Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS KETIMPANGAN PENDAPATAN DAN PERTUMBUHAN

EKONOMI ANTAR PROVINSI DI INDONESIA

Akmal Aryaputra(1), Deta Putri Kirana(2), Ivan Rasyid A(3), Sencia Fundiana(4)
Mahasiswa Program Studi S-1 Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret Surakarta
E-mail : Akmalaryaputra@student.uns.ac.id, detaputrikirana_11@student.uns.ac.id,
ivanrasyid@student.uns.ac.id, sencia_fundiana04@student.uns.ac.id

Abstract
The phenomenon of inequality in development in Indonesia has occurred for quite a long time,
since the leadership of several previous presidents. With the passage of time, development has
begun to spread, it's just that there are still many areas in Indonesia that have not been touched
properly in terms of development. the factors that hinder equitable development in Indonesia at
this time. The indicators in this study are sustainable development in all regions of Indonesia and
also the order of development priorities in Indonesia. Inequality of development greatly affects the
value of the economy of a region. The economy is also related to the income of the population who
experiencing regional disparities
Keywords: development of the Indonesian region, sustainable development, order of development
areas, inequality, income.
Abstrak
Fenomena ketidakmerataan pembangunan di Indonesia ini sudah cukup lama terjadi,sejak
beberapa kepemimpinan presiden presiden sebelumnya.Dengan berjalannya waktu mulai merata
dalam pembangunan,hanya saja masih saja banyak daerah di Indonesia yang belum tersentuh
secara baik dalam hal pembangunan.Dengan adanya penelitian ini bertujuan untuk menegtahui
factor factor yang menghambat pemerataan pembangunan di Indonesia pada saat ini.Indikator
dalam penelitian ini yaitu pembangunan berkelajutan di seluruh wilayah Indonesia dan juga urutan
prioritas pembangunan di Indonesia.Ketidak merataan pembangunan sangat mempengaruhi untuk
nilai dati perekonomian suaru wilayah.Perekonimian menyangkut juga dengan pendapatan
penduduk yang mengalami ketimpangan antar daerah
Kata Kunci : pembangunan wilayah Indonesua,pembangunan berkelanjutan,tata urutan wilayah
pembangunan,ketimpangtan,pendapatan.

Jurnal Ekonomi Pembangunan| 1


1. PENDAHULUAN mengalokasikan upaya bantuan dalam
1.1 Latar Belakang pembangunan ekonomi di daerah tersebut.
Pembangunan khususnya dalam Pertumbuhan ekonomi merupakan
bidang ekonomi ditempatkan pada urutan suatu gambaran adanya kenaikan atau
pertama prioritas setiap negara. peningkatan dalam jangka panjang suatu
Pembangunan di dorong dengan adanya negara yang mampu menyediakan barang
pertumbuhan ekonomi yang dimana kebutuhan kepada masyarakatnya.
tingkat kesejahteraan masyarakat Dengan adanya pertumbuhan ekonomi
meningkat dan distribusi pendapatan yang dalam jangka panjang dan berkelanjutan
merata. Di dalam peningkatan dan menjadi tujuan utama yang ingin dicapai
pertumbuhan ekonomi khususnya di suatu negara dalam keberlangsungan
daerah sangat berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi .
peningkatan kesejahteraan masyarakat di
Saat pembangunan di Indonesia
daerah (Raswita dan Made, 2013).
sudah mulai merata sedikit demi sedikit,
Pembangunan ekonomi ditujukan untuk
maka kualitas kesejahteraan masyarakat di
mewujudkan masyarakat yang sejahtera,
Indonesia secara tidak langsung
makmur dan berkeadilan.
berbanding lurus maka sedikit demi
Kondisi geografis yang berbeda pada
sedikit akan meningkat juga. Baik di
setiap daerah menjadi pemicu adanya
bidang ekonomi, Pendidikan, Kesehatan,
ketimpangan. Hal tersebut membuat
pariwisata, maupun politik. Hal tersebut
setiap daerah memiliki sumber daya nya
yang menjadi bahan acuan bahwa
masing-masing, daerah satu dan lainnya
pentingnya pemerataan pembangunan
tentu berbeda. Oleh karena itu, adanya
Indonesia.
kebijakan pembangunan ekonomi yang
mampu mendorong perumbuhan ekonomi 1.2 Tujuan Penelitian
dengan cara memanfaatkan sumber daya
yang ada pada masing-masing daerah Tujuan penelitian ini untuk
sangat diperlukan agar proses menganalisis ketimpangan pendapatan
pembangunan lebih merata maka dan pertumbuhan ekonomi antar provinsi
pemerintah di haruskan melakukan upaya di Indonesia. Serta diharapkan informasi
untuk mendukung pembangunan ekonomi dan data-data yang akan kita bahas ini
di masing-masing daerah dengan cara dapat berguna bagi masyarakat dalam
melakukan pengadaan perbaikan maupun menambah pengetahuan dan informasi
pembangunan saran dan prasarana yang mengenai ketimpangan yang terjadi antar
dapat menunjang proses pembangunan provinsi di Indonesia.
ekonomi. 2. METODOLOGI PENELITIAN
Kemampuan daerah untuk Dalam penelitian kali ini
mengidentifikasi potensinya kemudian menggunakan metode penelitian
menganalisanya menjadi nilai tambah kualitatif. Metode kualitatif adalah
bagi pembangunan ekonomi daerah. metode penelitian yang disampaikan
Karena hal tersebut dapat mempermudah secara deskriptif. Sementara itu, metode
pemerintah dalam mengenali dan
Jurnal Ekonomi Pembangunan |2
kualitatif lebih menekankan pada berkembang (Jhingan, 1999).
pengamatan fenomena dan lebih meneliti Ketimpangan atau disparitas antar daerah
ke subtansi makna dari fenomena tersebut. merupakan hal yang umum terjadi dalam
Analisis dan ketajaman penelitian kegiatan ekonomi suatu daerah. Hal ini
kualitatif sangat terpengaruh pada terjadi karena adanya perbedaan
kekuatan kata dan kalimat yang kandungan sumber daya alam dan
digunakan. Oleh karena itu, Basri (2014) perbedaan kondisi demografi yang
menyimpulkan bahwa fokus dari terdapat pada masing-masing wilayah.
penelitian kualitatif adalah pada prosesnya Perbedaan ini membuat kemampuan suatu
dan pemaknaan hasilnya. Perhatian daerah dalam mendorong proses
penelitian kualitatif lebih tertuju pada pembangunan juga menjadi berbeda. Oleh
elemen manusia, objek, dan institusi, serta karena itu di setiap daerah biasanya
hubungan atau interaksi di antara elemen- terdapat istilah daerah maju dan daerah
elemen tersebut, dalam upaya memahami terbelakang (Sjafrizal, 2012).
suatu peristiwa, perilaku, atau fenomena
3.2 Indikator Pertumbuhan Ekonomi
(Mohamed, Abdul Majid &
wilayah
Ahmad, 2010).
Sebagaimana teori yang
Jenis penelitian kualitatif dikemukakan oleh Prof Rahardjo
dikhususkan untuk penelitian yang Adisasmita, dalam bukunya mengatakan
sifatnya non numerik dan yang bersifat bahwa ada beberapa indikator yang dapat
menafsirkan makna dari data. Wajar saja dijadikan sebagai tolak ukur untuk melihat
jika metode penelitian ini bersifat pertumbuhan ekonomi suatu wilayah
subjektif, karena tidak dapat di adalah sebagai berikut:
generalisasikan.
Selain itu, penelitian ini juga a. Ketidakseimbangan Pendapatan
menggunakan metode pendekatan Dalam keadaan yang ideal, di
penelitian perkembangan. Metode mana pendapatan dengan mutlak
pendekatan ini biasanya dilakukan untuk didistribusikan secara adil, 80 persen
menyelidiki pola dan pertumbuhan. populasi terbawah akan menerima 80
persen dari total pendapatan,
3. KAJIAN PUSTAKA sedangkan 20 persen populasi teratas
3.1 Pengertian Ketimpangan menerima 20 persen total pendapatan.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa
Kesenjangan atau ketimpangan (PBB), susunan pengelompokan
distribusi pendapatan dapat diartikan penduduk dibagi tiga, yaitu 40 persen
sebagai perbedaan kemakmuran ekonomi populasi terendah, 40 persen populasi
antara yang kaya dengan yang miskin, hal sedang, dan 20 persen populasi
ini tercermin dari adanya perbedaan teratas. Indikator ketidakseimbangan
pendapatan (Baldwin, 1986). pendapatan dapat diterapkan untuk
Ketimpangan distribusi pendapatan terjadi menilai keberhasilan pembangunan
karena kuatnya dampak balik dan lema ekonomi di suatu wilayah.
hnya dampak sebar di negara-negara

Jurnal Ekonomi Pembangunan |3


b. Perubahan Struktur Perekonomian mendorong peningkatan produksi
berbagai komoditas sektor pertanian
Dalam masyarakat yang maju,
dalam arti luas.
pembangunan ekonomi yang
dilaksanakan akan mengakibatkan d. Tingkat dan Penyebaran
perubahan struktur perekonomian,
Kemudahan Dalam hal ini
dimana terjadi kecendrungan bahwa
“kemudahan” diartikan sebagai
kontribusi (peran) sektor petanian
kemudahan bagi masyarakat dalam
terhadap nilai PDRB akan menurun,
memenuhi kebutuhannya, baik
sedangkan kontribusi sektor industri
pemenuhan kebutuhan hidup sehari-
akan meningkat. Sektor industri
hari (seperti sandang, pangan, papan,
memiliki peranan sangat penting
memperoleh pelayanan pendidikan
dalam pembangunan nasional dan
dan kesehatan, kesempatan
regional, sektor industri dapat
melakukan ibadah, rekreasi dan
menyediakan lapangan kerja yang
sebagainya), maupun pemenuhan
luas, memberikan peningkatan
kebutuhan untuk dapat melakukan
pendapatan kepada masyarakat,
kegiatan usaha misalnya
menghasilkan devisa yang dihasilkan
mendapatkan bahan baku, bahan
dari exspor. Oleh karena itu,
penolong, suku cadang, listrik, air
perekonomian suatu wilayah harus di
bersih, dan jasa-jasa seperti jasa
orientasikan selain sektor pertanian,
angkutan, pemasaran, perbankan dan
tetapi harus pula diorientasikan
lainnya)
kepada sektor industri.
e. Produk Domestik Regional Bruto
c. Pertumbuhan Kesempatan Kerja
Salah satu konsep yang
Masalah ketenagakerjaan dan
sangat penting dalam pembangunan
kesempatan kerja merupakan salah
ekonomi regional (wilayah) adalah
satu masalah yang stategis dan sangat
konsep Produk Domestik Regional
mendesak dalam pembangunan di
Bruto (PDRB). PDRB merupakan
Indonesia. Penduduk Indonesia yang
ukuran prestasi (keberhasilan)
berjumlah lebih dari 240 jiwa, tingkat
ekonomi dari seluruh kegiatan
pengangguran cukup tinggi dan
ekonomi juga salah satu indikator
cenderung bertambah luas akibat
untuk melihat pertumbuhan ekonomi
krisis financial Negara-negara di
di suatu wilayah. PDRB adalah
dunia. Oleh karena itu, untuk
jumlah seluruh nilai barang dan jasa
mengatasi krisis ekonomi yang sangat
akhir yang dihasilkan oleh seluruh
luas tersebut, diperlukan peranan
unit ekonomi di suatu wilayah
pemerintah. Salah satu langkah
(regional) tertentu dalam waktu
strategis yang ditempuh adalah
tertentu tanpa melihat faktor
pembangunan prasarana (misalnya
kepemilikan. Pertumbuhan ekonomi
jalan). Pembangunan jalan yang
suatu wilayah diperoleh dari kenaikan
menjangkau ke seluruh
PDRB atas dasar harga konstan yang
kantongkantong produksi, akan
mencerminkan kenaikan produksi

Jurnal Ekonomi Pembangunan |4


barang dan jasa dari tahun ke tahun. b. Pendekatan Pengeluaran
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)
PDRB menurut pendekatan
3.3 Cara perhitungan PDRB pengeluaran adalah penjumlahan
semua komponen permintaan akhir,
Perhitungan PDRB dapat
dari:
diperoleh melalui tiga pendekatan, yaitu
pendekatan produksi, pendekatan 1) Pengeluaran konsumsi rumah
pendapatan, dan pendekatan pengeluaran. tangga dan lembaga swasta yang tidak
mencari untung (nirlaba)
a. Pendekatan produksi
2) Konsumsi pemerintah
PDRB menurut pendekatan 3) Pembentukan modal tetap
produksi adalah jumlah nilai barang domestik bruto (investasi) dalam
dan jasa yang dihasilkan oleh jangka waktu tertentu (biasanya satu
berbagai unit produksi suatu wilayah tahun).
dalam jangka waktu tertentu 4) Pembentukan stok
(biasanya satu tahun). Unit-unit 5) Ekspor netto (ekspor dikurang
produksi tersebut dalam impor)
penyajiannya dikelompokan menjadi c. Pendekatan pendapatan
17 sektor lapangan usaha yaitu:
PDRB menurut pendekatan
1) Pertanian, kehutanan dan pendapatan adalah jumlah balas jasa
perikanan; yang diterima oleh faktor yang ikut
2) Pertambangan dan penggalian; serta dalam proses produksi disuatu
3) Industri pengolahan; wilayah dalam jangka waktu tertentu
4) Pengadaan listrik dan gas; (biasanya satu tahun). Balas jasa
5) Pengadaan air, pengolahan faktor produksi yang dimaksud
sampah, limbah dan daur ulang; adalah upah dan gaji, sewa tanah,
6) Konstruksi; bunga modal, dan keuntungan.
7) Perdagangan besar dan eceran, Perhitungan tersebut sebelum
reparasi mobil dan sepeda motor; dipotong pajak penghasilan dan pajak
8) Transportasi dan pergudangan; langsung lainnya. Dalam pengertian
9) Penyediaan akomodasi dan PDRB , kecuali faktor pendapatan,
makan minum; termasuk pula komponen pendapatan
10) Informasi dan komunikasi; ini menurut sektor disebut nilai
11) Jasa keuangan dan asuransi; tambah bruto (NTB sektoral). Jadi,
12) Real estat; PDRB yang dimaksud adalah jumlah
13) Jasa Perusahaan; dari NTB seluruh sektor lapangan
14) Administrasi pemerintahan, usaha.
pertahanan dan jaminan sosial;
3.4 Pengaruh Ketimpangan
15) Jasa pendidikan;
Pendapatan Pada Pertumbuhan
16) Jasa kesehatan dan kegiatan
Ekonomi
sosial;
17) Jasa lainnya.

Jurnal Ekonomi Pembangunan |5


Secara teoritis, beberapa peningkatan dan pertumbuhan
ekonomi menyatakan bahwa dampak perekonomian daerah sangat
dari ketimpangan pendapatan pada berpengaruh terhadap peningkatan
pertumbuhan ekonomi adalah positif. kesejahteraan rakyat di daerah (Raswita
Dalam pandangan ini, ketimpangan yang dan Made, 2013). Oleh karena itu dalam
besar memotivasi orang yang rangka peningkatan kesejahteraan
berpenghasilan rendah untuk bekerja masyarakat diperlukan pertumbuhan
lebih keras sehingga meningkatkan ekonomi yang baik dan distribusi
pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, pendapatan yang merata tanpa adanya
ketimpangan yang lebih tinggi mungkin disparitas. Pembangunan ekonomi di
mengurangi kesempatan bagi Indonesia diarahkan untuk mewujudkan
masyarakat yang berpenghasilan rendah masyarakat yang semakin sejahtera,
untuk mengakses pendidikan dan dengan makmur dan berkeadilan. Pembangunan
demikian menghambat pertumbuhan ekonomi daerah adalah suatu proses
ekonomi. Dalam hal ini, dampak dari dimana pemerintah daerah dan
ketimpangan pada pertumbuhan masyarakatnya mengelola sumber-
ekonomi yaitu negatif (Boushey & Price sumber daya yang ada dan membentuk
2014). suatu pola kemitraan antara pemerintah
daerah dan sektor swasta untuk
4. DATA
menciptakan suatu lapangan pekerjaan
Setiap negara berupaya melakukan dan merangsang perkembangan kegiatan
pembangunan. Pembangunan khususnya ekonomi didalam wilayah tersebut
dalam bidang ekonomi ditempatkan (Arsyad, 1999).
pada urutan pertama dari seluruh
Kondisi daerah di Indonesia yang
aktivitas pembangunan. Pembangunan
secara geografis dan sumber daya alam
ekonomi adalah suatu proses yang
yang berbeda, menimbulkan daerah yang
bersifat multidimensional yang
lebih makmur dan lebih maju
melibatkan perubahan besar baik
dibandingkan daerah yang lainnya.
terhadap perubahan struktur ekonomi,
Karena itu kebijakan pembangunan
perubahan sosial, mengurangi atau
dilakukan untuk mencapai pertumbuhan
menghapuskan kemiskinan, mengurangi
ekonomi yang tinggi dengan cara
ketimpangan, dan pengangguran dalam
memanfaatkan potensi dan sumber daya
konteks pertumbuhan ekonomi (Todaro,
yang ada dan berbeda-beda bagi masing-
2003).
masing daerah. Proses tersebut
Pada hakikatnya pembangunan dilakukan agar pembangunan dapat
ekonomi bertujuan untuk meningkatkan dirasakan secara lebih merata. Untuk itu
kesejahteraan masyarakat. Untuk perhatian pemerintah harus tertuju pada
meningkatkan kesejahteraan masyarakat semua daerah tanpa ada perlakuan
dalam konteks pembangunan ekonomi khusus pada daerah tertentu saja.
sangat diperlukan pertumbuhan ekonomi Daerah/wilayah yang mampu
yang meningkat dan distribusi mengidentifikasi setiap potensi sektor-
pendapatan yang merata. Didalam sektor potensial yang dimiliki kemudian
menganalisisnya untuk membuat sektor-
Jurnal Ekonomi Pembangunan |6
sektor tersebut memiliki nilai tambah infrastruktur tersebut, diharapkan dapat
bagi pembangunan ekonomi daerah. Hal membantu dalam pemanfaat potensi
tersebut, penting dalam pembangunan sumber daya alam secara maksimal di
daerah tujuan utamanya adalah Indonesia sehingga mampu mendorong
meningkatkan kesejahteraan pertumbuhan ekonomi.
penduduknya, salah satu upaya yang
dilakukan yaitu melalui peningkatan
pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi menjadi
salah satu tujuan dasar yang ingin
dicapai dalam perekonomian suatu
negara karena didalam pertumbuhan
ekonomi merupakan suatu ukuran
kuantitatif yang menggambarkan
perkembangan suatu perekonomian
negara dalam tahun tertentu.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan Berdasarkan tabel 1.1, terjadi
berkelanjutan merupakan kondisi utama fluktuasi pertumbuhan ekonomi di
bagi kelangsungan pembangunan berbagai lapangan usaha dari tahun
ekonomi. Penduduk bertambah terus, 2014-2018 yang berakibat juga pada
maka dibutuhkan penambahan fluktuasi PDB Indonesia. Pada tahun
pendapatan setiap tahunnya. Hal ini 2015 terjadi penurunan pertumbuhan
terpenuhi lewat peningkatan output ekonomi akibat dinamika
secara agregat baik barang maupun jasa perekonomian global, namun di tahun
atau Produk Domestik Bruto (PDB) 2016 terjadi kenaikan secara berkala
setiap tahunnya. Menurut ekonomi sampai tahun 2018. Tabel tersebut
makro, pengertian pertumbuhan juga menggambarkan pada tahun
ekonomi merupakan penambahan PDB 2014, laju pertumbuhan ekonomi
yang berarti juga penambahan tertinggi yaitu di sektor informasi dan
pendapatan nasional (Tambunan, 2001). komunikasi, sedangkan laju
pertumbuhan ekonomi terendah
Indonesia kaya akan potensi sampai dengan tahun 2018 adalah
sumber daya alam baik yang terbarukan sektor perdagangan dan penggalian.
maupun yang tidak terbarukan.
Kekayaan sumber daya alam ini harus Di tahun 2015, sektor
dikelola dengan optimal dan informasi dan komunikasi juga
berkelanjutan agar memberikan merupakan sektor dengan laju
kontribusi yang besar bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi terbesar,
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sejak namun sedikit mengalami penurunan
tahun 2014, pemerintah melakukan dari tahun sebelumnya. Tahun 2016,
pembangun infrastruktur seperti jalan, laju pertumbuhan ekonomi yang
jembatan, pelabuhan, bandara, dan terbesar yaitu pada sektor jasa
sebagainya. Dengan pembangunan keuangan dan asuransi.

Jurnal Ekonomi Pembangunan |7


Kemudian di tahun 2017,
sektor informasi dan komunikasi
menjadi sektor dengan laju
pertumbuhan ekonomi yang tertinggi.
Tahun 2018, sektor jasa lainnya yang
mengalami laju pertumbuhan
tertinggi. Dapat dilihat dari laju
pertumbuhan tiap sektor lapangan
usaha bahwa sektor jasa terus
mengalami kenaikan sehingga
kemungkinan telah terjadi pergeseran
sektor perekonomian berbagai daerah
di Indonesia. Tabel 1.2 menunjukkan
Peranan masing-masing bahwa hanya ada beberapa provinsi
provinsi digambarkan sesuai dengan yang memiliki PDRB perkapita yang
peranan-nya dalam pertumbuhan tinggi antara lain, yaitu provinsi DKI
ekonomi Indonesia serta sebaran Jakarta, Kalimantan Timur,
potensi ekonomi sektoral. Salah satu Kepulauan Riau, dan Kalimantan
indikator dalam mengukur tingkat Utara. Sedangkan provinsi dengan
kesejahteraan penduduk di suatu PDRB perkapita yang rendah adalah
daerah yaitu dengan menggunakan provinsi Nusa Tenggara Timur.
PDRB per kapita yang semakin besar Perbedaan PDRB ini memberikan
menggambarkan tingka kesejahteraan gambaran tentang kondisi
masnyarakat. Jika PDRB per kapita perkembangan perekonomian yang
semakin kecil maka dapat diartikan berbeda-beda antar provinsi di
semakin buruk kesejahteraan Indonesia. Selain itu, perbedaan
masyarakat di daerah tersebut. PDRB perkapita antar provinsi
Karena, ketimpangan pembangunan terhadap PDB Indonesia
antar daerah merupakan aspek umum menunjukkan bahwa adanya
terjadi dalam kegiatan ekonomi. disparitas distribusi pendapatan
(Sari, 2013) Dengan membandingkan daerah.
peranannya terhadap total PDB Disparitas akan memberikan
diharapkan dapat diketahui posisi hambatan pada mobilitas inter
relatif setiap daerah dan untuk regional (Nugroho, 2014). Didalam
melihat perkembangannya di lihat ketimpangan pembangunan disuatu
dari kondisinya selama periode 2014- daerah yang satu dengan daerah yang
2018, sehingga dalam penulisan ini lainnya berdampak pada perputaran
akan menggunakan data PDRB yang keseimbangan kegiatan ekonomi
menggunakan tahun dasar 2010. yang berpengaruh pada ketimpangan
kemakmuran masyarakat antar daerah
yang bersangkutan. Didalam
ketimpangan pendapatan antar daerah

Jurnal Ekonomi Pembangunan |8


yang dimana kondisi daerah tersebut pendapatan antar provinsi di
memberikan pendapatan yang lebih Indonesia masih tinngi.
tinggi. Dikarenakan adanya
Sebagaimana dijelaskan
konsentrasi kegiatan ekonomi pada
sebelumnya, tingkat pertumbuhan
suatu daerah tertentu yang langsung
ekonomi dan gini ratio masing-
akan berdampak pada kemakmuran
masing provinsi di Indonesia relatif
masyarakatnya yang mengakibatkan
berbeda. Secara umum pertumbuhan
terciptanya kondisi daerah tersebut
ekonomi di setiap daerah cenderung
menjadi pusat konsentrasi kegiatan
meningkat ditandai dengan kenaikan
ekonomi. Sementara itu, bagi daerah
pendapatan PDRB kapita. Hal ini
yang bukan merupakan pusat
mengindikasikan adanya peningkatan
kegiatan ekonomi hanya dapat
kesejahteraan masyarakat secara
memberikan pendapatan yang rendah
umum. Namun demikian,
untuk masyarakatnya (Waluyo,
pertumbuhan ekonomi idealnya
2004).
diikuti dengan distribusi pendapatan
yang lebih merata sehingga dapat
mengurangi kesenjangan (gap) antara
kaya dan miskin. Berdasarkan
permasalahan di atas, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk
menganalisis pola pertumbuhan
ekonomi antar provinsi di Indonesia,
mengetahui tingkat ketimpangan
pendapatan antar provinsi di
Indonesia, mengetahui variabel yang
saling mempengaruhi satu sama lain
Gambar 1.1 terlihat bahwa antara pertumbuhan ekonomi dan
rasio gini Indonesia dari periode ketimpangan pendapatan antar
2014- 2019 semakin menurun. provinsi di Indonesia.
Artinya ketimpangan di Indonesia
semakin kecil. Namun hal ini tidak 5. HASIL DAN PEMBAHASAN
sejalan jika melihat PDRB perkapita Berdasarkan data yang sudah
antar provinsi di Indonesia (Tabel dipaparkan hasil penelitian kami
1.2) masih terlihat adanya menyatakan bahwa terdapat sisi
ketimpangan pendapatan antra positif dari perkembangan
provinsi yang cukup tinggi. Jika ketimpangan pendapatan serta
melihat antara PDRB perkapita pertumbuhan ekonomi di seluruh
tertinggi yaitu 165.863,31 (DKI daerah atau provinsi yang ada di
Jakarta) dengan PDRB perkapita Indonesia. Indikator dari perhitungan
terendah 12.276,12 (Nusa Tenggara pertumbuhan ekonomi suatu wilayah
Timur) terdapat selisih sebesar meliputi kemerataan distribusi
153.587,19. Besarnya selisih tersebut pendapatan, perubahan sistem
menunjukkan bahwa ketimpangan

Jurnal Ekonomi Pembangunan |9


perekonomian, pertumbuhan kesejahteraan yang merata
kesempatan kerja, kemudahan dibutuhkan distribusi pendapatan
mendapatkan kebutuhan dan PDRB. yang merata juga. Kemudian hal yang
Dari hasil analisis yang sudah didapat disayangkan kembali adalah ketika
setiap provinsi di Indonesia sudah banyak daerah-daerah di Indonesia
menunjukan kemajuan serta yang belum bisa memanfaatkan
kemerataan dalam hal pertumbuhan sumber daya alam mereka sendiri
ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan untuk pemasukan bagi daerah
rasio gini yang semakin menurun tersebut.
setiap tahunnya. Rasio gini
Apabila hal ini serius untuk
merupakan rasio yang menghitung
dibenahi oleh pemerintah kita bukan
ketimpangan pertumbuhan ekonomi
mustahil kemerataan kesejahteraan
di Indonesia.
antar provinsi di Indonesia dapat
Berdasarkan data yang sudah terwujud dengan mudah. Pemerataan
disebutkan sebelumnya memang ada distribusi hasil sumber daya alam
penurunan dalam hal ketimpangan serta pemerataan pendidikan di
pertumbuhan ekonomi tersebut. seluruh provinsi yang ada di
Tetapi dalam kenyataanya tidak serta Indonesia merupakan kunci yang
merta sama dengan teorinya. Dari utama dalam menyelesaikan kasus
keempat indikator pertumbuhan ketimpangan tersebut. Pemerintah
ekonomi suatu daerah ternyata masih juga tidak boleh meberlakukan suatu
ada satu indikator yang masih dirasa provinsi secara spesial agar tidak
sangat timpang yaitu PDRB. Seperti terjadi kecemburuan suatu provinsi
yang sudah disebutkan sebelumnya yang bisa mengakibatkan suatu
PDRB merupakan pendapatan provinsi tersebut ingin keluar dari
perkapita regional. Indonesia.
Indikator PDRB masih dirasa 6. KESIMPULAN
sangat timpang bagi provinsi-
Pembangunan ekonomi
provinsi yang ada di Indonesia.
merupakan hal yang bersifat penting
Daerah yang mempunyai PDRB
bagi setiap negara. Untuk mendorong
tinggi berada di provinsi besar.
pembangunan ekonomi maka
Sedangkan untuk provinsi kecil
diperlukan pertumbahan ekonomi,
PDRB yang didapatkan masih
dimana adanya kemerataan distribusi
terbilang kecil. Provinsi dengan
pendapatan yang menandakan adanya
PDRB terbesar sudah pasti terdapat di
kesejahteraan masyarakat. PDB
DKI Jakarta lalu di ikuti Kalimantan
menjadi acuan adanya pertumbuhan
Timur, Kepulauan Riau, dan
ekonomi. Namun, dengan kondisi
Kalimantan Utara. Sedangkan
geografis yang berbeda-beda
provinsi dengan PDRB perkapita
membuat pembangunan dan
yang rendah adalah provinsi Nusa
pertumbuhan ekonomi daerah satu
Tenggara Timur. Hal ini sangat
dengan yang lainnya berbeda atau
disayangkan karena untuk mencapai

Jurnal Ekonomi Pembangunan |10


tidak merata. Oleh karena itu,
pemerintah melakukan perbaikan
serta pembangunan sarana dan
prasarana yang mampu menunjang
sumber daya di masing-masing
daerah. Dari hasil analisis yang sudah
didapat setiap provinsi di Indonesia
sudah menunjukan kemajuan serta
kemerataan dalam hal pertumbuhan
ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan
rasio gini yang semakin menurun
setiap tahunnya. Berdasarkan data
yang sudah disebutkan sebelumnya
memang ada penurunan dalam hal
ketimpangan pertumbuhan ekonomi
tersebut. Seperti yang sudah
disebutkan sebelumnya PDRB
merupakan pendapatan perkapita
regional. Indikator PDRB masih
dirasa sangat timpang bagi provinsi-
provinsi yang ada di Indonesia.
Sedangkan untuk provinsi kecil
PDRB yang didapatkan masih
terbilang kecil. Pemerataan distribusi
hasil sumber daya alam serta
pemerataan pendidikan di seluruh
provinsi yang ada di Indonesia
merupakan kunci yang utama dalam
menyelesaikan kasus ketimpangan
tersebut. Pemerintah juga tidak boleh
meberlakukan suatu provinsi secara
spesial agar tidak terjadi
kecemburuan suatu provinsi yang
bisa mengakibatkan suatu provinsi
tersebut ingin keluar dari Indonesia.

Jurnal Ekonomi Pembangunan |11


DAFTAR PUSTAKA
Rido Sanjaya P, 2020. “Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan Antara
Provinsi Di Indonesia”. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara

Eka Pradipta, Anggita. 2018. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan Ketimpangan Pendapatan Antar
Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2010-2016. Skripsi. Universitas
Islam Indonesia.
Yoni Ardianto. 2019. “memahami Metode Penelitian Kualitatif”.
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/12773/Memahami-Metode-Penelitian-
Kualitatif.html ,diakses pada 21 November 2021

Statistik Indonesia. (2019). Diakses pada 22 November 2021 ,dari


https://www.bps.go.id/publication/2019/07/04/daac1ba18cae1e90706ee58a/statistik-
indonesia-2019.html

Statistik Indonesia. (2020). Diakses pada 25 November 2021 ,dari


https://www.bps.go.id/publication/2020/04/29/e9011b3155d45d70823c141f/statistik-
indonesia-2020.html.

Jurnal Ekonomi Pembangunan |12

Anda mungkin juga menyukai