kecil secara jelas
tercantum dalam UU No.9 tahun 1995. Kriteria lainnya dalam UU No.9 tahun
1995 adalah milik WNI, berdiri sendiri, berafilitasi langsung atau tidak langsung
dengan usaha menengah atau besar dan berbentuk badan usaha perorangan, baik
badan usaha maupun tidak ( Tambunan, 2002). Tambunan menambahkan, industri
rumah tangga (IRT) merupakan unit-uit usaha yang sifatnya lebih tradisional,
dalam arti tidak menerapkan sistem organisasi dan manajemen yang baik serta
lazimnya dalam perusahaan modern, tidak ada pembagian tugas kerja dan sistem
pembukuan yang jelas, proses produksi dilakukan disamping atau di dalam rumah
musiman, erat kaitannya dengan siklus di sektor pertanian. Industri rumah tangga
rendah yang dilakukan oleh sebagian penduduk yang tidak bisa mendapatkan
pekerjaan lain dengan pendapatan yang lebih baik, antara lain tingkat pendidikan
Anoraga (2004), “usaha kecil informal adalah berbagai usaha yang belum
terdaftar, belum tercatat dan belum berbadan hukum, antara lain petani penggarap,
industri rumah tangga, pedagang asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima
dan pemulung”.
merupakan suatu unit kegiatan produksi atau pelayanan yang membentuk badan
rumah ini adalah keluarga itu sendiri ataupun salah satu dari anggota keluarga
ekonomi ini secara tidak langsung membuka lapangan pekerjaan untuk sanak
saudara ataupun tetangga di desa setempat. Dengan begitu, usaha perusahaan kecil
ini otomatis dapat membantu program pemerintah dalam upaya mengurangi angka
atau di dalam rumah pemilik usaha, mereka tidak mempunyai tempat khusus.
Sebagaimana nama kegiatan ekonomi ini, industri rumah tangga pada umumnya
di tempat tersebut.
Anyaman seringkali dibuat dari bahan yang berasal dari tumbuhan, namun serat
plastik juga bisa digunakan. Bahan yang digunakan bisa bagian apapun dari
tanaman, seperti bagian inti batang, bagian daun atau keseluruhan dari ketebalah
tanaman. Anyaman bersifat ringan tapi kuat menjadikannya cocok sebagai perabot
Marga pandanus tercatat memiliki anggota sekitar 700 jenis (Stone, 1982).
Sebagian besar anggota pandan ini tumbuh di sekitar pantai daerah tropika.
Anggot apandan ini dicirikan dengan daun yang memanjan (seperti daun palem
atau rumput), sering tepinya bergerigi (berduri), memiliki akar tunjang yang
menopang tumbuhan ini. Buah pandan tersusun dalam tandan hingga membentuk
bulat tidak sempurna, seperti buah durian. Daunnya selalu hijau (evergreen),
kecuali yang telah kering sehingga beberapa dari anggota tumbuhan ini dijadikan
tanaman hias. Namun bahan baku dalam pembuatan tikar pandan adaah daun yang
telah dikeringkan.
sebagainya untuk lapik duduk (tidur, salat, dsb). Jadi tikar pandan bisa dikatakan
sebagai suatu produk anyaman ruah tangga dari daun pandan dengan tujuan agar
pencarian usaha atau upah yang diterima oleh seseorang atau perusahaan dalam
bentuk gaji, bunga, sewa, dan laba termasuk juga beragam tunjangan seperti
“pendapatan adalah eksprsi moneter dari keseluruhan produk atau jasa yang
Sedangkan menurut (Winardi, 1992) pendapatan adalah hasil berupa uang atau
materi lainnya yang dapat dicapai dari pada penggunaan faktor-faktor produksi.
adalah semua penghasilan yang diperoleh dari pihak lain berupa uang, gaji, upah,
sewa dan laba sebagai balas jasa yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan
penghasilan antar rumah tangga juga berasal dari perbedaan jumlah pekerja dalam
suatu keluarga. Alasan lain perbedaan tingkat penghasilan keluarga karena adanya
berawal dari usaha keluarga yang turun temurun dan pada akhirnya meluas ini
kampung sekitarnya. Kegiatan ekonomi ini biasanya tidak begitu menyita waktu,
tangga nisa dijadikan sebagai usaha tetap atau sebagai alternatif dalam
dilakukan dan dipusatkan di rumah. Industri rumah tangga disebut juga usaha
METODE PENELITIAN
Untuk memperoleh data agar sesuai dengan judul, maka penelitian ini
diadakan di Desa Lueng Bimba, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya.
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi. Adapun sampel dalam
pandan. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006:134) yang menyatakan
“apabila objek kurang dari 100 maka lebih baik diambil sampel semuanya
maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Populasi dalam
penelitian ini berjumlah 220 KK berdasarkan data sensus tahun 2011. Setelah
melakukan penelitian, terdapat 186 kelurga pelaku industri anyaman tikar pandan.
Karena populasi lebih dari 100 maka sampel yang diambil sebanyak 15% atau
sekitar 28 keluarga.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
rumah tangga dan industri kecil di Desa Lueng Bimba, maka teknik analisis data
yang digunakan adalah tenik analisis data deskriptif. Metode deskriptif ini tidak
hanya sekedar pengumpulan data saja, tetapi dilanjutkan dengan pengolahan data.
F
P= x 100 %
N
Keterangan:
P = persentase
N = jumlah responden
berikut.
BAB IV
DESKRIPSI WILAYAH
sebelah utara antara Kecamatan Meurah Dua dan Kecamatan Ulim. Berdasarkan
data dari Kecamatan Meurah Dua, Desa Lueng bimba memiliki luas wilayah
sebesar 2,61 km2. Luas wilayah desa dipergunakan untuk persawahan 45 Ha,
wilayah pesisir selat malaka yang sangat cocok dipergunakan untuk ditanami
sekolah, polindes dan lahan kosong milik warga yang sebagian ditanami tanaman
pandan.
Angka, 2013), penduduk Desa Lueng Bimba berjumlah 778 jiwa dengan jumlah
laki-laki 370 jiwa dan perempuan 408 jiwa yang terdiri dari 220 KK. Komposisi
swakarya (Meurah Dua Dalam Angka, 2013), yang dicirikan dengan perubahan
pola pikir akibat kontak dengan kebudayaan luar, kebiasaan atau adat istiadat
sudah tidak mengikat penuh, sudah mulai mempergunakan alat-alat dan teknologi
pendidikan, jalur lalu lintas dan prasarana lain yang telah meningkat, serta jalur
lalu lintas antara desa dan pusat kabupaten sudah lancar. Penduduk Desa Lueng
Bimba tidak hanya terdiri dari penduduk asli, tetapi juga terdiri dari pendatang
yang sudah membaur dan menetap di desa tersebut, baik karena faktor pkerjaan
diantaranya sebagai petani, nelayan, petani tambak, pegawai, pedagang dan buruh
No Pekerjaan Persentase %
1 Petani 50
2 Pedagang 2,5
3 Nelayan 30
4 Petani Tambak 10
5 PNS 2,5
6 Buruh Kasar 5
Jumlah 100
Sumber: Kantor Kepala Desa Lueng Bimba, 2013
adalah petani sebesar 50%, sedangkan yang terendah yaitu pedagang dan PNS
sebesar 2,5%.
Dilihat dari segi fisik, gampong Lueng Bimba Kecamatan Meurah Dua
Kabupaten Pidie Jaya belum bisa dikatakan lengkap dalam memiliki sarana dan
prasarana pendukung, dalam proses pelayanan masyarakat baik dari segi agama,
Sarana yang tersedia di Desa Lueng Bimba yang terbanyak terdiri dari 161
masyarakat satu unit polindes dan 8 MCK/WC Umum. Untuk proses belajar
mengajar hanya tersedia satu unit SD, dan satu PAUD serta 4 unit balai pengajian.
BAB V
Kecamatan Meurah Dua Kapupaten Pidie Jaya dapat dilihat pada tabel-tabel
berikut ini.
Dari tabel 5.1.1 di atas dapat dilihat bahwa 22 orang atau 78,5%
merupakan responden yang melakukan usaha anyaman tikar pandan lebih dari 10
Lueng Bimba pada umumnya telah melakukan usaha anyaman tikar pandan
selama lebih dari 10 tahun. Sejumlah responden yang memberi jawaban secara
lisan bahwa usaha anyaman tikar pandan sudah dilakukan secara turun temurun.
menjawab usaha anyaman tikar pandan sebagai pekerjaan utama. Sedangkan 18%
sampingan.
menjawab usaha anyaman tikar pandan merupakan usaha sendiri atau yang
Tabel 5.1.4 Usaha anyaman tikar pandan dilakukan oleh perempuan saja
Dari Tabel 5.1.4 di atas dapat diketahui bahwa pekerjaan anyaman tikar
pandan ini hampir sepenuhnya dilakukan oleh kaum perempuan saja berdasarkan
penelitian yang dilakukan, tidak ada kaum laki-laki yang terlibat langsung dalam
usaha ini.
tikar pandan memperoleh bahan baku untuk usahanya dari orang lain. Hal ini
dikatakan bahwa jumlah responden yang membeli bahan baku dari orang lain
lebih banyak dari pada responden yang memperoleh dari hasil budidaya sendiri,
yaitu 64:36 %.
Tabel 5.1.6 Asal modal awal untuk menjalankan usaha anyaman tikar pandan
Dari tabel 5.1.6 di atas dapat diketahui bahwa semua pengusaha industri
anyaman tikar pandan tidak ada responden yang mendapat dana dari pemerintah
responden atau 60,7% lebih yang menjawab modal pribadi selebihnya 39,3%
menjawab bahwa pengeluaran modal per bulan mereka mencapai 1 juta s/d 2 juta,
selebihnya menjawab pengeluaran mereka sebesar 3 – 4 juta per bulan. Tidak ada
responden yang menjawab pengeluaran lebih dari 4 juta, ini menandakan bahwa
masyarakat Desa Lueng Bimba tidak ada yang mengeluarkan modal lebih dari 4
Tabel 5.1.8 Mendapatkan bantuan usaha dari pihak pemerintah atau swasta
mendapat bantuan dari pemerintah maupun dari pihak swasta, kecuali seorang
responden. Dari penelitian diketahui bahwa yang tidak mendapatkan bantuan ini
adalah pengusaha yang belum mencapai 3 tahun usaha, karena bantuan tersebut
2 – 4 orang 21 75
5 – 7 orang 7 25
7 – 10 orang 0 0
Jumlah 28 100%
Sumber: Penelitian, 2013
anggota keluarga.
Tabel 5.1.10 hasil produksi anyaman tikar pandan dalam waktu satu bulan
35,7% menjawab hasil produksi anyaman tikar pandan mereka dalam waktu satu
bulan 3 s/d 4 tikar, sedangkan jawaban paling sedikit diberikan oleh 4 responden
dengan hasil produksi 1 s/d 2 tikar per bulan. Hal ini dikarenakan para responden
Tabel 5.1.11 pendapatan usaha anyaman tikar pandan dalam waktu satu bulan
pelaku usaha anyaman tikar pandan yang tadinya malakukan usaha ini
bahwa usaha industri anyaman tikar pandan di Desa Lueng Bimba mengalami
Dari tabel 5.1.13 diatas diketahui bahwa pelaku industri anyaman tikar
pandan di Desa Lueng Bimba hanya sedikit yang mengalami kerugian dalam
usahanya, yaitu sebanyak 25%. Kerugian ini terjadi pada waktu tertentu seperti
ketika banjir dan musibah besar lainnya. Karena resiko kerugian yang kecil dan
jarang terjadi, sehingga tidak heran apabila sekarang banyak dijumpai kaum
perempuan di Desa Lueng Bimba yang memulai menekuni usaha anyaman tikar
pandan ini.
Dari tabel 5.1.14 di atas diketahui bahwa hasil produksi dari industri
anyaman tikar pandan yang dilakukan oleh keluarga dari masyarakat Desa Lueng
Bimba tidak hanya diminati oleh pembeli lokal saja, tetapi juga diminati oleh
pembeli dari luar daerah, dalam hal ini berasal dari luar kabupaten Pidie Jaya.
Dari tabel 5.1.15 di atas diketahui bahwa sebanyak 6 responden atau 14,3%
5.2. Pembahasan
dapat terpenuhi. Hasil produksi dari anyaman tikar pandan ini sudah dikenal luas