Anda di halaman 1dari 18

PERTUMBUHAN

PENDUDUK DAN
PEMBANGUNAN
EKONOMI: PENYEBAB,
KONSEKUENSI, DAN
KONTROVERSI

NAMA:
ERISA MEI PRATIWI (143180015)
ARFA VALIANT KEVIN (143180123)
Isu Pokok: Pertumbuhan
Penduduk dan Kualitas Hidup
Penduduk dunia bertambah lebih dari 75 juta orang setiap tahunnya. Perserikatan
Bangsa-Bangsa(PBB) memproyeksikan jumlah penduduk akan mencapai lebih dari 9,2 milyar
pada tahun 2050(angka proyeksi lainnya yang dikutip luas menunjukkan angka lebih
tinggi,yaitu 9,5 milyar). Hampir semua pertambahan penduduk neto ini 97% terjadi di negara-
negara berkembang. Akan tetapi,masalah pertumbuhan penduduk bukan sekedar persoalan
angka. Pertumbuhan penduduk yang berlangsung cepat dapat menimbulkan konsekuensi serius
bagi kesejahteraan umat manusia secara menyeluruh. Pembangunan pada dasarnya merupakan
upaya meningkatkan taraf hidup manusia seperti pendapatan,kesehatan,pendidikan,dan
kesejahteraan umum manusia dan juga mencakup peningkatan kapabilitas,harga
diri,kehormatan,martabat dan kebebasan memilih.
Pertumbuhan Penduduk: di Masa
Lalu, Masa Kini, Masa Depan.
• Sejarah Pertumbuhan Penduduk Dunia
di masa lalu jumlah manusia tidak banyak, ketika orang-orang baru pertama kali mengolah
lahan untuk bercocok tanam sekitar 12 ribu tahun yang lalu, jumlah penduduk dunia di perkirakan
tidak lebih dari 5 juta orang. 2 ribu tahun yang lalu, jumlah penduduk dunia telah mencapai hampir
250 juta orang. Jika pada periode sejak tahun pertama masehi hingga terjadinya revolusi industri
dunia memerlukan waktu 1750 tahun guna menambah jumlah penduduk dunia sebesar 580 juta
orang, kini tambahan jumlah orang yang sama hanya memerlukan waktu kurang dari 7 tahun.
berdasarkan catatan sejarah, perubahan mendadak dalam tren pertambahan penduduk secara
menyeluruh yang di akibatkan naik turunnya jumlah penduduk sangat di pengarruhi oleh kombinasi
peristiwa kelaparan, penyakit, kurang nutrisi, wabah, dan perang. Semua kondisi tersebut yang
mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi dan berfluktuasi.
Lanjutan...

Pada abad ke 20, kondisi semakin dapat di kendalikan melalui teknologi dan ekonomi.
Akibatnya tingkat kematian manusia sekarang mencapai titik terendahnya dalam sejarah eksistensi
manusia. Penurunan tingkat kematian manusia karena kemajuan teknologi kedokteran modern yang
berlangsung cepat dan meluasnya upaya untuk meningkatkan sanitasi modern di seluruh dunia telang
menyebabkan pertumbuhan penduduk yang pernah terjadi di dunia khususnya negara berkembang.

• Struktur Penduduk Dunia


1. wilayah geografis, lebih dari ¾ penduduk dunia hidup di negara-negara berkembang
sisanya hidup di negara yang perekonomiannya maju
2. tren fertilitas dan mortalitas, secara kuantitatif,tingkat pertumbuhan penduduk (rate of
population increase) diukur sebagai persentase pertambahan(pengurangan) relatif neto dari jumlah
penduduk pertahun karena pertambahan alamiah dan migrasi internasional neto.
Lanjutan...

Pertambahan karena sebab alamiah hanya mengukur sejumlah kelahiran dan kematian
atau, dalam terminologi yang lebih teknis, pertambahan alamiah menunjukkan selisih
antara tingkat fertilitas dan tingkat mortalitas.
3. struktur usia dan beban ketergantungan, penduduk di dunia berkembang relatif
ber usia muda. Anak-anak berusia di bawah 15 tahun mencakup 30% penduduk di negara
berkembang, sementara di negara-negara maju hanya 17%

• Momentum Tersembunyi Dari Pertumbuhan Penduduk


pertumbuhan penduduk memiliki kecenderungan bawaan untuk terus berlanjut,
seperti momentum yang kuat, momentum ini dapat berlangsung selama beberapa
dasawarsa setelah menurunnya tingkat kelahiran
Lanjutan...

Ada 2 alasan dasar yang dapat menejelaskan hal tersebut :


1. Angka kelahiran yang tinggi tidak dapat di ubah begitu saja dalam semalam. Sejumlah
faktor sosial, ekonomi, dan lembaga yang telah memengaruhi tingkat fertilitas selama
ber abad-abad tidak dapat menguap begitu saja hanya karena imbauan para pemimpin
nasional
2. yang kurang mudah dilihat mengenai momentum tersembunyi dari pertumbuhan
penduduk tersebut, berkaitan dengan struktur usia penduduk di banyak negara
berkembang
Transisi Demografis

Proses yang menunjukkan tingkat fertilitas yang akhirnya menurun sampai pada tingkat
pertumbuhan stabil telah di jelaskan melalui konsep dalam studi demografi ekonomi yang di acu sebagai
transisi demografi (demographic transition). Transisi demografis berupaya menjelaskan mengapa semua
negara maju sekarang telah melalui ketiga tahap negara kependudukan modern yang lebih kurang serupa.
 Tahap pertama, sebelum mencapai modernisasi ekonomi, selama berabad-abad pertumbuhan penduduk
negara-negara ini stabil atau bergerak sangat lamban sebagai akibat dari kombinasi tingkat kelahiran
dan kematian yang hampir sama tingginya.
 Tahap kedua, dimulai ketika modernisasi yang dicirikan dengan adanya pelayanan kesehatan yang baik,
makanan yang lebih sehat, pendapatan yang tinggi dan peningkatan lainnya, telah memperendah tingkat
mortalitas yang secara bertahap mempertinggi tingkat harapan hidup
 Tahap ketiga, berbagai kekuatan serta pengaruh modernisasi dan pembangunan telah menyebabkan
penurunan fertilitas yang berujung pada tingkat kelahiran bersamaan dengan rendahnya tingkat
kematian, sehingga pertambahan penduduk hanya sedikit atau sama sekali tidak terjadi.
Penyebab Tingginya Fertilitas di
Negara Berkembang : Model
Malthus dan Rumah Tangga
• Perangkap Populasi Malthus
tingkat ambang batas populasi yang di antisipasi oleh thomas malthus (tahun 1766-1834) dimana
pertambahan penduduk akan berhenti dengan sendirinya ketika sumber daya penopang hidup yang
meningkat menurut deret hitung tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia yang jumlahnya
meningkat menurut deret ukur. Malthus juga berpendapat bahwa satu-satunya cara untuk menghindari
timbulnya kondisi taraf hidup yang sangat rendah atau kemiskinan absolut ini adalah mendorong setiap
orang agar melakukan “pengendalian moral” dan membatasi jumlah anak.
• Kritik Terhadap Model Malthus
perangkap populasi malthus adalah teori yang menjelaskan hubungan anatara pertumbuhan
penduduk dan pembangunan ekonomi. Teori ini didasarkan atas sejumlah asumsi dan hipotesis yang terlalu
menyederhanakan persoalan sehingga tidak dapat di perifikasi secara empiris
Lanjutan...

kritik teori malthus di dasarkan 2 logika utama :


1. Model ini mengabaikan dampak luar biasa dari kemajuan teori sebagai kekuatan pengimbang yang menghambat laju
pertumbuhan penduduk yang cepat
2. Bahwa tingkat pertama suatu negara berkaitan secara langsung dengan tingkat pendapatan perkapita negara itu. Menurut
asumsi ini jika tingkat pendapatan perkapita di suatu negara relatif rendah maka kita dapat menduga bahwa pertumbuhan
penduduk negara itu akan meningkat sejalan dengan menginkatnya pendapatan perkapitanya.

dapat disimpulkan bahwa relevansi teori malthus dan neo malthus sangat terbatas jika di terapkan di negara
berkembang saat ini dengan alasan :
1. Tidak cukup memperhitungkan peran dan dampak kemajuan teknologi
2. Di dasarkan atas hipotesis tentang hubungan makro antara pertumbuhan penduduk dan tingkat pendapatan perkapita, yang
tidak dapat dibuktikan secara empiris di era modern
3. Fokus pada variabel yang salah,yaitu pendapatan perkapita,sebagai determinan utama tingkat pertumbuhan penduduk
Lanjutan...

– Permintaan anak di negara berkembang


Teori ekonomi fertilitas mengasumsikan bahwa permintaan rumah tangga akan anak
ditentukan oleh perferensi keluarga mengenai jumlah tertentu anak yang bertahan hidup.Dinegara
miskin anak anak dipandang sebagai barang investasi ekonomi,dalam arti bahwa anak anak ini
nantinya diharapkan memberikan hasil dalam bentuk pekerja anak dan sebagai tempat
mengantunngkan kehidupan di usia tua.
Konsekuensi Fertilitas yang tinggi:beberapa
perbedaan pandangan

– Bukan masalah yang sesungguhnya : banyak pengamat dari negara kaya dan miskin menyatakan bahwa
masalah sebenarnya bukan pada pertumbuhan penduduk tetapi salah satu atau empat isu berikut:
1.Keterbelakangan
2. Menipisnya Sumber daya alam dan kerusakan lingkungan hidup
3.Distribusi Penduduk
4.Penempatan perempuan pada kedudukan yang lebih rendah.
Pertumbuhan penduduk memang masalah yang sesungguhnya
-Argumentasi garis keras kependudukan dan krisis global
Pertumbuhan penduduk yang berlebihan dinyatakan sebagai penyebab utama kemiskinan,rendahnya taraf
hidup,kurang nutrisi,kesehatan yang buruk,kerusakan lingkungan hidup,dan berbagai masalah sosial lainya.
-Argumentasi teoritis siklus populasi kemiskinan dan perlunya program keluarga berencana
Pertumbuhan penduduk yang cepat akan menimbulkan konsekuensi terhadap ekonomi,sehingga harus
benar benar diperhatikan oleh negara berkembang .Para pendukung teori ini berpendapat bahwa pertumbuhan
penduduk dapat memperbessar dan memperburuk masalah ekonomi,sosial dan psikologi yang terkait dengan kondisi
keterbelakangan.
-Argumentasi empiris lainnya ,7 konsekuensi negatif pertumbuhan penduduk
1.Pertumbuhan Ekonomi
2.Kemiskinan dan ketimpangan
3.Pendidikan
4.Kesehatan
5.Pangan
6.Linkungan hidup
7.Migrasi Internasional
Tujuan dan sasaran : mencapai konsensus

1.Pertumbuhan penduduk bukanlah penyebab utama rendahnya taraf hidup,ketimpsngan ekstrim,atau


terbatasnya kebebasan memilih yang terjadi di banyak negara berkembang.sebaliknya harus ada upaya
mengidentifikasi penyebab utama masalah ituterutama dalam keterpurukan keluarga keluarga
miskin,khususnya kaum perempuan dan kegagalan aspek aspek kebijakan pembangunan domestik dan
internasional
2.Masalah kependudukan bukan sekedar persoalan angka angka tetapi menyangkut kualitas hidup dan
kesejahteraan mateiil
3.Pertumbuhan penduduk cepat memang memperberat masalah masalah keterbelakangan dan
menambah suram prospek pembangunan yang berhasil.
Beberapa pendekatan kebijakan

1. Kebijakan umum dan khusu yg dapat di prakarsai pemerintah negara negara berkembang untuk
mempengaruhi ,mengendalikan,pertumbuhan dan distribusi penduduk
2. Kebijakan umum dan khusus yang dapat di prakarsai pemerintah negara maju di negara mereka
sendiri untuk mengurangi konsumsi berlebihan sumber daya dunia yang terbatas dan
mendorong adanya distribusi manfaat kemjuan ekonomi global secara lebih adil
3. Kebijakan umum dan khusus yang dapat di prakarsai pemerintah negara negara maju dan
lembaga lembaga bantuan internasional untuk membantu negara berkembang mencapai
sasaran program kependudukan mereka
Apa yang dapat dilakukan negara berkembang
1. Pemerintah negara berkembang dapat mencoba membujuk penduduknya untuk memiliki
keluarga yang lebih kecil melalui media masa dan proses pendidikan,baik formal maupun non
formal
2. Pemerintah dapat meningkatkan program program berencana dengan menyediakan layanan
kesehatan dan kontraseosi untuk mendorong upaya mengendalikan kelahiran
3. Pemerintah dapat memaksa warganya untuk memilki keluarga yang lebih kecil melalui
peraturan perundang undangan dan denda.
Apa yang dapat dilakukan negara maju
Selain menyederhanakan gaya hidup dan kebiasaan konsumtif satu kebijakan internal positif lainnya
yang dapat dilaksanakan negara negara kaya untuk menanggulangi masalah kependudukan dunia
adalah melberalisasi persyaratan hukum yang memungkinkan terjadinya imirasi internasional orang
orang miskin dan tidak terampil dan keluarga mereka dari Afrika,Asia,dan Amerika latin ke Amerika
Utara,Eropa,Jepang dan Australia
Bagaimana negara maju dapat membantu negara berkembang
dengan program kependudukan negara berkembang

1. Kemauan negara negara kaya untuk secara sungguh sungguh dan ikhlas memberikan bantuan
kepada negara negara miskin dalam upaya pembangunan,terutama negara miskin di Afrika sub
sahara
2. Bantuan keuangan dari negara negara maju untuk pelaksanaan program keluarga berencana
,pendidikan masyarakat dan aktivitas penelitian kebijakan kependudukan nasional di negara
negara berkembang
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai