Anda di halaman 1dari 9

1.

Buatlah INTISARI Bahan/Materi Ajar dari Perkuliahan Minggu/Pertemuan ke: V s/d VII
Intisari sesi 5

Pembangunan pertanian dapat didefinisikan sebagai proses perubahan sosial. Implementasinya tidak
hanya ditujukan untuk meningkatkan status dan kesejahteraan petani semata, tetapi mencakup
untuk membangkan potensi sumber daya manusia baik secara ekonomi, sosial, politik, budaya,
lingkungan, maupun perbaikan (improvement), pertumbuhan (growth), dan perubahan (change).

Syarat pembangunan pertanian meliputi :

a. Adanya pasar untuk hasil-hasil usaha tani

b. Teknologi yang senantiasa berkembang

c. Adanya pemicu produksi bagi petani

d. Terselenggarakan distribusi yang lancer dan berkelanjutan

e. Tersedianya bahan-bahan alat-alat produksi secara lokal

Untuk menciptakan modernisasi pertanian dapat tercapai dengan adanya upaya untuk perbaikan
teknologi dan efisiensi usaha tani, hasil produksi terus menyesuaikan kebutuhan konsumen dan
perubahan biayanya disesuaikan dengan perubahan teknologi, penggunaan faktor produksi seperti
tanah, tenaga kerja, dan modal pada usaha tani disesuaikan dengan perubahan penduduk, alternatif
kesempatan kerja dan teknologi usaha tani.

Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu dari hak asasi manusia seperti yang
disampaikan pada pasal 27 UUD 1945 maupun pada Deklarasi Roma (1996). Pertimbangan tersebut
mendasari terbitnya UU No. 7/1996 berlandaskan kedaulatan dan kemandirian pangan. Sebagai
kebutuhan mendasar dan sebagai salah satu hak asasi manusia, pangan mempunyai arti dan peran
yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa.

Kemandirian Pangan adalah kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi Pangan yang
beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup
sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial,
ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat. Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang
diperlukan untuk mencegah Pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang
dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan
dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi. Definisi
ketahanan pangan dalam UU No 18 tahun 2012 diatas merupakan penyempurnaan dan "pengkayaan
cakupan" dari definisi dalam UU No 7 tahun 1996 yang memasukkan "perorangan" dan "sesuai
keyakinan agama" serta "budaya" bangsa. Definisi UU No 18 tahun 2012 secara substantif sejalan
dengan definisi ketahanan pangan dari FAO yang menyatakan bahwa ketahanan pangan sebagai
suatu kondisi dimana setiap orang sepanjang waktu, baik fisik maupun ekonomi, memiliki akses
terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari sesuai
preferensinya.Berbagai gejolak sosial dan politik dapat juga terjadi jika ketahanan pangan terganggu.

Tiga pilar dalam ketahanan pangan yang terdapat dalam definisi tersebut adalah

a. ketersediaan (availability)

b. keterjangkauan (accessibility) baik secara fisik maupun ekonomi,


c. stabilitas (stability) yang harus tersedia dan terjangkau setiap saat dan setiap tempat

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita
dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan
fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk
suatu negara.

Peran Pemerintah dalam Pembangunan Daerah Ada 4 peran yang diambil oleh pemerintah daerah
dalam proses pembangunan ekonomi daerah yaitu : Entrepreneur, Koordinator, Fasilitator,
Stimulator.

Dampak Positif Pembangunan Ekonomi

1. Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar
dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.

2. Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan


oleh masyarakat, dengan demikian akan mengurangi pengangguran.

3. Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa
memperbaiki tingkat pendapatan nasional.

4. Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur perekonomian dari


struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri, sehingga kegiatan ekonomi yang
dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis

5. Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini, dimungkinkan
ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan demikian, akan makin
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Intisari sesi 6

Menurut Sadono Sukirno, industri merupakan pabrik-pabrik besar yang menggunakan mesinmesin
dan tenaga manusia yang banyak, untuk mengolah barang mentah menjadi barang setengah jadi
maupun barang jadi. Dalam definisi lain disebutkan bahwa industri merupakan kegiatan mengubah
bentuk, baik secara mekanis maupun secara kimiawi, dari bahan organik maupun non organik, baik
berupa barang mentah maupun barang setengah jadi sehingga menjadi produk yang lebih tinggi nilai
mutunya, dimana proses tersebut bisa dilakukan di pabrik maupun rumah tangga dengan alat yang
digerakkan oleh mesin penggerak atau alat sejenisnya dan hasilnya untuk dijual atau dipergunakan
sendiri untuk memenuhi kebutuhan.

Menurut Departemen Perindustrian, industri nasional terbagi menjadi tiga kelompok besar yaitu :

a.Industri dasar Industri dasar meliputi industri mesin dan logam dasar dan kelompok industri kimia
dasar. Ditinjau dari misinya, industri dasar memiliki misi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
bersifat padat modal, dan dalam pengelolaannya sudah menggunakan teknologi yang maju.

b.Industri kecil Industri kecil meliputi industri pangan, industri sandang, industri kimia dan bahan
bangunan, percetakan, penerbitan, industri barang-barang karet dan plastic, industri galian bukan
logam dan industri logam.

menurut Surat Keputusan Menteri Perindustrian No. 135/M/SK/8/1977 yang dimaksud industri kecil
adalah suatu badan usaha/industri dimana :
• Industri modal untuk mesin-mesin dan perawatan sejumlah Rp 70.000.000,00 ke bawah

• Investasi per tenaga kerja Rp 625.000,00 ke bawah

• Pemiliknya adalah warga negara Indonesia

c.Industri hilir Industri hilir merupakan aneka industri yang meliputi antara industri yang mengolah
sumber daya hutan, industri yang mengolah pertambangan, industri yang mengolah sumber daya
pertanian.

Menurut Julian Luthan 1995 berdasarkan penggunaan mesin dan jumlah sumber daya manusia,
yakni sebagai berikut :

a. Industri besar Industri yang menggunakan mesin tenaga dengan buruh 50 orang ke atas, atau
industri yang tidak menggunakan mesin tenaga tapi mempunyai buruh 100 orang ke atas

b. Industri sedang Industri yang menggunakan mesin tenaga dengan buruh 5 sampai dengan 49
orang atau industri yang tidak menggunakan mesin tenaga tetapi mempunyai buruh 10 sampai
dengan 99 orang

c. Industri kecil Industri yang menggunakan mesin tenaga dengan buruh 1 sampai dengan 4 orang
atau industri yang tidak menggunakan mesin tetapi mempunya buruh 1sampai dengan 9 orang

d. Kerajinan rumah tangga Suatu usaha pengubahan atau pembentukan suatu barang menjadi
barang lain yang nilainya lebih tinggi dan tidak mempergunakan buruh yang dibayar.

Sektor industri dibagi menjadi lima kelompok berdasarkan tugas masing-masing dalam rangka
memenuhi kriteria pemeratan pembangunan, pertumbuhan ekonomi, dan ketahanan nasional, yaitu:

a. Kelompok industri dengan peranan politis strategis Kelompok industri ini mengemban tugas
utama karena memberikan sumbangan besar pada aspek pembangunan seperti perangsang daya
tumbuh, penyediaan bahan baku, efek berganda dan sebagainya

b. Kelompok industri yang menghasilkan barang konsumsi dan industri pelengkap Industri yang
masuk dalam kelompok ini adalah industri yang membuat beraneka bahan, barang setengah jadi
maupun barang jadi

c. Kelompok industri berdasarkan keterampilan tradisional Industri ini dilandasi atas


keterampilan yang telah membudaya setempat, sehingga dalam masyarakatnya terdapat kelompok
iaga untuk jenis industri ini.

d. Kelompok industri penghasil benda seni Kelompok industri ini berlandaskan keterampilan
dan cita rasa seni yang membudaya pada daerah setempat.

e. Kelompok industri pedesaan Industri ini biasanya merupakan kegiatan sampingan bagi warga
pedesaan seperti petani dimana pemasarannya terbatas di daerah setempat. Industri ini diarahkan
kepada penyediaan jasa pelayanan dan perawatan bagi peralatan yang digunakan.

Dalam konteks organisasi industri, yang dapat dijadikan ukuran kinerja industri diantaranya adalah :

• Tingkat profitabilitas

• Penjualan

• Harga
• Efisiensi

Industri subsitusi impor itu akan berkembang lebih cepat apabila di bantu dengan proteksi, karena
industrilisasi ini pada mulanya didasarkan pada pasar dalam negeri dalam bentuk barang-barang
subsitusi impor. Sehingga perkembangan industri subsitusi impor akan menghemat penggunaan
devisa. Devisa yang hemat dapat di gunakan untuk mengimpor barang capital dan barang lain yang
berguna yang belum dapat segera dihasilkan sendiri. Selanjutnya apabila industri subsitusi sudah
berkembang dengan baik dan pasar dalam negeri sudah tidak lagi menampung hasi produksinya,
maka kelebihan hasil produksi dapat diekspor guna memperoleh tambahan devisa.

Negara-negara berkembang dalam menyelenggarakan pembangunan ekonomi terutama industrilisasi


ini, Negara berkembang membutuhkan valuta asing atau devisa yang banyak untuk mengimpor
barang-barang capital dari ngara yang telah maju industrinya. Sumbersumber devisa antara lain:

• Sektor ekspor.

• Pinjaman dari luar negeri.

• Bantuan luar negeri.

Dengan memusatkan perhatian pada produksi primer untuk ekspor, Negara berkembang selalu
menghadapi masalah yang sulit dalam pembangunan ekonomi, karena ketidak setabilan pendapatan
dari sector ekspor tersebut. Sebab-sebab ketidak stabilan pendapatan dari sektor ekspor antara lain:

• Kenaikan volume ekspor selalu menghadapi berbagai macam kekuatan persaingan yang makin
besar baik yang datang dari Negara eksportir maupun importir yang telah mampu menciptkan
barang sintesis.

• Nilai tukar (Term of trade) barang ekspor Negara sedang berkembang yang umumnya berwujud
barang produksi primer, selalu mengalami penurunan dalam menghadapi barang-barang produksi
yang terutama dihasilkan oleh Negara maju.

• Seringnya terjadi fluktuasi harga produksi primer dipasar dunia baik yang di sebabkan oleh naik
atau turunya permintaan maupun penawaran produksi primer

Sebab-sebab rendahnya elastisitas pendapatan terhadap impor produksi inpor dinegara maju antara
lain:

• Adanya kenaikkan barang produksi barang-barang primer di Negara maju. • Ada perubahan pola
konsumsi yang membuat hasrat berkonsumsi terhadap produksi primer tersebut rendah.

• Adanya kenajuan teknoligi mengurangi bahan dasar dalam berbagai macam industri.

• Adanya perkembangan barang sintesis

• Ada berbagai macam peraturan yang membatasi impor terhadap beberapa produksi primer.

Sebab-sebab tingginya elastisitas pendapatan terhadap impor barang industri di negra berkembang
antara lain:

• Semakin besarnya jumlah penduduk dan dan berlakunya efek pamer di Negara-negara tersebut.

• Kebutuhan akan barang industri untuk pelaksanaan pembangunan ekonomi seamakin besar
jumlahnya.
• Usaha dalam meningkatkan hasil produksi primer itu sendiri guna meningkatkan pendapatan
devisa, maka Negara tersebut juga memerlukan barang-barang industri yang lebih banyak.

• Adanya dorongan untuk mendirikan industri subsitusi impor dan ekspor justru akan meningkatkan
kebutuhan akan barang-barang industri.

• Industrilisasi pada mulanya didasarkan pada pasar dalam negeri dalam bentuk barangbarang
subsitusi impor. Sehingga industri subsitusi impor itu akan berkembang lebih cepat apabila di Bantu
dengan proteksi, sehingga perkembangan industri subsitusi impor akan menghemat penggunaan
devisa.

Intisari Modul 7

Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara
berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut,
Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang
dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan
kelancaran dalam pasokan/distribusi barang. Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah
satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum,
intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang
apabila mengalami kesulitan likuiditas (Sumber : Wikipedia).

Untuk mencapai tujuan kebijakan moneter, Bank Indonesia melaksanakan tiga tugas pokok, yaitu: (i)
menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, (ii) mengatur dan menjaga sistem perbankan, (iii)
mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Sistem keuangan yang sehat akan
mendukung efektivitas pelaksanaan pengendalian moneter Karenna mekanisme transmisi kebijakan
moneter ke kegiatan ekonomi riil berlangsung melalui sistem perbankan. Secara teori dampak
kebijakan moneter terhadap perekonomian dapat dilihat dari kurva keseimbangan pasar uang dan
pasar barang (ISLM) serta permintaan dan penawaran agregat (AD-AS).

Di dalam proses pencapaian sasaran kebijakan moneter, sering dihadapkan dengan gejolak
perkembangan perekonomian yang menghambat sasaran yang ditetapkan. Sehubungan dengan itu,
diperlukan indikator (sasaran antara) yang dapat memberi petunjuk apakah perkembangan moneter
tetap terarah pada usaha pencapaian sasaran akhir yang ditetapkan atau tidak. Indikator tersebut
umumnya dua hal, yakni suku bunga dan atau uang beredar. Dengan demikian, kedua variabel
tersebut mempunyai dua fungsi, yakni sebagai sasaran menengah dan indikator.

Ada beberapa instrumen yang menjadi tolak ukur kestabilan kebijakan moneter. Keberhasilan
kebijakan ini biasanya dapat diukur melalui peningkatan lapangan kerja, perbaikan neraca
pembayaran, dan kestabilan harga jual beli suatu barang. Kebijakan tersebut diantaranya:

1. Kebijakan moneter ekspansif atau yang disebut juga dengan monetary expansive policy,
merupakan kebijakan yang diambil untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar. Tujuannya adalah
untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat.

2. kebijakan moneter ekspansif adalah kebijakan untuk menambah peredaran uang, beda dengan
kebijakan kontraktif. Kebijakan ini adalah kebalikannya, yaitu kebijakan untuk mengurangi jumlah
uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan saat negara tengah mengalami inflasi.

Uang Beredar, uang beredar adalah semua jenis uang yang ada di dalam perekonomian yaitu jumlah
dari mata uang dalam peredaran ditambah dengan uang giral dalam bank-bank umum. Uang beredar
atau money supply dibedakan menjadi dua pengertian yaitu dalam arti sempit dan arti luas.
Berdasarkan sistem moneter Indonesia, uang beredar M2 sering disebut juga dengan likuiditas
perekonomian. M2 diartikan sebagai M1 plus deposito berjangka dan saldo tabungan milik
masyarakat pada bank-bank, karena perkembangan M2 ini juga bisa mempengaruhi perkembangan
harga, produksi dan keadaan ekonomi pada umumnya.

Jumlah uang beredar dan Inflasi adalah dua diantara sekian banyak variabel ekonomi makro yang
paling banyak memiliki peran dalam aktivitas perekonomian suatu negara, tidak terkecuali dalam
perekonomian Indonesia. Berkaitan dengan hal ini, kebijakan pemerintah untuk mengevaluasi dan
mengendalikan kedua variabel tersebut terlihat dalam kebijakan moneter yang dijalankan oleh
Pemerintah, dalam hal ini Bank Indonesia (BI), sebagai pemegang otoritas moneter di Indonesia.

Peningkatan jumlah uang beredar yang berlebihan dapat mendorong peningkatan harga melebihi
tingkat yang diharapkan sehingga dalam jangka panjang dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi.
Dan Jika peningkatan jumlah uang beredar sangat rendah, maka kelesuan ekonomi akan terjadi.
Apabila hal ini berlangsung terus menerus, maka kemakmuran masyarakat secara keseluruhan yang
pada gilirannya akan mengalami penurunan. Kondisi tersebut antara lain yang melatarbelakangi
upaya-upaya yang dilakukan oleh bank sentral suatu negara dalam mengendalikan jumlah uang
beredar dan kegiatan pengendalian jumlah uang beredar tersebut lazimnya disebut dengan kebijakan
moneter. Berikut gambar ilustrasi terkait jumlah uang yang beredar.

Target kebijakan moneter tidak statis, namun bersifat dinamis karena selalu disesuaikan dengan
kebutuhan perekonomian suatu negara. Akan tetapi, kebanyakan negara menetapkan empat hal
yang menjadi ultima target dari kebijakan moneter, yaitu pertumbuhan ekonomi dan pemerataan
pendapatan, kesempatan kerja, kestabilan harga, dan keseimbangan neraca pembayaran.

Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan :

1. Kesempatan Kerja Semakin besar gairah untuk berusaha maka akan mengakibatkan peningkatan
produksi. Peningkatan produksi ini akan diikuti dengan kebutuhan tenaga kerja. Berarti akan
terjadinya peningkatan kesempatan kerja dan kesehjateraan karyawan.

2. Kestabilan Harga Apabila kestablian harga tercapai maka akan menimbulkan kepercayaan di
masyarakat. Masyarakat percaya bahwa barang yang mereka beli sekarang akan sama dengan harga
di masa depan.

3. Neraca Pembayaran Internasional Neraca pembayaran internasional yang seimbang menunjukkan


stabilisasi ekonomi di suatu negara. Agar neraca pembayaran internasional seimbang maka
pemerintah sering melakukan kebijakan-kebijakan moneter

2. Tenaga kerja merupakan setiap orang yang sedang bekerja atau mencari pekerjaan dan
mampu untuk bekerja serta memenuhi persyaratan peraturan perburuhan suatu negara.
Jelaskan pendapat anda/Sdr/Sdri.
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi, seseorang yang mempunyai pekerjaan atau yang
sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Di negara berkembang,
tenaga kerja perlu didorong untuk melakukan peningkatan taraf hidup dengan upaya peningkatan
mobilisasi sosial yaitu memperkenankan masyarakat untuk melakukan mobilisasi vertikal dan
horizontal.

3. Produk marjinal tenaga kerja (marginal product of labor, MPL) adalah jumlah output tambahan
yang didapat perusahaan dari satu unit tenaga kerja tambahan dengan modal tetap, dinyatakan
dalam fungsi produksi: MPL = F(K, L + 1) - F(K, L).Sebagian besar fungsi produksi memiliki sifat
produk marjinal menurun (diminishing marginal product): dengan modal tetap, produk marjinal
tenaga kerja menurun bila jumlah tenaga kerja meningkat. Jelaskan dengan Gambar/Grafik sesuai
dengan pernyataan tersebut & beri keterangan gambar Sdr/Sdri.

Pada gambar kiri, permintaan dan penawaran suatu produk ( output) akan mempengaruhi besarnya
harga, dalam kasuk ini pada ttitik P.

Sementara pada gambar kanan, menunjukan pengaruh permintaan dan penawaran atas tenaga kerja
(input) terhadap upah (W) dalam hal ii sebesar W.

4. Jelaskan Pengertian APBN & 7 Fungsi APBN


Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan rencana keuangan tahunan
Pemerintah Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Dalam suatu negara
perencanaan anggaran sangat diperlukan. Di Indonesia sendri anggaran tersebut masuk ke dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN). APBN merupakan rencana pengeluaran dan
penerimaan negara tahun mendatang yang dihubungkan dengan rencana dan proyek jangka
panjang.

Berdasarkan pasal 3 ayat 4 UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, ditegaskan bahwa
APBN adalah mempunyai enam fungsi sebagai berikut:

1. APBN adalah berfungsi sebagai otorisasi. Artinya anggaran negara menjadi dasar untuk
melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.
2. Selanjutnya fungsi APBN adalah sebagai perencanaan. Maksudnya anggaran negara menjadi
pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
3. Kemudian fungsi APBN adalah pengawasan, yang berarti anggaran negara menjadi pedoman
untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan.
4. Lalu fungsi alokasi yaitu anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran
dan pemborosan sumberdaya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian;
5. Berikutnya fungsi distribusi yaitu bahwa kebijakan anggaran negara harus memperhatikan
rasa keadilan dan kepatutan.
6. Terakhir fungsi APBN adalah sebagai stabilisasi, yakni anggaran pemerintah menjadi alat
untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.

5. Jelaskan apa yang dimaksud :

a. Perekonomian Indonesia., b. kebijakan politik diskonto., c. giro wajib., d. Kebijakan Moneter.

a. Perekonomian Indonesia ; merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ke-16 di dunia,
dengan Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan senilai kurang lebih USD940,9 miliar (2016). Pada
tahun 2014, sektor jasa adalah pemberi kerja yang paling menonjol di Indonesia, menyumbang 45
persen dari pekerja lokal (dibandingkan dengan hanya sepertiganya pada tahun 1990). Indonesia

b. kebijakan politik diskonto; kebijakan yang diputuskan oleh BI untuk mengurangi maupun
meningkatkan jumlah peredaran uang di masyarakat, di mana hal ini dilakukan dengan langkah
menurunkan atau menaikkan suku bunganya. Dalam hal ini, bunga diskonto adalah salah satu
komponen penting. Tujuan utama penerapan kebijakan diskonto adalah untuk mengatur aktivitas
perekonomian masyarakat, sehingga pemerataan dalam ekonomi bisa tercapai dengan baik.
Meningkatkan suku bunga diskonto adalah salah satu cara untuk mengurangi peredaran uang serta
sekaligus menekan inflasi.

c. giro wajib; Giro Wajib Minimum (GWM) adalah dana atau simpanan minimum yang harus
dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro yang ditempatkan di Bank Indonesia (BI).
Mengutip laman sikapiuangmu.ojk.go.id, besaran GWM ditetapkan oleh bank sentral berdasarkan
persentase dana pihak ketiga yang dihimpun perbankan. GWM adalah instrumen moneter atau
makroprudensial untuk mengatur uang beredar di masyarakat yang secara langsung berpengaruh
terhadap indeks inflasi.

d. Kebijakan Moneter; Kebijakan moneter merupakan kebijakan dalam upaya mengendalikan


perekonomian negara secara makro untuk mencapai perekonomian yang lebih baik dengan cara
mengatur jumlah uang yang beredar. Perekonomian yang baik sendiri dapat dilihat dari kestabilan
harga melalui tingkat inflasi yang terkontrol.

6. Jelaskan pengertian/Batasan tentang:

a. Kemiskinan; b. Apa penyebab kemiskinan; c. Bagaimana Dampak Kemiskinan; d. Apa Indikator


kesenjangan Kemiskinan.

a. Kemiskinan; Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi


kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Garis
kemiskinan merupakan nilai rupiah yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik
kebutuhan hidup minimum makanan maupun kebutuhan hidup minimum non-makanan.

b. Apa penyebab kemiskinan; Dalam buku Memahami dan Mengukur Kemiskinan (2013) karya Indra
Maipita, dijelaskan bahwa kemiskinan disebabkan oleh dua faktor, yaitu: Faktor internal Faktor
internal merupakan faktor yang datang dari dalam diri seseorang, seperti sikap yang menerima apa
adanya, tidak bersungguh-sungguh dalam berusaha, kondisi fisik yang tidak sempurna, dan
sebagainya. Faktor eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang datang dari luar diri seseorang,
seperti perubahan iklim, kerusakan alam, kehidupan sosial, struktur sosial, kebijakan dan program
pemerintah yang tidak merata, dan lain-lain.

c. Bagaimana Dampak Kemiskinan;

- Meningkatnya angka pengangguran; Masyarakat miskin akan kesulitan mengakses pendidikan


berkualitas. Akibatnya, masyarakat miskin akan kesulitan bersaing mendapatkan pekerjaan dengan
orang kaya atau berada. Hal inilah yang bisa berakibat pada meningkatnya angka kemiskinan.

- Banyaknya kasus putus sekolah; Hal ini akan menghalangi masyarakat kurang mampu untuk
mengakses sekolah karena biaya pendidikan di negara berkembang, seperti Indonesia, relatif tinggi.
- Banyaknya permasalahan kesehatan yang mempengaruhi masyarakat. ; Kemiskinan akan
menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Permintaan meningkat, namun jika tidak dapat
dipenuhi, penyakit akan menyerang. Misalnya saja pingsan, hipertensi, stroke, dan gejala lainnya.

- Meningkatnya tindakan kriminalitas; Salah satu penyebab kejahatan mungkin adalah kemiskinan.
Hal ini terjadi karena mereka yang miskin seringkali melakukan tindakan kriminal untuk memenuhi
kebutuhan dasar mereka.

d. Apa Indikator kesenjangan Kemiskinan.

Nama Indikator Deskripsi

Total pengeluaran rumah tangga dibagi dengan jumlah anggota


Pengeluaran per Kapita per Bulan
rumah tangga dan periode waktu dalam sebulan.

Konsumsi Energi Minimum per Jumlah energi minimum yang dibutuhkan oleh tubuh manusia
Kapita per Hari dalam sehari, yang diukur dalam kalori.

Konsumsi Protein Minimum per Jumlah protein minimum yang dibutuhkan oleh tubuh manusia
Kapita per Hari dalam sehari, yang diukur dalam gram.

Konsumsi Lemak Minimum per Jumlah lemak minimum yang dibutuhkan oleh tubuh manusia
Kapita per Hari dalam sehari, yang diukur dalam gram.

Konsumsi Karbohidrat Minimum Jumlah karbohidrat minimum yang dibutuhkan oleh tubuh
per Kapita per Hari manusia dalam sehari, yang diukur dalam gram.

Jumlah orang yang memiliki akses terhadap air bersih di dalam


Akses Terhadap Air Bersih
dan di luar rumah tangga.

Jumlah orang yang memiliki akses terhadap sanitasi yang baik di


Akses Terhadap Sanitasi yang Baik
dalam dan di luar rumah tangga.

Akses Terhadap Pendidikan Jumlah anak usia sekolah dasar yang bersekolah.

Akses Terhadap Pelayanan Jumlah orang yang memiliki akses ke pelayanan kesehatan yang
Kesehatan cukup dan memadai.

Rata-rata lama pendidikan yang dicapai oleh penduduk dalam


Rata-rata Lama Sekolah
suatu daerah tertentu

Anda mungkin juga menyukai