Anda di halaman 1dari 20

PRAKTIK PROFESI NERS

KEPERAWATAN N E U R O V A S K U L E R
TAHUN AKADEMIK 2021-2022

Nama Preceptee: Janiar Khakikoh

NPM: 20210940100057

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JAKARTA TAHUN 2021-2022

Jl. Cempaka Putih Tengah 1/1 Jakarta Pusat, Kode Pos 10510 Telp/Faks :
021-42802202
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta, Telp/Faks: 021-42802202

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN (KASUS RESUME)

Nama Preceptee : janiar khakikoh


Tempat Praktek : IGD RS PON
Tanggal Pengkajian : 9 Juni 2022

A. Identitas diri pasien

Nama inisial Pasien : Tn. T Tanggal masuk RS : 9 Juni 2022


Tempat/Tgl Lahir : 09-06-1965 Sumber informasi : Pasien, keluarga
Umur : 60 Tahun Diagnosa Medik : Stroke Hemorhagic
ICH 5
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Suku : jawa
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat :

B. Data Fokus
Data Subjektif
 Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami penurunan kesadaran
 Keluarga pasien mengatakan tiba – tiba terjatuh saat berjalan kekamar
 Keluarga mengatakan saat dirumah pasien bicara melantur, tidak nyambung saat ditanya
 Keluarga mengatakan pasien mempunyai riwayat hipertensi, tetapi dalam 1 tahun
ini pasien jarang untuk kontrol

Data Objektif:
 Kesadaran: Apatis GCS: E3 Vafasia M4
 Gerakan pasien terlihat lemah, bagian kaki dan tangan kiri mengalami kelemahan
 TD: 185/90 mmHg N: 88 x/menit S: 36,80C R: 20 x/menit
 Bicara pelo
 Kekuatan otot

5555 2222

5555 3333

C. DATA PENUNJANG
- Ct-Scan kepala polos: Hematoma (hygroma) frontotemporoparietal bilateral dominan
sisi kiri
- Laboratorium
Hematologi Hasil Nilai Rujukan Satuan
HB 15.10 13.2-17.3 g/dl
Hematokrit 48 40-55 %
Leukosit 8.20 3.80-10.60 Ribu/ul
Trombosit 190 150-440 Ribu/ul
Eritrosit 4.40 4.40-5.90 Juta/ul
VER 90 80-100 Fe
HER 32 26-34 Pg
KHER 35 32-36 g/dl
Ureum 43 10-50 Mg/dl
Kreatinin 0,9 <1.4 Mg/dl
GDS 160 135-147 Mg/dl
Natrium 137 135-147 mEq/l
Kalium 4.1 3.5-5.0 mEq/l
Klorida 109 94-111 mEq/l

D. PENATALAKSANAAN
1. Oral
- Captropil 1 x 25 mg
2. Injeksi
- Transamin 3 x 1 ampul
- Citicolin 2 x 500 mg
- Manitol 250 cc/8 jam 3 x 125
3. Gizi
Diit: makanan rendah garam
4. PATOFLOW

Hipertensi

Aliran dan tekanan darah menjadi tinggi

Beban yang dialami pembuluh menjadi besar/kuat

Dinding pembuluh darah menjadi rusak

Merokok Plak Aterosklerosis

Pembuluh darah tidak mampu lagi menahan tekanan

Pembuluh darah yang menuju ke otak pecah

Perdarahan di prontotemporoparietal Mendesak


komponen didalam
kranial
Stroke hemoragic

Edema serebral
Kerusakan pusat Gerakan Iskemik arteri serebri media
motorik di frontal bagian
depan (girus presentalis) Peningkatan TIK
Gangguan Kerusakan N
Wernick facsialis
Hemisfer kiri
Penurunan kapasitas adaptif
Kontrol otot fascial intakranial
Pemahaman
Hemiparese dekstra menjadi lemah
bahasa terganggu

Gangguan mobilitas Ketidakmampuan bicara


fisik

Kerusakan articular, bicara


pelo (disatria)

Gangguan Komunikasi Verbal


ANALISA ILMIAH
NO FAKTOR RISIKO, TANDA, GEJALA, ANALISA
DIAGNOSTIK, PENATALAKSANAAN

FAKTOR RISIKO
1 Usia Semakin bertambah usia risiko stroke makin
tinggi, hal ini berkaitan dengan elastisitas
pembuluh darah
2 Hipertensi Dalam keadaan hipertensi maka aliran sangat
kuat dan tekanan nya juga tinggi sehingga
beban yang dialami pembuluh darah juga
sangat tinggi/kuat, aliran yang sangat tinggi ini
lama- lama bisa merusak dinding dari
pembuluh darah tersebut, hal ini dapat
membuat terbentuknya plak. Pembuluh darah
yang tersumbat oleh karena adanya
pembentukan plak tersebut tidak dapat lagi
menahan tekanan, akhirnya pembuluh darah
yang menuju ke otak pecah dan
menimbulkan perdarahan terjadilah stroke
hemoragic
3 Merokok Rokok dapat menimbulkan plak pada pembuluh
darah oleh nikotin yang merupakan kandungan
dari rokok tersebut sehingga terjadi
aterosklerosis, lama-lama akan menumpuk
yang menyebabkan tekanan pada pembuluh
darah semakin berat, pembuluh darah tidak
mampu lagi menahan tekanan tersebut,
pembuluh darah menuju otak yang membawa
oksigen dan nutrisi ke otak pecah dan
menimbulkan perdarahan
pada otak
TANDA DAN GEJALA
1 Hemiparese Sinistra Disebabkan karena adanya hematom, saat
pembuluh darah yang menuju ke otak pecah
maka oksigen tidak dapat dibawa ke otak
sehingga mengakibatkan inpark pada bagian
otak yang mengontrol gerakan (korteks motoric
primer) dari korteks bagian depan yaitu prontal
(girus presentralis). Infark yang terjadi pada
bagian otak sebelah kiri akan menyebabkan
hemiparese bagian kanan tubuh (dekstra) dan
sebaliknya karena jaringan saraf berjalan
bersilangan dalam jalur pyramid dari otak saraf
Spinal
2 Penurunan Kesadaran Ini kaitannya dengan foramen magnum yaitu
lubang terbuka pada tengkorak, merupakan
lorong sistem saraf pusat yang menghubungkan
otak dengan sumsum tulang belakang. Saat
rongga kepala sudah tidak bisa lagi
mengkompensasi tekanan akibat dari pecahnya
pembuluh darah di otak maka dia akan
menekan bagian bawah tadi foramen magnum
sehingga akan menekan area servikal disitu ada
yang mengatur pernapasan terganggu,
kesadaran juga terganggu sehingga pasien juga
mengalami penurunana kesadaran
3 Nyeri Kepala Berat Karena otak mengalami kekurangan oksigen
(hypoxia)
4 Afasia sensorik/ wernick (bicara Disebabkan akibat adanya hematom di lobus
ngawur, tidak nyambung saat temporal kiri yang berfungsi sebagai pengertian
ditanya) bahasa sehingga pengertian bahasa dihambat,
kata dan kalimat tidak jelas dimengerti dan
pembentukan kalimat dihambat
5 Kekuatan otot Karena korteks motoric primer (girus primer)
mengalami hematom pada bagian kanan atau
5555 2222 inpark sehingga menyebabkan hemifarese
sinistra (kontralateral), hemiparese atau
5555 3333 kelemahan mengakibatkan kekuatan otot
mejadi berkurang
6 Disatria (pelo) Akibat kerusakan pada saraf kranialis ke VIII
(Fasialis) yang menyebabkan wajah tertarik ke
salah satu sisi pada pasien yaitu ke sisi kanan
DIAGNOSTIK
1 Ct-Scan kepala polos: Hematoma Ct-Scan merupakan pemeriksaan penunjang
(hygroma) frontotemporoparietal utama (gold standard) pada pasien yang
bilateral dominan sisi kanan dicurigai stroke. Adanya perdarahan pada
bagian frontotemporoparietal dominan sisi
kanan dapat menekan atau mendesak
komponen- komponen di dalamnya. Kepala ini
ukuranya tetap, bila ada benda asing missal
perdarahan maka dapat menekan area
disekitarnya yaitu ada CSS, pembuluh darah
dan otak itu sendiri yang pertama di tekan
adalah CSS lalu akan menekan area pembuluh
darah, pembuluh darah ini berfungsi untuk
membawa oksigen dan nutrisi ke otak bila
pembuluh darah tertekan maka sirkulasi tidak
jalan sehingga pasien akan mengalami hipoksia
karena tertekan oleh
pendarahan tersebut lama-kelamaan akan
menyebabkan iskemia dan inpark
PENATALAKSANAAN
1 Captropil Obat yang digunakan untuk mengatasi
tekanan darah tinggi atau hipertensi
2 Transamin Obat yang digunakan untuk mengobati atau
mencegah kehilangan darah
3 Citicolin Citicolin adalah obat untuk mengatasi
gangguan memori atau perilaku yang
disebabkan oleh stroke salah satunya
4 Manitol Untuk menurunkan peningkatan tekanan
intakranial
5 Diit rendah garam Ketika mengkonsumsi garam dalam jumlah
berlebih, otomatis terjadi peningkatan kadar
natrium dalam darah. Garam harus dikeluarkan
dari tubuh oleh ginjal, tetapi karena natrium
sifatnya mengikat banyak air, maka makin
tinggi garam membuat volume darah
meningkat. Volume darah semakin tinggi
sedangkan lebar pembuluh darah tetap, maka
alirannya jadi deras, yang artinya tekanan
darah jadi semakin
Meningkat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Penurunan kapasitas adaptif Diagnosa ini didapatkan dari tanda gejala yang
intakranial berhubungan dengan dialami pasien dimana pasien mengatakan nyeri
edema serebral (hematom kepala hebat, hal ini akibat dari adanya
intraserebral) hematom pada area frontotemporoparietal,
adanya hematom menyebabkan bagian-bagian
otak tertekan atau terdesak sedangkan tulang
kranial bentuk nya ireversibel bila ada
perdarahan maka akan menyebabkan edema
dan tekanan intakranial dapat meningkat
2 Gangguan mobilitas fisik Diagnosa ini didapatkan dari tanda gejala yang
berhubungan dengan gangguan dialami pasien, dimana pasien mengalami
neuromuscular kelemahan pada ekstremitas kanan yang
menyebabkan pasien mengalami keterbatasan
dalam melakukan gerakan fisik secara mandiri.
Akibat adanya kerusakan pada bagian otak
yang mengatur pergerakan menyebabkan pasien
mengalami kelemahan pada salah satu sisi
tubuh, selain masalah pada bagian
neurovaskuler kondisi tersebut juga dapat
mempengaruhi kekuatan otot pasien pada
bagian
ekstremitas yang terkena. Kekuatan otot pasien
menjadi menurun
3 Gangguan komunikasi verbal Diagnosa ini didapatkan dari tanda gejala yang
berhubungan dengan gangguan dialami pasien, dimana pasien bicara ngawur,
neuromuskuler ditanya tidak nyambung hal ini disebabkan
karena pusat pemahaman bahasa di temporal
kiri mengalami gangguan sehingga pasien
mengalami afasia wernick hal ini juga di
tambah dengan bicara pasien yang pelo bibir
tidak simetris yang menyebabkan artikulais nya
tidak
jelas akibat dari kerusakan pada saraf kranial ke
VIII (Fasialis)
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta, Telp/Faks: 021-42802202

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN (KASUS RESUME)

Nama Preceptee : Shela wanda pravita dewi


Tempat Praktek : IGD RS PON
Tanggal Pengkajian : 10 Juni 2022

A. Identitas diri pasien

Nama inisial Pasien : Tn. N Tanggal masuk RS :10 Juni 2022


Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 25 Juni 1960Sumber informasi : Klien, keluarga dan status
Umur : 62 tahun Diagnosa Medik : Stroke hemoragic
Jenis kelamin :L
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Suku : Jawa
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan sawah besar,
jakarta
B. Data Fokus

Data Subjektif :
 Keluarga mengatakan pasien tidak mampu menggerakan tangan dan kaki kanan
 Keluarga mengatakan pasien susah melakukan aktivitas
 Keluarga mengatakan pasien sulit berbicara sejak kemarin
 Keluarga mengatakan pasien tidak nafsu makan, makan hanya sedikit
 Keluarga mengatakan pasien memiliki riwayat hipertensi sejak tahun 2014
 Keluarga mengatakan pasien tidak mampu duduk dan turun tempat tidur sendiri, dibantu
 Pasien mengeluh pusing dan sakit kepala
 Keluarga mengatakan pasien sempat muntah sebelum ke RS

Data Objektif :
 Kesadaran klien apatis
 GCS : E3M5Vafasia
-
 Pasien tampak lemah
 Pasien tampak gelisah
 Konjungtiva ananemis
 Wajah tampak tidak simetris
 Mulut tampak miring
 Mukosa bibir setengah kering
 Akral hangat
 Bicara tidak jelas dan tidak dapat dimengerti
 Pasien tampak mengalami kelemahan pada bagian tubuh sebelah kanan
 Pasien tidak mampu menggerakan ekstremitas kanan
 Aktivitas dibantu total
 Bibir mencong
 Pasien tampak sulit mengunyah
 Pasien makan habis 2 sdm
 BB saat ini 54 kg, dari sebelumnya 58 kg
 TB 165cm
 IMT : 19.83 kgBB (underweight)
 TTV :
TD : 170/95 mmHg
S : 36.2OC
RR : 20x/menit
N : 92x/menit
- Kekuatan otot :
2222 5555

2222 5555
- Pemeriksaan fungsi saraf kranial
Saraf Kranial Hasil Pemeriksaan
N. I Olfaktorius klien mampu membedakan bau teh dan bau minyak wangi
N. II Optikus klien tidak mengalami gangguan penglihatan
N. III Okulomotorik Pupil bereaksi normal, terjadi pengecilan pupil ketika ada
N IV Toklearis pantulan cahaya, reflek cahaya +
Tidak ada gangguan bola mata
N. V Trigeminus Wajah tampak tidak simetris, terdapat gangguan saat
mengunyah
VI. Abdusen Klien tidak ada gangguan
VII. Facialis Terdapat gangguan saat berbicara, bicara pelo
VIII. Tidak ada gangguan
vestibulokoklear
IX. glosofaringeal Terdapat kesulitan menelan
X. Vagus Klien tidak mampu membuka mulut, dan terdapat gangguan
fonasi
XI. asesorius Klien tidak mampu menggerakan tubuh sebelah kanan dan
mampu mengangkat bahu sebelah kiri
XII. Hipoglosus Respon lidah tidak baik, klien tidak mampu menggerakan
lidah secara luas, terdapat kesulitan menelan

C. DATA PENUNJANG
- CT Scan :
Kesan : ICH (intracerebral hemmorrhage) tampak area hiperdens di parietal kiri ukuran 4.4 x 3.81
cm, tak tampak deviasi midline struktur. Kesimpulan ICH di parietal kiri volume ± 20cc

- Hasil laboratorium :

Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan


Hematologi
Darah Lengkap
Hemoglobin
Jumlah leukosit 12.7g/dL 13.5-18.0
Hematokrit 7.18 10^3/µL 4.00-10.50
Jumlah 39.0% 42.0-52.0
trombosit 237 10^3/µL 163-337

Hitung
Jenis
Basofil
0.4% 0.2-1.2
Eosinofil
5.8% 0.8-7.0
Neutrophil
Limfosit 57.4% 34.0-67.9
Monosit 22.8% 21.8-53.1
7.7% 5.3-12.2
Kimia
Klinik
Natrium 139mEq/L 135-147
(Na) Kalium
3.81mEq/L 3.5-5.0
(K) Klorida
104 mEq/L 96-108
(Cl)
83 mg/dL 70-200
GDS

D. PENATALAKSANAAN
 Infus asering 20 tpm
 Manitol 6x100
 Amlodipin 1 x 10 mg
 Ondansentron 4mg/12 jam
 Rannitidin 50mg/12 jam
 Piracetam 3g/12 jam
 CPG 1x75 mg
E. PATOFLOW

Hipertensi

Aterosklerosis (elastisias Pembentukan trombus


Kepekatan darah
pem. Darah menurun)
meningkat

Obstruksi thrombus di otak

Penurunan aliran darah ke otak

Hipoksia cerebri

Infark jaringan otak

Kerusakan pusat gerakan motoric


di lobus frontalis hemiplagia Kelemahan pada syaraf
kranialis

Penurunan kemampuan otot


Gangguan mobilitas fisik
mengunyah/menelan

Gangguan Ketidakseimbanga
Menelan n nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
ANALISA ILMIAH
NO FAKTOR RISIKO, TANDA,
GEJALA,DIAGNOSTIK, ANALISA
PENATALAKSANAAN
FAKTOR RISIKO
1 Klien memiliki riwayat hipertensi Tekanan darah yang tinggi memicu pecahnya pembuluh
darah di otak. Tekanan darah tinggi yang dibiarkan
begitu saja dapat merusak pembuluh darah. Lama-
kelamaan, hipertensi menyebabkan pengerasan dan
penebalan arteri dinding pembuluh darah arteri
(aterosklerosis). Aterosklerosis menyebabkan
penyumbatan pembuluh darah, termasuk pembuluh
darah di otak. Dalam beberapa kasus, perdarahannya
bisa mengalir masuk ke bagian ventrikel otak.
TANDA DAN GEJALA
1 Klien tidak mampu menggerakan Hemiparesis terjadi karena adanya kerusakan
anggota gerak sebelah kanan jaringan pada salah satu sisi otak. Kerusakan otak
terbanyak disebabkan oleh stroke. Sisi tubuh yang
terkena hemiparesis biasanya berlawanan dengan sisi
otak yang mengalami kerusakan. Misalnya, otak kiri
mengalami kerusakan karena stroke, maka sisi tubuh
sebelah kanan akan mengalami kelemahan.

2 Klien bicara pelo Disartria (bicara pelo/cadel), merupakan kesulitan bicara


terutama dalam artikulasi sehingga ucapannya menjadi
tidak jelas. Namun demikian, pasien dapat memahami
pembicaraan, menulis, mendengarkan maupun
membaca. Disartria terjadi karena kerusakan nervus
cranial sehingga terjadi kelemahan dari otot bibir,
lidah dan laring. Pasien juga terdapat kesulitan
dalam mengunyah dan menelan

DIAGNOSTIK
1 CT Scan : Terjadi perdarahan pada intracerebral, dengan volume
Kesan : ICH (intracerebral darah ± 20 cc, tidak ada perubahan pada midline
hemmorrhage) tampak area struktur
hiperdens di parietal kiri ukuran
4.4 x 3.81 cm, tak tampak deviasi
midline struktur. Kesimpulan ICH di
parietal kiri volume ± 20cc
2 Hasil lab menunjukkan nilai Hb adalah komponen yang mengikat oksigen dan
hemoglobin 12.7 g/dL dan membawanya ke jaringan termasuk otak saat terjadi
hematokrit 39.0 % yang serangan stroke. kadar Hb yang rendah bersesuaian
menunjukkan nilai rendah dengan luas infark dan juga peningkatan derajat
pertumbuhan infark. Kekurangan oksigen akan
menyebabkan asidosis. Hb rendah bisa disebabkan
karena tubuh
kekurangan asupan vitamin dan mineral tertentu. Salah
satu nutrisi yang berperan penting dalam menghasilkan
Hb dan sel darah merah adalah zat besi.

PENATALAKSANAAN
1 Infus asering 20 tpm Terapi yang digunakan untuk mengganti cairan dan
nutrisi yang kurang
2 Mannitol 6 x 100ml obat golongan diuretik osmotik yang digunakan untuk
menurunkan tekanan intrakranial dan intraocular

3 Amlodipine 1 x 10 mg Amlodipine diindikasikan untuk pengobatan lini


pertama hipertensi dan dapat digunakan sebagai agen
tunggal untuk mengontrol tekanan darah pada sebagian
besar pasien.
4 Ondansentron 2x4 mg Penatalaksanaan mual dan muntah karena kemoterapi
dan radioterapi, mual dan muntah paska operasi

5 Ranitidine 2 x 50 mg Obat untuk mengurangi jumlah asam lambung dalam


perut serta untuk mencegah rasa panas perut ,maag,
dan sakit perut.
6 CPG 1x75 mg Mencegah penggumpalan darah penderita serangan
jantung, stroke iskemik, penyakit arteri ferifer, penyakit
jantung koroner, dan pemasangan ring, baik pada
pembuluh darah arteri jantung atau pembuluh darah
arteri lainnya.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Penurunan kapasitas adaptif Merupakan gangguan mekanisme dinamika
intracranial b.d hematoma intracranial dalam melakukan kompensasi
intraserebral terhadadp stimulus yang dapat menurunkan
kapasitas intracranial, dengan tanda klien mengeluh
sakit kepala, tekanan darah meningkat, bradikardi,
gelisah, tingkat kesadaran menurun
2 Gannguan menelan b.d gangguan Merupakan fungsi menelan yang abnormal akibat
saraf kranial defisit struktur atau fungsi oral, faring, atau esofagus.
Ditandai dengan klien mengeluh sulit menelan, batuk
saat diberikan air, klien tersedak, sulit mengunyah,
muntah.
3 Defisit nutrisi b.d intake inadekuat Defisit nutrisi yaitu asupan nutrisi yang tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan metabolism. Ditandai
dengan BB menurun, otot mengunyah lemah, otot
menelan lemah, membrane mukosa pucat, dan klien
tidak nafsu makan.

4 Gangguan mobilitas fisik Gangguan mobilitas adalah keterbatasan dalam


b.d gangguan neuromuscular gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara
mandiri. Ditandai dengan kekuatan otot menurun,
gerakan terbatas, fisik lemah, syaraf kranial asesorius
terganggu, dan klien mengeluh sulit menggerakan
esktremitas
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta, Telp/Faks: 021-42802202

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN (KASUS RESUME)

Nama Preceptee : janiar khakikoh


Tempat Praktek : IGD RS PON
Tanggal Pengkajian : 11 Juni 2022

A. Identitas diri pasien

Nama inisial Pasien : Ny. D Tanggal masuk RS : 11 Juni 2022


Tempat/Tgl Lahir : 05-10-1970 Sumber informasi : Pasien, keluarga
Umur : 52 Tahun Diagnosa Medik : Stroke Iskemik
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Suku : Jawa
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Matraman, Jakarta pusat

B. Data Fokus
Data Subjektif
 Keluarga pasien mengatakan tiba-tiba mulut pasien mencong
 Keluarga pasien mengatakan tiba-tiba tangan dan kaki kiri pasien sulit digerakan
 Pasien mengatakan lemas, pusing
 Keluarga mengatakan pasien saat diberi minum batuk dan tersedak, dan sulit mengunyah
makanan

Data Objektif:
 Kesadaran: Composmentis namun lambat untuk merespon GCS: E3 Vdisatria M6
 Pasien mengalami kelumpuhan pada ekstremitas kiri bagian bawah dan atas
 (hemiparese sinistra)
 Gerakan pasien tampak terbatas
 TD: 184/100 mmHg N: 92 x/menit S: 370C R: 21 x/menit
 Bicara pelo
 Pemeriksaan nervus fasialis/ VII ditemukan kelainan pada wajah dengan muka miring
kea rah kiri dibuktikan dengan ditemukannya bentuk wajah tidak simetris
 Nervus glosofaringeus ditemukan gangguan dengan pasien tidak dapat menelan
 Kekuatan otot

5555 2222

5555 2222

C. DATA PENUNJANG
- Ct-Scan kepala dengan potongan aksila slice 5 mm tanpa kontras
Tampak lesi hipodens minimal di capsula interna kanan System
ventrikel normal. Tak tampak deviasi midline Sulci dan fissure
cerebri lebar
Tak tampak lesi hipo/hiperdens dibatang otak dan cerebellum
Bulbus oculi kanan dan kiri normal
Mastoid kanan dan kiri pneumatisasi normal
Kesan: Infark cerebri di capsula interna kanan atrofi cerebri

- Laboratorium

Hematologi Hasil Nilai Rujukan Satuan


HB 13.3 11.7-15.5 g/dl
Hematokrit 42 34-47 %
Leukosit 10.38 3.60-11.0 Ribu/ul
Trombosit 286 154-386 Ribu/ul
Eritrosit 4.58 3.80-5.20 Juta/ul
VER 92 80-100 Fe
HER 29 26-34 Pg
KHER 32 32-36 g/dl
Ureum 41 50-70 Mg/dl
Kreatinin 0.8 <1.4 Mg/dl
Natrium 145 135-147 mEq/l
Kalium 3.4 3.5-5.0 mEq/l
Klorida 105 94-111 mEq/l

D. PENATALAKSANAAN
1. Oral
- Aspilet tab 3 x 13, 5 mg
- Atovasrstatin 1 x 1
2. Injeksi
- Citicolin 2 x 500 mg
- Manitol 200 cc
3. Gizi
Diit:rendah garam

4. PATOFLOW

Hiperkolestrol

Penimbunan lemak dalam darah

Trombus

Aterosklerosis

Suplai darah ke otak berkurang/terhambat

Stroke iskemik

Proses metabolism dalam otak terganggu

Iskemik arteri Penurunan suplai darah dan O2 ke otak


serebri media

Gangguan perfusi jaringan serebral

Kerusakan pusat Gerakan Peningkatan TIK


motorik di frontal bagian
depan (girus presentalis)
Kerusakan neurocerebrospinal Penurunan fungsi
Hemisfer kiri N fascialis N X N IX

Hemiparese dekstra Kehilangan Gangguan


fungsi tonus menelan
otot fascial

Gangguan mobilitas fisik


Disatria

Gangguan Komunikasi Verbal


ANALISA ILMIAH
NO FAKTOR RISIKO, TANDA, GEJALA, ANALISA
DIAGNOSTIK, PENATALAKSANAAN
FAKTOR RISIKO
1 Hiperkolestrol Ketika kadar kolestrol dalam darah berlebih
akan mengakibatkan terbentuknya plak dalam
pembuluh darah yang lama kelamaan akan
semakin banyak dan menumpuk sehingga
mengganggu aliran darah menuju otak

TANDA DAN GEJALA


1 Hemiparese Sinistra Disebabkan karena jaringan otak mengalami,
sehingga mengakibatkan inpark pada bagian otak
yang mengontrol gerakan (korteks motoric
primer) dari korteks bagian depan yaitu prontal
(girus presentralis). Infark yang terjadi pada
bagian otak sebelah kanan akan menyebabkan
hemiparese bagian kiri tubuh (sinistra) dan
sebaliknya karena jaringan saraf berjalan
bersilangan dalam jalur pyramid dari otak saraf
spinal
2 Nyeri Kepala Karena otak mengalami kekurangan oksigen
(hypoxia) akibat dari aliran darah yang menuju
otak tersumbat oleh adanya pembentukan
thrombus (aterosklerosis)
3 Kekuatan otot Karena korteks motoric primer (girus primer)
mengalami iskemik pada bagian kanan sehingga
5555 2222 menyebabkan hemifarese sinistra
(kontralateral), hemiparese atau kelemahan
5555 2222
mengakibatkan kekuatan otot mejadi berkurang
4 Disatria (pelo) Akibat kerusakan pada saraf kranialis ke VIII
(Fasialis) yang menyebabkan wajah tertarik ke
salah satu sisi pada pasien yaitu ke sisi kanan
5 Sulit menelan Akibat gangguan pada medulla oblongata
sehingga pasien mengalami kesulitan untuk
menelan dan berakibat pada kerusakan saraf
glosofaringeus
DIAGNOSTIK
1 Ct-Scan Kepala: Infark cerebri di Ct-Scan merupakan pemeriksaan penunjang
capsula interna kanan atrofi cerebri utama (gold standard) pada pasien yang dicurigai
stroke. Adanya infark cerebri menandakan
bahwa otak mengalami kekuarangan oksigen
PENATALAKSANAAN
1 Atovastratin Obat yang digunakan untuk mengobati kadar
lipid abnormal
2 Manitol Obat yang digunakan untuk menurunkan
tekanan intakranial
3 Citicolin Citicolin adalah obat untuk mengatasi
gangguan memori atau perilaku yang
disebabkan oleh stroke salah satunya
4 Diit rendah garam Ketika mengkonsumsi garam dalam jumlah
berlebih, otomatis terjadi peningkatan kadar
natrium dalam darah. Garam harus dikeluarkan
dari tubuh oleh ginjal, tetapi karena natrium
sifatnya mengikat banyak air, maka makin tinggi
garam membuat volume darah meningkat.
Volume darah semakin tinggi sedangkan lebar
pembuluh darah tetap, maka alirannya jadi
deras, yang artinya tekanan darah jadi semakin
meningkat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Gangguan perfusi jaringan serebral Diagnosa ini ditegakan karena pasien mengeluh
b.d hambatan aliran darah menuju nyeri kepala, nyeri kepala yang dialami pasien akibat
otak sirkulasi darah ke otak tidak lancar dan salah satu
fungsi otak yaitu untuk membawa oksigen menuju
otak, hal ini harus ditangani Jika otak tidak
mendapatkan aliran darah maka akan mengalami
penurunan oksigenasi keotak sehingga otak akan
mengalami kematian jaringan/infark. Pada keadaan
gangguan perfusi jaringan serebral jumlah oksigen
dalam otak menurun. Tubuh akan meningkatkan
aliran darah pada lokasi yang mengalami kekurangan
oksigen dengan cara vasodilatasi pembuluh darah dan
meningkatkan tekanan sehingga yang terjadi adalah
edema pada jaringan otak

2 Gangguan mobilitas fisik Diagnosa in ditegakkan karena pasien


berhubungan dengan gangguan mengalami kelemahan pada ekstremitas atas dan
neuromuscular bawah sebelah kiri, terbatasnya aktivitas,
mobilisasi yang bisa dilakukan adalah miring
kanan-kiri. Jika diagnosa ini tidak ditegakkan
akan terjadi kontraktur dan hilangnya kekuatan
otot pada anggota gerak sebelah kiri. Gangguan
mobilitas fisik terjadi karena terbentuknya lesi
pada bagian otak yang berlawanan dan berakibat
pada defisit neurologis yang mengakibatkan
hilangnya kontrol volunter sehingga terjadilah
hemiparise sinistra pada klien yang
mengakibatkan gangguan pada mobilisasi klien

3 Gangguan menelan b.d gangguan Diagnosa ini ditegakan karena pasien


saraf kranialis mengalami kesulitan saat menelan, batuk saat
minum dan tersedak hal ini disebabkan karena
saraf fascialis pasien mengalami gangguan yang
ditandai dengan pasien muka tidak simetris
(pelo)
4 Gangguan komunikasi verbal Diagnosa ini ditegakan dikarenakan ditemukan
berhubungan dengan gangguan pasien bicara pelo/disatria. Gangguan komunikasi
neuromuskuler merupakan bentuk dari gangguan pemenuhan
kebutuhan sosialisasi dimana seseorang untuk
bersosialisasi memerlukan adanya interaksi melalui
komunikasi verbal. Ketika seseorang mengalami
gangguan komunikasi akan terjadi hambatan dalam
berinteraksi.

Anda mungkin juga menyukai