Anda di halaman 1dari 11

Jurnal EKSPONENSIAL

Pemodelan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Produk Domestik Regional Bruto Tahun 2022 di
Indonesia dengan Regresi Linier Berganda

Modeling Factors Affecting Gross Regional Domestic Product in Indonesia in 2022 with Multiple
Linear Regression
Adinda Putri Guswahyuningsih , Al Farizi Nur2, Gita Rahayu3, Yusri Abdul Fahmi4, Tresna
1

Restu Aufi5, Yumi Handayani Nur6, Sifriyani7


1, 2, 3, 4
Mahasiswa Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman
5, 6
Asisten Laboratorium Statistika Terapan Universitas Mulawarman
7
Dosen Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman
Email: artthcl.ver31@gmail.com1, alfanr279@gmail.com2, gitar8641@gmail.com3,
fahmi2004.bukitpinang@gmail.com4, tresnarestuaufi22@gmail.com5, yumihndynr@gmail.com6,
sifriyani@fmipa.unmul.ac.id7

Abstract
One of Indonesia's development goals is economic growth as it is one of the primary requirements for a nation's
economy to sustain itself. Gross Regional Domestic Product (GRDP) is one measure of economic expansion. The
total value added or final goods and services produced by all economic units in a region is known as Gross
Regional Domestic Product (GRDP). The value of GRDP increases every year, indicating a good increase in
Indonesia's GRDP; however, this increase in GRDP needs to be viewed across various sectors to determine which
sector contributes the most. Therefore, this research aims to identify the factors that can affect GRDP, especially
in Indonesia. The researcher uses variables such as household percentage, Provincial Minimum Wage (UMP),
formal labor force, Open Unemployment Rate (OUR), Labor Force Participation Rate (LFPR), domestic
investment capital, and population in Indonesia using the Multiple Linear Regression (MLR) method, and the
selection of the best model is done using the Akaike Information Criterion (AIC) method.
Keywords: Multiple Linear Regression, Gross Regional Domestic Product, Economy

1. PENDAHULUAN Mempengaruhi PDRB dan Disparitas Pendapatan di


Salah satu tujuan pembangunan Indonesia adalah Provinsi Jawa Timur”. Variabel yang digunakan
pertumbuhan ekonomi karena merupakan salah satu dalam penelitiannya adalah kepadatan penduduk,
syarat utama perekonomian suatu bangsa khususnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Pendapatan
Indonesia untuk dapat bertahan. Nilai Produk Asli Daerah (PAD), Tingkat Pengangguran Terbuka
Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah (TPT), belanja modal, dan PDRD. Hasil penelitiannya
satu ukuran ekspansi ekonomi. Jumlah total nilai menunjukkan bahwa kepadatan penduduk, IPM, PAD
tambah atau barang dan jasa akhir yang diproduksi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
oleh semua unit ekonomi di suatu wilayah dikenal PDRB, sementara itu TPT tidak memiliki pengaruh
sebagai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). signifikan dan Belanja modal memiliki pengaruh
Perkembangan PDRB selama jangka waktu 20 signifikan dan negatif terhadap PDRB.
tahun mengalami peningkatan yang signifikan, dapat Selain itu, Nurhasanah, Fusfita, dan Martaliah
dilihat bahwa terjadi peningkatan diawali pada tahun (2024) melakukan penelitian dengan judul “Faktor-
2001 dan diikut pada tahun berikutnya namun ditahun Faktor yang Mempengaruhi PDRB (Produk Domestik
2009 terjadi sedikit penurunan namun tidak begitu Regional Bruto) di Provinsi Jambi” dengan hasil
signifikan kemudian dimulai Dari tahun 2010 dan penelitiannya menunjukkan bahwa secara parsial
2020, tingkat PDRB kembali meningkat secara pembiayaan Bank Syariah berpengaruh positif dan
signifikan. Nilai PDRB setiap tahunnya memiliki nilai signifikan terhadap PDRB. Sedangkan investasi dan
kenaikan, nilai kenaikan tersebut dapat dikatakan pajak hotel berpengaruh positif dan tidak berpengaruh
bahwa PDRB di Indonesia terjadi peningkatan yang signifikan terhadap PDRB. Secara simultan
baik, namun peningkatkan PDRB ini harus kita lihat pembiayaan Bank Syariah, investasi, dan pajak hotel
dari berbagai sektor, agar mampu dapat kita tinjau berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB di
sektor manakah yang memberikan kontribusi terbaik Provinsi Jambi.
dan terbanyak terhadap tumbuhnya nilai PDRB. Berdasarkan kedua penelitian terdahulu bahwa
Mulyani dan Sakti (2022) telah melakukan masing-masing penelitian memiliki kesimpulan dan
penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang variabel pengujian yang berbeda-beda untuk

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 1


Jurnal EKSPONENSIAL

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi PDRB setiap wilayah tergantung dengan perilaku konsumen.
sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Perilaku konsumen merupakan kegiatan yang
dengan tujuan mengetahui faktor-faktor lain yang dilakukan oleh konsumen demi mencapai serta
dapat mempengaruhi PDRB terutama di Indonesia memenuhi kebutuhannya baik itu untuk
oleh karena itu peneliti menggunakan variabel seperti menggunakan, mengonsumsi, ataupun menghabiskan
persentase rumah tangga, Upah Minimum Provinsi barang dan jasa (Savira & Suharsono, 2013).
(UMP), tenaga kerja formal, Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT), Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 2.3 Upah Minimum Provinsi (UMP)
(TPAK), investasi penanaman modal dalam negeri, Upah dan pengangguran memiliki keterkaitan
dan jumlah penduduk di Indonesia dengan yang cukup erat dimana tinggi rendahnya upah akan
meggunakan metode Regresi Linear Berganda (RLB) mempengaruhi jumlah penawaran dan permintaan
serta dilakukannya pemilihan model terbaik tenaga kerja yang pada akhirnya akan berdampak pada
menggunakan metode Akaike Information Criterion jumlah pengangguran. Upah merupakan pembayaran
(AIC). jasa-jasa fisik maupun mental kepada tenaga kerja.
Upah uang yaitu jumlah uang yaitu diterima pekerja
2. TINJAUAN PUSTAKA dari pengusaha sebagai pembayaran atas tenaga
2.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mental dan fisik yang digunakan dalam proses
Menurut Widodo (2006:78) Salah satu indikator produksi (Sukirno, 2010).
penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu
daerah dalam suatu periode tertentu adalah data 2.4 Tenaga Kerja Formal
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas Secara umum tenaga kerja dapat diartikan
dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. sebagai bagian dari penduduk suatu Negara yang
PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah sanggup menghasilkan pekerjaan yang bernilai
(Value Added) yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha ekonomis. Tenaga kerja adalah jumlah seluruh
dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah penduduk dalam suatu Negara yang dapat
nilai barang dan jasa akhir (netto) yang dihasilkan oleh memproduksi barang dan jasa, jika ada permintaan
seluruh unit ekonomi. Produk Domestik Regional tenaga mereka dan jika mereka mau berpartisipasi
Bruto (PDRB) adalah nilai tambah dari hasil produksi dalam aktivitas tersebut (Simanjuntak, 1998).
nilai barang dan jasa yang mampu diciptakan dari Permintaan tenaga kerja adalah hubungan antara
berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu tingkat upah dan jumlah pekerja yang dikehendaki
daerah/wilayah (Saberan, 2002). oleh pengusaha untuk dipekerjakan. Sehingga
PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan permintaan tenaga kerja dapat didefinisikan sebagai
nilai tambah barang dan jasa yang dihitung jumlah tenaga kerja yang diperkerjakan oleh seorang
menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, pengusaha pada setiap kemungkinan tingkat upah
sedangkan PDRB atas dasar harga konstan dalam jangka waktu tertentu (Sholeh, 2007).
menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut
yang dihitung menggunakan harga yang berlaku, pada 2.5 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
suatu waktu tertentu sebagai tahun dasar. PDRB atas Tingkat Pengangguran Tebuka adalah persentase
dasar harga yang berlaku dapat digunakan untuk jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja
melihat pergeseran struktur ekonomi, sedangkan (Kairupan, 2013). Ketika seorang anggota angkatan
perhitungan atas dasar harga konstan digunakan untuk kerja menganggur, itu berarti seseorang telah mencoba
mengetahui pertumbuhan ekonomi riil dari tahun ke mencari pekerjaan tetapi tidak berhasil. Pengangguran
tahun, di mana faktor perubahan harga telah tidak termasuk mereka yang cacat tetapi tidak secara
dikeluarkan (Hartono, Busari & Awaluddin. 2020). aktif mencari pekerjaan. Kurangnya sumber daya
secara umum adalah faktor utama dalam respons.
2.2 Persentase Rumah Tangga Berapa banyak peningkatan tenaga kerja dan produk
Kenaikan konsumsi nasional secara tidak yang dikirim sebagai peningkatan permintaan. Lebih
langsung akan berdampak terhadap perekonomian dan banyak tenaga kerja akan dibutuhkan sebagai hasil dari
industri dalam negeri yang akan terus tumbuh. peningkatan output. Akibatnya, terdapat korelasi yang
Pengeluaran konsumsi rumah tangga merupakan salah harmonis antara pemanfaatan tenaga kerja dengan
satu variabel makroekonomi. Konsumsi individu akan tingkat pendapatan nasional yang dicapai;
berbanding lurus dengan penghasilannya (Akrom, Perekonomian menggunakan lebih banyak tenaga
2020). kerja, semakin tinggi tingkat pendapatan nasional
Perbedaan konsumsi rumah tangga di Indonesia (Sukirno, 2002).
bisa disebabkan oleh standar hidup yang berbeda-beda
tergantung dengan pendapatan yang diterima pada 2.6 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 2


Jurnal EKSPONENSIAL

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan input yang potensial yang dapat digunakan
merupakan ukuran penyerapan tenaga kerja yang sebagai faktor produksi untuk meningkatkan produksi
memberikan gambaran umum tentang keterlibatan suatu rumah tangga perusahaan. Semakin banyak
penduduk dalam kegiatan ekonomi selama periode penduduk maka semakin banyak pula tenaga kerja
survei. Semakin banyak penduduk yang dianggap yang dapat digunakan. Namun ahli ekonomi lain yaitu
menganggur, semakin sedikit angkatan kerja yang Robert Malthus menanggap bahwa pada kondisi awal
menyebabkan TPAK semakin rendah (Simanjuntak, jumlah penduduk memang dapat meningkatkan
2005). pertumbuhan ekonomi namun pada suatu keadaan
Ukuran proporsi penduduk usia kerja yang optimum pertambahan penduduk tidak akan
tampak aktif dalam pasar tenaga kerja, baik yang menaikkan pertumbuhan ekonomi malahan dapat
bekerja maupun mencari pekerjaan adalah TPAK, menurunkannya (Mustika,2011).
yang menunjukkan besarnya relatif penawaran tenaga
kerja yang terlibat. dalam produksi barang dan jasa. 2.9 Analisis Regresi
Profitabilitas beban aktif secara ekonomi ditunjukkan Analisis regresi merupakan salah satu alat
oleh distribusi beban kerja menurut jenis kelamin dan analisis satistika yang memanfaatkan hubungan antara
kelompok umur. Secara umum, TPAK digunakan dua variabel atau lebih. Tujuannya adalah untuk
untuk menggambarkan keseluruhan beban kerja membuat perkiraan (prediksi) yang dapat dipercaya
orang-orang yang aktif secara ekonomi di suatu negara untuk nilai suatu variabel (biasa disebut variabel
atau wilayah selama minimal 15 tahun dan proporsi terikat atau variabel dependen atau variabel
penawaran dan kuantitas tenaga kerja yang tersedia respons), jika nilai variabel lain yang berhubungan
untuk produksi produk. dan peran ekonomi jasa dengannya diketahui (biasa disebut variabel bebas
(Munawir & Saharudin, 2022). atau variabel independen atau variabel prediktor)
(Purba, 2022).
2.7 Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri
Definisi investasi di kemukakan oleh Sunariyah 2.10 Analisis Regresi Linear Berganda (RLB)
(2011) “Investasi adalah penanaman modal untuk satu Analisis Regresi Linear Berganda (RLB) adalah
atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka pengembangan dari analisis Regresi Linear Sederhana
waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan (RLS) dimana terdapat lebih dari satu variabel
di masa-masa yang akan diinvestasikan adalah independen 𝑋. Analisis ini digunakan untuk melihat
penempatan uang atau dana dengan harapan untuk sejumlah variabel independen 𝑋1 , 𝑋2 , …, 𝑋𝑘 terhadap
memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas variabel dependen Y berdasarkan nilai variabel-
uang atau dana tersebut. Dalam berinvestasi berlaku variabel independen 𝑋1 , 𝑋2 , …, 𝑋𝑘 . Perbedaaan antara
hukum bahwa semakin tinggi return yang ditawarkan RLS dengan RLB terletak pada jumlah variabel
maka semakin tinggi pula risiko yang harus bebasnya. Jika dalam RLS jumlah variabel bebas yang
ditanggung investor. Investor bisa saja mengalami digunakan untuk memprediksi variabel tergantung
kerugian bahkan lebih dari itu bisa kehilangan semua hanya satu, maka RLB jumlah variabel bebas yang
modalnya. Hal ini mungkin dapat menjelaskan digunakan untuk memprediksi variabel tergantung
mengapa tidak semua investor mengalokasikan lebih dari satu (Wisudaningsi, 2019).
dananya pada semua instrumen investasi yang
menawarkan return yang tinggi. (Abdul Halim, 2015). 2.11 Model RLB
RLB digunakan unuk menganalisis hubungan
2.8 Jumlah Penduduk kausal beberapa variabel independen (𝑋) terhadap satu
Indonesia adalah Negara yang memiliki jumlah variabel dependen (𝑌). Model yang digunakan untuk
penduduk yang banyak bahkan menempati lima besar analisis regresi berganda sebagai berikut:
penduduk terbanyak di dunia. Menurut Smith, 𝑌 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑋1 + ⋯ + 𝛽𝑘 𝑋𝑘 + 𝜀 (1)
penduduk meningkat apabila tingkat upah yang dimana:
berlaku lebih tinggi daripada tingkat upah subsistensi, 𝑌 = Variabel dependen
yaitu tingkat upah yang hanya dapat untuk memenuhi 𝛽0 = Konstanta
kebutuhan sekedar untuk hidup. Jika tingkat upah 𝛽1 , …, 𝛽𝑘 = Koefisien regresi variabel bebas
lebih tinggi dari pada tingkat upah subsistensi maka 𝑋1 , …, 𝑋𝑘 = Variabel independen
banyak penduduk melaksanakan perkawinan relatif 𝜀 = Error
muda sehingga jumlah kelahiran meningkat dan (Wisudaningsi, 2019).
akhirnya jumlah penduduk bertambah (Ritonga,
2020). 2.12 Estimasi Parameter
Para ahli ekonomi klasik yang di pelopori Adam Estimasi parameter adalah pendugaan nilai
Smith bahkan menganggap bahwa jumlah penduduk karakteristik populasi (parameter) berdasarkan

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 3


Jurnal EKSPONENSIAL

karakteristik sampel. Estimasi parameter dibagi heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik
menjadi dua yaitu estimasi interval dan estimasi scatter plot atau metode Breusch-Pagan (Muthahharah
titik. Estimasi interval (interval estimation) adalah & Fatwa, 2022).
pendugaan nilai karakteristik populasi dengan
menggunakan nilai-nilai statistik yang berada 2.19 Uji Autokorelasi
dalam suatu interval. Sedangkan estimasi titik Autokorelasi adalah terjadinya korelasi antara
merupakan pendugaan nilai karakteristik populasi satu variabel error dengan variabel error yang lain.
(parameter) dengan memakai satu nilai statistik dari Autokorelasi seringkali terjadi pada data time series
sampel yang diambil dari populasi tersebut (Dewi, dan dapat juga terjadi pada data cross section tetapi
2022). jarang. Akibat dari dampak adanya autokorelasi
dalam model regresi menyebabkan estimator
2.13 Koefisien Determinasi Ordinary Least Square (OLS) tidak menghasilkan
Koefisien determinasi menjelaskan variasi estimator yang Best Linear Unbiased Estimator
pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel (BLUE) dan hanya menghasilkan estimator OLS yang
terikatnya. Selain itu, dapat pula dikatakan sebagai Linear Unbiased Estimator (LUE). Selanjutnya untuk
proporsi pengaruh seluruh variabel independen mendeteksi adanya autokorelasi dalam model regresi
terhadap variabel dependen. Nilai koefisien linier berganda dapat digunakan metode Durbin-
determinasi dapat diukur oleh nilai R Square ( 𝑅2 ) Watson (Widarjono, 2007).
(Muthahharah & Fatwa, 2022).
2.20 Uji Multikolinearitas
2.14 Uji Parsial Uji multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi
Uji parsial atau uji t digunakan untuk menguji apakah variabel independen pada model regresi saling
tingkat signifikan dari pengaruh variabel independen berkorelasi. Untuk memenuhi kriteria BLUE, tidak
secara parsial terhadap variabel dependen. Uji t boleh mendapat korelasi antara setiap variabel
dilaksanakan dengan membandingkan nilai t hitung independen pada model regresi. Salah satu cara untuk
dengan nilai t tabel (Muthahharah & Fatwa, 2022). mendeteki gejala multikolinearitas yaitu dengan
melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF), yakni
2.15 Uji Simultan apabila nilai VIF < 10 atau kebalikannya dengan
Uji simultan atau uji F digunakan untuk menguji melihat nilai toleransinya > 0,1 (Muthahharah &
tingkat signifikan dari pengaruh variabel independen Fatwa, 2022).
secara simultan terhadap variabel dependen. Uji F
dilaksanakan dengan langkah membandingkan dari F 2.21 Akaike Information Criterion (AIC)
hitung dan F tabel (Muthahharah & Fatwa, 2022). Akaike Information Criterion (AIC) adalah
metode yang digunakan untuk menentukan pemilihan
2.16 Uji Asumsi model terbaik. AIC digunakan untuk menentukan
Uji asumsi adalah syarat-syarat yang harus model yang dapat menjelaskan data dengan jumlah
dipenuhi pada model regresi agar model tersebut valid. parameter yang baik untuk menduga data. Nilai AIC
Uji asumsi klasik yang sering digunakan adalah uji dapat didefinisikan sebagai berikut:
normalitas residual, uji heteroskedastisitas, uji 𝐴𝐼𝐶 = −2 ln 𝐿(𝜃̂ ) + 2𝑘 (2)
autokorelasi, dan uji multikolinieritas (Muthahharah & dimana:
Fatwa, 2022). 𝐿(𝜃̂ ) : Nilai likelihood
𝑘 : Jumlah parameter
2.17 Uji Normalitas Residual
Uji normalitas adalah menguji apakah dalam 3. METODOLOGI PENELITIAN
sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel 3.1 Data Penelitian
independen atau keduanya mempunyai distribusi Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah data sekunder yang diperoleh melalui website Badan
distribusi normal atau mendekati normal. Deteksi Pusat Statistik Kalimantan Timur:
normalitas dilakukan dengan melihat grafik normal P- https://www.bps.go.id/. Metode analisis yang
P Plot (Muthahharah & Fatwa, 2022). digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kuantitatif, sedangkan model yang
2.18 Uji Heteroskedastisitas digunakan dalam penelitian ini adalah pemodelan
Uji Heteroskedastisitas dilakukan adalah untuk
RLB dengan menggunakan software RStudio.
menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi
Analisis RLB pada penelitian ini digunakan untuk
ketidaksamaan variansi residual dari satu pengamatan
mengetahui pengaruh dari variabel Persentase Rumah
ke pengamatan yang lain tetap. Deteksi
Tangga, UMP, Tenaga Kerja Formal, TPT, TPAK,

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 4


Jurnal EKSPONENSIAL

Investasi Penanaman Modal dalam Negri dan Jumlah 𝑌 21657 76823 299675
Penduduk terhadap variabel PDRB di Indonesia pada 𝑋1 2,030 8,745 29,740
tahun 2022. Peneliti menggunakan teknik sampling 𝑋2 1812935 2725505 4641854
berupa non-probability sampling, karena sampel yang 𝑋3 15,890 40,050 63,68
digunakan adalah seluruh sampel yang berasal dari 𝑋4 2,340 4,966 8,310
populasi. Sampel dari Indonesia terdiri dari 34 𝑋5 63,080 68,640 77,750
provinsi. PDRB sebagai variabel dependen, 𝑋6 611 16258 89224
sedangkan variabel Persentase Rumah Tangga, UMP,
𝑋7 727,800 8111 49405,800
Tenaga Kerja Formal, TPT, TPAK, Investasi
Berdasarkan Tabel 2, dapat diketahui pada data
Penanaman Modal dalam Negri dan Jumlah
Persentase Rumah Tangga di Indonesia tahun 2022
Penduduk sebagai variabel independen. Adapun
diperoleh nilai terendah yaitu sebesar 2,03% berada
simbol variabel yang digunakan sebagai berikut:
pada provinsi Jawa Tengah dan nilai tertinggi sebesar
Tabel 1. Variabel Penelitian
29,74% berada pada provinsi Papua, kemudian nilai
Simbol Variabel Deskripsi
rata-rata sebesar 8,75%.
𝑌 PDRB
Bedasarkan Tabel 2, dapat diketahui pada data
𝑋1 Persentase Rumah Tangga UMP di Indonesia tahun 2022 diperoleh nilai terendah
𝑋2 UMP yaitu sebesar Rp 1,812,935,- berada pada provinsi
𝑋3 Tenaga Kerja Formal Jawa tengah dan nilai tertinggi sebesar Rp
𝑋4 TPT 4,641,854,- berada pada provinsi DKI Jakarta,
𝑋5 TPAK kemudian nilai rata-rata sebesar Rp 2,725,505.
Investasi Penanaman Modal Bedasarkan Tabel 2, dapat diketahui pada data
𝑋6
dalam Negri Tenaga Kerja Formal di Indonesia tahun 2022
𝑋7 Jumlah Penduduk diperoleh nilai terendah sebesar 15,89 berada pada
provinsi Papua dan nilai tertinggi sebesar 63,68
3.2 Tahapan Analisis berada pada provinsi Kep. Riau, kemudian nilai rata-
Adapun tahapan dalam analisis Regresi Linier rata sebesar 40,05.
Berganda adalah sebagai berikut: Bedasarkan Tabel 2, dapat diketahui pada data
1. Membuat analisis statistika deskriptif TPT di Indonesia tahun 2022 diperoleh nilai terendah
2. Melakukan uji linieritas sebesar 2,34% berada pada provinsi Sulawesi Barat
3. Membuat model awal regresi linier berganda dan nilai tertinggi sebesar 8,31% berada pada provinsi
4. Melakukan estimasi parameter terhadap variabel Jawa Barat, kemudian nilai rata-rata sebesar 4,966%.
dependen dan variabel independen Bedasarkan Tabel 2, dapat diketahui pada data
5. Menentukan nilai koefisien determinasi TPAK di Indonesia tahun 2022 diperoleh nilai
terhadap variabel dependen dan variabel terendah sebesar 63,08% berada pada provinsi
independen Sulawesi Utara dan nilai tertinggi sebesar 77,75%
6. Melakukan pengujian signifikansi parameter berada pada provinsi Papua, kemudian nilai rata-rata
yang meliputi uji simultan dan uji parsial sebesar 68,64%.
7. Melakukan pengujian asumsi klasik meliputi uji Bedasarkan Tabel 2, dapat diketahui pada data
multikolinieritas, uji normalitas residual, uji Investasi penanaman modal dalam negeri di Indonesia
non-heteroskedastisitas, dan uji non- tahun 2022 diperoleh nilai terendah sebesar 611
autokorelasi miliyar berada pada provinsi Maluku dan nilai
8. Menentukan model terbaik tertinggi sebesar 89224 miliyar berada pada provinsi
9. Menarik kesimpulan DKI Jakarta, kemudian nilai rata-rata sebesar 16258
miliyar.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Bedasarkan Tabel 2, dapat diketahui pada data
Pada bagian hasil dan pembahasan ini akan Jumlah Penduduk di Indonesia tahun 2022 diperoleh
dijelaskan mengenai statistika deskriptif dan nilai terendah sebesar 727.8 berada pada provinsi
pemodelan RLB. Adapun hasil yang diperoleh Kalimantan Tengah dan nilai tertinggi sebesar 49405
sebagai berikut: berada pada provinsi Jawa Barat, kemudian rata-rata
seebsar 8111.
4.1 Analisis Statistika Deskriptif Bedasarkan Tabel 2, dapat diketahui pada data
Adapun hasil dari analisis statistika deskriptif PDRB di Indonesia tahun 2022 diperoleh nilai
sebagai berikut: tertinggi sebesar Rp 299,675 berada pada provinsi
Tabel 2. Statistika Deskriptif DKI Jakarta dan nilai terendah sebesar Rp 21,657
Variabel Min Mean Max berada pada provinsi Nusa Tenggara Timur,

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 5


Jurnal EKSPONENSIAL

kemudian rata-rata sebesar Rp 76,823. Indonesia tahun 2022


𝛽2 : Koefisien regresi variabel data UMP di Indonesia
4.2 Uji Linieritas 𝑋2 : Varibel data UMP di Indonesia tahun 2022
Bentuk pola hubungan antara variabel dependen 𝛽3 : Koefisien regresi variabel data Tenaga Kerja
dan variabel independen atau pengujian linieritas data Formal di Indonesia
dapat dilihat menggunakan diagram pencar (scatter 𝑋3 : Varibel data Tenaga Kerja Formal di Indonesia
plot) yang ditampilkan pada Gambar 1. tahun 2022
𝛽4 : Koefisien regresi variabel data TPT di Indonesia
𝑋4 : Varibel data TPT di Indonesia tahun 2022
𝛽5 : Koefisien regresi variabel data TPAK di
Indonesia
𝑋5 : Varibel data TPAK di Indonesia tahun 2022
𝛽6 : Koefisien regresi variabel data Investasi
Penanaman Modal dalam Negeri di Indonesia
𝑋6 : Varibel data Investasi Penanaman Modal dalam
Negeri di Indonesia tahun 2022
𝛽7 : Koefisien regresi variabel data Jumlah Penduduk
di Indonesia
𝑋7 : Varibel data Jumlah Penduduk di Indonesia tahun
2022
Gambar 1. Scatter Plot Variabel Dependen dan 𝜀 : Nilai galat
Independen
Berdasarkan Gambar 1, diketahui bahwa data 4.4 Estimasi Parameter
varibel independen Persentase Rumah Tangga, UMP, Adapun nilai estimasi parameter dari penelitian
Tenaga Kerja Formal, TPT, TPAK, Investasi ini menggunakan metode Regresi Linier Berganda
Penanaman Modal dalam Negeri, dan Jumlah dapat dilihat dari tabel berikut:
Penduduk di Indonesia dan variabel dependen PDRB Tabel 2. Estimasi Parameter
di Indonesia tahun 2022 berhubungan secara linier. Estimasi Parameter
Hal ini dapat dilihat dari scatter plot tersebut bahwa
̂0
𝛽 -1,077 x 103
banyak titik-titik data yang mendekati garis lurus
diagonal. Selain itu, dapat diketahui pola hubungan ̂1
𝛽 3,609 x 103
antara variabel independen Persentase Rumah ̂2
𝛽 6,188 x 10-3
Tangga, UMP, Tenaga Kerja Formal, TPT, dan ̂3 4,506 x 103
𝛽
Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri dengan
̂4
𝛽 -1,11 x 104
variabel dependen PDRB adalah hubungan positif,
karena seiring bertambahnya Persentase Rumah ̂5
𝛽 -1,476 x 103
Tangga, UMP, Tenaga Kerja Formal, TPT, dan ̂6
𝛽 1,055
Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri akan ̂7
𝛽 -1,444
diikuti dengan kenaikan PDRB. Untuk pola hubungan
Berdasarkan hasil output tersebut, dapat
variabel dependen TPAK dan Jumlah Penduduk di
dirumuskan dalam model persamaan regresi linier
Indonesia dengan variabel dependen PDRB adalah
berganda seperti berikut:
hubungan negatif, karena seiring dengan
𝑌̂ = −1,077 × 103 + 3,609 × 103 𝑋1
bertambahnya TPAK dan Jumlah Penduduk di + 6,188 × 10−3 𝑋2
Indonesia akan diikuti dengan penurunan PDRB. +4,506 × 103 𝑋3 − 1,11 × 104 𝑋4 − 1,476 × 103 𝑋5
+1,055𝑋6 − 1,444𝑋7
4.3 Model Awal Konstanta sebesar −1,07 × 103 tanpa
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai model dipengaruhi oleh variabel Persentase Rumah Tangga,
awal dari regresi linier berganda. Upah Minimum Provinsi (UMP), Tenaga Kerja
𝑌 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝛽3 𝑋3 + 𝛽4 𝑋4 (2) Formal, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT),
+𝛽5 𝑋5 + 𝛽6 𝑋6 + 𝛽7 𝑋7 + 𝜀 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), Investasi
Keterangan: Penanaman Modal dalam Negeri, dan Jumlah
Y : Variabel data PDRB di Indonesia tahun 2022 Penduduk di Indonesia maka nilai PDRB adalah
𝛽0 : Konstanta sebebesar Rp 1,077 x 103. Koefisien regresi variabel
𝛽1 : Koefisien regresi variabel data Persentase Rumah Persentase Rumah Tangga sebesar 3,609 x 103
Tangga di Indonesia menyatakan bahwa setiap penambahan 1% Persentase
𝑋1 : Varibel data Persentase Rumah Tangga di Rumah Tangga maka akan menaikkan nilai PDRB

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 6


Jurnal EKSPONENSIAL

sebesar Rp 3,609 x 103. Koefisien regresi variabel Tabel 5. Uji Parsial Upah Minimum Provinsi
UMP sebesar 6,188 x 10-3 menyatakan bahwa setiap Uji t
penambahan Rp 1 UMP maka akan menaikkan nilai 𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 0,7443
PDRB sebesar Rp 6,188 x 10-3. Koefisien regresi Berdasarkan pengujian parsial tersebut,
variabel Tenaga Kerja Formal sebesar 4,506 x 103 didapatkan nilai 𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,7443 > 𝛼 = 0,05,
menyatakan bahwa setiap penambahan 1 orang tenaga maka diputuskan bahwa H0 gagal ditolak, yang
kerja formal maka akan menaikkan nilai PDRB berarti dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
sebesar Rp 4,506 x 103. Koefisien regresi variabel pengaruh variabel Upah Minimum Provinsi
TPT sebesar 1,11 x 104 menyatakan bahwa setiap terhadap PDRB di Indonesia tahun 2022.
penambahan 1% TPT maka akan menurunkan nilai
PDRB sebesar Rp 1,11 x 104. Koefisien regresi 4.6.3 Tenaga Kerja Formal
variabel TPAK sebesar 1,476 x 103 menyatakan Adapun hasil pengujian parsial variabel
bahwa setiap penambahan 1% TPAK maka akan Tenaga Kerja Formal adalah sebagai berikut:
menurunkan nilai PDRB sebesar Rp 1,476 x 103. Tabel 6. Uji Parsial Tenaga Kerja Formal
Koefisien regresi variabel Penanaman Modal dalam Uji t
Negeri sebesar 1,055 menyatakan bahwa setiap 𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 1,47 × 10−5
penambahan 1 miliyar Penanaman Modal dalam Berdasarkan pengujian parsial tersebut,
Negeri maka akan menaikkan nilai PDRB sebesar Rp didapatkan nilai 𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 1,47 × 10−5 < 𝛼 =
1,055. Koefisien regresi variabel Jumlah penduduk 0,05 , maka diputuskan bahwa H0 ditolak, yang
sebesar 1,444 menyatakan bahwa setiap penambahan berarti dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
1 orang jumlah penduduk dalam maka akan variabel Tenaga Kerja Formal terhadap PDRB di
menurunkan nilai PDRB sebesar Rp 1,444. Indonesia tahun 2022.
4.5 Koefisien Determinasi 4.6.4 Tingkat Pengangguran Terbuka
Adapun nilai koefisien determinasi adalah Adapun hasil pengujian parsial variabel
sebagai berikut: Tingkat Pengangguran Terbuka adalah sebagai
Tabel 3. Koefisien Determinasi berikut:
𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑒 𝑅 − 𝑆𝑞𝑢𝑎𝑟𝑒𝑑 Tabel 7. Uji Parsial Tingkat Pengangguran
0,8039 Terbuka
Berdasarkan Tabel 3, diperoleh nilai koefisien Uji t
determinasi sebesar 0,8039 yang menyatakan bahwa 𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 0,0377
sebesar 80,39% variasi yang terjadi pada PDRB di Berdasarkan pengujian parsial tersebut,
Indonesia disebabkan oleh Persentase Rumah Tangga, didapatkan nilai 𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,0377 < 𝛼 = 0,05,
Upah Minimum Provinsi, Tenaga Kerja Formal, TPT, maka diputuskan bahwa H0 ditolak, yang berarti
TPAK, Investasi Penanaman Modal dalam Negri dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
Jumlah Penduduk. Hal ini berarti terdapat 19,61% variabel Tingkat Pengangguran Terbuka terhadap
variabel lain yang mempengaruhi PDRB yang belum PDRB di Indonesia tahun 2022.
diteliti oleh peneliti. 4.6.5 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Adapun hasil pengujian parsial variabel
4.6 Uji Parsial Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah sebagai
4.6.1 Persentase Rumah Tangga berikut:
Adapun hasil pengujian parsial variabel Tabel 8. Uji Parsial Tingkat Partisipasi
Persentase Rumah Tangga adalah sebagai berikut: Angkatan Kerja
Tabel 4. Uji Parsial Persentase Rumah Tangga
Uji t
Uji t
𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 0,5200
𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 0,0496
Berdasarkan pengujian parsial tersebut,
Berdasarkan pengujian parsial tersebut, didapatkan nilai 𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,5200 > 𝛼 = 0,05,
didapatkan nilai 𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,0496 < 𝛼 = 0,05, maka diputuskan bahwa H0 gagal ditolak, yang
maka diputuskan bahwa H0 ditolak, yang berarti berarti dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pengaruh variabel Tingkat Partisipasi Angkatan
variabel Tingkat Persentase Rumah Tangga Kerja terhadap PDRB di Indonesia tahun 2022.
terhadap PDRB di Indonesia tahun 2022.
4.6.6 Investasi Penanaman Modal dalam Negri
4.6.2 Upah Minimum Provinsi Adapun hasil pengujian parsial variabel
Adapun hasil pengujian parsial variabel Investasi Penanaman Modal dalam Negri adalah
Upah Minimum Provinsi adalah sebagai berikut:

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 7


Jurnal EKSPONENSIAL

sebagai berikut: Adapun hasil pengujian non-


Tabel 9. Uji Parsial Investasi Penanaman Modal heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:
dalam Negri Tabel 13. Uji Non-Heteroskedastisitas
Uji t Breusch -Pagan Test
𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 0,0016 𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 0,09225
Berdasarkan pengujian parsial tersebut, Berdasarkan pengujian non-
didapatkan nilai 𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,0016 < 𝛼 = 0,05, heteroskedastisitas tersebut, didapatkan nilai 𝑝 −
maka diputuskan bahwa H0 ditolak, yang berarti 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,09225 > 𝛼 = 0,05 , maka diputuskan
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh bahwa H0 gagal ditolak yang berarti dapat
variabel Investasi Penanaman Modal dalam Negri disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada
terhadap PDRB di Indonesia tahun 2022. model regresi.

4.6.7 Jumlah Penduduk 4.8.3 Uji Non-Autokorelasi


Adapun hasil pengujian parsial variabel Adapun hasil pengujian non-autokorelasi
Jumlah Penduduk adalah sebagai berikut: adalah sebagai berikut:
Tabel 10. Uji Parsial Jumlah Penduduk Tabel 14. Uji Non-Autokorelasi
Uji t Durbin-Watson Test
𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 0,0346 𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 0,8146
Berdasarkan pengujian parsial tersebut, Berdasarkan pengujian non-autokorelasi
didapatkan nilai 𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,0346 < 𝛼 = 0,05, tersebut, didapatkan nilai 𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,8146 >
maka diputuskan bahwa H0 ditolak, yang berarti 𝛼 = 0,05, maka diputuskan bahwa H0 gagal ditolak
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang berarti dapat disimpulkan tidak terjadi
variabel Jumlah Penduduk terhadap PDRB di autokorelasi pada model regresi.
Indonesia tahun 2022.
4.8.4 Uji Multikolinieritas
4.7 Uji Simultan Adapun hasil uji multikolinieritas adalah
Adapun hasil pengujian simultan antara variabel sebagai berikut:
dependen dan variabel independen adalah sebagai Tabel 15. Uji Multikolinieritas
berikut: Variabel Nilai VIF
Tabel 11. Uji Simultan X1 3,178026
Uji F X2 4,145521
𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 9,655 × 10−8
X3 2,874116
Berdasarkan pengujian simultan tersebut,
didapatkan nilai 𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 9,655 × 10−8 < 𝛼 =
X4 2,351423
0,05, maka diputuskan bahwa H0 ditolak, yang berarti X5 2,425264
dapat disimpulkan bahwa variabel Persentase Rumah X6 1,630668
Tangga, Upah Minimum Provinsi, Tenaga Kerja X8 1,977413
Formal, TPT, TPAK, Investasi Penanaman Modal Berdasarkan Tabel 15, diperoleh nilai VIF
dalam Negri dan Jumlah Penduduk memiliki dari ketujuh variabel bebas yang digunakan adalah
pengaruh terhadap PDRB di Indonesia tahun 2022. lebih kecil daripada 10, sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi multikolinieritas pada model
4.8 Uji Asumsi regresi.
4.8.1 Uji Normalitas Residual
Adapun hasil pengujian normalitas residual 4.9 Pemilihan Model Terbaik
adalah sebagai berikut: Adapun model terbaik yang diperoleh
Tabel 12. Uji Normalitas Residual berdasarkan metode Stepwise Regression adalah
Shapiro-Wilk Normality Test sebagai berikut:
𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 0,4413 Tabel 16. Metode Stepwise Regression
Berdasarkan pengujian normalitas residual Nilai
Model
tersebut, didapatkan nilai 𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,4413 > AIC
𝛼 = 0,05, maka diputuskan bahwa H0 gagal ditolak 𝑌~𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3 + 𝑋4 + 𝑋5 + 𝑋6
708,77
yang berarti dapat disimpulkan data residual berasal + 𝑋7
dari populasi yang berdistribusi normal. 𝑌~𝑋1 + 𝑋3 + 𝑋4 + 𝑋5 + 𝑋6 + 𝑋7 706,92
𝑌~𝑋1 + 𝑋3 + 𝑋4 + 𝑋6 + 𝑋7 706,25
4.8.2 Uji Non-Heteroskedastisitas Berdasarkan output tersebut diketahui bahwa

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 8


Jurnal EKSPONENSIAL

model regresi dengan nilai AIC terkecil berada pada Metode Bayes. Journal of Fundamental
model 𝑌~𝑋1 + 𝑋3 + 𝑋4 + 𝑋6 + 𝑋7 dengan nilai AIC Mathematics and Applications (JFMA), 5(2),
706,25 yang disebut sebagai model terbaik. 162-175.
Naibaho, M. M., & Nabila, U. (2021). Pengaruh
5. KESIMPULAN Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah Tingkat Pengangguran Terbuka Terhadap
dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut. Indeks Pembangunan Manusia Di Kabupaten
1. Berdasarkan analisis regresi linear berganda, Langkat. Jurnal Matematika dan Terapan,
diperoleh model untuk melakukan analisis PDRB 3(2), 21-26.
sebagai berikut: Ritonga, M., & Wulantika, T. (2020). Pengaruh PDRB
𝑌̂ = −1,077 × 103 + 3,609 × 103 𝑋1 + 6,188 × 10−3 𝑋2 dan Jumlah Penduduk Terhadap Tingkat
+4,506 × 103 𝑋3 − 1,11 × 104 𝑋4 − 1,476 × 103 𝑋5 Kemiskinan di Kabupaten Batu Bara Sumatera
+1,055𝑋6 − 1,444𝑋7 Utara Tahun 2010-2018. Jurnal Diversita, 6(1),
2. Berdasarkan hasil Uji Simultan, diperoleh bahwa 95-102.
variabel Persentase Rumah Tangga, Upah Mulyani, C. S., & Sakti, R. K. (2022). Analisis Faktor-
Minimum Provinsi, Tenaga Kerja Formal, TPT, Faktor yang mempengaruhi PDRB dan
TPAK, Investasi Penanaman Modal dalam Negri Disparitas Pendapatan di Provinsi Jawa Timur.
dan Jumlah Penduduk secara simultan Journal of Development Economic and Social
berpengaruh secara signifikan terhadap PDRB. Studies, 1(1), 1-10.
3. Berdasarkan hasil Uji Parsial, diperoleh bahwa Mustika. (2010). Analisis Tingkat Penganguran
variabel Persentase Rumah Tangga, Tenaga Kerja Faktor-faktor yang Mempengaruhinya di
Formal, TPT, Investasi Penanaman Modal dalam Semarang. Eprints:Undip.
Negri dan Jumlah Penduduk berpengaruh secara Muthahharah, I., & Fatwa, I. (2022). Analisis Regresi
signifikan terhadap PDRB. Linear Berganda Untuk Media Pembelajaran
4. Berdasarkan hasil Uji Parsial, diperoleh variabel Daring Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa di
Upah Minimum Provinsi dan TPAK tidak STKIP Pembangunan. Jurnal Matematika dan
berpengaruh secara signifikan terhadap PDRB. Statistika serta Aplikasinya (MSA), 10(1), 53-
5. Berdasarkan model regresi dengan nilai AIC 60.
terkecil diperoleh model terbaik untuk melakukan Novita Panelewen, Josep Bintang Kalangi, Een N.
analisis faktor-faktor yang memengaruhi PDRB Walewangko. (2020). Pengaruh Investasi
sebagai berikut: Penanaman Modal Dalam Negeri dan Tenaga
𝑌~𝑋1 + 𝑋3 + 𝑋4 + 𝑋6 + 𝑋7 . Kerja Terhadap Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) di Kota Manado. Jurnal Berkala
6. SARAN Ilmiah Efisiensi. 20(1), 95-115.
Sebaiknya pada penelitian selanjutnya peneliti Nurhasanah, N., Fusfita, N., & Martaliah, N. (2024)
dapat menggunakan faktor-faktor lain dalam Faktor- Faktor yang Mempengaruhi PDRB
penelitian sehingga dapat diketahui faktor-faktor lain (Produk Domestik Regional Bruto) di Provinsi
yang dapat mempengaruhi PDRB. Jambi. Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan
Manajemen, 2(1), 889-903.
DAFTAR PUSTAKA Payaman, Simanjuntak (1985). Produktivitas Dan
Abdul, H. (2015). Auditing (Dasar-Dasar Audit Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: FEUI.
Laporan Keuangan) Jilid 1 Edisi Kelima. Yogyakarta: Payaman, Simanjuntak. (1998). Pengantar Ekonomi
UPP STIM YKPN. Sumber Daya Manusia. Jakarta: FEUI.
Akrom, Harwin Muhammad. (2020). Analisis Faktor- Purba, D., & Purba, M. (2022). Aplikasi Analisis
Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Korelasi dan Regresi Menggunakan Pearson
Rumah Tangga Di Jawa Timur. Journal Um Product Moment dan Simple Linear
Surabaya, 2(20), 56-64. Regression. Citra Sains Teknologi, 1(2), 97-
Asih, Murwiati, Zulkarnain. Rizky (2023). Journal Of 103.
Social Science Research. Analisis Pengaruh Rudi Hartono, Arfiah Busari, dan Muhammad
Produk Domestik Regional Bruto, Keluarga Awaluddin. (2020). Pengaruh produk domestik
Penerima Manfaat, dan Inflasi Terhadap regional bruto (pdrb) dan upah minimum kota
Konsumsi Rumah Tangga Di Indonesia (umk) terhadap penyerapan tenaga kerja.
Dengan Regresi Kuantil. Jurnal Statmat Journal Um Surabaya, 14(1), 36-43
(Statistika Dan Matematika), 3(2),8631-8643. Saberan, H. (2002). Produk Domestik Regional Bruto.
Dewi, M. S., & Sutarman, S. (2022). Estimasi Jakarta: Rajawali
Parameter Model ARCH Menggunakan Sholeh. (2007). Permintaan Dan Penawaran Tenaga

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 9


Jurnal EKSPONENSIAL

Kerja Serta Upah Teori Serta Beberapa


Potrertnya Di Indonesia. Yogyakarta: FISE.
Sukirno, Sadono. (2002). Makro Ekonomi Modern.
Jakarta: Kencana
Sukirno, Sadono. (2010). Ekonomi Pembangunan:
Proses, Masalah dan Dasar Kebijakan.
Jakarta: Kencana
Sunariyah. (2011). Pengantar Pengetahuan Pasar
Modal. Edisi Keenam. Yogyakarta: UUP STIM
YKPN
Widarjono, Agus. (2007). Ekonometrika Teori
Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia FE UII.
Widodo, Tri. (2006). Perencanaan Pembangunan:
Aplikasi Komputer. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN
Wisudaningsi, B. A., Arofah, I., & Belang, K. A.
(2019). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan
Kualitas Produk Terhadap Kepuasan
Konsumen dengan Menggunakan Metode
Analisis Regresi Linear Berganda. Jurnal
Statmat (Statistika dan Matematika), 1(1), 103-
116.
Yehosua, S. A., Rotinsulu, T. O., & Niode, A. O.
(2019). Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga
Terhadap Tingkat Pengangguran di Kota
Manado. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi,
19(01), 20-31.
Zuhrat, L., Devianto, D., & HG, I. R. (2019).
Pemodelan Jumlah Kasus DBD yang
Meninggal di Kota Padang dengan
Menggunakan Regresi Poisson. Jurnal
Matematika UNAND, 4(4), 57-64.

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 10


Jurnal EKSPONENSIAL

LAMPIRAN

Adinda Putri Guswahyuningsih


− Abstrak
− Metode Penelitian
− Hasil dan Pembahasan
− Kesimpulan

Al Farizi Nur
− Pendahuluan
− Tinjauan Pustaka
− Saran
− Daftar Pustaka

Gita Rahayu
− Pendahuluan
− Tinjauan Pustaka
− Saran
− Daftar Pustaka

Yusri Abdul Fahmi


− Abstrak
− Hasil dan Pembahasan
− Kesimpulan

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 11

Anda mungkin juga menyukai