Anda di halaman 1dari 10

JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL. 3, No.

2 2019 P–ISSN 2549-4104


E-ISSN 2685-4287

Pengaruh Belanja Modal terhadap Pertumbuhan Ekonomi


(Studi pada Kabupaten-Kabupaten di Provinsi Aceh)

Said Yunus1, Amirullah2


Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Pase Langsa
1
e-mail: saidyunus56@yahoo.com
2
e-mail: amirullah86@yahoo.com

Abstrak
Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh belanja modal terhadap
pertumbuhan ekonomi pada Kabupaten-kabupaten di Provinsi Aceh. Penelitian
menggunakan data sekunder dari tahun 2011 sampai tahun 2017 terdiri dari data belanja
modal dan pendapatan asli daerah serta pertumbuhan ekonomi. Tehnik analisis Data
menggunakan persamaan Regresi Linier Berganda, Uji t, Uji F dan koefisien determinasi
(R2). Hasil penelitian diketahui bahwa belanja modal berpengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian juga diketahui bahwa
Pendapatan Asli Daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi. Hasil uji koefisien determinasi (R 2) sebesar 37,6% belanja modal dan Pendapatan
Asli Daerah dapat menjelaskan pertumbuhan ekonomi dan sebesar 62,4% dipengaruhi
variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian.

Kata Kunci: Belanja Modal, PAD, Pertumbuhan Ekonomi dan Kabupaten

1. PENDAHULUAN Pertumbuhan ekonomi disetiap


Pembangunan suatu daerah dapat daerah di Indonesia berbeda-beda, hal ini
diketahui juga melalui pembangunan dikarenakan setiap daerah memiliki luas
ekonominya. Sehingga pemerintah baik wilayah, jumlah penduduk, kemampuan
tingkat pusat maupun tingkat daerah daerah, pengembangan potensi daerah yang
berupaya untuk meningkatkan berbeda-beda pula. Salah satu daerah di
pembangunan ekonomi melalui Indonesia yang memberikan kontribusi
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia
ekonomi dapat diartikan sebagai adanya adalah provinsi Aceh yang berada di bagian
proses naiknya hasil (output) perkapita barat Indonesia. Provinsi Aceh yang
dalam jangka panjang, (Boediono, 1999). memiliki 23 pemerintahan kabupaten/kota.,
Sehingga dengan adanya pertumbuhan dan pada penelitian ini hanya membatasi
ekonomi memberikan gambaran bahwa pada pemerintahan kabupaten. Pada 18
terjadi peningkatan kesejahteraan dengan pemerintah kabupaten di Provinsi Aceh
mengkonsumsi produk barang dan jasa serta setiap tahunnya mengalami peningkatan
peningkatan kemampuan daya beli dalam pertumbuhan ekonomi, akan tetapi
masyarakat.

Said Yunus & Amirullah : Pengaruh Belanja Modal Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Studi Pada Kabupaten ………………..186
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL. 3, No.2 2019 P–ISSN 2549-4104
E-ISSN 2685-4287

terdapat juga kabupaten mengalami ekonomi juga dikaitkan dengan keberhasilan


penurunan untuk pertumbuhan ekonomi. suatu daerah berdasarkan Pendapatan Asli
Pertumbuhan ekonomi di kabupaten- Daerahnya. Pendapatan Asli Daerah yang
kabupaten Provinsi Aceh menjadi perhatian digunakan daerah untuk membelanjai
bagi setiap daerah. Karena pertumbuhan operasional daerah tentunya memiliki
ekonomi menjadi salah satu tolok ukur dampak terhadap pertumbuhan ekonomi.
kesejahteraan masyarkatnya. Untuk Hal tersebut diketahui dari penelitian
pemerintah daerah yaitu kabupaten- sebelumnya bahwa Pendapatan Asli Daerah
kabupaten di Aceh terus berupaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap
meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya pertumbuhan ekonomi, dimana Pendapatan
masing-masing melalui pertumbuhan Asli Daerah menggambarkan kemampuan
ekonomi. Salah satu upaya yang dilakukan pemerrintah daerah atau Pemerintah
adalah dengan membangun sarana dan Kabupaten/Kota dalam upaya menggali
prasarana yang dibelanjai daerah melalui potesnsi yang ada untuk meningkatkan
belanja modal. Belanja modal ini pendapatan daerahnya (Yuliana, 2014).
diharapkan akan memiliki manfaat dalam Berdasarkan data yang diperoleh dari
jangka panjang untuk meningkatkan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
pertumbuhan ekonomi daerah dalam jangka (DJPK) Kementrian Keuangan Republik
panjang. Hal ini seiring dengan penelitian Indonesia untuk data belanja modal dan
sebelumnya yang dilakukan (Zulkarnain, Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten-
Astuti, & Wiriani, 2019) dan (Fajri, 2016), Kabupaten di Provinsi Aceh serta dapat
dimana belanja modal berpengaru positif diketahui dari tahun 2011 sampai tahun
dan signifikan terhadap pertumbuhan 2017 pada grafik berikut.
ekonomi. Demikian halnya pertumbuhan

Gambar 1 Rata-rata Belanja Modal dan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten-kabupaten di Provinsi Aceh
tahun 2011-2017. Sumber: DJPK (2019).

Said Yunus & Amirullah : Pengaruh Belanja Modal Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Studi Pada Kabupaten ………………..187
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL. 3, No.2 2019 P–ISSN 2549-4104
E-ISSN 2685-4287

Berdasarkan dapat diketahui bahwa Singkil, Gayo Lues, Aceh Jaya dan Pidie
belanja modal tertinggi dari tahun 2011 Jaya.
sampai dengan tahun 2017 adalah pada Bedasarkan gambar 1 juga diketahui
kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten dari data Badan Pusat Statistik untuk data
Utara, sementara belanja modal terendah di Produk Domestik Regional Bruto Atas
Kabupaten Simeulue. Berdasarkan gambar 1 Dasar Harga Konstan sebagai pengukur
juga diketahui Pendapatan Asli Daerah pertumbuhan ekonomi. Data pertumbuhan
tertinggi di Kabupaten Aceh utara dan ekonomi dari tahun 2011-2017 dapat
Kabupaten Pidie. Sementara Pendapatan diketahui pada gambar berikut:
Asli Daerah terendah pada Kabupaten

Gambar 2 Rata-rata Pertumbuhan EKonomi Kabupaten-kabupaten di Provinsi Aceh tahun 2011-2017.


Sumber: BPS Aceh (2019).

2. STUDY KEPUSTAKAAN dengan Produk Domestik Regional Bruto


Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) yang digunakan untuk mengukur
Pertumbuhan ekonomi adalah total nilai barang dan jasa yang dihasilkan
kenaikan jangka panjang dalam kemampuan pada suatu daerah. Menurut konsep teori
suatu Negara (daerah) untuk menyediakan ekonomi untuk mengukur total nilai barang
semakin banyak barang-barang ekonomi dan jasa yang dihasilkan pada suatu negara
kepada penduduknya, (Jhingan, 2002). atau nasional adalah Produk Domestik
Selain itu (Boediono, 1999) menyatakan Bruto (PDB). Menurut (Samuelson &
bahwa pertumbuhan ekonomi adalah proses Nordhaus, 2005), bahwa ada empat faktor
kenaikan output perkapita yang diproksi sebagai sumber pertumbuhan ekonomi.

Said Yunus & Amirullah : Pengaruh Belanja Modal Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Studi Pada Kabupaten ………………..188
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL. 3, No.2 2019 P–ISSN 2549-4104
E-ISSN 2685-4287

Faktor-faktor tersebut adalah (1) sumber tetap dan aset lainnya yang memberi
daya manusia, (2) sumber daya alam, (3) manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
pembentukan modal, dan (4) teknologi. Belanja modal termasuk: belanja tanah,
Bahwa pengeluaran pemerintah berperan belanja peralatan dan mesin, belanja modal
dalam pembentukan modal melalui gedung dan bangunan, belanja modal jalan,
pengeluaran pemerintah diberbagai bidang irigasi, dan jaringan, belanja aset tetatp
seperti sarana dan prasarana. lainnya dan belanja aset lainnya.
(Todaro, Michael & Stephen, 2006) Menurut (Erlina & Rasdianto, 2013),
mengatakan ada tiga faktor atau komponen Belanja Modal adalah pengeluaran anggaran
utama dalam untuk aset tetap berwujud yang memberi
pertumbuhan ekonomi. Pertama, akumulasi manfaat lebih dari satu periode
modal yang meliputi semua bentuk dan jenis akuntansi.Besaran nilai
investasi baru yang ditanamkan pada tanah, pembelian/pengadaan atau pembangunan
peralatan fisik dan sumber daya manusia. aset tetap berwujud dianggarkan dalam
Kedua, pertumbuhan penduduk yang belanja modal hanya sebesar harga
beberapa tahun selanjutnya dengan beli/bangun aset (Permendagri No.13
sendirinya membawa pertumbuhan Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
angkatan kerja. Daerah, 2006). Dalam Lampiran III PMK
Ketiga, kemajuan teknologi. Aset tetap yang No. 101/PMK.02/2011 Belanja Modal
dimiliki sebagai akibat adanya belanja dipergunakan untuk antara lain: Belanja
modal merupakan prasayarat utama dalam Modal Tanah, Belanja Modal Peralatan dan
memberikan pelayanan publik oleh Mesin, Belanja Modal Gedung dan
pemerintah daerah. Untuk menambah aset bangunan, Belanja Modal Jalan Irigasi dan
tetap, pemerintah daerah mengalokasikan Jaringan, Belanja Modal lainnya, dan
dana dalam bentuk anggaran belanja modal Belanja Modal Badan Layanan Umum
dalam APBD. (BLU). Secara spesifik sumber pendanaan
Alokasi belanja modal ini didasarkan pada untuk Belanja Modalbelum ditentukan
kebutuhan daerah akan sarana dan aturannya. Namun seluruh jenis sumber-
prasarana, baik untuk kelancaran. sumber penerimaan daerah dapat
dialokasikan untuk mendanai Belanja
Belanja Modal
Daerah diantaranya Belanja Modal.
Menurut (Halim, 2007) salah satu
Sumber-sumber penerimaan daerah
pengeluaran pemerintah adalah belanja
(Undang-undang, 2004) yang dapat
modal yang memiliki pengertian
digunakan sebagai sumber pendaaan
pengeluaran anggaran untuk perolehan aset
Belanja Daerah berasal dariPendapatan
Said Yunus & Amirullah : Pengaruh Belanja Modal Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Studi Pada Kabupaten ………………..189
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL. 3, No.2 2019 P–ISSN 2549-4104
E-ISSN 2685-4287

Daerah dan Pembiayaan. Belanja Modal pusat serta dari daerah lainnya. Lain-
adalah pengeluaran anggaran untuk aset lain pendapatan yang saha terdiri dari
tetap berwujud yang memberi manfaat lebih bantuan dana kontijensi/ penyesuaian
dari satu periode akuntansi. dari pemerintah dan dana darurat yang
merupakan dana dari APBN yang
Pendapatan Asli Daerah dialokasikan kepada daerah yang
Undang-undang No. 33 tahun 2004 yang mengelami bencana nasional, peristiwa
dimaksud degan Pendapatan Asli Daerah luar biasa dan/krisis solvabiliti
adalah hak pemerintah yang diakui sebagai merupakan seluruh pendapatan daerah
penambah nilai kekayaan bersih dalam selain PAD dan dana perimbangan,
periode tahun bersangkutan. Sesuai dengan yang meliputi hibah, dana darurat dan
Undang-Undang No. 33 tahun 2004 tentang lain-lain pendapatan yang ditetapkan
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah pemerintah. Hibah merupakan bantuan
Pusat dan Daerah bahwa sumber pendapatan berupa uang, barang, dan/atau jasa yang
daerah terdiri atas: bersala dari pemerintah, masyarakat
1. Pendapatan Asli Daerah Meliputi: dan badan usaha dalam negeri atau luar
a. Hasil pajak daerah negeri. Pendapatan dana darurat adalah
b. Hasil retribusi daerah bantuan Pemerintah dari APBN kepada
c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah pemerintah daerah untuk mendanai
lainnya yang dipisahkan keperluan mendesak yang diakibatkan
d. Lain-lain pendapatan daerah yang peristiwa tertentu yang tidak dapat
sah. ditanggulangi APBD.

Hubungan Belanja Modal, Pendapatan


2. Dana Perimbangan
Asli Daerah dan Pertumbuhan Ekonomi
Adalah dana yang bersumber dari
Pengeluaran Pemerintah merupakan
APBN yang dialokasikan kepada
bagian dari kebijakan fiscal, yaitu suatu
daerah untuk membiaya kebutuhan
tindakan pemerintah untuk menggatur
daerah dalam rangka desentralisasi.
jalannya perekonomian dengan cara
Dana perimbangan terdiri atas:
mengatur jalannya perekonomian dengan
a. Dana Bagi hasil
cara menentukan besarnya penerimaan dan
b. Dana Alokasi Umum
pengeluaran pemerintah setiap tahunnya,
c. Dana Alokasi Khusus
yang tercermin dokumen anggaran
3. Lain-lain PAD yang sah
Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk
adalah penerimaan lainnya dari
nasional dan Anggaran Pendapatan Belanja
pemerintah pusat dan atau dari instansi
Said Yunus & Amirullah : Pengaruh Belanja Modal Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Studi Pada Kabupaten ………………..190
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL. 3, No.2 2019 P–ISSN 2549-4104
E-ISSN 2685-4287

Daerah (APBD) untuk daerah atau regional pendapatan asli daerah merupakan
(Arini S, 2016) . tujuan dari kebijakan fiscal pendapatan daerah yang paling
ini adalah dalam rangka menstabilkan harga, berkontribusi untuk menunjang
tingkat output, maupun kesembatan kerja pembangunan daerah dalam rangka
dan memacu atau mendorong pertumbuhan desentralisasi. hal ini sesuai dengan
ekonomi, (Sukirno, 2000). sementara penelitian sebelumnya bahwa pendapatan
belanja modal adalah bagian dari belanja Asli Daerah berpengaruh positif dan
pemerintah yang termasuk dalam APBN signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi,
atau APBD dengan tujuan kepentingan (Kusumawati & Wiksuana, 2018),
masyarakat. sehingga berdasarkan penelitan sementara menurut penelitian (Rizal &
(Arini S, 2016) bahwa belanja modal Erpita, 2019) pendapatan asli daerah
memberikan pengaruh terhadap memberikan pengaruh terhadap belanja
pertumbuhan ekonomi. Sementara modal.

Kerangka konseptual
Adapun konsep penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

Belanja Modal
(X1)
Pertumbuhan Ekonomi
(Y)

Pendapatan Asli Daerah


(X2)

Gambar 3 Kerangka Konseptual

3. METODE PENELITIAN digunakan adalah data time series dari tahun


Penelitian dilakukan dengan 2011 sampai dengan tahun 2017. Medote
menggunakan metode kuantitatif dengan analisis data yang digunakan analisis
sumber data sekunder dari website deskriptif dan analisis regresi linier
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan berganda. Analisis deskriptif memiliki
(DJPK) berupa belanja modal dan tujuan mengenai keterkaitan belanja modal
pendapatan asli daerah. sementara data dan pendapatan asli daerah terhadap
pertumbuhan ekonomi di peroleh dari pertumbuhan ekonomi dan analisis regresi
Produk Domestik Regional Bruto Atas linier berganda untuk mengetahui pengaruh
Dasar Harga Konstan dari website Badan belanja modal dan pendapatan asli daerah
Pusat Statistik Aceh (BPS). Data yang
Said Yunus & Amirullah : Pengaruh Belanja Modal Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Studi Pada Kabupaten ………………..191
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL. 3, No.2 2019 P–ISSN 2549-4104
E-ISSN 2685-4287

terhadap pertumbuhan ekonomi. persamaan X1 = Belanja Modal


dapat dituliskan: X2 = Pendapatan Asli Daerah
Y = a + b1X1 + b2X2 setelah dilakukan uji koefisien determinasi
Keterangan: kemudian dilakukan uji t (uji secara parsial)
Y = Pertumbuhan Ekonomi dan uji F (uji secara simultan) serta uji
a = Konstanta koefisien determinasi (R2) untuk
b1 = Koefisien Regresi Belanja Modal mengetahui seberapa besar variabel bebas
b2 = Koefisien Regresi Pendapatan Asli dapat menjelaskan variabel terikatnya.
Daerah

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Persamaan Regresi Linier Berganda
Tabel 1 Persamaan Regresi Linier Berganda
No Variabel Coefficient Prob.
1 Constant 8,13409044 0,00000
2 Belanja modal 0,00000028 0,84064
3 Pendapatan Asli Daerah 0,00000056 0,00021
R2 0,376
F sig 0,000
Sumber: Output SPSS, Versi 20, (2019)
Berdasarkan tabel 1 dapat dibuat persamaan variabel Pendapatan Asli Daerah
dan dapat dijelaskan: bernilai tetap.
Y = 8,13409044 + 0,00000028X1 + c. koefisien regresi b2 sebesar 0,00000560
0,00000560X2 menunjukkan bahwa Pendapatan Asli
a. Konstanta sebesar 8,13409044 artinya Daerah memberikan pengaruh positif
pertumbuhan ekonomi sebelum dan searah, jika variabel Pendapatan
dipengaruhi oleh belanja modal dan Asli Daerah ditingkatkan sebesar Rp
Pendapatan Asli Daerah. 1.000.000 maka akan meningkatkan
b. Koefisien regresi b1 sebesar 0,00000028 pertumbuhan ekonomi sebesar 0.56%,
menunjukkan bahwa belanja modal dengan asumsi variabel belanja modal
memberikan pengaruh positif dan bernilai tetap.
searah, jika variabel belanja modal Hasil uji t (uji secara parsial) sebagai
ditingkatkan sebesar Rp 1.000.000 berikut:
maka akan meningkatkan pertumbuhan a. Belanja modal diperoleh t sig > α5%
ekonomi sebesar 0,28%, dengan asumsi (0,84064 > 0,05) dapat dinyatakan

Said Yunus & Amirullah : Pengaruh Belanja Modal Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Studi Pada Kabupaten ………………..192
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL. 3, No.2 2019 P–ISSN 2549-4104
E-ISSN 2685-4287

belanja modal tidak berpengaruh modal butuh waktu dalam prosesnya, mulai
signifikan terhadap pertumbuhan dari anggaran, kemudian pelaksanaan, baru
ekonomi di Kabupaten-kabupaten di dapat digunakan atau dimanfaatkan
Provinsi Aceh. masyarakat untuk meningkatkan
b. Pendapatan Asli Daerah diperoleh t sig perekonomian. Kemudian belanja modal
< α5% (0,00 < 0,05) dapat dinyatakan untuk pembangunan tidak selalu langsung
Pendapatan Asli Daerah berpengaruh dapat digunakan oleh seluruh lapiran
signifikan terhadap pertumbuhan masyarakat dalam perekonomian, seperti
ekonomi di Kabupaten-kabupaten di pembelian tanah untuk aset daerah, tidak
Provinsi Aceh. langsung dibangun sarana dan prasarana
c. Hasil uji F diperoleh F sig < α5% (0,00 sehingga harus menunggu untuk dibangun
< 0,05) dapat dinyatakan secara sarana dan prasarana baru dapat di gunakan.
simultan belanja modal dan Pendapatan Sementara Pendapatan Asli Daerah
Asli Daerah berpengaruh signifikan berpengaruh signifikan terhadap
terhadap pertumbuhan ekonomi di pertumbuhan ekonomi di Kabupaten-
Kabupaten-kabupaten di Provinsi Aceh. kabupaten di Provinsi Aceh. Hal tersebut
Berdasarkan hasil penelitian karena Pendapatan Asli Daerah merupakan
diketahui hasil uji koefisien determinasi (R2) gambaran keberhasilan suatu daerah dalam
R Square 0,376 atau sebesar 37,6% variabel menghasilkan pendapatan di Kabupaten-
bebas belanja modal dan Pendapatan Asli kabupaten di Provinsi Aceh.
Daerah dapat menjelaskan variabel terikat
pertumbuhan ekonomi di di Kabupaten- 5. KESIMPULAN DAN SARAN
kabupaten di Provinsi Aceh, sementara Kesimpulan
sebesar 62,4% dipengaruhi oleh variabel Hasil dan pembahasan dapat disimpulkan
lain yang tidak masuk dalam estimasi bahwa belanja modal berpengaruh positif
penelitian. terhadap pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten-kabupaten di Provinsi Aceh
PEMBAHASAN akan tetapi tidak signfikan. Variabel
Belanja modal tidak berpengaruh signifikan Pendapatan Asli Daerah berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan ekonomi di dan signifikan terhadap pertumbuhan
Kabupaten-kabupaten di Provinsi Aceh. Hal ekonomi di Kabupaten-kabupaten di
tersebut dikarenakan belanja modal yang Provinsi Aceh. Hasil uji koefisien
dianggarkan dan dilaksanakan tidak dapat determinasi menunjukkan bahwa sebesar
langsung memberikan pengaruh terhadap 37,6% belanja modal dan Pendapatan Asli
pertumbuhan ekonomi, dimana belanja Daerah dapat menjelaskan pertumbuhan
Said Yunus & Amirullah : Pengaruh Belanja Modal Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Studi Pada Kabupaten ………………..193
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL. 3, No.2 2019 P–ISSN 2549-4104
E-ISSN 2685-4287

ekonomi di Kabupaten-kabupaten di Journal Perspektif Ekonomi Dan


Provinsi Aceh dan sebesar 62,4% Pembangunan Daerah, 5(1), 29–35.
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak Halim, A. (2007). Bunga Rampai
diteliti. Manajemen Keuangan Daerah (Edisi
Revi). Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Saran Jhingan. (2002). Definis dari Penanaman
Setiap Kabupaten-kabupaten di Provinsi Modal Asing. Jurnal Makro Ekonomi,
Aceh sebaiknya meningkatkan belanja Jakarta.
modal yang langsung dapat di gunakan oleh Kusumawati, L., & Wiksuana, I. G. B.
masyarakat dalam meningkatkan (2018). Pengaruh Pendapatan Daerah
perekonomian, sehingga tingkat terhadap Pertumbuhan Ekonoi di
pertumbuhan ekonomi dapat ditingkatkan. Wilayah Sarbagita Provinsi Bali. E-
Kemudian setiap Kabupaten-kabupaten di Jurnal Manajemen Unud, 7(5), 2592–
Provinsi Aceh terus mengoptimalkan 2620. https://doi.org/DOI:
pendapatan Asli Daerah dengan https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2
memaksimalkan petensi daerahnya, 018.v7.i05.p12
sehingga pertumbuhan ekonomi lebih Permendagri No.13 Tentang Pedoman
meningkat di setiap Kabupaten-kabupaten di Pengelolaan Keuangan Daerah.
Provinsi Aceh. (2006).
Rizal, Y., & Erpita. (2019). Pengaruh
6. DAFTAR PUSTAKA Pendapatan Asli Daerah terhadap
Arini S, P. R. (2016). Pengaruh Belanja Belanja Modal di Kota Langsa. Jurnal
Modal terhadap Pertumbuhan Ekonomi Samudra Ekonomika2, 3(1), 74–83.
dan Kesejahteraan Masyarakat di Pulau Samuelson, P. ., & Nordhaus, W. D. (2005).
Kalimantan. JRAMB, Prodi Akuntansi, Economic. Eighteenth Edition
Fakultas Ekonomi, UMB Yogyakarta, International Edition. Singapura:
2(2). MCGraw Hill Book Co.
Boediono. (1999). Teori Pertumbuhan Sukirno, S. (2000). Pengantar Teori Makro
Ekonomi. Yogyakarta: BPFE. Ekonomi. Jakarta: Rajawali Pers.
Erlina, & Rasdianto. (2013). Akuntansi Todaro, Michael, P., & Stephen, C. S.
Keuangan Daerah Berbasis Actual. (2006). Economic Development. ((th
Medan. Editio). New York: Pearson Addison
Fajri, A. (2016). Pengaruh Belanja Modal Wesley.
terhadap Pertumbuhan Ekonomi Undang-undang. Tentang Perimbangan
Provinsi-Provinsi di Sumatera. E- Keuangan Daerah. , (2004).
Said Yunus & Amirullah : Pengaruh Belanja Modal Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Studi Pada Kabupaten ………………..194
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL. 3, No.2 2019 P–ISSN 2549-4104
E-ISSN 2685-4287

Yuliana. (2014). Pengaruh Pendapatan Asli


Daerah dan Belanja Modal terhadap
Pertumbuhan Ekonomi (Studi pada
Kabupaten/Kota di Pulau Sumatra).
Jurnal Akuntansi & Keuangan, 5(1),
33–48.
Zulkarnain, M., Astuti, Y., & Wiriani, E.
(2019). Pengaruh Rasio Keuangan
Daerah terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Melalui Belanja Modal di
Kota Langsa. Jurnal Samudra
Ekonomika, 3(1), 65–73. Retrieved
from
Https://ejurnalunsam.id/index.php/jse/a
rticle/view/1289/1035

Said Yunus & Amirullah : Pengaruh Belanja Modal Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Studi Pada Kabupaten ………………..195

Anda mungkin juga menyukai