PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Indonesia termasuk lima negara yang terbesar di dunia termasuk dalam jumlah
penduduk. Aset ini dapat dijadikan sebagai salah satu kekuatan bangsa Indonesia dalam
menghadapi pesaingan global jika dikembangkan secara efektif.
Pengembangan industri diarahkan untuk meningkatkan produksi guna untuk memenuhi
kebutuhan pangan dan industri dalam negeri. Meningkatkan ekspor, meningkatkan
pendapatan masyarakat, memperluas kesempatan kerja dan mendorong pemerataan
kesempatan usaha.
Usaha dari bahan kacang kedelai ini adalah salah satu jenis kacang-kacang yang
memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Di Indonesia sendiri, kedelai menjadi
sumber gizi protein nabati yang utama, namun Indonesia tetap harus mengimpor kedelai
ini terjadi karena kebutuhan Indonesia yang tinggi akan kedelai putih. Kedelai putih ini
paling baik ditanam dipersawahan atau diladang antara musim kemarau dan musim
penghujan. Manfaat utama kedelai adalah dari biji bisa dibuat menjadi tahu, kecap,
tempe, susu kedelai, minyak kedelai. Hasil dari olahan tahu dan tempe merupakan
makanan menyehatkan dan mengandung gizi, seperti protein yang tinggi, karbihidrat,
lemak, mineral dan vitamin.
Dalam pembuatan tempe kedelai tidak sulit dan dapat dilakukan dengan
menggunakan alat-alat yang dipergunakan untuk usaha kecil sangat dianjurkan
menggunakan alat-alat mekanis, pembuatan tempe secara tradisional biasanya digunakan
tepung tempe yang dikeringkan dibawah sinar matahari sebagai pengganti ragi. Tetapi
pembuatan tempe banyak yang menggunakan ragi tape.
Usaha pembuataan tempe kedelai yang dilakukan di RW 08 utan panjang
Kecamatan Kemayoran ini masih menggunakan cara tradisional yang umumnya dengan
tenaga kerja yang berasal dari dalam keluarga sendiri dan usaha penjualan tempe kedelai
ini diambil oleh masyarakat sekitar atau dijualkan ke pasar dan toko-toko.
Setiap pengusaha dalam menjalankan laba sebesar-besarnya dengan jalan
memaksimalkan pendapatan, memenimalisir biaya dan sebagainya. Analisis usaha
merupakan pendapatan yang sangat penting bagi usaha. Dalam usaha yang dijalankan
selalu ada risiko yang harus siap diterima oleh pengusaha tersebut. Oleh karea itu,
analisis pendapatan sangat perlu dilakukan dalam sebuah usaha untuk mengetahui berapa
besar biaya yang harus dikeluarkan dan berapa besar tingkat pedapatan yang diperoleh
oleh pengusaha yang akan menjalakan usah tersebut.
Keberadaan industri memiliki peranan dalam membuka lapangan pekerjaan dan
menambah perekonomian daerah. Memaksimalkan keuntungan tidak hanya didapat dari
sudut pandang bahan baku saja namun, dari segi tenaga kerja juga perlu diperhatikan,
tenaga kerja yang terampil dan terdidik akan senantiasa memaksimalkan hasil produksi
yang akan ditawarkan pada konsumen, pengusaha dan tenaga kerja yang kreatif juga
akan dapat menarik konsumen dari cara pekerjaan hingga tampilan bentuk yang akan
dipasarkan, tidak hanya itu besarnya modal juga berpengaruh terhadap output produksi
yang siap untuk dipasarkan, dalam mensiasati hal tersebut perlu adanya pembekalan yang
dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia melalui aspek
teknologi, permodalan, pemasaran serta aspek-aspek lain yang mendukung kegiatan
industri tersebut kearah yang lebih baik.
Berkaitan dengan hal tersebut, home industri akan memberikan peluang lebar bagi
pendapatan masyarakat RW.08 Utan Panjang Kec Kemayoran, karena merupakan sumber
pendapatan perekonomian yang di jalankan dalam usaha. Banyak atau sedikit pendapatan
yang diperoleh masyarakat sagat tergantung dengan usahanya itu karena merupakan
sumber penghasilannya.
Berdasarkan hasil pengamatan lapangan maupun riset yang kami lakukan bahwa
puluhan masyarakat memperoleh penghasilanya dari usaha home industri. Bagi
masyarakat di RW.08 Utan panjang bila usaha home industri ini terus dikembangkan dan
dikelola dengan baik, di harapkan akan dapat memberikan pendapatan yang banyak.
Sampai saat ini pengaruh home industry terhadap perekonomian masyarakat RW.08 Utan
Panjang pendapatanya masih menimal. Lingkungan produksi tempe di utan panjang
tidak ada pembuangan sampah sehingga sisa limbah produksi sampah kulit kedelai dan
air rebusan diberikan ke hewan ternak, untuk pelayanan kesehatan kurang memadai
lanjutttttttttkan dan kembangankan kesehatannyaaaa
2. Tujuan umum
Tujuan dari uraian di atas adalah “Untuk nebgetahui masalah apa saja yang ada di
home industry di pabrik Tempe rw 08 utan panjang kec kemayoran
3.tujuan khusus
a. Memberikan saran atau masukan yang berhubungan dengan kselematan kerja dan
kesehatan di pabrik tempe
b. Menambah pengetahuan tentang produksi tempe.
c. Sebagai referensi penelitian tentang industri tempe bagi yang akan mengadakan
penelitian lebih lanjut.
d. Dapat dijadikan referensi bagi ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan industri
tempe.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Industri ekstraktif: industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. Contoh :
pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.
4
http://pusatukm.com/pengertian-definisi-macam-jenis-dan-penggolongan-industri-di-indonesia/,
2. Industri nonekstaktif: industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam
sekitar.
3. Industri fasilitatif: industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual
kepada para konsumennya. Contoh : asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain
sebagainya.
1. Industri padat modal: industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk
kegiatan operasional maupun pembangunannya
2. Industri padat karya: industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja
atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.
1) Industri rumah tangga Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah
antara 1-4 orang.
2) Industri kecil Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-
19 orang.
3) Industri sedang atau industri menengah adalah industri yang kariyawannya / tenaga kerja
berjumlah antara 20-99 orang.
4) Industri besar Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara
100 orang atau lebih.
5
http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-definisi-macam-jenis-dan-penggolongan-industri-di-
indonesia-perekonomian-bisnis.html , di akses pada tanggal 12 juni 2022
Home Industri
Home berarti rumah, tempat tinggal, ataupun kampung halaman. Sedang industry,
dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang dan ataupun perusahaan.
Singkatnya, Home Industry (atau biasanya ditulis/dieja dengan “Home Industri”) adalah
rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan
kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah
Tempe adalah salah satu makanan tradisional khas Indonesia. Di tanah air, tempe
sudah lama dikenal selama berabad-abad silam. Makanan ini diproduksi dan dikonsumsi
secara turun temurun, khususnya di daerah Jawa Tengan dan sekitarnya. Kata “tempe”
diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada masyarakat Jawa Kuno terdapat makanan
berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut tumpi. Makanan bernama tumpi
tersebut terlihat memiliki kesamaan dengan tempe segar yang juga berwarna putih. Boleh
jadi, ini menjadi asal usul dari nama kata “tempe” berasal.
Tempe merupakan makanan yang terbuat dari biji kedelai dengan menggunakan
jamur Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae atau beberapa bahan lain yang diproses
melalui fermentasi yang dikenal sebagai “ragi tempe”. Lewat proses fermentasi ini, biji
kedelai mengalami proses penguraian menjadi senyawa sederhana sehingga mudah
dicerna.
Berikut Bahan-Bahan Dan Langkah-Langkah Pembuatan Tempe 6
Bahan-Bahan
6
Langkah-langkah
3.pengertian k3
Keselamatan dan kesehatan kerja memiliki penerapan dan pelaksanaan pekerjaan yang
memiliki beberapa tujuan. Terdapat 3 tujuan dari penerapan dari Keselamatan dan Kesehatan
Kerja ini, yaitu :
A) Melindungi dan menjamin kesehatan dan keselamatan kerja dan setiap orang yang
bekerja.
B) Menjamin agar sumber dari setiap produksi dapat digunakan dengan aman.
Dari penjabaran tersebut yang menjabarkan dari tujuan penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, terdapat harmoni mengenai penerapan dari Keselamatan dan Kesehatan
Kerja antara seorang pengusaha, seorang tenaga kerja dan sebuah Negara. Sehingga di masa
selanjutnya atau masa yang akan datang, baik dalam waktu yang singkat ataupun dalam
waktu jangka panjang, penerapan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja di semua Negara
khususnya Negara Indonesia bisa dilaksanakannya penerapan tersebut secara nasional
menyeluruh yaitu seperti dari Sabang sampai Merauke. Seluruh masyarakat Indonesia bisa
sadar dalam hal yang mengenai pentingnya dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan dapat
melaksanakannya dalam kegiatan sehari – hari baik itu terjadi di tempat kerja ataupun di
lingkungannya sendiri.
Meski dari beberapa perusahaan masih belum sempurna dalam menerapkan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, tetapi banyak juga perusahaan yang memiliki kesadaran yang
mementingkan kepentingan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Ini terlihat dari
banyaknya perusahaan yang telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja sesuai dengan peraturan Negara.
Berkaitan dengan hal tersebut, penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja menjadi kewajiban untuk perusahaan yang mempekerjakan yang paling sedikit yaitu
terdapat sebanyak 100 orang pekerja atau memiliki tingkat potensi yang sangat bahaya yang
tinggi. Meski demikian, bukan berarti perusahaan yang memiliki pekerja kurang dari 100
orang atau bahkan tidak mempunyai potensi bahaya yang tinggi sekalipun, tidak perlu
membutuhkan adanya penerapan dari Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Sebab pelatihan dan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi seorang pekerja disini
sangat dibutuhkan untuk meminimalisir kondisi berbahaya yang kemungkinan akan terjadi.
1. Untuk meningkatkan efektif dari perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
terencana, terstruktur serta terintegritasi.
2. Untuk mencegah dan mengurangi terjadinya sebuah kecelakaan kerja atau penyakit yang
juga bisa terjadi akibat pekerjaan. Hal ini melibatkan para pekerja, manajemen dan serikat
seorang pekerja.
3. Untuk menciptakan keadaan di tempat kerja yang nyaman, aman dan juga efesien agar
mendorong produktif.
Dengan pemahaman yang terdapat pada 3 tujuan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja, maka bisa dilihat, jika muara dari tujuan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini adalah berguna untuk mendorong prokdutivitas di
tempat kerja atau di suatu perusahaan. Yang mana relevan tujuannya berkaitan dengan efektif
perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang dilakukan secara terencana.
Adanya penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ini sangat diharapkan agar bisa
mencegah terjadinya kecelakaan serta penyakit yang diakibatkan dari proses bekerja
sehingga dapat terwujud tempat kerja yang nyaman dan aman.