EKONOMI PEMBANGUNAN
KELOMPOK 2 :
DORTHEUS NELSON ICK
NIM : 2022041014078
DEA PASKAH REMATOBI
NIM : 2022041014308
DEBORA GUBON HAAY
NIM : 2022041014040
FRANSINA MARIA KANTUM
NIM : 2022041014308
PASKAH AWOM
NIM : 2022041014309
SHERLY SARLOTA KARUBABA
NIM : 2022041014214
Hambatan Pernbangunan: Faktor Dalam Negeri
Sejak beberapa abad lalu ahli ekonomi telah menelaah peranan ekspor
dalam pem- bangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Di dalam masa Klasik analisis mengenai keterkaitan antara
perdagangan luar negeri dan pembangunan mendapat perhatian yang
lebih besar lagi. Beberapa ahli ekonomi pada masa itu, seperti Ricardo,
Smith, dan Mill, telah menunjukkan bahwa perdagangan luar negeri
dapat memberikan beberapa sumbangan yang pada akhirnya akan
dapat mempercepat perkembangan ekonomi suatu negara.
i memungkinkan suatu negara memperluas pasar atas hasil-hasil
produksinya dan ii memungkinkan negara tersebut menggunakan
teknologi yang dikembangkan di luar negeri, yang lebih baik daripada
yang terdapat di dalam negeri. Inti Pandangan Ricardo Pada permulaan
abad kesembilan belas David Ricardo telah menyatakan bahwa
walaupun i sumber daya yang ada dalam suatu negara sudah
sepenuhnya digunakan dan ii kegiatan produksi negara tersebut tidak
lebih efisien dari negara lain, perda- gangan luar negeri dapat
mempertinggi tingkat konsumsi dan tingkat kesejahteraan
masyarakatnya. Keuntungan yang diperoleh dari perdagangan luar
negeri, dalam ke- adaan yang dimisalkan tersebut, timbul sebagai akibat
dari perbedaan harga relatif perbandingan harga dari barang yang
diperdagangkan, antara negara-negara yang akan melakukan
perdagangan. Untuk memperjelas pernyataan ini, berikut ini diambil satu
contoh sederhana. Misalkan di negara A sehelai kain diproduksikan
dalam 6 jam dan satu pasang sepatu dalam 12 jam. Kalau dianggap
pula bahwa biaya produksi ditentukan oleh jumlah waktu yang
digunakan untuk menghasilkan sesuatu barang, maka di negara A harga
satu pasang sepatu adalah dua kali sebesar harga satu helai kain.
Selanjutnya misalkan di negara B juga dapat dihasilkan kain dan sepatu.
Di negeri ini waktu yang diperlukan untuk memproduksikan masing-
masing barang itu adalah 10 jam dan 25 jam.
yang menggambarkan yang masih produksi sudah dijelaskan dalam bab
yang lalu-yaitu kurva y produksi tertinggi yang dapat dicapai suatu
negara. Dengan demikian y perlu dijelaskan adalah hal yang
digambarkan oleh kurva kepuasan sama. Kurva kepuasan sama
dapatlah diartikan sebagai kurva yang menggambarkan kombinasi dari
kepada seseorang atau masyarakat. Dengan demikian dalam Gambar 6.
1, setiap kurva sejumlah barang yang dihasilkan, yang akan
memberikan kepuasan yang sama besarnya kepuasan sama-yaitu kurva
a, b, dan c-menunjukkan gabungan barang industri dan barang
pertanian yang akan memberikan kepuasan yang sama besarnya. Makin
tinggi letak sesuatu kurva kepuasan sama, makin besar kepuasan yang
akan diperoleh dari menggunakan gabungan barang yang ditunjukkan
oleh titik-titik pada kurva kepuasan sama tersebut. Dalam Gambar 6. 1,
tingkat kepuasan yang ditunjukkan oleh kurva c adalah lebih tinggi
daripada yang ditunjukkan oleh kurva b, sedangkan tingkat kepuasan
yang ditunjukkan oleh kurva b adalah lebih tinggi daripada yang
ditunjukkan oleh kurva a.
Pada tingkat produksi seperti yang ditentukan oleh titik A, harga relatif di
antara barang industri dan barang pertanian adalah seperti ditunjukkan
oleh garis q. Sedangkan di luar negeri perbandingan harga di antara
kedua jenis barang itu adalah seperti yang ditunjukkan oleh garis p.
Dengan demikian barang industri relatif lebih murah di pasaran luar
negeri jika dibandingkan dengan di dalam negeri. Dalam keadaan
seperti ini, negara itu akan memperoleh keuntungan apabila
mengadakan perdagangan luar negeri. Untuk maksud tersebut, negara
itu harus memperbesar produksi hasil pertaniannya dan selanjutnya
mengekspornya untuk memperoleh barang industri yang diinginkan. Ini
menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki efisiensi relatif yang lebih
lazim disebut memiliki keunggulan komparatif dalam menghasilkan
barang pertanian. Untuk mencapai keuntungan yang maksimal dari
perdagangan luar negeri, sesudah dilakukannya perdagangan, tingkat
produksi di negara itu haruslah diubah dari seperti yang ditunjukkan oleh
titik A menjadi seperti yang ditunjukkan oleh titik B. Dengan demikian
sesudah perdagangan, tingkat produksi adalah sebesar OX, barang
pertanian ditambah OY, barang industri. Besarnya jumlah impor yang
akan dilakukan, dan jumlah ekspor yang harus dibuat untuk membayar
impor yang dilakukan, tergantung pada cita rasa masyarakat.