PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan pertanian
yang bertujuan untuk menyediakan pangan hewani berupa daging, susu, serta telur yang
bernilai gizi tinggi, meningkatkan pendapatan peternak, meningkatkan devisa serta
memperluas kesempatan kerja di pedesaan. Hal tersebut yang mendorong pembangunan sub
sektor peternakan diperlukan, sehingga pada masa yang akan datang diharapkan dapat
memberikan kontribusi yang nyata dalam pembangunan bangsa.
Kebutuhan telur dunia sebagian besar disuplai oleh negara penghasil jagung dunia.
Negara penghasil telur dunia pada tahun 2009 adalah Cina (41%), UE (9%) dan AS (9%)
yang juga merupakan negara penghasil jagung utama dunia. Perkembangan produksi telur
dunia semakin meningkat. Pada tahun 2002 produksi telur dunia sebesar 55 juta ton
meningkat menjadi 57,9 juta ton pada tahun 2004. Asia merupakan bagian dunia yang
mensuplai telur terbesar di dunia. Berdasarkan data FAO (2007), Indonesia termasuk negara
produsen telur dunia rangking ketiga pada tahun 2005.
Agribisnis ayam petelur dari sisi permintaan menunjukkan kecenderungan
peningkatan. Konsumsi telur Indonesia memang masih rendah dibanding negara-negara
tetangga. Namun seiring dengan peningkatan pendapatan per kapita masyarakat, maka
konsumsi telur akan meningkat. Konsumsi telur di daerah perkotaan cenderung lebih tinggi
dibandingkan dengan daerah perdesaan. Konsumsi telur dari tahun ke tahun di Indonesia
semakin meningkat. Pada tahun 2000 konsumsi telur sebanyak 48 butir/kapita/tahun
meningkat menjadi 80 butir/kapita/tahun pada tahun 2008.
Ayam merupakan salah satu unggas yang dimanfaatkan manusia untuk diambil
daging dan telurnya. Ayam petelur adalah ayam yang tujuan pemeliharaannya untuk
menghasilkan telur. Ayam petelur merupakan ayam betina yang khusus di ambil telurnya.
Ayam petelur dapat mendatangkan penghasilan yang lumayan jika dilakukan secara intensif.
Pada makalah ini akan dibahas tentang budidaya ayam petelur.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apakah ayam petelur itu?
2. Bagaimanakah cara budidaya ayam petelur?
3. Apa saja jenis jenis unggas petelur?
4. Teknik apa yang di gunakan untuk budidaya unggas petelur?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalh ini adalah:
1. Agar penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang ayam petelur dan jenis-jenisnya.
2. Agar penulis dan pembaca mengetahui tahapan dan cara dalam budidaya ayam
petelur.
D. Manfaat
1. Bagi masyarakat, agar bisa memahami secara baik tentang budidaya unggas petelur ini
supaya mereka yang ingin memulai usaha di bidang ini dapat memperkecil kemungkinan
kerugian
2. Bagi siswa, diharapkan agar dapat menerapkan karya tulis ini dalam kehidupan sehari-hari
untuk serta dapat mengembangkan karya tulis ini menjadi inovasi inovasi yang lebih menarik
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kewirausahaan
1.) Pengertian wirausaha
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata wirausaha merupakan gabungan dari dua kata
yang masing-masing memiliki arti, wira dapat diartikan sebagai pahlawan atau laki-laki,
sedangkan kata usaha merupakan sebuah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran
untuk mencapai suatu maksud.
Kegiatan yang dilakukan kakek pada cerita di atas, memiliki maksud untuk mencukupi
kebutuhan rumah tangga si kakek tersebut. Karena jika kakek ini tidak bekerja, mungkin
kebutuhan keluarganya tidak dapat tercukupi.
Maka kata wirausaha, dapat diartikan sebagai seorang yang melakukan sesuatu dengan segala
kemampuannya untuk mencapai maksud tertentu.
Pada perjalanannya, kegiatan wirausaha berkembang menjadi kewirausahaan, istilah
kewirausahaan merupakan padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa Inggris.
Sebelum dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggris, kata entrepreneurship sendiri berasal dari
kata berbahasa Perancis, yaitu entreprende yang memiliki arti petualang, pencipta, dan
pengelola usaha.
Pengertian kewirausahaan adalah suatu usaha untuk menentukan, mengembangkan,
kemudian menggabungkan inovasi, kesempatan, dan cara yang lebih baik agar memiliki nilai
yang lebih dalam kehidupan.
2.) Karakteristik wirausaha
Jika kalian tertarik untuk berwirausaha, pastikan kalian memahami beberapa karakteristik
wirausaha
1. Jujur
Kejujuran merupakan hal utama jika ingin menjadi pengusaha yang sukses.
Apalagi jika Anda menjadi pemimpin dalam usaha tersebut, memiliki karyawan
yang jujur akan membuat usaha berkembang dengan pesat.
2. Disiplin
Kedisiplinan menjadi salah satu modal utama jika ingin memulai berwirausaha.
Memiliki sifat disiplin dapat menggerakkan semangat dan motivasi untuk
menjalankan pekerjaan usaha dan pekerjaan sesuai dengan target yang ingin
dicapai.
4. Berkomitmen tinggi
Mulailah untuk berkomitmen ketika berwirausaha. Dengan memiliki komitmen
yang tinggi serta memegang teguh prinsip, usaha akan berkembang dan
mencapai kesuksesan.
2. Uang (Money)
Selain manusia, uang juga merupakan unsur manajemen yang sangat berpengaruh karena
hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah yang beredar di suatu perusahaan. Adanya uang bisa
menjadi alat dalam proses pencapaian tujuan dengan penggunaannya yang diperhitungkan
secara rasional.
Penggunaan uang dalam suatu perusahaan adalah untuk biaya operasional, seperti gaji
pegawai, pembelian dan perawatan peralatan kantor, serta peralatan lainnya yang dibutuhkan
oleh perusahaan.
3. Materials (Bahan)
Ketersediaan bahan baku atau material sangat vital dalam proses produksi. Tanpa material,
perusahaan tidak bisa mengolah sesuatu untuk dijual.
Dibutuhkan tenaga ahli untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi atau setengah jadi.
Sumber daya manusia dan bahan baku sangat berkaitan erat satu sama lain dan tidak bisa
dipisahkan
4. Mesin (Machines)
Mesin sangat dibutuhkan manusia untuk melakukan pekerjaan yang sulit menjadi lebih
mudah dan cepat. Penggunaan mesin akan meningkatkan hasil dan keuntungan serta
membuat proses kerja menjadi lebih efektif dan efisien.
Selain efisien, tingkat kesalahan manusia atau human error dapat diminimalisasi. Namun,
dibutuhkan sumber daya yang andal dan bahan baku yang berkualitas untuk memperoleh
hasil yang maksimal.
5. Metode (Methods)
Dalam penerapannya, untuk mengelola sesuatu diperlukan suatu metode atau standard
operational procedure yang baku.
Kerja dapat berjalan dengan efektif dan efisien bila dilakukan dengan metode yang tepat.
Suatu metode kerja harus mempertimbangkan sasaran, fasilitas, waktu, uang, dan kegiatan
bisnis.
Selain itu, metode yang tepat dan baik juga harus dipahami oleh manusia yang
menjalankannya. Dengan kata lain, sebuah metode hanya bisa berjalan dengan baik bila
manusia terlibat di dalamnya.
6. Pasar (Market)
Konsumen atau pasar merupakan elemen yang sangat penting. Tanpa adanya pemasaran,
barang tidak akan laku terjual.
Hal itu dikarenakan tidak adanya permintaan, yang bisa membuat produksi akan terhenti.
Aktivitas perusahaan juga bisa vakum.
4.) kiat kiat dalam berwirausaha
Berikut adalah kiat kiat yang bisa membantu kalian untuk dapat menjadi wirausaha yang
sukses.
1. Pengusaha Sukses itu Kerja Keras & Tekun
Terdengar simple namun untuk bisa tekun dalam menjalankan bisnis sendiri sebenarnya
sangat sulit. Memerlukan kerja keras dan konsisten sehingga tidak mudah menyerah ketika
mendapatkan tantangan dalam menjalankan usaha.
Percaya akan kemampuan diri Anda akan menghilangkan rasa ketidakpastiaan yang
seringkali menjadi ketakutan penguasaha diawal memulai berwirausaha. Ingat Anda harus
yakin dengan kemampuan Anda, pengalaman dan ilmu yang Anda miliki.
Bahkan Anda tidak dapat melangkah sesuai intuisi karena selalu dihantui ketakutan.
Sebaiknya Anda mengelola diri untuk bisa menghindari rasa takut yang berlebih ketika
memulai dan mengelola bisnis Anda.
Anda juga akan merencanakan beberapa cara untuk bisa mencapai tujuan usaha. Sehingga
visualisasi ini membantu Anda dalam mengoptimalkan dan mengukur kemampuan untuk
menghadapi permasalahan yang akan terjadi dalam bisnis Anda.
8. Pengusaha Sukses Memerlukan Rekan
Mustahil bisnis dapat berjalan sendiri, setidaknya Anda membutuhkan rekan bisnis yang bisa
diajak berdiskusi. Bahkan penguasaha yang sukses mereka dikelilingi oleh tim yang hebat.
Mulailah mencari tim yang solid yang dapat membantu mendukung Anda dalam mencapai
tujuan usaha. Sebuah bonus bagi Anda mendapatkan teman atau pasangan yang bisa satu
passion dengan Anda untuk dapat menjadi rekan dalam berwirausaha.
9. Cepat Bertindak
Cara menjadi pengusaha sukses lainnya adalah harus cepat bertindak. Setelah melakukan
perencanaan, menimbang resiko dari segala pilihan, pendanaan dan mengondisikan tim maka
hal yang harus dilakukan adalah bertindak. Eksekusi inilah yang terkadang tidak diselesaikan
sehingga seringkali bisnis tidak mendapatkan apa-apa. Mulailah untuk bertindak.
Bahkan banyak diantara mereka untuk mencoba lagi dan lagi karena belum berhasil dengan
langkah pertamanya. Sehingga jika Anda ingin menjadi pengusaha sukses siapkan waktu
Anda untuk dihabiskan dalam segala hal yang berhubungan bisnis..
Ayam adalah unggas petelur yang umum dibudidayakan karena permintaan dan kebutuhan
masyarakat terhadap telur ayam yang tinggi. Berdasarkan tujuan budidayanya ayam
dikelompokkan menjadi:
1. Ayam Pedaging
Ayam pedaging memiliki tubuh berukuran besar sehingga mengandung banyak daging,
pertumbuhan cepat, bergerak lamban, dan tenang, serta
sebagian memiliki cakar dan kaki berbulu.
2. Ayam Petelur
Ayam petelur berbadan ramping dan ringan serta
mencapai dewasa lebih cepat.
3. Ayam Dwiguna
Ayam dwiguna adalah ayam yang dibudidayakan untuk
menghasilkan telur dan daging. Ayam ini memiliki
badan berukuran sedang, tapi bergerak tidak lamban dan kemampuan bertelur cukup baik.
4. Ayam Ornamental
Ayam ornamental adalah ayam yang digunakan untuk fungsi keindahan baik pada suara
maupun bulunya. Ayam ornamental ditandai dengan warna bulu dan bentuk badan yang
indah serta suara yang merdu.
Itik merupakan unggas yang hidup di air. Itik memiliki badan kecil dan ramping serta dapat
bergerak lincah.
Bebek/Entok
Bebek juga merupakan unggas air yangn memiliki badan lebih gemuk dan bergerak lebih
lamban dibandingkan dengan itik.
Angsa
Angsa merupakan unggas air yang memilik badan lebih tinggi dan besar serta bulu berwarna
putih. Angsa memiliki leher yang lebih panjang
dibandingkan dengan bebek, itik, atau ayam.
Pengusahaan angsa sebagai petelur tidak
sebanyak itik dan bebek.
Burung puyuh
Burung puyuh merupakan salah satu jenis burung yang banyak diternakkan untuk komersial.
Burung puyuh memiliki bulu yang berwarna coklat
bercak-bercak hitam putih. Burung puyuh terlihat pendek
dan gemuk.
1) Kandang
Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur meliputi persyaratan
temperatur berkisar antara 32,2–35 derajat C, kelembaban berkisar antara 60–70%,
penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang
agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi
udara yang baik, jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena
menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan,
sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan
kesegaran di dalam kandang.
Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat,
bersih dan tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap
mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan
dan sistem alat penerangan. Bentuk-bentuk kandang berdasarkan sistemnya dibagi menjadi
dua yaitu:
a) Sistem kandang koloni, satu kandang untuk banyak ayam yang terdiri dari ribuan ekor
ayam petelur
b) Sistem kandang individual, kandang ini lebih dikenal dengan sebutan cage. Ciri dari
kandang ini adalah pengaruh individu di dalam kandang tersebut menjadi dominan karena
satu kotak kandang untuk satu ekor ayam. Kandang sistem ini banyak digunakan dalam
peternakan ayam petelur komersial.
Jenis kandang berdasarkan lantainya dibagi menjadi tiga macam yaitu:
1) kandang dengan lantai liter, kandang ini dibuat dengan lantai yang dilapisi kulit padi,
pesak/sekam padi dan kandang ini umumnya diterapkan pada kandang sistem koloni;
2) kandang dengan lantai kolong berlubang, lantai untuk sistem ini terdiri dari bantu atau
kayu kaso dengan lubang-lubang diantaranya, yang nantinya untuk membuang tinja ayam
dan langsung ke tempat penampungan;
3) kandang dengan lantai campuran liter dengan kolong berlubang, dengan perbandingan
40% luas lantai kandang untuk alas liter dan 60% luas lantai dengan kolong berlubang
(terdiri dari 30% di kanan dan 30% di kiri).
2) Peralatan
a. Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air
hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter
dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi
serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
b. Tempat bertelur
Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan kulit telur tidak kotor,
dapat dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yang cukup untuk 4–5 ekor ayam. Kotak
diletakkan dididing kandang dengan lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar
mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan terinjak-injak serta
dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung ke luar sarang
setelah bertelur dan dibuat lubah yang lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.
c. Tempat bertengger
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan
kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari
angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
b. Penyediaan Bibit
Bibit ayam dapat dibeli pada penyedia bibit. Untuk mengurangi resiko, dapat menggunakan
bibit yang sudah agak besar
c. Penyediaan Pakan
Pakan untuk budidaya ayam kampung dapat menggunakan pelet, tapi untuk menghemat biaya
pakan kamu dapat membuat pakan alternatif berbahan dedak, jagung, bungkil, dan tepung
tulang. Pakan ayam kampung dibagi menjadi dua jenis yakni pakan untuk DOC dan pakan
ayam dewasa.
d. Pemeliharaan
1) Pemberian Pakan
Pemberian pakan ayam petelur ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase
finisher (umur 4-6 minggu).
catatan: Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat
anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
2) Pemberian Minum
Pemberian minum pada ayam dilakukan dengan menyediakan air dalam suatu wadah.
3) Pengendalian Penyakit
Pengendalian penyakit pada unggas petelur dilakukan dengan cara membersihkan kandang
secara rutin, memisahkan unggas yang sakit, dan memberikan vaksin. Pemberian vaksin
dapat disesuaikan dengan kondisi ternak unggas.
Vaksinasi adalah usaha untuk menimbulkan kekebalan tubuh. Tujuan vaksinasi adalah untuk
pengendalian penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Pemberiannya secara teratur
sangat penting untuk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu:
a) Vaksin aktif: vaksin yang mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan lebih
lama daripada dengan vaksin inaktif/pasif.
b) Vaksin inaktif: vaksin yang mengandung virus yang telah dilemahkan/dimatikan tanpa
merubah struktur antigenik sehingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang
ditimbulkan oleh vaksin inaktif lebih pendek, tapi hanya diberikan pada ayam yang diduga
sakit.
e. Panen
Hasil yang dipanen dari ayam petelur adalah telur ayam. Telur dipanen 3 kali dalam sehari
agar kerusakan telur yang disebabkan oleh virus dapat terhindar. Pengambilan pertama pada
pagi hari antara pukul 10.00-11.00; pengambilan kedua pukul 13.00-14.00; dan pengambilan
ketiga (terakhir) sambil mengecek seluruh kandang dilakukan pada pukul 15.00-16.00. Hasil
tambahan yang dapat dinikmati dari hasil budidaya ayam petelur adalah daging dari ayam
yang telah tua (afkir) dan kotoran yang dapat dijual untuk dijadikan pupuk kandang.
f. Pasca Panen
Kegiatan pasca panen budidaya unggas petelur meliputi penyortiran dan pembersihan telur.
Telur yang telah dikumpulkan langsung disortir berdasarkan ukuran dan bentuknya, yaitu
telur normal dan abnormal. Telur normal adalah telur yang oval, bersih, dan kulitnya mulus
serta beratnya 57,6 gram dengan volume sebesar 63 cc. Telur yang abnormal misalnya
telurnya kecil atau terlalu besar, kulitnya retak atau keriting, bentuknya lonjong. Selanjutnya
telur dibersih dari kotoran dan litter yang menempel dengan cara dicuci atau diamplas pelan-
pelan kemudian telah siap untuk dikemas dan dipasarkan.
Setelah panen selesai dilakukan maka selanjutnya dilakukan pemeliharaan dan sanitasi
kandang.
1. Pemeliharaan kandang
Bangunan kandang perlu dipelihara secara baik dengan cara dibersihkan secara teratur.
Apabila ada bagian kandang yang rusak maka harus segera diganti atau diperbaiki kembali.
Dengan demikian daya guna kandang dapat maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang
bagi ternak yang dipelihara.
2. Sanitasi
Menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitar kandang (sanitasi) pada area peternakan
merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah dan mudah.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budidaya unggas petelur merupakan usaha pengelolaan sumber daya hayati berupa unggas
dengan tujuan untuk dipanen hasilnya. Dalam budidaya unggas petelur dibutuhkan sarana dan
peralatan. Peluang wirausaha di bidang budidaya ternak unggas petelur sangat besar karena
kebutuhan telur untuk memenuhi nutrisi masyarakat sangat tinggi. Hal ini menjadikan
wirausaha di bidang budidaya ternak unggas petelur sangat menarik. Agar dapat melakukan
wirausaha di bidang usaha ternak ayam petelur, maka terlebih dahulu harus mengenal teknik
budidaya unggas petelur. Dalam berwirausaha, hal penting yang harus diperhatikan adalah
pemasaran produk yang dihasilkan. Sebelum memulai wirausaha, terlebih dahulu harus
memahami pemasaran produk budidaya yang dihasilkan.
B. Saran
Keberhasilan wirausaha sangat ditentukan oleh pemasaran produk yang dihasilkan.
Pemasaran merupakan bagian ujung dari suatu wirausaha, tapi sangat menentukan
keberlanjutan wirausaha.
DAFTAR PUSTAKA
http://m.bola.com/ragam/read/4363946/pengertian-dan-unsur-unsur-manajemen-yang-perlu-
dipahami
http://www-gramedia-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.gramedia.com/literasi/pengertian-
kewirausahaan/amp/?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw
%3D%3D#aoh=16381747221326&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F
%2Fwww.gramedia.com%2Fliterasi%2Fpengertian-kewirausahaan%2F
http://www.pustakamadani.com/2019/11/teknik-budidaya-unggas-petelur.html?m=1