Abstrak
Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh belanja modal terhadap
pertumbuhan ekonomi pada Kabupaten-kabupaten di Provinsi Aceh. Penelitian
menggunakan data sekunder dari tahun 2011 sampai tahun 2017 terdiri dari data belanja
modal dan pendapatan asli daerah serta pertumbuhan ekonomi. Tehnik analisis Data
menggunakan persamaan Regresi Linier Berganda, Uji t, Uji F dan koefisien determinasi
(R2). Hasil penelitian diketahui bahwa belanja modal berpengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian juga diketahui bahwa
Pendapatan Asli Daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi. Hasil uji koefisien determinasi (R 2) sebesar 37,6% belanja modal dan Pendapatan
Asli Daerah dapat menjelaskan pertumbuhan ekonomi dan sebesar 62,4% dipengaruhi
variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian.
Said Yunus & Amirullah : Pengaruh Belanja Modal Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Studi Pada Kabupaten ………………..186
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL. 3, No.2 2019 P–ISSN 2549-4104
E-ISSN 2685-4287
Gambar 1 Rata-rata Belanja Modal dan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten-kabupaten di Provinsi Aceh
tahun 2011-2017. Sumber: DJPK (2019).
Said Yunus & Amirullah : Pengaruh Belanja Modal Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Studi Pada Kabupaten ………………..187
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL. 3, No.2 2019 P–ISSN 2549-4104
E-ISSN 2685-4287
Berdasarkan dapat diketahui bahwa Singkil, Gayo Lues, Aceh Jaya dan Pidie
belanja modal tertinggi dari tahun 2011 Jaya.
sampai dengan tahun 2017 adalah pada Bedasarkan gambar 1 juga diketahui
kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten dari data Badan Pusat Statistik untuk data
Utara, sementara belanja modal terendah di Produk Domestik Regional Bruto Atas
Kabupaten Simeulue. Berdasarkan gambar 1 Dasar Harga Konstan sebagai pengukur
juga diketahui Pendapatan Asli Daerah pertumbuhan ekonomi. Data pertumbuhan
tertinggi di Kabupaten Aceh utara dan ekonomi dari tahun 2011-2017 dapat
Kabupaten Pidie. Sementara Pendapatan diketahui pada gambar berikut:
Asli Daerah terendah pada Kabupaten
Said Yunus & Amirullah : Pengaruh Belanja Modal Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Studi Pada Kabupaten ………………..188
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL. 3, No.2 2019 P–ISSN 2549-4104
E-ISSN 2685-4287
Faktor-faktor tersebut adalah (1) sumber tetap dan aset lainnya yang memberi
daya manusia, (2) sumber daya alam, (3) manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
pembentukan modal, dan (4) teknologi. Belanja modal termasuk: belanja tanah,
Bahwa pengeluaran pemerintah berperan belanja peralatan dan mesin, belanja modal
dalam pembentukan modal melalui gedung dan bangunan, belanja modal jalan,
pengeluaran pemerintah diberbagai bidang irigasi, dan jaringan, belanja aset tetatp
seperti sarana dan prasarana. lainnya dan belanja aset lainnya.
(Todaro, Michael & Stephen, 2006) Menurut (Erlina & Rasdianto, 2013),
mengatakan ada tiga faktor atau komponen Belanja Modal adalah pengeluaran anggaran
utama dalam untuk aset tetap berwujud yang memberi
pertumbuhan ekonomi. Pertama, akumulasi manfaat lebih dari satu periode
modal yang meliputi semua bentuk dan jenis akuntansi.Besaran nilai
investasi baru yang ditanamkan pada tanah, pembelian/pengadaan atau pembangunan
peralatan fisik dan sumber daya manusia. aset tetap berwujud dianggarkan dalam
Kedua, pertumbuhan penduduk yang belanja modal hanya sebesar harga
beberapa tahun selanjutnya dengan beli/bangun aset (Permendagri No.13
sendirinya membawa pertumbuhan Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
angkatan kerja. Daerah, 2006). Dalam Lampiran III PMK
Ketiga, kemajuan teknologi. Aset tetap yang No. 101/PMK.02/2011 Belanja Modal
dimiliki sebagai akibat adanya belanja dipergunakan untuk antara lain: Belanja
modal merupakan prasayarat utama dalam Modal Tanah, Belanja Modal Peralatan dan
memberikan pelayanan publik oleh Mesin, Belanja Modal Gedung dan
pemerintah daerah. Untuk menambah aset bangunan, Belanja Modal Jalan Irigasi dan
tetap, pemerintah daerah mengalokasikan Jaringan, Belanja Modal lainnya, dan
dana dalam bentuk anggaran belanja modal Belanja Modal Badan Layanan Umum
dalam APBD. (BLU). Secara spesifik sumber pendanaan
Alokasi belanja modal ini didasarkan pada untuk Belanja Modalbelum ditentukan
kebutuhan daerah akan sarana dan aturannya. Namun seluruh jenis sumber-
prasarana, baik untuk kelancaran. sumber penerimaan daerah dapat
dialokasikan untuk mendanai Belanja
Belanja Modal
Daerah diantaranya Belanja Modal.
Menurut (Halim, 2007) salah satu
Sumber-sumber penerimaan daerah
pengeluaran pemerintah adalah belanja
(Undang-undang, 2004) yang dapat
modal yang memiliki pengertian
digunakan sebagai sumber pendaaan
pengeluaran anggaran untuk perolehan aset
Belanja Daerah berasal dariPendapatan
Said Yunus & Amirullah : Pengaruh Belanja Modal Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Studi Pada Kabupaten ………………..189
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL. 3, No.2 2019 P–ISSN 2549-4104
E-ISSN 2685-4287
Daerah dan Pembiayaan. Belanja Modal pusat serta dari daerah lainnya. Lain-
adalah pengeluaran anggaran untuk aset lain pendapatan yang saha terdiri dari
tetap berwujud yang memberi manfaat lebih bantuan dana kontijensi/ penyesuaian
dari satu periode akuntansi. dari pemerintah dan dana darurat yang
merupakan dana dari APBN yang
Pendapatan Asli Daerah dialokasikan kepada daerah yang
Undang-undang No. 33 tahun 2004 yang mengelami bencana nasional, peristiwa
dimaksud degan Pendapatan Asli Daerah luar biasa dan/krisis solvabiliti
adalah hak pemerintah yang diakui sebagai merupakan seluruh pendapatan daerah
penambah nilai kekayaan bersih dalam selain PAD dan dana perimbangan,
periode tahun bersangkutan. Sesuai dengan yang meliputi hibah, dana darurat dan
Undang-Undang No. 33 tahun 2004 tentang lain-lain pendapatan yang ditetapkan
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah pemerintah. Hibah merupakan bantuan
Pusat dan Daerah bahwa sumber pendapatan berupa uang, barang, dan/atau jasa yang
daerah terdiri atas: bersala dari pemerintah, masyarakat
1. Pendapatan Asli Daerah Meliputi: dan badan usaha dalam negeri atau luar
a. Hasil pajak daerah negeri. Pendapatan dana darurat adalah
b. Hasil retribusi daerah bantuan Pemerintah dari APBN kepada
c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah pemerintah daerah untuk mendanai
lainnya yang dipisahkan keperluan mendesak yang diakibatkan
d. Lain-lain pendapatan daerah yang peristiwa tertentu yang tidak dapat
sah. ditanggulangi APBD.
Daerah (APBD) untuk daerah atau regional pendapatan asli daerah merupakan
(Arini S, 2016) . tujuan dari kebijakan fiscal pendapatan daerah yang paling
ini adalah dalam rangka menstabilkan harga, berkontribusi untuk menunjang
tingkat output, maupun kesembatan kerja pembangunan daerah dalam rangka
dan memacu atau mendorong pertumbuhan desentralisasi. hal ini sesuai dengan
ekonomi, (Sukirno, 2000). sementara penelitian sebelumnya bahwa pendapatan
belanja modal adalah bagian dari belanja Asli Daerah berpengaruh positif dan
pemerintah yang termasuk dalam APBN signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi,
atau APBD dengan tujuan kepentingan (Kusumawati & Wiksuana, 2018),
masyarakat. sehingga berdasarkan penelitan sementara menurut penelitian (Rizal &
(Arini S, 2016) bahwa belanja modal Erpita, 2019) pendapatan asli daerah
memberikan pengaruh terhadap memberikan pengaruh terhadap belanja
pertumbuhan ekonomi. Sementara modal.
Kerangka konseptual
Adapun konsep penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
Belanja Modal
(X1)
Pertumbuhan Ekonomi
(Y)
Said Yunus & Amirullah : Pengaruh Belanja Modal Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Studi Pada Kabupaten ………………..192
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL. 3, No.2 2019 P–ISSN 2549-4104
E-ISSN 2685-4287
belanja modal tidak berpengaruh modal butuh waktu dalam prosesnya, mulai
signifikan terhadap pertumbuhan dari anggaran, kemudian pelaksanaan, baru
ekonomi di Kabupaten-kabupaten di dapat digunakan atau dimanfaatkan
Provinsi Aceh. masyarakat untuk meningkatkan
b. Pendapatan Asli Daerah diperoleh t sig perekonomian. Kemudian belanja modal
< α5% (0,00 < 0,05) dapat dinyatakan untuk pembangunan tidak selalu langsung
Pendapatan Asli Daerah berpengaruh dapat digunakan oleh seluruh lapiran
signifikan terhadap pertumbuhan masyarakat dalam perekonomian, seperti
ekonomi di Kabupaten-kabupaten di pembelian tanah untuk aset daerah, tidak
Provinsi Aceh. langsung dibangun sarana dan prasarana
c. Hasil uji F diperoleh F sig < α5% (0,00 sehingga harus menunggu untuk dibangun
< 0,05) dapat dinyatakan secara sarana dan prasarana baru dapat di gunakan.
simultan belanja modal dan Pendapatan Sementara Pendapatan Asli Daerah
Asli Daerah berpengaruh signifikan berpengaruh signifikan terhadap
terhadap pertumbuhan ekonomi di pertumbuhan ekonomi di Kabupaten-
Kabupaten-kabupaten di Provinsi Aceh. kabupaten di Provinsi Aceh. Hal tersebut
Berdasarkan hasil penelitian karena Pendapatan Asli Daerah merupakan
diketahui hasil uji koefisien determinasi (R2) gambaran keberhasilan suatu daerah dalam
R Square 0,376 atau sebesar 37,6% variabel menghasilkan pendapatan di Kabupaten-
bebas belanja modal dan Pendapatan Asli kabupaten di Provinsi Aceh.
Daerah dapat menjelaskan variabel terikat
pertumbuhan ekonomi di di Kabupaten- 5. KESIMPULAN DAN SARAN
kabupaten di Provinsi Aceh, sementara Kesimpulan
sebesar 62,4% dipengaruhi oleh variabel Hasil dan pembahasan dapat disimpulkan
lain yang tidak masuk dalam estimasi bahwa belanja modal berpengaruh positif
penelitian. terhadap pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten-kabupaten di Provinsi Aceh
PEMBAHASAN akan tetapi tidak signfikan. Variabel
Belanja modal tidak berpengaruh signifikan Pendapatan Asli Daerah berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan ekonomi di dan signifikan terhadap pertumbuhan
Kabupaten-kabupaten di Provinsi Aceh. Hal ekonomi di Kabupaten-kabupaten di
tersebut dikarenakan belanja modal yang Provinsi Aceh. Hasil uji koefisien
dianggarkan dan dilaksanakan tidak dapat determinasi menunjukkan bahwa sebesar
langsung memberikan pengaruh terhadap 37,6% belanja modal dan Pendapatan Asli
pertumbuhan ekonomi, dimana belanja Daerah dapat menjelaskan pertumbuhan
Said Yunus & Amirullah : Pengaruh Belanja Modal Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Studi Pada Kabupaten ………………..193
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL. 3, No.2 2019 P–ISSN 2549-4104
E-ISSN 2685-4287
Said Yunus & Amirullah : Pengaruh Belanja Modal Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Studi Pada Kabupaten ………………..195