Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI AGRICULTURAL-DEMAND-LED-INDUSTRIALIZATION DALAM

PERSPEKTIF PENINGKATAN KINERJA EKONOMI DAN PENDAPATAN PETANI

Agricultural-Demand-Led-Industrialization Strategy In The Perspective Of


Economic Performance Improvement And Farmer’s Income
Sri Hery Susilowati

Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian


Jl. A. Yani 70, Bogor 16161

ABSTRACT

The new paradigm of agricultural development placed Agricultural-Demand-Led-Industrialization (ADLI)


strategy as an industrialization strategy emphasizing agriculture development program and setting the agriculture
sector as a prime mover of industry and other sectors. The strategy is considered appropriate to be applied in
developing countries which agriculture sector is their main resource. This paper aims to analyze the role of ADLI
strategy in developing countries, including Indonesia, on macroeconomic performance and on farmers and land
less households’ income improvement. The main result of this study is that ADLI strategy has an important role on
macroeconomic performance, especially on labor absorption, GDP improvement as well as on other sector’s
income acceleration. However, the strategy is quite a distance from an ideal implementation in terms of
household income distribution. The benefit gained from agriculture and agroindustry sector development was
mostly pour to non agriculture households in urban areas while farmer’s households and especially those of
landless gained the least.

Key words : ADLI, agroindustry, farming system, manufacture industry

ABSTRAK

Paradigma baru pembangunan pertanian menempatkan strategi Agricultural-Demand-Led-


Industrialization (ADLI) sebagai strategi industrialisasi yang menitikberatkan program pembangunan di sektor
pertanian dan menjadikan sektor pertanian sebagai penggerak pembangunan sektor industri dan sektor-sektor
lain. Strategi pembangunan ini dipandang sesuai diterapkan di negara-negara berkembang yang memiliki
sumberdaya utama di sektor pertanian. Makalah ini bertujuan untuk menelaah peran strategi ADLI yang telah
diterapkan di negara-negara berkembang termasuk Indonesia dalam meningkatkan kinerja ekonomi makro dan
meningkatkan pendapatan rumah tangga petani dan buruh tani. Kesimpulan pokok dari kajian ini adalah bahwa
strategi ADLI berperan baik khususnya dalam penyerapan tenaga kerja, peningkatan PDB dan perannya dalam
mengakselerasi pertumbuhan sektor-sektor lain. Namun dalam hal distribusi pendapatan rumah tangga, strategi
ADLI masih jauh dari penerapan yang ideal. Manfaat pengembangan sektor pertanian primer dan agroindustri
lebih banyak mengalir ke rumah tangga nonpertanian di kota, sedangkan buruh tani dan petani menerima
pendapatan terkecil.

Kata kunci : ADLI, agroindustri, pertanian primer, industri manufaktur

PENDAHULUAN pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuh-


an yang cukup tinggi dan stabilitas nasional
yang sehat dan dinamis. Ketiga landasan
Tidak dapat dipungkiri bahwa pemba- tersebut merupakan strategi yang dapat men-
ngunan ekonomi di Indonesia dengan mele- jamin kontinuitas pembangunan di masa
takkan basis pada pembangunan sektor indus- datang. Namun ketika strategi pembangunan
tri telah berhasil meningkatkan pendapatan per lebih menekankan pada pencapaian pertum-
kapita penduduk. Namun tujuan pembangunan buhan yang tinggi, terjadi ketimpangan dalam
yang berlandaskan Trilogi Pembangunan bu- pencapaian pembangunan sehingga aspek
kanlah pencapaian pertumbuhan atau pe- pemerataan menjadi agak terabaikan. Sebagai
ningkatan pendapatan semata, melainkan ilustrasi data BPS menunjukkan bahwa pada
pembangunan yang berdasarkan pemerataan tahun 1985 perbandingan pendapatan per

FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 26 No. 1, Juli 2008 : 44 - 57

44
kapita buruh tani terhadap rumah tangga serta rentan terhadap perubahan nilai tukar.
bukan pertanian golongan atas di kota adalah Insentif yang diciptakan bagi perusahaan
1 : 3,7, sedangkan pada saat krisis ekonomi ekspor pada dasarnya menimbulkan proses
tahun 1998 menjadi 1 : 9,5. Penduduk miskin redistribusi pendapatan yang menguntungkan
meningkat dari 17,6 persen pada tahun 1996 bagi pemodal seperti halnya pada industri
menjadi 23,4 persen pada saat krisis ekonomi substitusi impor (Gillis et al., 1987; Arief,
tahun 1999. Meskipun setelah krisis berakhir 1990).
kemiskinan cenderung menurun, namun penu- Ketidakmampuan strategi industriali-
runannya belum seperti yang diharapkan. Data sasi dalam mengangkat perekonomian secara
BPS tahun 2007 menunjukkan bahwa pendu- berkesinambungan terlihat pada saat terjadi
duk miskin pada tahun 2006 masih sebesar krisis ekonomi. Pertumbuhan produksi hampir
16,7 persen. seluruh sektor industri mengalami goncangan
Secara historis, kondisi di atas tidak sehingga mencapai angka minus. Dampak
terlepas dari strategi pembangunan yang telah krisis ekonomi tersebut sangat terasa terutama
dilakukan selama ini. Pembangunan ekonomi pada industri manufaktur yang banyak meng-
melalui strategi industrialisasi substitusi impor gunakan input impor yaitu industri ringan (light
yang telah dilakukan pemerintah sejak tahun manufacture), seperti industri tekstil, kulit, kayu
1970 selama lebih dari satu dasawarsa, lapis dan kertas; serta industri berat (heavy
ternyata telah gagal memperkuat perekonomi- manufacture) seperti industri logam dasar,
an dalam negeri secara merata. Fasilitas barang tambang, kimia dan peralatan mesin.
subsidi dan proteksi banyak diberikan kepada Namun industri-industri yang berbasis pertani-
industri (Gillis et al., 1987) namun semuanya an, yaitu industri makanan, minuman dan
hanya dinikmati oleh pemilik modal, sementara tembakau, mengalami goncangan yang relatif
buruh sebagai faktor produksi utama pada kecil. Bahkan sektor pertanian primer (ter-
industri-industri kecil di perdesaan tidak ba- utama subsektor perkebunan dan perikanan)
nyak memperoleh manfaat. Hal ini memuncul- justru memperoleh windfall profit dengan
kan kesenjangan antara industri besar dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar
menengah dengan industri kecil di perdesaan. AS.
Keadaan ini diperkuat oleh lemahnya keter- Namun demikian, ‘kehancuran’ sektor
kaitan antara sektor industri dengan sektor industri pada masa krisis tersebut dapat di-
pertanian karena industri subsitusi impor pandang sebagai blessing in disguise bagi
tersebut sebagian besar menggunakan kom- sektor industri di Indonesia (Soesastro, 1999).
ponen input impor. Data BPS tahun 2007 Pengalaman pahit tersebut membawa pemba-
menunjukkan bahwa impor bahan baku untuk ruan dan mengubah prioritas strategi pemba-
industri di Indonesia selama periode 1989 ngunan industri masa depan ke arah industri
sampai dengan tahun 2006 mencapai lebih yang lebih tahan terhadap goncangan karena
dari 56 persen dari total nilai impor bahan baku dibangun berdasarkan sumberdaya dalam
penolong. Strategi substitusi impor tersebut negeri, yaitu sektor pertanian, Strategi
pada hakikatnya juga merupakan proses Agricultural Demand-Led Industrialization atau
redistribusi pendapatan yang menguntungkan strategi ADLI, merupakan strategi pemba-
pemilik modal yang dipandang sebagai pen- ngunan yang menitikberatkan pembangunan
cipta surplus. Dapat dikatakan bahwa pemba- pada sektor pertanian dan menjadikan sektor
ngunan ekonomi melalui strategi substitusi pertanian sebagai penggerak pembangunan
impor pada dasarnya lebih berorientasi kepada sektor industri dan sektor lainnya (Adelman,
pertumbuhan dibanding pemerataan (Arief, 1984). Dengan konsep tersebut sektor per-
1990; Basalim et al., 2000). tanian primer dan agroindustri menjadi sektor
Sementara strategi industri yang ber- andalan bagi strategi ADLI.
orientasi ekspor (export-led industrialization) Tulisan ini bertujuan untuk menelaah
yang dilakukan pada periode berikutnya, yang benarkah strategi ADLI merupakan strategi
mengandalkan permintaan ekspor dengan yang tepat dikembangkan di negara-negara
modal asing sebagai penggerak pertumbuhan, sedang berkembang yang umumnya sedang
ternyata semakin memperlebar kesenjangan berada pada proses industrialisasi, khususnya
antara sektor pertanian dengan nonpertanian di Indonesia. Kriteria ketepatan strategi ADLI

STRATEGI AGRICULTURAL-DEMAND-LED-INDUSTRIALIZATION DALAM PERSPEKTIF PENINGKATAN KINERJA EKONOMI DAN


PENDAPATAN PETANI Sri Hery Susilowati

45
ditinjau dari kontribusinya dalam meningkatkan ekspor yang sangat rapuh dan permasalahan
kinerja ekonomi makro khususnya dalam dan hambatan pada likuiditas dan nilai tukar
memacu pertumbuhan ekonomi, penyerapan yang dihadapai oleh negara-negara berkem-
tenaga kerja, serta perannya dalam memper- bang. Strategi promosi ekspor dipandang
baiki distribusi pendapatan melalui pening- memiliki nilai tambah ekspor minimal karena
katan pendapatan petani kecil dan buruh tani. meskipun sifatnya padat karya tetapi sedikit
Tulisan ini merupakan review dari berbagai menggunakan input lokal (Arief, 1990;
hasil kajian dan opini beberapa pakar ekonomi Krugman dan Obsteld, 1991; Pack and
pembangunan. Westphal, 1986), menyuburkan rent seeking
dan menimbulkan distorsi harga (Gillis et al.,
1987), serta menimbulkan redistribusi penda-
KONSEP STRATEGI AGRICULTURAL- patan yang menguntungkan pemodal (Gillis
DEMAND-LED INDUSTRIALIZATION (ADLI) et al., 1987; Arief, 1990).
Dengan fakta-fakta tersebut, Singer
Strategi Substitusi Impor maupun (1979) menyimpulkan bahwa kedua strategi
strategi Promosi Ekspor dipandang telah gagal tersebut tidak berhasil digunakan sebagai
sebagai pendekatan pembangunan di negara- pendekatan negara-negara sedang berkem-
negara yang sedang berkembang. Hal ini bang untuk mencapai tujuan pembangunan,
didasarkan pada dua faktor, yaitu karena yaitu pertumbuhan yang berkelanjutan, peme-
industrialisasi tersebut tidak terintegrasi de- rataan pendapatan dan pembangunan yang
ngan sektor pertanian yang menjadi sumber berdasarkan pada sumberdaya domestik. Stra-
penghidupan sebagian besar masyarakat, dan tegi industrialisasi yang sesuai dikembangkan
karena strategi tersebut menghasilkan redistri- di negara-negara berkembang haruslah indus-
busi pendapatan yang cenderung mengun- trialisasi yang mengutamakan pemenuhan
tungkan pemilik modal. kebutuhan masyarakat luas dan meningkatkan
pendapatan masyarakat luas serta mem-
Pandangan beberapa ahli ekonomi
berikan efek positif terhadap kesejahteraan
menyebutkan bahwa strategi substitusi impor
masyarakat luas. Sebagai alternatif, Singer
lebih bersifat padat modal dan menguras
mengajukan pendekatan balance-growth
devisa (Basalim et al., 2000; Arief, 1990), lebih
approach yang merupakan strategi pemba-
berorientasi kepada pertumbuhan dibanding
ngunan nasional yang berbasis pada ke-
pemerataan (Gillis et al., 1987; Arief, 1990)
seimbangan pembangunan sektor pertanian
serta menghasilkan kesenjangan antar sektor
dan pengembangan industri dengan pene-
yang lebar. Strategi industrialisasi substitusi
kanan utama pada keterkaitan dan interaksi
impor yang padat kapital juga menghasilkan
sektor pertanian dan industri. Menurut Singer,
pertumbuhan GNP yang lambat, permasa-
pembangunan sektor pertanian dan industri
lahan yang cukup serius pada BOP, rasio
harus dilakukan secara seimbang. Keterkaitan
kapital –output dan kapital-tenaga kerja yang
antara sektor pertanian dan industri dikemuka-
tinggi, pertumbuhan produksi pangan dan
kan oleh Singer sebagai berikut. Pengem-
tenaga kerja yang lambat dan distribusi
bangan sektor pertanian akan meningkatkan
pendapatan yang memburuk (Krugman dan
kebutuhan benih, pupuk, insektisida, jaringan
Obsteld, 1991).
irigasi dan sebagainya sehingga akan mendo-
Kegagalan strategi substitusi impor rong pembangunan industri pupuk, industri
tersebut mendorong negara-negra berkem- benih, mesin-mesin pertanian dan jaringan
bang mengalihkan kebijakan pembangunan ke irigasi. Pendapatan sektor pertanian yang
arah strategi export-led growth atau strategi meningkat akan dibelanjakan pada barang-
promosi ekspor. Adopsi strategi export-led barang konsumsi yang diproduksi oleh sektor
growth pada era tuntutan dunia akan per- industri. Sebaliknya peningkatan pendapatan
tumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut sektor industri akan memperluas pasar sektor
berhasil meningkatkan pertumbuhan GNP, pertanian, terutama untuk pangan, dan hal ini
penyerapan tenaga kerja dan pengembangan akan menghasilkan multiplier effect bagi sektor
industrialisasi; namun dibarengi dengan pe- pertanian itu sendiri.
ningkatan hutang internasional dan mening-
Namun pendekatan balanced-growth
katnya impor pangan secara cepat, pasar
tersebut dipandang kurang cocok diterapkan di

FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 26 No. 1, Juli 2008 : 44 - 57

46
negara-negara yang sedang berkembang ka- tik pada barang antara dan barang konsumsi
rena sudah barang tentu untuk membangun yang diproduksi oleh industri dalam negeri.
industri-industri skala besar memerlukan kapi- Tujuan industrialisasi melalui strategi tersebut
tal yang sangat besar yang tidak dimiliki oleh optimis akan berhasil dicapai karena sebagian
negara-negara sedang berkembang pada besar masyarakat di negara-negara berkem-
umumnya. Oleh karena itu Adelman (1984) bang berada di sektor pertanian. Oleh karena
mengajukan satu strategi pembangunan yang itu, strategi ADLI merupakan strategi industria-
agak berbeda dengan pendekatan awal yang lisasi yang sesuai dikembangkan di negara-
dikemukakan oleh Singer. Strategi yang negara berkembang dengan menitikberatkan
dikembangkan oleh Adelman memberikan program pembangunan di sektor pertanian dan
penekanan pada peningkatan produktivitas menjadikan sektor pertanian sebagai peng-
pertanian, terutama skala kecil dan menengah, gerak pembangunan sektor industri dan sek-
ketimbang skala besar, sebagai sarana untuk tor-sektor lain. Ide dasar strategi ADLI
mencapai industrialisasi. dikemukakan oleh Adelman (1984) sebagai
Esensi strategi ADLI adalah perge- berikut:
seran pangsa investasi yang lebih besar ke “The development strategy consist of
sektor pertanian untuk meningkatkan produk- public investment programme
tivitas pertanian dengan penekanan pada designed to induce a progressive
produksi pangan dibandingkan tanaman downward shift in the supply curve of
ekspor, dan penekanan pada pertanian skala the domestic agricultural sector. The
kecil dan menengah dibandingkan dengan argument in favour of this strategy
skala besar. Pertanian skala kecil dan mene- rest both on its linkage effect, in
ngah memiliki keterkaitan yang lebih besar creating a domestic mass market for
dengan industri domestik dibandingkan de- industrial product through intermediate
ngan pertanian skala luas dengan produkti- and final demand linkages, and on its
vitas yang paling tidak sama dengan pertanian distributional impact, poor members of
skala luas. Pertanian skala luas pada society. The proposed strategy is
umumnya menggunakan padat modal dan stimultaniously a growth programme,
peralatan pertanian yang berasal dari impor and employment programme since
seperti traktor, mesin-mesin pemanen dan agriculture is considerably more labour
sebagainya. Sebaliknya pertanian skala kecil intensive than even labour-intensive
dan menengah lebih bersifat padat tenaga manufacturing, a basic needs, food
kerja dan menggunakan peralatan pertanian security and income distribution
yang dapat diproduksi dalam negeri. Demikian programe and industrialization
pula dari sisi konsumsi, keterkaitan antara programme.”
konsumsi domestik dan industri lebih kuat
dibandingkan dengan pertanian skala luas.
Pertanian skala kecil memiliki MPC (marginal Startegi industrialisasi ADLI merupa-
propensity to consume) yang lebih besar kan program investasi masyarakat untuk
dibandingkan dengan pertanian skala luas, mendorong kurva suplai produk pertanian
dan memiliki marginal share consumption menjadi lebih elastis. Permintaan dalam negeri
untuk produksi industri domestik seperti tekstil, dikembangkan melalui pembangunan sektor
bahan-bahan tekstil dan dan barang-barang pertanian sehingga sektor pertanian menjadi
rumah tangga lain yang juga lebih besar. pasar yang efektif untuk produk-produk sektor
Selain itu, pertanian skala kecil dan menengah industri melalui keterkaitan permintaan barang-
cenderung menginvestasikan penambahan barang antara (intermediate demand) dengan
pendapatan pada pendidikan (karena didu- permintaan akhir (final demand). Proses
kung oleh sumberdaya manusia yang lebih pembangunan industri melalui strategi ADLI
besar) sehingga hal ini merupakan fondasi bukan hanya merupakan proses pemba-
bagi terciptanya peningkatan pruduktivitas baik ngunan yang didasarkan atas teknologi padat
di sektor pertanian maupun industri yang lebih karya dengan sektor pertanian sebagai sektor
besar di masa datang. pemimpin yang akan menciptakan pertum-
Tujuan industrialisasi akan dicapai buhan seiring dengan perluasan kesempatan
dengan mengembangkan permintaan domes- kerja, namun juga merupakan program indus-

STRATEGI AGRICULTURAL-DEMAND-LED-INDUSTRIALIZATION DALAM PERSPEKTIF PENINGKATAN KINERJA EKONOMI DAN


PENDAPATAN PETANI Sri Hery Susilowati

47
trialisasi yang dapat mendukung program ke- produksi haruslah diikuti dengan peningkatan
tahanan pangan dan pemerataan pendapatan. pendapatan petani. Implementasi kebijakan
Strategi ADLI merupakan strategi industria- nilai tukar yang tepat adalah dengan memini-
lisasi yang akan dapat mendukung pengem- malkan kebijakan pengaturan harga domestik
bangan sektor pertanian dan agroindustri. dan kebijakan subsidi dan membiarkan harga
Bagaimana strategi ADLI yang ber- domestik berinteraksi dengan harga di pasar
landaskan peningkatan produktivitas sektor dunia.
pertanian tersebut dapat diimplementasikan?
Strategi ADLI diimplementasikan melalui Strategi ADLI dalam Konteks Keterkaitan
investasi infrastruktur di sektor pertanian Antar Sektor
primer dan agroindustri baik secara fisik mau-
pun kelembagaan melalui diseminasi teknologi Ide dasar strategi ADLI adalah keter-
pertanian yang sesuai dan melalui kegiatan kaitan antar sektor yang telah dikemukakan
penelitian dan pengembangan (research and sebelumnya oleh Hirschman (1958).
development) yang difokuskan pada produksi Hirschman memandang sektor pertanian tidak
pangan skala kecil. Dua tujuan kebijakan yaitu memiliki keterkaitan yang kuat (khususnya
mengatasi hambatan teknologi dan institusi kaitan ke belakang) untuk dapat menstimulir
pada produksi pangan sektor pertanian, pembentukan kapital sehingga sektor per-
merupakan inti dari strategi ADLI (Adelman, tanian tidak dapat dijadikan sebagai sektor
1984; Mellor, 1986). Peningkatan dan per- andalan. Pandangan Hirschman tentang sek-
baikan sistem irigasi yang baik meliputi tor pertanian yang hanya berdasarkan atas
manajemen pengelolaan, pemeliharaan serta keterkaitan produk tersebut menempatkan
investasi pompa air untuk skala kecil dan me- sektor pertanian sebagai sektor yang pasif dan
nengah merupakan persyaratan utama bagi inferior.
peningkatan produktivitas pertanian. Selain itu, Perbedaan konsep keterkaitan yang
diperlukan pula perbaikan teknologi dan me- dikembangkan oleh Adelman melalui strategi
kanisasi pertanian secara selektif, penyediaan ADLI dengan konsep keterkaitan sektor
kredit bagi petani kecil serta perbaikan lem- sebelumnya (Hirchman, 1958; Panchamukti,
baga pemasaran dan perbaikan lembaga 1975; Bulmer dan Thomas, 1982) adalah
distribusi benih dan pupuk dan mengembang- bahwa penekanan keterkaitan pada strategi
kan kelembagaan diseminasi pengetahuan ADLI bukan hanya melalui keterkaitan produk
melalui program-program penyuluhan. tetapi juga pada keterkaitan konsumsi dan
Satu hal utama yang perlu mendapat- investasi. Ranis (1984), De Janvry (1984),
kan perhatian adalah sistem insentif yang Singer (1979), dan Mellor (1976) menyatakan
diberikan ke petani. Perbaikan teknologi untuk bahwa sektor pertanian memiliki potensi untuk
meningkatkan produktivitas pertanian tersebut menghasilkan permintaan yang menstimulir
akan dapat terus berlangsung hanya apabila industrialisasi. Pemikiran tersebut kemudian
petani memperoleh peningkatan pendapatan. ditegaskan oleh Adelman (1984) melalui
Jika tidak, petani tidak akan melanjutkan konsep strategi ADLI yang mengutamakan
peningkatan produktivitas tersebut. Keterkaitan peningkatan produkivitas pertanian melalui
dengan sektor industri juga tidak akan terjadi inovasi teknologi dan peningkatan investasi
karena petani tidak memiliki pendapatan yang dalam upaya meningkatkan pendapatan
cukup untuk mengkonsumsi barang-barang rumah tangga perdesaan.
industri, padahal semua itu merupakan peng- Tujuan industrialisasi menurut konsep
gerak bagi berlangsungnya industrialisasi. ADLI dicapai bukan hanya melalui peningkatan
Demikian pula apabila peningkatan produksi output tetapi juga dengan memperluas
pertanian tidak didukung oleh perbaikan nilai permintaan domestik terhadap barang-barang
tukar petani maka perbaikan produktivitas antara dan konsumsi akhir yang diproduksi
pertanian tersebut juga tidak akan bermanfaat oleh industri domestik. Keterkaitan antara input
bagi petani. Oleh karena itu kebijakan yang antara dengan konsumsi akhir akan memper-
menyangkut nilai tukar petani harus merupa- luas permintaan domestik terhadap barang-
kan satu paket dalam strategi peningkatan barang antara yang diproduksi oleh sektor
produktivitas sektor pertanian. Peningkatan pertanian dan lebih lanjut akan mendorong

FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 26 No. 1, Juli 2008 : 44 - 57

48
investasi pada industri pengolahan. Dengan akan mengakselerasi investasi sektor agro-
memfokuskan pada keterkaitan produksi, pen- industri, dan peningkatan produktivitas pertani-
dapatan dan konsumsi secara bersama-sama, an dilakukan dengan menggunakan teknologi
strategi ADLI bertujuan untuk meningkatkan padat tenaga kerja sehingga berdampak pada
ekonomi penduduk berpendapatan rendah peningkatan penyerapan tenaga kerja
menuju jalur pertumbuhan yang lebih merata (Adelman dan Vogel, 1990).
dan berkelanjutan. Berdasarkan penjabaran
konsep ADLI tersebut, sektor pertanian primer
dapat disebut sebagai dasar atau fondasi Sektor Pertanian dan Agroindustri dalam
sedangkan sektor agroindustri sebagai pilar Strategi ADLI
bagi pengembangan strategi ADLI. Paradigma baru pembangunan perta-
Mekanisme strategi ADLI adalah de- nian menempatkan strategi ADLI sebagai
ngan mendorong permintaan output industri strategi industrialisasi yang menitikberatkan
melalui peningkatan permintaan input industri program pembangunan di sektor pertanian dan
dan melalui peningkatan konsumsi barang- menjadikan sektor pertanian sebagai peng-
barang industri, khususnya industri pangan gerak pembangunan sektor industri dan
oleh petani. Oleh karena itu kunci keberhasilan sektor-sektor lain (Adelman, 1984; DeJanvry,
strategi ADLI adalah pada pengaruh keter- 1984). Strategi ini berperan penting dalam
kaitan antara sektor pertanian dengan sektor meningkatkan produktivitas pertanian melalui
agroindustri. Model simulasi yang dilakukan peningkatan investasi dan inovasi teknologi,
oleh Adelman (1984) di beberapa negara serta meningkatkan pendapatan masyarakat
industri baru (NICs) seperti Korea menun- di perdesaan. Berdasarkan pada teori ke-
jukkan bahwa strategi ADLI berhasil mening- terkaitan, keterkaitan ke belakang merangsang
katkan pertumbuhan ekonomi, penyerapan investasi pada industri yang mensuplai input,
tenaga kerja, industrialisasi dan memperbaiki dan keterkaitan ke depan mendorong investasi
BOP, selain juga berhasil meningkatkan untuk tahapan produksi lebih lanjut. Pening-
distribusi pendapatan dan meningkatkan suplai katan produktivitas pertanian melalui keter-
kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat kaitan ke belakang akan menstimulus per-
miskin maupun kaya. Dalam konteks indikator mintaan input pertanian (pupuk, pestisida dan
ekonomi seperti di atas strategi ADLI meng- benih unggul) dan barang-barang kapital
ungguli strategi industri export-led growh. (jaringan irigasi, mesin pertanian, transportasi
dan infrastruktur lain) serta meningkatkan
Keberhasilan strategi ADLI mensyarat- permintaan tenaga kerja. Sedangkan keter-
kan beberapa asumsi, pertama: adanya kaitan ke depan akan mendorong pengemba-
keterkaitan yang kuat antar sektor, suplai ngan industri yang menggunakan bahan baku
produk pertanian maupun industri bersifat sektor pertanian yaitu sektor agroindustri.
responsif, dan ketersediaan teknologi pertani-
an yang sesuai secara spesifik dengan Peningkatan kesempatan kerja bukan
komoditas yang dikembangkan dengan ke- hanya di sektor pertanian, karena juga akan
adaan lahan dan iklim setempat. Kedua, menciptakan kesempatan kerja nonpertanian
manajemen nilai tukar pertanian dilakukan maupun jasa. Melalui keterkaitan ke depan,
secara hati-hati sehingga dapat diperoleh pe- investasi di sektor pertanian tersebut akan
ningkatan pendapatan dan keuntungan petani merangsang investasi di sektor industri pengo-
dengan adanya peningkatan produktivitas per- lahan pertanian dan industri nonpertanian lain
tanian tersebut. Ketiga, pengaturan pemilikan serta jasa. Di sisi lain, peningkatan produkti-
lahan sedemikian rupa sehingga petani vitas pertanian akan meningkatkan penda-
responsif terhadap insentif harga dan adopsi patan rumah tangga yang pada akhirnya
teknologi pertanian lebih lanjut Selain itu, merangsang peningkatan konsumsi pangan,
keberhasilan strategi ADLI juga mensyaratkan baik bahan pangan primer maupun olahan
bahwa peningkatan pendapatan rumah tangga serta konsumsi nonpertanian lain. Oleh karena
golongan rendah lebih banyak dialokasikan itu kunci keberhasilan strategi ADLI adalah
untuk peningkatan konsumsi produk olahan keterkaitan yang kuat antara sektor pertanian
pertanian sehingga akan mendorong pening- dengan sektor industri pengolahan pertanian
katan produk agroindustri yang selanjutnya dan keterkaitan dengan industri pemasok input
sektor pertanian.

STRATEGI AGRICULTURAL-DEMAND-LED-INDUSTRIALIZATION DALAM PERSPEKTIF PENINGKATAN KINERJA EKONOMI DAN


PENDAPATAN PETANI Sri Hery Susilowati

49
Fokus strategi ADLI adalah pengem- negara-negara berkembang, termasuk Indo-
bangan sektor pertanian. Peran sektor per- nesia, dalam mendorong pertumbuhan sektor
tanian dalam pertumbuhan ekonomi terjadi pertanian, dan agroindustri, meningkatkan
melalui dua sisi, yaitu sisi penawaran dan penyerapan tenaga kerja sekaligus menghasil-
permintaan. Dari sisi penawaran, sektor kan peningkatan pendapatan rumah tangga
pertanian merupakan pemasok produk untuk pertanian, terutama rumah tangga golongan
keperluan ekspor, serta bahan makanan dan bawah dan buruh tani? Wacana tersebut akan
industri. Dari sisi permintaan, dengan populasi dikaji lebih mendalam melalui hasil-hasil kajian
penduduk yang demikian besar terlibat di empiris di beberapa negara berkembang ter-
sektor pertanian yang akan membantu pe- masuk Indonesia.
ngembangan sektor industri melalui penye-
diaan pasar yang potensial bagi barang-
barang industri yang diproduksi secara Startegi ADLI di Negara-negara
domestik. Selama ini kontribusi sektor pertani- Berkembang
an dalam pembangunan lebih pada sisi pena- Adelman (1984) menggunakan model
waran. Di negara-negara yang sedang ber- CGE (Computable General Equilibrium) de-
kembang, konsumsi domestik merupakan ngan data negara Korea Selatan sebagai
faktor utama pertumbuhan ekonomi. Mengi- wakil negara yang mencirikan negara ekonomi
ngat sebagian besar penduduk tinggal dan terbuka, berpendapatan rendah dan semi
bekerja serta menggantungkan hidup mereka industri untuk membandingkan strategi ADLI
di sektor pertanian, maka strategi ADLI dan strategi export-led growth di negara
merupakan strategi pembangunan pertanian tersebut. Strategi ADLI diimplementasikan
yang memanfaatkan kekuatan permintaan melalui pergeseran struktur investasi pada
rumah tangga perdesaan dalam rangka sektor pertanian dan hal yang sama untuk
meningkatkan barang industri, khususnya strategi export-led growth pada industri manu-
industri pangan/agroindustri dan jasa yang faktur yang berorientasi ekspor. Hasil analisis-
padat tenaga kerja. Dengan memperluas nya mendukung thesis yang dia kemukakan
pengembangan sektor agroindustri, akan me- bahwa pendekatan strategi ADLI tepat diterap-
ningkatkan peran dan kontribusi sektor perta- kan di negara berkembang seperti Korea
nian dalam meningkatkan pertumbuhan secara Selatan. Strategi ADLI mampu membangkit-
keseluruhan. kan industrialisasi sama baiknya dengan
Dalam hal ini sektor agroindustri atau strategi export-led growth tetapi lebih dapat
industri pengolahan yang berbasis pertanian meningkatkan penyerapan tenaga kerja,
serta sektor pertanian primer merupakan menghasilkan BOP yang lebih baik, mening-
sektor andalan strategi ADLI. Menurut katkan GNP perkapita dan yang terpenting
Adelman (1984) strategi ADLI memiliki potensi adalah mampu menciptakan distribusi penda-
untuk bisa mencapai pertumbuhan yang sama patan yang lebih baik dan mengurangi
cepat dengan strategi Export-Led, tetapi kemiskinan dibandingkan strategi export led-
memiliki kelebihan-kelebihan lain, yaitu meng- growth. Keunggulan strategi ADLI juga pada
hasilkan tingkat penyerapan tenaga kerja yang produktivitas total faktor yang meningkat
lebih tinggi, distribusi pendapatan yang lebih secara lebih besar, menurunnya tingkat
baik, menghasilkan Balance of Payment (BOP) pengangguran, peningkatan ekspor yang lebih
yang lebih baik serta mengurangi kemiskinan. besar dan juga alokasi sumberdaya yang lebih
baik.
Keunggulan startegi ADLI dibanding-
BUKTI-BUKTI EMPIRIS IMPLEMENTASI kan strategi export-led growth dikemukakan
STRATEGI ADLI oleh Adelman et al. (1989) di antaranya
disebabkan: (a) adanya keterkaitan yang kuat
Benarkah sektor pertanian mempunyai antara sektor pertanian dan industri, baik
keterkaitan kuat dengan sektor lain yang melalui keterkaitan permintaan maupun keter-
diperlukan untuk mendorong industrialisasi di kaitan pada sisi input yang menghasilkan
negara-negara berkembang? Benarkah strate- multiplier permintaan domestik terhadap output
gi pembangunan ADLI tepat diterapkan di sektor pertanian yang tinggi, (b) investasi di
sektor pertanian bersifat kurang intensif

FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 26 No. 1, Juli 2008 : 44 - 57

50
terhadap input impor sebaliknya bersifat inten- pertanian dan sektor nonpertanian. Hal ini
sif terhadap tenaga kerja, (c) tingkat pengem- menunjukkan bahwa dari sisi permintaan,
balian kapital di sektor pertanian lebih besar strategi ADLI akan mendorong industrialisasi
atau sama dengan di sektor industri, dan (d) dan pertumbuhan pendapatan. Namun dari sisi
sepanjang sektor perdesaan masih lebih suplai, peningkatan permintaan lebih banyak
miskin dari sektor perkotaan, maka kebijakan dipenuhi dari impor. Oleh karena itu, untuk
yang meningkatkan pendapatan petani akan negara-negara Sub-Sahara Afrika strategi
memperbaiki distribusi pendapatan. ADLI harus didampingi dengan upaya sub-
Adelman et al. (1989) kembali menguji stitusi impor barang-barang pengolahan
thesisnya dengan menggunakan model RUNS industri. Kesuksesan strategi ADLI di negara-
(Rural-Urban North-South), suatu model negara tersebut memerlukan bantuan teknis
kebijakan yang terkait dengan alternatif dari luar. Konsep awal strategi ADLI pada
strategi pengembangan sektor pertanian dan dasarnya lebih sesuai ditujukan untuk negara-
industri. Dengan model tersebut dapat digali negara yang telah melewati masa semi
implikasi berbagai aspek yang terkait dengan industrialisasi dari pada negara-negara yang
strategi ADLI. Negara-negara yang dikaji baru memulai proses industrialisasi.
dikelompokkan ke dalam: (a) negara berkem- Vogel (1990) mengkaji keterkaitan
bang pengekspor minyak; (b) negara-negara sektor pertanian dengan sektor lain di berba-
Mediteran; (c) negara-negara Afrika; (d) gai negara berdasarkan jenis perekonomian.
negara-negara Asia yang berpendapatan Negara dikelompokkan ke dalam delapan
rendah, seperti India, Burma dan negara- golongan berdasarkan tingkat pendapatan,
negara Asia Timur; (e) Amerika Latin dan sedangkan analisis menggunakan kerangka
Karibia; serta (f) ROW. Strategi ADLI dalam SAM dari 27 negara. Sektor produksi dike-
model diimplementasikan melalui pergeseran lompokkan ke dalam sektor pertanian dan
investasi dari sektor perkotaan ke sektor nonpertanian, demikian pula dengan rumah
pertanian di negara-negara sedang berkem- tangga yang dikelompokkan ke dalam rumah
bang dan peningkatan bantuan ekonomi yang tangga pertanian dan nonpertanian. Negara
dialokasikan ke sektor pertanian dari negara- dikelompokkan ke dalam negara berpenda-
negara dunia (ROW) ke negara-negara Afrika. patan rendah, menengah, tinggi, negara
Hasil analisis mendukung tesisnya bahwa Industri Baru (NICs), negara berkembang
secara umum strategi ADLI sangat cocok berpendapatan rendah dan tinggi. Hasil anali-
diterapkan di seluruh negara berkembang. sis menunjukkan untuk negara berkembang
Strategi ADLI menghasilkan keuntungan yang berpendapatan rendah dan menengah dengan
seimbang antara negara maju dan negara tingkat populasi tinggi, keterkaitan ke belakang
berkembang. Strategi ADLI sangat mengun- sektor pertanian akan meningkatkan perminta-
tungkan bagi negara NICs bukan hanya dari an konsumsi rumah tangga perdesaan dan hal
sisi produksi domestik, permintaan dan nilai ini menunjukkan keterkaitan keseimbangan
tukar domestik; namun juga meningkatkan umum (produksi dan konsumsi) yang menciri-
harga relatif ekspor manufaktur. Bagi negara- kan strategi ADLI. Hal ini berimplikasi bahwa
negara berkembang, strategi ADLI menghasil- strategi ADLI merupakan strategi pemba-
kan peningkatan pangsa pendapatan antara ngunan yang sesuai bagi negara sedang
produsen sektor perkotaan dan perdesaan berkembang berpendapatan rendah dan
yang menjurus pada pemerataan yang lebih menengah.
baik. Jensen dan Tarp (2004) mengguna-
Adelman dan Vogel (1990) menggu- kan model CGE untuk mengkaji strategi pem-
nakan kerangka SAM (Social Accounting bangunan yang sesuai di negara Mozambique.
Matrix) di 6 negara Sub-Sahara Afrika Strategi yang diperbandingkan adalah strategi
(Bostwana, Cameroon, Cote d’Ivore, Kenya, ADLI dalam konteks pengembangan sektor
Lesotho dan Swaziland). Negara-negara agroindustri, strategi pengembangan pertanian
tersebut dikelompokkan ke dalam negara primer (agriculture based) dan strategi ekspor
sedang berkembang berpendapatan rendah komoditas primer (export-led). Hasil analisis
dan menengah. Hasil analisis menunjukkan menunjukkan bahwa strategi ADLI lebih
adanya keterkaitan yang kuat antara sektor dominan dibanding dua strategi lainnya dalam

STRATEGI AGRICULTURAL-DEMAND-LED-INDUSTRIALIZATION DALAM PERSPEKTIF PENINGKATAN KINERJA EKONOMI DAN


PENDAPATAN PETANI Sri Hery Susilowati

51
meningkatkan permintaan domestik. Dari sisi Strategi ADLI di Indonesia
distribusi pendapatan rumah tangga, hasil Relevansi strategi ADLI di Indonesia
analisis simulasi kebijakan menunjukkan bah- dalam meningkatkan kinerja ekonomi dikaji
wa strategi ADLI berhasil meningkatkan pen- melalui hasil beberapa penelitian yang telah
dapatan rumah tangga pertanian di desa, yang dilakukan terdahulu (Bautista et al., 1999;
merupakan sebagian besar populasi negara Susilowati et al., 2007a; Daryanto,1999;
tersebut, dan memperbaiki distribusi penda- Hafizrianda, 2006; Djaimi, 2006; Ginting,
patan, sedangkan rumah tangga pertanian di 2006).
kota memperoleh manfaat terkecil.
Bautista et al. (1999) menggunakan
Dengan menginduk pada strategi kerangka SAM dan CGE untuk menganalisis
ADLI, Bautista (2001) menggunakan kerangka alternatif jalur pembangunan industri (Indus-
SAM untuk mengkaji strategi Agriculture- trial Developmen Paths) di Indonesia. Dalam
Based Development (ABD) di Vietnam kajian tersebut Bautista menguji tiga macam
Tengah. Sebagian besar populasi sektor per- strategi pembangunan dalam meningkatkan
tanian di perdesaan adalah rumah tangga kinerja ekonomi Indonesia, yaitu (a) strategi
miskin. Bautista mengkaji efek stimulus eko- Agricultural-demand led (ADL) yaitu strategi
nomi di sektor pertanian terhadap peningkatan ADLI dalam konteks pengembangan sektor
pertumbuhan dan pemerataan. Rumah tangga pertanian primer saja; (b) food processing
dikelompokkan ke dalam empat golongan based (FPB) yaitu pembangunan melalui
rumah tangga yaitu : (a) rumah tangga ber- pengembangan industri pengolahan makanan;
pendapatan rendah di desa, (b) rumah tangga dan (c) light manufactured based (LMB) yaitu
berpendapatan tinggi di desa, (c) rumah strategi pembangunan melalui pengembangan
tangga berpendapatan rendah di kota, dan (d) industri manufaktur. Tiga strategi industrialisasi
rumah tangga berpendapatan tinggi di kota. tersebut diimplementasikan dalam model
Hasil analisisnya menunjukkan bahwa ber- melalui peningkatan stok kapital di masing-
dasarkan nilai multiplier pendapatan rumah masing sektor dan peningkatan produktivitas
tangga di sektor pertanian dan sektor pengo- total faktor sebagai pengaruh dari pening-
lahan pertanian (agroindustri), rumah tangga katan investasi infrastruktur dan jasa pendu-
berpendapatan rendah baik di desa maupun kung di masing-masing sektor terkait. Untuk
di kota memperoleh pendapatan lebih besar mengkaji efek terhadap distribusi pendapatan,
dibandingkan dua kelompok rumah tangga Bautista mengelompokkan rumah tangga ke
lainnya. Hal ini berimplikasi bahwa strategi dalam beberapa golongan rumah tangga,
Agricultural-Based Development sangat sesuai dengan penekanan hasil bahasan pada golo-
diterapkan di Vietnam Tengah dalam rangka ngan rumah tangga berpendapatan rendah
mengurangi kesenjangan dan kemiskinan di yaitu buruh tani, petani kecil, bukan petani
perdesaan. berpendapatan rendah di desa, dan rumah
Hasil-hasil kajian di atas secara umum tangga berpendapatan rendah di kota. Hasil
menunjukkan bahwa strategi ADLI cocok analisis menunjukkan bahwa strategi ADL di
diterapkan baik di negara maju maupun Indonesia berhasil meningkatkan GDP lebih
negara berkembang. Strategi ADLI bukan tinggi dibandingkan dengan dua strategi
hanya berhasil meningkatkan GDP, produksi lainnya. Namun dampak terhadap pemerataan
dan permintaan domestik, namun juga me- pendapatan tidak seperti yang diharapkan.
ningkatkan nilai tukar pertanian pada tingkat Kecuali untuk golongan buruh tani, strategi
domestik maupun internasional yang lebih baik ADL menghasilkan peningkatan pendapatan
dibandingkan dengan strategi export-led. yang paling rendah bagi rumah tangga
Selain itu, penerapan strategi ADLI akan pertanian dibandingkan dua strategi lainnya.
menghasilkan peningkatan pendapatan bagi Hal ini disebabkan oleh menurunnya nilai tukar
rumah tangga berpendapatan rendah, baik di petani karena peningkatan produksi sektor
desa maupun di kota yang lebih baik daripada pertanian akan diikuti oleh penurunan harga.
peningkatan pendapatan golongan rumah Hasil analisis tersebut mendukung teori
tangga berpendapatan tinggi. Implementasi Adelman bahwa strategi ADLI haruslah diikuti
strategi ADLI akan berdampak pada peme- dengan kebijakan nilai tukar petani. Sebaliknya
rataan pendapatan yang cenderung membaik. dari hasil kajian Bautista tersebut, pengem-

FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 26 No. 1, Juli 2008 : 44 - 57

52
bangan industri pengolahan makanan (FPB) ngan sektor agroindustri, selain mampu
berhasil memperbaiki pendapatan golongan menghasilkan penyerapan tenaga kerja yang
rumah tangga petani meskipun tidak begitu lebih baik, juga mampu mengakselerasi sek-
berarti dalam memperbaikai distribusi penda- tor-sektor lain yang ditunjukkan melalui keter-
patan rumah tangga nonpertanian di kota dan kaitan sektor yang lebih baik dibandingkan
rumah tangga di perdesaan. Sedangkan stra- dengan strategi pengembangan industri manu-
tegi melalui pengembangan LMB bukan hanya faktur (industri ringan dan industri berat).
menghasilkan peningkatan GDP yang paling Demikian pula, strategi ADLI, khususnya
rendah namun juga menghasilkan pengaruh melalui pengembangan sektor pertanian pri-
terhadap perbaikan distribusi pendapatan yang mer, memiliki ketahanan yang paling baik
paling kecil. dalam menghadapi krisis ekonomi. Sementara
Daryanto (1999) melakukan review pengembangan industri manufaktur lebih
dari berbagai studi untuk mengkaji relevansi berperan dalam meningkatkan nilai tambah
strategi ADLI dalam mengatasi krisis ekonomi modal yang mencirikan karakteristik industri-
di Indonesia. Dari hasil kajiannya, Daryanto industri yang bersifat padat modal.
menyimpulkan bahwa strategi ADLI dapat Dengan mendisagregasi sektor indus-
digunakan sebagai mesin penggerak untuk tri makanan, minuman dan tembakau (yang
mengatasi krisis ekonomi disamping dapat mewakili sektor agroindustri) dan industri
dikembangkan sebagai leading sector dalam manufaktur ke dalam skala usaha (besar,
proses industrialisasi. Hal ini didasarkan pada menengah dan kecil), hasil kajian Djaimi
beberapa alasan yaitu: (a) pengembangan (2006) dengan menggunakan analisis SAM
sektor pertanian dan sektor agroindustri meng- 2002 membandingkan kinerja perekonomian
hasilkan komoditi bahan kebutuhan pokok Indonesia melalui pengembangan sektor per-
yang mencukupi sehingga menciptakan per- tanian primer dan industri makanan, minuman
ekonomian yang stabil, (b) sektor pertanian dan tembakau (yang mencirikan strategi ADLI)
primer dan agroindustri memiliki komponen dengan pengembangan industri lainnya. Hasil
input impor yang rendah sehingga pengaruh analisis menunjukkan bahwa pengembangan
krisis ekonomi tidak seburuk pengaruh yang sektor pertanian primer dan industri makanan,
ditimbulkan pada sektor lain, (c) sektor minuman dan tembakau skala kecil mampu
pertanian berfungsi sebagai katup pengaman menghasilkan peningkatan output dan PDB
sosial dengan menyerap tenaga kerja yang nasional lebih besar dibandingkan industri
diberhentikan maupun yang tidak dapat manufaktur. Namun dalam skala menengah
terserap oleh sektor perkotaan, (d) sektor dan skala besar, sektor industri manufaktur
pertanian memberikan kontribusi lebih besar mampu lebih besar meningkatkan output
dalam hal penerimaan ekspor melalui peru- maupun PDB nasional dibandingkan sektor
bahan nilai tukar pada masa krisis, dan (e) pertanian primer dan industri makanan, minu-
sektor pertanian merupakan sumber permin- man dan tembakau. Hasil analisis tersebut
taan yang potensial bagi sektor lain, karena konsisten dengan teori Adelman bahwa
pengembangan sektor pertanian dan pening- strategi ADLI lebih sesuai penerapannya bagi
katan pendapatan sektor pertanian akan pengembangan pertanian dan agroindustri
merangsang peningkatan permintaan terhadap skala kecil dan menengah.
barang-barang industri. Hasil senada diperoleh melalui kajian
Hasil kajian Susilowati et al., 2007a; Ginting (2006) yang menggunakan analisis
Susilowati et al, 2007b; Sinaga dan Susilowati, SAM di Provinsi Sumatera Utara, bahwa
2007 menunjukkan bahwa peran strategi ADLI, peningkatan pengeluaran pembangunan pe-
yang diimplementasikan melalui pengemba- merintah di sektor pertanian tanaman pangan
ngan sektor pertanian primer dan agroindustri dan agroindustri akan meningkatkan permin-
dalam memperbaiki perekonomian nasional taan output yang pada gilirannya akan men-
adalah dalam hal penyerapan tenaga kerja dorong peningkatan output.
yang lebih baik. Dengan menggunakan model Beberapa hasil kajian tersebut menga-
simulasi kebijakan yang dibangun melalui rah pada kesimpulan yang mendukung thesis
analisis SAM Indonesia tahun 1998 dan 2003, Adelman bahwa strategi ADLI yang diimple-
strategi ADLI, khususnya melalui pengemba- mentasikan melalui pengembangan sektor

STRATEGI AGRICULTURAL-DEMAND-LED-INDUSTRIALIZATION DALAM PERSPEKTIF PENINGKATAN KINERJA EKONOMI DAN


PENDAPATAN PETANI Sri Hery Susilowati

53
pertanian primer dan agroindustri mampu memberikan hasil seperti yang diharapkan.
meningkatkan output dan pendapatan nasio- Kendati starategi ADLI memiliki prospek yang
nal, penyerapan tenaga kerja, serta mampu lebih baik dalam meningkatkan pendapatan
mengakselerasi sektor-sektor lain. Selain itu petani dan buruh tani dibandingkan dengan
strategi ADLI juga berperan penting dalam strategi industrialisasi lainnya (Bautista et al.,
memperbaiki BOP karena penggunaan kom- 1999; Susilowati et al., 2007a; Hafizrianda,
ponen input impor yang relatif kecil. 2006), namun dilihat dari aspek distribusi
pendapatan, berdasarkan nilai multiplier pen-
dapatan masing-masing golongan rumah
Startegi ADLI dalam Meningkatkan Kinerja tangga, studi empiris di atas menunjukkan
Ekonomi dan Pendapatan Rumah Tangga bahwa strategi ADLI belum menunjukkan
di Indonesia dan Perspektif Implementasi keberpihakan yang maksimal kepada buruh
ke Depan tani dan petani kecil. Strategi ADLI justru
Dari beberapa hasil kajian empiris berperan lebih besar dalam menciptakan
yang telah dilakukan di negara-negara ber- peningkatan pendapatan rumah tangga non-
kembang seperti telah diuraikan, strategi ADLI pertanian, namun belum mampu menciptakan
terbukti mampu meningkatkan kinerja eko- peningkatan pendapatan yang lebih baik bagi
nomi, bukan hanya kontribusinya dalam rumah tangga buruh tani dan petani sebaik
penyerapan tenaga kerja namun juga dalam peningkatan pendapatan yang diterima oleh
meningkatkan pendapatan nasional. Demikian rumah tangga nonpertanian. Manfaat pengem-
pula ditinjau dari aspek peningkatan penda- bangan sektor pertanian primer maupun sektor
patan petani, penerapan strategi ADLI di agroindustri melalui strategi ADLI paling
negara-negara berkembang disamping mampu banyak mengalir ke rumah tangga non-
meningkatkan kinerja ekonomi makro, juga pertanian di kota, sementara buruh tani dan
mampu menghasilkan pendapatan yang lebih petani yang diharapkan paling banyak mem-
besar bagi rumah tangga buruh tani maupun peroleh manfaat justru memperoleh penda-
petani dibandingkan dengan strategi pengem- patan terkecil. Bahkan rumah tangga golongan
bangan industri manufaktur. Dari sisi distribusi atas di kota memperoleh peningkatan penda-
pendapatan rumah tangga, strategi ADLI juga patan lebih besar dibandingkan yang diterima
berhasil memperbaiki distribusi pendapatan buruh tani dan petani. Hal ini berimplikasi
rumah tangga melalui peningkatkan penda- bahwa strategi ADLI di Indonesia, ditinjau dari
patan rumah tangga berpendapatan rendah perspektif peningkatan pendapatan buruh tani
baik di desa maupun di kota yang lebih besar dan petani serta distribusi pendapatan, masih
dibandingkan rumah tangga berpendapatan jauh dari penerapan yang ideal. Strategi ADLI
tinggi di desa maupun di kota di beberapa di Indonesia, melalui pengembangan sektor
negara berkemang (Vietnam, Mozambique, agroindustri dan pertanian primer, yang
Srilanka, Kenya, China, dan India). Hal ini seharusnya bertumpu pada peningkatan
berimplikasi bahwa strategi ADLI selain produktivitas sektor pertanian primer dan
memiliki peran yang baik dalam meningkatkan peningkatan pendapatan rumah tangga per-
kinerja ekonomi makro, juga sangat sesuai desaan, pada kenyataannya belum dapat
untuk mengurangi kesenjangan pendapatan diharapkan untuk memberikan peningkatan
rumah tangga dan kemiskinan di perdesaan pendapatan rumah tangga buruh tani dan
(Bautista, 2001, Jensen dan Tarp, 2004, petani di perdesaan secara maksimal.
Adelman et al., 1989). Manfaat pengembangan strategi ADLI
Demikian halnya di Indonesia, dari di Indonesia yang masih lebih banyak mengalir
beberapa studi empiris seperti yang telah ke rumah tangga nonpertanian di kota
diuraikan, strategi ADLI juga memiliki kemam- berimplikasi bahwa strategi ADLI (khususnya
puan untuk meningkatkan kinerja ekonomi melalui pengembangan sektor agroindustri)
makro (Bautista et al., 1999; Susilowati et al., lebih berorientasi di perkotaan serta banyak
2007a; Susilowati et al., 2007b Daryanto,1999; melibatkan sektor nonpertanian, terutama
Hafizrianda, 2006; Djaimi, 2006; Ginting, sektor jasa, dengan pelaku rumah tangga
2006). Namun dalam konteks peningkatan nonpertanian golongan rendah yang terlibat
pendapatan rumah tangga buruh tani dan dalam proses industri. Buruh tani maupun
petani, penerapan strategi ADLI belum petani yang berperan dalam penyediaan

FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 26 No. 1, Juli 2008 : 44 - 57

54
bahan baku tidak banyak terlibat. Salah satu ekonomi makro dan memperbaiki distribusi
justifikasi untuk pembenaran fakta tersebut pendapatan rumah tangga melalui pening-
adalah maraknya fenomena pengembangan katan pendapatan rumah tangga buruh tani
agroindustri yang bersifat vertikal, terkait dan petani. Untuk mencapai hal itu, strategi
dengan tidak terpenuhinya jaminan kualitas ADLI tidak bisa dilakukan sepihak melalui
dan kontinyuitas pasokan oleh usahatani pengembangan dari sisi industrinya saja,
petani sekitar, sehingga manfaat pengemba- melainkan harus dilakukan simultan melalui
ngan agroindustri tidak mengalir secara pembangunan sektor pertanian primer, baik
maksimal ke rumah tangga petani dan buruh pembangunan fisik terutama menyangkut
tani. Selain itu, penggunaan bahan baku yang infrastruktur, pembangunan sumberdaya ma-
masih sebagian berasal dari impor juga diduga nusia, maupun pembangunan kelembagaan-
merupakan salah satu faktor penyebab ren- nya. Dengan demikian semua ini, sektor
dahnya keterkaitan aktivitas produksi dengan pertanian primer dapat memenuhi tuntutan
petani dan buruh tani sehingga mengakibatkan kualitas dan kontinuitas pasokan yang dibu-
rendahnya muliplier pendapatan bagi rumah tuhkan bagi pengembangan sektor agro-
tangga buruh tani dan petani di Indonesia. industri dan manfaat pengembangan sektor
Dengan hasil di atas dapat dikatakan agroindustri dan pertanian primer dapat
bahwa strategi ADLI di Indonesia belum ter- mengalir lebih banyak ke rumah tangga buruh
laksana sebagaimana yang diharapkan. tani dan petani. Keberhasilan strategi ADLI
Strategi ADLI yang bertujuan meningkatkan akan dicapai melalui pembangunan sektor
pendapatan rumah tangga petani, terutama agroindustri secara optimal yang didukung
buruh tani dan petani kecil, belum mencapai oleh sektor pertanian yang berkualitas.
sasaran secara penuh. Manfaat pengemba-
ngan sektor pertanian primer dan agroindustri KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
belum mengalir secara maksimal ke rumah
tangga pertanian.
Kurang berhasilnya strategi ADLI di Konsep Agricultural-Demand-Led-In-
Indonesia dalam meningkatkan pendapatan dustrialization (ADLI) di Indonesia yang di-
rumah tangga petani dan buruh tani juga dapat implementasikan melalui pengembangan sek-
disebabkan oleh keterbatasan rumah tangga tor pertanian primer dan agroindustri terbukti
buruh tani dan petani itu sendiri dalam memiliki peran yang lebih baik dalam mening-
mengambil manfaat pengembangan sektor katkan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan
pertanian dan agroindustri. Modal yang ter- tenaga kerja dibandingkan dengan strategi
batas, informasi pasar yang terbatas, ketram- pengembangan industri manufaktur. Strategi
pilan dan pendidikan (sumberdaya manusia) ADLI juga memiliki peran yang lebih besar
yang terbatas; menjadi penyebab rumah dalam mengakselerasi pertumbuhan sektor-
tangga petani dan buruh tani sebagai kelom- sektor lain. Namun ditinjau dari aspek distri-
pok yang tertinggal dalam mengambil manfaat busi pendapatan rumah tangga dan pening-
kemajuan teknologi dan pengembangan sektor katan pendapatan buruh tani dan petani,
pertanian dan agroindustri. strategi ADLI masih jauh dari penerapan yang
ideal. Keterkaitan antara sektor agroindustri
Namun demikian, bercermin dari keber- dengan sektor pertanian primer dalam
hasilan strategi ADLI di negara-negara ber- meningkatkan pendapatan golongan rumah
kembang lainnya serta kegagalan strategi tangga buruh tani dan petani masih lemah.
industrialisasi sebelumnya yang telah diterap- Manfaat pengembangan agroindustri lebih
kan di Indonesia, serta mengingat sumberdaya banyak mengalir ke rumah tangga non-
nasional masih tetap bertumpu pada sektor pertanian di kota, sedangkan buruh tani dan
pertanian, perspektif ke depan strategi ADLI petani menerima pendapatan terkecil.
dalam pembangunan nasional tetap merupa-
kan strategi yang paling relevan dikembang- . Namun demikian, perspektif ke depan
kan di Indonesia dalam menuju proses strategi ADLI tetap merupakan strategi yang
industrialisasi. Pembangunan nasional yang paling relevan dikembangkan di Indonesia
berlandaskan strategi ADLI di Indonesia dalam menuju proses industrialisasi. Agar
diyakini akan mampu memperbaiki kinerja strategi tersebut dapat memberikan hasil

STRATEGI AGRICULTURAL-DEMAND-LED-INDUSTRIALIZATION DALAM PERSPEKTIF PENINGKATAN KINERJA EKONOMI DAN


PENDAPATAN PETANI Sri Hery Susilowati

55
sesuai dengan yang diharapkan, yaitu di- Bulmer-Thomas,V. 1982. Input-Output Analysis in
samping meningkatkan perekonomian nasio- Developing Contries. John Wiley, New
nal juga meningkatkan pendapatan rumah York.
tangga buruh tani maupun petani, maka De Janvry, A. 1984. Searching for Style of
pemerintah perlu memfokuskan kebijakan Development: Lesson from Latin America
yang dapat meningkatkan produktivitas sektor and Implication for India. Working Paper
pertanian primer dan mendorong pengemba- No. 357. Department of Agricultural and
Resource Economics. University of
ngan sektor agroindustri secara simultan.
California, Berkeley.
Kebijakan tersebut dapat diimplementasikan
melalui kebijakan pengeluaran pembangunan, Daryanto, Arief. 1999. Indonesia’s Crisis and the
investasi maupun kebijakan lain yang dapat Agricultural Sector: the Relevance of
Agricultural Demand-Led Industrialization.
memberikan suasana kondusif bagi pengem- UNEAC Asia Paper No. 2. Australia.
bangan sektor pertanian primer dan sektor
adroindustri khususnya yang berskala kecil Djaimi, 2006. Analisis Peranan, Perilaku, dan
dan menengah. Kinerja Industri Kecil dan Menengah dalam
Perekonomian Indonesia. Disertasi Seko-
lah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor,
Bogor
DAFTAR PUSTAKA
Gillis, M., D.H. Perkins, M. Romer and D.R.
Snodgrass. 1987. Economics of Develop-
Adelman, I. 1984. Beyond Export-Led Growth. In ment. Second Edition. W.W. Norton &
Adelman, I. 1995. Institution and Deve- Company, New York.
lopment Strategies. The Selected Essay of Ginting, R. 2006 Dampak Pengeluaran Pemerintah
Irma Adelman. University of California, terhadap Pertumbuhan dan Distribusi
Berkeley, US. Pendapatan di Sumatera Utara: Pende-
Adelman, I. and S.J. Vogel. 1990. The Relevance of katan Sistem Neraca Sosial Ekonomi.
ADLI for Sub-Saharan Africa. In Adelman , Disertasi Sekolah Pascasarjana Institut
I. 1995. Institution and Development Pertanian Bogor, Bogor.
Strategies. The Selected Essay of Irma Hafizrianda, Y. 2006. Dampak Sektor Pertanian
Adelman. University of California, terhadap Distribusi Pendapatan dan
Berkeley, US. Perekonomian Regional Provinsi Papua:
Adelman, I., J.M. Bournieux and J. Waelbroeck. Suatu Model Sistem Neraca Sosial
1989. Agricultural Development-Led Ekonomi. Disertasi Sekolah Pasca Sarjana
Industrialization in a Global Perspective. In Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Adelman , I. 1995. Institution and Deve- Hirchman, A.O. 1958. The Strategy of Economic
lopment Strategies. The Selected Essay of Development. Yale University Press, New
Irma Adelman. University of California, Haven.
Berkeley, US.
Jensen, H.T and F.Tarp. 2004. On The Choise of
Arif, S. 1990. Dari Prestasi Pembangunan Sampai Appropriate Development Strategy:
Ekonomi Politik: Kumpulan Karangan. Insights Gained from CGE Modelling of the
Universitas Indonesia, Jakarta. Mozambican Economy. Journal of African
Basalim, U., M.R. Alim dan H. Oesman. 2000. Economies, 13 (3): 446-478.
Perekonomian Indonesia: Krisis dan Krugman, P.R. dan Obstfeld, M. 1992. Ekonomi
Strategi Alternatif. Universitas Nasional Internasional. Teori dan Kebijakan. Terje-
dan PT. Pustaka Cidesindo, Jakarta. mahan. PT Raja Grafindo Persada.
Bautista, R.M. 2001. Agriculture-Based Develop- Jakarta.
ment: A SAM Perspective on Central Mellor, J. 1976. The New Economics of Growth: A
Vietnam. The Developing Economics, 39 Strategy for India and the Developing
(1): 112-32. World. Twentieth Century Fund, Cornell
Bautista, R.M., S. Robinson and M. El-Said. 1999. University Press, New York.
Alternative Industrial Development Path for Panchamukti, V.R. 1975. Linkage in Industriali-
Indonesia: SAM and CGE Analysis. TMD zation: a Study of Selected Developing
Discussion Paper No. 42. International Countries in Asia. Journal of Development
Food Policy Research Institute (IFPRI), Planning, 8: 121-165.
Washington D.C.

FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 26 No. 1, Juli 2008 : 44 - 57

56
Ranis, G. 1984. Typology in Development Theory: Susilowati, S.H, B.M. Sinaga, W.H. Limbong,
Retrospective and Prospects. In Syrquin, Erwidodo. 2007a. Peran Agroindustri
Taylor and Westpal (Eds). Economic dalam Perekonomian: Analisis Sistem
Structure and Performance: Essay in Neraca Sosial Ekonomi. Forum pasca
Honor of Hollis B. Chenery. Academic Sarjana, Sekolah Pasca Sarjana IPB,
Press, New York. Volume 30 Nomor 4: 255-267
Singer, H.W. 1979. Two Concept of External Susilowati, S.H, B.M. Sinaga, W.H. Limbong,
Economies. Journal of Political Economy, Erwidodo. 2007b. Dampak Kebijakan
62:143-151. Ekonomi di Sektor Agroindustri terhadap
Sinaga, B.M. dan S.H. Susilowati. 2007. Dampak Kemiskinan dan Distribusi Pendapatan
Kebijakan Agroindustri terhadap Distribusi Rumah Tangga di Indonesia: Analisis
Pendapatan Sektoral, Tenaga Kerja dan Simulasi dengan Sistem Neraca Sosial
Rumah Tangga di Indonesia: Analisis Ekonomi. Jurnal Agro Ekonomi (JAE),
Sistem Neraca Sosial Ekonomi. Jurnal Volume 25 Nomor 1:11-36.
Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vogel, S.T. 1994. Structural Change in Agriculture:
SOCA, Volume 7 Nomor 2: 134-142. Production Linkage and Agricultural
Soesastro, H. 1999. The Economic Crisis in Demand-Led Industrialization. Oxford
Indonesia: Lessons and Challenges for Economic Papers, 46 (1): 136-156.
Governance and Sustainable Develop-
ment. www.pacific.net.id

STRATEGI AGRICULTURAL-DEMAND-LED-INDUSTRIALIZATION DALAM PERSPEKTIF PENINGKATAN KINERJA EKONOMI DAN


PENDAPATAN PETANI Sri Hery Susilowati

57

Anda mungkin juga menyukai