UNIVERSITAS PERTAHANAN
(adelestari28@gmail.com)
Abstrak - Pertumbuhan Ekonomi adalah tolak ukur yang digunakan untuk melihat kesejahteraan
dan kemakmuran suatu daerah. Meningkatnya angka pertumbuhan ekonomi akan mampu
meningkatkan kemakmuran masyarakat yang akan menciptakan suatu kondisi keamanan nasional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, Pendapatan Asli
Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara tahun 2005-2018
sebagai salah satu indikator dalam menilai tingkat kesejahteraan masyarakat untuk mencapai
keamanan nasional yang menjadi salah satu tujuan dari ekonomi pertahanan dalam mencapai
ketahanan ekonomi. Dengan menggunakan variabel dependen yaitu Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) atas Harga Konstan, sedangkan variabel independen adalah Investasi, Tenaga Kerja,
Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif regresi linier berganda dengan data sekunder tahun
2005-2018 diperoleh dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Model regresi yang diperoleh
di uji menggunakan Uji Asumsi Klasik, Uji Statistik dan Koefisien Determinasi. Hasil penenelitian juga
didukung dengan data primer yaitu wawancara langsung dengan narasumber pada instasi terkait
dan dokumentasi. Hasil penelitian yang didapat adalah persamaan PDRB = -0,094 + 0,264 I + 0,293
TK + 0,564 PAD + 0,225 DAU - 0,258 DAK menunjukkan bahwa secara parsial variabel Investasi,
Tenaga Kerja dan PAD berpengaruh signifikan dan bersifat positif terhadap PDRB Kabupaten
Asahan, sedangkan variabel lain berpengaruh tidak signifikan terhadap PDRB Kabupaten Asahan.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa secara simultan variabel Investasi, Tenaga Kerja, PAD,
DAU dan DAK berpengaruh signifikan terhadap PDRB Kabupaten Asahan dan variabel independen
dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 91,2% sedang sisanya sebesar 8,8% dijelaskan oleh
faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
Kata Kunci : Investasi, Tenaga Kerja, Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU),
Dana Alokasi Khusus (DAK)
Abstract-Economic Growth is a benchmark used to see the prosperity and prosperity of an area.
Increasing the rate of economic growth will be able to increase the prosperity of the people who will
create a condition of national security. This study aims to determine the effect of Investment, Labor,
Regional Original Income (PAD), General Allocation Fund (DAU) and Special Allocation Fund (DAK) on
1
Ekonomi Pertahanan Fakultas Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan
2
Ekonomi Pertahanan Fakultas Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan
3
Ekonomi Pertahanan Fakultas Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan
Keywords: Investment, Labor, Regional Original Income (PAD), General Allocation Fund (DAU), Specific
Allocation Fund (DAK)
Pendahuluan
Terbentuknya negara memiliki potensial yang dimiliki oleh suatu negara,
beberapa tujuan salah satunya adalah baik sumber daya alam, manusia, capital
untuk kesejahteraan masyarakatnya. atau modal maupun sumber daya lain
Sama halnya dengan ilmu pertahanan dengan tujuan akhir adalah
yang menitikberatkan pada tujuan yang meningkatkan taraf hidup masyarakat.4
diharapkan yaitu berdaulatnya sebuah Salah satu kajian dalam Ilmu
negara dan terciptanya kemakmuran Pertahanan adalah bidang ekonomi yakni
serta kesejahteraan masyarakat. Untuk Ilmu Ekonomi Pertahanan dimana salah
sampai pada titik tersebut salah satu satu fokus dari Ilmu Ekonomi Pertahanan
unsur negara yaitu pemerintah adalah pembangunan dan pertumbuhan
melaksanakan pembangunan baik dalam ekonomi sebagai bentuk pertahanan
skala nasional maupun regional untuk dalam ekonomi makro. Makro ekonomi
mendapatkan pemerataaan tersebut juga merupakan cabang dari
pembangunan. Pembangunan secara luas ilmu ekonomi yang menangani tentang
dapat diartikan sebagai usaha untuk ekonomi secara agregat seperti tingkat
meningkatkan produktivitas sumber daya dan laju pertumbuhan output nasional,
4
Iman Taufik. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PDRB Kota Tebing Tinggi. Tesis Magister
(Perencanaan Wilayah dan Perdesaan) Universitas Sumatera Utara.
Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, PAD, DAU dan DAK Terhadap PDRB Kabupaten Asahan (2005-
2018) | Ade Lestari, Ideka Kertawidana, Bambang Wahyudi | 27
tingkat suku bunga, pengagguran dan secara makro dilihat dari Produk
inflasi. Untuk mengkaji perekonomian Domestik Regional Bruto (PDRB).
suatu negara indikator penting yang Disamping itu, keberhasilan
digunakan adalah pertumbuhan pembangunan dapat menciptakan
ekonomi, angka inflasi, ekspor-impor dan peningkatan perekonomian sebagai
investasi. Perhitungan total aktivitas pemicu perubahan dan pembaruan
ekonomi suatu negara dapat dilakukan kehidupan masyarakat. Pembangunan
dengan metode pendekatan yang dilaksanakan dalam tingkat nasional dan
berbeda antara lain, Produk Domestik juga daerah dengan memberikan
Bruto (PDB), Produk Nasional Bruto kewenangan kepada Pemerintah Daerah
(PNB), dan Pendapatan Nasional Bersih oleh Pemerintah Pusat untuk mengelola
atau Net National Income (NNI).5 PDB daerahnya sendiri dalam bentuk otonomi
mengukur total kegiatan ekonomi daerah sebagaimana diatur dalam
produksi barang dan jasa dalam suatu Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004
negara pada periode tertentu serta tentang Pemerintah Daerah. Pemberian
menghitung total produksi dari suatu otonomi daerah tersebut adalah
negara dengan memakai faktor produksi kebijakan strategis dalam mengahadapi
yang berada di dalam negeri dimana PDB tantangan yang dihadapi dalam lingkup
lebih mencerminkan kegiatan ekonomi wilayah untuk memperkuat basis
suatu negara dibandingkan dengan PNB ekonomi. Otonomi daerah tersebut
yang memperhitungkan keberadaan diberikan kepada tingakat provinsi dan
faktor produksi yang digunakan. kabupaten/kota diseluruh wilayah
Peningkatan PDB mencerminkan Indonesia salah satunya adalah
peningkatan nilai tambah atau balas jasa Kabupaten Asahan.
faktor produksi yang digunakan dalam Kabupaten Asahan adalah salah
berbagai faktor produksi. satu daerah otonom di Provinsi Sumatera
Pertumbuhan ekonomi suatu Utara yang memiliki potensi alam tinggi
negara dipengaruhi juga oleh baik dari sektor perkebunan, pertanian
peningkatan ekonomi wilayah. Pada dan beberapa wisata alam maupun
lingkup wilayah peningkatan produksi buatan. Kabupaten Asahan diyakini akan
5
Purnomo Yusgiantoro. (2014). Ekonomi
Pertahanan. PT. Gramedia, Jakarta
6
Purnomo Yusgiantoro. (2010). Perekonomian
Indonesia. PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
7 8
Sunariyah. (2003). Pengantar Pengetahuan Ibid
Pasar Modal. Yogyakarta : UPPAMP YKPN.
Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, PAD, DAU dan DAK Terhadap PDRB Kabupaten Asahan (2005-
2018) | Ade Lestari, Ideka Kertawidana, Bambang Wahyudi | 31
tumpah darah Indonesia, maka seluruh Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap
tumpah Indonesia mencakup; 1) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
perlindungan terhadap warga negara Kabupaten Asahan Sumatera Utara (2005-
9
Bambang Darmono. (2010). “Konsep dan Sistem
Keamanan Nasional Indonesia”. Jurnal
Ketahanan Nasional. Vol 15 No.1
10
Supandi. (2009). Text Book Ekonomi
Pertahanan. Jakarta Makmur Cahaya Ilmu,
Jakarta.
Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, PAD, DAU dan DAK Terhadap PDRB Kabupaten Asahan (2005-
2018) | Ade Lestari, Ideka Kertawidana, Bambang Wahyudi | 33
keamanan nasional serta mengenai 5. Pengadaan Air
permasalahan pertahanan dengan tujuan 6. Konstruksi
untuk kesejahteraan masyarakat dan 7. Perdagangan Besar dan Eceran,
kemakmuran ekonomi masyarakat Reparasi dan Perawatan Mobil dan
dengan cakupan makro dan mikro Sepeda Motor
ekonomi yang salah satu fokusnya adalah 8. Transportasi dan Pergudangan
peningkatan pertumbuhan ekonomi 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan
negara dan wilayah. Minum
Semakin tinggi pertumbuhan 10. Informasi dan Komunikasi
ekonomi suatu negara mengindikasikan 11. Jasa Keuangan
tingkat kemakmuran rakyatnya semakin 12. Real Estate
tinggi.11 Untuk melihat tingkat 13. Jasa Perusahaan
pertumbuhan ekonomi dapat 14. Administrasi Pemerintahan,
menggunakan PDB sebagai salah satu Pertahanan, dan Jaminan Sosial
indikatornya selain dari pendapatan riil Wajib
perkapita, kesejahteraan penduduk, dan 15. Jasa Pendidikan
tingkat penyerapan kerja dan 16.Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
pengangguran.12 PDB adalah Produk 17. Jasa Lainnya
Domestik Bruto dalam skala nasional, Teori Neo Klasik menekankan
sedangkan dalam skala regional disebut pentingnya tabungan sebagai sumber
PDRB ( Produk Domestik Regional Bruto). investasi. Investasi dipandang sebagai
Pada tahun 2010 dilakukan salah satu penggerak utama
perubahan klasifikasi PDRB menurut pertumbuhan ekonomi dan
lapangan usaha menjadi 17 sektor, yaitu : pembangunan. Semakin cepat
1. Pertanian, Kehutanan dan perkembangan investasi dari pada laju
Perikanan pertumbuhan penduduk, semakin cepat
2. Pertambangan dan Pengolahan juga perkembangan volume stok capital
3. Industri Pengolahan rata-rata per tenaga kerja. Semakin tinggi
4. Pengadaan Listrik dan Gas rasio capital per tenaga kerja
11
Supandi. (2014). Text Book Ekonomi
12
Pertahanan. Jakarta Makmur Cahaya Ilmu, Ibid
Jakarta.
13 14
Lincolin Arsyad. (2010). Ekonomi
Sadono Sukirno. (2007). Makro
ekonomi Modern. Jakarta: PT Raja Grafindo Pembangunan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Persada.
Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, PAD, DAU dan DAK Terhadap PDRB Kabupaten Asahan (2005-
2018) | Ade Lestari, Ideka Kertawidana, Bambang Wahyudi | 35
perusahaan daerah tersebut dan DAU, beberapa tahapan yang dilalui yaitu,
pendapatan lain-lain yang sah15 Tahapan Akademis, Tahapan
Menurut Kementrian Keuangan Administratif, Tahapan Teknis. Rumus
Republik Indonesia pengertian dari Dana Formula DAU:
Alokasi Umum adalah salah satu transfer DAU = Alokasi Dasar (AD) + Celah Fiskal
dana pemerintah kepada pemerintah (CF)
daerah bersumber dari dana APBN, Dimana :
dialokasikan dengan tujuan pemerataan AD : Gaji PNS Daerah
kemampuan keuangan antar daerah CF : Kebutuhan Fiskal - Kapasitas Fiskal16
untuk mendanai kebutuhan daerah dalam
rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana Pengertian Dana Alokasi Khusus
Alokasi Umum bersifat Block Grant yang (DAK) berdasarkan Undang Undang
artinya adalah dalam rangka pelaksanaan Nomor 3 Tahun 2004 adalah dana yang
otonomi daerah, Dana Alokasi Umum bersumber dari pendapatan APBN yang
tersebut diserahkan langsung ke daerah dialokasikan kepada Daerah tertentu
sesuai dengan prioritas dan kebutuhan dengan tujuan untuk membantu
daerah masing-masing untuk mendanai kegiatan khusus yang
peningkatan pelayanan kepada merupakan urusan Daerah dan sesuai
masyarakat. Dasar Hukum Dana Alokasi dengan prioritas nasional. Kriteria
Umum (DAU) adalah Undang Undang pengalokasian DAK, adalah: .
Nomor 33 Tahun 2004 tentang 1. Kriteria Umum, kriteria ini dirumuskan
Perimbangan Keuangan Antara berdasarkan kemampuan keuangan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah yang dicerminkan dari
Daerah, PP Nomor 55 Tahun 2005 tentang penerimaan umum APBD setelah
Dana Perimbangan. Dana Alokasi Umum dikurangi belanja Pegawai Negeri Sipil
merupakan salah satu komponen dari Daerah.
Pendaptan Dana Daerah pada Dana 2. Kriteria khusus, kriteria ini dirumuskan
Perimbangan. Untuk menghitung alokasi berdasarkan peraturan perundang-
15 16
Patric Rarung. (2016). “Pengaruh PAD dan Dana Alokasi Umum. Diakses pada
DAU terhadap PDRB di Kota Manado”. http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-
Jurnal Berkala Ilmiah Efisensi. Volume 16 content/uploads/2016/01/DAU.pdf
Nomor 03 Tahun
Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, PAD, DAU dan DAK Terhadap PDRB Kabupaten Asahan (2005-
2018) | Ade Lestari, Ideka Kertawidana, Bambang Wahyudi | 37
Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data
Teknik pengumpulan data dalam Teknik analisis data yang digunakan
penelitian ini menggunakan data untuk menjawab permasalahan yang
sekunder dan didukung dengan data telah ditetapkan menggunakan analisis
primer. Sumber data sekunder diperoleh kuantitatif regresi linier berganda. Model
dari Badan Pusat Statistik (BPS), Badan regresi linier berganda pada penelitian ini
Perencanaan Pembangunan Daerah yaitu :
(BAPPEDA) dan sumber-sumber lainnya Y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3 + b4X4+ b5X5 + e
17
Anwar Sanusi. (2014). Metodologi Penelitian
18
Bisnis. Jakarta : Salemba Empat. Ibid
Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, PAD, DAU dan DAK Terhadap PDRB Kabupaten Asahan (2005-
2018) | Ade Lestari, Ideka Kertawidana, Bambang Wahyudi | 39
keduanya terdistribusikan secara normal dalam analisis yang menggunakan data
atau tidak, maka pengujian ini rata-rata. Untuk mendeteksi keberadaan
menggunakan bantuan komputer heteroskedasitas digunakan uji korelasi
program SPSS versi 22. Normalitas data Spearman, dimana jika nilai signifikansi
dalam penelitian dilihat dengan cara antara variabel independen dengan
memperhatikan penyebaran data (titik) residual lebih besar dari 0,05 maka tidak
pada Normal Plot of Regression terjadi heteroskedastisitas.
Standardized Residual dari variabel
Multikolinieritas
terikat. Persyaratan dari uji normalitas
Pengujian ini berguna untuk
data adalah jika data menyebar di sekitar
mengidentifikasi apakah model regresi
garis diagonal dan mengikuti arah garis
ditemukan adanya korelasi antar variabel
diagonal, maka model regresi memenuhi
independent. Model regresi yang baik
asumsi normalitas. Jika data menyebar
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
jauh dari garis diagonal dan/atau tidak
variabel independennya.19 Untuk melihat
mengikuti garis diagonal, maka model
ada atau tidaknya multikolinearitas dalam
regresi tidak memenuhi asumsi
model regresi dilihat dari nilai tolerance
normalitas.
dan lawannya Variance Inflation faktor
(VIF). Batasan umum yang dipakai untuk
Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas merupakan menunjukkan adanya Universitas
antar seri data. Heteroskedastisitas nilai tolerance > 0,1 atau VIF < 10. Model
muncul apabila nilai varian dari variabel regresi linier berganda harus terbebas
tak bebas (Yi) meningkat sebagai dari gejala multikolinieritas agar dapat
19
Imam Ghozali. (2005). Aplikasi Analisis
Multifariat dengan Program SPSS. Badan Penerbit
UNDIP. Semarang.
dibagi dalam Distrik yaitu Distrik Tanjung Kresidenan Sumatera Timur pada bulan Juni
Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, PAD, DAU dan DAK Terhadap PDRB Kabupaten Asahan (2005-
2018) | Ade Lestari, Ideka Kertawidana, Bambang Wahyudi | 45
2. PT. Socfindo Perkebunan Sawit dan PMA/Belgi
Pengolahannya
3. PT. Sintong Abadi Industri Makanan Hewan dan PMA/Malaysia
Lemak Nabati, Hewani dan
Minyak Kelapa Sawit
4. PT. Bridgestones Perkebunan Karet dan PMA/USA
Industri Rubber
5. PT. Agrindo Indah Persada Pengelola Kelapa Sawit PMA/Inggris
6. PT. Sinar Piasa Energi Pembangkit Tenaga Listrik PMA/Tiongkok
Indonesia
7. PT. Green Life Organic Industri Pupuk Kompos PMA/Malaysia
Fertalizer Sampah Organik
8. PT. Sri Makmur Abadi Industri Produk Masak PMA/Malaysia
Kelapa
9. PT. Gigan Daya Semesta Pembangkit Tenaga Listrik PMA/Malaysia
10. PT. ASD Bakrie Oil Palm Perkebunan Sawit PMA/USA
Sumber : Profil Potensi Dan Peluang Investasi Daerah Kabupaten Asahan 2019
Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, PAD, DAU dan DAK Terhadap PDRB Kabupaten Asahan (2005-
2018) | Ade Lestari, Ideka Kertawidana, Bambang Wahyudi | 47
hingga angka tenaga kerja melonjak Perolehan Penerimaan Pajak terbesar
tinggi pada tahun 2008. didapat dari PBB Pedesaan dan Perkotaan
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten sebesar 96,22%. Hal ini didukung dengan
Asahanterdiri dari 4 poin yaitu : beberapa kebijakan yang telah diambil
1. Pajak oleh Bappenda dalam rangka
2. Retribusi meningkatkan Penerimaan PAD asahan
3. Hasil Pengeloalan Kekayaan Daerah yaitu kemudahan untuk melakukan
yang Dipisahkan pembayaran pajak (khusus untuk PBB
4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Pedesaan dan Perkotaan) yaitu dapat
Sah Penerimaan Pajak Kabupaten
dilakukan melalui Indomaret dan Gojek
Asahan
dan jika Wajib Pajak telat membayar akan
Pajak Daerah terdiri dari 11 jenis yaitu: sekretaris Bappenda hal ini terjadi karena
6. Pajak Mineral bukan Logam dan pungutan hal ini karena pengusaha wallet
8. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan sebelumnya akibat dari lingkungan
sebesar 66,83% pada tahun 2019. namun masih terdapat beberapa kendala
yang di hadapi yang meyebabkan
Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, PAD, DAU dan DAK Terhadap PDRB Kabupaten Asahan (2005-
2018) | Ade Lestari, Ideka Kertawidana, Bambang Wahyudi | 49
5. Dinas Pertanian mengelola retribusi 10. Jenis retribusi yang dikelola oleh
dari Penjualan Produk Usaha Dinas Kesehatan yaitu Rawat Jalan,
Daerah yang terdiri dari: Penjualan Rawat Inap, Penunjang Diagnostik,
Bibit Buah-Buahab di BPP Sipaku Administrasi (Kesehatan), dan
dan Penjualan Benih Padi BPP BPJS/Dana Kapitasi dengan total
Serbangan dengan total persentase persentase dari penerimaan
penerimaan sebesar 30,20% atau sebesar 53,05% dari target yang
sebesar Rp 77.000.000,- ditetapkan atau senilai Rp
6. Dinas Peternakan dan Kesehatan 555.563.856,-
Hewan. Pada Dinas ini mengelola 11. Dinas Perhubungan
retribusi dari Rumah Potong Hewan Dinas Perhubungan mengelola
dan Retribusi Pasar ternak dengan retribusi dari jenis Retribusi Parkir di
jumlah persentase penerimaan Tepi Jalan Umum dan Retribusi
pada tahun ini sebesar 50,29% atau Pengujian Berkala Kendaraan
senilai Rp 50.290.000,- Bermotor yaitu senilai Rp
7. Dinas Perikanan 814.011.000,- atau 58,14% dari target
Dinas perikanan mengelola retribusi yang telah ditetapkan.
Penjualan Benih Ikan di BBI Rawang 12. Dinas Koperasi dan Perdagangan
Pasar V Meranti dengan Ada empat jenis retribusi yang
penerimaan sebesar 44,12% dari dikelola oleh Dinas Koperasi dan
target yang ditetapkan atau senilai Perdagangan yaitu Retribusi Pasar,
Rp 37.500.000,- Retribusi Terra Ulang Timbangan,
8. Dinas Lingkungan Hidup Retribuusi Sewa Gudang dan
Dinas Lingkungan Hidup hanya Retribusi Parkir Khusus Pasar.
mengelola retribusi dari Reribusi Persentase penerimaan dari
Pelayanan retribusi ini sebesar 64,76% dari
Persampahan/Kebersihan yaitu target atau senilai Rp 838.040.000,-
dengan besaran persentase 13. Dinas Perumahan dan Kawasan
penerimaan 80,24% dari target yang Permukiman
ditetapkan atau senilai Rp Dinas ini mengelola 2 retribusi
722.180.000,- yaitu Retribusi Tinja dan Retribusi
9. Dinas Kesehatan Susun (Rusunawa) dengan
Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, PAD, DAU dan DAK Terhadap PDRB Kabupaten Asahan (2005-
2018) | Ade Lestari, Ideka Kertawidana, Bambang Wahyudi | 51
63,16% dari target yang ditetapkan atau 49.304.299,36,-, dan Pendapatan dari
senilai Rp 5.485.750.356,- Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
dengan persentase penerimaan sebesar
Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
5,24% atau senilai Rp 1.119.123.000,-
Jenis penerimaan Pendapatan Asli
Daerah Kabupaten Asahan salah satu nya
Dana Alokasi Umum Kabupaten Asahan
adalah dari Lain-Lain Pendaptan Asli Dana alokasi umum adalah dana
Daerah yang Sah yang terdiri dari : yang ditransfer dari pemerintah pusat ke
1. Jasa Giro pemerintah daerah dengan tujuan
2. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah membantu keuangan daerah dengan
yang tidak dipisahkan tujuan otonomi daerah. Jumlah DAU yang
3. Pendapatan dari Pengembangan diterima Kabupaten Asahan setiap
Pinjaman kepada BUMD tahunnya cukp fluktuatif namun
4. Jasa Penyertaan Modal cenderung meningkat. Penetapan angka
5. Penerimaan Lain-Lain: DAU untuk Asahan tergantung pada
a. Denda Keterlambatan seberapa besar anka Pendapatan Dalam
b. Pendapatan dari Kelebihan Negeri dan sesuai dengan imbangan
Pembayaran keuangan antara provinsi dan daerah.
6. Pendapatan Bunga Deposito
Dana Alokasi Umum Kabupaten
7. Pendapatan dari Pengelolaan BLUD Asahan
1.000.000.000.000
8. Pendapatan dari Jaminan
800.000.000.000
Kesehatan Nasional (JKN)
600.000.000.000
Seluruh post-post tersebut memiliki
400.000.000.000
target yang telah ditetapkan kecuali
200.000.000.000
Pendapatan Bunga Deposito namun yang
-
terealisasi pada tahun Anggaran 2019 Realisasi
hanya jasa giro dengan pesentase 2005 2006 2007 2008 2009
penerimaan sebesar 77,01% dari target 2010 2011 2012 2013 2014
2015 2016 2017 2018
yang telah di tetapkan yaitu senilai Rp
Gambar 5. Diagram Grafik Dana Alokasi
4.075.901.366,-, Jasa Penyertaan Modal Umum Tahun 2005-2018
dengan persentase 41,74% dari target Sumber: Kementerian Keuangan Republik
Indonesia 2005-2018 (diolah)
yang telah ditetapkan atau senilai Rp
Gambar 6. Diagram Grafik Dana Alokasi Jika probabilitas < 0,05, Ha diterima dan
Khusus Tahun 2005-2018 Ho ditolak
Sumber: Kementerian Keuangan Republik
Indonesia 2005-2018 (diolah) Jika probabilitas > 0,05, Ha ditolak dan Ho
diterima
Seperti halnya DAU, alokasi DAK
Jika t hitung < t tabel, Ha diterima dan Ho
Kabupaten Asahan fluktuatif tinggi dan
ditolak
rendah namun cenderung tinggi pada tiga
Jika t hitung > t table, Ha ditolak dan Ho
tahun belakang. Ankga yang diperoleh
diterima
untuk alokasi DAK di Asahan tergantung
t table = t (α/2;n-k-1) = t (0,025 ; (14-5-1-) =
pada skala prioritas nasional serta
t (0,025 ; 8) = 2,306
ditentukan oleh beberapa kriteria yaitu
Tabel 3. Tabel Hasil Uji Parsial
kerita umum, kriteria khusus dan kriteria
teknis.
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, PAD, DAU dan DAK Terhadap PDRB Kabupaten Asahan (2005-
2018) | Ade Lestari, Ideka Kertawidana, Bambang Wahyudi | 53
Toleran
Model B Std. Error Beta VIF
ce
1 (Constant) -.094 .777 -.121 .907
Ln_X1 .264 .112 .292 2.353 .046 .714 1.400
Ln_X2 .293 .097 .450 3.030 .016 .497 2.010
Ln_X3 .564 .217 .585 2.594 .032 .216 4.623
Ln_X4 .225 .644 .113 .349 .736 .105 9.565
Hasil yang didapatkan dari Uji Dimana P = 0,000 < α = 0,05. Dengan
Simultan atau R Square adalah nilai F demikian Ho ditolak dan Ha diterima
tabel dengan nilai k = 5 dan n = 14 pada sehingga dapat disimpulkan bahwa
tingkat kepercayaan 95% adalah 3,48. kelima variabel (Investasi, Tenaga Kerja,
Pada tabel tersebut terlihat bahwa PAD, DAU dan DAK) secara simultan
persamaan F hitung bernilai 16,610 yaitu berpengaruh signifikan terhadap PDRB
lebih besar dari pada nilai F Tabel nya. Kabupaten Asahan.
Dengan tingkat probablitas 0,000. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, PAD, DAU dan DAK Terhadap PDRB Kabupaten Asahan (2005-
2018) | Ade Lestari, Ideka Kertawidana, Bambang Wahyudi | 57
N 14
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. .19990982
Deviation
Most Extreme Differences Absolute .151
Positive .151
Negative -.105
Test Statistic .151
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Diolah oleh Peneliti (2019)
20
Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program SPSS. Badan
Penerbit UNDIP. Semarang.
Hasil dari analisis statistik uji glejser Ln_X4 ( Variable DAU ) = 1,00 > α =
menunjukkan koefisien parameter untuk 0,05
variable bebas yaitu : Ln_X5 ( Variable DAK ) = 1,00 > α =
Ln_X1 ( Variabel Investasi ) = 0,05
1,00 > α = 0,05
Ln_X2 ( Variabel Tenaga Kerja ) = Berdasarkan analisis diatas dapat
1,00 > α = 0,05 disimpulkan bahwa model regresi tidak
Ln_X3 ( Variabel PAD ) = 1,00 > α = terdapat heteroskedastisitas.
0,05 Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel 8. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized Collinearity
d t Sig.
Coefficients Statistics
Coefficients
Model
Tole
B Std. Error Beta ranc VIF
e
1
(Constant) -.094 .777 -.121 .907
Ln_X1 .264 .112 .292 2.353 .046 .714 1.400
Ln_X2 .293 .097 .450 3.030 .016 .497 2.010
Ln_X3 .564 .217 .585 2.594 .032 .216 4.623
Ln_X4 .225 .644 .113 .349 .736 .105 9.565
Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, PAD, DAU dan DAK Terhadap PDRB Kabupaten Asahan (2005-
2018) | Ade Lestari, Ideka Kertawidana, Bambang Wahyudi | 59
Ln_X5 -.258 .140 -.382 -1.835 .104 .254 3.936
a. Dependent Variable: Ln_Y
Sumber: Diolah oleh Peneliti (2019)
Ln_X5 (DAK) = Tolerance 0,254 > 0,100
Pada Uji Multikolinearitas dilakukan
dan VIF 3,936 < 10,00
untuk menguji apakah model regresi
Dari hasil analisis diatas yang
ditemukan adanya korelasi antar variabel
diambil berdasarkan nilai Tolerance dan
bebasnya. Jika terjadi korelasi, maka
VIF dari masing-masing variable bebas
terdapat adanya masalah
dapat diambil kesimpulan bahwa
multikolinearitas. Model regresi yang baik
keseluruhan nilai Tolerance dari setiap
seharusnya tidak terjadi korelasi antara
variable lebih dari 0,100 dan nilai VIF dari
21
variable bebasnya.
seluruh variable bebas lebih kecil dari
Berdasarkan hasil olah data yang
10,00 yang artinya bahwa variable bebas
dilakukan dengan menggunakan SPSS
pada penelitian ini tidak terjadi
versi 24 didapatkan hasil analasis Pada
multikolinearitas sehingga model
gambar 15 yaitu :
tersebut memenuhi syarat asumsi klasik
Ln_X1 (Investasi) = Tolerance 0,714 >
dalam analisis regresi.
0,100 dan VIF 1,401 < 10,00
Hasil Uji Autokorelasi
Ln_X2 (Tenaga Kerja) = Tolerance 0,497 Untuk mengetahui ada tidaknya
> 0,100 dan VIF 2,011 < 10,00 autokerelasi pada model yang digunakan
Ln_X3 (PAD) = Tolerance 0,216 > 0,100 dan dilakukan pengujian Durbin Watson.
VIF 4,625 < 10,00 Dasar pengambilan keputusan pada uji ini
Ln_X4 (DAU) = Tolerance 0,105 > 0,100 adalah tidak ada gejala autokorelasi jika
dan VIF 9,560 < 10,00 nilai dari Durbin Watson terletak diantara
du sampai dengan (4-du).22
Tabel 9. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Model R R Square
Square Estimate Watson
.9
1 .912 .857 .25484 2.263
55a
a. Predictors: (Constant), Ln_X5, Ln_X1, Ln_X3, Ln_X2, Ln_X4
b. Dependent Variable: Ln_Y
21 22
Iman Taufik. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis
Mempengaruhi PDRB Kota Tebing Tinggi. Tesis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan
Magister (Perencanaan Wilayah dan Perdesaan) Penerbit UNDIP. Semarang.
Universitas Sumatera Utara.
Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, PAD, DAU dan DAK Terhadap PDRB Kabupaten Asahan (2005-
2018) | Ade Lestari, Ideka Kertawidana, Bambang Wahyudi | 61
Pengaruh Investasi Terhadap PDRB Hasil penelitian menunjukkan
Kabupaten Asahan
Tenaga Kerja berpengaruh positif
Hasil penelitian menunjukkan
signifikan terhadap PDRB Kabupaten
investasi berpengaruh signifikan dan
Asahan. Jumlah tenaga kerja di
bersifat positif terhadap PDRB
Kabupaten Asahan yang memiliki tanda
Kabupaten Asahan. Jumlah investasi di
positif mengartikan bahwa terdapat
Kabupaten Asahan yang memiliki tanda
hubungan searah menaik yang artinya
positif mengartikan bahwa terdapat
setiap penambahan 1% jumlah tenaga
hubungan searah menaik yang artinya
kerja Kabupaten Asahan akan
setiap penambahan 1% jumlah investasi
mempengaruhi peningkatakan PDRB
Kabupaten Asahan akan meningkatkan
Kabupaten Asahan sebesar 0,293%.
PDRB Kabupaten Asahan sebesar 0,264%
Jumlah tenaga kerja berpengaruh secara
atau pertumbuhan ekonomi Kabupaten
signifikan terhadap PDRB Kabupaten
Asahan. Dengan meningkatnya
Asahan. Hal ini sejalan dengan teori yang
pertumbuhan ekonomi menandakan
dikemukakan oleh Sollow Swan dan Teori
bahwa kesejahteraan masyarakatnya
Klasik Adam Smith
juga meningkat. Jumlah investasi
Hasil dari penelitian ini
berpengaruh secara signifikan terhadap
menunjukkan selama periode penelitian
PDRB Kabupaten Asahan. Hasil ini
yaitu tahun 2005-2018 perkembangan
menunjukkan selama periode penelitian
jumlah tenaga kerja mampu untuk
yaitu tahun 2005-2018 perkembanagan
mempengaruhi PDRB Kabupaten Asahan
jumlah investasi mampu untuk
secara signifikan, hal ini disebabkan
mempengaruhi PDRB Kabupaten Asahan
jumlah pendapatan yang diterima para
secara signifikan, hal ini disebabkan
pekerja sudah cukup tinggi sesuai dengan
kontribusi investasi di Kabupaten Asahan
jumlah kebutuhan yang dikeluarkan
yang sudah cukup baik serta pengelolaan
dilihat dari nominal UMK (Upah
potensi yang sudah maksimal. Hasil yang
Minimum) Kabupaten Asahan pada tahun
didapat sesuai dengan teori yang
2019 yaitu Rp 2.814,734 termasuk dalam
dikemukakan oleh Neo Klasik dan Teor
10 besar UMK tertinggi dari seluruh
Harrord-Domar.
Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara.
Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap PDRB
Kabupaten Asahan Dengan tinggi nya pendapatan di
Kabupaten Asahan, akan mempengaruhi