045176045
Negara kita Indonesia dikenal agraris,maka titik tolak pembangunan harus bertumpu pada
pertanian. Dengan kata lain, perlu diwujudkan strategi pembangunan yang terdiri dari sub sektor
penyedia input, sub sektor produksi, dan sub sektor output.
1. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kondisi sumber daya manusia dalam bidang
pertanian sungguh sangat memprihatinkan. Melihat kondisi tersebut, perlu adanya usaha
yang dilakukan oleh penyuluh dan litbang pertanian. Penyuluhan harus menyeluruh dan
terpadu serta berjalan serasi yang menyangkut semua aspek agribisnis seperti aspek
teknis, pemasaran, pembukuan, permodalan, asuransi, dan berbagai aspek lainnya.
2. Bantuan Dana Keuangan Langkah yang perlu diambil untuk mencapai ketangguhan
perekonomian Indonesia adalah dengan merealisasikan pembangunan agribisnis, dimana
pembangunan kepada subsektor – subsektor yang saling terkait dan terintegrasi, baik
sektor input, produksi, dan output. Bantuan dana diperlukan untuk menggairahkan
pengembangan agribisnis di Indonesia, dimana diarahkan kepada penggunaan sumber
daya (bahan baku) dari dalam negeri.
3. Pola Kemitraan Pola kemitraan hendaknya dapat saling menguntungkan kepada pihak –
pihak yang terkait, dan jangan dilaksanakan karena hanya untuk memenuhi himbauan.
Peran koperasi sangat diperlukan dalam rangka mengembangkan ketahanan sektor
pertanian. Koperasi juga memperkuat posisi petani dalam menjual hasil produk pertanian
ke pihak lainnya.
4. Perwilayahan Komoditis Menurut (Rangkuti, 1992) penentuan satu kawasan
perwilayahan komoditas harus didasarkan pada penelitian dan pengkajian yang cermat
antara lain segi :
a. Kesesuaian daya dukung sumber daya alam (kondisi tanah secara keseluruhan, sumber
air dan iklim) untuk komoditi pertanian bersangkutan
b. Potensi sumber daya manusia baik dari jumlah maupun kualitas yang ada dan perlu
dikembangkan
c. Potensi sumber daya buatan yang ada dan yang dapat dikembangkan
2. Menurut anda, bagaimana kondisi sektor Industri Indonesia saat ini? Sektor industri
apakah yang paling terdampak pada masa pandemi? jelaskan analisis anda.
• Struktur industri di Indonesia masih belum dalam (shallow) dan belum seimbang
(unbalanced). Kaitan ekonomis antara industri skala besar, menengah dan kecil masih
sangat minim, kecuali untuk subsektor makanan, produk kayu dan kulit. Ini
diperparah dengan struktur industri yang masih dikuasai monopolistik dan
oligopolistik.
• Industri besar di Indonesia dikuasai oleh perushaan-perusahaan besar yang dimiliki
oleh sedikit orang. Mereka mendapatkan berbagai fasilitas yang menguntungkan dari
pemerintah. Sebaliknya industri rakyat yang dikerjakan oleh lebih banyak orang tidak
mendapatkan fasilitas yang memadai.
• Pertumbuhan industrialisasi di Indonesia relatif masih rendah dibandingkan beberapa
negara di ASEAN. Perhitungan tersebut didasarkan pada kemampuan ekspor di pasar
internasional, nilai tambah industri, dan penggunaan teknologi dalam kegiatan
industri. Hal ini menyebabkan kelesuan sektor industri dan sektor lainpun akan
terhambat karena sulitnya investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
• Ada lima hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan industri yaitu:
Industri Pariwisata
Industri pariwisata menjadi industri yang terpapar cukup tinggi akibat virus corona ini. Pasalnya
banyak sekali negara-negara yang memberlakukan lockdown sehingga otomatis bisnis pariwisata
terhenti demi mencegah penyebaran virus corona antar negara. Secara spesifik, dampak virus
corona ini juga dirasakan oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Anjloknya
okupansi hingga angka 40% membawa dampak yang cukup besar dalam keberlangsungan bisnis
hotel. Akibat kejadian ini, beberapa hotel di Bali dan Batam meminta karyawannya untuk cuti.
UMKM
Pelaku UMKM juga tampaknya terkena imbas akibat virus corona. Saat ini para pelaku UMKM
mulai menghadapi berbagai macam kesulitan bisnis sejak Covid-19 menyerang.
Jumlah UMKM terdampak pandemi sebanyak 87,5 persen dari seluruh usaha yang beroperasi di
seluruh Indonesia. Dari jumeau ini, sekitar 93,2 persen di antaranya terdampak negatif di sisi
penjualan. Namun, Bank Indonesia (BI) mengungkapkan ada 12,5 persen responden yang tidak
terkena dampak ekonomi dari pandemi Covid-19, dan bahkan 27,6 persen di antaranya
menunjukkan peningkatan penjualan. Dari total 6 sektor UMKM, hanya usaha masyarakat di
bidang pertanian yang masih tumbuh sebesar 16,7 persen pada Desember 2020. Sementara itu,
industri pengolahan tumbuh sebesar 1,5 persen, konstruksi turun 17,9 persen, perdagangan turun
3,2 persen, real estate naik 13 persen, dan jasa kemasyarakatan meningkat 2 persen.
https://konsultanku.co.id/blog/sektor-industri-paling-terdampak-di-masa-pandemi-covid-19